- Isolasi lipase halostabil dari bakteri halofilik isolat kawah lumpur Bleduk Kuwu

dokumen-dokumen yang mirip
: MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. merupakan limbah yang berbahaya, salah satunya adalah limbah oil sludge yang

PENGENALAN ENZIM DAN ENZIM INDUSTRIAL

Pengembangan isolator tegangan tinggi yang cocok untuk daerah tropis

PMDSU Lesson Learnt 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Pengertian TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Cloning DNA. Proses rekayasa genetik pada prokariot. Pemuliaan tanaman konvensional: TeknologiDNA rekombinan:

BAB. I PENDAHULUAN. Minda Azhar Disertasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizki Indah Permata Sari,2014

Mayor Bioteknologi Tanah Dan Lingkungan

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL

DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER

Kasus Penderita Diabetes

No Judul Artikel Nama Jurnal Tahun 1 Enhanced oil production by the tropical marine diatom Thalassiosira sp. cultivated in outdoor photobioreactors

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI

BAB XII. REAKSI POLIMERISASI BERANTAI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. berupa karbohidrat, protein, lemak dan minyak (Sirait et al., 2008).

Pencarian Kultur Baru. Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Teknik plating. Kultur Diperkaya 10/14/2014

4 Hasil dan Pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Cellulose Nano Crystallines (CNC) yang merupakan salah satu biomaterial maju yang mempunyai

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Teknik Kimia

Protein ENZIM Mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan tenaga aktivasi Tidak mengubah kesetimbangan reaksi Sangat spesifik

RINGKASAN LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

BAB I PENDAHULUAN. Kitosan dihasilkan dari kitin dan mempunyai struktur kimia yang sama

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

BAB I PENDAHULUAN. atas komponen hidrofilik dan hidrofobik serta memiliki kemampuan menurunkan

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Kimia

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. zat kimia lain seperti etanol, aseton, dan asam-asam organik sehingga. memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi (Gunam et al., 2004).

Produksi Antibiotik (Manufacture Of Antibiotics) Marlia Singgih Wibowo Sekolah Farmasi ITB Klasifikasi antibiotik berdasarkan mekanisme aksi nya

BAB I PENDAHULUAN. dalam memainkan peranan sebagai neurotransmiter yang dapat mempengaruhi

Triasilgliserol. = trigliserida 9 kkal/g vs 4 kkal/g (glikogen) Terdiri dari: Asam lemak: 3 asam lemak (gugus asil)

BAB I PENGANTAR. dapat menghemat energi dan aman untuk lingkungan. Enzim merupakan produk. maupun non pangan (Darwis dan Sukara, 1990).

ISOLASI BAHAN ALAM. 2. Isolasi Secara Kimia

I. PENDAHULUAN. Enzim merupakan biokatalis yang banyak digunakan dalam industri, karena enzim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sintetik organik germanium yang dikenal dengan β atau biscarboxyethylgermanium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PANDUAN PENELITIAN PENINGKATAN KAPASITAS DI PERGURUAN TINGGI TAHUN 2017 (EDISI XI) DRPM Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Enzim α-amilase dari Bacillus Subtilis ITBCCB148 diperoleh dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

8. PEMBAHASAN UMUM. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. M yang berupa cairan berwarna hijau jernih (Gambar 4.1.(a)) ke permukaan Al 2 O 3

ABSTRAK. Kata Kunci : Amilase, Zea mays L., Amonium sulfat, Fraksinasi, DNS.

BIO306. Prinsip Bioteknologi

5 SINTESIS OBAT SECARA BIOLOGI

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN. Oligonukleotida sintetis daerah pengkode IFNα2b sintetis dirancang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setiap tahunnya terjadi di Afrika, Asia dan Amerika Tengah dan Selatan.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Enzim adalah senyawa protein yang dihasilkan oleh berbagai jenis

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Kimia. Lampiran III

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Kimia

I. PENDAHULUAN. militer antara lain untuk komponen pembuat peluru dan rudal, tenaga nuklir untuk

Apa itu Biokimia? Definisi:

akseptor elektron pada saat medium aerob. Disisi lain keberadaan akseptor elektron nitrat dapat menimbulkan interaksi dan berpengaruh terhadap jalur

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang semakin tinggi serta adanya tekanan dari para ahli dan pecinta

DAFTAR LAMPIRAN...xi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin luas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tumbuhan merupakan tonggak dari sebagian besar ekosistem terrestrial.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kitin dan kitosan merupakan biopolimer yang secara komersial potensial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4. Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. ke-20. Kemampuannya dalam menghasilkan senyawa antibiotik dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN BIOETANOL DARI RUMPUT GAJAH

AMOBILISASI LIPASE DARI MUCOR MIEHEI MENGGUNAKAN POLYURETHANE FOAM SEBAGAI BIOKATALIS PADA PEMBUATAN BIODIESEL. Ika Sylvia Sepdiani

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik dan Klasifikasi Bakteri Metanotrof Metanotrof sebagai Bakteri Pengoksidasi Metan

TINJAUAN MATA KULIAH MODUL 1. TITRASI VOLUMETRI

Kejadian Pencemaran Minyak di Indonesia. No Tahun Lokasi Keterangan

Dokumen Kurikulum Program Studi : KIMIA. Lampiran III

Enzim dan koenzim - 3

Enzim dan koenzim Macam-macam enzim Cara kerja enzim Sifat kinetik enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi katalisis enzim Regulasi dan aktivitas enzim

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

YOHANES NOVI KURNIAWAN KONSTRUKSI DAERAH PENGKODE INTERFERON ALFA-2B (IFNα2B) DAN KLONINGNYA PADA Escherichia coli JM109

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Mikroba Penghasil Fitohormon

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

METABOLISME MIKROORGANISME

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

URAIAN MATERI 1. Pengertian dan prinsip kloning DNA Dalam genom sel eukariotik, gen hanya menempati sebagian kecil DNA kromosom, selain itu merupakan

II. KARAKTERISTIK ENZIM

PRASYARAT SEMESTER PENYAJIAN NAMA MK / SKS

SAP-GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun belakangan ini. Karakteristik yang dimiliki bahan bio-based menjadi salah satu alasan mengapa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (1)

Apa itu Biokimia? Definisi:

Transkripsi:

1 DESKRIPSI RISET I STUDI PENGARUH PENGUNAAN IONIC LIQUID SEBAGAI PELARUT PADA STABILITAS DAN AKTIVITAS LIPASE DARI BAKTERI HALOFILIK MODERAT ISOLAT KAWAH LUMPUR ASIN BLEDUK KUWU JAWA TENGAH 1.1 Deskripsi singkat Bakteri halofilik merupakan salah satu golongan ekstremofil yang mampu bertahan hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi. Bakteri ini sudah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang bioteknologi, karena merupakan sumber potensial untuk biokatalis multistabil dan metabolit sekunder, seperti biosurfaktan, bioplastik, ectoin, dan levan. Salah satu biokatalis yang bersumber dari bakteri halofilik yang menarik untuk dipelajari adalah lipase. Enzim ini merupakan salah satu enzim industri yang banyak diaplikasikan dalam bidang energi alternatif seperti biodisel dan dalam sintesis senyawa-senyawa obat kiral. Beberapa lipase telah diisolasi dari bakteri halofilik moderat yang diseleksi dari sumber alam berupa kawah lumpur asin di desa Belduk Kuwu, Purwodadi, Jawa Tengah. Hasil karakterisasi terhadap lipase-lipase tersebut menunjukkan karakteristik yang unik, antara lain aktivitasnya dipengaruhi oleh polaritas dari pelarut. Beberapa pelarut organik dapat meningkatkan aktivitas lipase hingga 2-3 kali lipat dibanding aktivitas dalam pelarut air. Akan tetapi, pelarut organik umumnya bersifat mudah menguap dan toksik sehingga tidak dapat digunakan dalam reaksi sintesis senyawa obat atau dalam proses pengolahan makanan yang melibatkan lipase. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendekatan lain yang dapat meniru efek pelarut organik tetapi lebih ramah lingkungan. Saat ini liquid ionic, yaitu garam dengan titik leleh rendah sehingga berada dalam keadaan cair, merupakan solusi alternatif untuk menggantikan peran dari pelarut organik. Beberapa studi pada pemanfaatan liquid ionic untuk peningkatan aktivitas dan stabilitas enzim telah dilaporkan di beberapa literatur. Pada penelitian ini akan dikembangkan liquid ionic turunan dari senyawa imidazol untuk dipelajari pengaruhnya pada aktivitas dan stabilitas lipase dari genus Halomonas isolat kawah lumpur Bleduk Kuwu. Jenis pelarut ini akan digunakan dengan tiga cara, yaitu sebagai cosolvent dengan pelarut air, sebagai pelarut murni, dan sebagai sistem dua fasa bersama pelarut lain. Pengaruh terhadap aktivitas akan dipelajari dengan membandingkan parameter kinetikanya (kcat, KM, VM) dengan lipase yang dilarutkan dalam buffer. Sedangkan stabilitasnya akan dipelajari dengan membandingkan parameter termodinamikanya terhadap gangguan termal. Disamping itu juga akan dipelajari efek penggunaan ionic liquid pada sintesis biodisel. 1

1.2 Roadmap riset program doktor Tahapan Tahap Lanjut Tahap Pengembangan Periode Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Studi lanjut efek ionic liquid pada aktivitas lipase halostabil dan reaksi esterfikasi pada sintesis biodisel - Isolasi lipase halostabil dari bakteri halofilik isolat kawah lumpur Bleduk Kuwu Optimasi stuktur dan sintesis, serta karakterisasi ionic liquid berdasarkan hasil studi awal Tahap awal Sintesis dan karakterisasi senyawa liquid ionic turunan imidazol - Studi awal efek ionic liquid sebagai kosolvent, pelarut murni, dan sistem dua fasa pada aktivitas lipase halostabil Penelitian ini akan dibagi ke dalam tiga tahap dalam waktu empat tahun, yang terdiri dari: - Tahap awal (dua tahun). Dalam tahap ini kandidat doktor akan berdiskusi dengan pembimbing tentang disain awal senyawa ionic liquid turunan imidazol apa saja yang akan disintesis dan juga akan didiskusikan strategi sintesisnya. Selanjutnya kandidat doktor akan melakukan sintesis beberapa senyawa ionic liquid yang strukturnya telah disepakati. Senyawa liquid ionic yang diperoleh akan dikarakterisasi dengan metode spektroskopi untuk memverifikasi kesesuaian struktur hasil sintesi dan disain. Untuk studi awal efek penggunaan ionic liquid pada aktivitas lipase halostabil yang pada studi sebelumnya diketahui memiliki stabilitas dan aktivitas yang baik dalam pelarut organik, pertama-tama akan dilakukan isolasi dan pemurnian lipase target dari bakteri halofilik isolat kawah lumpur Bleduk Kuwu. Lipase yang telah dimurnikan kemudian diuji aktivitasnya dengan kondisi tanpa kehadiran ionic liquid dan dengan kehadiran beberapa senyawa ionic liquid hasil sintesis sebagai kosolvent, pelarut murni dan sistem 2

dua fasa. Hasil dari studi awal ini akan diketahui senyawa ionic liquid manakah yang memberikan efek peningkatan aktivitas paling tinggi dan dalam kondisi apa (sebagai kosolvent, pelarut murni atau sitem dua fasa). - Tahap pengembangan (1 tahun) Senyawa ionic liquid hasil seleksi pada studi awal kemudian dioptimasi strukturnya lebih lanjut dengan menambahkan beberapa konstituen yang diperkirakan dapat meningkatkan kekuatan aktivasinya terhadap lipase. Senyawa turunan ini kemudian dikarakterisasi strukturnya secara spektrofotometri. - Tahap lanjut (1 tahun) Senyawa ionic liquid hasil pengembangan dipelajari efeknya pada aktivitas lipase halostabil. Pada tahap ini efek yang dipelajari tidak hanya pada aktivitas, juga pada aspek stabilitasnya. Selain itu juga akan dipelajari efek penggunaan ionic liquid pada reaksireaksi esterfikasi pada biositensis biodisel. Skema penyelesaian studi Kandidat doktor program PMDSU ini akan menyelesaikan studinya dalam program 4 tahun: - Tahun 1. Mahasiswa akan mengikuti semua perkuliahan program S2 reguler dengan fokus bidan biokimia. Selain itu mahasiswa juga akan diperkenalkan dengan permasalahan yang akan dihadapi dan bimbingan penulisan proposal. Pada tahun pertama ini juga mahasiswa akan mulai melakukan sintesis dan karakterisasi beberapa senyawa ionic liquid turunan imidazol. - Tahun 2. Mahasiswa menyelesaikan sisa perkuliahan program S2. Untuk risetnya mahasiswa akan menyiapkan sampel lipase dengan mengisolasinya langsung dari bakteri halofilik yang telah diisolasi sebelumnya dari sumber kawah lumpur Bleduk Kuwu. Senyawa ionic liquid yang diperoleh pada tahun pertama kemudian dipelajari efeknya terhadap aktivitas lipase. Hasil dari studi awal ini sudah dapat dipublikasikan di jurnal internasional. - Tahun 3. Mahasiswa akan menyiapkan proposal untuk ujian kwalifikasi dan proposal riset doktor berdasarkan hasil studi awal yang telah diperoleh pada jenjang S2. Mahasiswa akan mengikuti semua persayaratan akademik yang dimampatkan dalam dua semeter. Pada tahun ini, mahasiswa akan mempelajari pengembangan disain molekular dari ionic liquid hasil studi awal agar memiliki kenaikan efek peningkatan aktivitas lipase tetapi tetap menjaga stabilitasnya. - Tahun 4. Ionic liquid hasil pengembangan pada tahun ketiga dipelajari kembali efeknya pada aktivitas dan stabilitas lipase. Studi pengaruh kehadiran ionic liquid terhadap kinerja katalisis lipase pada reaksi produksi biodisel juga akan dipelajari. Hasil dari tahap ini akan dipublikasi pada jurnal internasional. 1.3 Indikator keberhasilan No. Indikator Keberhasilan Deskripsi 1. Keluaran (output) Hasil Riset 2 Jurnal internasional 2. Dampak (outcome) Hasil Riset 4. Presentasi pada international conference 1 prosiding 6. Networking nasional dan internasional Pemanfaatan hasil riset untuk prototipe industri 1.4 Tim pembimbing dan kolaborator Promotor: Dr. Rukman Hertadi Ko-Promotor: 1. Dr. Deana Wahyuningrum 3

2 DESKRIPSI RISET I KLONING DAN EKSPRESI OPERON POLI-3-HIDROKSIBUTIRAT (PHB) HALOMONAS ELONGATA KE DALAM Escherica coli UNTUK PRODUKSI BIOPLASTIK 2.1 Deskripsi singkat Sebagian besar plastik diproduksi secara sintetik menyebabkan masalah lingkungan karena tidak mudah terdegradasi secara alamiah. Bioplastik yang merupakan poliester yang disintesis oleh bakteri dapat menjadi solusi alternatif untuk mengatasi dampak negatif plastik terhadap lingkungan. Bioplastik yang popular saat ini adalah polihidroksi alkanoat (PHA) karena memiliki sifat fisikokimia yang mirip dengan plastik sintetik selain dari sifatnya yang dapat terdegradasi di alam. PHA umumnya memiliki bentuk (R)- -hidroksi asam lemak, dimana poli 3-hidroksibutirat (PHB) adalah bentuk umum dari PHA. Halomonas elongata telah berhasil diidentifikasi sebelumnya merupakan salah satu produsen PHB. Kendala utama penggunaan bakteri produsen PHB alamiah adalah terbatasnya produksi PHB karena adanya enzim pendegradasi PHB yang juga dihasilkan bakteri tersebut. Hal ini menyebabkan biaya produksi PHB menggunakan bakteri produsen alamiah menjadi tidak ekonomis. Salah satu upaya untuk menekan biaya produksi adalah dengan mengklon gene pengkode enzim yang hanya terlibat dalam produksi PHB ke dalam bakteri yang tumbuh dengan cepat, yaitu Eschericia coli. Biosintesis PHB melibatkan tiga tahap reaksi yang dikatalisis oleh tiga enzim berbeda. Reaksi pertama dikatalisis oleh -ketoasil CoA tiolase (dikode oleh gen phba) yang berperan mengkondensasi dua molekul asetil-coa menjadi asetoasetil-coa. Reaksi kedua adalah reduksi asetoasetil-coa menjadi (R)-3-hidroksibutiril-CoA oleh asetoasetil-coa dehidrogenase (dikode oleh gen phbb). Reaksi terakhir adalah polimerisasi monomer (R)-3-hidroksibutiril-CoA menjadi PHB yang dikatalisis oleh P(3HB) polimerase (dikode oleh gen phbc). Ketiga gen ini berada dalam satu klaster gen yang disebut sebagai operon yang akan dikloning dari Halomonas elongata. Operon yang telah berhasil dikloning kemudian disisipkan ke dalam vektor ekspresi dan ditransfer ke E. coli. Selanjutnya PHB akan diproduksi dan dikarakterisasi secara spektroskopi untuk menentukan struktur PHB yang dihasilkan. 4

2.2 Roadmap riset program doktor Tahapan Tahap Lanjut Tahap Pengembangan Periode Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Pengembangan sistem ekspresi dan produk gen phba, phbb, dan phbc di E. coli Produksi dan karakterisasi PHB dengan sistem ekspresi di E. coli Tahap awal Kloning gen phba, phbb, dan phbc Validasi dan karakterisasi gen hasil kloning Penelitian ini akan dibagi ke dalam tiga tahap dalam waktu empat tahun, yang terdiri dari: - Tahap awal (dua tahun). Dalam tahap ini kandidat doktor akan ditugaskan untuk mengidentifikasi keberadaan gen phba, phbb, dan phbc dalam beberapa strain Halomonas elongata koleksi laboratorium biokimia ITB. Hasil identifikasi ini akan mendasari disain primer PCR dengan optimasi secara in silico. Primer yang telah didisain selanjutnya digunakan untuk mengkloning ketiga gen denga teknik PCR. Gen yang berhasil dikloning kemudian ditentukan urutan nukleotidanya dan divalidasi secara in silico dengan teknik bioinformatika. - Tahap pengembangan (1 tahun) Gen hasil kloning yang telah divalidasi kemudian akan ditransfer ke sistem ekspresi yang memudahkan untuk tahap pemurnian enzim hasil ekspresinya. Enzim yang diperoleh dari hasil ekspresi kemudian akan dikarakterisasi untuk diketahui kondisi optimum kerjanya. - Tahap lanjut (1 tahun) Pada tahap selanjutnya akan dilakukan produksi poli-hidroksibutirat (PHB) secara in vitro menggunakan tiga enzim hasil ekspresi pada tahap sebelumnya. Optimasi produksi akan dilakukan dengan memvariasikan berbagai parameter fisik dan kimia. Skema penyelesaian studi Kandidat doktor program PMDSU ini akan menyelesaikan studinya dalam program 4 tahun: - Tahun 1. Mahasiswa akan mengikuti semua perkuliahan program S2 reguler dengan fokus bidan biokimia. Selain itu mahasiswa juga akan diperkenalkan dengan permasalahan yang akan dihadapi dan bimbingan penulisan proposal. Pada tahun pertama ini juga mahasiswa akan mulai melakukan kloning gen phba, phbb, dan phbc. 5

- Tahun 2. Mahasiswa menyelesaikan sisa perkuliahan program S2. Untuk risetnya mahasiswa akan melakukan validasi dan karakterisasi gen hasil kloning. Hasil pada tahap ini akan dipublikasikan pada jurnal internasional. - Tahun 3. Mahasiswa akan menyiapkan proposal untuk ujian kwalifikasi dan proposal riset doktor berdasarkan hasil studi awal yang telah diperoleh pada jenjang S2. Mahasiswa akan mengikuti semua persayaratan akademik yang dimampatkan dalam dua semeter. Pada tahun ini, mahasiswa akan melakukan penelitian pada tahap ekspresi gen dan karakterisasi enzim hasil ekspresi. - Tahun 4. Mahasiswa akan mulai menyiapkan draf disertasi dan melanjutkan penelitian di tahap produksi PHB dan karakterisasinya. Hasil pada tahap ini akan dipublikasikan pada jurnal internasional. 2.3 Indikator keberhasilan No. Indikator Keberhasilan Deskripsi 1. Keluaran (output) Hasil Riset 2 Jurnal internasional 2. Dampak (outcome) Hasil Riset 4. Presentasi pada international conference 1 prosiding Pemanfaatan hasil riset untuk prototipe industri 6. Networking nasional dan internasional Universitas Kobe, Jepang 2.4 Tim pembimbing dan kolaborator Promotor: Dr. Rukman Hertadi Ko-Promotor: 1. Dr. Made Puspasari 2. Dr. Rachmawati 6