EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CTL DAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII Oleh: Linda Yulianingsih, Puji Nugraheni, Isnaeni Maryam Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: liend_z@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manakah yang memberi hasil belajar matematika lebih baik antara siswa yang pembelajarannya dengan model pembelajaran CTL dan siswa yang pembelajarannya dengan model pembelajaran Problem Posing pada materi garis dan sudut. Populasi berjumlah 256 siswa. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 64 siswa. Instrumen pengumpulan data menggunakan data tes hasil belajar matematika. Uji hipotesis menggunakan uji-t pihak kanan. Data tes diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen I adalah 77,1875 sedangkan eksperimen II adalah 72,7344. Dilihat dari hasil analisis uji-t diperoleh nilai t tabel sebesar 1,645 dan nilai t hitung sebesar 15,6951. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang mendapat pembelajaran dengan model CTL lebih baik dibandingkan hasil belajar matematika siswa yang mendapat pembelajaran problem posing. Kata kunci: Hasil Belajar, Contextual Teaching and Learning, Problem Posing. PENDAHULUAN Tujuan pembelajaran matematika dalam pembentukan sifat di antaranya dengan mengembangkan pola pikir rasional, kritis, dan kreatif, serta membentuk sikap konstruktif agar dapat meningkatkan hasil belajar. Sebagai upaya peningkatan hasil belajar dalam proses belajar mengajar sebaiknya menggunakan model pembelajaran yang tepat. Dari hasil observasi di kelas diketahui bahwa siswa masih kurang aktif serta masih sulit untuk mengemukakan pendapat saat proses belajar mengajar dan dilakukan juga wawancara dengan salah satu guru matematika SMP Negeri 1 Sempor diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa masih rendah terutama pada materi garis dan sudut. Siswa juga masih mengalami kesulitan jika terdapat soal pemecahan masalah dan penerapan konsep yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Berbagai upaya dilakukan guru untuk 270 Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran CTL dan Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII
meningkatkan hasil belajar matematika yang lebih baik. Salah satunya dengan penggunaan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Menurut Sudjana (2009: 3) hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar matematika dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi. Beberapa model pembelajaran yang dapat dipilih untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mengktifkan siswa dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran CTL (ContextualTeaching and Learning) dan model pembelajaran problem posing. CTL membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka seharihari. Beberapa kelebihan dari model pembelajaran CTL di antaranya adalah pembelajaran lebih bermakna, pembelajaran lebih produktif, mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa, menumbuhkan keberanian untuk mengemukakan pendapat, menumbuhkan rasa ingin tahu, dan siswa juga dapat membuat kesimpulan sendiri dari kegiatan pembelajaran. Menurut Muslich (2007: 43) pembelajaran dengan model CTL melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: constructivism, questioning, inquiry, learning community, modeling, reflection, dan authentic assessment. Sedangkan model pembelajaran problem posing menurut Darminto (15: 2011) merupakan model pembelajaran yang mewajibkan siswa untuk mengajukan soal sendiri, merumuskan masalah (soal), dalam rangka mencari alternatif pemecahan. Sehingga model pembelajaran problem posing juga bisa menjadi alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. METODE PENELITIAN Peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen semu. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran CTL sebagai kelas eksperimen I dan model pembelajaran Problem Posing sebagai kelas eksperimen II. Populasi penelitian ini adalah Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran CTL dan Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII 271
seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sempor. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian berjumlah 64 siswa. Instrumen pengumpulan data menggunakan data tes hasil belajar matematika siswa yang sudah diuji cobakan dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data dalam penelitian ini ada dua tahap, yaitu analisis tahap awal dan tahap akhir. Analisis tahap awal dilakukan sebelum sampel diberi perlakuan yaitu terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan menggunakan metode lilliefors, selanjutnya uji homogenitas variansi neggunakan uji Bartlet dengan statistik uji chi kuadrat, dan yang terakhir uji keseimbangan dengan menggunakan uji-t dua pihak. Setelah kedua sampel diberi perlakuan selanjutnya dilakukan analisis tahap akhir yaitu uji normalitas, uji homogenitas variansi, dan selanjutnya analisis uji hipotesis menggunakan uji-t satu pihak yakni pihak kanan dengan α = 0,05 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum kedua sampel diberi perlakuan penelitian diawali dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas variansi, selanjutnya dilakukan uji keseimbangan menggunakan uji-t (uji dua pihak) pada kedua sampel yaitu kelas eksperimen I (VIIG) dan kelas eksperimen II (VIIH). Rangkuman perhitungannya disajikan dalam tabel berikut. Tabel 1 Rangkuman Uji Normalitas Tahap Awal Kelas L hitung N L tabel Kep. Uji Ket. Eksperimen I 0,0712 32 0,1566 H 0 diterima Berdistribusi Normal Eksperimen II 0,1231 32 0,1566 H 0 diterima Berdistribusi Normal Tabel 2 Rangkuman Uji Homogenitas Variansi Tahap Awal Kelas 2 obs 2 tabel Keputusan Kesimpulan Eksperimen I 0.2318 3.841 H 0 diterima Variansi populasi homogen daneksperimen II Tabel 3 Rangkuman Uji Keseimbangan Tahap Awal Kelas t obs t tabel Keputusan Kesimpulan Eks I dan Eks II 0.2992 1.960 H 0 diterima kemampuan awal sama. 272 Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran CTL dan Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII
Selanjutnya pada kelas eksperimen I diberi perlakuan dengan model pembelajaran CTL dan kelas eksperimen II diberi perlakuan dengan model pembelajaran problem posing pada materi garis dan sudut. Setelah pembelajaran selesai, peneliti memberi tes berjumlah 5 butir soal uraian. Dari rata-rata nilai kelas eksperimen I lebih unggul dibanding kelas eksperimen. Namun harus tetap dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi untuk pengujian hipotesis yang diajukan. Rangkuman perhitungannya disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4 Rangkuman uji normalitas Tahap Akhir Kelas L hitung N L tabel KeputusanUji Ket. Eksperimen I 0,14815 32 0,15662 H 0 diterima Berdistribusi Normal Eksperimen II 0,09035 32 0,15662 H 0 diterima Berdistribusi Normal Tabel 5 Rangkuman Uji Homogenitas Variansi Tahap Akhir Kelas 2 obs 2 tabel Keputusan Kesimpulan Eksp I dan Eksp II 0.0114 3.841 H 0 diterima Variansi populasi homogen Tabel 6 Rangkuman Uji Hipotesis Tahap Akhir Kelas t obs t tabel Keputusan Kesimpulan Eksperimen I dan Eksperimen II 15.6951 1.645 H 0 ditolak Hasil belajar siswa kelas eksperimen I lebih baik dibandingkan kelas eksperimen II Berdasarkan hasil analisis uji-t pihak kanan diperoleh diperoleh kesimpulan bahwa bahwa H 0 ditolak artinya hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan model CTL lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran problem posing pada materi garis dan sudut. Terjadinya perbedaan hasil belajar siswa disebabkan dengan adanya penggunaan model pembelajaran yaitu model pembelajaran CTL untuk kelas eksperimen I dan model pembelajaran problem posing untuk kelas eksperimen II. Dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL memungkinkan siswa dapat bekerjasama, mengungkapkan pemikirannya terhadap suatu masalah, dapat menemukan sendiri suatu pengertian, siswa juga dilatih untuk Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran CTL dan Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII 273
mempresentasikan hasil kerjanya, sehingga nilai tanggung jawab harus ada pada diri siswa. Berbeda dengan menggunakan model pembelajaran problem posing, selama proses pembelajaran siswa terlihat kurang begitu antusias hal itu dikarenakan dalam setiap pembelajaran siswa dituntut untuk selalu mengajukan soal, sehingga siswa terkesan jenuh dengan pembelajaran yang monoton seperti itu. Dari pengalaman dalam proses belajar siswa dapat lebih memahami materi dan akan melekat dalam diri siswa sehingga hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran problem posing. Hal ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran CTL lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran problem posing pada materi garis dan sudut. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan melalui penelitian eksperimen dengan penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan problem posing pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Sempor dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran CTL lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran problem posing. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang kemudian dapat diberikan saran sebagai berikut. 1. Penggunaan model pembelajaran CTL dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri I Sempor perlu diterapkan karena model pembelajaran ini menekankan pada pembelajaran yang bermakna dengan mengaitkan materi dalam kehidupan nyata sehingga siswa dapat lebih mudah menerima konsep materi yang diajarkan. 2. Guru hendaknya memperhatikan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, karena aktivitas belajar akan menambah pemahaman siswa agar mampu memecahkan suatu masalah dengan kemampuannya sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik. 274 Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran CTL dan Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII
DAFTAR PUSTAKA Darminto, Bambang Priyo. 2011. Diktat Strategi Belajar Matematika. Diktat, tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Purworejo, Purworejo. Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran CTL dan Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII 275