BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indikator Utama Perbankan Syariah (dalam milyar rupiah)

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor yang mempengaruhi..., Ellyn Herlia Nur Hidayah, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Ulama Indonesia yang didukung oleh para pengusaha muslim dan cendekiawan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Unit Usaha Syariah (UUS)

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. sistem keuangan yang berfungsi sebagai Financial Intermediary, yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. Muamalat pada tahun Setelah terbukti mampu bertahan pada masa krisis

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan memberikan keredit serta jasa-jasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tersebut yang nampaknya paling besar peranannya dalam. pembayaran bagi semua sektor perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia pembangunan ekonomi tetap merupakan sentral dari

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bank syariah dalam sistem perbankan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tabel Tabel Indikator Atas Variabel. Universitas Indonesia. Pengaruh karakteristik individu..., Arief Budiman, Program Pascasarjana, 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam UU perbankan No. 10 Tahun 1998 pasal 4 yaitu

I PENDAHULUAN. Bank syariah atau Bank Islam, merupakan salah satu bentuk dari. perbankan nasional yang mendasarkan operasionalnya pada syariah (hukum)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang bagaimana perbandingan antara kinerja perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

1. PENDAHULUAN. dimana kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, dan

I. PENDAHULUAN. sebelum pemerintah secara formal meletakkan dasar-dasar hukum operasional

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. ketika Bank Muamalat pertama kali berdiri dan beroperasi tahun Lalu. banking system, yakni sistem konvensional dan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan pusat dari seluruh. pembangunan pemerintah. Secara umum pembangunan bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-free banking. Peristilahan

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. adalah department of store, yang merupakan organisasi jasa atau pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan bahwa keberadaannya dapat melayani kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi utama dari perbankan adalah intermediasi keuangan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 80 % dari keseluruhan system keuangan (Abidin, 2007).Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah merupakan salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perbankan syariah di Indonesia telah muncul pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. dengan lahirnya UU No 7 Tahun1992 tentang perbankan nasional Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu atau

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Januari Diakses melalui http// Tanggal 12 Oktober Undang-Undang Perbankan Syariah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah pada dasamya merupakan suatu industri keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. halangan bagi setiap informasi. Konsekuensinya, setiap usaha yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. mana didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah juga merupakan salah satu hal yang cukup berpengaruh

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. 1 Mei 1992, ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI). beberapa bank yang bersaing ketat (Infobank, No. 28).

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, bank syariah telah muncul semenjak awal tahun 1990-an dengan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

PENGARUH KUALITAS LAYANAN BANK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK TABUNGAN (STUDI PADA BANK DKI SYARIAH CABANG BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN. biasa yang pola operasinya mengikuti prinsip-prinsip syariah. Menurut UU

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dalam lalu lintas pembayaran, sehingga kinerja bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

I. PENDAHULUAN. Bank Umum Syariah telah muncul sejak tahun 1992 yang dipelopori oleh Bank

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. ABSTRACK...ii. KATA PENGANTAR...iii. UCAPAN TERIMA KASIH...iv. DAFTAR ISI...vii. DAFTAR TABEL...xiv. DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB I PENDAHULUAN. peran lembaga keuangan tersebut menjadi sangat penting. taraf hidup rakyat banyak (UU RI No. 10 tahun 1998).

A. Latar Belakang. 1 Peri Umar Farouk, Sejarah Perkembangan Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761)

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhinya, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Ada kalanya

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia cukup menggembirakan. Diawali dengan lahirnya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, kini terdapat 133 Bank Syariah. Terdiri dari 3 Bank Umum (BU), 28 Bank yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS), dan 118 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Jumlah kantor layanan bank syariah sebanyak 402 buah, yakni 3 kantor pusat, 113 kantor cabang, 64 kantor cabang pembantu, 25 unit pelayanan syariah, dan 197 kantor kas. Sedangkan pada UUS, 28 kantor pusat, 118 kantor cabang, 58 kantor cabang pembantu, dan 6 kantor kas (Bank Indonesia, April 2008). Jumlah perbankan syariah tumbuh signifikan setelah diberlakukannya dual banking system yang tertuang dalam UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang menyempurnakan UU Perbankan sebelumnya, yakni UU No. 7 Tahun 1992. Pertumbuhan bank syariah mencapai lebih 30 % per tahun. Aset perbankan syariah per April 2008 mencapai Rp. 40,071 triliun. Meningkat dibandingkan dengan aset bank syariah pada Juni 2007 yang baru Rp. 29,208 triliun (Bank Indonesia, 2008). Pangsa pasar (market share) perbankan syariah terhadap perbankan konvensional kini mencapai 1,97 %. Dan pada tahun 2011, menurut Blue Print Pengembangan Bank Syariah BI, aset perbankan syariah direncanakan akan mencapai 5 persen dari total perbankan nasional. Namun, kemudian Bank Indonesia merevisi target tersebut dari 5 persen menjadi 9,10 persen (Bank Indonesia, 2005). Tabel 1.1. Pangsa Pasar Perbankan Syariah terhadap Total Bank Bank Syariah Total Nominal Bank Share Total Aset (Rp triliun) 38,344 1944,68 1,97 % Dana Pihak Ketiga (Rp triliun) 29,552 1466,22 2,02 % Dana Pembiayaan (Rp triliun) 29,629 1036,065 2,86 % LDR/FDR (%) 100,26-70,66 NPF (%) 4,39 - - Sumber : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia, April 2008 1

2 Dari Tabel 1 terlihat bahwa komposisi dana pihak ketiga dengan dana pembiayaan bank syariah seimbang, ditunjukkan oleh financing to deposit ratio (FDR) sebesar 100,26 %. Ini menggambarkan bahwa bank syariah sudah menjalankan fungsi intermediasi perbankan. Berbeda dengan financing to deposit ratio (LDR) bank konvensional, yang ditunjukkan oleh rata-rata LDR yang hanya 70,66 %. Kualitas pembiayaan perbankan syariah sudah sesuai ketentuan BI, dengan non performing financing/financing (NPF) bank syariah sebesar 4,39 %. Walaupun secara agregat perkembangan bank syariah cukup menggembirakan, namun bila melihat potensi pasar perbankan syariah, yang antara lain mempertimbangkan mayoritas (80%) penduduk Indonesia beragama Islam, pangsa pasar perbankan syariah masih sangat kecil. Salah satu penyebabnya adalah pemahaman masyarakat terhadap perbankan syariah masih rendah (Mahardika, 2005). Dalam sistem operasionalnya, perbankan syariah pada dasarnya memiliki comparative advantage yang tidak dapat tersaingi perbankan konvensional, yaitu digunakannya standar moral islami dalam kegiatan usahanya. Standar moral islami menempatkan azas keadilan bagi seluruh umat sehingga menjadi pendorong terciptanya sinergi yang sangat bermanfaat bagi bank dan nasabahnya. Selain itu, penerapan sistem bagi hasil sebagai salah satu prinsip pokok dalam perbankan syariah juga akan menumbuhkan rasa tanggung jawab pada masingmasing pihak, baik bank maupun debiturnya. Dana masyarakat merupakan komponen terbesar sumber dana bank saat ini. Sinungan dalam Arifin (2002) menyatakan bahwa hanya sebesar 7 % hingga 8 % total aktiva bank berasal dari pemilik modal dan laba ditahan. Selebihnya merupakan dana yang berasal dari masyarakat, lembaga keuangan lain, dan pinjaman dari Bank Indonesia. Menurut Ahmad dan Sudin (2002), pangsa pasar bank syariah (baik dari sisi total aset, deposit, dan pembiayaan) merupakan refleksi penerimaan masyarakat terhadap sistem perbankan Islam. Sehingga total aset bank syariah terhadap total perbankan nasional yang masih rendah mengindikasikan masih rendahnya keinginan sebagian besar masyarakat menggunakan sistem perbankan Islam. Dengan kata lain, masyarakat belum dapat sepenuhnya meninggalkan

3 produk perbankan konvensional. Padahal, rasionalitas dalam bingkai Islam di tingkat praktek ditandai oleh mereka yang memposisikan bahwa bank syariah bukan lagi sebagai alternatif, tapi juga sebagai prasyarat berlakunya transaksi (Mangkuto, 2004). Mereka inilah yang dikelompokkan sebagai segmen loyalis syariah, yaitu segmen yang fanatik terhadap syariah karena memiliki pandangan yang kuat mengenai pengharaman bunga bank sebagai riba. Persaingan yang ketat antara bank syariah dengan bank konvensional meningkatkan standar nasabah terhadap jasa perbankan. Sehingga pendekatan yang menggunakan sentimen syariah menjadi tidak efektif. Masyarakat yang sudah terbiasa dengan sistem konvensional dan memiliki image bahwa pelayanan bank konvensional lebih baik dari bank syariah menjadi tantangan bagi bank syariah untuk menemukan strategi yang lebih tepat dalam mempertahankan nasabah dan meningkatkan pangsa pasar (Rohmy, 2007). Pemasar diharapkan dapat lebih mengenal nasabah meskipun hal itu tidak mudah. Mengenal nasabah disini adalah mempelajari keinginan, persepsi, preferensi, dan perilaku berbelanja serta perilaku pembelian nasabah sasaran. Pada era pertumbuhan usaha perbankan yang pesat dewasa ini, semakin menjauhkan kontak langsung antara manajer pemasaran bank dengan para nasabah (Sumarni 2002, hal 234). 1.2. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, bahwa pertumbuhan bank syariah dari tahun ke tahun meningkat pesat. Dari awalnya hanya beberapa bank saja, kini sudah ada puluhan jumlah bank syariah, baik yang berbentuk bank umum, unit usaha syariah, maupun bank perkreditan rakyat syariah. Akan tetapi secara agregat, market share perbankan syariah baru mencapai hampir 2 %. Untuk itu, agar dapat menambah market share bank syariah yang ditetapkan BI sebesar 5 % pada tahun 2008, maka perlu untuk diketahui hubungan karakteristik individu terhadap proses pengambilan keputusan menjadi nasabah pada bank syariah. Dengan mengetahui karakteristik individu dalam keputusan mereka dalam menjadi nasabah perbankan syariah, diharapkan pihak perbankan syariah dapat mengetahui karakteristik nasabah atau calon nasabah mereka.

4 Dengan mengetahuinya, maka nasabah dan calon nasabah pun dapat dibujuk, guna menambah dana pihak ketiga perbankan, dan menyalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan, sehingga keuntungan dari kegiatan intermediasi tersebut dapat menambah aset (kekayaan) perbankan syariah dan pada akhirnya dapat mencapai target market share dari Bank Indonesia. Sistem yang dijalankan perbankan syariah diharapkan dapat mencerminkan bahwa perbankan syariah mengakomodasi perbedaan individu yang beragam, yang masing-masing individu mempunyai nilai-nilai pribadi. Pada penelitian ini, karakteristik nasabah yang akan diteliti adalah berdasarkan karakteristik sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, nilai dan gaya hidup dari nasabah. Sedangkan pada proses pengambilan keputusan menjadi nasabah, proses dan tahapannya adalah identifikasi kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan menjadi nasabah, dan perilaku pasca menjadi nasabah. Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam tesis ini adalah perbankan syariah menghadapi tantangan berupa market share-nya yang masih rendah dibandingkan market share perbankan secara keseluruhan secara nasional, sehingga diperlukan berbagai macam pendekatan untuk menaikkan market share perbankan syariah tersebut, dan pendekatan perilaku konsumen dengan menganalisis karakteristik individu atau nasabah dapat menjadi alternatif yang dijalankan untuk menaikkan market share perbankan syariah tersebut. Berdasarkan rumusan masalah di atas, dalam tesis ini disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut : a. Bagaimanakah pengaruh karakteristik individu terhadap identifikasi kebutuhan? b. Bagaimanakah pengaruh karakteristik individu terhadap pencarian informasi? c. Bagaimanakah pengaruh karakteristik individu terhadap evaluasi alternatif? d. Bagaimanakah pengaruh karakteristik individu terhadap keputusan menjadi nasabah?

5 e. Bagaimanakah pengaruh karakteristik individu terhadap perilaku pasca menjadi nasabah? 1.3. Tujuan Penelitian Dalam tesis ini akan diteliti pengaruh antara karakteristik individu terhadap proses pengambilan keputusan menjadi nasabah. Karenanya tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah : a. Mengetahui pengaruh karakteristik individu terhadap identifikasi kebutuhan, sehingga dapat diidentifikasi rangsangan yang paling sering menimbulkan minat akan kategori suatu produk, kemudian mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen. b. Mengetahui pengaruh karakteristik individu terhadap pencarian informasi, sehingga dapat diketahui sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembeli selanjutnya. c. Mengetahui pengaruh karakteristik individu terhadap evaluasi alternatif, sehingga dapat diterapkan strategi untuk merangsang minat yang lebih besar. d. Mengetahui pengaruh karakteristik individu terhadap keputusan menjadi nasabah, sehingga dapat diketahui perbedaan antar merek yang menarik bagi konsumen dan keterlibatan konsumen terhadap merek tersebut. e. Mengetahui pengaruh karakteristik individu terhadap perilaku pasca menjadi nasabah, sehingga dapat diketahui kepuasan dan ketidakpuasan konsumen setelah menjadi nasabah. 1.4. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel yang akan diteliti adalah karakteristik individu berdasarkan karakteristik sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, nilai dan gaya hidup dari nasabah. Sedangkan pada proses pengambilan keputusan menjadi nasabah,

6 proses dan tahapannya adalah identifikasi kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan menjadi nasabah, dan perilaku pasca menjadi nasabah. b. Data karakteristik nasabah bank syariah yang diteliti adalah untuk periode Maret - April 2008 dengan responden nasabah Bank Syariah Mandiri KCP Palmerah. 1.5. Kerangka Pemikiran Untuk mempermudah pemahaman identifikasi variabel-veriabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut adalah gambaran sistematis model penelitian yang akan dilakukan. Engel, Blackwell, dan Miniard (hal 46, 1994) mengatakan bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh tiga kategori yang determinan : (1) pengaruh lingkungan; (2) perbedaan dan pengaruh individual; dan (3) proses psikologis. Dalam penelitian ini, yang dianalisis hanya perbedaan dan pengaruh individual saja. Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Pengaruh Karakteristik Individu terhadap Proses Keputusan menjadi Nasabah Karakteristik Individu Sumber Konsumen Motivasi Keterlibatan Pengetahuan Sikap Kepribadian, Daya dan Nilai dan Gaya Hidup Proses Keputusan Menjadi Nasabah 1. Identifikasi Kebutuhan 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Menjadi Nasabah 5. Perilaku Pasca Menjadi Nasabah Perilaku Konsumen Sumber : Blackwell, Engel, dan Miniard (hal 60, 1994)

7 1.6. Hipotesis Penelitian Untuk mempermudah menganalisa dan menjawab pertanyaan penelitian, maka uji hipotesis pada penelitian ini adalah : Hipotesis 1 : terhadap identifikasi kebutuhan identifikasi kebutuhan Hipotesis 2 : terhadap pencarian informasi pencarian informasi Hipotesis 3 : terhadap evaluasi alternatif evaluasi alternatif Hipotesis 4 : terhadap keputusan menjadi nasabah keputusan menjadi nasabah Hipotesis 5 : terhadap perilaku pasca menjadi nasabah perilaku pasca menjadi nasabah

8 1.7. Metoda Penelitian Pemecahan masalah dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang diawali dengan studi literatur yang mencakup kajian teori, penelitian empiris sebelumnya, dan model yang relevan dengan masalah penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data primer melalui kuesioner dengan skala Likert yang telah diuji terlebuh dahulu validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dilakukan dengan korelasi product moment dan uji reliabilitas dengan cronbach s alpha sehingga dapat diyakini kuesioner tersebut valid dan reliabel untuk digunakan sebagai alat ukur. Hubungan antar variabel penelitian dianalisis dengan menggunakan model ekonometri Regresi Berganda (Multiple Regression). Metode penentuan sampel dilakukan secara non probability sampling dengan teknik pengambilan sampel convenience accidental sampling, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu saat diadakan pengambilan sampel. 1.8. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Menjabarkan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, kerangka pemikiran, penyusunan hipotesis, metoda penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Literatur Terdiri dari kajian teori mengenai perbankan syariah, konsep operasional bank syariah, mulai menghimpun dan menyalurkan dana, hingga menghasilkan profit, dan memutarnya kembali agar bank syariah tersebut dapat tumbuh, dan perilaku konsumen. Bab ini ditutup dengan penelitian sebelumnya. Bab III Metodologi dan Data Penulisan Terdiri dari batasan dan ruang lingkup penelitian, metoda penelitian yang termasuk di dalamnya verifikasi model ekonometrika, data yang digunakan, batasan dan definisi variabel, kemudian urutan-urutan metoda dalam uji statistik.

9 Bab IV Analisis dan Pembahasan Membahas rincian langkah-langkah penelitian yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Bab ini diawali dengan perhitungan mengenai karakteristik nasabah bank syariah, dan hasil akhir diinterpretasikan sesuai dengan perumusan masalah dan landasan teori yang mendukung. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini akan menjawab pertanyaan penelitian yang sudah dirumuskan pada bab sebelumnya berdasarkan hasil perhitungan dan analisa yang dilakukan, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Bab ini juga akan memberikan saran secara teknik operasional bagi perbankan syariah agar dapat lebih meningkatkan kinerjanya.