KELOMPOK SOSIAL DAN PERSEPSI SOSIAL

dokumen-dokumen yang mirip
DINAMIKA KELOMPOK. M. Syahidul Haq,M.Pd

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. orang lain dalam proses interaksi. Interaksi sosial menghasilkan banyak bentuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keberadaan objek, hubungan, dan kejadian yang diperoleh atas kepemilikkanindera,

BAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tardif (dalam Muhibbin Syah, 2003) yang dimaksud dengan cara

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEGIATAN KEAGAMAAN REMAJA IPNU-IPPNU RANTING DESA PECAKARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB V PEMBAHASAN. penelitian yang telah diuraikan dalam Bab II, maka diperoleh hal-hal sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola. Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. hlm, Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid II, Erlangga, Jakarta, 1998, hlm. 7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II LANDASAN TEORITIS. perception berasal dari bahasa latin perceptio, dari percipere, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara

Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori self-efficasy

BAB I PENDAHULUAN. sosial tertentu. Proses komunikasi antar pribadilah yang dapat menumbuhkan

BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP BIMBINGAN BELAJAR BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA SASTRODIRJAN KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN

P EDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku yang menurut kata hati atau semaunya (Anshari, 1996: 605).

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar untuk mengarahkan tindakan orang lain sebagai reaksi antara pihakpihak

PERSEPSI INTI KOMUNIKASI. Rizqie Auliana

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan 6 20 April 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PROKRASTINASI AKADEMIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi

PENGELOLAAN KELAS DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. salah satu fase negatif pada masa remaja adalah social antagonism atau konflik

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai sikap, dan terakhir akan dibahas teori-teori mengenai lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari dan juga membutuhkan bantuan

BAB II KAJIAN TEORI. persepsi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 1167) kata

Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

Persepsi merupakan sebuah proses memilah, mengorganisir, dan menginterpretasikan berbagai informasi dan mengolahnya agar kita dapat mendapatkan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

PERSEPSI DIRI & PERSEPSI SOSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sebagai makluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayat

Psikologi Konseling Psychoanalysis Therapy and Person Center Therapy

BAB I PENDAHULUAN. langsung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pelayanan yang diberikan kepada

KUALITAS INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 24 KOTA JAMBI

BAB II LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. kondisi psikologis (Anoraga, 2001). Sementara menurut Mathis dan Jackson

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK ABSTRACT

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Muhammad (dalam Budiamin, 2011) komunikasi interpersonal

BAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

02FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.

BAB II LANDASAN TEORI. potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang. (Sarwono dan Meinarno, 2009: 24).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proses penyesuaian diri seseorang dalam konteks interaksi dengan lingkungan

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Di lingkungan sekolah Guru tidak hanyan mendidik siswa dalam aspek kognitif saja,

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan ini pula dapat dipelajari perkembangan ilmu dan teknologi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King

Motif Technopreneur Sukses by: AGB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh

PSIKOLOGI SOSIAL, Fisip Untirta Press

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Minggu. Biasanya kegiatan Sekolah Minggu diadakan di dalam gereja.

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindungi manusia dari pengaruh alam, sementara pendapatan merupakan

GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

TEORI PERILAKU. Disusun: IY

BAB I PENDAHULUAN. Cet. 1,hlm 6. (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2012), hlm ), hlm. 48.

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n

Transkripsi:

KELOMPOK SOSIAL DAN PERSEPSI SOSIAL MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Psikologi Sosial Dosen Pengampu : Dewi Khurun Aini, S.Pd.I, M.A Disusun Oleh : Nur Maulidiyah (1607016014) Shofyan Harisma Almajid (1607016015) Aghitsna Alfaiza Safitri (1607016016) Kholid Adtya Ihza Nugraha (1607016017) Mohammad Alfin faza (1607016018) FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, tentu manusia tidak dapat hidup sendiri. Mereka akan saling ketergantungan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Manusia merupakan makhluk yang bersegi jasmaniyah dan rohaniah. Segi rohaniah manusia terdiri dari pikiran dan perasaan. Apabila diserasikan akan menghasilkan kehendak yang kemudian menjadi sikap tindak. Sikap tindak itulah yang kemudian mnjadi landasan gerak segi jasmaniah manusia. Dalam psikologi, manusia selalu saling menilai dan atas dasar penilaian itulah manusia berperilaku. Proses menilai orang lain ini dalam psikologi sosial adalah dasar dari segala jenis hubungan antarpribadi karena bersdasarkan penilaian itulah orang menentukan apa yang akan dilakukannya terhadap orang lain. Oleh karenanya proses penilaian orang lain ini merupakan suatu hal yang harus dipelajari dalam mempelajari psikologi sosial. Rumusan masalah 1. Jenis-jenis kelompok 2. Pengertian dinamika kelompok 3. Fungsi dinamika kelompok 4. Komunikasi, Kepemimipinan Dan Sinergi Dalam Kelompok 5. Pengertian Persepsi 6. Faktor yang berpengaruh pada persepsi 7. Terjadinya Proses Persepsi

BAB II PEMBAHASAN 1. KELOMPOK SOSIAL Jenis-Jenis Kelompok Dari teori pembentukan kelompok menghasilkan beberapa jenis kelompok diantaranya adalah sebagai berikut : Kelompok Formal Kelompok yang terbentuk yang didalamnya terdapat struktur yang resmi dan komitmen terhadap lembaga atau organisasi. Didalam kelompok formal dikenal dengan kelomp komando dan kelompok tugas. Kelompok Informal Kelompok yang terbentuk akibat adanya kebutuhan kontak sosial yang dilakukan oleh orang-orang didalamnya. Ini menunjukan bahwa kelompok informal tidak memiliki struktur yang relevan. Kelompok Terbuka Kelompok yang mampu menerima pembaharuan dan perubahan dari lingkungan sekitar. Kelompok ini menganggap bahwa perubahan yang dijadikan sebagai suatu masukan akan menjadi aspek positif yang mampu mengembangkan kelompok. Kelompok Tertutup Kelompok yang berkemungkinan kecil menerima pembaharuan dari lingkungan sekitar. Ini menunjukkan bahwa kelompok lebih cenderung survive pada budaya kelompk tersebut. Pengertian Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok merupakan suatu lingkup pengetahuan sosial yang lebih berkosentrasi pada pengetahuan tentang hakekat kehidupan berkelompok (Johnson, 2012: 24). Sedangkan dalam bukunya Santoso (2006: 5), dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain. Berkiut definisi dinamika kelompok menurut para ahli: 1. Benyamin B. Wolman (dalam Rusmana, t.t:2) Dinamika kelompok adalah studi tentang hubungan sebab akibat yang ada di dalam kelompok, tentang perkembangan hubungan sebab akibat yang terjadi di dalam kelompok, tentang teknikteknik untuk mengubah hubungan interpersonal dan attitude di dalam kelompok. 2. Floyd D. Ruch (dalam Gunarsa, 2008: 75) Dinamika kelompok adalah analisa dari relasi-relasi kelompok sosial, berdasarkan prinsip bahwa tingkah laku dalam kelompok itu adalah hasil dari interaksi yang dinamis antara individuindividu dalam situasi sosial. 3. Jacobs, Harvill dan Manson (dalam Rusmana, t.t:1) Dinamika kelompok adalah kekuatan yang saling mempengaruhi hubungan timbal balik kelompok dengan interaksi yang terjadi antara anggota kelompok dengan pemimpin yang diberi pengaruh kuat pada perkembangan kelompok. Dari beberapa pengertian tersebut, maka dapat saya simpulkan bahwa dinamika kelompok merupakan suatu pengetahuan sosial yang menganalisa hakekat aktivitas berkelompok dalam hubungan antar anggota kelompok, interaksi, saling mempengaruhi dalam situasi sosial dalam kelompok agar mampu bergerak, berkembang dan menyesuaikan diri membangun kelompok dalam satu pencapaian tujuan. Fungsi Dinamika kelompok yaitu: Fungsi dari dinamika di dalam keompok antara lain: Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. Memudahkan segala pekerjaan. Mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih efektif, cepat dan efisien. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat

Dalam dinamika kelompok untuk mengetahui fungsinya perlu di mengerti pula tanda-tanda dinamika kelompok sudah terbentuk Menurut Mungin (2005 : 63) konseling kelompok memanfaatkan dinamiuka kelompok sebagai upaya untuk membimbing anggota kelompok untuk mencapai tujuan. Media dinamika kelompok ini, unik dan hanya dapat ditemukan dalam suatu kelompok yang benar-benar hidup. Kelompok yang hidup adalah kelompok yang memiliki cirri-ciri dinamis, bergerak dan aktif berfungsi untuk memenuhi suatu kebutuhan dan mencapai suatu tujuan. Menurut Glading dalam Mungin (2005 : 62) dinamika kelompok dapat digambarkan dengan kekuatan-kekuatan yang muncul dalan suatu kelompok. Kekuatan-kekuatan itu bias tampak jelas atau mungkin tersembunyi seperti bagaimana para anggota kelompok merasakan diri mereka sendiri, saling merasakan satu sama lain, dan merasakan pemimpin kelompok mereka, bagaimana mereka berbicara satu sama lain, dan bagaimana pemimpin kelompok mereaksi para anggota. Selanjutnya menurut Mungin (2005 : 69) dinamika kelompok benar-benar terwujud dalam kelompok dapat dilihat dari : anggota kelompok dapat membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar anggota kelompok, anggota kelompok mampu mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok, anggota kelompok dapat membantu tercapainya tujuan bersama, anggota kelompok dapat mematuhi aturan kelompok dengan baik, anggota kelompok benar-benar aktif dalam seluruh kegiatan kelompok, anggota kelompok dapat berkomunikasi secara terbuka, anggota kelompok dapat membantu orang lain, amggota kelompok dapat member kesempatan kepada anggota lain untuk menjalankan perannya, anggota kelompok dapat menyadari pentingnya kegiatan kelompok. Komunikasi, Kepemimipinan Dan Sinergi Dalam Kelompok

Komunikasi kelompok prespektif adalah dimana dalam kelompok itu terjadi interaksi satu sama lain dengan cara tertentu. Dimana masing-masing mempenagruhi oleh pihak lainnya. Kepemimpinan dalam kelompok adalah tindakan perbuatan diantara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan baik orang seorang maupun kelompok maju kearah tujuan. Adapun tujuan kepemimpinan adalah : 1. Untuk memajukan organisasi yang yang bersangkutan dan menghindari diri dari maksud-maksud yang irasional organisasi yang ada. 2. Untuk menanamkan tujuan kelompok pada masing-masing anggota sehingga tujuan kelompok dapat segera tercapai.adapun fungsi kepemimpinan adala: 1. Menentukan kegunaan dan tujuan 2. menfokuskan diri pada proses kerja secara bersama. 3. Mengevaluasi kemajuan dan berkembang. Sinergi dalam kelompok yaitu: 1. membantu tersusunya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik 2. Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hubungan di dalam suatu kelompok. 1. Atmofser yang rileks dan nyaman bebas dari berkenaan dimana tiap individu dapat berinteraksi dan terlibat. 2. Diskusi, fokus pada tiap orang berpartisipasi. 3. Tujuan atau obyektif, di pahami secara jelas dan diterima oleh anggota kelompok. 4. Listening, anggota akan aktif mendengarkan anggota lain. 5. Keputusan, dibuat dengan konsensus atau persetujuan yang umum. 6. Critisim, terbuka tidak ada agenda yang di sembunyikan, sehingga anggota merasa nyaman. 7. Feeling, dapat di ekspresikan dengan bebas

8. kesadaran diri, kelompok penuh dengan cara kerja. 1 Karakteristik atau ciri suatu Kelompok menurut Shaw (1979: 6-10) ada 6, yaitu: 1) Persepsi dan kognisi anggota kelompok 2) Motivasi dan kebutuhan kepuasan (need satisfaction) 3) Tujuan kelompok (Group Goals) 4) Organisasi Kelompok 5) Ada ketergantungan antara anggota kelompok 6) Interaksi Selain itu karakteristik kelompok adalah 1). Adanya interaksi, 2) adanya struktur, 3). Kebersamaan, 4). Adanya tujuan, 5) ada suasana kelompok, 6) dan adanya dinamika interdependensi. 2 1 https://id.scribd.com/document/329976392/konsep-dasar-dinamika-kelompokdocx?_e_pi_=7%2cpage_id110%2c3328031750

2. PERSEPSI SOSIAL Pengertian Persepsi Persepsi dalam pengertian psikologi adalah proses pemahaman informasi yang diperoleh dari penginderaan (penglihatan, pendengaran, peraba, dan sebagainya). Alat untuk memahami penginderaan adalah kesadarn atau kognisi. Dalam hal persepsi mengenai orang atau orang-orang lain dan untuk memahami orang dan orang lain, persepsi itu dinamakan persepsi sosial dan proses kognisinya dinamakan kognisi sosial. 3 Disamping itu menurut Moskowitzdan orgei (1969) persepsi itu merupakan proses yang intergrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berart, dan merupakan aktivitas yang intergrated dalam diri individu. Karena merupakan aktivitas yang inter-grated, maka seluruh pribadi, seluruh apa yang ada dalam diri individu ikut aktif berperan dalam persepsi itu. Dengan persepsi individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada disekitarnya, dan juga tentang keadaan diri individu yang bersangkutan (Davidoff, 1981). Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar diri individu, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan. Bila yang dipersepsi dirinya sendiri sebagai objek persepsi, inilah yang disebut persepsi diri (self-perception). Karena dalam persepsi itu merupakan aktivitas yang intergrated, maka seluruh apa yang ada dalam diri individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir, kerangka acuan, dan aspek-aspek lain yang ada dalam diri individu akan ikut berperan dalam persepsi tersebut. Faktor yang berpengaruh pada persepsi Didepan telah dipaparkan bahwa apa yang ada dalam individu akan mempengaruhi dalam individu mengadakan persepsi, ini merupakan faktor internal. Disamping itu masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi dalam proses persepsi, yaitu faktor stimulus itu sendiri dan faktor lingkungan dimana persepsi itu berlangsung, 3 Sarlito Wirawan Sarwono, PSIKOLOGI SOSIAL Individu dan teori-teori Psikologi Sosial, (Jakarta Timur:PT Balai Pustaka,2015) hlm. 78

dan ini merupakan faktor eksternal. Stimulus dan lingkungan sebagai faktor eksternal dan individu sebagai faktor internal saling berinteraksi dalam individu mengadakan persepsi. Agar stimulus dapat dipersepsi maka stimulus harus cukup kuat, stimulus harus melampaui ambang stimulus, yaitu kekuatan stimulus yang minimal tetapi sudah dapat menimbulkan kesadaran, sudah dapat dipersepsi oleh individu. Kejelasan stimulus akan banyak berpengaruh pada persepsi. Stimulus yang kurang jelas, stimulus yang berwayuh arti, akan berpengaruh dalam ketetapan persepsi. Bila stimulus itu berwujud benda-benda bukan manusia, maka ketetapan persepsi lebih terletak pada individu yang mengadakan persepsi, karena benda-benda yang dipersepsi tersebut tidak ada usaha untuk mengetahui yang mempersepsi. Hal tersebut akan berbeda bila yang dipersepsi itu manusia. Persepsi Sosial Telah dipaparkan didepan berkaitan dengan persepsi objek yang dipersepsi dapat berada diluar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat berada pada diri orang yang mempersepsi. Dalam mempersepsi diri sendiri orang akan melihat bagaimana keadaan dirinya sendiri, orang dapat mengevaluasi tentang dirinya sendiri. Bila objek persepsi terletak diluar orang yang mempersepsi, maka objek persepsi dapat bermacam-macam, yaitu dapat berwujud benda-benda, situasi, dan juga dapat berwujud manusia. Bila objek persepsi berwujud benda-benda disebut persepsi benda (things perception) atau juga disebut non-social perception, sedangkan bila objek persepsi berwujud manusia atau orang disebut persepsi sosial atau social perception (Heider, 1958) Persepsi sosial merupakan suatu proses seseorang untuk mengetahui, menginterpretasikan, dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi, tentang sifat-sifatnya, kualitasnya dan keadaan orang lain yang ada dalam diri orang yang dipersepsi, sehingga terbentuk gambaran mengenai orang yang dipersepsi (Tagiuri dalam Lindzey dan aronson, 1975). Namun demikian setelah dipaparkan didepan, karena yang dipersepsi itu manusia seperti halnya dengan yang dipersepsi, maka objek persepsi dapat memberikan pengaruh kepada yang mempersepsi. Dengan demikian dapat dikemukakan dalam mempersepsi manusia atau orang (person) adanya dua pihak yang masing-masing mempunyai kemampuan-kemampuan, perasaan-perasaan, harapan-harapan, pengalaman-

pengalaman tertentu yang berbeda satu dengan yang lain, yang akan dapat berpengaruh dalam orang mempersepsi manusia atau orang tersebut. Dalam uraian tersebut diatas, ada beberapa hal yang dapat ikut berperan dan dapat berpengaruh dalam mempersepsi manusia, yaitu (1) keadaan stimulus, dalam hal ini berwujud manusia yang akan dipersepsi; (2) situasi atau keadaan sosial yang melatarbelakangi stimulus; dan (3) keadaan orang yang mempersepsi. Walaupun stimulus personnya sama, tetapi kalau situasi sosial yang melatarbelakangi stimulus personnya berbeda, maka akan berbeda hasil persepsinya (Tagiuri dan Petrullo, 1958) 4 Terjadinya Proses Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut tidak berhenti disitu saja. Pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderan merupakan proses yang mendahului terjadinya persepsi. Proses penginderaan terjadi setiap saat, yaitu pada waktu individu menerima stimulus yang mengenai dirinya melalui alat indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya (Branca, 1964: Woodworth dan Marquis, 1957). Dengan proses persepsi ini kemudian kita dapat membedakan sesuatu kepada dua kategori, baik-buruk, cantik-jelek, tinggi-rendah, dan sebagainya. Selain melalui proses penginderaan, persepsi juga dapat terjadi oleh adanya komunikasi nonverbal. Contohnya ketika seorang anak dijemput dengan mobil mewah setiap hari kemudian hal ini terlihat oleh temannya, pasti temannya tersebut berpikir bahwa anak tadi berasal dari keluarga yang kaya. Proses penginderaan terjadi oleh mata, yaitu bahwa teman-temannya tadi melihat suatu peristiwa. Tanpa ada komunikasi verbal bahwa ada yang memberitahu bahwa anak tadi adalah anak orang kaya, dengan sendirinya anak-anak yang lain tadi menafsirkan dari apa yang telah mereka lihat. Interaksi Antar Kepribadian 4 Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), (Yogyakarta:ANDI Yogyakarta, 1994) hlm. 45-48

Penelitian mengenai kepribadian manusia berawal ketika seseorang memberikan daftar kepribadian. Beberapa unsur kepribadian yang disebut kepribadian utama lebih kuat dibandingkan yang lainnya, sehingga cenderung memberi warna bagi unsur-unsur keprinadian lainnya. Dingin dan hangat pada kepribadian seseorang adalah salah satu contohnya. Hal ini tidak hanya terjadi ketika kita diminta mendeskripsikan seorang hanya berdasarkan daftar unsur kepribadiannya saja, melainkan juga pada saat menata kesan terhadap orang yang dihadapi. Bila menilai suatu pribadi sebagai orang baik, selanjutnya akan terlihat bahwa setiap tindak-tanduknya selalu diliputi cahaya kebaikan, sebaiknya bila terlanjur menilai seseorang sebagai orang jahat, maka apapun yang dilakukan akan selalu dipandang negatif. 5 5 http://shifa17.blogspot.com/2014/11/makalah-persepsi-sosial.html.

BAB III PENUTUP Dinamika kelompok merupakan suatu pengetahuan sosial yang menganalisa hakekat aktivitas berkelompok dalam hubungan antar anggota kelompok, interaksi, saling mempengaruhi dalam situasi sosial dalam kelompok agar mampu bergerak, berkembang dan menyesuaikan diri membangun kelompok dalam satu pencapaian tujuan. Persepsi itu merupakan aktivitas yang intergrated, maka seluruh apa yang ada dalam diri individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir, kerangka acuan, dan aspek-aspek lain yang ada dalam diri individu akan ikut berperan dalam persepsi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA Sarwono, Sarlito Wirawan. 2015. Psikologi Sosial: Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta Timur: PT. Balai Pustaka. Walgito, Bimo. 1994. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta: ANDI. https://id.scribd.com/document/329976392/konsep-dasar-dinamika-kelompokdocx?_e_pi_=7%2cpage_id110%2c3328031750 (diakses pada tanggal 4 april pukul 22.00) http://shifa17.blogspot.com/2014/11/makalah-persepsi-sosial.html. (diakses pada tanggal 4 April pukul 21.00)