50 BAB III METODOLOGI PENELITAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi dan kejadian, dengan menggunakan model matematis yang berkaitan dengan fenomena alam 68 menggunakan metode survei dengan teknik eksplorasi yaitu segala cara untuk menetapkan lebih teliti atau seksama dalam suatu penelitian, 69 dan dokumentasi. Langkah-langkah dalam penelitian deskripsi ini adalah mengumpulkan spesimen, mengidentifikasi, mengklasifikasi, mendeskripsi, dan menghitung indeks diversitas. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Juli 2013. 2. Tempat Tempat atau lokasi penelitian berlokasi di wilayah agroekosistem Kelurahan Kalampangan Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya. Lokasi penelitian seperti pada gambar peta berikut. 68 Moh. Nazir, Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988, h. 64. 69 Sudarno, dan Imam W. S. B., Teknik Eksplorasi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989. 50
51 Gambar 3.1 Lokasi Penelitian 70 70 Arsip Kelurahan Kalampangan
52 C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 71 Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis serangga di wilayah agroekosistem tanaman hortikultura Kelurahan Kalampangan Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 72 Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah semua jenis serangga yang telah ditemukan di lokasi penelitian. D. Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian mencakup sebagai berikut: 1. Alat-alat yang digunakan Alat-alat yang akan digunakan dalam proses penelitian meliputi beberapa kelengkapan, sebagaimana pada tabel berikut 2006, h. 130. 71 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Citra, 72 Ibid., h. 131.
53 Tabel 3.1 Alat Pengamatan Jenis Alat Jumlah 1. Yellowstick Traps (5 unit) Alat Perangkap (Trapping) 2. Pitfall Traps (25 unit) 3. Light Traps (5 unit) Pinset 1 unit Kaca pembesar 1 unit Mikroskop trinokuler 1 unit Termometer 1 unit Soil Tester 1 unit Hand counter 1 unit Botol pembunuh 20 unit Botol penyimpan 40 unit Blangko data 1 paket Kamera digital 1 unit Alat tulis 1 paket Buku identifikasi 3 buku 2. Bahan-bahan yang digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam proses penelitian meliputi beberapa kelengkapan, sebagaimana pada tabel berikut Bahan Alkohol 70 % Formalin 10 % Aquades Tabel 3.2 Bahan Pengamatan Jumlah 3 liter 1 liter 5 liter
54 E. Teknik Sampling Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling (sampel bertujuan), yaitu dilakukan dengan cara mengambil subjek didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, yaitu alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh, 73 yaitu dengan mengambil sampel berdasarkan jenis serangga yang ditemukan dan berhasil dijebak menggunakan perangkap serangga di wilayah agroekosistem Kelurahan Kalampangan. Untuk pengambilan sampel spesimen dilakukan dengan memasang perangkap serangga pada masing-masing wilayah sampling yang telah ditentukan. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data di lapangan menggunakan metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap serangga yang ada di wilayah agroekosistem Kelurahan Kalampangan. Data yang dikumpulkan meliputi nama daerah, habitat, nama ilmiah dan ciri-ciri morfologi setiap jenis serangga yang diperoleh. Menentukan nama daerah dilakukan melalui wawancara terbuka dengan penduduk setempat, untuk mengetahui habitat serangga dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lokasi penelitian sedangkan penentuan nama ilmiah tiap jenis, spesimen diidentifikasi menggunakan cara mencocokkan dengan gambar 73 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 139-340.
55 atau spesimen yang sudah diidentifikasi serta dengan menggunakan kunci determinasi oleh Borror dkk., Lilis, dan Jumar serta referensi yang lain. Hasil identifikasi tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan takson hingga tingkat Ordo. 74 G. Prosedur Kerja Penelitian 1. Penentuan Lahan Lahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lahan agroekosistem di Kelurahan Kalampangan. 2. Penentuan Wilayah Sampel Penentuan wilayah sampel dilakukan dengan cara judgment sampling, yaitu penentuan wilayah sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah yang paling baik untuk dijadikan wilayah sampel, dengan membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen. 75 Pemasangan perangkap dilakukan pada 6 blok lahan penanaman, pada setiap blok diletakkan 1 unit perangkap yellowstick trap (perangkap kuning), 5 unit perangkap pitfall traps (perangkap jatuh), dan 1 unit light trap (perangkap cahaya). 74 Mochamad Hadi, Udi Tarwotjo, Rully Rahadian, Biologi Insekta Entomologi, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009, h. 126. 75 Hasan Mustafa, Teknik Sampling Suatu Penelitian. Surabaya : ANDI Publish, 2000, h. 9.
56 Pemilihan 6 blok tempat pelaksanaan penelitian didasarkan dari jenis tanaman berbeda dan tanaman yang paling banyak mengalami gangguan disebabkan oleh kehadiran serangga, sehingga wilayah tersebut merupakan wilayah yang paling baik untuk dijadikan wilayah sampel. Wilayah sampling I : Lahan jagung dengan luas 10100m = 1000 m 2 Wilayah sampling II : Lahan kangkung 1070m = 700 m 2 Wilayah sampling III : Lahan bayam 560m = 300 m 2 Wilayah sampling IV : Lahan pare 2518m = 450 m 2 Wilayah sampling V : Lahan rambutan 6020m = 1200m 2 Wilayah sampling VI : Lahan daun bawang 2045m = 900 m 2 3. Pelaksanaan Pengamatan Pengamatan terhadap serangga dilakukan pada komoditi tanaman tertentu, meliputi jagung, kangkung, bayam, rambutan, pare dan daun bawang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara memasang perangkap pada seluruh wilayah sampling yang sudah ditentukan secara bertahap. Setiap spesimen serangga yang ditemukan segera disimpan dalam botol penyimpan yang berisi larutan pengawet yang sudah disiapkan. Pengambilan sampel menggunakan berbagai macam perangkap serangga, seperti perangkap jatuh (Pitfall trap) untuk menjebak serangga tanah, perangkap lem/perekat (Yellowstick trap) untuk menjebak serangga aktif siang hari, dan perangkap cahaya (Light trap) untuk menjebak serangga aktif malam hari.
57 Secara terperinci tahapan penelitian identifikasi serangga adalah sebagai berikut : a. Pada perangkap Yellowstick trap 1) Perangkap Yellowstick trap diletakkan masing-masing satu buah pada setiap wilayah sampling. 2) Mengamati keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian, meliputi suhu dan kelembaban udara. 3) Perangkap dipasang pada pagi hari pukul 08.00 dan diambil pada sore hari pukul 16.00. 4) Mengambil sampel yang telah terperangkap untuk diidentifikasi dan dihitung jumlahnya. 5) Memasukkan data pengamatan dalam tabel hasil pengamatan. b. Pada perangkap Pitfall trap 1) Mempersiapkan lubang sebanyak 5 titik pada bagian tepi dan tengah pada setiap blok wilayah sampling untuk meletakkan perangkap Pitfall trap. 2) Mengamati keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian, meliputi suhu dan kelembaban serta ph tanah. 3) Perangkap dipasang pada pagi hari pukul 07.00 dan diambil pada malam hari pukul 16.00, kemudian diletakkan kembali pada sore hari pukul 17.00 dan diambil pada malam hari pukul 21.00. 4) Mengambil sampel yang telah terperangkap untuk diidentifikasi dan dihitung jumlahnya.
58 5) Memasukkan data pengamatan dalam tabel hasil pengamatan. c. Pada Perangkap Light Trap 1) Perangkap Light trap diletakkan secara berurutan masing-masing 1 buah pada setiap wilayah sampling. 2) Mengamati keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian, meliputi suhu dan kelembaban udara. 3) Perangkap dipasang pada malam hari pukul 18.00 dan diambil pada malam hari pukul 22.00. 4) Mengambil sampel yang telah terperangkap untuk diidentifikasi dan dihitung jumlahnya. 5) Memasukkan data pengamatan dalam tabel hasil pengamatan. 4. Tabulasi Data Setelah melakukan pengumpulan serangga serta pengklasifikasian jenis serangga maka data ditabulasikan pada tabel hasil pengamatan sebagai berikut : a. Distribusi Serangga Dalam Perangkap Jebak 1) Tabel Hasil Pengamatan Perangkap Yellowstick Trap Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap Yellowstick trap yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang aktif pada siang hari. Tabel hasil pengamatan perangkap Yellowstick trap dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.
59 Tabel 3.3 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Perangkap Yellowstick Trap No. Ordo Jumlah 2) Tabel Hasil Pengamatan Perangkap Pitfall Trap Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap Pitfall trap yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang hidup di permukaan tanah. Tabel 3.4 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Perangkap Pitfall Trap No. Ordo Jumlah
60 3) Tabel Hasil Pengamatan Perangkap Light Trap Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap Light trap yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang hidup pada malam hari. Tabel 3.5 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Perangkap Light Trap No. Ordo Jumlah b. Distribusi Serangga dalam Wilayah Sampling 1) Tabel Hasil Pengamatan Lahan Jagung Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap pada lahan jagung yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang berhabitat pada lahan jagung. Tabel 3.6 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Lahan Jagung No. Ordo Jumlah
61 2) Tabel Hasil Pengamatan Lahan Kangkung Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap pada lahan jagung yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang berhabitat pada lahan kangkung. Tabel 3.7 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Lahan Kangkung No. Ordo Jumlah 3) Tabel Hasil Pengamatan Lahan Bayam Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap pada lahan jagung yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang berhabitat pada lahan bayam. Tabel 3.8 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Lahan Bayam No. Ordo Jumlah
62 4) Tabel Hasil Pengamatan Lahan Pare Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap pada lahan jagung yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang berhabitat pada lahan pare. Tabel 3.9 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Lahan Pare No. Ordo Jumlah 5) Tabel Hasil Pengamatan Lahan Rambutan Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap pada lahan jagung yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang berhabitat pada lahan rambutan. Tabel 3.10 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Lahan Rambutan No. Ordo Jumlah
63 6) Tabel Hasil Pengamatan Lahan Daun Bawang Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap pada lahan jagung yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang berhabitat pada lahan daun bawang. Tabel 3.11 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Lahan Daun Bawang No. Ordo Jumlah
64 5. Diagram Alir Prosedur Kerja Untuk memperjelas proses berjalannya penelitian maka dapat di lihat dalam diagram alir prosedur kerja penelitian sebagai berikut : a. Trapping Serangga Aktif Siang Hari Yellowstick trap dipasang pada pohon sekitar areal penanaman Trapping dipasang pukul 8 pagi diambil pukul 4 sore Spesimen Serangga diambil menggunakan pinset dibasuh menggunakan larutan alkohol 70% dimasukkan dalam botol penyimpan diberi label dihitung jumlahnya ditabulasikan dalam tabel diidentifikasi menggunakan buku determinasi serangga oleh Borror dkk., Lilis, dan Jumar Hasil
65 b. Trapping Serangga Permukaan Tanah Larutan Alkohol 70% 250 ml dicampur dengan formalin 10% 150 ml dan aquades 600 ml Pitfall trap Dimasukkan larutan yang telah dibuat Ditanam ke dalam tanah di areal penanaman Dipasang penutup pada bagian permukaan Trapping Dipasang pukul 7 pagi Diambil pukul 4 sore Dipasang kembali pukul 5 sore Diambil pukul 6 pagi Spesimen Serangga diambil menggunakan pinset dimasukkan dalam botol penyimpan diberi label dihitung jumlahnya ditabulasikan dalam tabel diidentifikasi menggunakan buku determinasi serangga oleh Borror dkk., Lilis, dan Jumar Hasil
66 c. Trapping Serangga Aktif Malam Hari Larutan Alkohol 70% 250 ml dicampur dengan formalin 10% 150 ml dan aquades 600 ml Light trap Dimasukkan larutan yang telah di buat kedalam baskom Meletakkan perangkat Light trap kedalam baskom Dipasang pada area sekitar penanaman Trapping Dipasang pukul 6 sore Diambil pukul 10 malam Spesimen Serangga diambil menggunakan pinset dimasukkan dalam botol penyimpan diberi label dihitung jumlahnya ditabulasikan dalam tabel diidentifikasi menggunakan buku determinasi serangga oleh Borror dkk., Lilis, dan Jumar Hasil
67 H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis kuantitatif yang langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Menyusun data ke dalam tabel Data yang dikumpulkan seluruhnya dimasukkan ke dalam tabel data hasil penelitian, seperti di bawah ini: Tabel 3.12 Tabel Hasil Pengamatan No Ordo Jumlah (Ni) N 2. Analisis Komunitas Untuk menganalisis komunitas serangga pada penelitian ini maka di gunakan persamaan : a. Kepadatan (D) dari Sugianto b. Indeks Dominansi (C) dari Simpson ( ) Keterangan : ni : jumlah total individu dari 1 jenis N : Total individu dari seluruh jenis
68 c. Indeks Keanekaragaman (H ) dari Shannon-Weaver Keterangan : Pi : proporsi spesies ke I di dalam sampel total H : indeks keanekaragaman Shannon-Weaver I. Jadwal Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan juni sampai bulan juli 2013. Secara rinci jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut. No Kegiatan 1. Persiapan a. Persiapan dan penyusunan instrumen penelitian b. Seminar Proposal c. Revisi Proposal d. Perijinan 2. Pelaksanaan penelitian a. Pelaksanaan penelitian b. Pengambilan data Tabel 3.13 Jadwal Penelitian Bulan Mei Juni Juli Agustus September Oktober 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 3. Penyusunan laporan a. Analisis data b. Pembuatan laporan (pembahasan) c. Masa konsultasi d. Pendaftaran ujian Skripsi e. Ujian f. Revisi