BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. astronomis terletak pada lintang LS LS dan pada bujur

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulisan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis

BAB III METODELOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian untuk memperoleh tujuan penelitian. Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan peneliti untuk

perkampungan Setu Babakan dengan jumlah penduduk 2564 jiwa dan jumlah KK 743

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Baleendah. : Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Soreang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian yang berjudul mobilitas penduduk di Kecamatan Bungbulang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulis untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelah Selatan : Kecamatan Labuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. suatu cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran penelitian.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Arikunto (2006: 26) mengemukakan metode penelitian adalah cara yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III PROSSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian ini berada di

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soehartono (1995:9), metode penelitian adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penggunaan metode dalam suatu penelitian sangat berpengaruh besar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian berupa gambaran atau

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada sebuah penelitian terkandung suatu tujuan dan harapan yang ingin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

III. METODOLOGI PENELITIAN. situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Surya Brata, 2000: 18).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan rumusan masalah, bagain ketiga berisikan tentang apa dan siapa saja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Suryabrata, 2009:76).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan penelitian. Menurut Arikunto (2006:26) Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Jl. Melur No.103,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Arikunto (2002:135) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan

BAB III METODE PENEITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuannya (Pabundu Tika,2005: 12) dalam penggunaan metode penelitian adalah sebagai berikut:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

Metode penelitian menurut Surachmad (1982:131), adalah cara utama yang. dipergunakan untuk mencapai tujuan, dengan menggunakan teknik dan alat-alat

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

37 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan sebuah pedoman untuk merancang penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa dengan mempergunakan teknik serta cara-cara tertentu Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui metode survey terhadap fenomena-fenomena yang terkait dengan topik penelitian. Menurut Tika (2005: 4) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah: Suatu penelitian yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada. Hasil penelitiannya adalah difokuskan untuk memberikan gambaran keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti. Adapun yang dimaksud dengan metode survey dalam penelitian ini menurut Tika (2005: 6) adalah: Suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variable, unit atau individu dalam waktu bersamaan. Data dikumpulkan melalui individu atau sampel fisik tertentu dengan tujuan agar dapat menggeneralisasikan terhadap apa yang diteliti. Seperti yang telah diungkapkan di atas, bahwa penelitian deskriptif lebih mengarah pada pengungkapan fakta-fakta yang ada sebagaimana mestinya, begitupun dengan penelitian yang penulis lakukan, penelitian ini difokuskan untuk

38 mengumpulkan data, fakta-fakta daerah penelitian, informasi dan keterangan mengenai kapasitas daya dukung lahan dan tekanan penduduk yang terdapat di Desa Cihideung Kcamatan Parongpong Kabupaten. B. Variabel Penelitian Menurut Rafi I (1968: 8) variabel adalah ukuran sifat atau cirri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berada dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain. Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal, yakni mengenai daya dukung lahan pertanian hortikultura yang terdapat di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten. Adapun variable penelitiannya terbagi ke dalam beberapa indikator dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Variabel Penelitian VARIABEL PENELITIAN 1. Tekanan jumlah penduduk terhadap lahan a. Kondisi sosial ekonomi petani hortikultura b. Jumlah penduduk yang bekerja sebagai petani hortikultura c. Jumlah penduduk total d. Laju pertambahan penduduk 2. Daya dukung lahan pertanian hortikultura a. Luas lahan garapan petani hortikultura b. Luas lahan keseluruhan c. Produktivitas pertanian hortikultura

39 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Menurut Rafi i (1986: 6), populasi adalah sejumlah variabel penelitian yang menyangkut permasalahan yang sedang diteliti atau dengan kata lain populasi identik dengan ruang sampel. Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti populasi penelitian dibagi menjadi dua, yaitu populasi wilayah dan populasi penduduk. a. Populasi Wilayah Populasi wilayah meliputi seluruh lahan pertanian hortikultura di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat petani sebagai mata pencaharian hidupnya. b. Populasi Penduduk Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, populasi dari penelitian ini hanya terdiri atas populasi sosial yang meliputi seluruh masyarakat Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten yang bekerja sebagai petani yang berjumlah 2.410 KK dari total 4.014 KK penduduk desa. No. Kampung/Dusun Tabel 3.2 Populasi Penelitian di Desa Cihideung Luas Wilayah (Ha) Jumlah Penduduk (Jiwa) 1 Kancah 117,200 4.421 732 2 Panyairan 96,086 2.264 428 3 Cihideung 115,110 3.722 654 4 Nyingkir 117,104 2.587 596 Jumlah 445,410 12.994 2.410 Sumber: Monografi Desa Cihideung tahun 2010 KK Petani Hortikultura

40 2. Sampel Penelitian Sumaatmadja (1988: 122) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang bersangkutan. Kriteria yang mewakili ini diambil dari keseluruhan sifat atau generalisasi yang ada pada populasi yang harus diwakili oleh sampel. Dalam penarikan sampel ini tidak ada ketentuan yang pasti. Adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu sampel wilayah dan sampel penduduk. a. Sampel Wilayah Sampel wilayah dalam penelitian ini yaitu Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten yang terdiri atas 4 dusun, diantaranya adalah: Dusun Kancah, Dusun Panyairan, Dusun Cihideung, dan Dusun Nyingkir. Dusun-dusun tersebut terbagi atas 17 Rukun Warga (RW) dan 58 Rukun Tetangga (RT). b. Sampel Penduduk Menurut Tika (1997: 31) sampel merupakan sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi. Sampel penelitian ini diperoleh dari populasi petani tanaman hortikultura yang berjumlah 2.410 KK (sumber: monografi Desa Cihideung 2010). Untuk menentukan jumlah sampel manusia dari tiap wilayah agar diperoleh sampel yang proporsional, peneliti menggunakan rumus dari Dixon dan B. Leach yang dikutip dari Tika (1997: 34) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

41 1) Menghitung persentase karakteristik dengan menggunakan rumus: P = Jumlah Kepala Keluarga Jumlah Penduduk 100% = 2. 410 4. 104 100% = 0. 60 100% = 60% P = Persentase karakteristik 2) Untuk menentukan variabilitas (dalam %) dengan menggunakan rumus; v = P(100 P) = 60(100 60) = 60 (40) = 2. 400 = 48, 98% P v = Persentase karakteristik = variabilitas

42 3) Untuk menentukan jumlah sampel dengan menggunakan rumus: n = z. v c 2 = 1, 96. 48, 98 10 2 = 96, 01 10 2 = 92, 17 n = Jumlah sampel z = Convidence level atau tingkat kepercayaan 95% dilihat dalam tabel z hasilnya (1, 96) v = Variabel yang diperoleh dengan rumus di atas variabilitas c = Convidence limit batas kepercayaan (10) 4) Untuk menentukan jumlah sampel yang dikoreksi (dibetulkan) dengan menggunakan rumus: N = 1 + n n N = = 96, 01 96, 01 1 + 2. 410 96, 01 1, 04 = 92, 31 = 92 sampel (dibulatkan) N = Jumlah sampel yang telah dibulatkan n = Jumlah sampel yang telah dihitung sebelumnya N = jumlah populasi/yang menjadi populasi yaitu jumlah kepala keluarga

43 Selanjutnya, penarikan sampel akan diambil dari petani hortikultura yang ada di setiap dusun di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sumaatmadja (1988: 12) mengemukakan bahwa: Sampel penelitian adalah bagian populasi (cuplikan, contoh) yang mewakili populasi yang bersangkutan. Kriteria yang mewakili ini diambil dari keseluruhan sifat-sifat atau generalisasi yang ada pada populasi, yang harus dimiliki oleh sampel. Dari pendapat tersebut jelas bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi berdasarkan karakteristik dari masing-masing gejala yang diamati. Sampai saat ini belum ada ketentuan yang jelas tentang batas sampel minimal yang harus diambil. Teknik pengambilan sampel di setiap dusun diambil dengan menggunakan proporsional random sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel secara proporsional dan acak. Adapun cara pengambilan sampel dari setiap dusunnya sesuai dengan rumus yang dikemukakan oleh Soepono (1997: 9): N = P P n (Soepono, 1997: 9) N = Jumlah sampel tiap dusun n = Jumlah seluruh sampel P = Jumlah populasi tiap dusun P = Jumlah seluruh populasi Adapun jumlah sampel dari tiap dusun yang terdapat di Desa Cihideung dapat terlihat pada Tabel 3.2 di bawah ini:

44 Tabel 3.3 Sampel setiap Dusun di Desa Cihideung No. Kampung/Dusun Jumlah KK Petani Hortikultura Jumlah Sampel 1 Kancah 732 28 2 Panyairan 428 16 3 Cihideung 654 25 4 Nyingkir 596 23 Jumlah 2.410 92 Sumber: Monografi Desa Cihideung tahun 2010 dan Hasil Perhitungan Berdasarkan tabel di atas, maka jumlah sampel petani hortikultura di Desa Cihideung adalah sebanyak 92 orang dari jumlah 2.410 kepala keluarga petani hortikultura. Untuk lebih jelasnya, mengenai jumlah sampel dan penyebarannya dapat dilihat pada gambar 3.1. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Lapangan Teknik observasi lapangan dilakukan untuk mendapatkan data yang actual dan langsung dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. 2. Wawancara Teknik wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dengan cara Tanya jawab yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari responden tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Cihideung Kecaatan Parongpong Kabupaten. Menurut Usman (2009: 219) wawancara diadakan untuk mengungkapkan latar belakang, motif-motif yang ada di sekitar masalah yang diobservasi. Bentuk wawancara yang digunakan adalah bentuk poll (tertutup) dan terbuka dengan alat

45 pengumpul data berupa pedoman wawancara. Pada teknik tertutup pertanyaan sudah disiapkan beserta jawabannya, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban saja, sedangkan pada teknik terbuka pertanyaan-pertanyaan sudah disiapkan tetapi jawaban bebas diajukan oleh responden. 3. Studi Literatur Studi literatur digunakan untuk mencari data sekunder yang mendukung permasalahan penelitian melalui buku-buku dari suatu lembaga maupun dari sumber lain. Data yang dibutuhkan seperti buku-buku yang berhubungan dengan daya dukung lahan, penduduk, pertanian dan lain sebagainya. 4. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data-data yang dapat menunjang penelitian, bias diperoleh dari internet, atau dokumentasi yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian. Metode ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder seperti keadaan geologi, geomorfologi, dan penggunaan lahan, yaitu dengan cara mempelajari dokumentasi-dokumentasi dan literatur-literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. E. Alat dan Bahan Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, adapun yang menjadi alat dan bahan pengumpul data antara lain: 1. Peta Rupa Bumi Indonesia lembar 1209-303 lembar Cimahi 2. Peta Geologi, Geomorfologi dan Tanah lembar Bandung 3. Alat survei lapangan (GPS, kompas, alat pengukur jarak dan kamera)

46 4. Pedoman Wawancara, adalah alat yang digunakan sebagai panduan dalam melakukan wawancara terhadap responden 5. Cheklist lapangan, sebagai pedoman dalam melaksanakan pengamatan kondisi fisik di lapangan F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Menurut Nasution (2002: 126) analisis data adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Menyusun data berarti menggolongkannya dalam pola, theme atau kategori. Tafsiran atau interpretasi artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola atau kategori, mencari hubungan antara beberapa konsep. 1. Teknik Pengolahan Data Setelah data yang diperoleh dari lapangan terkumpul sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan, maka proses selanjutnya adalah mengolah data. Adapun tahapan dalam pengolahan data ini diantaranya adalah: a. Sortir Sortir data adalah melakukan penilaian terhadap data yang telah terkumpul, apakah data tersebut cukup baik atau relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut. Adapun hal-hal yang perlu diteliti kembali dalam melakukan editing data yaitu mengedit kelengkapan pengisian kuesioner, keterbacaan tulisan, kesesuaian jawaban, relevansi jawaban, dan keseragaman dalam satauan data. b. Mengklasifikasikan (Coding)

47 Data dari jawaban responden yang telah diedit kemudian diklasifikasikan menurut macamnya, dan diklasifikasikan dengan memberikan kode tertentu berupa angka. c. Entry Data Dalam proses ini, data yang telah dimasukan di edit kembali lalu diberi kode dan selanjutnya dapad ditabulasikan. d. Tabulasi Mentabulasi data, yaitu upaya untuk menyusun data dalam bentuk tabel, dengan memasukan data dalam bentuk tabel, akan memudahkan penulis dalam melakukan analisis. 2. Tahap Analisis Data Setelah data yang diperoleh dicek dan diedit kelengkapannya, kemudian diklasifikasikan serta ditabulasikan dalam bentuk tabel, untuk selanjutnya data tersebut dianalisis, sebagai berikut: a. Ukuran daya dukung lahan pertanian Menurut Waldjasupardja (1986: 45) untuk mengetahui nilai daya dukung lahan pertanian di suatu wilayah, dapat digunakan rumus sebagai berikut: Kd = L P p (Waldjasupardja, 1986: 45) Kd L : satuan kapasitas daya dukung lahan pertanian, yaitu kapasitas daya dukung lahan pertanian bagi seluruh penduduk (jiwa) per satuan luas ha. : satuan jumlah lahan, yaitu jumlah luas lahan pertanian yang dimiliki seluruh petani dalam ha.

48 P p : satuan pendapatan layak per orang per tahun dalam kg beras setara dengan rupiah (yang ditentukan). : satuan produksi lahan pertanian, yaitu produksi lahan pertanian bersih per ha per tahun setara dengan rupiah dalam kg beras (riil dari lapangan atau ditentukan) b. Ukuran tekanan penduduk terhadap lahan Waldjasupardja (1986: 43) juga mengemukakan untuk melihat seberapa besar tekanan penduduk terhadap lahan maka digunakan rumus sebagai berikut: TL = P p f. Po 1 + r L t (Waldjasupardja, 1986: 43) TL : tekanan penduduk terhadap lahan Po : jumlah penduduk pada waktu (t = 0) f : persentase petani dan keluarganya terhadap jumlah petani r : laju pertumbuhan penduduk (%) L : luas lahan pertanian milik seluruh petani t : interval periode waktu t0 ke t1 P : pendapatan layak per orang per tahun dalam kg beras p : produksi rata-rata lahan pertanian per ha per tahun dalam kg beras Dari rumus tersebut dapat dilihat bagaimana hubungan antara peningkatan jumlah penduduk terhadap lahan pertanian dengan melihat nilai TL. Jika TL = 1 maka berarti tepat tanpa tekanan, jika TL < 1 maka dikategorikan masih dapat menampung, namun apabila TL > 1 maka termasuk dalam kategori bahaya. c. Analisis Persentase Santoso (2001: 299) mengungkapkan untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden dan fenomena di lapangan digunakan analisis persentase dengan menggunakan formula sebagai berikut:

49 P = F N 100% (Santoso, 2001: 229) F = Frekuensi tiap kategori awaban responden N = Jumlah keseluruhan responden P = Persentase jawaban responden 100% = Konstanta Setelah perhitungan telah selesai, maka hasil perhitungan tersebut dikategorikan dalam kriteria sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria Persentase Rumus Formula (%) Keterangan 0 Tidak ada 1 24 Sebagian kecil 25 49 Hampir setengahnya 50 Setengahnya 51 74 Sebagian besar 75 99 Hampir seluruhnya 100 Seluruhnya Sumber: Santoso (2001: 229)

50 Peta 3.1 Peta Sampel Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten

51 G. Alur Pemikiran Penelitian Lahan Penduduk Luas Lahan Tekanan Pertumbuhan Penduduk Produktivitas Pertanian Jumlah Petani Pertambahan Penduduk Jumlah Penduduk Total Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk Daya Dukung Lahan Pertanian Rekomendasi Gambar 3.3 Alur Pemikiran Penelitian