I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dikategorikan sebagai provinsi yang sedang berkembang.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. awal sampai akhir penelitian. Pada tahapan penelitian ini diawali dengan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan data sekunder yang berasal dari instansi atau dinas terkait.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Timur. Letak tersebut berada di Teluk Lampung dan diujung selatan pulai

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

BAB IV GAMBARAN UMUM. Bujur Timur sampai 105º50 (BT) Bujur Timur dan 3º45 (LS) Lintang Selatan

I. PENDAHULUAN. Bandar Lampung yang dikategorikan sebagai kota yang sedang berkembang,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Lampung dengan menggunakan data

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

*Program Padat Karya Tunai Irigasi di Lampung Dilaksanakan di 151 Lokasi*

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

I. II. III. IV. V. I. PENDAHULUAN. yang diketahui memiliki potensi besar yang dapat terus dikembangkan dalam

III. METODE PENELITIAN. Provinsi Lampung adalah data sekunder berupa PDRB tiap kabupaten/kota di

III. METODE PENELITIAN. menggunakan alat uji statistik berupa uji beda maka variabel yang digunakan

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Lampung yang dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

STUDI PENINGKATAN PELAYANAN OPERASIONAL PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA BANDA ACEH TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. untuk tanaman pangan salah satunya yaitu ubi kayu (Manihot utilissima). Ubi

BAB III GAMBARAN UMUM PARIWISATA LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum Setiap manusia akan menimbulkan buangan baik cairan, padatan maupun

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

Perkembangan harga Pangan Tingkat Pedagang Eceran

I. PENDAHULUAN. dengan jalan mengolah sumberdaya ekonomi potensial menjadi ekonomi riil

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik Provinsi Lampung ( time series ) pada jangka waktu 6 tahun. terakhir yakni pada tahun 2006 hingga tahun 2007.

I. PENDAHULUAN. Tembakau merupakan salah satu komoditas ekspor, produksi tembakau selain

I. PENDAHULUAN. Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris, yang ditunjukkan oleh luas

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh

IV. KONDISI UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas sampah yang dihasilkan. Demikian halnya dengan jenis sampah,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki beragam masalah

I. PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk hidup adalah kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian pada suatu negara akan didukung dengan kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mil laut dengan negara tetangga Singapura. Posisi yang strategis ini menempatkan

PROFIL KABUPATEN / KOTA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

III. METODE PENELITIAN. kuisioner adalah untuk mengetahui ketepatan waktu, jumlah, jenis, tepat (sasaran),

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam data ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sektor perkebunan merupakan salah satu upaya untuk

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan

BAB IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

I. PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

I. PENDAHULUAN. ruang untuk penggunaan lahan bagi kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Teluk Betung Barat Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah No.

BAB I. PENDAHULUAN. adalah mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan meningkatkan. kemampuan berproduksi. Hal tersebut tertuang dalam RPJMN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48

I. PENDAHULUAN. karena kota harus menanggung beban berat akibat tingginya tingkat pertambahan

METODE PENELITIAN. kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Anggaran

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris di mana pembangunan di bidang pertanian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis letak Kabupaten Tanggamus pada sampai dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

METODE PENELITIAN. yang diambil dari buku dan literatur serta hasil-hasil penelitian terdahulu.

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada

I. PENDAHULUAN. yang sesuai dengan syarat tumbuh bagi tanaman perkebunan. Salah satu

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN KOTABARU LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

I PENDAHULUAN. tersebut antara lain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, menyumbang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam menopang kehidupan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. antara data time series selama 6 tahun yaitu dari tahun dan cross

Deskripsi Program Pembangunan IPLT

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

Sekapur Sirih. Bandar Lampung, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. Drs. Mohamad Razif, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. terlihat dari peranan sektor pertanian dalam penyediaan lapangan kerja, penyedia

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 53,21% DAN AKOMODASI LAINNYA 43,97%

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian adalah sektor yang sangat potensial dan memiliki peran yang

I. PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan perairan Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota

Jadual Peserta Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat Satker dan Wilayah Semester II Tahun 2011 Kementerian Pertanian (per Wilayah Provinsi Lampung)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dari lahir sampai mati, cenderung memerlukan bantuan dari orang lain

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, rincian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Pesawaran merupakan sebuah kabupaten Daerah Otonomi Baru

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung dikategorikan sebagai provinsi yang sedang berkembang. Provinsi lampung yang beribukota di Bandar Lampung memiliki areal dataran seluas 34623,80 Km 2 termasuk 160 pulau yang terletak pada bagian paling ujung Tenggara Pulau Sumatera. Secara geografis Provinsi Lampung terletak pada : 103 0 40 105 0 50 Bujur Timur; serta antara : 6 0 45 3 0 45 Lintang Selatan. Sebagian besar lahan di Provinsi Lampung merupakan kawasan hutan yaitu mencapai 833.847 Ha atau 25,26%. Selain itu merupakan daerah perkebunan (20,92%); tegalan / ladang (20,50%); daerah pertanian, dan perumahan. Provinsi Lampung mempunyai jumlah penduduk sebanyak 7,789,623 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 2,25 jiwa/km 2 (Dinas Kesehatan Lampung, 2012). Sesuai dengan perkembangan daerah dan pertumbuhan penduduk, serta efektifitasnya, Provinsi Lampung terbagi menjadi 15 Kabupaten / Kota dan memiliki 206 kecamatan serta 2423 kelurahan / desa. Kabupaten Kabupaten / Kota di Provinsi Lampung adalah sebagai berikut:

2 1. Kabupaten Lampung Barat. 2. Kabupaten Lampung Selatan. 3. Kabupaten Lampung Tengah. 4. Kabupaten Lampung Timur. 5. Kabupaten Lampung Utara. 6. Kabupaten Mesuji. 7. Kabupaten Pesawaran. 8. Kabupaten Pringsewu. 9. Kabupaten Tanggamus. 10. Kabupaten Tulang Bawang. 11. Kabupaten Tulang Bawang Barat. 12. Kabupaten Way Kanan. 13. Kabupaten Pesisir Barat. 14. Kota Bandar Lampung. 15. Kota Metro. Dari keseluruhan kabupaten / kota yang ada di Provinsi Lampung, terdapat beberapa kabupaten / kota yang memiliki jumlah kepadatan penduduk yang cukup tinggi. B. Identifikasi Masalah Dengan kepadatan penduduk yang semakin meningkat, masyarakat pada umumnya di suatu kota akan menghasilkan sampah dengan karakteristik yang berbeda beda. Pengelolaan sampah yang ada di Provinsi Lampung untuk saat ini pada umunya masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itulah

3 permasalahan sampah masih menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang paling serius yang dihadapi oleh masyarakat di Provinsi Lampung. Menghadapi permasalahan dari timbulan sampah yang semakin hari semakin meningkat, diperlukan fasilitas pendukung dalam pengelolaan persampahan. Selain itu, mengingat meningkatnya penduduk serta memiliki tingkat ekonomi yang serba berkecukupan, maka diperlukan teknologi yang mudah dan murah dalam mengolah sampah. Sebagai provinsi yang berkembang, kabupaten / kota di Provinsi Lampung menimbulkan timbulan sampah yang besar pula. Timbulan sampah yang tidak terurus akan menyebabkan terjadinya lingkungan yang kumuh dan menjadi tempat berkembangbiaknya sumber - sumber penyakit. Penanganan sampah yang ada selama ini selalu bertumpu pada pendekatan akhir (end of pipe), yakni memindahkan sampah dari satu tempat ke tempat yang lain (TPS/TPA). Penanganan sampah seperti ini sama halnya dengan memindahkan masalah dari satu tempat ke tempat yang lain. Bila hal ini terus menerus dilakukan maka dalam beberapa dekade ke depan bumi ini akan penuh dengan timbunan sampah. Pengelolaan sampah harus memerlukan sistem pengelolaan yang efektif, efesien dan ekonomis dalam pendayagunaan biaya, tenaga dan sarana. Pengolahan sampah di TPA akan menghasilkan limbah jenis lain seperti halnya air lindi yang berbahaya bagi lingkungan. Lindi yang dihasilkan dari TPA biasanya disalurkan melalui pengumpul yang akan mengalir ke dalam instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang terdiri dari bak kontrol, bak fakultatif, bak maturasi, bak filtrasi kerikil dan bak bio indikator. Kinerja pada

4 IPAL dipengaruhi faktor kriteria desain (waktu tinggal, beban BOD, beban volumetrik). Kinerja IPAL yang tidak optimal menyebabkan lindi yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan pencemaran air sungai dan air tanah. Kasus - kasus pembuangan lindi yang berkualitas buruk ke sungai mungkin saja terjadi di beberapa TPA di Provinsi Lampung. Penyebabnya mungkin saja faktor teknis atau non teknis. Pengetahuan mengenai kinerja beberapa IPAL di TPA - TPA di Provinsi Lampung adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk meninjau dan merevitalisasi instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk lindi pada beberapa tempat pembuangan akhir (TPA) di provinsi Lampung. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah di atas dapat disimpulkan bahwa instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk lindi pada TPA merupakan hal yang sangat penting untuk dikaji dan diteliti. Karena dapat memberikan informasi kepada instansi instansi yang terkait di provinsi Lampung mengenai IPAL. Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini disusun sebagai berikut: 1. Bagaimanakah desain eksisting IPAL pada pengelolaan TPA sampah di lokasi lokasi yang ditinjau (apakah sudah memenuhi syarat yang berlaku menurut pedoman / acuan yang dikeluarkan oleh Direktorat Pengembangan PLP Ditjen Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum )? 2. Bagaimana sistem pengoperasian IPAL (lindi) pada pengelolaan TPA TPA tersebut?

5 3. Apakah kapasitas atau dimensi IPAL (lindi) eksisting sudah memenuhi syarat yang berlaku? D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain : 1. Melakukan tinjauan ulang mengenai instalasi pengolahan air limbah (lindi) di beberapa TPA provinsi Lampung. 2. Untuk mengetahui karakteristik desain IPAL lindi dan sistem pengoperasian IPAL lindi di beberapa TPA provinsi Lampung. 3. Mengetahui kapasitas / dimensi IPAL lindi di TPA Provinsi Lampung. 4. Mendesain Instalasi Pengolahan Air Limbah (Lindi). E. Batasan Masalah Berikut adalah batasan masalah pada penelitian ini : 1. Daerah yang ditinjau adalah IPAL dari 4 lokasi di provinsi Lampung. Yakni TPA Bakung Bandar Lampung, TPA Lubuk Kamal Lampung Selatan, TPA Karang Rejo - Metro, dan TPA Bandar Jaya Timur Lampung Tengah. 2. Objek yang diteliti adalah desain IPAL dan kondisi eksisting IPAL lindi di TPA yang sudah ditentukan masing masing di provinsi Lampung. 3. Melakukan evaluasi terhadap kapasitas / dimensi IPAL di masing masing TPA provinsi Lampung.

6 F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Dapat menjadi informasi mengenai sistem pengoperasian pengolahan air lindi khususnya pada TPA yang dilaksanakan di provinsi Lampung. 2. Dapat menjadi referensi bagi para pengelola TPA dan stakeholder di Kabupaten / Kota Provinsi Lampung, dalam merencanakan desain instalasi pengolah lindi sesuai dengan kriteria desain yang berlaku.