Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

Analisa SWOT Kabupaten Lampung Timur

LAMPIRAN 2 ANALISA SWOT AIR LIMBAH KABUPATEN ACEH TENGGARA

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

LAMPIRAN 2 SWOT ANALISYS AIR LIMBAH KOTA LANGSA

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI KABUPATEN PATI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Sub Sektor : AIR LIMBAH

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

Sub Sektor : Air Limbah

Adanya Program/Proyek Layanan Pengelolaan air limbah permukiman yang berbasis masyarakat yaitu PNPM Mandiri Perdesaan dan STBM

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan Kabupaten Luwu

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGANN SANITASI

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROPINSI MALUKU

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Tabel Skor Air Limbah Domestik Skor

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

2. Program Peningkatan Infrastruktur Air Limbah Domestik Sistem Setempat dan Sistem Komunal

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

3.2 Masterplan air limbah kota Yogyakarta 4 4,00. 4 Aspek Komunikasi SDM. 5.1 Terbatasnya dan kurangnyasdm

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

Strategi S-O (menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang)

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

Deskripsi Program / Kegiatan

B A B I I I ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL)

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Bab 4 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu

Bab 3 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI

ANALISIS SWOT. Kurangnya kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik

DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN. Review Penyusunan Masterplan Air Limbah. Menyediakan dokumen perencanaan air limbah domestik skala Kabupaten

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Tabel 5.1. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA

1. Sub Sektor Air Limbah

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

MONITORING, EVALUASI, KOORDINASI DAN PELAPORAN

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 5 Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi

Transkripsi:

Lampiran- Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 06 I. Air Limbah a. Identifikasi isu isu strategis NO ELEMEN INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) Sudah ada dinas yang menangani air limbah domestic (Dinas Ciptaru) Tersedianya dana penunjang dan pendamping dari APBD Kabupaten KSM dalam pengelolaan IPAL komunal sudah berjalan dengan baik Adanya program Sanimas dalam pembangunan IPAL komunal 5 Adanya program STBM Tersedianya lahan oleh Masyarakat dalam 6 pembangunan IPAL Komunal dan MCK KELEMAHAN (WEAKNESS) Fungsi IPLT tidak maksimal Master Plan pengelolaan air limbah tidak dipakai secara maksimal Kualitas SDM kurang Dukungan pendanaan dari swasta sangat minim Pertumbuhan penduduk yang cepat 5 mengakibatkan meningkatnya volume air limbah Masih banyaknya pengunaan cubluk/tangki 6 septik individual belum aman EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) Banyaknya perusahaan yang dapat memberikan CSR untuk pembangunan sanitasi Adanya jasa penyedotan tinja swasta Adanya program 00-0 - 00

NO ELEMEN Adanya DAK untuk pengelolaan air limbah domestik 5 Adanya KSM pengelola IPAL komunal ANCAMAN (THREATH) Masih terdapat masyarakat yang memiliki akses terhadap jamban yang tidak sehat Belum tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi disektor air limbah Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan dari masyarakat Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah rumah tangga Sumber : FGD Pokja Sanitasi 06 b. Pembobotan Pembobotan Kekuatan

Pembobotan Kelemahan Pembobotan Peluang

Pembobotan Ancaman c. Pembuatan matrik IFAS dan EFAS NO ELEMEN BOBOT INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) Sudah ada dinas yang menangani air limbah domestic (Dinas Ciptaru) Tersedianya dana penunjang dan pendamping dari APBD Kabupaten KSM dalam pengelolaan IPAL komunal sudah berjalan dengan baik PENGAR UH PERKALIAN BOBOT DAN 6.0%.056 0.70% 0.8.70% 0.7 Adanya program Sanimas dalam pembangunan IPAL komunal 9.0% 0.8 5 Adanya program STBM.0% 0.99 6 Tersedianya lahan oleh Masyarakat dalam pembangunan IPAL Komunal dan MCK 6.0% 0.9 Total 00%.68 KET

NO ELEMEN BOBOT KELEMAHAN (WEAKNESS) PENGAR UH PERKALIAN BOBOT DAN Fungsi IPLT tidak maksimal 50.50%.00 Master Plan pengelolaan air limbah tidak dipakai secara maksimal.90% 0.57 Kualitas SDM kurang 6.90% 0.07 Dukungan pendanaan dari swasta sangat minim.0% 0.0 5 Pertumbuhan penduduk yang cepat mengakibatkan meningkatnya volume air limbah.0% 0.6 KET 6 Masih banyaknya pengunaan cubluk/tangki septik individual belum aman.0% 0.97 Total 00%.76 Selisih Kekuatan dan Kelemahan -0.58 EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) Banyaknya perusahaan yang dapat memberikan CSR untuk pembangunan sanitasi.0% 0.9 Adanya jasa penyedotan tinja swasta.50% 0.050 Adanya program 00-0 - 00 5.70%.08 Adanya DAK untuk pengelolaan air limbah domestik 5.70%.88 5 Adanya KSM pengelola IPAL komunal 5.70% 0. Total 00%.79 ANCAMAN (THREATH) Masih terdapat masyarakat yang memiliki akses terhadap jamban yang tidak sehat Belum tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi disektor air limbah Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan dari masyarakat Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah rumah tangga.60% 0.98.0% 0.099 8.90% 0.78 6.0%.6 Total 00%.55 Selisih Peluang dan Ancaman.9

d. Membuat kuadran posisi pengelolan sub sektor Air Limbah e. Matrik strategi SWOT Berdasarkan hasil analisis SWOT, posisi pengelolaan air limbah domestik masuk di kuadran, sehingga strategi yang direkomendasikan adalah strategi Kelemahan (Weakness) dan Peluang (opportunity) atau dikenal dengan strategi WO, yaitu gunakan peluang untuk mengatasi kelemahan.

Tabel. Matrik strategi pengelolaan air limbah domestik No Strategi Dinas Ciptaru merupakan SKPD yang menangani Air Limbah sehingga program 00-0- 00 dan STBM dapat berjalan dengan baik Tersedianya dana dari APBD dan DAK untuk pengelolaan air limbah domestik KSM dalam pengelolaan IPAL komunal sudah berjalan dengan baik Adanya program Sanimas dalam pembangunan IPAL komunal 5 Tersedianya lahan oleh Masyarakat dalam pembangunan IPAL Komunal dan MCK Banyaknya perusahaan yang dapat memberikan CSR untuk pembangunan sanitasi dan 6 penggunaan jasa penyedotan tinja Sumber : FGD Pokja Sanitasi Kab Grobogan, 06 II. Persampahan a. Identifikasi isu isu strategis b. Tabel. Isu Isu Strategis Pengelolaan Persampahan NO ELEMEN INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) Sudah Memiliki TPA Sudah ada Perda pengelolaan sampah Sudah ada retribusi/ jasa umum mengenai sampah Sudah ada SKPD yang mengelola sampah 5 Tersedianya dana APBD untuk pengelolaan sampah 6 Ada KSM pengelola sampah Total

NO ELEMEN KELEMAHAN (WEAKNESS) Belum ada TPA yang memadai dan memenuhi syarat sesuai UU no. 8/008 Kurangnya kapasitas TPA Tidak ada penyediaan TPS R oleh SKPD Masyarakat belum melakukan pemilahan sampah EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) Adanya dana DAK dalam pengelolaan sampah Adanya usaha sampah (rosok) Pengelolaan sampah secara swadaya oleh masyarakat Lomba kota Adipura Total ANCAMAN (THREATH) Kesadaran untuk pemilahan sampah rumah tangga masih rendah Masih banyak sampah yang dibakar sehingga menyebabkan polusi Masih banyak warga yang membuang sampah di sungai Pengelolaan R belum optimal Masih rendahnya investasi dunia usaha ataupun pihak 5 swasta Sumber : FGD Pokja Sanitasi Kab Grobogan 06 c. Pembobotan Pembobotan Kekuatan

Pembobotan Kelemahan Pembobotan Peluang

Pembobotan Ancaman d. Pembuatan matrik IFAS dan EFAS NO ELEMEN BOBOT PERKALIAN BOBOT DAN KET INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) Sudah Memiliki TPA 7.60%.0 Sudah ada Perda pengelolaan sampah.0%.65 Sudah ada retribusi/ jasa umum mengenai sampah.0% 0. Sudah ada SKPD yang mengelola sampah 7.70% 0. 5 Tersedianya dana APBD untuk pengelolaan sampah 7.00% 0.50 6 Ada KSM pengelola sampah.0% 0.08 KELEMAHAN (WEAKNESS) Total 00%.668

NO ELEMEN BOBOT PERKALIAN BOBOT DAN Belum ada TPA yang memadai dan.0% 0.8 memenuhi syarat sesuai UU no. 8/008 Kurangnya kapasitas TPA.90% 0.7 Tidak ada penyediaan TPS R oleh SKPD 0.50% 0.5 Masyarakat belum melakukan pemilahan sampah 6.50%.580 Total 00%.856 Selisih Kekuatan dan Kelemahan -0.88 EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) Adanya dana DAK dalam pengelolaan sampah 6.50%.95 KET Adanya usaha sampah (rosok) 8.50% 0.55 Pengelolaan sampah secara swadaya oleh masyarakat.00% 0.90 Lomba kota Adipura.00% 0.080 Total 00%.90 ANCAMAN (THREATH) Kesadaran untuk pemilahan sampah rumah tangga masih rendah Masih banyak sampah yang dibakar sehingga menyebabkan polusi Masih banyak warga yang membuang sampah di sungai 0.90% 0.7 5.0% 0.56 60.50%.0 Pengelolaan R belum optimal 0.60% 0.68 5 Masih rendahnya investasi dunia usaha ataupun pihak swasta.90% 0.058 Total 00%.579 Selisih Peluang dan Ancaman -0.89

e. Membuat kuadran posisi pengelolan sub sektor Persampahan f. Matrik strategi SWOT Berdasarkan hasil analisis SWOT, posisi pengelolaan persampahan masuk di kuadran IV, sehingga strategi yang direkomendasikan adalah strategi Kelemahan (Weakness) dan Ancaman (Threat) atau dikenal dengan strategi WT, yaitu bertahan dalam menghadapi kelemahan dan ancaman. Tabel Matrik strategi pengelolaan persampahan No Strategi Agar warga tidak membuang sampah di sungai ataupun dibakar maka tetap menggunakan TPA ada. Mengoptimalkan R (pemilahan) agar sampah yg masuk ke TPA dapat di kurangi Mempromosikan masterplan persampahan agar menarik pihak swasta Mengajukan TPS R oleh SKPD agar kesadaran masyarakat untuk pemilahan sampah rumah tangga muncul

III. Drainase a. Identifikasi isu isu strategis NO ELEMEN INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) Drainase sudah ditangani oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Tersedianya dana anggaran APBD Sudah ada jaringan primer dan sekunder Sudah ada SDM bidang drainase 5 Adanya dokumen RPJMD sektor drainase KELEMAHAN (WEAKNESS) Saluran air belum ideal sehingga terjadi sedimentasi diselokan Pada umumnya, sitem drainase masih menjadi satu antara pembuangan air hujan dan saluran limbah rumah tangga (grey water) Kurangnya sosialisasi dan kampanye tentang pengelolaan drainase Area cakupan yang luas terbentur dengan SDM yang ada di Dinas Cipkataru 5 Informasi mengenai saluran yang rusak belum optimal 6 Kualitas SDM kurang 7 Anggaran masih rendah EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) Adanya swadaya masyarakat membangun drainase Adanya program 00-0 - 00 Bantuan Sarpras dari swasta Partisipasi masyarakat dalam perawatan drainase 5 Adanya dana APBD untuk drainase ANCAMAN (THREATH) Masyarakat membuang sampah di saluran drainase Banjir dan genangan yang terjadi setiap tahun Kepedulian masyarakat dalam memelihara saluran drainase kurang Bangunan diatas drainase 5 Daya dukung drainase dengan air yg masuk tidak memadai 6 Pemukiman tidak memiliki saluran drainase Sumber : FGD Pokja Sanitasi/AMPL 06

b. Pembobotan Pembobotan Kekuatan Pembobotan Kelemahan

Pembobotan Peluang Pembobotan Ancaman

c. Pembuatan matrik IFAS dan EFAS NO ELEMEN BOBOT PERKALIAN BOBOT DAN KETERANGAN INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) Drainase sudah ditangani oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang.0% 0.5 Tersedianya dana anggaran APBD 5.0%.6 Sudah ada jaringan primer dan sekunder.70% 0.08 Sudah ada SDM bidang drainase 6.0% 0.86 5 Adanya dokumen RPJMD sektor drainase.70% 0.7 KELEMAHAN (WEAKNESS) Total 00%.67 Saluran air belum ideal sehingga terjadi sedimentasi diselokan 8.0% 0.5 Pada umumnya, sistem drainase masih menjadi satu antara pembuangan air hujan dan saluran limbah rumah tangga (grey water) 8.80% 0.576 Kurangnya sosialisasi dan kampanye tentang pengelolaan drainase Area cakupan yang luas terbentur dengan SDM yang ada di Dinas Cipkataru.90% 0.08 5.0% 0.756 5 Informasi mengenai saluran yang rusak belum optimal.0% 0.06 6 Kualitas SDM kurang.50% 0.5 7 Anggaran masih rendah 8.00%.0 Total 00%.9 Selisih Kekuatan dan Kelemahan 0.7 EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) Adanya swadaya masyarakat membangun drainase 6.50% 0.660 Adanya program 00-0 - 00.60% 0.68 Bantuan Sarpras dari swasta.0% 0.066 Partisipasi masyarakat dalam perawatan drainase 6.0% 0.656 5 Adanya dana APBD untuk drainase.0%.7 Total 00%.76

NO ELEMEN BOBOT PERKALIAN BOBOT DAN KETERANGAN ANCAMAN (THREATH) Masyarakat membuang sampah di saluran drainase 5.70%.88 Banjir dan genangan yang terjadi setiap tahun.50% 0.075 Kepedulian masyarakat dalam memelihara saluran drainase kurang 7.0% 0.6 Bangunan diatas drainase.80% 0.6 5 Daya dukung drainase dengan air yg masuk tidak memadai.70% 0.8 6 Pemukiman tidak memiliki saluran drainase 0.00% 0.800 Total 00%.59 Selisih Peluang dan Ancaman 0.69 d. Membuat kuadran posisi pengelolan sub sektor Drainase

e. Matrik strategi SWOT Berdasarkan hasil analisis SWOT, posisi pengelolaan drainase masuk di kuadran I, sehingga strategi yang direkomendasikan adalah strategi kekuatan (strength) dan Peluang (Oportunity) atau dikenal dengan strategi SO, yaitu gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Tabel Matrik strategi pengelolaan drainase No Strategi Drainase sudah ditangani oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sehingga program 00-0-00 dapat terlaksana Tersedianya dana anggaran APBD untuk memperbaiki jaringan drainase primer maupun sekunder Sudah ada SDM bidang drainase sehingga dapat melakukan perawatan drainase Adanya dokumen RPJMD sektor drainase 5 Adanya swadaya masyarakat dan bantuan dari swasta guna membangun drainase