PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI USAHA KERUPUK LIDAH BUAYA DI DESA KEMANTREN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merata yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran. Untuk mengurangi

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I. Pendahuluan. pertumbuhan ekonomi pasca krisis tahun 1998 dimana saat itu banyak perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

Modul ke: Kewirausahaan I

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik (BPS) hanya sekitar 1,65% pada tahun Dan saat ini

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang memicu orang-orang untuk mencari pekerjaan.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global telah memberikan dampak perekonomian negatif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 KONSEP DASAR WIRAUSAHA. Fakultas TEKNIK. Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM. Program Studi Teknik Mesin.

Konsepsi Dasar Kewirausahaan

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN. 02Fakultas FASILKOM. Program Studi SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

10 Konteks Kewirausahaan Pandangan Pelaku Bisnis Pandangan Psikolog. 14 Pandangan Pemodal

MATERI PENGABDIAN Hasnah Rimiyati,SE.,MSi Pembekalan KKN mahasiswa UMY, Rabu 2 Agustus 2017

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MEMBUAT NUGGED SEHAT

Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Bawang Merah di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian. Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami. oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku

BAB V KESIMPULAN. 1. Bagaimana Hasil belajar kursus yang diperoleh lulusan, selama. mengikuti kegiatan kursus tata rias rambut dan wajah di lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

PROFIL DAN FUNGSI WIRAUSAHA

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini

BAB III HASIL TEMUAN PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI MENTOR, MOTIVASI MAHASISWA DAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN PMW

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN:

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur, terutama dalam meningkatkan pendapatan asli daerah,

KEWIRAUSAHAAN II MENENTUKAN HAL-HAL YANG PERLU DI PERSIAPAN KETIKA MULAI BERBISNIS. Saepudin. Modul ke: Fakultas FEB

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

02FEB. Kewirausahaan I. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

MENUMBUHKAN JIWA DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

Majalah INFO ISSN : Edisi XV, Nomor 3, Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 240,559 juta penduduk Indonesia jumlah daftar angkatan kerja mencapai 116

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

Pangestu Furniture & Craft

banyak Rp 1 miliar per tahun.

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, SEGMENTASI PASAR DAN MODAL USAHA TERHADAP LABA USAHA INDUSTRI KERAJINAN MEUBEL DI SAMBI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB I PENDAHULUAN. lulusan atau tenaga kerja baru.perkembangan perekonomian Indonesia di prediksi

RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH CIRI UNIVERSITAS

MATAKULIAH KEWIRAUSAHAAN

Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha Pada Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi (Richard L. Daft, 2005)

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Pada jaman sekarang ini perusahaan dituntut untuk melakukan sesuatu yang

REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya.

BAB I PENDAHULUAN. satu kompetensi keahlian lagi, yaitu kompetensi keahlian multimedia.

PELATIHAN COKLAT KOLANG - KALING PADA IBU - IBU PKK DI RT 03 LK 1 KELURAHAN SUMUR PUTRI TELUK BETUNG SELATAN BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar 730 ribu sarjana menganggur, yang terdiri dari 409 ribu lulusan S1

*** CORPORATION KEWIRAUSAHAAN FI 557. Semester : 5 dan 7 SKS : 2 Status : Pilihan Program : S1 Pend Fisika S1 Fisika Prasyarat : -

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap harus dijalani oleh setiap lapisan masyarakat. Lapangan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. pangan, pendidikan, bahan bakar dan juga subsidi kesehatan. Oleh karena itu

KULIAH KERJA NYATA- TEMATIK (KKN-T) DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2017

PROFIL DAN FUNGSI WIRAUSAHA

OPINI TERHADAP PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PRAKTIK BISNIS DALAM MEMBANGUN KARAKTER MAHASISWA FIS, UNY

sangatlah mudah karena danau atau sungai yang di setiap desa masih terdapat banyak ikan dan menjadi sumber mata pencaharian masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya pada bidang usaha. Indonesia sedang melakukan terobosan baru

VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (Juknis, Alokasi Waktu, Sekuen Materi, Silabus, SAP, Model Evaluasi, Materi Perkuliahan)

Sri Wahyu Lelly Hana Setyanti, Lina Winarti Fakultas Ekonomi Universitas Jember Abstrak

Menciptakan Kesempatan

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN Kelompok 1: Kelas D

Outline. Kuliah Kerja Profesi Departemen IKK 5/10/2012 LOGO. Pendahuluan. Kegiatan KKP bagi Departemen IKK. Keprofesian IKK. Lingkup dan Program IKK

BAB I PENDAHULUAN. Industri kreatif saat ini sangat berkembang pesat dan dapat memberikan

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Daerah Istimewa Yogakarta, kami mahasiswa KKN divisi II.C.I menarik. perbedaan waktu perencanaan dengan waktu pelaksanaan serta adanya

Kewirausahaan. Karakteristik dan Nilai-Nilai Kewirausahaan. Taufan Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta

Journal of Nonformal Education

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK DAN KETERAMPILAN HIDUP MENJADI WIRAUSAHA PADA MAHASISWA UPN VETERAN JAWA TIMUR ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

Transkripsi:

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI USAHA KERUPUK LIDAH BUAYA DI DESA KEMANTREN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG Dianawati Suryaningtyas Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kanjuruhan Malang fe.diana@yahoo.co.id Abstrak Berwirausaha adalah salah satu jalan untuk mendapatkan penghasilan melalui usaha mikro dan usaha kecil. Dalam skala nasional, wirausaha dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian secara mandiri dan dapat menjadi jalan keluar dalam menghadapi krisis ekonomi. Berwirausaha merupakan salah satu tujuan dalam upaya memberdayakan masyarakat khususnya masyarakat desa. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk memberdayakan kelompok PKK melalui usaha kerupuk lidah buaya di desa Kemantren kecamatan Jabung kabupaten Malang. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini dibantu oleh para mahasiswa yang sedang melakukan kuliah kerja nyata di desa Kemantren. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode survey, praktek, dan pelatihan kewirausahaan. Survey dilakukan terhadap keinginan dan kebutuhan kader PKK untuk berwirausaha dan pemilihan produk yang akan diproduksi. Selain itu juga dilakukan survey pasar untuk mengetahui peluang pasar dan para pesaingnya, serta target area pemasaran. Selanjutnya dilakukan praktek pembuatan kerupuk lidah buaya yang dibantu oleh para mahasiswa. Pada tahapan terakhir adalah pelatihan kewirausahaan dengan materi pengenalan jiwa dan sikap berwirausaha, kompetensi yang harus dimiliki oleh wirausahawan, pembuatan perencanaan usaha (business plan), teknik memulai usaha, teknik pengolahan dan pengembangan produk, serta teknik pemasaran produk. Hasilnya adalah beberapa kader kelompok PKK diketahui memiliki antusiasme yang tinggi untuk segera memulai berwirausaha. Beberapa peserta pelatihan terlibat langsung dalam diskusi yang interaktif didalam pelatihan kewirausahaan sehingga memunculkan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif yang akan mereka gunakan didalam berwirausaha dengan memproduksi kerupuk lidah buaya. Beberapa peserta sangat percaya diri dan merasa mantap untuk segera mempraktekkan pembuatan produk kerupuk lidah buaya, beberapa diantaranya akan mengembangkan penanaman lidah buaya dengan menggunakan media polybag. Kesimpulannya adalah pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di desa Kemantren berjalan lancar dan sukses. Metode-metode yang digunakan dalam pelaksanaannya sangat efektif dan memuaskan para kader dan anggota kelompok PKK tersebut. Kata kunci: kewirausahaan, kelompok PKK, kerupuk lidah buaya PENDAHULUAN Kewirausahaan merupakan salah satu bidang usaha yang menunjang perekonomian nasional melalui usaha mikro dan kecil yang sejak beberapa tahun terakhir dikembangkan oleh pemerintah. Bidang usaha mandiri dari masyarakat ini telah terbukti mampu berkontribusi dalam menyelamatkan perekonomian Indonesia dari keterpurukan akibat krisis ekonomi global beberapa tahun yang lalu. Potensi terbesar pemberdayaan masyarakat adalah desa. Saat ini telah banyak desa yang berusaha mengembangkan potensinya sehingga menjadi desa yang makmur 36

bahkan beberapa desa sudah seperti kota kecil dimana tingkat kehidupan masyarakat sudah jauh lebih baik. Wilayah Desa Kemantren merupakan desa yang berkembang dan merupakan salah satu desa penghasil tebu dan ternak sapi di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Wilayah ini juga merupakan daerah lokasi Tentara Nasional Indonesia sehingga keamanan sangat terkendali dan terjamin. Karena desa ini telah berkembang cukup baik dan lokasinya yang mudah dijangkau serta dekat dengan perusahaan-perusahaan yang berlokasi di sebelah desa ini, dan juga tidak jauh dari kota Malang, maka banyak warga desa yang menjadi karyawan. Mata pencaharian desa ini menjadi beragam mulai dari bertani tebu, beternak sapi, berdagang, menjadi karyawan maupun pekerja kasar (kuli). Keberagaman mata pencaharian ini menjadikan kehidupan masyarakatpun tidak terlalu bernuansa desa, namun juga tidak menjadi masyarakat kota sepenuhnya. Penghasilan yang mereka peroleh rata-rata bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Wilayah desa Kemantren ini terdiri dari tiga dusun dengan 56 RT (Rukun Tetangga). Terdapat tiga pilar yang menyangga pemerintahan desa Kemantren ini, yaitu Kepala Desa beserta perangkatnya, Babinsa, dan Babin Kamtibmas. Kelompok Ibu-ibu PKK memiliki anggota 65 orang, mayoritas mereka adalah pekerja. Aktifitas yang sudah dijalankan adalah posyandu dan senam lansia. Ketua PKK yang merupakan ibu Lurah menginginkan adanya tambahan ketrampilan bagi ibu-ibu anggota PKK agar mereka dapat memanfaatkan tanaman toga dan/atau ketrampilan lainnya. Minat awal adalah untuk minta diajarkan tentang pengolahan jahe merah. Berhubung tanaman ini belum dibudidayakan, maka beralih ke tanaman lidah buaya. Tanaman lidah buaya tumbuh subur di desa ini. Ibu-ibu PKK telah mulai membudidayakan tanaman ini dengan mulai menanamnya di polybag. Beberapa anggota kelompok PKK ingin mendapatkan ketrampilan mengolah daging lidah buaya menjadi produk yang bisa memberikan nilai tambah. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengolahan tanaman lidah buaya ini di kemudian hari dapat menjadi suatu bisnis yang dapat dikembangkan di desa ini. Karena itulah mereka meminta diberikan suatu pelatihan kewirausahaan untuk membuat tanaman lidah buaya ini menjadi produk makanan yang bisa dikemas dan diperjual-belikan dan bisa menjadi usaha bersama kelompok PKK di desa tersebut. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk: 1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada kelompok PKK tentang bagaimana memulai berwirausaha dan mengembangkan usaha. 2. Mengajarkan ketrampilan bagaimana cara membuat kerupuk dari lidah buaya. 37

KAJIAN PUSTAKA Seseorang yang ingin berwirausaha perlu memiliki bekal dan persiapan baik secara fisik maupun mental. Hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah menumbuhkan jiwa dan sikap berwirausaha. Menurut Meredith, et al. (2002), jiwa dan sikap berwirausaha yang penting adalah: percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, keberanian mengambil resiko, kepemimpinan, berorientasi ke masa depan, keorisinilan: kreatifitas dan inovasi. Sedangkan kompetensi yang perlu dimiliki seorang wirausahawan, menurut Suryana (2003) adalah: managerial skill, conceptual skill, human skill, decision making skill, time managerial skill. Wirausahawan yang sukses adalah mereka yang memiliki ilmu pengetahuan, keahlian, ketrampilan, kompetensi, dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta perilaku yang dibutuhkan untuk berwirausaha. Persiapan selanjutnya adalah bagaimana memulai usaha. Menurut Basrowi (2011: 111-118), hal-hal penting didalam memulai usaha adalah: 1. Membuat dan menyelesaikan perencanaan usaha (business plan) 2. Apakah anda layak memulai usaha? Apakah anda memiliki komitmen dan ketrampilan? Apakah usaha anda dapat memberikan keuntungan? 3. Apakah anda mempunyai dana untuk menjalankan usaha? 4. Mendapatkan bantuan untuk rencana usaha anda. Perencanaan usaha sangat penting untuk dibuat dan diselesaikan, agar arah dan aktifitas usaha menjadi jelas karena memiliki pedoman dan tujuan yang akan dicapai. Kelayakan usaha sangat penting untuk menilai apakah sudah memiliki kesiapan memulai usaha. Setiap usaha pasti membutuhkan modal dana sebagai modal awal dan untuk operasional usaha. Beberapa organisasi atau perorangan dapat membantu menyiapkan dan mengecek perencanaan usaha (business plan) seperti departemen pemerintah, konsultan, akuntan, banker, dan lembaga pelatihan. Didalam pembuatan perencanaan usaha (business plan), hal yang penting diperhatikan adalah latar belakang dan motivasi usaha, pemilihan obyek usaha, tujuan usaha, analisis produk, analisis pasar, analisis produksi, analisis sumberdaya manusia, dan analisis keuangan. Langkah selanjutnya, adalah memahami bagaimana produk yang dihasilkan dapat dipasarkan. Calon wirausahawan perlu melakukan survey dan analisis pasar sebelum memutuskan untuk memproduksi barang atau jasa. Menurut Basrowi (2011: 133-134), calon wirausahawan perlu mengenal dan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, menentukan tingkat harga, mempromosikan agar produk dikenal konsumen, dan mendistribusikan produk ke tempat 38

konsumen. Kunci dari strategi yang tepat adalah memproduksi barang atau jasa apa yang bisa dijual. METODE PENGABDIAN Sesuai dengan permintaan para kader PKK untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan berwirausaha, maka perlu dipersiapkan beberapa metode pelaksanaan pengabdian untuk membantu para kader tersebut mencapai tujuannya. Metode-metode yang digunakan dalam memberdayakan potensi kelompok PKK di desa tersebut adalah sebagai berikut: 1. Survey. Metode ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang potensi desa akan tanaman lidah buaya dan kebutuhan serta keinginan para kader PKK untuk memiliki usaha bersama dengan memanfaatkan tanaman tersebut sebagai usaha bersama. Selain itu juga dengan melihat bagaimana peluang pemasarannya dan kemungkinan adanya pesaing pada produk yang sama. 2. Praktek pembuatan kerupuk. Metode ini merupakan uji coba bagaimana cara membuat kerupuk dengan menggunakan bahan lidah buaya hingga menghasilkan kerupuk lidah buaya yang renyah dan layak untuk dikonsumsi dan diperjual-belikan. 3. Pelatihan kewirausahaan. Metode ini diberikan dengan memberikan materi presentasi tentang kewirausahaan dan mengajarkan ulang teknik pembuatan kerupuk lidah buaya. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan pemberdayaan kelompok PKK di desa Kemantren tersebut telah dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang telah dipilih. Hasilnya adalah bahwa beberapa kader PKK memiliki potensi yang besar dan keseriusan untuk melaksanakan usaha dengan mengolah tanaman lidah buaya. Hal ini telah mereka buktikan dengan usaha mereka memulai menanam tanaman tersebut di lahan polybag. Beberapa tanaman dari mereka telah besar dan layak untuk diolah agar memiliki nilai lebih yang bermanfaat. Para kader PKK juga telah melihat adanya peluang pasar bagi produk hasil olahan bahan lidah buaya. Mereka memilih kerupuk dengan alasan banyak orang menyukai makanan kerupuk dan kerupuk dari bahan lidah buaya belum ditemukan di pasaran. Pada proses praktek pembuatan kerupuk lidah buaya, aktifitas ini dibantu oleh beberapa mahasiswa yang melakukan KKN di desa tersebut dengan melakukan uji coba bersama-sama dengan beberapa kader PKK. Praktek yang pertama dianggap kurang berhasil karena kerupuk yang dihasilkan agak keras sehingga perlu dilakukan uji coba ulang. Pada praktek yang kedua, produk yang dihasilkan sudah lebih baik dan layak dikonsumsi. Namun, untuk menghasilkan 39

produk yang menarik dan berdaya saing, perlu dilakukan ide-ide kreatif untuk pengembangan produk sehingga layak untuk dipasarkan sebagai salah satu oleh-oleh khas desa Kemantren. Metode pelatihan kewirausahaan dilaksanakan dengan mengumpulkan para kader dan anggota kelompok PKK di balai desa. Tidak seluruh kader dan anggota kelompok PKK bisa hadir dikarenakan beberapa diantara mereka sedang bekerja. Antusiasme peserta sangat tinggi untuk mendapatkan ilmu berwirausaha. Aktifitas ini didukung oleh kepala desa yang sudah memfasilitasi pelaksanaan pelatihan. Materi yang diberikan adalah tentang ilmu kewirausahaan antara lain mengenalkan jiwa berwirausaha, kompetensi yang dibutuhkan dalam berwiausaha, bagaimana memulai usaha, bagaimana membuat produk yang layak bersaing di pasar, bagaimana mengembangkan dan memasarkan produk. Materi selanjutnya adalah mengajarkan ulang teknik pembuatan kerupuk lidah buaya dan bagaimana memunculkan ide-ide kreatif agar produk menjadi lebih menarik dan berdaya saing di pasar. Pembelajaran dan pelatihan kewirausahaan berjalan lancar karena antusiasme peserta sangat tinggi sehingga terjadi diskusi yang intensif dan interaktif diantara pemateri, para peserta pelatihan, dan para mahasiswa yang membantu praktek pelaksanaan. Beberapa peserta pelatihan ingin segera mempraktekkan pembuatan kerupuk lidah buaya, dan beberapa diantaranya akan mengembangkan penanaman lidah buaya dengan media polybag. Secara keseluruhan, pelaksanaan pelatihan kewirausahaan dalam upaya memberdayakan potensi para kelompok PKK di desa Kemantren ini berjalan dengan lancar dan memuaskan semua pihak. Beberapa peserta nampak sudah ingin segera memulai berwirausaha. KESIMPULAN Kegiatan pemberdayaan kelompok PKK di desa Kemantren Kecamatan Jabung Kabupaten Malang melalui program pengabdian kepada masyarakat telah berhasil dilakukan dengan baik. Metode-metode yang digunakan dalam proses pelaksanaannya sangat efektif dalam mengakomodasi seluruh kebutuhan dan keinginan dari para kader dan anggota kelompok PKK di desa tersebut, sehingga menghasilkan antusiasme yang tinggi dari para peserta dan seluruh proses pembelajaran dan pelatihan kewirausahaan berjalan dengan sangat lancar dan sukses. DAFTAR PUSTAKA Basrowi (2011), Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi, Ghalia Indonesia, Bogor. Meredith, Gooffrey, G. (2002), Kewirausahaan: Teori dan Praktik, Jakarta, IKAPI. Suryana (2003), Kewirausahaan, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta. 40