PROPOSAL INVESTASI TRADING TANDAN BUAH SEGAR SAWIT ( TBS ) Pengelola Lokasi : KOPERASI AL-ASNHOR SATU NEGERI PEKANBARU : PEKANBARU, RIAU INDONESIA Struktur Koperasi - Ketua Koperasi Gita Purnama, S.T - Pengurus Koperasi Manager Admin & Kasir Admin & Staff IT - Operasional Lapangan Manager Kepala Lapangan Anggota : Fadhli Ihsan : Dewi Laksmawati, S.Pd : Muhammad Fajri : Zulkifli : Anuar O : M. Taufik TBS 1
KONSEP INVESTASI TRADING TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT ( TBS ) I. PENDAHULUAN Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang pertumbuhannya paling pesat pada dua decade terakhir. Pada era tahun 1980-an sampai dengan pertengahan tahun 1990-an, industri kelapa sawit berkembang sangat pesat. Pada periode tersebut, areal meningkat dengan laju sekitar 11% per tahun. Sejalan dengan perluasan areal, produksi juga meningkat dengan laju 9.4% per tahun. Konsumsi domestik dan ekspor juga meningkat pesat dengan laju masing-masing 10% dan 13% per tahun (Direktorat Jenderal Perkebunan 2002). Laju yang demikian pesat menandai era di mana kelapa sawit merupakan salah satu primadona pada sub-sektor perkebunan. Buah sawit yang dikenal dengan bermacam jenis, mempunyai pola panen yang kita kenal sebagai tingkat kematangan. Kematangan buah sangat menentukan hasil rendemen minyak yang dihasilkan. Berbagai standar baku mutu buah tentunya akan menjadi tolak ukur dalam perancangan pengolahan Pabrik Minyak Kelapa Sawit. Buah yang telah dipanen selayaknya secepatnya didistribusikan ke pabrik pengolahan agar tidak teroksidasi oleh enzim dan udara yang meningkatkan nilai keasaman (salah satu parameter produk). Sistem distribusi, pola panen dan tidak tersedianya kapasitas pabrik pengolahan yang memadai mengakibatkan terjadinya buah restant (waste fruit) dan buah gugur (berondolan). TBS 2
II. Tandan Buah Segar (TBS) dengan mutu yang baik akan menghasilkan : 1. Minyak sebanyak 20-25% 2. Inti (kernel) sebanyak 4-6% 3. Cangkang 5-9% 4. Tandan kosong (empty fruit bunch) 20-22% 5. Serat (fiber) 12-14% Sedangkan Buah Berondolan akan menghasilkan: 1. Minyak sebanyak 30-34% 2. Nut (biji) 15-17% 3. Serat (fiber) 14-30% 4. Sampah 2-10% Adapun kebutuhan buah berondolan dan restan bagi pabrik skala kecil ini dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Kebutuhan Bahan Baku Pabrik NO KAPASITAS PABRIK (ton/jam) LAMA OPERASIONA (jam/hari) BAHAN BAKU (ton/hari) 1 1 20 20 2 3 20 60 3 5 20 100 PROSES JUAL BELI BUAH SAWIT Dalam proses jual beli buah sawit memiliki aspek-aspek yang ada didalamnya seperti yang paling atas adalah Pabrik itu sendiri ( PKS ) yang kemudian dibawahnya adalah SPB ( Surat Pemegang Penyuplai Buah ) yang memiliki kerjasama langsung dengan pihak pabrik. SPB juga nantinya yang akan menerima buah dari toke-toke sawit yang telah membeli buah kepada para Petani Buah Sawit. Buah dari toke tersebut masuk kepabrik melalui SPB, SPB mendapat keuntungan profit dari jual beli sawit antara SPB dengan Pabrik sebesar Rp. 20,- / kilo nya yang mana ini merupakan profit yang akan dibagikan antara investor dengan pengelola yakni Rp. 10,- untuk investor dan Rp. 10,- untuk pengelola. Toke-toke yang membeli buah dari petani akan mendapatkan keuntungan profit yang mana Koperasi disini juga bertindak sebagai Toke dan telah memiliki RAM ( timbangan ). Dari profit yang diperoleh dari hasil jual beli toke dengan petani, investor mendapatkan Rp.15,- per kilo. Buah yang dapat dihasil kan perhari dari petani-petani adalah lebih kurang 200 Ton / hari dan buah yang di suplai ke pabrik minimal 1000 Ton /hari. Kita sebagai SPB tidak hanya menerima buah dari satu toke, tetapi toke-toke lain bisa masuk untuk menjual buahnya ke pabrik melalui SPB yang kita miliki. TBS 3
Gambar Jual Beli Sawit TBS 4
III. RANCANGAN INVESTASI RINGKASAN PELAKSANAAN INVESTASI TRADING BUAH SAWIT SEGAR ( TBS ) NO. DESKRIPSI KETERANGAN 1 Estimasi Harga Sawit Rp. 1.750,- / kg 2 Profit Investor ( Netto ) Rp. 15,- / kg 3 Modal yang di Tawarkan Rp. 7.000.000.000,- ( Total ) 6 Lama Perjanjian Kerjasama 24 Bulan (addendum akhir kontrak) 1. Estimasi Hitungan Profit Dengan Modal Rp. 10.000.000,- A. Profit dari pembelian SPB Tunggal Estimasi kebutuhan TBS Pabrik 1.000 Ton / hari Profit Investor ( Rp 10,- / kg) = Rp 10,- x 1.000.000 kg = Rp 10.000.000,- / hari Profit Investor / bulan = Rp 10.000.000,- x 30 hari = Rp 300.000.000,- / bulan B. Profit dari Pembelian kepada Petani Estimasi TBS bisa dibeli dari petani = 100 Ton (100.000 kg) / hari Profit Investor (Rp 15,- / kg) = Rp 15,- x 100.000 kg = Rp 1.500.000,- / hari Profit Investor / bulan = Rp 1.500.000,- x 30 hari = Rp 45.000.000,- C. Total Profit Perbulan (jika ditarik setiap bulan) Profit dari pembelian SPB Tunggal + Profit dari pembelian kepada petani = Rp 300.000.000,- + Rp 45.000.000,- = Rp 345.000.000,- Profit per Investasi Rp 10.000.000,- = Rp 10.000.000, Rp 7.000.000.000, x Rp 345.000.000,- = Rp 492.800,- / bulan D. Profit dari Kebun Sawit Jika investor mengalokasikan profit dari Investasi bulanannya untuk dibelikan kebun sawit, maka : Profit investor total keseluruhan perbulan Rp 345.000.000,- Estimasi harga kebun sawit Rp 75.000.000,- / hektar Dari total profit, dapat membeli = Rp 300.000.000, Rp 75.000.000, cadangan perawatan kebun Rp 45.000.000,- = 4 Hektar kebun sawit dan dana TBS 5
Per 2 Tahun Investasi, total kebun sawit bisa dimiliki = 4 hektar x 24 bulan = 96 hektar Estimasi profit dari kebun sawit = Rp 2.500.000,- / hektar (penjualan hasil kebun) Estimasi total profit dari keseluruhan aset kebun sawit = Rp 2.500.000,- x 96 hektar = Rp 240.000.000,- (dari penjualan hasil seluruh kebun) Estimasi profit bersih investor 60% x Rp 240.000.000,- = Rp 144.000.000,- Total profit investor perbulan apabila profit di alokasikan ke kebun sawit dengan modal awal Rp 10.000.000,- : 1 Memiliki aset kebun sawit = Rp 10.000.000, Rp 7.000.0000.000, x 96 hektar = 0,14 Hektar (senilai Rp 10.300.000,-) Investor telah balik modal setelah dua tahun dengan memiliki aset saham kepemilikan kebun sawit seluar 0,14 hektar 2 Profit berjalan setelah 2 tahun (bulan ke 25) = Rp 45.000.000, + Rp144.000.000, ) = Rp 698.500,- / bulan Rp 10.000.000, Rp 7.000.000.000, x (Rp 300.000.000, + Artinya, dalam 2 Tahun investasi, investor terhitung balik modal dengan memiliki aset kebun sawit dan ditambah dengan estimasi keuntungan mencapai 7% perbulan. Jika kita bandingkan dengan bunga deposito bank yang hanya berkisar 7% per-tahun, maka nilai keuntungan yang ditawarkan investasi Trading Sawit Koperasi Al-Anshor bisa mencapai lebih dari 10 kali lipat deposito bank yang haram (riba) 2. Estimasi Hitungan Profit Dengan Modal Rp. 25.000.000,- A. Profit dari pembelian SPB Tunggal Estimasi kebutuhan TBS Pabrik 1.000 Ton / hari Profit Investor ( Rp 10,- / kg) = Rp 10,- x 1.000.000 kg = Rp 10.000.000,- / hari Profit Investor / bulan = Rp 10.000.000,- x 30 hari = Rp 300.000.000,- / bulan B. Profit dari Pemebelian kepada Petani Estimasi TBS bisa dibeli dari petani = 100 Ton (100.000 kg) / hari Profit Investor (Rp 15,- / kg) = Rp 15,- x 100.000 kg = Rp 1.500.000,- / hari Profit Investor / bulan = Rp 1.500.000,- x 30 hari = Rp 45.000.000,- TBS 6
C. Total Profit Perbulan (jika ditarik setiap bulan) Profit dari pembelian SPB Tunggal + Profit dari pembelian kepada petani = Rp 300.000.000,- + Rp 45.000.000,- = Rp 345.000.000,- Profit per Investasi Rp 10.000.000,- = Rp 25.000.000, Rp 7.000.000.000, x Rp 345.000.000,- = Rp 1.232.000,- / bulan D. Profit dari Kebun Sawit Jika investor mengalokasikan profit dari Investasi bulanannya untuk dibelikan kebun sawit, maka : Profit investor total keseluruhan perbulan Rp 345.000.000,- Estimasi harga kebun sawit Rp 75.000.000,- / hektar Dari total profit, dapat membeli = Rp 300.000.000, Rp 75.000.000, = 4 Hektar kebun sawit dan dana cadangan perawatan kebun Rp 45.000.000,- Per 2 Tahun Investasi, total kebun sawit bisa dimiliki = 4 hektar x 24 bulan = 96 hektar Estimasi profit dari kebun sawit = Rp 2.500.000,- / hektar (penjualan hasil kebun) Estimasi total profit dari keseluruhan aset kebun sawit = Rp 2.500.000,- x 96 hektar = Rp 240.000.000,- (dari penjualan hasil seluruh kebun) Estimasi profit bersih investor 60% x Rp 240.000.000,- = Rp 144.000.000,- Total profit investor perbulan apabila profit di alokasikan ke kebun sawit dengan modal awal Rp 25.000.000,- : 1 Memiliki aset kebun sawit = Rp 25.000.000, Rp 7.000.0000.000, x 96 hektar = 0,34 Hektar (senilai Rp 25.500.000,-) Investor telah balik modal setelah dua tahun dengan memiliki aset saham kepemilikan kebun sawit seluar 0,34 hektar 2 Profit berjalan setelah 2 tahun (bulan ke 25) = Rp 45.000.000, + Rp144.000.000, ) = Rp 1.746.428,- / bulan Rp 25.000.000, Rp 7.000.000.000, x (Rp 300.000.000, + Artinya, dalam 2 Tahun investasi, investor terhitung balik modal dengan memiliki aset kebun sawit dan ditambah dengan estimasi keuntungan mencapai 7% perbulan. Jika kita bandingkan dengan bunga deposito bank yang hanya berkisar 7% per-tahun, maka nilai keuntungan yang ditawarkan investasi Trading Sawit Koperasi Al-Anshor bisa mencapai lebih dari 10 kali lipat deposito bank yang haram (riba) TBS 7
3. Estimasi Hitungan Profit Dengan Modal Rp. 50.000.000,- A. Profit dari pembelian SPB Tunggal Estimasi kebutuhan TBS Pabrik 1.000 Ton / hari Profit Investor ( Rp 10,- / kg) = Rp 10,- x 1.000.000 kg = Rp 10.000.000,- / hari Profit Investor / bulan = Rp 10.000.000,- x 30 hari = Rp 300.000.000,- / bulan B. Profit dari Pemebelian kepada Petani Estimasi TBS bisa dibeli dari petani = 100 Ton (100.000 kg) / hari Profit Investor (Rp 15,- / kg) = Rp 15,- x 100.000 kg = Rp 1.500.000,- / hari Profit Investor / bulan = Rp 1.500.000,- x 30 hari = Rp 45.000.000,- C. Total Profit Perbulan (jika ditarik setiap bulan) Profit dari pembelian SPB Tunggal + Profit dari pembelian kepada petani = Rp 300.000.000,- + Rp 45.000.000,- = Rp 345.000.000,- Profit per Investasi Rp 10.000.000,- = Rp 50.000.000, Rp 7.000.000.000, x Rp 345.000.000,- = Rp 2.464.000,- / bulan D. Profit dari Kebun Sawit Jika investor mengalokasikan profit dari Investasi bulanannya untuk dibelikan kebun sawit, maka : Profit investor total keseluruhan perbulan Rp 345.000.000,- Estimasi harga kebun sawit Rp 75.000.000,- / hektar Dari total profit, dapat membeli = Rp 300.000.000, Rp 75.000.000, = 4 Hektar kebun sawit dan dana cadangan perawatan kebun Rp 45.000.000,- Per 2 Tahun Investasi, total kebun sawit bisa dimiliki = 4 hektar x 24 bulan = 96 hektar Estimasi profit dari kebun sawit = Rp 2.500.000,- / hektar (penjualan hasil kebun) Estimasi total profit dari keseluruhan aset kebun sawit = Rp 2.500.000,- x 96 hektar = Rp 240.000.000,- (dari penjualan hasil seluruh kebun) Estimasi profit bersih investor 60% x Rp 240.000.000,- = Rp 144.000.000,- Total profit investor perbulan apabila profit di alokasikan ke kebun sawit dengan modal awal Rp 50.000.000,- : 1 Memiliki aset kebun sawit = Rp 50.000.000, Rp 7.000.0000.000, x 96 hektar = 0,69 Hektar (senilai Rp 51.700.000,-) Investor telah balik modal setelah dua tahun dengan memiliki aset saham kepemilikan kebun sawit seluar 0,69 hektar TBS 8
2 Profit berjalan setelah 2 tahun (bulan ke 25) = Rp 45.000.000, + Rp144.000.000, ) = Rp 3.492.857,- / bulan Rp 50.000.000, Rp 7.000.000.000, x (Rp 300.000.000, + Artinya, dalam 2 Tahun investasi, investor terhitung balik modal dengan memiliki aset kebun sawit dan ditambah dengan estimasi keuntungan mencapai 7% perbulan. Jika kita bandingkan dengan bunga deposito bank yang hanya berkisar 7% per-tahun, maka nilai keuntungan yang ditawarkan investasi Trading Sawit Koperasi Al-Anshor bisa mencapai lebih dari 10 kali lipat deposito bank yang haram (riba) 4. Estimasi Hitungan Profit Dengan Modal Rp. 100.000.000,- A. Profit dari pembelian SPB Tunggal Estimasi kebutuhan TBS Pabrik 1.000 Ton / hari Profit Investor ( Rp 10,- / kg) = Rp 10,- x 1.000.000 kg = Rp 10.000.000,- / hari Profit Investor / bulan = Rp 10.000.000,- x 30 hari = Rp 300.000.000,- / bulan B. Profit dari Pemebelian kepada Petani Estimasi TBS bisa dibeli dari petani = 100 Ton (100.000 kg) / hari Profit Investor (Rp 15,- / kg) = Rp 15,- x 100.000 kg = Rp 1.500.000,- / hari Profit Investor / bulan = Rp 1.500.000,- x 30 hari = Rp 45.000.000,- C. Total Profit Perbulan (jika ditarik setiap bulan) Profit dari pembelian SPB Tunggal + Profit dari pembelian kepada petani = Rp 300.000.000,- + Rp 45.000.000,- = Rp 345.000.000,- Profit per Investasi Rp 10.000.000,- = Rp 100.000.000, Rp 7.000.000.000, x Rp 345.000.000,- = Rp 4.928.000,- / bulan D. Profit dari Kebun Sawit Jika investor mengalokasikan profit dari Investasi bulanannya untuk dibelikan kebun sawit, maka : Profit investor total keseluruhan perbulan Rp 345.000.000,- Estimasi harga kebun sawit Rp 75.000.000,- / hektar Dari total profit, dapat membeli = Rp 300.000.000, Rp 75.000.000, = 4 Hektar kebun sawit dan dana cadangan perawatan kebun Rp 45.000.000,- Per 2 Tahun Investasi, total kebun sawit bisa dimiliki = 4 hektar x 24 bulan = 96 hektar Estimasi profit dari kebun sawit = Rp 2.500.000,- / hektar (penjualan hasil kebun) TBS 9
Estimasi total profit dari keseluruhan aset kebun sawit = Rp 2.500.000,- x 96 hektar = Rp 240.000.000,- (dari penjualan hasil seluruh kebun) Estimasi profit bersih investor 60% x Rp 240.000.000,- = Rp 144.000.000,- Total profit investor perbulan apabila profit di alokasikan ke kebun sawit dengan modal awal Rp 100.000.000,- : 1 Memiliki aset kebun sawit = (senilai Rp 102.700.000,-) Rp 100.000.000, Rp 7.000.0000.000, x 96 hektar = 1,37 Hektar Investor telah balik modal setelah dua tahun dengan memiliki aset saham kepemilikan kebun sawit seluar 1,37 hektar 2 Profit berjalan setelah 2 tahun (bulan ke 25) = Rp 45.000.000, + Rp144.000.000, ) = Rp 6.985.714,- / bulan Rp 100.000.000, Rp 7.000.000.000, x (Rp 300.000.000, + Artinya, dalam 2 Tahun investasi, investor terhitung balik modal dengan memiliki aset kebun sawit dan ditambah dengan estimasi keuntungan mencapai 7% perbulan. Jika kita bandingkan dengan bunga deposito bank yang hanya berkisar 7% per-tahun, maka nilai keuntungan yang ditawarkan investasi Trading Sawit Koperasi Al-Anshor bisa mencapai lebih dari 10 kali lipat deposito bank yang haram (riba) TBS 10
IV. LEGALITAS KOPERASI 1. SURAT KETERANGAN FISKAL TBS 11
2. SURAT KETERANGAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN TBS 12
3. SURAT KETERANGAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI TBS 13
4. SURAT IZIN USAHA TBS 14
5. SURAT IZIN GANGGUAN TBS 15
6. SURAT KETERANGAN TANDA DAFTAR PEMERIKSAAN ALAT PROTEKSI PEMADAM KEBAKARAN TBS 16
V. PENUTUP Dari usaha yang ditawarkan Koperasi Al-Anshor Satu Negeri ini dapat menjadi peluang besar dalam pengembangan keuangan dari sistem investasi Trading Tandan Buah Segar ( TBS ) sawit dengan peluang keuntungan investasi lebih besar 10 kali libat dari suku bunga deposito bank yang haram setiap tahun nya. Pekanbaru, 3 Juni 2017 Gita Purnama, S.T Ketua Koperasi Al-Anshor Satu Negeri TBS 17