A. Pengertian Geopolitik B. Latar Belakang Wawasan Nusantara C. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Geopolitik

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Modul ke: Geopolitik. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Modul ke: GEOPOLITIK. 10Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

Modul ke: 09TEKNIK GEOPOLITIK. Nanang Ruhyat. Fakultas. Program Studi Teknik Mesin

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN GEOPOLITIK Fakultas Teknik

GEOPOLITIK PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: 10FEB GEOPOLITIK. Fakultas SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management

Modul ke: Geopolitik. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA : GEOPOLITIK-GEOSTRATEGI. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: 11Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

Perkenalan, Diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan. Ruang lingkup mata kuliah kewarganegaraan diperguruan tinggi: Etika Berwarga Negara

KEWARGANEGARAAN GEOPOLITIK. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendidikan Kewarganegaraan

Untuk dapat mempertahankan Negara, kita sebagai bangsa harus mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai Wawasan Nasional.

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

GEOPOLITIK Program Studi Manajemen

Wawasan Nusantara dan Otonomi Daerah

GEOPOLITIK. Kewarganegaraan (10) A. Pengertian Geopolitik

Wawasan Nusantara KELOMPOK 1 CIVIC EDUCATION

KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN GEOSTRATEGI/ KETAHANAN NASIONAL DAN IMPLEMENTASINYA. Dosen Pengampu : Alam Budi Kusuma, S. Pd. I., M. Pd. I.

Modul ke: GEOSTRATEGI. 11Fakultas Teknik. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

Wawasan Nusantara LANJUTAN. MATERI MINGGU LALU

NEGARA DAN SISTIM PEMERINTAHAN

Perkenalan, Diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan. Ruang lingkup mata kuliah kewarganegaraan diperguruan tinggi: Etika Berwarga Negara

Kewarganegaraan. Geopolitik MODUL PERKULIAHAN IX. Fakultas Program studi Tatap Muka Kode MK Disusun oleh 10

LATIHAN SOAL-SOAL PEND. KEWARGANEGARAAN (Pilihlah jawaban paling benar)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Budaya Budaya = pikiran; akal budi (KBBI, 2002:169) Berasal dari kata Buddayah(Sansekerta), yang merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi, artinya budi

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

OTONOMI DAERAH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

PENDIDIKAN PANCASILA. A. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila C. Capaian Pembelajaran

PLEASE BE PATIENT!!!

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pendidikan Kewarganegaraan

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Ketahanan Nasional A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Kewarganegaraan

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA

BAB 4 NEGARA DAN KONSTITUSI

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

Landasan-landasan ketahanan nasional Pancasila sebagai landasan ideal. Peranan Pancasila sebagai landasan ideal tidak dapat dipisahkan dari kedudukan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

ALUR PIKIR: KEHIDUPAN NASIONAL

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

ASTAGATRA. Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D.

Materi Kuliah. Modul 12. Oleh :

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

BAHAN TAYANG MODUL 5

WAWASAN NUSANTARA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

(Negara dan Kedaulatan)

PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP PILAR KEBANGSAAN. OLEH : Drs. KOHARUDIN.H MSi

Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Kewarganegaraan

2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut

SILABUS MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

LEARNING OUTCOMES PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 INSTITUT PERTANIAN BOGOR UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian geostrategi? 2. Apa pengertian Ketahanan Nasional? 3. Apa saja unsur-unsur Ketahanan Nasional?

ETIKA. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Industri. Modul ke: DR. Rais Hidayat. Fakultas: Program studi:

TARMIZI SAAT BUPATI BANGKA DISAMPAIKAN PADA ACARA SELAMAT DATANG LEMHANAS SUNGAILIAT, 2 JULI 2014

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

ISU DAN PERSOALAN KEBANGSAAN

31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

PANCASILA DALAM IMPLEMENTASI SILA DUA DAN TIGA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

KEWARGAN EGARAAN WAWASAN N USAN TARA

MATERI UUD NRI TAHUN 1945

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

BAB I PENDAHULUAN. Tugas mata kuliah pkn makalah identitas nasional. A. Latar Belakang

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

SILABUS MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2 SKS. Dra. SUDARYATIE, M.Si HANI SUBAGIO, SH., KN WAHYU WIBOWO EKO Y., SPd., MM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

A. Pengertian Hak Asasi Manusia B. Tujuan Hak Asasi Manusia C. Perkembangan Pemikiran HAM

5. Distribusi Distribusi adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai dalam masyarakat.

Transkripsi:

GEOPOLITIK Modul ke: 9 Fakultas Udjiani EKONOMI DAN BISNIS A. Pengertian Geopolitik B. Latar Belakang Wawasan Nusantara C. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan D. Kedudukan (Status) Wawasan Nusantara E. Bentuk Wawasan Nusantara F. Wadah Wawasan Nusantara G. Isi Wawasan nusantara H. Tata laku wawasan Nusantara I. Implementasi Wawasan Nusantara Hatiningrum, SH., M Si Program Studi Manajemen

A. Pengertian Geopolitik Kata Geopolitik berasal dari kata : geo dan politik. Geo berarti bumi Politik, berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti : kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, (yaitu negara) dan teia, berarti urusan.

Adapun yang dimaksud dengan Geopolitik itu adalah : sebagai Wawasan Nusantara Indonesia.

Wawasan Nusantara merupakan : cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai dirinya yang bhineka, dan lingkungan geografisnya yang berwujud negara kepulauan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Wawasan Nusantara ini bisa ada di Indonesia atau Geopolitik ini bisa ada di Indonesia, sehubungan Indonesia memiliki berbagai macam kekhasan seperti kita ketahui kita terletak pada sebuah kondisi yang sangat strategis, posisi gografis kita strategis dan menguntungkan berbagai pihak (masyarakat Indonesia) kemudian kita adalah sebagai negara kepulauan dan kita pun dapat dikatakan memiliki banyak suku bangsa, etnisitas sehingga kita dapat disebit sebagai bangsa yang sangat heterogen.

Wawasan Nusantara ini dijiwai dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

Geopolitik diartikan : Sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung kepada sistem politik suatu Negara. Sebaliknya, politik negara itu secara langsung akan berdampak pada geografi negara yang bersangkutan.

Definisi Geopolitik: Sebagai ilmu pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan konstelasi (keadaan) geografis suatu bangsa dengan memanfaatkan keuntungan atau pun kepentingankepentingannya dan penentuan kebijaksanaan secara ilmiah berdasarkan realita yang ada yang disesuaikan dengan cita-cita bangsa.

Apabila kita memandang kepada aspek Geopolitik, maka dapat dikatakan : sebagai ruang hidup dimana bangsa yang ada di dalamnya melakukan interaksi sosial dan melakukan kerja sama dalam rangka pencapaian tujuan, tentu di dalam ruang hidup itu adanya masyarakat, pemerintah, landasan hukum, wilayah dan lain sebagainya mengikat tanpa kecuali.

Salah satu kunci untuk mencapai kondisi Geopolitik tadi tentunya harus adanya stabilitas dan integrasi nasional.

Pelaksanaan Geopolitik itu adalah Geostrategi yang kita kenal dengan sebutan Ketahanan Nasional. Ketahanan Nasional adalah: sebuah dinamika suatu bangsa yang di dalamnya terdapat 8 aspek kehidupan yang terdiri atas IPOLEKSOSBUD HANKAM dan aspek SDA, Kependudukan serta geografis.

B. Latar Belakang Wawasan Nusantara Latar belakang filosofis sebagai pemikiran dasar pengembangan wawasan nasional Indonesia ditinjau dari : 1. Falsafah Pancasila 2. Aspek Kewilayahan Nusantara 3. Aspek Sosial Budaya 4. Aspek Historis

Falsafah Pancasila Nilai-nilai Pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional, antara lain : memberi kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing, sebagai wujud nyata penerapan HAM.

Aspek Kewilayahan Nusantara Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhitungkan karena mengandung beraneka ragam kekayaan alam dan jumlah penduduk yang besar.

Aspek Sosial Budaya : Masyarakat Indonesia terbentuk dari dengan ciri kebudayaan yang sangat beragam yang muncul karena pengaruh ruang hidup, dan perbedaan ras maupun etnik serta berupa kepulauan. Faktor alamiah inilah membentuk perbedaan khas kebudayaan di tiap-tiap daerah sekaligus perbedaan daya tanggap inderawi serta pola kehidupan.

Aspek Historis Bangsa Indonesia memiliki sejarah yang terus berubah, dimulai kerajaaan-kerajaan tradisional, masa kolonialisme, dan masa tumbuhnya semangat kebangsaan untuk memproklamasikan diri sebagai bangsa yang merdeka, masa pergolakan awal kemerdekaan, masa pembangunan dan masa reformasi. Setiap masa tersebut membawa perubahan terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.

C. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Kedudukan Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional. Wawasan Nusantara dalam Paradigma nasional dapat dilihat sebagai berikut: 1. Pancasila sebagi falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara, berkedudukan sebagai landasan idiil. 2. Undang-undang Dasar 1945 sebagai landasan Konstitusional. 3. Wawasan Nusantara sebagai landasan visional. 4. Ketahanan Nasional sebagai Landasan konsepsional. 5. GBHN sebagai politik dan strategi nasional yang berkedudukan sebagai landasan operasional.

Fungsi Wawasan Nusantara : pedoman, motivasi, dorongan, serta r ambu-rambu dalam menentukan kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara negara dari tingkat pusat hingga tingkat daerah, maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Tujuan wawasan nusantara : mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia dalam segala bidang kehidupan dan l ebih mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan individu maupun golongan.

Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, dan menangani setiap permasalahan yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara.

D. Kedudukan (Status) Wawasan Nusantara. Kedudukan (status) Wawasan Nusantara : Posisi, cara pandang, dan perilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan berbagai suku bangsa, agama, bahasa, dan kondisi lingkungan geografis yang berwujud negara kepulauan, berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

Keuntungan yang diperoleh dari kondisi geografis bagi negara Indonesia adalah : 1. Menjadi jalur lalu lintas perdagangan internasional. 2. Meningkakan penerimaan pajak. 3. Memudahkan Indonesia berinteraksi dengan negara lain. 4. Mempercepat proses akselerasi budaya asing, khususnya yang sesuai dengan nilai luhur budaya bangsa. 5. Membuka peluang bagi peran Indonesia dalam penyelesaian konflik politik yang terjadi di antara negara tetangga.

Kerugian yang diterima oleh negara dan bangsa Indonesia : 1. terganggunya ketertiban dan keamanan nasional. 2. terjadinya pencurian ikan. 3. terjadinya perompak atas kapal laut yang melewati jalur perdagangan

E. Bentuk Wawasan Nusantara Bentuk wawasan nusantara : 1. Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi Ketahanan nasional. 2. Wawasan Nusantara sebagai wawasan Pembangunan Nasional menurut UUD 1945. 3. Wawasan nusantara sebagai wawasan Pertahanan dan Keamanan Negara. 4. Wawasan Nusantara sebagai wawasan kewilayahan.

Wawasan bangsa Indonesia tersirat melalui UUD 1945, antara lain: 1. Ruang hidup bangsa terbatas diakui internasional. 2. Setiap bangsa sama derajatnya, berkewajiban menjaga perdamaian dunia. 3. Kekuatan bangsa untuk mempertahankan eksistensi dan kemakmuran rakyat.

F. Wadah Wawasan Nusantara Wadah wawasan nusantara meliputi tiga unsur: 1. Batas Ruang Lingkup 2. Tata susunan Pokok/Inti Organisasi 3. Tata Susunan Pelengkap/Kelengkapan Organisasi

Bidang ini telah dibahas dalam asas kepulauan (archipelago), di mana Wawasan Nusantara mempunyai bentuk wujud sebagai: a. Nusantara : Dalam bentuk wujud nusantara, maka batas batas negara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya pulau-pulau serta gugusan pulau yang saling berhubungan, tidak dipisahkan oleh air, baik yang berupa laut, maupun selat.

b. Manunggal dan utuh menyeluruh. Seperti telah diuraikan atas, tampak jelas sifat dan ciri pokok. yaitu sebagai kesatuan dan persatuan (manunggal) seperti: Wilayah Indonesia terdiri dari beribu - ribu pulau besar maupun kecil dan dipisahkan serta dihubungkan oleh lautan, pulau, dan selat yang harus dijaga serta diusahakan tetap menjadi satu kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya.

Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, berbicara dalam berbagai macam bahasa daerah, dan agama. Oleh karena itu, harus diusahakan terwujudnya satu kesatuan bangsa yang bulat.

Tata susunan Pokok/Inti Organisasi Sumber inti organisasi ialah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yang menyangkut: a. Bentuk dan kedaulatan Bab I Pasal (1): 1). Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik. 2). Kedaulatan ada di tangan rakyat, dan dilaksanakan menurut UUD.

b. Kekuasaan pemerintah negara, Bab III Pasal (4) dan (5), Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD 1945. c. Sistem pemerintahan dalam UUD 1945 : 1). Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka. 2). Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi dan tidak berdasarkan absolutisme.

Tata Susunan Pelengkap/Kelengkapan Organisasi a. Aparatur Negara harus mampu mendorong, mengerakkan, serta mengarahkan usaha pembangunan ke sasaran yang telah ditetapkan, untuk kepentingan rakyat banyak. b. Kesadaran politik masyarakat dan kesadaran bernegara. c. Pers. Pers yang sehat dalam arti pers yang bebas bertanggung jawab, jujur, dan efektif dengan tulisan-tulisan yang memberikan penjelasan yang jujur, dedikatif, dan bertanggung jawab.

G. Isi Wawasan Nusantara 1. Tujuan: Tujuan yang terkandung dalam Wawasan Nusantara adalah seperti dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945, yaitu :...untuk membentuk suatu Pemerintahan Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta dalammelaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...

2. Sifat dan ciri-ciri. Manunggal (artinya bersatu) utuh menyeluruh.

3. Cara kerja dalam Wawasan Nusantara berpedoman pada : Pancasila sebagai kebulatan pandangan hidup bangsa Indonesia.

H. Tata Laku Wawasan Nusantara Tata Laku Wawasan Nusantara terdiri : tata laku batiniah dan tata laku lahiriah. Tata laku batiniah tumbuh dan terbentuk karena kondisi dalam proses pertumbuhan hidupnya, pengaruh keyakinan pada suatu agama/kepercayaan termasuk tuntutan budi pekerti, seperti pengaruh kondisi kekuasaan yang memungkinkan berlangsungnya kebiasaan kebiasaan hidupnya.

Implementasi Wasantara dalam politik : 1. Kehidupan politik demokratis berdasar UU : demokrasi politik yang dewasa, siap menang-kalah-kompromi. 2. Kehidupan masyarakat berdasar hukum. 3. Mengembangkan HAM dan pluralisme. 4. Komitmen politik untuk kesatuan. 5. Peran Indonesia di dunia Internasional.

Implementasi bidang ekonomi : 1. Potensi ekonomi : Katulistiwa dengan matahari penuh, ZEE, hutan tropis, minyak dan tambang serta jumlah penduduk yang besar. 2. Pembangunan ekonomi berdasar keadilan dan keseimbangan. 3. Melibatkan partisipasi masyarakat.

Implementasi Wasantara dalam Sosial : 1. Mengembangkan masyarakat yang serasi. 2. Pengembangan Budaya Bangsa.

Implementasi bidang keamanan : 1. Peran aktif warga negara dalam ketahanan nasional. 2. Membangun rasa persatuan dan kesatuan. 3. Membangun TNI yang profesional

Upaya Percepatan Pembangunan di kawasan Indonesia Timur http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/03/11/369421/listrik-poinutama-percepatan-pembangunan-indonesia-timur

DAFTAR PUSTAKA 1. Budiardjo, Meriam. 2005. Dasar-dasar Ilmu Politik. Gramdeia Pustaka Utama. Jakarta 2. Herlia Tat. 2004. Fenomena Kultur dan Politik Indonesia. Jurnal Dephan. Jakarta 3. Kansil dan Kansil. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Pradnya Paramita. Jakarta 4. Kusnardi, M dan Bintan saragih. 2000. Ilmu Negara. Gaya Media Praama. Jakarta 5. Muhammad, Marie. 2005. Indonesia Menghadapi Abad XXI. Makalah pada forum ilmiah ITB.

DAFTAR PUSTAKA 6. Muluk Hadi, 2005. Otonomi Daerah Akibatkan Perubahan Identitas Nasional. Perspektif, Oktober 2005. 7. Syarbaini, Syahrial (Editor). 2005. Materi Perkuliahan pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Suscadoswar, Dikti. Jakarta. 8.http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/03/11 /369421/listrik-poin-utama-percepatanpembangunan-indonesia-timur

Terima Kasih Udjiani Hatiningrum, SH., M Si