Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan.

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH KELUARGA UPAYA MENGURANGI PENCEMARAN SUNGAI (STUDI KASUS RW 07 KELURAHAN CIBEUREUM, KECAMATAN CIMAHI SELATAN)

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dan KesehatanISSN EISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

KUESIONER PENELITIAN

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyebar luas baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.limbah atau

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Lingkungan II e-issn Padang, 19 Oktober 2016

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI USAHA PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MASYARAKAT TPA SUMOMPO KEC. TUMINTING KOTA MANADO

1

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH SKALA RUMAH TANGGA DI DESA PENYARING. Universitas Samawa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama

1. Pendahuluan. Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung

III. METODOLOGI PENELITIAN

KKN ITATS Tahun Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos. Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ

LOMBA KEBERSIHAN ANTAR RUKUN TETANGGA SE- BOGOR

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGOLAHAN SAMPAH SUNARYO HADI WARSITO

Model Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga dengan Bak Komposter Untuk Menghasilkan Pupuk Cair

POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

1. Starter dengan larutan gula

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9

PENGESAHAN PROPOSAL PKM

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampah. Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya, memberi

MENGELOLA & MENGOLAH SAMPAH RUMAH TANGGA

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan cara yang efektif untuk memutuskan rantai penularan penyakit,

PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam

WASTE MANAGEMENT PROGRAM IN INDONESIA (Reduce, Reuse, Recycle Program)

Bertindak tepat untuk sehat dengan menjaga lingkungan dan kebersihan

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS PEMBERDAYAN MASYARAKAT MELALUI KOMBINASI BANK SAMPAH DAN TPS 3R

PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT)

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

PEMBUATA KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA

MAKALAH PROGRAM PPM. Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Yang Baik

BAB I PENDAHULUAN. Penampungan Sampah Sementara (TPS) untuk selanjutnya dibuang ke. yang muncul berkepanjangan antara pemerintah daerah dan masyarakat

BAB V DINAMIKA PROSES PENGORGANISASIAN KAMPUNG MOJO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

NOTULENSI KOORDINASI DAN PENDATAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BELAWAN NO SUMBER INFORMASI HASIL KOORDINASI

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

KERJA SAMA BISNIS PENDIRIAN BANK SAMPAH MODEL BARU

PENGOLAHAN SAMPAH SAYUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAKAKURA SERTA PENGARUH EM4 DAN STATER DARI TEMPE PADA PROSES PEMATANGAN KOMPOS.

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

1. Pendahuluan ABSTRAK:

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

Profil Kota Surabaya

SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang.

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP

I. PENDAHULUAN. Bandar Lampung yang dikategorikan sebagai kota yang sedang berkembang,

POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DALAM PEMBUATAN PUPUK BOKASHI DI KELURAHAN TUAH KARYA, KECAMATAN TAMPAN, PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN RT.1 - RT.14/RW IV KELURAHAN RUNGKUT MENANGGAL KECAMATAN GUNUNGANYAR KOTA SURABAYA.

BERBASIS PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA

Transkripsi:

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 KAJIAN PEMBERDAYAAN PERAN WANITA UNTUK PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN TAKAKURA HOME METHOD (STUDI KASUS DI PERUMAHAN BUDI INDAH, KELURAHAN PASIRKALIKI, KECAMATAN CIMAHI UTARA, KOTA CIMAHI) 1 Dewi Shofi Mulyati, 2 Puti Renosori, dan 3 Chairiawaty 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 E-mail: dewishofi@gmail.com, putirenosori@gmail.com, chairiawatyhendar@gmail.com Abstrak. Pengelolaan sampah yang hanya mengandalkan proses kumpul angkut buang masih menyisakan masalah yakni keterbatasan dalam pengadaan lahan TPA terutama di perkotaan. Disamping itu dampak negatif dari TPA pun sering menjadi issue penting sehingga selalu berhadapan dengan reaksi masyarakat. Untuk itu perlu upaya-upaya untuk menaggulanginya dengan melibatkan masyarakat terutama ibu-ibu sebagai pengelola rumah tangga. Pada penelitian ini upaya untuk mengurangi sampah dengan cara pengomposan sampah rumah tangga menggunakan Takakuran Home Method. Pelatihan dilaksanakan di komplek Budi Indah dengan materi pelatihan adalah pengetahuan tentang sampah, pemilahan sampah dan cara pengomposan sampah dengan Takakuran Home Method. Dampak positif dari pelatihan adalah jumlah keluarga yang telah melakukan pemilahan sampah bertambah dari awalnya 2 keluarga menjadi 29 keluarga dan volume sampah berkurang dari awalnya ± 2m 3 menjadi ± 1 m 3. Kata kunci : Takakuran Home Method, komposter,kompos 1. Pendahuluan Sampah rumah tangga dapat membuat banyak masalah diantaranya pengangkut sampah ke TPA mengganggu kebersihan dan kesehatan di sepanjang jalan yang dilewati truk,di samping itu, seringkali lokasi TPA yang tidak jauh dari perkampungan sering mendatangkan protes dari warga sekitar karena gangguan bau, kotor dan kesehatan yang ditimbulkan oleh keberadaan TPA. Berdasarkan hal tersebut, makasalah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mereduksi volume sampah yang harus dibuang. Selanjutnya, daur ulang sampah merupakan salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan, sehingga nilai ekonomis yang masih terkandung di dalam sampah dapat lebih dimanfaatkan. Daur ulang sampah sudah menjadi komitmen yang sudah lama dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia dalam penanganan sampah. Penerapannya dilakukan dengan mengikutsertakan masyarakat secara aktif. Volume sampah yang ditumpuk di TPA dapat dikurangi jika setiap anggota masyarakat secara aktif mengelola sampah rumah tangga sebagai wujud tanggung jawabnya. Berbagai upaya untuk mengelola sampah ini telah dilakukan oleh banyak pihak, antara lain dengan mengubahnya menjadi biomass, kompos, mendaur ulang sampah menjadi produk yang lebih bernilai, pakan ternak dan sebagainya. 141

142 Dewi Shofi Mulyati et al. Takakura Home Method (THM) adalah metode pengomposan/komposting skala rumah tangga yang ditemukan oleh kelompok pecinta lingkungan bernama Pusat Pemberdayaan Masyarakat Kota (Pusdakota) yang berbasis di Surabaya. Hasil penelitian tersebut telah mendapat supervisi ilmiah dari Tuan Takakura dari Jepang (Nursanty, 2007). Metode ini dapat mengolah volume sampah lebih dari 0,5 hingga 1 kg per hari. Berdasarkan kelebihan-kelebihan Takakura Home Method, dan fungsi wanita sebagai pengelola rumah tangga, maka padapenelitianinidilakukankajianpemberdayaan peran wanita untuk pengelolaan sampah rumah tangga mengunakantakakura Home Method,denganlokasipenelitian di perumahan Budi Indah, KelurahanPasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi Dengan dikelolanya sampah rumah tangga menjadi produk kompos, maka diharapkan akan terjadi beberapa perubahan antara lain pengurangan volume sampah yang dihasilkan rumah tangga, dan pada sisi lain para wanita dapat menghasilkan produk kompos yang dapat dimanfaatkan sendiri sebagai penyubur tanah atau dijual ke pasaran. Dari uraiandiatasmakatujuanpenelitianinisebagaiberikut: 1. Meningkatkanpengetahuanwanitadalammasalahsampahdanpemanfaatannya. 2. Memberdayakan peran wanita dalam pengelolaan sampah sehingga dapat mengurang ijumlahsampah yang dibuang ke TPA. 3. Memberdayakanperanwanitadalampengelolaansampahmenjadi produk yang bernilai tambah. 2. Tinjauan Pustaka Prinsip 3R adalah prinsip utama mengelola sampah mulai dari sumbernya, melalui berbagai langkah yang mampu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Prinsip 3R adalah : 1. Reduce artinya mengurangi. Kurangilah jumlah sampah dan hematlah pemakaian barang. Misalnya dengan membawa tas belanja saat ke pasar sehingga dapat mengurangi sampah plastik dan mencegah pemakaian styrofoam. 2. Reuse artinya pakai ulang. Barang yang masih dapat digunakan jangan langsung dibuang, tetapi sebisa mungkin gunakanlah kembali berulang-ulang. Misalnya menulis pada kedua sisi kertas dan menggunakan botol isi ulang. 3. Recycle artinya daur ulang. Sampah kertas dapat dibuat hasta karya, demikian pula dengan sampah kemasan plastik mie instan, sabun, minyak, dll. Sampah organik dapat dibuat kompos dan digunakan sebagai penyubur tanaman maupun penghijauan. Pemilahan sampah merupakan kunci dari pengelolaan sampah. Bagaimana cara pengelolaan sampah? Pertanyaan ini dapat dijawab dengan membedakan sampah menjadi 2 kelompok besar, yaitu sampah organik dan sampah non organik. Dari setiap kelompok ini berdasarkan bisa tidaknya didaur ulang dapat dikelompokkan menjadi bisa didaur ulang dan tidak bisa didaur ulang. Pembagian kelompok ini digambarkan dalam Gambar 1. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi, dan Kesehatan

Kajian Pemberdayaan Peran Wanita untuk 143 Gambar 1. Pengelompkan Sampah Salah satumetodapengomposanadalahtakakura Home Method (THM).Metodaini adalah metode pengomposan/komposting skala rumah tangga. THM menggunakan alat berupa keranjang berventilasi yang berisi bakteri pengurai, dilengkapi dengan dua bantal sekam untuk sirkulasi udara dan menjaga agar sampah tetap kering dan kelembabannya cukup. Karena bentuknya menarik, keranjang ini dapat diletakkan di manapun, tapi disarankan di dapur agar dekat dengan sumber sampah. Oleh karena itu, metode ini dapat menepis anggapan bahwa pembuatan kompos terasa jijik dan bau. Beberapa kelebihan lainnya adalah murah, mudah dilakukan, tidak memerlukan lahan yang luas dan ramah lingkungan (DPC PKS,2008). Dengan demikian ada beberapa kelebihan metode ini, yaitu : 1. Cocok untuk skala rumahtangga 2. Mudah dilakukan 3. Murah 4. Tidak berbau 5. Ramah lingkungan 6. Produk dapat digunakan sendiri atau dijual PengomposanmetodaTakakuramenggunakanalat-alat yang disusundalamkeranjangataudisebutjugakomposter. Gambar 2. adalah susunan keranjang takakura. Gambar 3 : langkah-langkah membuat kompos dengan takakura home method Gambar 2. Susunan keranjang takakura ISSN:2089-3582 Vol 2, No.1, Th, 2011

144 Dewi Shofi Mulyati et al. Cacah sampah sisa sayur sebelum dimasukkan ke dalam keranjang. Masukkan sisa makanan yang akan dikomposkan ke dalam keranjang, usahakan sampah yang akan dimasukkan adalah sampah baru. Tekan-tekan atau masukkan sampah ke dalam materi kompos dalam keranjang atau adukaduk sehingga materi sampah tertutup oleh komposdalam keranjang. Tutup dengan bantal sekam hingga rapat untuk mencegah lalat dan binatang lain masuk. Tutup dengan kain hitam Gambar 3. langkah-langkah membuat kompos dengan takakura home method Sumber : USAID, 2009 Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi, dan Kesehatan

Kajian Pemberdayaan Peran Wanita untuk 145 3. Metodologi Penelitian Tahapan penelitian ini digambarkan dalam skema yang dapat dilihat pada Gambar 4 : Gambar 4. Kerangka Metodologi Penelitian ISSN:2089-3582 Vol 2, No.1, Th, 2011

146 Dewi Shofi Mulyati et al. 4. Hasil Dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan Pelatihan Pelatihan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 29 Agustus 2010 di Jl. Budi Indah No. 64 Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Babakan Loa pukul 09.00 12.00 dengan jumlah peserta sebanyak 27 orang. Selain warga Budi Indah hadir juga Bapak Ketua RT 004 dan Bapak RW 007. Sebelum pelatihan dilaksanakan peserta diberikan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal masing-masing peserta sebelum menerima pelatihan. Pada saat pelatihan peserta diberikan materi pertama tentang pengetahuan pengelolaan sampah berbasis 3R (reduce, reuse,recycle) sebagai upaya mengurangi sampah mulai dari sumbernya. Materi kedua yaitu pelatihan pengomposan skala rumah tangga dengan metode Takakura. Agar memotivasi peserta untuk melakukan pemilahan sampah, maka setiap peserta pelatihan mendapatkan tempat keranjang sampah. Selain itu mereka juga ditawarkan komposter bagi yang mau melakukan pengomposan dengan metode Takakura ini. Peserta sepakat akan melakukan pengomposan secara berkelompok, dan terbentuklah 10 kelompok. Komposter yang diberikan terdiri dari : 1. Keranjang plastik berlubang ukuran 40 x 25 x 50 cm 2. Kardus seukuran keranjang plastik 3. Pengaduk 4. Gabah kasar yang sudah dimasukan ke dalam kantung kasa nyamuk. 5. Kompos jadi secukupnya 6. Kain warna hitam 4.2 Hasil Pretest dan Posttest Sebelum pelatihan, dilakukan pretest dan posttest untuk mengukur pemahaman masingmasing peserta sebelum dansetelahmenerima pelatihan. Dari 27 orang peserta, hanya 16 orang yang bersedia mengerjakan pretest. Pretest terdiri dari sepuluh pertanyaan. Bentuk pertanyaan pretest merupakan jenis kuesioner tertutup sehingga peserta diminta untuk melingkari jawaban yang mereka anggap benar. Bentuk pertanyaan untuk pretest dan posttest sama. Setelah dilakukan pengetesan dihitung Jawaban yang benar untuk masing-masing pertanyaan. Perbandingan jawaban pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Pertanyaan % Jawaban Benar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pretest 100 81,25 75,00 75,00 56,25 87,50 37,50 56,25 37,50 62,50 Postest 93,75 75,00 93,75 87,50 75,00 100 75,00 62,50 81,25 62,50 ( + / - ) -6.25-6.25 18.75 12.5 18.75 12.5 37.5 6.25 43.75 0 Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi, dan Kesehatan

Kajian Pemberdayaan Peran Wanita untuk 147 Dari tabel di atas dapat dihitung rata-rata jawaban yang benar bertambah 13.75%. Peningkatanpersentasijawaban yang benarsetelahpresentasidirasakancukupkecilhal ini disebabkan karena mayoritas latar belakang pendidikan mereka yang tidak terbiasa dengan dilakukannya ujian-ujian/pengetesan. Selain itu pertanyaan dari Pretest dan Posttest masih kurang fokus, dan ini adalah salah satu yang perlu diperbaiki untuk pelatihan berikutnya. 4.3 Analisa Setelah Pelatihan Peserta pelatihan cukup antusias melaksanakan pemilahan sampah maupun pelatihan pengomposan metode Takakura ini. Setelah pelatihan juga diadakan musyawarah untuk mengelola sampah agar lebih efisien. Salah satunya adalah pengadaan kendaraan untuk proses pengangkutan dari lokasi ke TPA di Jl. Babakan Loa yang terletak ± 2 km dari Perumahan warga Budi Indah. Dari hasil pengamatan sampah rumah tangga sebelum pelatihan hanya 2 (dua) Keluarga yang melakukan pemilahan dari 56 Keluarga sedangkan setelah pelatihan ada 29 keluarga yang melakukan pemilahan. Semua peserta yang menerima komposter aktif melakukan pengomposan dan dampak positif dari hal ini adalah berkurangnya volume sampah rumah tangga. Ini terlihat dari sebelum dilaksanakannya pelatihan, sampah rumah tangga yang dihasilkan sebanyak 2 (dua) gerobak penuh ± 2 m 3 sedangkan setelah pelatihan sampah rumah tangga yang dihasilkan sebanyak 1 (satu) gerobak motor ± 1 m 3. Ada beberapa kendala yang ditemukan dalam proses pelatihan ini, diantaranya: 1 Tidak semua warga ikut dalam pelatihan. 2 Tidak adanya alat pencacah sampah sehingga kompos yang dihasilkan kasar maka kompos yang dihasilkan akan lebih sedikit. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukannya pelatihan pengeloalaan sampah rumah tangga dengan Takakura Home Method maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Pengetahuan wanita dalam mengelola sampah setelah dilakukannya pelatihan ini meningkat, terlihat dari persentasi jawaban yang benar juga meningkat. 2. Pemberdayaan peran wanita terutama ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah sangat besar sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPS. 3. Dari pelatihan yang telah dilakukan dapat meningkatkan pemberdayaan wanita dalam pengelolaan sampah menjadi kompos yang dapat bernilai tambah, hanya sampai saat ini kompos yang dihasilkan belum dijual karena kebutuhan warga terhadapkomposuntuk menanam tanaman masih belum tercukupi. 5.2 Saran 1. Saran untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya kuesioner diperbaiki dan dilakukan proses uji coba terlebih dahulu. ISSN:2089-3582 Vol 2, No.1, Th, 2011

148 Dewi Shofi Mulyati et al. 2. Ada pengelolaan sampah yang dikelola oleh RT atau RW untuk proses pengomposan dengan skala yang lebih besar dan kompos yang dihasilkan lebih banyak. Jika kompos melebihi kebutuhan warga maka kompos dapat dijual sehingga ibu rumah tangga mandapat income tambahan. 3. Agar kompos yang dihasilkan kualitasnya lebih baik dan lebih banyak, disarankan diadakan alat pencacah sampah. 6. Daftar Pustaka DPC PKS Arcamanik Kota Bandung.2008. Persiapan penyelenggaraan pelatihan gratis pengelolaan sampah metode takakura. Terdapat pada http://pksarcamanik.wordpress.com/2008/11/10/pelatihangratis-pengelolaan-sampah-keluarga. Diunduh pada 22 Maret 2009. ESP DKI Jakarta. 2009. Pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Modul pelatihan. Terdapat pada http://www.esp.or.id/wp-content/uploads/pdf/ devtools/modul-cbswm-hi.pdf. Diunduh pada 22 Maret 2009-03-20. Isroi. 2008. Mengelola sampah rumah tangga. Terdapat pada http://isroi.wordpress.com /2008/05/03/mengelola-sampah-rumah-tangga-di-perkampunganperkotaan. Diunduh pada 19 Maret 2009. Nursanty, L. 2007. Takakura, tak perlu jijik bikin kompos di rumah.bandung : Pikiran Rakyat,23 September 2007. Terdapat pada http://images.google.co.id/imgres? imgurl=http://digilibampl.net/file/cover/ keranjang_takakura_260.jpg&imgrefurl=http://digilib-ampl.net. Diunduh pada 22 Maret 2009. Ti-bpd. 2008. Keranjang takakura di dharma wanita persatuan bapeda propinsi DIY. Terdapat pada http://images.google.co.id/ imgres?imgurl=http:// bapeda.jogjaprov.go.id/ pustaka/image/ Agustus08. Diunduh pada 22 Maret 2009. Satori,Moh.2008. Pengelolaan sampah terpadu berbasis 3R dalam skala kawasan studikasus di Kelurahan Saruni Kabupaten Pandeglang. Penelitian. Diunduhpada 1 Mei 2009. Wikipedia. Kompos. Terdapt pada http://id.wikipedia.org/wiki/kompos. Diunduh pada 18 Maret 2009 Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi, dan Kesehatan