PENERAPAN GENGA DALAM PEMBUATAN FILM ANIMASI PENDEK 2 DIMENSI FRUITS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

BAB I Pengantar Animasi

Yudi Adha.

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERBASIS 2D MENGGUNAKAN TEKNIK CELL SHADING BERJUDUL THE POSTMAN STORY

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion

Animasi Komputer. Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D SPORTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ANIMASI TERBATAS NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. Minat menonton animasi tradisional dalam bentuk 2 dimensi terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

PEMBUATAN IKLAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK CV. CHOCOLATE FOREST. Naskah Publikasi. disusun oleh Muhamad Fauzan

PEMBUATAN ANIMASI 2D BELAJAR HIRAGANA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ANIMASI POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh El Johan Kristama

Algoritma Dasar Animasi. While (not done) { hapus_layar(); gambar_frame_ke(i); delay(n); i = i + 1; }

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB II METODE PERANCANGAN

Pada bulan april 2005 secara resmi didirikan studio kojo anima, suatu badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas yang berkantor pusat di Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. animasi digemari oleh banyak kalangan mulai dari anak-anak, remaja, dewasa,

BAB 4 METODE PERANCANGAN

REPRESENTASI DATA MULTIMEDIA: ANIMATION

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PENCIPTAAN KARYA SENI ANIMASI KOMIK PERMAINAN TRADISIONAL GEBUG ENDE

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. lokasi akan ditata seperti yang digambarkan pada storyboard.

BAB II METODE PERANCANGAN

Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu anima yang berarti jiwa, hidup, semangat. Karakter adalah orang, hewan maupun objek nyata lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ANIMASI FILM PENDEK 2D BAHUREKSO DENGAN PENGGABUNGAN OBYEK NYATA DAN ILUSTRASI GAMBAR MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi.

PEMBUATAN ANIMASI 2D BAD DAY DENGAN TEKNIK GERAK MULUT MENGGUNAKAN SOFTWARE TOON BOOM STUDIO 5. Naskah Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D MENGGUNAKAN TEKNIK RIGGING 3D BERJUDUL KING S TRUST. Yuliana Makhroyani

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan.

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Karya Tugas Akhir dengan judul Pembuatan Film Animasi 2D Berjudul The

ANALISIS DAN PEMBUTAN ENSIKLOPEDIA BINATANG PURBA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh I Gede Bayu Rangsang Satria Jaya

PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI STOP MOTION JENDUL MENGGUNAKAN TEKNIK CUT TO CUT NASKAH PUBLIKASI

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video.

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D BERJUDUL THE HISTORY OF JAVANESE LETTERS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING MOTION GRAPHIC NOVEL Adela Astra Devina

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERJUDUL GO OUT FROM DUNGEON DENGAN TEKNIK KAMERA POV DAN 3D MATTE PAINTING PADA BACKGROUND NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 3-1 Kerangka Tugas Akhir. Studi Literatur. Pra Produksi

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP


BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi

BAB I PENDAHULUAN. baru, baik yang bergabung dalam major label maupun indie label. Indie label dan

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D KOKO DAN YOYO MENGGUNAKAN TEKNIK MOTION GRAPHIC NASKAH PUBLIKASI

MEMBANGUN WEBSITE UNTUK PEMBELAJARAN TEKNIK FOTOGRAFI MAKRO DENGAN OBJEK SERANGGA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Apik Bhekti Nofanda

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D PIRANHA SEBAGAI MEDIA HIBURAN YANG MENDIDIK NASKAH PUBLIKASI

abcdefghijklmno pqrstuvwxyz

Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom

PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI 3 DIMENSI KOBOY KAMPUS DENGAN KONSEP COMPUTER GENERATED IMAGERY NASKAH PUBLIKASI

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi

NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Debby Arum Widyastuti

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D "KHAYALAN TINGKAT TINGGI", STUDI PRINSIP ANTISIPASI PADA ANIMASI KARAKTER NASKAH PUBLIKASI

Storyboard For Animation

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 2 ANIMASI TRADISIONAL. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM KARTUN 2D SPIRIT TODAY MENGGUNAKAN GAMBAR VEKTOR. Naskah Publikasi. diajukan oleh Veri Vesiano

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D DIADAPTASI DARI PUISI ENGKAU. Muhamad Hadi Hibatullah NIM

APLIKASI STOP MOTION UNTUK INFORMASI GIZI SEIMBANG BAGI MASYARAKAT

PEMBUATAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI MISTERI TONGKAT NABI MUSA

ARTIKEL SKRIPSI ANIMASI KARTUN SEDERHANA KASKUS REGIONAL YOGYAKARTA KOMUNITAS ISTIMEWA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN ANIMASI DUA DIMENSI GAA-MBEE : FLOWER DENGAN TEKNIK CUT OUT. Nurzat Satriana NIM

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D TIGA KURCACI PENJAGA HUTAN MENGGUNAKAN BLENDER NASKAH PUBLIKASI

Implementasi Teknik Mixing Real Video dan Animasi 2D Pada Pembuatan Video Klip Flava Band

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia yang biasanya didominasi oleh orang-orang pengonsumsi film

PERANCANGAN IKLAN MOTION GRAPHIC SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA CV. AMAN SEJAHTERA COMPUTER NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN GAME CONGKLAK DENGAN ALGORITMA ALPHA BETA PRUNNING BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Nofarianto Sihite

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di film Lalito di

BAB I PENDAHULUAN. televisi, presentasi dan seminar, desain majalah dan membuat film kartun.

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D PEWAYANGAN PUNAKAWAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

GAME INTERAKSI PENGENALAN HURUF DAN PERANGKAIAN KATA

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan )

PERANCANGAN MEDIA SOSIALISASI STOP BULLYING MENGGUNAKAN METODE DENGAN TEKNIK STOP MOTION NASKAH PUBLIKASI

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

Transkripsi:

PENERAPAN GENGA DALAM PEMBUATAN FILM ANIMASI PENDEK 2 DIMENSI FRUITS Dzaky Taufik Abidin Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email : 13.12.7325i@gmail.com1), dzaky.a@students.amikom.ac.id2) mudah memahami informasi dengan gambar bergerak dari pada informasi yang hanya mengandalkan tulisan. Abstrak Dunia animasi mengalami perkembangan yang pesat, terlihat dari munculnya teknikteknik baru hasil dari eksperimen dengan teknik aslinya. Kebebasan dalam berekspresi itulah yan membuat saya tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang pembuatan animasi dengan teknik Genga ala Jepang. Salah satu teknik tersebut adalah Genga, atau yang sering di gunakan pada animasi 2D dari Jepang. Walaupun lebih sederhana dari pada teknik Cel, namun hasilnya tidak kalah bagus. Bahkan dengan ini Jepang mampu memproduksi animasi baik seri atau film layar lebar dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang cukup singkat dan biaya yang dapat di minimalisir. Rumusan Masalah Hal tersebut menginspirasi untuk menerapkannya ke dalam film animasi pendek Fruits yang akan saya buat. 1. Mengapa memilih Genga pembuatan animasi? sebagai teknik 2. Bagaimana penerapan teknik Genga kedalam animasi? Tujuan Kata kunci: Animasi, 2D, Genga. 1. Pendahuluan 1. Membahas bagaimana menerapkan teknik Genga kedalam film pendek animasi 2 dimensi Fruits 2. Membahas kelebihan dan kekurangan teknik Genga dan Cel. Latar Belakang Animasi kini banyak di pilih menjadi alternatif selain filmfilm laga maupun serial drama. Salah satunya adalah animasi yang berasal dari Jepang atau biasa di sebut Anime Tinjauan Pustaka Anime banyak di gemari oleh kalangan anakanak dan remaja, namun tidak sedikit pula orang dewasa yang tertarik menyaksikannya. Genga means 'original image' in Japanese. It is the term for the refined key frame images that the key animators (or 'gengamen') draw to show important parts in the motion of a cel sequence. Generally there is about one genga drawing for every 35 cels. However, this highly varies depending on the type of shot and the budget of the animation. Melihat dari segi penonton, banyaknya masyarakat yang menerima Anime karena genre yang di tawarkan. Tiap genre mewakili minat kesukaan dan kehidupan seharihari penonton yang mengikuti perkembangan zaman, di bungkus dengan grafis yang menarik, animasi yang enak di lihat, dan luasnya dimensi cerita yang di berikan. Hal ini membuat animasi Jepang terlihat sangat bebas, tidak terikat oleh suatu hal, dan cerminan ekspresi diri dari pembuatnya. In cel collecting, genga is often used differently. Some people use genga only to refer to the very nice images drawn by the animators. Some people use genga to refer to any predouga artwork, including the very rough drawings and layouts. It is uncommon to get genga with a cel (more common to get a rough, but still more uncommon than douga). Di samping menjadi hiburan alternatif, animasi juga dapat menjadi sarana penyampaian pesan yang jitu. Penelitian membuktikan sebagian besar masyarakat lebih 3.17

Statement dari salah satu animator di web fukushuu.org/cel dari sini kita jadi tahu Genga dalam kata lain adalah gambar asli atau gambar yang penting saja yang di gambar. [1] Genga are drawing of important scenes made by senior animators. They are then used as model by other animators to draw douga. A genga is never used directly to make a cel and is usually not available for sale. Di Jepang sendiri, pada tahun 1960an mangaka (komikus Jepang) dan animator Ozamu Tezuka menyederhanakan teknik Cel yang sering di pakai oleh Disney untuk mengurangi biaya produksi dan jumlah frame yang di buat. Hal tersebut menginspirasi mangaka dan animator Jepang lainnya untuk mengikuti teknik yang di pakai oleh Ozamu Tezuka. Teknik penyederhanaan tersebut mendapat sebutan oleh orang Jepang Genga atau Key Frame. It's also possible to find drafts of genga (rough sketch) but usually they are not available on the market. Teknik Genga masih di pakai hingga saat ini oleh animator Jepang. Alasan pemilihan teknik sama dengan yang di utarakan oleh Ozamu Tezuka yaitu biaya produksi yang dapat diminimalisir, mempersingkat waktu pembuatan mengingat gambar yang di buat hanya separuh bahkan lebih sedikit dari 24 gambar, serta penerapan atribut tambahan pada karakter dan background. Karakter pada animasi Jepang sedikit berbeda, dengan ada nya teknik Genga, membuat karakter pada animasi Jepang memiliki detail shading (arsir bayangan) dan lighting (efek pantulan cahaya) yang lebih banyak, serta bentuk tubuh yang mirip dengan aslinya. Berlaku juga untuk background, dapat dilihat bahwa background animasi Jepang ratarata di buat untuk menyerupai aslinya, walaupun tidak semuanya. Genga and their drafts are much more valuable than douga. Penjelasan dari Yann Stettler dan Coh Prog Sarl juga menyebutkan bahwa hanya gambar dari scene yang penting saja yang di gambar.[2] "Genga" is one type of sakuga. It means "key frame animation". These are the key positions or pose drawings in an animation "cut". Sebuah kutipan dari Collin Groesbeck yang mentakan Genga adalah frame kunci, atau frame utama yang di buat. [3] Dari hal diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : Inilah yang membuat Genga terlihat lebih mudah di terapkan. Genga adalah gambar asli, atau gambar yang menjadi kunci sebuah animasi. Di sisi lain, ada juga kekurangan teknik ini. Yaitu dengan sedikitnya gambar yang di buat, gerakan yang di hasilkan terlihat kurang halus, atau bahkan kaku, tidak nyata dan tidak manusiawi, background yang sangat detail juga cukup merepotkan mengingat dalam satu menit saja bisa memerlukan sekitar 1030 background. 2. Pembahasan Animasi modern di ciptakan pertama kali oleh Walt Disney yang saat ini menjadi kiblat hampir setiap animator di dunia. Awal mula animasi ini menggunakan teknik Cel, yaitu animasi yang di gambar manual atau secara tradisional atau handdrawn animation. Animator menggambar satu persatu dengan pola yang sudah di sesuaikan dengan perbedaan gambar yang tipis dari gambar sebelumnya, di gambar secara berurutan hingga menjadi gerakan animasi yang seutuhnya (Full Animation). Gerakan yang di hasilkan menjadi sangat halus dan terlihat hidup. Teknik ini masih di pakai banyak animator di dunia hingga saat ini. Namun seiringnya waktu, animator Jepang berhasil menutupi kekurangan tersebut dengan memberi frame tambahan guna memperhalus gerakan, serta mengurangi atau memperbaiki gambar inbetween yang dapat membuat gerakan kurang nyata. Fruits adalah film animasi pendek berbasis 2 dimensi yang sedang saya kerjakan. Rencana pembuatan akan mulai lakukan awal tahun dan berharap dapat selesai tahun depan atau kurang. Teknik Cel sangat memperhatikan setiap gerakan, sehingga biasanya membutuhkan 24 gambar per detik. Hasil yang di keluarkan terlihat menjanjikan, gerakan halus yang membuat animasi terlihat begitu nyata dan hidup. Hal ini tentu saja memerlukan kemampuan menggambar yang tinggi, waktu yang lama mengingat setiap detik harus membuat sedikitnya 24 gambar, serta biaya yang tidak sedikit bagi Produksi Animasi. Seiring berkembangnya waktu, pada awal abad ke 20 banyak animator baik dari Prancis, Jerman, Amerika, Russia dan Jepang yang bereksperimen dengan teknik animasi. 3.18

Pembuatan film ini menerapkan teknik Genga dengan tahapantahapan sebagai berikut : Tahap 2 : Penulisan Skenario Setelah jadwal kegiatan sudah di tentukan dan cerita sudah jadi, maka akan masuk ke dalam tahap penulisan skenario. Yaitu tahap di mana perancangan karakter dan background berdasarkan naskah yang sudah di buat, dan adeganadegan kasar yang sesuai dengan naskah. PreProduction Jadwal Pembuatan Naskah Script / Scenario Writer Tahap 3 : Produksi Storyboard Desain Karakter Desain Background Langkah berikutnya adalah pengurutan adeganadegan yang akan dibuat kedalam layout. Kemudian, adegan yang sudah di tetapkan tadi di buat animasi kasarnya melalui key animation dan inbetween animation. Animasi kasar terdiri dari berbagai frame mulai dari 5, 8, 10, 12, hingga 30 tergantung adegan yang di perlukan. Pada tahapan ini, gambar yang di buat hanyalah gambar penting saja yang mewakili sebuah pola. Animasi kasar yang sudah di tetapkan di rapihkan di proses CleanUp agar memperoleh outline animasi yang sudah jadi dan siap di warna. Setelah outline sudah jadi, langkah selanjutnya adalah pewarnaan outline tersebut, lalu menambakhan efek tambahan jika diperlukan. Kemudian teknik kamera atau Cinematography agar film terkesan lebih hidup dan hasil yang sudah jadi tadi di edit di tahap Editing guna di sempurnakan. InProduction Desain Layout Key Animation In Between CleanUp Painting Special Effect Cinematography Editing PostProduction Penerapan Genga Voice Recording Sound Effect / Music Developing Editing Genga dapat di gunakan di setiap adegan dalam animasi, baik gerakan cepat ataupun lambat. Jika pada teknik Cel setiap gerakan di gambar, maka pada Genga hanya gerakan kunci seperti contoh di bawah : Gambar 1 Tahapan Teknik Genga Tahap 1 : PraProduksi Pada tahap ini dimulainya penyusunan agenda pembuatan animasi, perkiraan atau estimasi waktu yang diperlukan, di mulai dari penyesuaian jadwal kegiatan dan penulisan naskah / cerita animasi. Berikut adalah jadwal pembuatannya. Gambar 2 Contoh teknik Cel Tabel 1 Jadwal Pembuatan Animasi Jadwal Pembuatan 1 Bulan Naskah Storyboard, desain 1,5 Bulan Karakter dan background Desain Layout 1,5 Bulan Key animation, in 8 Bulan between, clean up, painting, special effect. Cinematography, editing 1 Bulan Voice recording 1 Bulan Sound Effect / Music, 1 Bulan developing, editing Gambar 3 Contoh teknik Genga 3.19

Gambar 4 Contoh teknik Genga Di dalam Genga sendiri masih bisa di sederhanakan dari 24 menjadi 12, dari 12 menjadi 8, dari 8 menjadi 6, bahkan ada yang 1 detik hanya terdiri dari 4 gambar. Kata lain dari penyederhanaan tersebut adalah Drawing on Twos dan Drawing on Threes ataupun Drawing on Fours, tergantung seberapa banyak gambar yang di kurangi. Gambar 5 Contoh Drawing on Ones Gambar 8 Perbedaan Teknik Cel dan Teknik Genga Gambar 6 Contoh Drawong on Twos Dari gambar diatas dapat kita lihat perbedaan diantara keduanya, Animasi dari Disney menggunakan teknik Cel untuk fokus ke gerakan, dan itu adalah salah satu adegan di animasi garapan saya sendiri yang di buat untuk final project kartun 2D, dengan teknik Genga. Teknik genga cenderung lebih mengutamakan story, meminimalisir gerakan, dan memperbanyak detail. Gambar 7 Contoh Drawing on Threes Tahap 4 : Paska Produksi Yaitu tahap dimasukannya hasil dubbing dan penambahan sound effect / music, agar film lebih berwarna. Setelah semua selesai, tahapan akhir adalah developing, yaitu penyempurnaan final. Teknik genga lebih memfokuskan pada gerakan inti, dengan ini, penggambaran karakter bisa lebih memiliki variasi warna maupun bentuk. Jika kita bandingkan karakterkarakter yang ada pada animasi Disney yang menggunakan teknik Cel, bisa dilihat bahwa untuk memfokuskan kedalam gerakan, mereka menghilangkan bayangan dan pantulan cahaya. Namun seiring berjalannya waktu, bayangan mulai di tambahkan. Tentu saja, butuh biaya dan tenaga yang ekstra serta waktu yang cukup lama. Cukup berat bagi animatoranimator pemula yang sedang ingin mencoba masuk ke industri ini. Sedangkan menggunakan Genga, aribut bayangan, detail rambut, lekukan baju dan pantulan cahaya bisa di tambahkan. Tentu saja konsekuensinya akan ada penurunan jumlah gerakan, namun dalam sebuah film, tidak hanya grafis yang membuat film itu menarik, tapi dari segi cerita juga mampu membuat film terlihat menarik meskipun dengan grafis yang apa adanya. Berikut perbandingan keduanya : 3. Kesimpulan Genga adalah gambar utama. Pemakaian teknik ini dirasa lebih hemat biaya, waktu, dan tenaga. Seperti yang di utarakan oleh Ozamu Tezuka. Daftar Pustaka [1] [2] [3] [4] [5] 3.110 http://www.animanga.com/cels/info/cels https://en.wikipedia.org/wiki/anime http://www.youtube.com/watch?v=llnhsrjoqfm http://www.fukushuu.org/cels/faqitem.php?g=y&cf=8. https://washiblog.wordpress.com/2011/01/18/animeproductiondetailedguidetohowanimeismadeandthetalentbehindit/

Biodata Penulis Dzaky Taufik Abidin, Saat ini menjadi mahasiswa jurusan Sistem Informasi di STMIK AMIKOM Yogyakarta. 3.111

3.112