BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR ANALISA HASIL UJI ALAT PENGOLAH LIMBAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN BAHAN DASAR STYROFOAM MENGACU PADA NILAI OKTAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PROSES UJI BAHAN

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Alat Pirolisis Limbah Plastik LDPE untuk Menghasilkan Bahan Bakar Cair dengan Kapasitas 3 Kg/Batch BAB III METODOLOGI

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PROSES PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDAHULUAN

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA 4.2 HASIL MODIFIKASI ALAT REAKTOR PIROLISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat

METODE PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVE LAND OPEN CUP

III. METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat Dalam Mencapai gelar Sarjana Strata satu (S-1)

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Thermodinamika Teknik Mesin

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

Bab III Metodologi III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat yang digunakan

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB III PERBAIKAN ALAT

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN

BAB IV PERCOBAAN, ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT DESTILASI MINYAK DARI LIMBAH SAMPAH PLASTIK. : Judhid Adi Mursito. : I Gusti Ketut Sukadana, ST. MT.

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

Alat penyuling minyak atsiri - Bagian 1 : Sistem kukus Syarat mutu dan metode uji

Teknologi Pengolahan. Bioetanol

Teknologi Pengolahan Bioetanol dari Nira Aren

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

PEMBUATAN DESTALATOR DAN ANALISA KANDUNGAN SULFUR MINYAK DIESEL LIMBAH PLASTIK LDPE HASIL PIROLISIS

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pemurnian Etanol dengan Menggunakan Alat Sistem

RANCANG BANGUN TUNGKU PIROLISA UNTUK MEMBUAT KARBON AKTIF DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KELAPA SAWIT KAPASITAS 10 KG

Pengembangan Desain dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi

1.1 ISOLASI Gagal Mengisolasi

UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian TNI

BAB 4 ANALISA KONDISI MESIN

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan

Teknologi Pengolahan Bioetanol dari Nira Aren

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB XX DEFORMASI PADA KONSTRUKSI LAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

1. Bagian Utama Boiler

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI

III. METODOLOGI PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

PERANCANGAN DAN APLIKASI ALAT PIROLISIS UNTUK PEMBUATAN ASAP CAIR

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

BAB I PENDAHULUAN. Sampah menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat. indonesia, di daerah perdesaan banyak sekali sampah organik kebun

Mulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

Foto Alat. Pengujian Marshall

V. HASIL UJI UNJUK KERJA

RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perencanaan Alat Alat pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak sebagai pengganti minyak bumi. Pada dasarnya sebelum melakukan penelitian dan membuat alat, terlebih dahulu rencanakan bentuk dan spesifikasi pada bahan yang akan dibuat untuk menjadikan suatu alat, khususnya alat pirolisator limbah plastik. Salah satu prosesnya adalah membuat dudukan tabung dan pengelasan sambungan pipa kondensor. Pengelasan (Welding) adalah teknik penyambungan bahan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi. Pengelasan merupakan cara utama dalam proses pembuatan alat pirolisator limbah plastik sebagai metode penyambungan pipa sambungan dan pemasangan Universitas Mercu Buana 20

pipa kondensor jenis spiral. Ada dua metode pengelasan yang digunakan dalam proses pembuatan alat pirolisator limbah plastik, antara lain: 3.1.1 Las Listrik Las listrik adalah suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan elektroda dan tenaga listrik sebagai sumber panasnya. Jenis sambungan dengan metode las ini merupakan sambungan tetap. Las listrik dalam proses pembuatan alat destilasi limbah plastik ini digunakan untuk pembuatan dudukan tabung reaktor dan tabung kondensor. 3.1.2 Las Asetilen Las asetilen adalah pengelasan yang dilakukan dengan pencampuran dua jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam metode pengelasan jenis ini yang digunakan adalah campuran dari gas oksigen dan gas lain sebagai gas bahan bakar. Las asetilen dalam proses pembuatan alat destilasi limbah plastik ini digunakan untuk pemasangan pipa sambungan, sok drat, serta pemasangan pipa kondensor jenis spiral. Sambungan pipa Las asetilen dan las listrik Sok drat Dudukan tabung Gambar 3.1 Pengelasan komponen Universitas Mercu Buana 21

3.2 Persiapan Alat Dan Bahan Untuk melakukan proses pirolisis, sebelumnya dilakukan persiapan bahan dan alat. Adapun komponen atau properties yang digunakan antara lain: 3.2.1 Kantong Kresek Kantong kresek merupakan bahan dasar untuk mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak. Dalam penelitian ini, kantong kresek yang digunakan sebanyak 3 kg. Gambar 3.2 Kantong Kresek Hitam 3.2.2 Pipa spiral Universitas Mercu Buana 22

Pipa spiral merupakan salah satu komponen pada alat pirolisator. Jenis pipa inilah yang akan digunakan pada peralatan pirolisis yang akan dibuat. Adapun keuntungan yang terdapat pada pipa spiral tersebut, antara lain: 1. Harganya murah karena mudah membuatnya 2. Kompak karena posisinya dan tidak ada sambungan pada spiral, yang memudahkan dalam proses pemasangan 3. Dalam proses pembersihan hanya semprot menggunakan air dan deterjen. Jenis penukaran kalor inilah yang akan digunakan didalam tabung kondensor, dan akan disambungkan pada tabung masak. Gambar 3.3 Pipa Spiral Keterangan: 1. Panjang : 2,9 m 2. Diameter lubang : Ө 5 mm 3. Jumlah pipa perbaris: 9 baris Universitas Mercu Buana 23

Dalam melakukan proses pirolisis dari plastik kantong kresek yang telah dipanaskan, maka pipa spiral di las dengan sambungan pipa yang menghubungkan antara tabung masak dengan tabung kondensor. Uap yang masuk melalui pipa sambungan akan masuk melalui lubang refrgerant dan mengalir melalui pipa spiral dan keluar menuju lubang refrigerant keluar. 3.2.3 Tabung Reaktor Komponen lain yang terdapat pada alat pirolisator limbah plastik kantong kresek yaitu tabung reaktror. Tabung reaktor yang akan digunakan terbuat dari seng yang tahan terhadap panas, gunanya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses memasak. Pada tutup tabung reaktor tersebut, terdapat klem atau perekat yang berfungsi sebagai penahan uap. Untuk mengurangi losses pada saat dilakukannya proses pirolisis. Gambar 3.4 Tabung Reaktor dan Klem Keterangan tabung reaktor: 1. Diameter : Ө 300 mm 2. Tinggi : 530 mm Universitas Mercu Buana 24

3. Kapasitas tabung : 5 kg 3.2.4 Tabung Kondensor Komponen lain yang terdapat pada alat pirolisator adalah tabung kondensor. Komponen ini berfungsi sebagai wadah untuk menaruh pipa spiral dan air. Gambar 3.5 Tabung Kondensor Keterangan : 1. Tinggi : 350 mm 2. Diameter Tabung : Ө 400 mm 3.2.5 Kompor Gas Kompor gas berfungsi sebagai alat pemanas untuk meleburkan Objek plastik kantong kresek menjadi uap. Adapun kelebihan kompor gas dibandingkan dengan kompor minyak, yaitu: Universitas Mercu Buana 25

1. Tekanan api yang dihasilkan lebih besar dibandingkan kompor minyak. 2. Lebih cepat dalam melakukan proses peleburan plastik. 3. Keluaran api yang dikeluarkan dari lubang kompor gas lebih besar dibandingkan dengan kompor minyak. 4. Lebih hemat biaya. Gambar 3.6 Kompor Gas 3.2.6 Regulator Gas Regulator manual pada kompor gas berfungsi sebagai alat pengatur dari gas yang keluar dari tabung menuju kompor melalui selang. Keunggulan alat pengaman regulator gas, yaitu: 1. Mencegah kebocoran gas elpiji yang bisa menyebabkan ledakan dan kebakaran pada tabung gas elpiji (LPG). 2. Dapat menghemat gas elpiji hingga 30%. Universitas Mercu Buana 26

Gambar 3.7 Regulator Gas Manual 3.2.7 Termometer Bimetal (Model Payung) Berfungsi untuk mengukur suhu di dalam ruang tabung pembakaran. Bukan hanya untuk mengukur suhu, termometer bimetal di gunakan sebagai acuan peneliti dalam mengatur besar kecilnya api. Jika termometer menunjukan suhu yang melebihi batas maksimal maka api harus segera di kecilkan, hal ini bertujuan supaya tidak terjadi over heat di dalam ruang pembakaran. Gambar 3.8 Termometer Bimetal Universitas Mercu Buana 27

3.2.8 KRAN BALL VALVE Ball valve merupakan salah satu bagian dari alat pirolisator. Ball valve dalam alat pirolisator ini mempunyai fungsi utama yaitu mengatur penghentian uap yang dihasilkan dari peleburan plastik. Gambar 3.9 Kran Ball Valve 3.2.9 SEAL TAPE Berfungsi untuk mencegah kebocoran pada sambungan pipa yang memiliki ulir. Pemakaian seal tape pipa air berbeda dengan pipa gas dan juga seal tape air bertekanan rendah berbeda dengan tekanan tinggi. Gambar 3.10 seal tape Universitas Mercu Buana 28

3.2.10 Selang Gas Sebagai sarana yang berfungsi untuk mengalirkan gas dari tabung menuju kompor. Sebelum menyalakan kompor, periksa terlebih dahulu selangnya, hal ini dilakukan untuk mencegah kebocoran gas supaya tidak terbakar pada saat menyalakan kompor. Gambar 3.11 Selang Gas 3.2.11 Pipa Penyambung Pipa besi sepanjang 300 mm berfungsi untuk menghubungkan tabung pembakaran dengan kondensor yang berada di dalam tabung pendingin, selain itu pipa penyambung ini langsung di lewati uap hasil pembakaran dari tabung pembakaran menuju kondensor. Gambar 3.12 Pipa Penyambung Universitas Mercu Buana 29

3.2.12 Jerigen Jerigen dengan kapasitas 2 liter berfungsi sebagai tempat minyak yang telah dihasilkan dari proses pirolisis. Gambar 3.13 Jerigen 3.2.13 Dudukan Tabung Dudukan ini befungsi sebagai wadah untuk meletakan tabung kondensor dan tabung masak dalam proses pirolisis. Gambar 3.14 Dudukan tabung Universitas Mercu Buana 30

3.2.14 Gelas Ukur Gelas ukur merupakan suatu alat yang befungsi untuk mengukur volume larutan minyak yang dihasilkan dari proses pirolisis guna mengetahui hasil yang lebih tepat dan maksimal. Gambar 3.15 Gelas ukur 3.2.15 Sok Drat Luar Dan Dalam Komponen ini berfungsi sebagai alat yang menghubungkan tabung masak dengan tabung kondensor melalui pipa penyambung untuk mengalirkan uap yang dihasilkan dari proses peleburan plastik. Gambar 3.16 Sok drat luar dalam Universitas Mercu Buana 31

3.2.16 Kran Air Komponen ini berguna sebagai alat pengatur buka tutup aliran minyak yang dihasilkan dari proses pirolisis dan mengalir dari pipa spiral (kondensor) menuju gelas ukur. Gambar 3.17 Kran Air 3.2.17 Corong Minyak Corong minyak disini digunakan untuk memasukan minyak yang ada ditempat penampungan, dan dimasukkan ke dalam gelas ukur yang penampangnya cukup kecil. Gambar 3.18 Corong Minyak Universitas Mercu Buana 32

3.2.18 Suntikan Disini suntikan digunakan untuk memisahkan antara minyak dengan air yang terdapat di tempat penampungan minyak dari hasil proses pirolisis. Gambar 3.19 Suntikan (Sumber Google) 3.2.19 Gas LPG (LIQUID PETROLEUM GAS) Penggunaan Gas elpiji biasa digunakan pada kompor gas karena hemat dalam pemakaiannya dibandingkan dengan minyak tanah. Karena elpiji merupakan sarana penghemat energi. Di bandingkan dengan minyak tanah, elpiji jauh lebih cepat dan praktis karena tekanannya lebih besar. Gambar 3.20 Tabung gas elpiji (Sumber Google) Universitas Mercu Buana 33

3.3 Proses Perakitan Alat Perakitan adalah proses penggabungan dari beberapa bagian komponen untuk membentuk suatu konstruksi yang diinginkan. Proses perakitan untuk komponen-komponen yang dominan terbuat dari pelat-pelat tipis dan pelat tebal ini membutuhkan teknik-teknik perakitan tertentu yang biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya faktor-faktor yang paling berpengaruh adalah : 1. Jenis bahan pelat yang akan dirakit 2. Kekuatan bahan yang dibutuhkan untuk konstruksi perakitan 3. Pemilihan metode penyambungan yang tepat 4. Pemilihan metode penguatan pelat yang tepat 5. Penggunaan alat-alat bantu perakitan 6. Keindahan bentuk 7. Finishing Universitas Mercu Buana 34

Adapun langkah atau proses perakitan dalam pembuatan alat pirolisator limbah plastik kantong kresek, antara lain seperti pada flow chart dibawah ini: Proses Pelubangan Sisi Tabung Lubangi bagian dinding atas tabung reaktor dan tabung Lubangi bagian dinding bawah tabung kondensor untuk saluran ex Lubangi bagian tengah pada tabung reaktor yang gunanya untuk pemasangan Lubangi bagian dinding atas tabung reaktor, berlawanan dengan pipa kondensor gunanya untuk lubang hawa Proses Pengelasan Tabung Las sok drat di tabung reaktor yang telah dilubangi Masukan pipa spiral di dalam tabung kondensor kemudian las pada bagian in dan ex Las kran pembuangan dengan lubang ex pipa spiral Las bagian sok drat pada pipa sambungan di bagian in dan ex Pasang pipa sambungan pada bagian atas tabung reaktor dan tabung kondensor Gambar.3.21 Flow Chart Proses Perakitan Universitas Mercu Buana 35

3.22 Alat Pirolisator 3.4 Proses Pengujian Sebelum melakukan proses pengujian pirolisis, terlebih dahulu harus dipersiapkan peralatan-peralatan sangat diperlukan untuk mendukung proses pirolisis. Untuk itu hal-hal yang perlu di perhatikan yaitu: 3.4.1 Tempat Pirolisis Alat pirolisator sedapat mungkin diletakan pada tempat terlindung dari hujan dan angin sehingga proses pirolisis tidak terganggu, dan dilakukan pada tempat yang terbuka sehingga polusi asap udara yang keluar dari proses pirolisis tidak mengganggu pernapasan. Universitas Mercu Buana 36

3.4.2 Persiapan Bahan Sebelum memulai proses destilasi, hal yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan bahan-bahan yang akan didestilasikan dengan terlebih dahulu perlu menimbang berat bahan, supaya dapat mengetahui berapa bahan yang akan di destilasi, dan memotong bahan menjadi ukuran kecil tujuannya adalah supaya bahan yang lebih cepat melebur dan juga tabung dapat lebih banyak menanmpung bahan,sehingga tidak menggagu waktu proses pengujian. 3.4.3 Pengecekan Tabung, Selang, Dan Regulator Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kebocoran pada selang yang mengakibatkan terjadinya kebakaran dan ledakan pada tabung gas elpigi. Untuk itu, perlu dilakukan pengecekan klem selang yang menyambung pada regulator dan kompor. 3.4.4 Pemasukan Bahan Material Setelah bahan yang akan dipirolisis sudah di persiapkan, kemudian Bahan dimasukan kedalam tabung reaktor dan juga tidak menekan bahan terlalu padat supaya uap dapat berpenetrasi dengan baik. Selanjutnya tabung reaktor ditutup rapat dengan menggunakan tutup tabung reaktor, Kemudian tutup tabung reaktor di kunci dengan menggunakan pengunci klem. 3.4.5 Mengatur Posisi Tabung Setelah tutup tabung reaktor di kunci dengan klem sampai rapat, tabung reaktor di tempatkan di atas dudukan atau tungku yang tepat di bawah tabung reaktor terdapat sumber kalor atau kompor. Selanjutnya mengatur posisi pipa Universitas Mercu Buana 37

sambungan agar tabung reaktor dan kondensor tersambung dengan baik, sehingga uap dari tabung reaktor dapat mengalir secara sempurna menuju kondensor tanpa ada kebocoran. 3.4.6 Pemasukan Air Kondensor Setelah pengaturan posisi tabung reaktor dan tangki kondensor selesai, masukan air pendingin ke dalam tangki kondensor sampai tube kondensor terendan air. 3.4.7 Proses Pembakaran (Pirolisis) Proses pembakaran dilakukan dilakukan pada tabung reaktor yang didalamnya sudah terisi bahan plastik kantong kresek dan perlu diamati waktu dan suhu pada saat proses pirolisis berlangsung. 3.4.8 Proses Peleburan Proses peleburan adalah proses perubahan fase padat menjadi fase cair. Dalam penelitian ini, zat padat yang diubah adalah plastik kantong kresek. Universitas Mercu Buana 38

Tabel 3.1 Tabel Titik lebur plastik (Sumber Wikipedia) Proses temperatur lebur Polimer Material C ABS 180-240 Acetal 185-225 Acrylic 180-250 Nylon 260-290 Poly Carbonat 280-310 LDPE 160-240 HDPE 200-280 PP 200-300 PS 180-260 PVC 160-180 3.4.9 Proses Kondensasi Proses kondensasi terjadi setelah bahan didalam tabung reaktor melebur menjadi uap. Kemudian uap itu akan mengalir menuju kondensor melalui pipa sambungan kurang lebih 1 jam setelah proses pirolisis berlangsung. Indikasi jika akan terjadi proses kondensasi yaitu apabila sudah terjadi kenaikan suhu pada termometer. Universitas Mercu Buana 39

3.4.10 Penampungan Minyak Setelah terjadi proses kondensasi, kemudian minyak mengalir melalui pipa spiral dan keluar menuju keran dan tempat penampungan. Didalam minyak tersebut masih mengandung banyak timbal, untuk itu perlu adanya proses penyulingan agar minyak tersebut menjadi murni. Ada 2 metode penampungan minyak yaitu dengan cara mencampurkan minyak dengan penampung yg berisi air dan diatasnya terdapat saluran untuk langsung dapat memisahkan minyak dengan air. Cara lainnya yaitu dengan cara membiarkan minyak yang bercampur dengan air tersebut hingga proses destilasi selesai, kemudian dipisahkan dengan menggunakan pipet ukuran. Gambar 3.23 Proses Penampungan minyak 3.4.11 Pengambilan minyak Setelah proses penampungan minyak sudah selesai, kemudian minyak yang masih bercampur air dipisahkan dengan pipet ukuran untuk dipindahkan Universitas Mercu Buana 40

kedalam gelas ukur guna mengetahui volume minyak yang dihasilkan dari proses destilasi tersebut. Gambar 3.24 Hasil Minyak Pirolisis Plastik 3.5 Proses Pengambilan Data Operasi Untuk lebih mengetahui kondisi kerja alat pirolisis limbah plastik menjadi bahan bakar, maka dilakukan percobaan untuk mengambil data operasi yang akan memberikan gambaran kinerja alat tersebut. Parameter yang di ambil dalam langkah percobaan tersebut yaitu: 3.5.1 Berat Bahan Material Sebelum melakukan proses pirolisis, langkah yang diambil terlebih dahulu yaitu dengan melakukan penimbangan bahan material plastik untuk dapat mengetahui jumlah dan berat bahan yang akan dimasukkan kedalam tabung reaktor. Universitas Mercu Buana 41

3.5.2. Waktu dan Proses Pirolisis Cara pengambilan waktu pada saat melakukan proses pirolisis yaitu dengan mencatat waktu, Pada saat dimulainya proses destilasi dan juga pada saat proses destilasi selesai. 3.5.3. Jumlah Bahan Bakar Gas LPG Jumlah bahan bakar yang di gunakan untuk proses pemanasan tabung reaktor, Diketahui dari berapa banyak bahan bakar gas yang di perlukan pada saat dimulainya proses pirolisis dan juga pada saat proses pirolisis selesai. 3.5.4. Suhu Ruangan Suhu Ruangan diukur disekitar alat destilasi. 3.5.5. Jumlah Yang Dihasilkan Volume minyak yang dihasilkan dari proses pirolisis diketahui dengan menggunakan gelas ukur. Universitas Mercu Buana 42

Start Persiapan Pengujian Pembuatan Alat Pirolisis Persiapan Bahan Persiapan Tempat Pengujian Pengambilan Data Pengujian Uji Lab Lemigas Analisa Data Selesai Gambar 3.25 Flow Chart Penelitian Universitas Mercu Buana 43

Tabel 3.2 Data pengujian NO Parameter Nilai Satuan 1. Bahan Baku 3 kg 2. Bahan bakar gas elpiji 3 kg 3. Waktu Pirolisis 6 Jam 4. Suhu lingkungan 23 0 C 5. Suhu air pendingin masuk - 0 C 6. Suhu air pendingin atas - 0 C 7. Suhu air pendingin keluar - 0 C 8. Hasil minyak 2 Liter 9. Suhu kondensat - 0 C 10. Laju aliran kondensat - CC/jam Universitas Mercu Buana 44