Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa di Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

dokumen-dokumen yang mirip
Kesesuaian Lahan Jagung Pada Tanah Mineral dipoliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Kesesuaian LahanTanaman Kelapa Sawit Di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Lailatul Husna *

Kesesuaian Lahan Kayu Manis di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal

Mela Febrianti * 1. Pendahuluan. Abstrak KESESUAIAN LAHAN

KESESUAIAN LAHAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH UNTUK BUDIDAYA KEDELAI

Kesesuaian Lahan tanaman kopi di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Kesesuian lahan untuk tanaman papaya dan durian dipolitani

Kesesuaian Padi Sawah di Lahan Gambut Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kelapa Sawit(Elaeis guineensis) tanaman kelapa sawit diantaranya Divisi Embryophyta Siphonagama, Sub-devisio

Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C)

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia. Universitas Sumatera Utara

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SETELAH UTS

2013, No.1041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pasir Pantai. hubungannya dengan tanah dan pembentukkannya.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PANGAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Lahan pesisir Pantai Desa Bandengan,

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

Lampiran 1. Deskripsi Profil

TATA CARA PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

MEMANFAATKAN DATA FISIKA DAN KIMIA TANAH UNTUK MENILAI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PEPAYA DIPOLITANI

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. lahan pasir pantai Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen dengan daerah studi

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PUPUK DI LAHAN MARGINAL UNTUK KELAPA SAWIT. Research & Development of Fertilizer Division SARASWANTI GROUP

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI KECAMATAN MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Singkong. prasejarah. Potensi singkong menjadikannya sebagai bahan makanan pokok

Kesesuian lahan untuk tanaman tebu dipolitani

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanah dan Lahan. bumi, yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik, serta mempunyai sifat

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L var Kartika Ateng ) Di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA

PEMETAAN MANUAL KEMAMPUAN LAHAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH DENGAN METODE DESCRITIF

TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN APEL DI DESA SIHIONG KECAMATAN BONATUA LUNASI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.) dpl. (Nurbani, 2012). Adapun klasifikasi tanaman durian yaitu Kingdom

338. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kualitas dan Karakteristik Lahan Sawah. wilayahnya, sehingga kondisi iklim pada masing-masing penggunaan lahan adalah

ANALISA POTENSI LAHAN UNTUK KOMODITAS TANAMAN KEDELAI DI KABUPATEN SITUBONDO

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Pisang. Pertumbuhan tanaman pisang sangat dipengaruhi faktor-faktor yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi dapat hidup baik di daerah yang berhawa panas dan banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan TUJUAN evaluasi, klsifikasi lahan, dibedakan : Klasifikasi kemampuan lahan Klasifikasi kesesuaian lahan Kemampuan : penilaian komponen lah

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. informasi dari sumber-sumber lain yang relevan (Rayes, 2007).

KARAKTERISTIK LAHAN UNTUK PERTANAMAN PADI GOGO

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah Irigasi (Oryza sativa L.) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. wilayahnya. Iklim yang ada di Kecamatan Anak Tuha secara umum adalah iklim

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan beras di Indonesia meningkat seiring dengan peningkatan laju

11. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lahan 2.2 Penggunaan Lahan

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KAWASAN TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Dampak Industri Pertanian Kelapa Sawit Terhadap Berkurangnya Ikan Di Perairan dan Flora serta fauna.

Kata kunci: lahan kering, kedelai

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. potensi sumber dayanya adalah survei. Sebuah peta tanah merupakan salah satu

Panduan Fieldtrip. MK. Survei Tanah dan Evaluasi Lahan. Christanti Agustina, SP. Nama : NIM : Program Studi :

Evaluation Of Land Suitability For Rainfed Paddy Fields (Oryza sativa L.) In Muara Sub District North Tapanuli Regency

II. TINJAUAN PUSTAKA. oleh konsumen Indonesia karena memiliki rasa yang enak dan jumlah biji yang

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) PADA BENTUK LAHAN ASAL VOLKANIS DI KECAMATAN PASRUJAMBE KABUPATEN LUMAJANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis quenensis Jacq) DI DESA TOLOLE KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

I. PENDAHULUAN. Salah satu sektor pertanian yang dikembangkan saat ini adalah intensifikasi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. pasir di semua wilayah penelitian sehingga cukup baik untuk meloloskan air.

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BROKOLI (BRASSICA OLERACE VAR ITALICA)

Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) ialah tumbuhan tropika dan subtropika dari

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Spermatophyta, subdivisio Angiospermae, class Monocotyledoneae, family

I. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).

Kesesuaian Lahan Pengembangan Ubi Jalar di Kota Ternate

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. ketinggian 15 m.dpl. Wilayah Desa Petangkuran berupa lahan kering dengan luas

AGROVIGOR VOLUME 6 NO. 2 SEPTEMBER 2013 ISSN

8/19/2015 SENAWI SNHB-FKT-UGM

Potensi Pengembangan Tanaman Pangan Alternatif Ditinjau dari Aspek Biofisik di Kota Ternate

I. PENDAHULUAN. devisa non migas, penyedia lapangan kerja, dan berkaitan langsung dengan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. 8 desa merupakan daerah daratan dengan total luas 2.466,70 hektar.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah. lingkungan berhubungan dengan kondisi fisiografi wilayah.

I. PENDAHULUAN. dapat menghasilkan genotip baru yang dapat beradaptasi terhadap berbagai

KESESUAIAN LAHAN TANAM KENTANG DI WILAYAH BATU

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat- sifat tertentu yaitu

IV. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Analisis terhadap sampel tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Fakultas

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

Menilai subklas Kemampuan Lahan di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Geofisik Wilayah. genetik tanaman juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yang berupa nutrisi

Transkripsi:

KESESUAIAN LAHAN Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa di Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Fitriawati Sandri* Mahasiswi semester 6 Prodi. Manajemen Produksi Pertanian, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271 Diterima : April 2015/ Diterbitkan: Agustus 2015 Abstrak Kesesuaian lahan perlu diperhatikan untuk tanaman budidaya untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal, walaupun tanaman bisa tumbuh pada suatu lahan, akan tetapi setiap jenis tanaman memiliki karakter yang membutuhkan persyaratan tumbuh yang berbeda. Oleh karena itu, supaya tanaman tumbuh dan dapat menghasilkan produksi yang optimal maka harus diperhatikan antara kesesuaian lahan untuk pertanian dengan persyaratan tumbuh tiap jenis tanaman. Sehingga perlu dilakukan evaluasi kesesuaian lahan pada lahan pertanian sebelum melakukan budidaya tanaman tertentu, agar produksi yang dihasilkan sesuai dengan produksi optimal. Dalam kegiatan kerja lapang kesesuaian lahan dilakukan evaluasi kesesuaian lahan tanaman kelapa di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Tujuan dari evaluasi kesesuaian lahan yaitu untuk mengetahui apakah tanaman kelapa yang ditanam pada tanah di Poltani sudah sesuai dengan syarat yang dibutuhkan oleh tanaman kelapa atau belum, sehingga penggunaan lahan nantinya bisa lebih meningkatkan produksi dan pendapatan. Dalam kegiatan evaluasi kesesuaian lahan kelapa pada lahan di politani ini dilakukan dengan metoda survey secara langsung dan melakukan evaluasi perbandingan data dari internet dan data yang diambil secara langsung. Dari survey yang dilakukan dengan data secara langsung, didapatkan hasil bahwa kesesuaian lahan kelapa di Politani berada ditingkat kesesuaian lahan S3 yang artinya lahan tersebut kurang sesuai ditanami tanaman kelapa yang faktor pembatasnya yaitu temperatur, curah hujan, kejenuhan basa, ph H2O dan genangan dengan produksi per hektar nya yang masih berada dibawah produksi rata-rata optimum tanaman kelapa. Kata kunci: Kesesuaian Lahan, Kelapa. Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.1 (2015) 43-47 http://www.perpustakaan.politani.pyk.ac.id evaluasi kesesuaian lahan dapat dilakukan dengan menggunakan atau melihat tabel karakteristik dari masing masing komoditi atau tanaman yang akan dinilai kesesuaian lahannya, kemudian dilakukan survey langsung pada lahan yang digunakan untuk melihat kesesuaiannya. Kesesuaian lahan adalah kecocokan suatu lahan untuk penggunaan tertentu, baik untuk pertanian maupun non pertanian. Kelas kesesuaian lahan suatu wilayah untuk pengembangan pertanian pada dasamya ditentukan oleh kecocokan antara sifat fisik lingkungan yang mencakup iklim, tanah, terrain (lereng, topografi/ relief, batuan), hidrologi, dan persyaratan 7 penggunaan lahan atau persyaratan tumbuh tanaman. Kecocokan antara sifat fisik lingkungan dari suatu wilayah dengan persyaratan penggunaan atau komoditas yang dievaluasi memberikan gambaran atau informasi bahwa lahan tersebut potensial dikembangkan untuk komoditas tersebut. (Suratinojo dkk, 2008) Tujuan dari evaluasi kesesuaian lahan yaitu untuk mengetahui apakah tanaman kelapa yang ditanam pada tanah di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh sudah sesuai dengan syarat yang dibutuhkan oleh tanaman kelapa atau belum, sehingga penggunaan lahan nantinya bisa lebih meningkatkan produksi dan pendapatan. Kemudian untuk mengetahui kelas kesesuaian penggunaan lahan, dan untuk mengetahui apakah setelah melakukan evaluasi lahan tersebut kita dapat meningkatkan pendapatan. 2. Bahan dan Metode 1.1. Lokasi penelitian Tempat pelaksanaan pratikum ini yaitu di kampus Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada tanggal 09 Maret 2015 pukul 13.20-17.00 WIB. 1.2. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : kertas dan tabel analisa, hygrometer, lahah pohon kelapa. Koresponden: sandrifitria74@gmail.com : hp, 081261878661 1. Pendahuluan Penggunaan lahan pertanian untuk budidaya tanaman, pada umumnya masih belum sesuai dengan kriteria kesesuaian lahan yang seharunya dibutuhkan oleh tanaman tersebut. Lemahnya tingkat pengetahuan petani dan masyarakat tentang evaluasi kesesuaian lahan menyebabkan tanaman yang dibudidayakan tidak berproduksi optimal, karena syarat yang dibutuhkan tanaman tersebut belum sesuai dengan kondisi lahan yang mendukung pertumbuhan tanaman tersebut. Untuk melakukan 43

3. Hasil dan Pembahasan Tabel. 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa. Fitria S/ Jurnal Nasional Ecopedon Vol.2 No.1 (2015) 43-47 Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan Temperatur (tc) Kelas kesesuaian lahan S1 S2 S3 N Temperatur rerata ( C) 25-28 28-32 23-25 30-25 20-23 >35 <20 Ketersediaan air (wa) Curah hujan tahunan (mm) 2000-3000 1300-2000 3000-4000 Kelembaban (%) > 60 50-60 <50 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik, sedang agak terhambat 1000-1300 4000-5000 Terhambat, agak cepat <1000 sangat terhambat, cepat Media perakaran (rc) Tekstur Halus, agak halus, sedang agak kasar Sangat halus sangat terhambat, cepat Bahan kasar (%) < 15 15 35 35-55 > 55 Kedalaman tanah (cm) > 100 75-100 50-75 < 50 Retensi hara (nr) KTK liat (cmol) - - Kejenuhan basa (%) > 20 20 ph H2O 5,2-7,5 4,8-5,2 7,5-8,0 C-organik (%) > 0,8 0,4 Toksisitas (xc) Salinitas (ds/m) < 12 12-16 16-20 >20 Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm) > 125 100-125 60-100 < 60 Bahaya erosi (eh) Lereng (%) < 8 8 16 16-30 > 30 Bahaya erosi sangat rendah rendah sedang Bahaya banjir (fh) Genangan F0 F1 > F2 Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%) < 5 5 15 15-40 > 40 Singkapan batuan (%) < 5 5 15 15-25 > 25 Sumber : http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id Keterangan : KE : Kepekaan Erosi E : Erosi KD : Kedalaman tanah TLA : tekstur lapisan atas TLB : tekstur lapisan bawah D : Drainase <4,8 >8,0 berat III. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Hasil evaluasi kesesuaian lahan kelapa sangat berat 44

Fitria S/ Jurnal Nasional Ecopedon Vol.3 No.1 (2015) 43-47 Tabel 2. Hasil evaluasi kesesuaian lahan kelapa Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan Kelas kesesuaian lahan S1 S2 S3 N Temperatur (tc) Temperatur rerata ( C) 30 Ketersediaan air (wa) Curah hujan tahunan (mm) 3750 Kelembaban (%) 42% Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik,sedang Media perakaran (rc) Tekstur agak halus Bahan kasar (%) < 15 Kedalaman tanah (cm) > 60 Retensi hara (nr) KTK liat (cmol) Kejenuhan basa (%) 20 ph H2O 5 C-organik (%) > 0,8 Toksisitas (xc) Salinitas (ds/m) <12 Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm) >125 Bahaya erosi (eh) Lereng (%) < 8 Bahaya erosi sangat rendah Bahaya banjir (fh) Genangan F0 Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%) < 5 Singkapan batuan (%) < 5 45

Fitria S/ Jurnal Nasional Ecopedon Vol.2 No.1 (2015) 43-47 Tebel diatas adalah tabel yang berisikan data hasil evaluasi kesesuaian lahan tanaman kelapa di lahanpoliteknik pertanian negeri payakumbuh yang diperoleh dari praktikum mata kuliah kesesuaian lahan. Kegiatan ini dilakukan langsung dilahan kelapa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan dengan cara melakukan survey langsung kelahan dengan menggunakan alat alat yang dibutuhkan. Hasil pengamatan dari beberapa kriteria atau persyaratan penggunaan lahan untuk tanaman kelapa di lahan Politani dapat dilihat pada tabel 2 hasil evaluasi kesesuaian lahan. Tabel hasil evaluasi kesesuaian lahan berdasarkan kriteria dari persyaratan penggunaan lahan untuk tanaman Kelapa menunjukkan bahwa terdapat beberapa hasil pengamatan yang berada dikelas S1, dengan faktor pembatas yaitu, drainase, tekstur, C-organik, salinitas, kedalaman sulfidik, bahaya erosi, bahaya banjir dan batuan di permukaan. Kelembaban suhu dilahan tanaman kelapa yaitu 42% berada pada kelas S3. Kelembaban ini didapatkan secara langsung dengan menggunakan alat pengukur suhu dan kelembaban yaitu Hygrometer. Berdasarkan data hasil pengamatan dari evaluasi kesesuaian lahan ada juga persyaratan yang berada dikelas S2, yang faktor pembatasnya adalah, temperatur, curah hujan,kejenuhan basah, dan ph H20. Faktor pembatas seperti ph H2O dapat ditanggulangi dengan pemberian kapur pertanian pada lahan tersebut. Sedangkan genangan dapat ditanggulangi dengan membuat drainase yang lebih baik lagi. Namun jika faktor pembatas tersebut berasal dari alam, hal itu tidak dapat ditanggulangi lagi, seperti kelembaban yang berada di kelas S3, sehingga tanaman kelapa yang ada dilahan politani berada di kelas kesesuaian lahan S3. Berdasarkan data dari internet, Kelapa (Cocos nucif era) merupakan tanaman perkebunan/ industri berupa pohon batang lurus dari famili Palmae. Kelapa tumbuh baik pada daerah dengan curah hujan antara 1300-2300 mm/tahun, sepanjang tanah mempunyai drainase yang baik. Akan tetapi distribusi curah hujan, kemampuan tanah untuk menahan air hujan serta kedalaman air tanah, lebih penting daripada jumlah curah hujan sepanjang tahun. Angin berperan penting pada penyerbukan bunga (untuk penyerbukannya bersilang) dan transpirasi tanaman. Kelapa menyukai sinar matahari dengan lama penyinaran minimum 120 jam/bulan sebagai sumber energi fotosintesis. Bila dinaungi, pertumbuhan tanaman muda dan buah akan terlambat. Kelapa sangat peka pada suhu rendah dan tumbuh paling baik pada suhu 20-27 C. Pada suhu 15 C, akan terjadi perubahan fisiologis dan morfologis tanaman kelapa. Kelapa akan tumbuh dengan baik pada kelembaban (RH) bulanan rata-rata 70-80% minimum 65%. (http://repository.unri.ac.id) Berdasarkan data syarat tumbuh dari internet diatas dapat dilihat bahwa curah hujan yang optimal untuk kelapa yaitu 1.300-2.300 berada pada kelas S1, dan itu berbeda cukup jauh dengan curah hujan yang ada dilahan politani, artinya curah hujan pada lahan tanaman Kelapa di Politani tersebut tidak memenuhi syarat tumbuh untuk ditanami tanaman Kelapa. Sedangkan data kelembaban, berdasarkn literatur internet menunjukkan kelembaban yang optimal untuk tanaman Kelapa adalah berada pada angka 70-80% minimum 65% dan angka tersebut berada dikelas kesesuaian lahan S1, sedangkan kelembaban yang terdapat dilapangan belum sesuai dengan syarat tumbuh tanaman Kelapa yang seharusnya, karena kelembaban yang terdapat di lahan sekitar tanaman Kelapa tersebut yaitu 42 % berada di kelas kesesuaian lahan S3, jauh di bawah kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman Kelapa. Berdasarkan data yang diperoleh dari literatur internet Balai Penelitian Tanaman Palma 2010, bahwa produksi tandan rata-rata tanaman kelapa yaitu 17 buah per pohon, jumlah buah 7 butir per tandan atau rata-rata sebanyak 109 butir/pohon/tahun. Produksi kelapa optimal yaitu 4 ton/ha/tahun. 46 Menurut Bapak Kasno produksi tanaman Kelapa yang ada di lahan Politani yaitu sekitar 25 butir/pohon yang dipanen sekali 3 bulan sehingga jika dikonfersikan produksi kelapa yaitu 100 butir/pohon/tahun. Produksi ini masih berada dibawah produksi rata-rata tanaman Kelapa yang ada di literatur. Berdasarkan perbandingan data syarat tumbuh tanaman Kelapa dari literatur internet dengan data yang langsung didapatkan dari lapangan, dapat diketahui bawha lahan yang ditanami tanaman Kelapa di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh memang kurang sesuai untuk ditanami dengan tanaman Kelapa, karena terdapat beberapa aspek yang tidak memenuhi syarat tumbuh tanaman kelapa, yang faktor pembatasnya tidak sesuai dengan syarat tumbuh yaitu curah hujan, kelembaban dan sebagainya. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari evaluasi kesesuaian lahan tanaman Kelapa di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dapat diambil kesimpulan bahwa lahan untuk penanaman Kelapa memang kurang sesuai penggunaannya, karena dari hasil praktikium yang telah dilakukan mendapatkan hasil yang menunjukkan bahwa lahan tersebut berada dikelas kesesuaian lahan S3, yang artinya lahan tersebut kurang sesuai digunakan untuk budidaya tanaman Kelapa dengan berbagai kriteria persyaratan penggunaan lahan yang kurang sesuai dengan syarat pertumbuhan tanaman Kelapa, sehingga produksi tanaman Kelapa di lahan Politani tersebut memang tidak setinggi produksi tanaman Kelapa perhektar yang secara umumnya. Artinya lahan tersebut memang belum tepat penggunaannya untuk ditanami tanaman Kelapa. Tabel 3. Perbandingan Produksi Kelapa Sumber UPT Farm ( Pak Kasno) Internet Luas - 1 hektar Produksi 11.900 buah/ha/tahun 12.971 buah/ha/tahun Pendapatan Rp 23.800.000 Rp 25.942.000 Kelas S3 Menurut Balai Penelitian Tanaman Palma 2010, populasi tanaman kelapa per satuan luas untuk jarak tanam 6 x 12 (m) yaitu 119 pohon dengan jumlah buah per tanaman yaitu 109 buah/pohon/tahun tanaman. Sehingga jika dikonversikan menurut populasi tersebut maka jumlah produksi tanaman kelapa yaitu sebanyak 12.971 buah/ha/tahun. Sedangkan produksi tanaman kelapa untuk lahan politani adalah 100 buah/pohon/tahunnya sehingga produksi tanaman kelapa per hektar di lahan p0litani yaitu yaitu sebanyak 11.900 buah /ha/tahun. Menurut bapak Kasno, harga buah Kelapa per butir yang berlaku di pasar pada saat sekarang ini yaitu Rp 2000 sehingga dengan demikian maka, pendapatan yang diperoleh dari produksi tanaman kelapa dilahan Politani yaitu Rp 23.800.000/tahun, pendapatan ini masih berada dibawah pendapatan optimal jika dibandingkan dari literature internet. Tabel 3 merupakan tabel hasil perbandingan produksi tanaman kelapa dari literatur internet dan data yang diperoleh dari UPT.Farm yang menunjukkan bahwa produksi tanaman kelapa yang ada di lahan politani masih berada di bawah produksi optimal dari tanaman kelapa yang seharusnya. Sehingga pendapatan yang diperoleh pun masih kurang dari pendapatan optimum.

Fitria S/ Jurnal Nasional Ecopedon Vol.3 No.1 (2015) 43-47 Gambar 1 Gambar 1. Gambar 2 Andriani dan Fitri Hidayani yaitu teman satu kelompok saya yang telah membantu mengumpulkan data, menyemangati dan membantu penulis selama pembuatan jurnal ini. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Kasno yang telah memberikan informasi pada penulis dan sehingga membantu penulis dalam menyelesaikan jurnal ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Aflizar. 2014. Kesesuaian Lahan.Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. [2] Balai Penelitian Tanaman Palma. 2010. Kelapa Hibrida Indonesia. http://balitka.litbang.pertanian.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=203%3akelapa-hibridaindonesia&catid=37%3aberita&ltemid=160&lang=en [3] Balai Penelitian Tanaman Palma. 2010. Jarak Tanaman Kelapa dengan Sistem Pagar. http://balitka.litbang.pertanian.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=264ajarak-tanam-kelapa-dengan sistempagar&catid=37%3aberita&ltemid=160&lang=en [4] Repository universitas of Riau. Fvaluasi kesesuaian lahan tanaman kelapa (cocos nucifera) http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/ha ndle/123456789/7016/5.%20bab%20ii.pdf?sequence=5 [5] Suratinojo S, Supit J, dan Yani K. 2008. Potensi Lahan Untuk Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L) Di Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. http://download.portalgaruda.org/article. php?article=80942&val=1027. Unduh 22 April 2015 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data yang telah diperoleh dari evaluasi kesesuaian lahan tanaman Kelapa di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dapat diambil kesimpulan bahwa lahan untuk penanaman Kelapa memang belum sesuai penggunaannya, Kesesuaian lahan Kelapa dilahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh berada pada kelas S3 yang faktor pembatasnya kelembaban. Maka dari itu penulis menyarankan dalam melakukan budidaya, kita harus memperhatikan kesesuaian lahan untuk tanaman yang dibudidayakan dan juga melakukan evaluasi kesesuain lahan terlebih dahulu agar nantinya budidaya yang kita lakukan penggunaan lahannya sesuai dan dapat menghasilkan produksi yang optimal. UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal ini dengan judul Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa Di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Penulis juga mengucapkan Terimakasih kepada Bapak Aflizar yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan jurnal ini dan juga proses penulisan jurnal ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman khusunya Desra 45 47

Fitria S/ Jurnal Nasional Ecopedon Vol.2 No.1 (2015) 43-47 48