ANALISA PERBANDINGAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN END OF FILE (EOF) UNTUK STEGANOGRAFI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN MATLAB

dokumen-dokumen yang mirip
Analisa Perbandingan Least Significant Bit dan End Of File Untuk Steganografi Citra Digital Menggunakan Matlab

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

PENERAPAN METODE MOST SIGNIFICANT BIT UNTUK PENYISIPAN PESAN TEKS PADA CITRA DIGITAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang telah dilakukan berpedoman dari hasil penelitian-penelitian

Penerapan Metode End Of File Pada Steganografi Citra Gambar dengan Memanfaatkan Algoritma Affine Cipher sebagai Keamanan Pesan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Penerapan Metode Adaptif Dalam Penyembunyian Pesan Pada Citra

Endang Ratnawati Djuwitaningrum 1, Melisa Apriyani 2. Jl. Raya Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 1 2

BAB I PENDAHULUAN. 1. aa

METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN END OF FILE (EOF) UNTUK MENYISIPKAN TEKS KE DALAM CITRA GRAYSCALE

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

IMPLEMENTASI TEKNIK STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN KOMPRESI UNTUK PENGAMANAN DATA PENGIRIMAN SURAT ELEKTRONIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengirimkan pesan, tetapi juga bisa menggunakan layanan yang tersedia di

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY MENGGUNAKAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Penerapan Metode Dynamic Cell Spreading (DCS) Untuk Menyembunyikan Teks Tersandi Pada Citra

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ANALISIS STEGANOGRAFI METODE TWO SIDED SIDE MATCH

1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara

TEKNIK STEGANOGRAFI UNTUK PENYEMBUNYIAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA GIFSHUFFLE

Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam bidang kriptografi(arjana, et al. 2012):

Teknik Penyisipan Pesan pada Kanal Citra Bitmap 24 bit yang Berbeda-beda

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

PENGAMANAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI SPREAD SPECTRUM BERBASIS ANDROID

ANALISA PERBANDINGAN METODE VEKTOR MEDIAN FILTERING DAN ADAPTIVE MEDIAN FILTER UNTUK PERBAIKAN CITRA DIGITAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEKNIK PENYEMBUNYIAN PESAN TEKS PADA MEDIA CITRA GIF DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Perbandingan Steganografi Metode Spread Spectrum dan Least Significant Bit (LSB) Antara Waktu Proses dan Ukuran File Gambar

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL

Pertemuan 2 Representasi Citra

Perancangan Aplikasi Penyembunyian Pesan Teks Terenkripsi Pada Citra Digital Dengan Metode Least Significant Bit (LSB)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Perangkat Lunak Transformasi Wavelet Haar Level 3 Pada Least Significant Bit (Lsb) Steganography

Pengamanan Data Teks dengan Kriptografi dan Steganografi Wawan Laksito YS 5)

BAB I PENDAHULUAN. disadap atau dibajak orang lain. Tuntutan keamanan menjadi semakin kompleks, maka harus dijaga agar tidak dibajak orang lain.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENYEMBUNYIAN DATA SECARA AMAN DI DALAM CITRA BERWARNA DENGAN METODE LSB JAMAK BERBASIS CHAOS

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

IV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. pembentukan dan penggunaan prinsip-prinsip engineering untuk

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN TEKNIK STEGANOGRAFI METODE LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) DAN POLYBIUS SQUARE CIPHER PADA CITRA DIGITAL

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

PENGAMANAN DATA TEKS DENGAN KOMBINASI CIPHER BLOCK CHANING DAN LSB-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan di dalam media tersebut. Kata steganografi (steganography) berasal

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan. Contoh : Dari contoh diatas huruf awal setiap kata bila di rangkai akan membentuk pesan rahasia :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KONSEP PENYANDIAN FILE JPEG DENGAN MENGGUNAKAN METODE LSB

ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STEGANOGRAFI DALAM GAMBAR BEREKSTENSI BMP MENGGUNAKAN METODE CHAOTIC LEAST SIGNIFICANT BIT

STEGANOGRAPHY CHRISTIAN YONATHAN S ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015

ABSTRCTK & EXEUTIVE SUMMARY HIBAH BERSAING. Sistem Pengkodean File Image Kedalam Citra Foto Menggunakan Teknik Steganografi

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH

Deteksi Steganografi Berbasis Least Significant Bit (LSB) Dengan Menggunakan Analisis Statistik

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang semakin

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBERIAN TANDA AIR PADA CITRA DIGITAL DENGAN SKEMA TANDA AIR BERDASARKAN KUANTITASI WARNA DAN MENGGUNAKAN STANDARD ENKRIPSI TINGKAT LANJUT

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I APLIKASI STEGANOGRAFI LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) MODIFICATION UNSUR WARNA MERAH PADA DATA CITRA DIGITAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL

ANALISIS KEAMANAN PESAN MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI MODIFIED ENHANCED LSB DAN FOUR NEIGHBORS DENGAN TEKNIK KRIPTOGRAFI CHAINING HILL CIPHER

BAB I PENDAHULUAN. mengirim pesan secara tersembunyi agar tidak ada pihak lain yang mengetahui.

Tanda Tangan Digital Untuk Gambar Menggunakan Kriptografi Visual dan Steganografi

MKB3383 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Pemrosesan Citra Biner

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

Metode Steganografi Penyisipan Karakter dengan Teknik LSB dan Penempatan Bit mengikuti Langkah Kuda Catur (L-Shape)

Transkripsi:

Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 26 ANALISA PERBANDINGAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN END OF FILE (EOF) UNTUK STEGANOGRAFI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN MATLAB Toni Sahata Pandapotan (12139) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id //tonisahata24@gmail.com ABSTRAK Istilah steganografi berasal dari bahasa Yunani, yang berarti tulisan yang tertutup/tersamar (covered letter). Arti lain steganografi dapat dikatakan sebagai cara komunikasi yang menyembunyikan pesan. Ada beberapa metode yang digunakan dalam steganografi antara lain yaitu metode least significant bit dan end of file. Kelebihan dan kekurangan dari metode Least Significant Bit yaitu ukuran gambar yang telah disisipi karakter pesan tidak akan berubah. Sedangkan kekurangannya adalah jumlah karakter pesan/data yang akan disisipkan sangat terbatas, sehingga harus disesuaikan dengan ukuran citra. Adapun kelebihan metode end of file yaitu memiliki kapasitas jumlah karakter pesan tidak terbatas dan kualitas citra sebelum dan sesudah disipkan pesan masih tetap (tidak berubah). Akan tetapi kekurangan metode ini yaitu hasil file citra digital akan semakin besar jika dibandingkan dengan gambar asli sebelum disisipkan pesan. Pemilihan metode yang terbaik dalam menyisipkan pesan teks ke dalam citra gambar dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan berdasarkan kualitas citra dan besar ukuran file setelah dilakukan penyisipan. Kualitas citra pada metode least significant bit dapat diukur dengan melakukan perhitungan nilai Mean Square Error (MSE) dan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR), sedangkan kualitas citra berdasarkan metode end of file tidak dapat dihitung dengan perhitungan MSE dan PSNR karena kualitas citra awal (cover) dan citra setelah disisipkan pesan tidak mengalami perubahan. Matlab digunakan dalam penelitian ini sebagai aplikasi untuk membantu proses implementasi pengujian. Kata Kunci : Steganografi, Least Significant Bit, End of File, MSE, PSNR, Matlab. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Keamanan Informasi merupakan gambaran peralatan komputer, fasilitas, data, dan informasi dari penyalahgunaan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Definisi ini meliputi pengutip, fax mesin, dan semua jenis media, termasuk dokumen kertas. Keamanan informasi dimaksudkan untuk mencapai kerahasiaan, ketersediaan, dan integritas di dalam sumber daya informasi. Teknikteknik keamanan data/informasi terbagi dari beberapa teknik yaitu kriptografi, steganografi dan watermarking. Steganografi adalah seni menyembunyikan pesan teks sedemikian rupa sehingga tak seorang pun selain pengirim dan penerima yang dituju, mengetahui keberadaan informasi tersebut. Steganografi membutuhkan dua properti yaitu media penampung dan pesan rahasia. Berbeda dengan kriptografi yaitu seni merahasiakan pesan yang bertujuan untuk membuat pesan tidak dapat dibaca oleh pihak ketiga, tetapi tidak menyembunyikan pesan rahasia tersebut. Least Significant Bit merupakan metode dengan cara mengganti bit terakhir dari masing-masing piksel dengan pesan yang akan disisipkan. LSB mempunyai kelebihan yakni ukuran gambar tidak akan berubah. Sedangkan kekurangannya adalah pesan/data yang akan disisipkan terbatas, sesuai dengan ukuran citra. End of File merupakan metode penyisipan pesan diakhir file citra. Pesan yang disisipkan pada metode end of file jumlahnya tak terbatas, Akan tetapi efek sampingnya adalah hasil citra digital setelah dilakukan penyisipan pesan maka citra yang tampil memiliki hasil perbedaan dari citra semula. Hasil citra yang berbeda pasti akan menimbulkan kecurigaan bagi orang-orang yang mengetahuinya. Saat ini pemanfaatan teknik steganografi untuk meningkatkan keamanan pesan rahasia telah banyak digunakan seiring dengan perkembangan teknologi informasi seperti metode LSB maupun EOF. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses penyisipan pesan teks ke dalam citra digital menggunakan LSB dan EOF? 2. Bagaimana membandingkan teknik penyisipan pada citra digital berdasarkan metode least significant bit dan metode end of file? Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139) 186

Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 26 3. Bagaimana perbandingan hasil output citra digital setelah dilakukan penyisipan pesan? menampilkan hanya memiliki dua warna yaitu putih untuk tepi dan hitam untuk background. 1.3 Batasan Masalah Agar penulisan skripsi ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan yang semula, maka ditetapkan batasan-batasan sebagai berikut:. 1. Citra digital yang digunakan bertipe file BMP grayscale 8-bit (abu-abu). 2. Ukuran gambar yang digunakan adalah 7 x 7 piksel. 3. Panjang maksimal pesan teks yang disembunyikan adalah 6 karakter. 4. Aplikasi yang digunakan matlab 7..0.499 (R2a). 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menjelaskan proses penyisipan pesan teks ke dalam citra digital menggunakan metode LSB dan EOF. 2. Membandingkan teknik penyisipan pada citra digital berdasarkan metode least significant bit dan metode end of file. 3. Menjelaskan perbandingan hasil output citra digital setelah dilakukan penyisipan pesan. Gambar 1 Citra Biner 2. Citra abu-abu (Grayscale) Masing-masing pixel berisikan warna abu-abu dengan nilai normal antara 0 (hitam) sampai 255 (putih). Range tersebut berarti masing-masing setiap nilai dari pixel dapat direpresentasikan oleh nilai 8 bit atau satu byte. Citra grayscale dapat lihat pada gambar 2 di bawah ini: 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dilaksanakan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui proses penyisipan pesan teks ke dalam citra digital menggunakan metode LSB dan EOF. 2. Mengetahui perbandingan size file dan kualitas citra digital setelah dilakukan penyisipan pesan dengan metode LSB dan EOF. 3. Mengetahui perubahan citra digital/gambar sebelum disipkan pesan dengan citra digital/gambar yang telah disisipkan pesan berdasarkan metode LSB dan EOF. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra adalah representasi optis dari sebuah objek yang disinari oleh sebuah sumber radiasi. Citra terdiri atas berkas-berkas cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda disekitarnya, maka secara alamiah intensitas cahaya merupakan fungsi sumber cahaya yang menerangi objek, serta jumlah cahaya yang dipantulkan oleh objek. Jenis-jenis citra digital dikelompokkan dalam beberapa warna antara lain, sebagai berikut: 1. Citra Biner Masing-masing pixel hanya berwarna hitam dan putih. Oleh karena hanya terdapat dua nilai kemungkinan yaitu hitam dan putih, maka hanya perlu diperlukan satu bit per pixel. Gambar 1 Gambar 2 Citra Grayscale 3. Citra Warna(true color 24 bit) Warna dideskripsikan oleh kombinasi warna merah (red), hijau (green) dan biru (blue). Masing-masing komponen Red, Green, Blue (RGB) mempunyai range antara 0-255, maka total range yang digunakan untuk citra RGB adalah 255 pangkat 2 atau 16.777.216 kemungkinan warna. Citra warna (true color 24 bit) dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini: Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139) 187

Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 26 terbatas, sehingga harus disesuaikan dengan ukuran citra. 2.4 End Of File (EOF) Teknik End Of File (EOF) merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam steganografi. Teknik ini digunakan dengan cara menambahkan data atau pesan rahasia pada akhir file. Teknik ini dapat digunakan untuk menambahkan data yang ukurannya sesuai dengan kebutuhan. Perhitungan kasar ukuran file yang telah disisipkan data yang sama dengan ukuran file sebelum disisipkan, data ditambah ukuran data rahasia yang telah diubah menjadi encoding file. Gambar 3 Citra Warna 2.2 Steganografi Istilah steganografi berasal dari bahasa Yunani, yang berarti tulisan yang tertutup/tersamar ( covered letter ). Arti lain steganografi dapat dikatakan sebagai cara komunikasi yang menyembunyikan pesan. Data/pesan yang akan dikirim disembunyikan ke media lain. Format media yang bisa dipakai diantaranya adalah format image, format audio dan format lainnya. Bentuk data/pesan tidak berubah, hanya saja karena data/pesan tersebut dikirim dengan disembunyikan dalam media lain, maka yang terlihat adalah media yang dipakai untuk mengirimkan data/pesan tersebut. Ada tujuh teknik dasar yang digunakan dalam steganografi yaitu : 2.3 Least Significant Bit (LSB) Least Significant Bit merupakan algoritma terapan dari metode substitusi. Substitusi merupakan sebuah metode dimana data normal digantikan dengan data rahasia. Teknik ini tidak terlalu mengubah ukuran data asli, tetapi tergantung pada file media dan data yang akan disembunyikan. Setiap bit pesan menggantikan bit yang paling akhir dari data asli. Ukuran bayaknya pesan yang disembunyikan bergantung pada ukuran citra penampung. Misalkan citra 8-bit yang berukuran 256 x 256 pixel terdapat 65536 pixel, setiap pixel berukuran 1 byte. Setiap byte hanya bisa menyembunyikan satu bit di LSB-nya, maka ukuran data yang akan disembunyikan di dalam citra maksimum 65536/8 = 8192 byte, apabila pesan yang akan disisipkan melebihi ukuran citra penampung maka proses embeding pesan tidak akan dapat dilakukan. Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode Least Significant Bit yaitu ukuran gambar yang telah disisipi karakter pesan tidak akan berubah. Sedangkan kekurangannya adalah jumlah karakter pesan/data yang akan disisipkan sangat 2.5 Perhitungan Size File Citra BMP Kedalaman bit merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas gambar dan ukuran file. kedalaman bit mengacu pada jumlah informasi yang disimpan untuk setiap pixel dari suatu gambar. bit paling umum kedalaman untuk gambar 8-bit dan 24-bit. Kedalaman 8-bit dapat memuat gambar sebanyak 256 warna, namun kedalaman 24-bit dapat memuat gambar sebanyak 16.777.216 warna. Matematika perhitungan ukuran file (dalam bytes) dari suatu gambar dengan rumus berikut (dalam hitungan pixel) adalah sebagai berikut ini (Robert Reinhardt, Snow Dowd, 29) : Ukuran file = lebar (kolom) x tinggi (baris) x ( kedalaman bit) 8 2.6 Perhitungan MSE dan PSNR Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) adalah perbandingan antara nilai maksimum dari sinyal yang diukur dengan besarnya derau yang berpengaruh pada sinyal tersebut. PSNR diukur dalam satuan desibel. Pada penelitian ini, PSNR digunakan untuk mengetahui perbandingan kualitas citra cover sebelum dan sesudah disisipkan pesan. Untuk menentukan PSNR, terlebih dahulu harus ditentukan MSE (Mean Square Error). MSE adalah nilai error kuadrat rata-rata antara citra cover dengan citra tersteganografi, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : M N MSE = 1 MN [I(x, y) I (x, y)] 2 y=1 x=1 Dimana : MSE = Nilai MSE citra steganografi M = Panjang citra stego (dalam pixel) N = Lebar citra stego (dalam pixel) I(x,y) = nilai piksel dari citra cover I (x,y) = nilai piksel pada citra stego Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139) 188

Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 26 Setelah diperoleh nilai MSE maka nilai PSNR dapat dihitung dari kuadrat nilai maksimum dibagi dengan MSE. Secara matematis, nilai PSNR dirumuskan sebagai berikut: Langkah pertama pilih citra lenagray.bmp ukuran 7 x 7 seperti gambar 4 di bawah ini: PSNR = log ( MAXi2 MSE ) Dimana : MSE = Nilai MSE MAXi = Nilai maksimum dari pixel citra. Semakin rendah nilai MSE maka akan semakin baik, dan semakin besar nilai PSNR maka semakin baik kualitas citra steganografi. 3. Analisa Gambar 4 Citra Sampel (lenagray.bmp) Adapun nilai desimal citra gambar iniaku.bmp ukuran 7 x 7 di atas seperti berikut ini: Masalah yang akan diselesaikan adalah mengetahui bagaimana proses dan hasil perbandingan penyisipan pesan teks ke dalam media citra digital. Adapun metode yang akan dibandingkan adalah metode Least Significant Bit (LSB) dengan metode End of File (EOF). Setelah dilakukan perbandingan akan dilihat metode mana yang lebih baik untuk menyembunyikan pesan setelah dilakukan pengujian berdasarkan banyaknya karakter pesan yang bisa di tampung, size file citra digital, kualitas citra dan hasil citra digital setelah dilakukan penyisipan pesan. 3.1 Cara Kerja Metode LSB Cara kerja metode LSB dalam menyembunyikan pesan ke dalam cover bertujuan untuk menjaga keamanan pesan tanpa diketahui oleh orang lain. Adapun proses steganografi metode LSB terbagi 2 antara lain sebagai berikut : 1. Proses Embedding pesan Adapun Proses embedding pesan pada cover yang dijadikan sebagai penampung yaitu dengan tahapan memilih citra cover, baca nilai desimal cover, konversi kedalam bilangan biner, kemudian masukkan pesan, setelah itu jumlah pesan yang dijadikan sebagai kunci digabungkan dengan pesan yang ingin disembunyikan, maka hasil gabungan pesan dan kunci menjadi pesan yang akan disisipkan ke dalam citra cover, setelah itu nilai pesan dikonversi ke dalam bilangan biner. Apabila jumlah biner pesan dapat ditampung semua pada citra cover berdasarkan kriteria perhitungan jumlah piksel dibagi dengan 8 bit, maka dapat dilakukan proses penukaran bit. Setelah disisipkan pesan pada cover, hasil dari nilai biner cover baru dikonversi kembali ke dalam bilangan desimal dan kemudian dipetakan menjadi citra baru atau stegoimage. Berikut proses penyisipan pesan menggunakan metode LSB pada citra grayscale. Setelah didapatkan nilai desimal dari matriks citra 7 x 7 maka dikonversi kembali ke bilangan biner 8 bit. Nilai biner matriks 7 x 7 ditampilkan seperti berikut ini: 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 189 Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139) 0 0 0 0 Pesan yang akan disisipkan pada citra digital adalah sebanyak 6 karakter. Nilai 6

Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 26 didapatkan dari perhitungan (7x7) / 8 = 6. Misalkan pesan yang disisipkan adalah MEDAN dengan jumlah pesan adalah 5, nilai 5 dijadikan sebagai kunci, kemudian nilai kunci dan nilai desimal pesan digabungkan sehingga didapatkan nilai desimal pesan baru yaitu 5 77 69 68 65 78. Setelah didapatkan nilai desimal kunci dan pesan, maka nilai kunci dan pesan kembali dikonversi ke bilangan biner 8 bit, adapun nilai biner tersebut yaitu 5 = 1, 77 =, 69 =, 68 =, 65 = 1, 78 = 0. Nilai Biner grayscale hasil penyisipan biner pesan secara keseluruhan dapat dilihat seperti berikut ini: 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 Nilai 8 bit kunci terdapat pada biner LSB piksel 1 sampai 8 dan piksel 9 sampai ke 48 adalah bit LSB pesan. Setelah didapat biner hasil penyisipan pesan maka kemudian dikonversi kembali ke bilangan desimal, adapun nilai desimal citra stegoimage dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini: 90 90 82 72 90 91 90 91 90 83 6 154 91 91 90 91 164 247 246 90 90 91 82 165 164 165 82 90 246 247 246 8 246 247 246 8 246 246 246 247 246 9 Adapun Proses extraction pesan dari hasil stegoimage, yaitu dengan tahapan masukkan stegoimage, setelah itu baca nilai piksel stegoimage dan konversi ke bilangan biner, kemudian ambil nilai kunci dari 8 bit LSB biner citra awal stegoimage dan dikonversi ke bilangan desimal, kemudian nilai kunci dikalikan dengan 8 bit untuk mengambil nilai bit pesan. Setelah itu ambil bit LSB dari setiap elemen piksel dimulai dari bit ke-9 hingga sejumlah perkalian kunci dengan 8 bit lalu ditambahkan dengan 8 bit kunci LSB, kemudian kelompokkan nilai bi-bit LSB menjadi 8 bit perkelompok, kemudian dikonversi kedalam bilangan desimal. Setelah didapatkan bilangan desimal dari biner pengelompokan, konversi ke karakte, karakter yang dihasilkan tersebutlah yang menjadi pesan yang telah disembunyikan sebelumnya. Berikut proses extraction pesan menggunakan metode LSB pada citra grayscale. Langkah pertama masukkan stegoimage.bmp seperti gambar 5 di bawah ini: Gambar 5 Citra Hasil Penyisipan Metode LSB (stegoimage.bmp) Kemudian baca setiap nilai desimal piksel stegoimage. Adapun nilai desimal stegoimage seperti di bawah ini: 90 90 82 72 90 91 90 91 90 83 6 154 91 91 90 91 164 247 246 90 90 91 82 165 164 165 82 90 246 247 246 8 246 247 246 8 246 246 246 247 246 9 8 8 247 247 9 8 8 Setelah nilai desimal piksel stegoimage dibaca, kemudian konversi ke bilangan biner 8 bit. Adapun nilai biner stegoimage seperti berikut ini: 8 8 247 247 9 8 8 1 1 0 1 1 1 2. Proses Extraction pesan 0 0 1 1 0 1 1 1 1 Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139) 190

Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 26 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 akhir pada citra cover. Nilai kunci dan pesan akan menjadi kolom baru pada piksel citra, kemudian setelah disisipkan maka akan didapatkan nilai desimal hasil penyisipan pesan, kemudian untuk selanjutnya tambahkan nilai baris kunci pada piksel kolom dan baris terakhir, maka tahapan selanjutnya yaitu petakan menjadi citra baru (stegoimage). Berikut proses penyisipan pesan dengan metode EOF pada citra grayscale. Sebagai contoh pilih citra lenagray.bmp dengan ukuran 7 x 7 grayscale seperti gambar 6 di bawah ini: Setelah dikonversi kebilangan biner, tentukan nilai kunci dengan mengambil setiap 8 bit LSB dari biner stegoimage. Kemudian konversi ke dalam bilangan desimal. Adapun nilai biner kunci dan desimalnya adalah sebagai berikut ini: 5 = 1 Setelah didapatkan desimal kunci maka kunci dikalikan dengan 8 bit yang menghasilkan 40, kemudian ambil bit-bit LSB setelah 8 bit kunci sampai ke bit yang ke-40, kemudian kelompokkan menjadi 8 bit tiap kelompok, nilai biner pesan dimulai dari bit 9 sampai bit ke-48 adalah sebagai berikut: 1 0 Setelah didapatkan biner pesan diatas kemudian dikonversi ke bentuk desimal yaitu 77 69 68 65 78. Adapun pesan yang disisipkan yaitu dengan mengkonversi nilai desimal ke bentuk karakter sehingga didapatkan isi pesan MEDAN. 3.2 Cara Kerja Metode EOF Gambar 6 Citra Sampel (lenagray.bmp) Adapun nilai desimal citra gambar iniaku.bmp ukuran 7 x 7 di atas seperti berikut ini: Pesan yang akan disisipkan pada citra digital grayscale dengan metode EOF tidak memiliki batasan. Misalkan pesan yang disisipkan adalah NAMA SAYA TONI dengan 2 karakter kunci yaitu AS, sehingga nilai desimal yang akan disisipkan menjadi 65 83 78 65 77 65 32 83 65 89 65 32 84 79 78 73 65 83. Nilai kunci dijadikan nilai awal dan nilai akhir dari pesan. Nilai 32 adalah nilai dari spasi, kemudian nilai desimal ditempatkan pada kolom baru pada nilai matriks citra. Selanjutnya nilai kunci yaitu 8+1=9 mod 256 maka nilai baris yaitu 9, kemudian disisipkan pada piksel baris dan kolom terakhir. Adapun nilai desimal hasil penyisipan pesan bisa dilihat seperti di bawah ini: Cara kerja metode EOF dalam menyembunyikan pesan ke dalam media penampung bertujuan untuk menjaga keamanan pesan tanpa diketahui secara oleh orang lain. Adapun proses yang dilakukan dalam steganografi menggunakan metode EOF terbagi 2 antara lain sebagai berikut: 1. Proses Embedding pesan Adapun Proses embedding (penyisipan) pesan dengan metode EOF yaitu dengan tahapan memilih citra digital untuk dijadikan sebagai cover, kemudian baca nilai desimal cover, setelah itu masukkan pesan yang akan disisipkan, setelah itu masukkan kunci sebanyak 2 karakter, maka lanjutkan konversi nilai desimal pesan, setelah itu lakukan proses EOF dengan menempatkan nilai desimal kunci digabungkan dengan pesan, yang dimana kunci ditempatkan pada nilai awal dan nilai 191 Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139)

Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 26 65 83 78 65 77 65 32 83 65 89 65 32 84 79 78 73 65 83 0 0 9 Setiap pesan yang telah disisipkan ditempatkan pada kolom baru dari matriks cover, sehingga citra berubah menjadi ukuran x 7. Hasil nilai desimal yang didapatkan kemudian kembali dipetakan ke dalam bentuk citra yang baru sehingga didapatkan stegoimage. 2. Proses Extraction pesan Adapun Proses extraction pesan dari hasil stegoimage yaitu dengan tahapan memasukkan stegoimage, setelah itu baca nilai desimal piksel dari stegoimage, kemudian ambil nilai baris kunci dari kolom dan baris terakhir, setelah itu masukkan 2 karakter kunci, kemudian ambil nilai desimal pesan berdasarkan nilai desimal 2 karakter kunci, maka akan didapatkan nilai desimal pesan, kemudian nilai desimal dikonversi ke bentuk karakter, maka akan didapatkan hasil pesan yang disisipkan. Berikut proses extraction pesan menggunakan metode EOF pada citra grayscale. Langkah pertama masukkan stegoimage.bmp seperti gambar 7 di bawah ini: Gambar 7 Citra Hasil Penyisipan Metode EOF (stegoimage.bmp) Kemudian baca setiap nilai desimal piksel stegoimage. Adapun nilai desimal stegoimage seperti di bawah ini: 65 83 78 65 77 65 32 83 65 89 65 32 84 79 78 73 65 83 0 0 9 Setelah didapatkan nilai desimal stegoimage, nilai baris kunci diambil dari baris dan kolom terakhir yaitu 9, kemudian masukkan 2 karakter kunci AS, lalu ambil nilai pesan dari matriks stegoimage dengan cara mencari nilai kunci AS dari matriks citra stegoimage yang ada pada baris 9, setelah itu pencarian berhenti setelah didapatkan nilai kunci AS kembali. nilai desimal AS adalah 65 83. Adapun nilai desimal pesan berdasarkan penanda 65 83 yaitu 78 65 77 65 32 83 65 89 65 32 84 79 78 73, setelah itu nilai desimal pesan dikonversi ke dalam bentuk karakter, maka didapatkan pesan yang disisipkan yaitu NAMA SAYA TONI. 3.3 Analisa Perbandingan Berdasarkan Size File Citra Digital Adapun rumus menghitung size file citra untuk jenis BMP adalah sebagai berikut ini: Ukuran file = lebar (kolom) x tinggi (baris) x( kedalaman bit (8,16,24) ) 8 1. Perhitungan size citra digital cover Baris =7, kolom =7, K=8-bit, maka dapat disimpulkan bahwa : Nilai ukuran (size) file = ((7 x 7) x 8) / 8 byte = 49 byte. 2. Perhitungan size citra stegoimage (citra hasil penyisipan) berdasarkan metode LSB. Baris =7, Kolom =7, K=8-bit, maka dapat disimpulkan bahwa: Nilai ukuran (size) file = ((7 x 7) x 8) / 8 byte = 49 byte Sehingga dari hasil perhitungan size file di atas dapat disimpulkan bahwa, size file berdasarkan metode LSB tidak memiliki perubahan dengan citra cover. 3. Perhitungan size citra stegoimage (citra hasil penyisipan) berdasarkan metode EOF. Baris =, Kolom =7, K=8-bit, maka dapat disimpulkan bahwa : nilai ukuran (size) file = (( x 7) x 8) / 8 byte = 70 byte. Sehingga dari perhitungan di atas berdasarkan metode EOF dapat disimpulkan bahwa stegoimage hasil penyisipan pesan mengalami perubahan size file sebesar 70 49 = 21 byte. 3.4 Analisa Perbandingan Berdasarkan Kualitas Citra 192 Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139)

Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 26 1. Kualitas citra setelah disisipkan pesan berdasarkan metode LSB Berikut perhitungan kualitas citra LSB berdasarkan PSNR. Sebagai contoh nilai desimal dari citra cover grayscale dan stegoimage grayscale adalah sebagai berikut ini: Nilai Desimal Citra Cover Nilai Desimal Citra Stegoimage Sehingga perhitungan MSE dan PSNR adalah sebagai berikut: MSE = (91-90) 2 + (91-90) 2 + (82-82) 2 + (73-72) 2 + (91-90) 2 + (91-91) 2 + (91-90) 2 + (91-91) 2 + (91-90) 2 + (82-83) 2 + (7-6) 2 + (155-154) 2 + (91-91) 2 + (91-91) 2 + (91-90) 2 + (91-91) 2 + (164-164) 2 + (247-247) 2 + (247-246) 2 + (91-90) 2 + (91-90) 2 + (91-91) 2 + (82-82) 2 + (164-165) 2 + (164-164) 2 + (164-165) 2 + (82-82) 2 + (91-90) 2 + (247-246) 2 + (246-247) 2 + (246-246) 2 + (8-8) 2 + (246-246) 2 + (246-247) 2 + (247-246) 2 + (8-8) 2 + (246-246) 2 + (246-246) 2 + (246-246) 2 + (246-247) 2 + (246-246) 2 + (8-9) 2 + (8-8) 2 + (8-8) 2 + (246-247) 2 + (246-247) 2 + (8-9) 2 + (8-8) 2 + (8-8) 2 = 1 + 1 + 0 + 1 + 1 + 0 + 1 + 0 + 1 + 1 + 1 + 1 + 0 + 0 + 1 + 0 + 0 + 0 + 1 + 0 + 1 + 0 + 0 + 1 + 0 + 1 + 0 + 1 + 1 + 1 + 1 + 0 + 0 + 0 + 1 + 1 + 0 + 1 + 0 + 0 + 0 + 1 + 0 + 0 + 1 + 1 + 0 + 0 + 0 + 0 = 23 MSE = 23 / 49 = 0,46938 db 247 PSNR = log ( ) = 25,56936 db 0,46938 Sehingga dari hasil pehitungan di atas didapatkan nilai MSE sebesar 0,42857 db dan nilai PSNR sebesar 25 db, dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa, semakin rendah nilai MSE, maka akan semakin baik dan semakin besar nilai PSNR maka semakin baik kualitas citra steganografi. Sehingga dari nilai MSE yang bernilai 0.46938 db dan nilai PSNR yang bernilai 25 db, maka dapat disimpulkan bahwa nilai perbandingan kualitas citra menjadi lebih kurang sebesar 54 %. 2. Kualitas citra setelah disisipkan pesan berdasarkan metode EOF Nilai PSNR dan MSE dalam metode EOF tidak bisa dihitung karena kualitas citra cover dan citra stego, tidak mengalami kerusakan (noise), sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil perbandingan berdasarkan kualitas citra lebih baik pada metode EOF jika dibandingkan pada metode LSB. 4. Hasil Perbandingan Berdasarkan Pengujian Size File Metode LSB dan EOF Adapun hasil tabel pengujian metode LSB dan EOF berdasarkan size file di atas, dapat disimpulkan bahwa metode yang baik dalam penyisipan pesan yaitu metode LSB dikarenakan pesan yang disisipkan tidak mengubah size file gambar, berbeda dengan metode EOF yang memiliki perubahan size file dikarenakan pesan yang disisipkan menambah ukuran piksel dari citra cover, keunggulannya yaitu kualitas citra awal dan citra akhir masih tetap sama. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Adapun dari hasil analisa dan pengujian untuk membandingkan antara metode Least Significant Bit (LSB) dan End Of File (EOF), sehingga didapat kesimpulan sebagai berikut ini: 1. Proses penyisipan metode LSB dan EOF memiliki perbedaan, dimana dalam metode LSB penyisipan bit pesan menggantikan bit terakhir dari citra cover, sedangkan metode EOF penyisipan pesan ditempatkan pada piksel yang baru dari citra cover. 2. Adapun hasil perbandingan metode LSB dan EOF dalam meyisipkan pesan ke dalam citra cover, lebih baik menggunakan metode LSB dikarenakan, size file citra tidak mengalami perubahan dengan citra yang asli. 3. Adapaun hasil perbandingan citra berdasarkan output/tampilan citra setelah penyisipan pesan yaitu teknik yang lebih baik adalah metode LSB dikarenakan, citra akhir tidak terlalu berbeda dengan citra awalnya. 5.2 Saran Adapun saran untuk pengembangan penelitian steganografi lebih lanjut yaitu sebagai berikut ini: 1. Pengembangan steganografi lebih baik jika dibuat juga secara online untuk membantu para user dalam meningkatkan keamanan pesan rahasia. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait perbandingan steganografi menggunakan metode LSB dan EOF. Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139) 193

Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 26 3. Untuk penelitian selanjutnya bisa menambahkan teknik keamanan pesan dengan menggunakan kombinasi dengan algoritma lainnya, sehingga akan membingungkan para penyusup yang ingin meretas pesannya. Daftar Pustaka: 1. Abdul Kadir, Adhi Susanto (23). Teori dan Aplikasi Pengolahan Citra. Yogyakarta: Andi. 2. Desi Lilyani (24). Implementasi Steganografi Pada Citra Digital Dengan Menggunakan Metode Dynamic Cell Spreading, Pelita Informatika Budi Darma, 1-8. 3. Irawan Afrianto, Taryana Suryana, Sufa atin (25). Pengukuran dan Evaluasi Keamanan Informasi Menggunakan Indeks KAMI SNI, ULTIMA InfoSys, 43-49. 4. Jogiyanto (25). Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi. 5. Jaka Putra (24). Implementasi Histogram Equalization Untuk Perbaikan Noise Pada Citra Digital, Pelita Informatika Budi Darma, 56-60. 6. Krisnawati (28). Metode Least Significant Bit (LSB) Dan End Of File (EOF) Untuk Menyisipkan Teks Ke Dalam Citra Grayscale, Seminar Nasional Informatika, 39-44. 7. Lovebbi, Dodick Z. Sudirman (22). Rancang Bangun Aplikasi Steganografi dengan Metode Least Significant Bit di Audio pada Sistem Operasi Android, Ultimatics, 7-16. 8. Makinuddin, Tri Hadiyanto Sasongko (26). Analisis Sosial Bersaksi dalam Advokasi Irigasi, Bandung: Yayasan Akatiga. 9. Muhtadan, Djiwo Harsono (28). Pengembangan Aplikasi untuk Perbaikan Citra Digital Film Radiografi, Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir Yogyakarta, 467-478.. Murinto, Willy Permana Putra, Sri Handayaningsih (28). Analisis Perbandingan Histogram Equalization dan Model Logarithmic Image Processing (LIP) untuk Image Enhancement, Jurnal Informatika, 2-208.. Nazaruddin Ahmad, Arifyanto Hadinegoro (22). Metode Histogram Equalization untuk Perbaikan Citra Digital, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan, 439-445. 12. RD Kusumanto, Alan Novi Tompunu (20). Pengolahan Citra Digital untuk Mendeteksi Obyek Mengunakan Pengolahan Warna Model Normalisasi RGB, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan, 1-7. 13. Robert Reinhardt, Snow Dowd (29). Adobe Flash CS4 Professional Bible. Indianapolis: Wiley Publishing. 14. Wahana Komputer (23). Ragam Aplikasi Pengolahan Image dengan MATLAB. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 15. Wasino, Tri Puji Rahayu, Setiawan (22). Implementasi Steganografi Teknik End Of File dengan Enkripsi Rijndael, Seminar Nasional Teknologi Informatika dan Komunikasi, 150-157. 16. Yayuk Anggraini, Dolly Virgian Shaka Yudha Sakti (24). Penerapan Steganografi Metode End Of File (Eof) Dan Enkripsi Metode Data Encryption Standard (Des) Pada Aplikasi Pengamanan Data Gambar Berbasis Java Programming, Konferensi Nasional Sistem Informasi STMIK Dipanegara Makassar, 1743-1753. Oleh : Toni Sahata Pandapotan (12139) 194