BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan

dokumen-dokumen yang mirip
V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan pembahasan masalah dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL 9 dari NADIRA KARYA LEILA S. CHUDORI

I. PENDAHULUAN. Penyimpangan sosial di kalangan pelajar, terutama yang berada di jenjang

HASIL DAN PEMBAHASAN Menyikapi Kompetensi Dasar tentang Drama pada Kurikulum 2013

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia lainnya. Bahasa adalah milik manusia, maksudnya bahasa sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan tekstual, yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan individu yang berbeda dengan individu lainnya. Manusia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan 1. Unsur Intrinsik Novel Bulan Nararya a. Tema Tema dari novel Bulan Nararya adalah kepedulian

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran di sekolah tidak hanya difokuskan pada pembekalan

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR. MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MADRASAH TSANAWIYAH (MTs.)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

ASPEK PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian siswa. Selama ini pembelajaran sastra di sekolah-sekolah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Secara keseluruhan penelitian dan pembahasan tentang novel Serat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan tentang bentuk-bentuk. kerjasama guru dan orang tua dapat disimpulkan, sebagai berikut:

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan karya imajinasi yang inspirasinya berasal dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. berkembang melalui penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (BNSP, 2006: 5).

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Raden Ayu Mantri guru, Den Bei Mantri gudang, Den Ayu Mantri gudang, Mantri Guru Kedungwuni, Istri Mantri Guru, Kerta, Kasna dan Salijem.

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Dasar mulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua nilai dan norma dalam kehidupan manusia. Karya sastra tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,

a. Judul Modul Bagian ini berisi nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu. b. Petunjuk Umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring terjadinya krisis perilaku yang tidak baik melanda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yulianti, 2015

BAB V PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER

BAB IV PENUTUP. diciptakan oleh kebudayaan sebagai sebuah imaji yang membentuk. bagaimana sosok laki-laki ideal seharusnya. Hasil konstruksi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dalam pembahasan terhadap novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Tokoh utama dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 ini adalah Fahri. Perwatakan tokoh utama yaitu Fahri meliputi jujur, amanah, suka menolong orang lain, bijaksana, pintar/pandai, peduli dengan sesama/sekitar, dermawan, sabar, penyanyang, optimis, penghangat suasana/penggembira, berpikir positif, pemaaf, perhatian, saleh, cengeng, demokratif, menghargai pendapat orang lain, setia terhadap pasangan, pekerja keras, baik hati, berpendirian kuat, ramah, bertanggung jawab dan tegas. 2. Konflik batin tokoh utama dialami oleh tokoh Fahri yaitu ketika Fahri harus mengeluarkan Juu Suh dari kelas, Fahri diberi pertanyaan oleh mahasiswanya kenapa orang muslim suka bom bunuh diri, kesedihan Fahri ketika ditanya Paman Halusi perihal kenapa ia tidak menikah lagi, konflik batin Fahri diantara dua pilihan yaitu istirahat karena badannya sudah kelelahan atau menyelesaikan risetnya, Fahri terkejut mendapatkan teror tulisan Muslim=Monster, Fahri sedih melihat pengemis dihina, penyesalan Fahri karena ia tidak ikut Aisha ke Palestina, Fahri khawatir kepada Nenek Catarina karena tinggal sendirian di rumahnya, kesedihan Fahri ketika mendengarkan nasihat dari Misbah, Fahri mengetahui bahwa yang selama ini melakukan teror kepadanya adalah Keira, ketika CCTV menangkap basah kelakuan Jason saat mencuri di minimarket Fahri, Fahri kaget ketika Heba bertanya kepada Fahri jika Aisha sudah meninggal apakah ia akan menikah lagi, kebingungan Fahri melihat Nenek Catarina menangis terisak-isak, Fahri melihat pengemis pingsan, Fahri diminta Profesor Charlotte untuk mewakili ilmuan sosial dari IMES dalam debat di Oxford Debating Union, kesedihan Fahri ketika 149

150 mengetahui alasan Keira melakukan teror kepadanya, Fahri harus membayar tiga puluh ribu poundsterling untuk sekolah biola Keira, kegelisahan Fahri ketika diminta Syaikh Utsman untuk menikahi cucunya Yasmin, kegelisahan Fahri yang merasa Hulya mirip dengan Aisha, kekecewaan Fahri ketika ditolak oleh Yasmin, kegelisahan Fahri ketika melihat pertunjukan biola Hulya, kebingungan Fahri ketika dihadapkan dua pilihan antara ikut ke Oxford Union untuk melihat panggung debat atau pulang le rumah karena tetangganya Nenek Catarina sedang kritis, keinginan Fahri untuk menikahi Sabina, kesedihan Fahri karena tidak bisa ikut Hulya ke London, kesedihan Fahri melaksanakan wasiat Hulya istrinya, kecurigaan Fahri kalau Sabina adalah Aisha. 3. Konflik Batin yang dialami Fahri memang kompleks tetapi di dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 ini konflik batin yang menonjol dialami Fahri adalah tentang Aisha. Dari awal sampai akhir cerita Fahri selalu teringat tentang istrinya tersebut. Perasaan bersalah, rindu, kecewa, khawatir, cinta, penantian, bingung semua ada. 4. Nilai pendidikan karakter dalam Novel Ayat-Ayat Cinta 2 ini misalnya saja peduli sosial dan tanggung jawab seperti yang Fahri telah lakukan di dalam novel ini peduli dengan tetangga teman-temannya serta tanggung jawab sebagai seorang pendidik. Selain itu juga ada cinta damai dan gemar membaca serta peduli lingkungan, bagaimana Fahri tidak membalas perbuatan Keira tetangganya yang telah meneror dia, disetiap waktu luang Fahri juga selalu giat membaca. Bersahabat, cinta tanah air, semangat kebangsaan, rasa ingin tahu dan menghargai prestasi juga tercermin di dalam novel ini. Fahri juga menunjukkan sikap yang demokratis terhadap siapa saja terutama terhadap pegawainya. Mandiri, kreatif, kerja keras, jujur, disiplin, religius, toleransi juga sangat kental terlihat di dalam kepribadian Fahri. Terdapat 18 poin nilai pendidikan karakter di dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 ini. 5. Nilai pendidikan karakter yang lengkap dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 membuat novel tersebut layak digunakan sebagai materi ajar untuk siswa SMA/SMK. Novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman el Shirazy berpotensi sebagai bahan ajar apresiasi sastra jika dikaitkan dengan kompetensi

151 dasar SMA/SMK kelas XII, yaitu pertama, Kompetensi Dasar 2.5 Menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan tanggung jawab dalam penggunaan bahasa Indonesia untuk memahami dan menyajikan novel. Kedua, Kompetensi Dasar 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks novel baik melalui lisan maupun tulisan. Ketiga, Kompetensi Dasar 4.1 Menginterpretasi makna teks novel baik secara lisan maupun tulisan. Hal tersebut diperkuat lagi dengan hasil wawancara enam guru Bahasa Indonesia baik SMA/SMK dan sepuluh siswa SMA/SMK kelas XII. Dari keseluruhan narasumber menyataka bahwa novel ini dapat dijadikan materi ajar apresiasi sastra. B. Implikasi Melalui apresiasi sastra diharapkan siswa mampu mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang tulus terhadap karya sastra. Sebuah karya sastra yang berkualitas dan bermutu. Jika isi dari karya tersebut lebih mengutamakan nilai kehidupan yang bermakna, memikat, menggugah, serta mampu mewujudkan sebagai karya kreatif. Berdasarkan hasil penelitian di atas, penelitian ini dapat memperkaya penelitian sastra khususnya tentang analisis novel mengenai psikologi sastra, nilai pendidikan karakter, dan relevansi novel terhadap pembelajaran apresiasi sastra. Peneliti mengkaji novel Novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman el Shirazy yang berjudul Analisis Konflik Batin Tokoh Utama dan Nilai Pendidikan Karakter Novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman el Shirazy (Kajian Psikologi Sastra serta Relevansinya sebagai Materi Ajar Apresiasi Sastra Siswa SMA/SMK Kelas XII). Hasil penelitian ini memiliki implikasi terhadap aspek lain yang relevan, yaitu sebagai berikut: 1. Implikasi Teoretis a. Membuka wawasan yang berkaitan dengan pendalaman materi keterampilan bersastra, khususnya karya sastra novel. b. Membuka wawasan akan beragamnya novel yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

152 c. Membuka peluang dilakukannya penelitian-penelitian tentang psikologi sastra dan nilai pendidikan karakter. 2. Implikasi Pedagogis a. Menambah referensi novel yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang SMA/SMK kelas XII. Novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman el Shirazy isinya mudah dipahami, sehingga dapat digunakan sebagai materi pembelajaran bahasa dan sastra yang tentunya saling berkaitan. b. Telaah terhadap novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman el Shirazy merupakan upaya untuk menghadirkan bahan ajar yang baru dalam pembelajaran apresiasi karya sastra sehingga guru dan siswa lebih kreatif dalam proses belajar mengajar di kelas dan mampu mengembangkan gagasan untuk merespon nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat di dalamnya. c. Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman el Shirazy dapat memberikan gambaran bagi dunia pendidikan untuk melakukan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik. Keteladanan yang baik dari tokoh utamanya dapat diambil sedangkan sifatsifat yang buruk harus ditinggalkan. Pembelajaran nilai-nilai tersebut akan mampu menyentuh aspek afektif siswa sehingga dapat membina karakter peserta didik agar menjadi manusia yang berbudi luhur. 3. Implikasi Praktis a. Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penelitian sastra. Peneliti lain akan termotivasi atau terdorong untuk melakukan penelitian sejenis yang nantinya dapat diaplikasikan dalam pembelajaran di sekolah. b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih mencermati media pembelajaran yang tepat bagi siswa.

153 C. Saran Beberapa saran berikut semoga dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat bagi pihak-pihak terkait untuk memajukan pendidikan, khususnya bagi pengajaran bahasa dan sastra Indonesia. 1. Saran kepada Siswa a. Siswa diharapkan dapat memilih karya sastra yang baik untuk dibaca yaitu karya sastra yang isinya banyak mengangkat nilai-nilai pendidikan karakter dan hendaknya siswa dapat menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Karya sastra khususnya novel Ayat- Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman el Shirazy di dalamnya memuat nilainilai positif yang dapat diteladani oleh siswa. Nilai-nilai positif tersebut dapat menjadi dasar dalam bersikap dan berperilaku sehingga dapat membentuk kepribadian yang baik bagi diri siswa. b. Pembelajaran bahasa dan sastra di kelas harusnya dapat memberi motivasi bagi siswa untuk menilai atau membuat sebuah karya. Salah satu materi pembelajaran tentang sastra yakni, apresiasi sastra. Dengan adanya materi tersebut seharusnya siswa dapat terpacu untuk mengapresiasi sebuah karya sastra, baik itu mengkritik atau memuji. c. Siswa dapat mencari penelitian-penelitian tentang sastra sebagai landasan dalam menganalisis sastra. Penelitian tentang sastra tersebut diharapkan dapat membantu siswa memahami tentang cara mengapresiasi sastra dengan menggunakan berbagai pendekatan sastra. d. Pembelajaran sastra yang apresiatif seharusnya dapat dijadikan motivasi oleh siswa dalam menciptakan karya sastra. Siswa pun dapat mengambil makna dari setiap karya sastra yang diajarkan. Apresiasi sastra sebagai bagian dari pembelajaran sastra dapat memacu kekritisan siswa dalam memberikan penilaiannya. Selain itu, siswa diharapkan mampu mengamalkan nilai-nilai yang ia dapat pada kehidupan sehari-hari.

154 2. Saran kepada Guru Bahasa dan Sastra Indonesia a. Guru hendaknya dapat memaksimalkan penggunaan media pembelajaran apresiasi sastra khususnya dalam pengajaran novel. Adapun novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman el Shirazy di dalamnya memenuhi empat macam manfaat pembelajaran bersastra, yaitu membantu keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, serta dapat menunjang pembentukan watak. Lebih lanjut guru juga dapat memilih novel lain yang sekiranya dapat memberikan manfaat positif bagi siswa, sehingga siswa tidak hanya memperoleh hiburan saja tetapi juga mendapatkan ilmu kehidupan. b. Untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik bagi siswa, maka guru bahasa dan sastra Indonesia harus melakukan inovasiinovasi baru. Hal ini dikarenakan masih terdapat pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang membosankan bagi siswa. Jika hal tersebut dibiarkan siswa dapat kehilangan ketertarikan terhadap dunia bahasa dan sastra. Untuk meminimalisasi hal tersebut, guru harus mampu mengajak siswa menyukai materi, khususnya sastra, melalui pembelajaran yang inovatif. Guru dapat menggunakan media-media yang mendukung pembelajaran. Penggunaan media tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. c. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran sastra di kelas dengan menarik. Hal ini dimaksudkan supaya siswa lebih antusias dan tertantang dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung. Selain itu, pemilihan bahan ajar juga harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan tingkat pemahaman siswa. Selanjutnya guru diajurkan menggunakan pendekatan atau metode pengajaran yang membantu siswa untuk bisa mengamalkan nilai-nilai dari pembelajaran yang ia dapat pada kehidupan sehari-hari. 3. Saran kepada Peneliti Lain a. Terkait dengan penelitian ini maka disarankan kepada peneliti selanjutnya yang berminat untuk mengkaji teks sastra, hendaknya perlu

155 diperhatikan bahwa hasil penelitiannya harus mempunyai relevansi dengan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia dan kemungkinan hasil penelitiannya tersebut dapat diaplikasikan dalam pembelajaran di sekolah, sehingga keberadaan penelitian yang telah dilakukan akan lebih bermanfaat. b. Peneliti-peneliti bahasa dan sastra setelah penelitian ini diharapkan mampu mengkaji lebih dalam lagi bahan penelitian masingmasing. Penelitian-penelitian sastra lain diharapkan dapat bermunculan dan melengkapi penelitian ini. c. Penelitian-penelitian yang dilaksanakan setelah penelitian ini diharapkan dapat dilakukan secara mendalam dan inovatif. Penemuanpenemuan baru pun diharapkan dapat muncul untuk melengkapi dan menyempurnakan penelitian ini. 4. Saran kepada Pembaca a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana penghubung antara karya sastra dan pembaca. Melalui penelitian ini diharapkan karya sastra tidak lagi menjadi sebuah hal asing di mata pembaca serta pembaca lebih dapat meresapi, menghayati, dan menikmati sebuah karya sastra. b. Hendaknya dalam memilih bahan bacaan novel yang baik dan memberikan pengaruh positif bagi kehidupan sehari-hari. Selain itu pembaca diharapkan memberikan masukan atau saran kepada pengarang sehingga pengarang lebih termotivasi dalam menciptakan karya sastra yang lebih baik. c. Kegiatan membaca hendaknya dibiasakan sejak kecil. 5. Saran kepada Penulis Novel a. Penulis novel hendaknya menciptakan karya-karya yang lebih baik agar dapat digunakan dalam penelitian sastra. b. Pengarang diharapkan dapat menciptakan karya-karya yang menginspirasi dan memotivasi pembacanya. Karya-karya yang dihasilkan diharapkan lebih mudah untuk dipahami serta menarik minat pembaca.