IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Lampiran 1 Penilaian potensi penawaran ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara, Sangatta

III. METODE PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI TAMAN NASIONAL KUTAI, KALIMANTAN TIMUR BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 2

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang

BAB I PENDAHULUAN. wilayah perbatasan antara daratan dan laut, oleh karena itu wilayah ini

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara Geografis Pantai Sari Ringgung (PSR) terletak di posisi LS dan

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sejarah Desa Pulau Pahawang berawal dari datangnya Ki Nokoda tahun an

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

Bab III Karakteristik Desa Dabung

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM KOTA BONTANG. 4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Bontang. Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Bontang

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS. Oleh : Pengendali EkosistemHutan

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

I. PENDAHULUAN. budaya. Upaya-upaya penemuan dan pengembangan potensi-potensi tersebut,

TINJAUAN PUSTAKA. A. Mangrove. kemudian menjadi pelindung daratan dan gelombang laut yang besar. Sungai

KARAKTERISTIK WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Natar terdiri dari 24 desa yaitu Desa Banda Rejo, Suka Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

Master Plan Pengendalian Sumber Daya Alam & Lingkungan Hidup Kabupaten Donggala. yang harus dikelola dengan baik dan bijaksana. Pemanfaatan sumber

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Padang Cermin merupakan bagian dari Kabupaten Pesawaran, Secara

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Kondisi Fisik Kawasan 4.1.1. Letak Kawasan hutan mangrove di Pantai Tanjung Bara termasuk dalam kawasan konsesi perusahaan pertambangan batubara PT. Kaltim Prima Coal (KPC). Letaknya berada di Desa Singa Gembara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Kecamatan Sangatta Utara secara administrasi mencakup 4 (empat) desa, yaitu Desa Swarga Bara, Desa Singa Gembara, Desa Teluk Lingga dan Desa Sangatta Utara (Gambar 3). Batas wilayah Kecamatan Sangatta Utara (Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009) terdiri dari : a. sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bengalon; b. sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makassar; c. sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sangatta Selatan; dan d. sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rantau Pulung. 4.1.2. Topografi Kondisi topografi Kecamatan Sangatta Utara didominasi oleh pegunungan yang berada di sebelah utara Kawasan Perkotaan Sangatta. Persentase luas areal pegunungan di kecamatan ini adalah 34,15%, dataran 29,42%, perbukitan 28,7%, dan rawa pasang surut 7,48% (Tabel 8). Tabel 8 Topografi dan luas Kecamatan Sangatta Utara Fisiografis Luas (ha) Persentase (%) Dataran 7.655,48 29,42 Pegunungan 8.887,22 34,15 Perbukitan 7.531,26 28,94 Rawa Pasang surut 1.946,53 7,48 Sumber : RTRW Kecamatan Pemekaran Kabupaten Kutai Timur Tahun 2009.

4.1.3. Iklim Kecamatan Sangatta Utara sebagai basis daerah penambangan batubara PT. KPC Kalimantan Timur memiliki iklim tropis dengan ciri-ciri intensitas curah hujan bervariasi dari rendah sampai tinggi dalam waktu yang sangat singkat dan dapat terjadi dalam waktu yang lama. Suhu rata-rata bulanan 26,68 O C, minimal 22,50 O C dan maksimal 30,80 O C. Fluktuasi suhu harian ± 3 O C, kelembaban relatif rata-rata tiap bulan antara 80% - 90% dengan kisaran sebesar 70% pada sore hari dan 90% pada pagi hari. Penguapan rata-rata di wilayah ini adalah 4 mm/hari (PT. KPC 2009). Curah hujan rata-rata per bulan di Kecamatan Sangatta Utara selama periode Tahun 1999-2008 adalah 129-332,9 mm. Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt dan Fergusson, wilayah Sangatta Utara termasuk ke dalam wilayah iklim A, kategori sangat basah dengan nilai Q sebesar 8,16% (PT. KPC 2009). 4.1.4. Hidrologi Wilayah Kecamatan Sangatta Utara sebagian besar berada pada kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sangatta dan sebagian kecil yang termasuk DAS Bungalun. Kecamatan Sangatta Utara berada di daerah hilir (downstream) DAS Sangatta dan posisi wilayahnya berada di sebelah utara Sungai Sangatta (Gambar 3). Wilayah Kecamatan Sangatta Utara juga dilalui oleh beberapa sungai selain Sungai Sangatta, yaitu Sungai Kenyamukan, Sungai Kenyamukan Kanan, dan Sungai Bulu. Sungai-sungai tersebut bermuara di Laut Sulawesi dengan kondisi umum sebagian besar masih didominasi oleh vegetasi mangrove dan belukar. Hasil interpretasi citra satelit landsat TM-7 menunjukkan bahwa aspek tutupan lahan di Kecamatan Sangatta Utara sebagian besar didominasi oleh vegetasi hutan, termasuk kawasan hutan mangrove di sepanjang pesisir Sangatta Utara (Gambar 4).

4.1.5. Karakteristik Hutan Mangrove di Pantai Tanjung Bara Hutan mangrove di Tanjung Bara merupakan hutan alam yang letaknya masih berada dalam kawasan konsesi perusahaan tambang batubara. Luas hutan ini adalah ±841,8 ha (Gambar 5). Jenis mangrove yang dapat dijumpai di hutan ini di antaranya S. alba, R. apiculata dan C. tagal (PT. KPC 2009) 4.1.6. Zonasi Hutan Mangrove di Pantai Tanjung Bara Zonasi hutan mangrove di Tanjung Bara berdasarkan sebaran jenis mangrovenya adalah : a. Zona Sonneratia. Zona ini meliputi kawasan sepanjang ±100 m diukur dari garis pantai tegak lurus ke arah darat. Sebagian besar komposisi jenis tumbuhannya didominasi oleh jenis S. alba dengan diameter 30 80 cm dan tinggi antara 5 15 m. b. Zona Sonneratia-Rhizophora Zona ini meliputi kawasan sepanjang ± 70 m diukur dari batas terakhir Zona Sonneratia ke arah darat. Komunitas mangrove pada zona ini merupakan asosiasi dua jenis pohon dengan diameter antara 10 30 cm dan tinggi antara 7 20 m. Selain jenis R. apiculata, yang dijumpai dominan pada zona ini, jenis S. alba. c. Zona Rhizophora-Ceriops Zona ini meliputi kawasan sepanjang ± 100 m diukur dari batas Zona Soneratia-Rhizophora ke arah darat. Pada zona ini vegetasi mangrovenya tediri dari jenis R. apiculata dan C. tagal. d. Zona Ceriops Zona ini merupakan zona terakhir mangrove di Tanjung Bara, meliputi areal sepanjang ± 80 100 m, diukur dari batas Zona Rhizopora-Ceriops ke arah darat. Pada zona ini hanya terdapat jenis C. tagal dengan kisaran diameter 15 23 cm dan tinggi pohon 8-20 m. Pada lantai hutan dapat ditemui jenis paku laut (Acrostichum aureum).

4.2. Kondisi Sosial Ekonomi 4.2.1. Kependudukan Kecamatan Sangatta Utara merupakan kecamatan dengan luas wilayah administratif 3.898,26 km 2 mempunyai jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Kutai Timur, yaitu 55.918 jiwa atau 26,12% dari total penduduk Kabupaten Kutai Timur. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin adalah laki-laki 30.681 jiwa dan perempuan mencapai 25.237 jiwa (Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009). Kecamatan Sangatta Utara dengan jumlah penduduk paling banyak di antara 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur tidak terlepas dari status dan posisi Kecamatan Sangatta Utara sebagai ibukota Kabupaten Kutai Timur dengan lokasi yang strategis, dan merupakan pusat kegiatan sosial ekonomi di Kabupaten Kutai Timur. Jumlah penduduk Sangatta Utara dari tahun ke tahun menunjukkan kenaikan mulai tahun 2000 sampai 2005 dan mengalami penurunan jumlah penduduk mulai tahun 2006 sampai 2008 (Tabel 9). Hal ini merupakan dampak dari keberadaan penduduk pendatang dari berbagai kota yang ada di Indonesia sebagai pekerja dari beberapa perusahaan yang berada di wilayah Sangatta umumnya di Kabupaten Kutai Timur. Tabel 9 Kondisi kependudukan Kecamatan Sangatta Utara periode Tahun 2000 2008 T a h u n No. U r a i a n S a t u a n 2000 2002 2005 2008 1 Jumlah Penduduk jiwa 44.843 54.850 68.157 55.918 2 Pertambahan jumlah jiwa - 10.007 23.413 12.239 penduduk 3 Kepadatan penduduk Jiwa/Km2 11,50 14,07 17,48 14,34 Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009. 4.2.2. Mata Pencaharian Mata pencaharian masyarakat Kecamatan Sangatta Utara adalah petani dan nelayan sebesar 8,30%, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 15,10%, TNI 5%, Karyawan Swasta 39,07% dan pelayanan jasa 32,52%. Masyarakat Kecamatan Sangatta Utara umumnya adalah pekerja pada perusahaan pertambangan batubara yang terdapat di Kabupaten Kutai Timur. Mata pencaharian masyarakat Sangatta

lainnya terkait dengan perdagangan meliputi pengusaha hotel dan rumah makan, pedagang, pengrajin cinderamata dan penyedia jasa transportasi (Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009). 4.2.3. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur bervariasi mulai dari tidak tamat tingkat Sekolah Dasar sampai masyarakat yang mencapai tingkat perguruan tinggi/akademi (Tabel 10). Tabel 10 Penduduk menurut tingkat pendidikan Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur No. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Persentase 1 Tidak tamat Sekolah Dasar 23,95 2 Sekolah Dasar 29,47 3 S L T P Umum Dan Kejuruan 18,42 4 S L T A Umum dan A Kejuruan 23,55 5 Akademi / Universitas 4,62 Jumlah 100 Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009. 4.2.4. Transportasi Sistem transportasi di Kecamatan Sangatta Utara mencakup transportasi darat, air dan udara. Transportasi air merupakan hal vital bagi sebagian wilayah Kabupaten Kutai Timur terutama pada bagian barat karena kondisi jalannya yang rusak atau belum memadai. Keberadaan sarana transportasi merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Sarana transportasi berupa angkutan umum perkotaan di kota Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur menghubungkan antar kawasan pemukiman, pusat perkantoran dan pusat perbelanjaan. Sarana transportasi melalui jalan darat dan jalur lintas Kalimantan menuju Ibukota Provinsi Kalimantan Timur serta kotakota kabupaten lainnya didukung kondisi jalan beraspal dan kendaraan yang memadai, baik dari kuantitas maupun kualitas. Moda transportasi berupa bandar udara juga menjadi alternatif Tanjung Bara dengan route penerbangan Sangatta- Balikpapan yang di miliki oleh perusahaan PT. KPC dengan jadwal penerbangan 3 4 kali sehari menambah moda transportasi yang terdapat di Sangatta Utara.

4.2.5. Sarana Komunikasi dan Fasilitas Umum Sangatta Utara sebagai ibukota Kabupaten Kutai Timur mempunyai fasilitas antara lain kantor pos, warung telekomunikasi dan layanan internet, media cetak (koran dan majalah). Pada umumnya masyarakat Sangatta Utara sudah memiliki alat komunikasi pribadi yaitu telepon selular dan fasilitas internet. Kecamatan Sangatta Utara sebagai ibukota kabupaten merupakan kawasan pusat perkantoran swasta ataupun pemerintah. Fasilitas umum lainnya yang terdapat di kota Sangatta seperti tempat peribadatan, rumah sakit umum daerah, klinik 24 jam, apotek, pusat perbelanjaan dan bank negeri maupun swasta yang dilengkapi dengan fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM), hotel, sarana pendidikan dari mulai tingkat Taman Kanak-kanak (TK) sampai Perguruan Tinggi. 4.3. Obyek Wisata di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur Zona Sangatta merupakan gerbang bagi pengunjung yang akan masuk ke Sangatta melalui jalur darat, dicirikan oleh dominasi objek wisata alam. Sangatta berdasarkan letaknya sangat strategis sebagai wilayah utama zona wisata yang ada di Kabupaten Kutai Timur. Keberadaan Kota Sangatta sebagai ibukota kabupaten memiliki fasilitas penunjang yang jauh lebih baik dibandingkan wilayah-wilayah lainnya di Kutai Timur. Daerah tujuan wisata yang termasuk dalam wilayah Zona Sangatta meliputi Mentoko (wisata penelitian orangutan), Pantai Tanjung Bara (wisata pantai), Sangkimah, Teluk Lombok dan Teluk Kaba (Gambar 6).

ZONA WISATA SANGATTA Wisata Penelitian Orang Utan Mentoko ( 0 31' 48.30 U 117 29' 3.70 T ) Wisata Pantai Tanjung Bara ( 0 33' 22.43 U 117 38' 49.21 T ) 1 2 Wisata Jembatan Sangkimah ( 0 22' 35.36 U 117 28' 19.42 T ) 3 5 4 Wisata Teluk Lombok ( 0 23' 03.45 U 117 33' 45.01 T ) Wisata Teluk Kaba ( 0 18' 33.01 U 117 31' 41.69 T ) Gambar 6 Lokasi obyek wisata di Zona Sangatta (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009). 1. Mentoko Sebuah pondok penelitian terdapat di kawasan ini. Pondok ini disebut Pondok Penelitian Mentoko, didirikan oleh Akira Suzuki, seorang ahli biologi dari Jepang yang mempelajari kehidupan orang utan di daerah ini. Stasiun penelitian orangutan Prevab dan Mentoko berada di sebelah utara TNK atau sebelah barat Kota Sangatta. Pencapaian lokasi Prevab harus ditempuh dengan ketinting (perahu motor) menyusuri Sungai Sangatta ke arah hulu. Mentoko berada di sebelah utara Prevab, dicapai kurang lebih 1-1,5 jam dari Prevab kearah hulu Sungai Sangatta. Berdasarkan data yang tercatat di pos resort Prevab TNK, pengunjung yang datang ke pos Prevab sangat bervariasi, mulai dari kalangan peneliti, institusi pendidikan, karyawan perusahaan yang berada di Bontang maupun Sangatta sampai wisatawan mancanegara. Keberadaan orangutan liar dari sub spesies Pongo

pygmaeus morio yang sering dijumpai di kawasan Prevab menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung, khususnya pengunjung mancanegara Sebagai pengunjung terbanyak. Pengunjung yang ingin ke pos Prevab dikelola langsung oleh pihak TNK yang ada di Bontang atau di kantor seksi Sangatta. Secara profesional belum ada operator wisata yang mengelola sebuah paket wisata ke daerah ini. Lagipula lokasi prevab bukan yang utama sebagao tempat tujuan wisata, karena di prevab merupakan stasiun penelitian. Dengan adanya Orangutan liar dan kegiatan penelitian Orangutan secara bekala mengharuskan kawasan Prevab ini menjadi kawasan yang sangat terbatas untuk bisa di kunjungi. 2. Pantai Tanjung Bara Pantai Tanjung Bara merupakan obyek wisata pantai untuk kegiatan rekreasi terbatas yang dikelola oleh perusahaan tambang PT. KPC. Fasilitas yang ada seperti tempat makan, perahu/boat memang disediakan untuk para anggota yang merupakan karyawan PT. KPC. Pantai ini selain memiliki pemandangan indah ke laut Makassar, daya tarik yang lain adalah hutan bakau. Letak Pantai Tanjung Bara sekitar 30 menit perjalanan dari kota Sangatta ke arah utara. Saat ini masyarakat umum sering memanfaatkan untuk berwisata pantai. Pengunjung yang datang ke Pantai Tanjung Bara diharuskan mematuhi aturan yang terdapat dalam standar operasional perusahaan salah satunya adalah dengan meninggalkan kartu pengenal diri di pos masuk pengamanan kawasan. Pengunjung dapat menikmati wisata berperahu atau memancing. 3. Sangkimah Pos wisata alam Sangkima berada di wilayah Seksi Pengelolaan TNK Wilayah I Sangatta. Kawasan ini terletak di km 38 jalan poros Bontang- Sangatta dan cukup banyak dikunjungi wisatawan karena aksesibilitas yang mudah. Pengunjung dapat mencapai lokasi ini dengan transportasi darat dan hanya memerlukan waktu sekitar 60 menit dari Bontang dan 30 menit dari Sangatta. Sarana wisata yang tersedia berupa jembatan kayu gantung yang diberi nama Jembatan Sangkimah sepanjang lebih kurang 1 km menjorok

masuk ke tengah hutan hujan tropis dan bermuara pada pohon ulin besar yang diperkirakan berumur sekitar 1000 tahun. Berdasarkan wawancara dengan narasumber, pengunjung yang sering ke Wisata Alam sangkima (WA Sangkimah) adalah para mahasiswa dan pelajar. Beberapa di antaranya adalah wisatawan mancanegara meskipun masih dalam jumlah yang sedikit. Lokasi ini sering digunakan oleh pelajar atau mahasiswa sebagai laboratorium alam untuk melakukan praktek lapang berupa pengambilan data untuk pembuatan karya ilmiah. Selama ini para pengunjung atau wisatawan yang datang ke pos wisata alam Sangkima datang sendiri dengan mengurus perijinan terlebih dahulu di kantor Balai TNK di Bontang maupun di Kantor Seksi II di Sangatta. 4. Pantai Teluk Kaba Kawasan pantai yang memiliki keindahan alam berupa pohon-pohon bakau, hutan berpadang rumput, dan hutan hujan. Namun kondisi jalan menyulitkan bagi mereka yang ingin ke lokasi tersebut.saat ini tidak ada fasilitas angkutan umum menuju lokasi. Selain itu kodisi jalan yang sangat buruk baik bagi yang menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua. Teluk Kaba masih termasuk kawasan Taman Nasional Kutai. 5. Pantai Teluk Lombok Pantai Teluk Lombok merupakan salah satu lokasi wisata umum yang terletak kurang lebih 22 km dari kota Sangatta. Pantai Teluk Lombok secara administrasi termasuk wiayah Desa Sangkimah. Pantai Teluk Lombok yang juga termasuk dalam kawasan TNK sampai saat ini berstatus wilayah pinjam pakai oleh pihak Pertamina dan berada dalam tahap rencana rezonasi menjadi zona khusus. Pantai Teluk Lombok saat ini telah berkembang menjadi kawasan wisata terbuka (mass tourism) yang berbasis wisata pantai. Pantai yang terbentang sepanjang lebih kurang 4 km dengan topografi yang landai dan berpasir putih. ini sudah sejak lama menjadi daerah tujuan wisata, terutama pada hari-hari libur dan akhir pekan.

Lokasi Penelitian Gambar 3 Wilayah administrasi dan kawasan DAS Kecamatan Sangatta Utara (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009)

Gambar 4 Citra Satelit Landsat TM 7, tutupan lahan di Sangatta Utara (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009).

Hutan Mangrove di Tanjung Bara Hutan rawa Gambar 5 Kondisi kawasan mangrove di Pantai Tanjung Bara, Sangatta (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009)