MENJAGA KETERSEDIAAN KONEKSI INTERNET DENGAN METODE FAILOVER ABSTRAK Perkembangan teknologi saat ini khususnya dunia internet semakin berkembang pesat disertai kebutuhan manusia akan kebutuhan teknologi internet semakin meningkat karena dengan internet setiap orang dapat saling terhubung dengan bantuan jalur telekomunikasi. Oleh sebab itu banyak bermunculan Internet Service Provider (ISP) dan beberapa teknologi untuk internet. Salah satu teknologi yang digunakan adalah metode failover. Masalah yang timbul biasanya seringkali koneksi internet tersendat bahkan terputus, padahal kita sebagai pengguna menginginkan koneksi internet yang lancar. Untuk menunjang keinginan koneksi yang tidak terputus, tentu kita harus memiliki 2 ISP. ISP 1 digunakan sebagai koneksi utama dan ISP 2 digunakan sebagai koneksi cadangan. Maka dari itu solusi yang ditawarkan adalah dengan menggunakan metode failover. Aditya Erlangga Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma adt.erl27@yahoo.co.id Metode failover merupakan salah satu cara alternatif dalam mengatasi gangguan atau putus (offline) maka traffik akan otomatis dialihkan ke line yang masih hidup (online). Dengan metode failover ini kita bisa menggabungkan 2 ISP yang berbeda untuk menjaga kualitas koneksi internet. Dengan menerapkan metode failover ini, dapat diketahui bahwa metode ini dapat diterapkan untuk mewujudkan hal tersebut. Dimana kita dapat menentukan koneksi internet mana yang akan dijadikan sebagai koneksi primary dan koneksi secondary yang di setting dalam iptables PC server. Kata Kunci : Metode Failover, ISP, Internet.
PENDAHULUAN Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang secara bahasa bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut demikian karena internet merupakan jaringan komputer-komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan dengan bantuan jalur telekomunikasi. Perkembangan internet saat ini semakin pesat serta banyak muncul beberapa tekhnologi untuk internet. Menggunakan internet, kita bisa menikmati berbagai macam fasilitas. Jika ingin mencari informasi tentang sesuatu, Google.com mungkin adalah kata pertama yang diketik di browser. Untuk tersambung ke jaringan internet, pengguna harus menggunakan layanan khusus yang disebut ISP (Internet Service Provider). Media yang umum digunakan adalah melalui telepon (dikenal sebagai PPP, Point to Point Protocol). Pengguna memanfaatkan komputer yang dilengkapi dengan modem (modulator and demodulator) untuk melakukan dial-up ke server milik ISP. Begitu tersambung ke server ISP, komputer si pengguna sudah siap digunakan untuk mengaksses jaringan internet. Biasanya masalah yang timbul dalam berinternet adalah seringkali koneksi internet tersendat bahkan terputus, padahal kita sebagai pengguna menginginkan koneksi internet yang lancar. Untuk menunjang keinginan koneksi yang tidak terputus, tentu kita harus memiliki 2 provider. ISP 1 digunakan sebagai koneksi utama dan ISP 2 digunakan sebagai koneksi cadangan. Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk tetap menjaga kualitas koneksi internet adalah dengan menggunakan metode Failover. Pengetahuan tentang Failover pada dasarnya adalah dimana jika kondisi link pada suatu jaringan terputus, maka link akan diarahkan ke jalur lain secara otomatis. Berdasarkan dari uraian diatas penulis merasa yakin untuk mengangkat tugas akhir yang berjudul MENJAGA KETERSEDIAAN KONEKSI INTERNET DENGAN METODE FAILOVER. TINJAUAN PUSTAKA Dalam pembuatan perancangan. Penulis melakukan beberapa tahapantahapan antara lain :
1. Tahapan metode penelitian 1. Mengumpulkan sumber-sumber dari buku-buku dan internet yang berhubungan dengan Failover dan Load Balancing. 2. Mencari artikel-artikel tentang jaringan komputer dan Linux. 3. Melakukan instalasi Linux Ubuntu 10.10. 4. Konfigurasi Ubuntu mulai dari interfaces, table routing, iptables, dan set load balancing. 5. Konfigurasi modem ISP 1 dan ISP 2 ke PC server Linux. 6. Konfigurasi PC client ke PC server linux. 7. Menguji coba Failover yang dihasilkan dengan cara: a. Menghubungkan Modem ISP 1 ke PC server linux. b. Menghubungkan Modem ISP 2 ke PC server linux. c. Menghubungkan ke dua Modem ISP 1 dan ISP 2 ke PC server linux. d. Menghubungkan PC client ke PC server linux. e. Melakukan test failover dari PC client ke semua jaringan. 2. Peralatan yang Dibutuhkan 1. Hardware (Perangkat Keras) a. 1 PC untuk Server Failover. b. 1 PC untuk client. c. 2 Modem ISP yang berbeda, yaitu ADSL dan SmartFren. d. 2 LAN Card tambahan untuk PC Server. e. 1 Hub/switch f. Tools yang terdiri dari : Crimping tools, Obeng +/-, Kabel UTP, dan Konektor RJ-45. 2. Software (Perangkat Lunak) a. Sistem Operasi Ubuntu 10.10 untuk Sever Failover. b. Sistem Operasi Windows XP untuk PC client. Pembahasan Dan Hasil Pada Bab ini akan dijelaskan bagaimana proses dari instalasi PC server, PC client, modem yang akan digunakan, melakukan konfigurasi setiap network, dan melakukan uji coba terhadap failover. Adapun penulis akan memberikan gambaran topologi yang akan digunakan untuk memudahkan dalam perancangan, seperti pada gambar ini.
Gambar 1. Topologi Failover Gambar 6. Ifconfig Gambar 2. Login Root Gambar 7. Terminal Table Routing Gambar 8. Configure Table Routing Gambar 3. Sysctl.conf Gambar 4. Network Interface Gambar 9. Terminal Booting Network Gambar 5. Configure TCP/IP Gambar 10. Configure Booting Network
ip rule add prio 20 from 192.168.0.0/24 table smartfren Gambar 11. Terminal IP Tables Kemudian akan muncul tampilan layar kosong iptables dan isi dengan perintah-perintah seperti dibawah ini. #!/bin/bash #Main Rule ip route flush table smartfren ip route flush table adsl ip route flush table internet ip route add default via 192.168.0.1 dev eth0 src 192.168.0.2 proto static table smartfren ip route append prohibit default table smartfren metric 1 proto static ip rule add prio 30 from 10.10.10.0/24 table adsl ip route add default via 10.10.10.1 dev eth1 src 10.10.10.10 proto static table adsl ip route append prohibit default table adsl metric 5 proto static ip rule add prio 10 table main ip rule add prio 20 table smartfren ip rule add prio 30 table adsl ip rule add prio 40 table internet ##Set Load Balancing ip rule add prio 40 table internet ip route add default proto static table internet \ nexthop via 192.168.0.1 dev eth0 weight 1 \ ip route del default table main nexthop via 10.10.10.1 dev eth1 weight 1 ip route del default table smartfren ip route del default table adsl ip route del default table internet ##NAT echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward iptables -F
iptables -P INPUT DROP iptables -A INPUT -i eth2 -j ACCEPT iptables -A INPUT -i eth1 -p tcp -s 0/0 --dport 25 -j ACCEPT iptables -A INPUT -i eth0 -p tcp -s 0/0 --dport 25 -j ACCEPT iptables -A INPUT -m state --state ESTABLISHED,RELATED -j ACCEPT iptables -A INPUT -p tcp -i eth1 -j REJECT --rejectwith tcp-reset iptables -A INPUT -p tcp -i eth0 -j REJECT --rejectwith tcp-reset iptables -A INPUT -p tcp -i eth1 -j REJECT --rejectwith icmp-port-unreachable iptables -A INPUT -p tcp -i eth0 -j REJECT --rejectwith icmp-port-unreachable Fungsinya adalah untuk menghapus semua rute dalam tabel routing utama melalui satu perintah. 2. ip route add prio 10 table main Fungsinya adalah memberi prioritas untuk masing-masing tabel. 3. ip route del default table main Fungsinya adalah untuk menghapus routing ke arah default gateway. 4. ip rule add prio 20 from 192.168.0.0/24 table smartfren Fungsinya adalah membuat table routing ke arah SmartFren. 5. ip rule add prio 30 from 10.10.10.0/24 table adsl Fungsinya adalah membuat table routing ke arah ADSL. iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j SNAT -- to 192.168.0.2 iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth1 -j SNAT -- to 10.10.10.10 Keterangan : ##Main Rule 1. ip route flush table smartfren ##Set Load Balancing Perhatikan pada routing ke arah SmartFren dan ADSL routing default dibuang (prohibit). Hal ini dilakukan supaya nantinya dapat dilakukan ke beberapa sambungan ke internet. 1. ip rule add prio 40 table internet Fungsinya adalah Set up Load Balancing ke dua (2) buah gateway ke internet.
Dibagian akhir ini terlihat proses load balancing-nya dengan cara mengarahkan default ke table internet yang mempunyai dua buat nexthop melalui 192.168.0.1 eth0 dan 10.10.10.1 eth1. Perhatikan parameter weight, disini digunakan nilai weight yang sama maka prioritas paket akan sama baik untuk eth0 maupun eth1. Jika kita bedakan nilai weightnya maka nilai weight yang lebih besar akan memperoleh prioritas untuk dilalui paket lebih rendah. 8. iptables -A INPUT -p tcp -i eth1 -j REJECT --reject-with tcp-reset 9. iptables -A INPUT -p tcp -i eth0 -j REJECT --reject-with tcp-reset 10. iptables -A INPUT -p udp -i eth1 -j REJECT --reject-with icmp-port unreachable 11. iptables -A INPUT -p udp -i eth0 -j REJECT --reject-with icmpport-unreachable ##NAT Buat script untuk melakukan NAT untuk ke dua (2) interface menuju internet. Contoh script adalah sebagai berikut : Fungsinya adalah pastikan agar PC server dapat memforward IP paket. 1. echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward Fungsi script dibawah ini adalah untuk bersihkan isi iptables. 2. iptables F 3. iptables P INPUT DROP 4. iptables A INPUT -i eth2 -j ACCEPT 5. iptables A INPUT -i eth1 p tcp s 0/0 dport 25 j ACCEPT 6. iptables A INPUT -i eth0 p tcp s 0/0 dport 25 j ACCEPT 7. iptables -A INPUT -m state --state ESTABLISHED,RELATED j ACCEPT Untuk script dibawah ini, lakukan source NAT untuk eth0 dan eth1. 12. iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 j SNAT --to 192.168.0.2 Fungsinya adalah untuk mengaktifkan fungsi NAT agar router tersebut dapat membungkus semua IP yang berada di network 192.168.0.2 menjadi IP di network 192.168.0.2 agar dapat dikenal. 13. iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth1 j SNAT --to 10.10.10.10 Fungsinya adalah untuk mengaktifkan fungsi NAT agar router tersebut dapat membungkus semua IP yang berada di network 10.10.10.10
menjadi IP di network 10.10.10.10 agar dapat dikenal. Kesimpulan dan Saran Gambar 12. Failover Sukses Tes koneksi dengan menggunakan perintah PING dari PC client terhadap network lokal dan network luar (internet). Tabel 1. Hasil Tes Koneksi Dari PC Client Tujuan IP Address Keterangan Eth 0 192.168.0.2 SUKSES Eth 1 10.10.10.10 SUKSES Eth 2 192.10.10.1 SUKSES Modem 192.168.0.1 SUKSES Smartfren Modem ADSL 10.10.10.1 SUKSES www.google.co 74.125.235.20 SUKSES.id www.facebook. com 69.63.189.11 SUKSES Dari hasil uji coba yang dilakukan, metode failover merupakan suatu alternatif jika memiliki lebih dari satu koneksi internet dan menjaga ketersediaan koneksi internet. Metode failover ini dapat secara otomatis bekerja pada line internet yang mengalami putus koneksi. Cara yang digunakan adalah penulis memasukkan script ke dalam iptables dimana fungsi NAT ini berperan dalam mengoneksikan komputer ke internet, sehingga ketika koneksi primary putus maka server akan mengalihkan ke line yang masih hidup. Dari pengamatan yang penulis lakukan bahwa metode failover ini berjalan dengan baik dalam setiap percobaannya. Dengan segala keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, pembahasan tentang metode failover ini masih sederhana terutama dalam hal fungsi dan performance kerja. Maka perlu dikembangkan lagi ke tahap yang sempurna yaitu dengan menggunakan load balancing yang benar-benar
mengandalkan kemampuan dalam membagi beban kerja dan dengan performance yang tinggi. Hal ini perlu diperhatikan dalam arsitektur jaringan yang kompleks dan penambahan script khusus supaya mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Perlu diketahui bahwa metode failover ini merupakan tahap dasar dari load balancing yang sangat handal dalam memanfaatkan koneksi internet lebih dari satu. Daftar Pustaka [1] Aji, Kresno, dan Agus Hartanto, System Adminstering Redhat Linux, Elexmedia Komputindo, Jakarta, 2003. [2] Athailah, Mastering Ubuntu, Mediakita, Jakarta, 2011. [3] Anonim, Modul Panduan Praktikum Jaringan Komputer Dasar, Lab. Tingkat Lanjut Sistem Komputer Universitas Gunadarma, Depok, 2008. [4] Anonim, Modul Panduan Praktikum Jaringan Komputer Lanjut, Lab. Tingkat Lanjut Sistem Komputer Universitas Gunadarma, Depok, 2008. [5] Badegkimo, 2011, Metode Load Balancing Dengan Failover, [online], (http://badegkimo.blogspot.com/2011/07/metodeload-balancing-dengan-fail-over.html, diakses tanggal 12 Juli 2011). [6] Dobelden, 2007, Load Balancing Dengan Debian Etch, [online], (http://dobelden.wordpress.com/2007/08/21/loadbalancing-dengan-debian-etch/, diakses tanggal 12 Juli 2011). [7] Nugraha, Dhimas, 2010, Setting Load Balance dan Failover di Clear OS, [online], (http://dhimasnugraha.wordpress.com/20 10/09/30/setting-load-balance-dan-failover-di-clearos/, diakses tanggal 12 Juli 2011). [8] Nugroho, Bunafit, Instalasi & Konfigurasi Jaringan Windows dan Linux, Andi Offset, Yogyakarta, 2005. [9] Rafiudin, Rahmat, IP Routing dan Firewall Dalam Linux, Andi Offset, Yogyakarta, 2006. [10] Verry, 2010, Membuat Clustering Load Balancing di Linux, [online], (https://verrysoon030391.wordpress.com/ 2010/10/08/membuat-clustering-loadbalancing-di-windowseh-salah-linuxmaksudnya/, diakses tanggal 10 Agustus 2011). [11] Wahana Komputer, Pintar Menjadi Administrator Jaringan Komputer, Andi Offset, Yogyakarta, 2005. [12] Zubair, Alif, 2011, Definisi Failover dan Load Balancing, [online], (http://infomixx.blogspot.com/2011/07/definisifailover-dan-load-balancing.html, diakses tanggal 12 Juli 2011). [13] Zubair, Alif, 2011, Sistem Failover, [online], (http://infomixx.blogspot.com/2011/08/sistemfailover.html, diakses tanggal 1 Agustus 2011). [14] Zubair, Alif, 2011, Sejarah Linux, [online], (http://infomixx.blogspot.com/2011/08/sejarahlinux.html, diakses tanggal 1 Agustus 2011).