BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien. (3) peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. (4)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan

Progdi DIII RMIK F Kes. Udinus Semarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan tulisan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Huffman EK menyampaikan batasan rekam medis adalah. rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan

SISTEM PENGARSIPAN REKAM MEDIS. Lily Wijaya,SKM., MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan lain yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat. kesehatan yang optimal, hal itu di karenakan puskesmas mempunyai dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berikan kepada pasien selama masa perawatan yangmemuat pengetahuan mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. dalam lemari maka akan timbul kesulitan besar pada saat nanti akan

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan.salah satu institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan bagi

TINJAUAN UPAYA MENGATASI KEJADIAN MISSFILE DI PELAYANAN RAWAT JALAN RSUD DR. H SOEWONDO KENDAL TAHUN 2015 ARDANRIYANTO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat

TINJAUAN PELAYANAN REKAM MEDIS BAGIAN FILING DI PUSKESMAS BEJEN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 EVI MARLINA

ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN MISSFILE DI BAGIAN FILLING RAWAT JALAN RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG TAHUN 2015

Evaluasi Pengelolaan Filing Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan. dengan standar pelayanan rumah sakit.

TINJAUAN PENGELOLAAN FILING RAWAT JALAN DI RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH NETI PRIMASTUTI D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016

MODUL PRAKTIKUM 2 MANAJEMEN REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN II (IRM 216)

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. luas terhadap perkembangan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat. Dengan semakin majunya pendidikan masyarakat ditambah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

penyimpanan, (c) mudah pengambilannya, (d) melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jalan, rawat inap dan gawat darurat. [1] 2. Jenis Jenis Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan

Semakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

TINJAUAN PENGENDALIAN MISSFILE DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANGTAHUN 2013 ARTIKEL

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM IDENTIFIKASI NUMERICAL DI RUMAH SAKIT Tk. IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK

TinJauan PenGelOlaan rekam medis BaYi Baru lahir di rumah sakit umum daerah kabupaten karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen. mendapatkan pelayanan gawat darurat. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. dan penelitian serta mencakup berbagai tindakan maupun disiplin medis.

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG. Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**)

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK

ANALISA KEBUTUHAN RAK FILE BERDASARKAN POLA PERTAMBAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG PERIODE

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak. RSUD Sunan Kalijaga Demak berada di Jl. Sultan Fatah Nomor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut Permenkes No.269 Tahun lain yang telah diberikan kepada pasien. (2)

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF TAHUN 2015 DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010 adalah institusi pelayanan

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF DI RUMAH SAKIT UMUM JATI HUSADA KARANGANYAR TAHUN 2017

BAB V PEMBAHASAN. organisasi sudah terstruktur dan menjalankan tugas dan fungsi masing-masing, Ekonomi, dan 2 orang lagi masih menjalani kuliah.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dan sangat melekat dengan kegiatan pelayanan, sehingga ada

BAB I PENDAHULUAN. optimal. Hal itu disebabkan puskesmas mempunyai dua fungsi pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. kuliah pengelolaan system rekam medis 1 yang diberikan dosen pengasuh, juga

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

PANDUAN MENJALANKAN PROGRAM

Perancangan ulang tata letak gedung di RSUD dr. Soeroto Ngawi dengan menggunakan pendekatan systematic layout planning (slp) Yenni Ernawati I

BAB I PENDAHULUAN. menemukan dan menggunakan teknologi untuk mengeksploatasi alam dalam. manusia dengan ruang dan waktunya (Kusumadewi, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber daya manusia : 1. Pendidikan terakhir 2. Lama kerja 3. Umur 4. Pengetahuan. Kejadian Missfile

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO

STRUKTUR ORGANISASI RSUD KOTA BEKASI. Lampiran 1

TINJAUAN LAMA WAKTU PENDISTRIBUSIAN REKAM MEDIS DILIHAT DARI LOKASI PENYIMPANAN. DI RSJ Dr. SOEHARTO HEERDJAN

Menurut Permenkes nomor 75 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien. (3) 2. Tujuan Rekam Medis Tujuan rekam medis di rumah sakit adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam upaya mengupayakan peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. (4) 3. Kegunaan Rekam Medis Kegunaan rekam medis yaitu sebagai berikut : a. Administrasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. b. Legal Berkas Rekam Medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan hukum. 9

10 c. Financial Suatu berkas mempunyai nilai uang, karena isinya mengandung data informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan. d. Research Suatu berkas mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut data / informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. e. Education Mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data / informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan referensi pendidikan di bidang profesi. f. Documentation Mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan di pakai sebagai bahan pertanggung jawabkan dan laporan rumah sakit (5). B. Sistem Penamaan 1. Pengertian Nama Nama adalah suatu identitas individu, yang membedakan antara individu yang satu dengan yang lainnya.

11 2. Pengertian Sistem Penamaan dalam Dokumen Rekam Medis Sistem Penamaan adalah tata cara penulisan nama seseorang pasien dalam dokumen rekam medis (DRM), yang bertujuan untuk membedakan antara pasien yang satu dengan pasien yang lainnya. 3. Tata Cara Pemberian Nama a. Cara Penulisan Nama Pasien Umum, contoh : Nama pada kartu identitas, misal : Anwar Kairo Penulisan nama pada kartu pasien, menjadi : Anwar Kairo Penulisan nama pada data dasar pasien (KIUP / secara komputerisasi), menjadi : Anwar Kairo Penulisan nama pada Indeks KIUP, menjadi : ANW b. Cara Penulisan Nama Pasien Bayi, contoh : Nama Ibu melahirkan, misal : Siti Aisah Penulisan nama bayinya, misal : By. Ny. Siti Aisah Selain penulisan nama di atas juga, biasanya terdapat juga beberapa institusi pelayanan kesehatan yang menerapkan penulisan nama sebagai berikut : a. Cara Penulisan Nama Pasien Umum, contoh : Nama : Ayu Siti, Ditulis : Ayu Siti, Ny/Ayu Siti, Nn/Ayu Siti, An Nama : Jajang Bahtiar, Ditulis : Jajang Bahtiar, Tn/Jajang Bahtiar, An b. Cara Penulisan Nama Pasien Bayi, contoh : Nama Ibu melahirkan, misal : Siti Julaeha Penulisan nama bayinya, menjadi : Siti Julaeha, By (6)

12 C. Sistem Penomoran Sistem penomoran dikenal dengan istilah numbering system, ini penting artinya untuk kesinambungan informasi. Dengan menggunakan sistem penomoran, maka informasi informasi dapat secara runtut dan meminimalkan informasi yang hilang. Tujuan memberi nomor rekam medis pada dokumen rekam medis adalah mempermudah pencarian kembali dokumen rekam medis yang telah terisi berbagai informasi tentang pasien kemudian datang kembali berobat di sarana pelayanan kesehatan yang sama yaitu dengan mencari nomor rekam medis yang telah diberikan kepada pasien. Sistem Penomoran Rekam Medis : 1. Pemberian Nomor Cara Seri (Serial Numbering System) System penomoran ini dimana setiap pasien yang berobat ke rumah sakit selalu mendapatkan nomor baru. Keuntungan : a. Petugas mudah mengerjakan Kerugian : a. Sulit dan membutuhkan waktu lama dalam pencarian dokumen rekam medis. b. Informasi menjadi tidak berkesinambungan. 2. Pemberian Nomor Cara Unit (Unit Numbering System) System penomoran dimana system ini memberikan satu nomor rekam medis pada pasien berobat jalan maupun pasien rawat inap dan gawat darurat, setiap pasien yang datang berobat mendapatkan satu

13 nomor pada saat pertama kali pasien datang ke rumah sakit dan digunakan selamanya untuk kunjungan berikutnya. Keuntungan : a. Informasi medis dapat berkesinambungan. b. Semua rekam medis penderita memiliki satu nomor dan terkumpul dalam satu map/folder. c. Secara tepat memberikan kepada rumah sakit/staf medis satu gambaran yang lengkap mengenai riwayat penyakit dan pengobatan seorang pasien. Kerugian : a. Membutuhkan waktu lebih lama untuk mencari dokumen rekam medis. 3. Pemberian Nomor Cara Seri Unit (Serial Unit Numbering System) System pemberian nomor dengan menggabungkan system seri dan unit, dimana setiap pasien datang berobat ke rumah sakit diberikan satu nomor baru, tetapi dokumen rekam medis terdahulu digabungkan dan disimpan jadi satu dibawah nomor yang paling baru. Apabila satu berkas rekam medis lama diambil dan dipindahkan tempatnya ke nomor yang baru, ditempatnya yang lama tersebut harus diberi petunjuk yang menunjukkan kemana rekam medis tersebut telah dipindahkan. (7)

14 D. Sistem Penyimpanan Sebelum menentukan sistem penyimpanan yang akan dipakai, perlu terlebih dahulu mengetahui bentuk penyimpanan yang diselenggarakan di dalam pengelolaan instalasi rekam medis. Ada 2 cara penyimpanan berkas di dalam penyelanggaraan rekam medis yaitu : 1. Sentralisasi Sentralisasi diartikan penyimpanan berkas rekam medis seorang pasien dalam satu kesatuan baik catatan catatan kunjungan poliklinik maupun catatan catatan selama seorang dirawat. Penggunaan sistem ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya : a. Mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan penyimpanan DRM. b. Mengurangi jumlah biaya yang dikeluarkan untuk peralatan dan ruangan. c. Tata kerja dan pengaturan mengenai kegiatan pencatatan medis mudah distandarisasikan. d. Memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan. e. Mudah untuk menerapkan sistem unit record. Kekurangan : a. Petugas menjadi lebih sibuk, karena harus menangani unit rawat jalan dan rawat inap.

15 b. Tempat peneriman pasien harus bertenaga selama 24 jam. 2. Desentralisasi Dengan cara desentralisasi terjadi pemisahan antara rekam medis poliklinik dengan rekam medis penderita dirawat. Berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap disimpan di tempat penyimpanan yang terpisah. Kelebihan : a. Efisiensi waktu sehingga pasien mendapat pelayanan lebih cepat. b. Beban kerja yang dilaksanakan petugas lebih ringan Kekurangan : a. Terjadi duplikasi dalam pembuatan rekam medis b. Biaya yang diperlukan untuk peralatan dan ruangan lebih panjang. (3) E. Sistem Penjajaran Sistem Penjajaran adalah sistem penataan RM dalam suatu sekuens yang khusus agar rujukan dan pengambilan kembali/retrieve menjadi mudah dan cepat. Ada 3 cara : 1. Alfabetik 2. Alfanumerik 3. Numerik/Penomoran : a. Sistem nomor langsung/straight numerical filing b. Sistem angka akhir/terminal digit filing c. Sistem angka tengah/middle digit filing

16 Sistem Penjajaran Rekam Medis : 1. Straight Numerical Filing Sistem Penjajaran Berdasarkan Nomor Langsung (Straight Numerical Filing) Sistem penjajaran nomor langsung yaitu suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan mensejajarkan berkas dokumen rekam medis berdasarkan urutan langsung nomor rekam medisnya pada rak penyimpanan. 123456 disimpan sesuai urutan nomor RM Keuntungan : a. Sangat mudah dalam pengambilan sejumlah No. RM dengan nomor yang berurutan pada saat diminta. b. Petugas mudah memahami dan melaksanakannya. Kelemahan : a. Perlu konsentrasi petugas yang sangat tinggi, karena harus memperhatikan seluruh angka dari No RM untuk menghindari tertukarnya angka angka. Contoh 123456 à 123456. b. Kesibukan tidak merata. Daerah sibuk yaitu daerah dengan no RM baru à sulit membagi tugas. c. Pengawasan kerapian sulit dilakukan. Contoh : 566025 566099 569997 566026 566100 569998 566027 566101 569999 566028 566102 570000

17 566029 566103 570001 566030 566104 570002 566031 566105 570003 2. Middle Digit Flling Sistem penjajaran dengan sistem angka tengah atau MDF yaitu suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan menjajarkan folder dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2 kelompok angka tengah. Kelebihan dan kekurangan sistem ini sama dengan TDF namun yang membedakan adalah angka yang terletak di tengah tengah menjadi angka pertama, pasangan angka yang terletak paling kiri menjadi angka kedua, dan angka yang paling kanan menjadi yang ketiga. 48 II 65 I 01 III Keuntungan : a. Memudahkan pengambilan 100 RM yang nomornya berurutan. b. Penyebaran nomor merata. c. Pembagian tugas mudah. Kelemahan : a. Perlu waktu melatih tugas. b. Tidak dapat digunakan dengan baik bila nomor RM lebih dari 6 angka. Contoh : 756021 566896 996897 756022 566897 996898 756023 566898 996899

18 756024 566899 006900 756025 576800 006901 756026 576801 006902 756027 576802 006903 3. Terminal Digit Filing Sistem penjajaran dengan sistem angka akhir yaitu suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan mensejajarkan folder/dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2 angka kelompok akhir. 20 III 15 II 80 I Keuntungan : a. RM akan tersebar di 100 seksi. b. Bila ada RM baru akan menambah file dijajaran seksi primer yang sama. c. Pekerjaan penyimpanan atau pengambilan dapat dibagi secara merata. d. Missfile (salah simpan) dapat dicegah, karena petugas hanya memperhatikan 2 angka akhir saja dalam menuju lokasi kelompok akhir. Kelemahan : a. Perlu waktu dalam melatih petugas. Contoh : 566025 970575 989980 576025 980575 999980 586025 990575 000081

19 596025 000675 010081 606025 010675 020081 616025 020675 030081 626025 030675 040081 (8) F. Faktor Penyebab Terjadinya Missfile 5M adalah istilah yang merujuk pada faktor produksi utama yang dibutuhkan oleh suatu organisasi agar dapat beroperasi secara maksimal. Dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Model 5 M. Isi dari model 5M adalah : a. Man (Manusia), merujuk pada manusia sebagai tenaga kerja. b. Machines (Mesin), merujuk pada mesin sebagai sebagai fasilitas/alat penunjang kegiatan perusahaan baik operasional maupun non operasional. c. Money (Uang/Modal), merujuk pada uang sebagai modal untuk pembiayaan seluruh kegiatan perusahaan. d. Method (Metode/Prosedur), merujuk pada metode/prosedur sebagai panduan pelaksanaan kegiatan perusahaan. e. Materials (Bahan Baku), merujuk pada bahan baku sebagai unsur utama untuk diolah sampai menjadi produk akhir untuk diserahkan pada konsumen. (9) G. Kebijakan dan Prosedur Tetap Berdasarkan standar ISO (International Standar Organization), dokumen STK terdiri atas :

20 1. Kebijakan Dokumen level tertinggi berupa pernyataan organisasi mengenai tujuan organisasi, mengapa mereka melakukan hal itu dan komitmen apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. 2. Prosedur Dokumen lini kedua yang menjabarkan aktivitas, metode atau proses yang digunakan untuk mengimplementasikan hal hal yang telah ditetapkan dalam pedoman serta fungsi organisasi atau jabatan apa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas / metode / proses tersebut. Prosedur dapat digunakan untuk mengatur aktivitas yang bersifat administratif karena melibatkan pelaksana yang berasal dari lebih dari satu jabatan atau unit kerja. (10) H. Sarana dan Prasarana Pengertian sarana dan prasarana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) : Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Untuk lebih memudahkan membedakan keduanya. Sarana lebih ditujukan untuk benda benda yang bergerak seperti komputer dan mesin mesin, sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk benda benda yang tidak bergerak seperti gedung. (11)

21 I. Kerangka Teori Men Money Methods Pengelolaan Filing Rekam Medis Rawat Jalan untuk Pencegahan Missfile Mutu Pelayanan Rekam Medis Machines Matherials Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : modifikasi antara teori Syahu Sugian O dalam bukunya Kamus Manajemen Mutu dengan teori George R. Terry dalam bukunya Principle of Management dan Hatta, Gemala R. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan.