BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan pengujian hipotesis,

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III. membahas tentang pengaruh kualitas produk dan layanan terhadap. keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan muārabah di BPRS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Data Primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat

terikat. 21 R 2 sama dengan 0, maka tidak ada BAB III sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menjadi sasaran atau tujuan penelitian. Dalam penyusunan skripsi ini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah data primer dan sekunder. Data Primer yaitu data yang diperoleh peneliti

survey, yaitu metode pengumpulan data dengan mengambil sampel dari

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research), yaitu. menjadi fokus perhatian untuk diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru - Riau. Dan yang menjadi objek penelitian yaitu pimpinan dan pegawai dari

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menekankan pada uji teori-teori melalui pengukuran variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

(jumlahnya lebih sedikit daripada populasinya). Teknik sampling yang

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wonokusumo Jaya Gang Pinggir, Kelurahan Pegirian, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dimana penelitian ini dilakukan pada 26 maret 15april 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian di Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG.

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut. Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan. 1 Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. membuktikan teori, sehingga dapat menjadi bahan yang berharga bagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan tersebut digunakan dalam pengujian hipotesis dengan data terukur dan akurat sehingga diperoleh parameter dari pengaruh perubahan variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya yang terletak di Jl. Bukit Darmo boulevard 8a-8b Surabaya. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 05 April sampai dengan 13 Mei 2014. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. 1 1 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabet, 2008), 14. 37

38 2. Sampel Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang sama untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling, yaitu mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Catatan : dalam penelitian ini tidak menggunakan populasi dan sampel karena penelitian ini meneliti faktor luar yang tidak ada populasi dan sampel. D. Variabel Penelitian Variabel merupakan konsep yang memiliki bermacam-macam nilai. Selain itu, variabel penelitian dapat juga disebut sebagai segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian yang meliputi faktor- faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. 2 1. Variabel independen (x), ada dua variabel yang saling berhubungan, sedangkan bentuk hubungannya adalah bahwa perubahan variabel yang 2 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Cetakan ke-10, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 118.

39 satu mempengaruhi atau menyebabkan perubahan variabel lain. 3 Dalam penelitian ini, variabel independen terdiri tingkat inflasi, suku bunga, dan bagi hasil deposito ib hasanah. 2. Variabel dependen (y), dimana variabel ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau variabel yang bergantung pada variabel lain. 4 Dalam penelitian ini, variabel dependen yaitu jumlah nominal deposito ib hasanah PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya. Gambar 3.1 Pengaruh Faktor X terhadap Faktor Y secara Parsial dan Simultan Tingkat Inflasi (X 1 ) Tingkat Suku Bunga (X 2 ) Bagi Hasil Deposito ib Hasanah (X 3 ) Jumlah Nominal Deposito ib Hasanah (Y) Ket: = Pengaruh secara Parsial = Pengaruh secara Simultan 3 Muslich Anshori dan Sri Ismawati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, 2006), 57. 4 Ibid., 58.

40 E. Definisi Operasional Untuk memudahkan pemahaman serta menghindari kerancuan terhadap pemahaman variabel, maka dijelaskan definisi operasional dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: Tingkat inflasi adalah proses naiknya harga-harga suatu barang secara umum dan jasa secara terus menerus selama periode waktu tertentu dan dinyatakan dalam satuan persen. Suku bunga adalah nilai suku bunga BI yang berlaku pada bank konvensional dan dinyatakan dalam satuan persentase. Bagi hasil deposito ib hasanah adalah ekuivalen tingkat imbalan/bagi hasil deposito ib hasanah BNI Syariah dengan masing-masing imbalan yang berbeda tiap pilihan jangka waktunya yang dinyatakan dalam satuan persentase. Deposito ib hasanah adalah simpanan berjangka di BNI Syariah yang ditujukan untuk berinvestasi bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan menggunakan prinsip Mud}a>rabah Mutlaqah. Dana nasabah dikelola dengan disalurkan melalui pembiayaan usaha produktif yang sesuai dengan prinsip syariah dan menghasilkan bagi hasil yang kompetitif bagi nasabah. Simpanan ini tersedia dalam mata uang rupiah (IDR), Pilihan jangka waktunya : IDR : 1, 3, 6 & 12 bulan.

41 F. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas-Product Moment Validitias adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatantingkatan kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. 5 Untuk mengukur validitas angket, maka digunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut: r xy N xy x y x 2 N y 2 N. x 2. y 2 Dimana: r xy N x y xy x 2 y 2 = koefisien product moment = jumlah sampel = skor pertanyaan = skor total = jumlah perkalian x dan y = jumlah kuadrat dari x = jumlah kuadrat dari Kriteria: Jika r hitung > r tabel berarti (butir soal) valid dan sebaliknya jika r hitung < r tabel berarti (butir soal) tidak valid. Uji ini pada SPSS 19 dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation yang merupakan nilai r hitung 5 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Edisi revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 158.

42 untuk masing-masing pertanyaan. Apabila r hitung berada di bawah 0,05 berarti valid. 6 2. Uji Reliabilitas- Cronbach Alpha Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dimana hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks yang menunjang seberapa jauh suatu alat ukur dapat diandalkan. 7 Uji reliabilitas ini menggunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut: R k b k 1 t 3 11 1 2 R 11 k = reliabilitas instrument = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal σb 2 = jumlah varian butir σ t 2 = varians total Kriteria: Jika R hitung > R tabel berarti instrumen reliabel dan sebaliknya jika R hitung < R tabel berarti instrumen tidak reliabel. Jika reliabilitas < 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan > 0,8 adalah baik. 8 Catatan : Uji Validitas dan Reliabilitas dalam penelitian ini tidak digunakan karena tidak adanya populasi dan sampel. 6 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), 45. 7 Ibid,. 191. 8 Duwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS, Cetakan ke-3, (Jakarta: PT Buku Kita, 2009), 26.

43 G. Data dan Sumber Data 1. Jenis Data Data yang digunakan dalam analisis kuantitatif merupakan data sekunder perhitungan bulanan (monthly) dengan jangka waktu bulan Januari tahun 2010 hingga Desember tahun 2013. 2. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya laporan bulanan PT Bank BNI Kantor Cabang Surabaya, Statistik Bank Indonesia, dan download dari internet. H. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode dokumenter yaitu pengumpulan data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian atau variabel yang diperlukan berupa catatan, transkip, buku, buletin, internet, serta sumber lain yang sesuai dengan penelitian ini, laporan bulanan PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya, kemudian dipelajari dan diolah/dimodifikasi kembali. I. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis berganda. Model regresi berganda (multiple regression) merupakan model regresi yang terdiri dari lebih satu variabel independen. Model regresi berganda digunakan untuk melihat hubungan antara beberapa variabel bebas terhadap

44 variabel tergantung, sehingga dalam penelitian ini untuk melihat hubungan antara variabel bebas (Tingkat inflasi, Suku Bunga, dan Bagi Hasil Deposito ib Hasanah) dengan variabel tergantung (Jumlah Deposito ib Hasanah) dengan teknik analisis regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Model dan analisis penelitian akan dijelaskan pada sub bagian dibawah ini. Persamaan model dalam penelitian ini menggunakan model persamaan regresi yang akan diestimasi dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Adapun model regresi tersebut sebagai berikut : Keterangan: Y : Simpanan berjangka/deposito ib hasanah yang dihimpun oleh PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya dalam satuan juta rupiah X 1 X 2 X 3 : Tingkat inflasi bulanan dalam satuan persen : Suku bunga BI dalam satuan persen : Bagi hasil deposito ib hasanah dalam satuan persen, : Koefisien regresi variabel independen : Intersep/Konstanta e t : Variabel gangguan (error term) : Indikasi data urutan waktu (time series)

45 1. Pengujian Statistik a. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang tempat relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masingmasing pengamatan, sedangkan untuk data runtut waktu biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. 9 b. Uji t Statistik Pengujian t-statistik digunakan untuk menguji pengaruh parsial dari variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. 10 Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis: 1) H 0 : Xi = 0, berarti tidak ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel tergantungnya. 9 Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif Teori dan aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta : Penerbit UPP AMP YKPN, Cet. I, 2001), 100 10 Rizqi Ramadhani, Pengaruh tingkat inflasi, suku bunga deposito, dan bagi hasil terhadap simpanan Mud}a>rabah perbankan syariah di Indonesia periode: 2004-2009 (Skripsi: Universitas Airlangga, 2010)

46 2) H 1 : Xi 0, berarti ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel tergantungnya. Uji t juga bisa dilihat pada tingkat signifikansinya: 1) Jika tingkat signifikansi < 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. 2) Jika tingkat signifikansi > 0,05, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak. Dengan menguji dua arah dalam tingkat signifikasi =, dan derajat kebebasan (degree of Freedom) df = n-k, dimana n = jumlah observasi dan k = jumlah parameter termasuk konstanta. Maka hasil pengujian akan menunjukkan: 1) H 0 ditolak atau hipotesis alternatif (H 1 ) diterima jika t-hitung > t- tabel. Hal ini berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel tergantung dan secara statistik pengaruh tersebut signifikan. 2) H 0 diterima atau hipotesis alternatif (H 1 ) ditolak jika t-hitung < t- tabel. Artinya, variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel tergantung. c. Uji F Statistik Pengujian statistik digunakan untuk menguji signifikasi dari semua variabel bebasnya sebagai salah satu kesatuan atau mengukur pengaruh variabel bebas secara bersama-sama. Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan probability sebesar 5% (α = 0,05).

47 Hipotesis yang digunakan adalah: 1) H 0 : X 1 = X 2 = X 3 = 0, artinya tidak ada hubungan yang berarti antara variabel bebas secara simultan terhadap variabel tergantungnya. 2) H 1 : paling tidak ada salah satu X 0, artinya ada hubungan yang berarti antara variabel bebas secara simultan terhadap variabel tergantungnya. Hasil pengujian adalah: 1) H 0 ditolak apabila nilai F hitung > dari F tabel. Artinya variabelvariabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap perubahan variabel tergantung dan secara statistik pengaruh tersebut signifikan. 2) H 0 diterima apabila nilai F hitung < dari F tabel. Artinya variabelvariabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap perubahan variabel tergantung dan secara statistik pengaruh tersebut tidak signifikan. 3) Jika signifikansi > (0,05), maka H 0 diterima H 1 ditolak. 4) Jika signifikansi < (0,05), maka H 0 ditolak H 1 diterima. 2. Pengujian Model Regresi Model regresi yang diperoleh dari metode OLS akan menghasilkan pemerkira koefisien regresi (estimator) linear yang terbaik dan tak bias atau BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Kondisi tersebut akan

48 terjadi apabila dipenuhi beberapa asumsi klasik, uji asumsi klasik adalah pengujian pada variabel penelitian dengan model regresi apakah dalam variabel dan model regresinya terjadi kesalahan. Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari Autokorelasi, Normalitas, heteroskedastisitas, dan Multikolinieritas. Berikut penjelasan macam uji asumsi klasik: a. Uji Autokorelasi Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. 11 Dengan kata lain, masalah ini sering kali ditemukan apabila kita menggunakan data runtut waktu. Hal ini disebabkan karena gangguan pada individu/kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Pada data kerat silang (cross section), masalah autokorelasi relatif jarang terjadi karena gangguan pada observasi yang berbeda berasal dari individu/kelompok yang berbeda. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi. Namun peneliti hanya menggunakan uji Durbin-Watson (DW Test). 1) Uji Durbin-Watson 11 Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif Teori dan aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi, 106.

49 Uji Durbin-Watson ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order auto correlation) dan mensyaratkan adanya intercept dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel penjelas. Hipotesis yang diuji adalah: H 0 : = 0 (baca : hipotesis nolnya adalah tidak ada autokorelasi) H 1 : > 0 (baca : hipotesis alternatifnya adalah ada autokorelasi positif) Keputusan ada atau tidaknya autokorelasi adalah: a) Bila nilai DW lebih besar daripada batas atas (upper bound, U), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya, tidak ada autokorelasi positif. b) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah (lowerbound, L), koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Artinya ada autokorelasi positif. c) Bila nilai DW terletak di antara batas atas dan batas bawah, maka tidak dapat disimpulkan. b. Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah dengan menggunakan uji statistik Non-

50 Parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). uji K-S dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. 12 c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas merupakan bantuk pengujian untuk asumsi dalam analisis regresi berganda. Asumsi multikolinearitas menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Gejala multikolinearitas adalah gejala korelasi antar variabel independen. Gejala ini ditunjukkan dengan korelasi yang signifikan antar variabel independen. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dalam penelitian ini menggunakan tolerance dan VIF (variance inflation factor). 13 Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai cut off yang dipakai oleh nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai nilai VIF di atas 10. Apabila terdapat variabel bebas memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresinya. 12 Aminudin, Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Nasabah BPRS Bumi Rinjai Kota Batu, (Skripsi: UIN Malang, 2010). 13 Santosa P.B dan Ashari, Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS, (Yogyakarta: ANDI, 2005), 238.

51 d. Uji Heteroskedastisitas Salah satu asumsi pada fungsi regresi adalah apabila variasi faktor pengganggu selalu sama pada data pengamatan yang satu dengan data pengamatan yang lain. 14 Jika ciri ini dipenuhi, berarti variasi faktor pengganggu pada kelompok data tersebut bersifat homoskedastis. Jika asumsi tersebut tidak dapat dipenuhi maka dapat dikatakan terjadi penyimpangan. Penyimpangan terhadap faktor pengganggu demikian disebut heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual data yang ada. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Cara yang digunakan dalam pengujian ini adalah dengan uji Spearman s Rho. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melakukan analisis korelasi Spearman s antara residual dengan masing-masing variabel independen. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan residual lebih dari 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 15 Adanya heteroskedastisitas dapat diketahui dengan cara melihat grafik Scatter Plot antar prediksi variabel dependen dengan residualnya. 14 Muhammad Firdaus, Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), 106. 15 Dwi Priyatno, Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom, 2013), 66.