BAB III METODOLOGI PENELITAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. segala cara untuk menetapkan lebih teliti atau seksama dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 84 Pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. serangga yang ada di perkebunan jeruk manis semi organik dan anorganik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei. Penelitian survei yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yang. sensus atau dengan menggunakan sampel (Nazir,1999).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu menelusuri wilayah (gugus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif - eksploratif, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap arthropoda

BAB I PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna yang sangat tinggi (Mega Biodiversity). Hal ini disebabkan

MATERI DAN METODE. 3.1.Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yaitu mengadakan kegiatan

BAB III METOE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian adalah indeks keanekaragaman (H ) dari Shannon, indeks

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. 1

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan sampel secara langsung dari lokasi pengamatan.

Gambar 2.1. Peta Lokasi Penelitian

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN Letak Giografis Lokasi Penelitian Pekanbaru terletak pada titik koordinat 101 o o 34 BT dan 0 o 25-

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. 59. mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menginventarisasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dasar atau basic research yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian. 1 Sehingga dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian, 1

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. komparatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi dan kejadian. 1 Atau

FAHZUR AKBAR NIM:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, yang merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rimbo Panjang Kecamatan. Desa Rimbo Panjang merupakan salah satu Desa di Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dunia, termasuk juga keanekaragaman Arthropodanya. 1. Arachnida, Insecta, Crustacea, Diplopoda, Chilopoda dan Onychophora.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau

BAB III METODE PENELITIAN. secara langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian

1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. peroleh dari lahan pertanian organik dan lahan pertanian intensif di Desa

Konsep Keanekaragaman METODE Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia salah satu negara disebut Mega Biodiversity setelah Brazil dan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. flora dan fauna yang sangat tinggi (mega biodiversity). Hal ini disebabkan karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif dengan metode

III. METODE PENELITIAN. zona intertidal pantai Wediombo, Gunungkidul Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITAN. Jenispenelitian yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu suatu

BAB III METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sistematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember Februari 2014 di Pekon

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desember hingga Maret. Eksplorasi berupa pengumpulan koleksi Bryophyta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

3. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga Bromo terletak di perbatasan antara desa Kepek kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penentuan Titik sampel. Mengukur Sudut Duduk Daun Pemeliharaan Setiap Klon

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE KERJA. A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan bulan

Transkripsi:

50 BAB III METODOLOGI PENELITAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi dan kejadian, dengan menggunakan model matematis yang berkaitan dengan fenomena alam 68 menggunakan metode survei dengan teknik eksplorasi yaitu segala cara untuk menetapkan lebih teliti atau seksama dalam suatu penelitian, 69 dan dokumentasi. Langkah-langkah dalam penelitian deskripsi ini adalah mengumpulkan spesimen, mengidentifikasi, mengklasifikasi, mendeskripsi, dan menghitung indeks diversitas. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Juli 2013. 2. Tempat Tempat atau lokasi penelitian berlokasi di wilayah agroekosistem Kelurahan Kalampangan Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya. Lokasi penelitian seperti pada gambar peta berikut. 68 Moh. Nazir, Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988, h. 64. 69 Sudarno, dan Imam W. S. B., Teknik Eksplorasi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989. 50

51 Gambar 3.1 Lokasi Penelitian 70 70 Arsip Kelurahan Kalampangan

52 C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 71 Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis serangga di wilayah agroekosistem tanaman hortikultura Kelurahan Kalampangan Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 72 Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah semua jenis serangga yang telah ditemukan di lokasi penelitian. D. Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian mencakup sebagai berikut: 1. Alat-alat yang digunakan Alat-alat yang akan digunakan dalam proses penelitian meliputi beberapa kelengkapan, sebagaimana pada tabel berikut 2006, h. 130. 71 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Citra, 72 Ibid., h. 131.

53 Tabel 3.1 Alat Pengamatan Jenis Alat Jumlah 1. Yellowstick Traps (5 unit) Alat Perangkap (Trapping) 2. Pitfall Traps (25 unit) 3. Light Traps (5 unit) Pinset 1 unit Kaca pembesar 1 unit Mikroskop trinokuler 1 unit Termometer 1 unit Soil Tester 1 unit Hand counter 1 unit Botol pembunuh 20 unit Botol penyimpan 40 unit Blangko data 1 paket Kamera digital 1 unit Alat tulis 1 paket Buku identifikasi 3 buku 2. Bahan-bahan yang digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam proses penelitian meliputi beberapa kelengkapan, sebagaimana pada tabel berikut Bahan Alkohol 70 % Formalin 10 % Aquades Tabel 3.2 Bahan Pengamatan Jumlah 3 liter 1 liter 5 liter

54 E. Teknik Sampling Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling (sampel bertujuan), yaitu dilakukan dengan cara mengambil subjek didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, yaitu alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh, 73 yaitu dengan mengambil sampel berdasarkan jenis serangga yang ditemukan dan berhasil dijebak menggunakan perangkap serangga di wilayah agroekosistem Kelurahan Kalampangan. Untuk pengambilan sampel spesimen dilakukan dengan memasang perangkap serangga pada masing-masing wilayah sampling yang telah ditentukan. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data di lapangan menggunakan metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap serangga yang ada di wilayah agroekosistem Kelurahan Kalampangan. Data yang dikumpulkan meliputi nama daerah, habitat, nama ilmiah dan ciri-ciri morfologi setiap jenis serangga yang diperoleh. Menentukan nama daerah dilakukan melalui wawancara terbuka dengan penduduk setempat, untuk mengetahui habitat serangga dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lokasi penelitian sedangkan penentuan nama ilmiah tiap jenis, spesimen diidentifikasi menggunakan cara mencocokkan dengan gambar 73 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 139-340.

55 atau spesimen yang sudah diidentifikasi serta dengan menggunakan kunci determinasi oleh Borror dkk., Lilis, dan Jumar serta referensi yang lain. Hasil identifikasi tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan takson hingga tingkat Ordo. 74 G. Prosedur Kerja Penelitian 1. Penentuan Lahan Lahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lahan agroekosistem di Kelurahan Kalampangan. 2. Penentuan Wilayah Sampel Penentuan wilayah sampel dilakukan dengan cara judgment sampling, yaitu penentuan wilayah sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah yang paling baik untuk dijadikan wilayah sampel, dengan membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen. 75 Pemasangan perangkap dilakukan pada 6 blok lahan penanaman, pada setiap blok diletakkan 1 unit perangkap yellowstick trap (perangkap kuning), 5 unit perangkap pitfall traps (perangkap jatuh), dan 1 unit light trap (perangkap cahaya). 74 Mochamad Hadi, Udi Tarwotjo, Rully Rahadian, Biologi Insekta Entomologi, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009, h. 126. 75 Hasan Mustafa, Teknik Sampling Suatu Penelitian. Surabaya : ANDI Publish, 2000, h. 9.

56 Pemilihan 6 blok tempat pelaksanaan penelitian didasarkan dari jenis tanaman berbeda dan tanaman yang paling banyak mengalami gangguan disebabkan oleh kehadiran serangga, sehingga wilayah tersebut merupakan wilayah yang paling baik untuk dijadikan wilayah sampel. Wilayah sampling I : Lahan jagung dengan luas 10100m = 1000 m 2 Wilayah sampling II : Lahan kangkung 1070m = 700 m 2 Wilayah sampling III : Lahan bayam 560m = 300 m 2 Wilayah sampling IV : Lahan pare 2518m = 450 m 2 Wilayah sampling V : Lahan rambutan 6020m = 1200m 2 Wilayah sampling VI : Lahan daun bawang 2045m = 900 m 2 3. Pelaksanaan Pengamatan Pengamatan terhadap serangga dilakukan pada komoditi tanaman tertentu, meliputi jagung, kangkung, bayam, rambutan, pare dan daun bawang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara memasang perangkap pada seluruh wilayah sampling yang sudah ditentukan secara bertahap. Setiap spesimen serangga yang ditemukan segera disimpan dalam botol penyimpan yang berisi larutan pengawet yang sudah disiapkan. Pengambilan sampel menggunakan berbagai macam perangkap serangga, seperti perangkap jatuh (Pitfall trap) untuk menjebak serangga tanah, perangkap lem/perekat (Yellowstick trap) untuk menjebak serangga aktif siang hari, dan perangkap cahaya (Light trap) untuk menjebak serangga aktif malam hari.

57 Secara terperinci tahapan penelitian identifikasi serangga adalah sebagai berikut : a. Pada perangkap Yellowstick trap 1) Perangkap Yellowstick trap diletakkan masing-masing satu buah pada setiap wilayah sampling. 2) Mengamati keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian, meliputi suhu dan kelembaban udara. 3) Perangkap dipasang pada pagi hari pukul 08.00 dan diambil pada sore hari pukul 16.00. 4) Mengambil sampel yang telah terperangkap untuk diidentifikasi dan dihitung jumlahnya. 5) Memasukkan data pengamatan dalam tabel hasil pengamatan. b. Pada perangkap Pitfall trap 1) Mempersiapkan lubang sebanyak 5 titik pada bagian tepi dan tengah pada setiap blok wilayah sampling untuk meletakkan perangkap Pitfall trap. 2) Mengamati keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian, meliputi suhu dan kelembaban serta ph tanah. 3) Perangkap dipasang pada pagi hari pukul 07.00 dan diambil pada malam hari pukul 16.00, kemudian diletakkan kembali pada sore hari pukul 17.00 dan diambil pada malam hari pukul 21.00. 4) Mengambil sampel yang telah terperangkap untuk diidentifikasi dan dihitung jumlahnya.

58 5) Memasukkan data pengamatan dalam tabel hasil pengamatan. c. Pada Perangkap Light Trap 1) Perangkap Light trap diletakkan secara berurutan masing-masing 1 buah pada setiap wilayah sampling. 2) Mengamati keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian, meliputi suhu dan kelembaban udara. 3) Perangkap dipasang pada malam hari pukul 18.00 dan diambil pada malam hari pukul 22.00. 4) Mengambil sampel yang telah terperangkap untuk diidentifikasi dan dihitung jumlahnya. 5) Memasukkan data pengamatan dalam tabel hasil pengamatan. 4. Tabulasi Data Setelah melakukan pengumpulan serangga serta pengklasifikasian jenis serangga maka data ditabulasikan pada tabel hasil pengamatan sebagai berikut : a. Distribusi Serangga Dalam Perangkap Jebak 1) Tabel Hasil Pengamatan Perangkap Yellowstick Trap Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap Yellowstick trap yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang aktif pada siang hari. Tabel hasil pengamatan perangkap Yellowstick trap dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.

59 Tabel 3.3 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Perangkap Yellowstick Trap No. Ordo Jumlah 2) Tabel Hasil Pengamatan Perangkap Pitfall Trap Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap Pitfall trap yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang hidup di permukaan tanah. Tabel 3.4 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Perangkap Pitfall Trap No. Ordo Jumlah

60 3) Tabel Hasil Pengamatan Perangkap Light Trap Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap Light trap yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang hidup pada malam hari. Tabel 3.5 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Perangkap Light Trap No. Ordo Jumlah b. Distribusi Serangga dalam Wilayah Sampling 1) Tabel Hasil Pengamatan Lahan Jagung Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap pada lahan jagung yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang berhabitat pada lahan jagung. Tabel 3.6 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Lahan Jagung No. Ordo Jumlah

61 2) Tabel Hasil Pengamatan Lahan Kangkung Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap pada lahan jagung yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang berhabitat pada lahan kangkung. Tabel 3.7 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Lahan Kangkung No. Ordo Jumlah 3) Tabel Hasil Pengamatan Lahan Bayam Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap pada lahan jagung yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang berhabitat pada lahan bayam. Tabel 3.8 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Lahan Bayam No. Ordo Jumlah

62 4) Tabel Hasil Pengamatan Lahan Pare Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap pada lahan jagung yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang berhabitat pada lahan pare. Tabel 3.9 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Lahan Pare No. Ordo Jumlah 5) Tabel Hasil Pengamatan Lahan Rambutan Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap pada lahan jagung yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang berhabitat pada lahan rambutan. Tabel 3.10 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Lahan Rambutan No. Ordo Jumlah

63 6) Tabel Hasil Pengamatan Lahan Daun Bawang Tabel hasil pengamatan ini merupakan tabulasi data yang diperoleh dari perangkap pada lahan jagung yang bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang berhabitat pada lahan daun bawang. Tabel 3.11 Tabulasi Data Hasil Pengamatan Lahan Daun Bawang No. Ordo Jumlah

64 5. Diagram Alir Prosedur Kerja Untuk memperjelas proses berjalannya penelitian maka dapat di lihat dalam diagram alir prosedur kerja penelitian sebagai berikut : a. Trapping Serangga Aktif Siang Hari Yellowstick trap dipasang pada pohon sekitar areal penanaman Trapping dipasang pukul 8 pagi diambil pukul 4 sore Spesimen Serangga diambil menggunakan pinset dibasuh menggunakan larutan alkohol 70% dimasukkan dalam botol penyimpan diberi label dihitung jumlahnya ditabulasikan dalam tabel diidentifikasi menggunakan buku determinasi serangga oleh Borror dkk., Lilis, dan Jumar Hasil

65 b. Trapping Serangga Permukaan Tanah Larutan Alkohol 70% 250 ml dicampur dengan formalin 10% 150 ml dan aquades 600 ml Pitfall trap Dimasukkan larutan yang telah dibuat Ditanam ke dalam tanah di areal penanaman Dipasang penutup pada bagian permukaan Trapping Dipasang pukul 7 pagi Diambil pukul 4 sore Dipasang kembali pukul 5 sore Diambil pukul 6 pagi Spesimen Serangga diambil menggunakan pinset dimasukkan dalam botol penyimpan diberi label dihitung jumlahnya ditabulasikan dalam tabel diidentifikasi menggunakan buku determinasi serangga oleh Borror dkk., Lilis, dan Jumar Hasil

66 c. Trapping Serangga Aktif Malam Hari Larutan Alkohol 70% 250 ml dicampur dengan formalin 10% 150 ml dan aquades 600 ml Light trap Dimasukkan larutan yang telah di buat kedalam baskom Meletakkan perangkat Light trap kedalam baskom Dipasang pada area sekitar penanaman Trapping Dipasang pukul 6 sore Diambil pukul 10 malam Spesimen Serangga diambil menggunakan pinset dimasukkan dalam botol penyimpan diberi label dihitung jumlahnya ditabulasikan dalam tabel diidentifikasi menggunakan buku determinasi serangga oleh Borror dkk., Lilis, dan Jumar Hasil

67 H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis kuantitatif yang langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Menyusun data ke dalam tabel Data yang dikumpulkan seluruhnya dimasukkan ke dalam tabel data hasil penelitian, seperti di bawah ini: Tabel 3.12 Tabel Hasil Pengamatan No Ordo Jumlah (Ni) N 2. Analisis Komunitas Untuk menganalisis komunitas serangga pada penelitian ini maka di gunakan persamaan : a. Kepadatan (D) dari Sugianto b. Indeks Dominansi (C) dari Simpson ( ) Keterangan : ni : jumlah total individu dari 1 jenis N : Total individu dari seluruh jenis

68 c. Indeks Keanekaragaman (H ) dari Shannon-Weaver Keterangan : Pi : proporsi spesies ke I di dalam sampel total H : indeks keanekaragaman Shannon-Weaver I. Jadwal Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan juni sampai bulan juli 2013. Secara rinci jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut. No Kegiatan 1. Persiapan a. Persiapan dan penyusunan instrumen penelitian b. Seminar Proposal c. Revisi Proposal d. Perijinan 2. Pelaksanaan penelitian a. Pelaksanaan penelitian b. Pengambilan data Tabel 3.13 Jadwal Penelitian Bulan Mei Juni Juli Agustus September Oktober 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 3. Penyusunan laporan a. Analisis data b. Pembuatan laporan (pembahasan) c. Masa konsultasi d. Pendaftaran ujian Skripsi e. Ujian f. Revisi