SINTESIS DAN KARAKTERISASI ADSORBEN ASAM HUMAT TERIMOBILISASI PADA HIBRIDA MERKAPTO SILIKA DARI ABU SEKAM PADI

dokumen-dokumen yang mirip
ADSORPSI Pb(II) OLEH ASAM HUMAT TERIMOBILISASI PADA HIBRIDA MERKAPTO SILIKA DARI ABU SEKAM PADI

KAJIAN ph DAN WAKTU KONTAK OPTIMUM ADSORPSI Cd(II) DAN Zn(II) PADA HUMIN. Study of ph and EquilibriumTime on Cd(II) and Zn(II) Adsorption by Humin

Kajian Termodinamika Adsorpsi Hibrida Merkapto-Silika dari Abu Sekam Padi Terhadap Ion Co(II)

ADSORPSI Pb(II) PADA SILIKA GEL ABU SEKAM PADI. Adsorption Pb(II) on Silica Gel from Rice Husk Ash

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

II. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013 di Laboratorium

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SILIKA GEL DARI ABU SEKAM PADI YANG DIIMOBILISASI DENGAN 3-(TRIMETOKSISILIL)-1-PROPANTIOL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODIFIKASI SILIKA GEL DARI ABU SEKAM PADI DENGAN LIGAN DIFENILKARBAZON. I Wayan Sudiarta, Ni Putu Diantariani dan Putu Suarya

3. Metodologi Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015

I. PENDAHULUAN. serius, ini karena penggunaan logam berat yang semakin meningkat seiring

Mita Rilyanti, Buhani dan Fitriyah. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung Jl. S. Brodjonegoro No.1 Gedong Meneng Bandar Lampung 35145

STUDI ADSORPSI ION Au (III) DENGAN MENGGUNAKAN ASAM HUMAT

IMPREGNASI SILIKA GEL DARI ABU SEKAM PADI DENGAN 1,8-DIHIDROKSIANTRAKUINON SEBAGAI ADSORBEN BESI (Fe)

BAB III METODE PENELITIAN

ADSORPSI TIMBAL DENGAN HIBRIDA MERKAPTO-SILIKA DARI ABU JERAMI PADI GITA HERDIANA PUTRA

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

2. Metodologi 2.1. Sampling Tanah Gambut 2.2. Studi Adsorpsi Kation Kobal(II) dengan Tanah Gambut (Alimin,2000) Pengaruh Waktu Adsorpsi

KAJIAN ADSORPSI RHODAMIN B PADA HUMIN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMPOSISI BERAT KITOSAN-ZEOLIT TERHADAP STABILITAS FISIKO-KIMIA KOMPOSIT YANG DIHASILKAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali ABSTRAK ABSTRACT

Indo. J. Chem. Sci. 3 (3) (2014) Indonesian Journal of Chemical Science

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

IMOBILISASI 1,8-DIHIDROXYANTHRAQUINON PADA SILIKA GEL MELALUI PROSES SOL-GEL

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

Bab III Metodologi Penelitian

Ekstraksi Silika Dari Fly Ash Batubara (Studi Pengaruh Variasi Waktu Ekstraksi, Jenis Asam Dan ph)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Riset (Research Laboratory),

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu aging

Pembuatan selulosa dari kulit singkong termodifikasi 2-merkaptobenzotiazol untuk pengendalian pencemaran logam kadmium (II)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KEASAMAN MEDIUM DAN IMOBILISASI GUGUS ORGANIK PADA KARAKTER SILIKA GEL DARI ABU SEKAM PADI

PENGARUH KEASAMAN MEDIUM DAN IMOBILISASI GUGUS ORGANIK PADA KARAKTER SILIKA GEL DARI ABU SEKAM PADI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan uji morfologi, Laboratorium Teknik Kimia Ubaya Surabaya. mulai dari bulan Februari 2011 sampai Juli 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

PENJERAPAN Ni(II) PADA ABU SEKAM PADI TERMODIFIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS NIKEL(II) DENGAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAASETAT (EDTA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

Jurnal MIPA 37 (2) (2014): Jurnal MIPA.

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

KAJIAN ISOTERM ADSORPSI ION Ni(II) dan Zn(II) PADA BIOMASSA Porphyridium sp. YANG DIMODIFIKASI DENGAN SILIKA MAGNET

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Adsorpsi Congo Red (Roy Andreas dan Tien S) ADSORPSI CONGO RED PADA HUMIN HASIL ISOLASI DARI TANAH HUTAN DAMAR BATURRADEN PURWOKERTO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan waktu aging

ADSORPSI KADMIUM(II) PADA BAHAN HIBRIDA TIOL-SILIKA DARI ABU SEKAM PADI

LAMPIRAN 1 DATA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

PENGARUH WAKTU KONTAK DAN FREKUENSI EKSTRAKSI PADA ISOLASI ASAM HUMAT DARI KOMPOS KOTORAN SAPI

PROGRAM STUDI S3 KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

Penurunan Kadar.. (Tien setyaningtyas dan Roy A) PENURUNAN KADAR ZAT WARNA RODAMIN B MENGGUNAKAN HUMIN HASIL ISOLASI DARI TANAH HUTAN DAMAR BATURRADEN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Etilendiaminopropil)-Trimetoksisilan). Perlakuan modifikasi ini diharapkan akan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

BABrV HASIL DAN PEMBAHASAN

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A PREPARASI DAN APLIKASI SILIKA GEL YANG BERSUMBER DARI BIOMASSA UNTUK ADSORPSI LOGAM BERAT

Penulis sangat menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan tesis ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

4. Hasil dan Pembahasan

STUDI KARAKTERISTIK SILIKA GEL HASIL SINTESIS DARI ABU AMPAS TEBU DENGAN VARIASI KONSENTRASI ASAM KLORIDA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

PENGARUH JENIS PELARUT TERHADAP EKSTRAKSI ASAM HUMAT DARI KOMPOS KOTORAN SAPI

3 Metodologi Penelitian

5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein

3 Metodologi Penelitian

PENGARUH ph DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI ION LOGAM Cu 2+ MENGGUNAKAN KITIN TERIKAT SILANG GLUTARALDEHID ABSTRAK ABSTRACT

PEMBUATAN KHITOSAN DARI KULIT UDANG UNTUK MENGADSORBSI LOGAM KROM (Cr 6+ ) DAN TEMBAGA (Cu)

ADSORPSI IOM LOGAM Cr (TOTAL) DENGAN ADSORBEN TONGKOL JAGUNG (Zea Mays L.) KOMBINASI KULIT KACANG TANAH (Arachis Hypogeal L.) MENGGUNAKAN METODE KOLOM

4. Hasil dan Pembahasan

Transkripsi:

126 SINTESIS DAN KARAKTERISASI ADSORBEN ASAM HUMAT TERIMOBILISASI PADA HIBRIDA MERKAPTO SILIKA DARI ABU SEKAM PADI SYHTESIS AND CHARACTERIZATION HUMIC ACID IMMOBILIZIED BY MERCAPTO SILICA HYBRID FROM RICE HULL ASH Radna Nurmasari *), Dwi Rasy Mujiyanti, Hari Fitra Program Studi S1 Kimia FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru Kalimantan Selatan e-mail : radna_nurmasari@yahoo.com ABSTRAK Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi asam humat (AH) pada hibrida merkapto silika (HMS) dengan metode imobilisasi menjadi asam humat hibrida merkapto silika (AH-HMS). Penelitian ini bertujuan mensintesis asam humat pada hibrida merkapto silika dan menentukan karakteristik gugus fungsional yang berperan aktif pada asam humat, HMS dan adsorben asam humat yang terimobilisasi pada hibrida merkapto silika dari abu sekam padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik gugus fungsi yang berperan dalam adsorpsi logam Pb(II) dari AH-HMS yaitu gugus SH, pada AH yaitu gugus COOH, dan pada HMS yaitu gugus SH. Kata kunci: AH-HMS, ph, kapasitas adsorpsi, gugus fungsi. ABSTRACT The research of syhthesis and characterization of humic acid (HA) at mercapto silica hybrid (MSH) with immobilization method becomes humic acid-mercapto silica hybrid (HA-MSH) has been done. This research aim to syhthesis humic acid (HA) at mercapto silica hybrid (MSH) and determines functional bunch characteristic standing is active at humic acid, MSH and humic acid adsorbent immobilization at mercapto silica hybrid from ricehull ash. Result of research indicated that functional group characteristic standing in adsorption of metal Pb(II) from HA-MSH that is bunch -SH, at HA that is bunch -COOH, and at MSH that is bunch -SH. Key words :AH-HMS, ph, Adsorption capacities, functional group Sintesis dan Karakterisasi Adsorben (Radna N, dkk,)

127 PENDAHULUAN Salah satu metode untuk mengatasi pencemaran ini yaitu metode adsorpsi dengan menggunakan bahan alam yang berpotensi sebagai adsorben logam berat seperti asam humat yang berasal dari tanah gambut (Santoso dkk., 2007). Kemampuan asam humat mengikat logam cenderung meningkat pada ph yang lebih besar.namun demikian, aplikasi asam humat secara langsung sebagai adsorben dihadapkan pada kendala karena sifat asam humat yang mudah larut pada ph 6.Salah satu cara untuk menurunkan kelarutan asam humat adalah dengan metode imobilisasi asam humat pada suatu padatan pendukung (Sanjay et al., 1999). Metode imobilisasi dapat menurunkan kelarutan asam humat hingga 37,41% (b/b) pada ph 12, sementara asam humat tanpa imobilisasi larut hampir 100% (b/b) pada ph 6. Menurut Stevenson (1994), kapasitas tukar kation senyawa humat terhadap ion logam optimum di 60 menit, besar masing-masing kapasitas adsorpsinya adalah86,7 µmol/g, 319,49 µmol/g, dan 256,41 µmol/g. Airoldi & Prado (2002), telah melakukan penelitian tentang asam humat terimobilisasi silika gel yang disintesis dari adalah ekuivalen dengan jumlah gugus fungsi karboksilat. Buhani dkk., (2009) telah melakukan penelitian tentang modifikasi permukaan silika secara kimia melalui proses sol gel menggunakan prekursor TEOS dengan gugus amin yang berasal dari senyawa aktif 3-aminopropiltrimetoksisilan (3- APTMS) dan gugus merkapto dari senyawa 3-merkaptopropiltrimetoksisilan (3-MPTMS). Adsorben ini digunakan untuk kajian kapasitas adsorpsi terhadap ion Cd(II) serta kompetisinya terhadap ion Ni(II), Cu(II) dan Zn(II). Data kapasitas adsorpsi ion Cd(II) pada silika gel (SG), HMS (hibrida merkapto-silika), dan HAS (hibrida amino-silika) pada saat keadaan jenuh ditentukan menggunakan persamaan Langmuir, yaitu pada ph optimum untuk adsorben HAS dicapai pada ph 6, sedangkan ph optimum untuk HMS dicapai pada ph 5. Dengan waktu interaksi adsorpsi ion Cd(II) pada adsorben HMS abu sekam padi yang dimodifikasi dengan senyawa hibrida 3- aminopropyltrimethoxysilane (3-APTMS). Penggabungan silika gel dan 3-APTS menghasilkan senyawa hibrida SiAPTMS.Kombinasi pemanfaatan asam Sains dan Terapan Kimia, Vol.7, No. 2 (Juli 2013), 126-133

128 humat dengan SiAPTMS ini menghasilkan peningkatan kestabilan termal yang lebih baik dibandingkan dengan asam humat yang diimobilisasi dengan silika gel tanpa modifikasi. Dengan demikian penelitian tentang sintesis dan karakteristik gugus fungsional terhadap asam humat dan asam humat terimobilisasi HMS, perlu dilakukan dalam rangka mendapatkan adsorben yang lebih baik lagi dalam menyerap logam berat.adsorben yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan Fourier transformation infra red(ftir). METODOLOGI PENELITIAN Ekstraksi asam humat dari tanah gambut Sebanyak 500,00 gram tanah gambut dalam gelas beaker 1000 ml ditimbang menggunakan neraca analitik dan dipindahkan tanah gambut tersebut ke dalam wadah plastik. Ditambahkan dengan 5 liter larutan NaOH 0,1 N ke dalam gelas beaker (perbandingan tanah gambut dengan pelarut 1:10 kg/l). Kemudian diaduk tanah gambut tersebut dengan menggunakan pengaduk kayu selama 30 menit dan didiamkan selama 24 jam. Supernatan yang terbentuk didekantir, kemudian diasamkan dengan larutan HNO 3 6 N hingga mencapai ph 1 dan didiamkan kembali selama 24 jam. Supernatan yang terbentuk dibuang dengan cara mendekantir, kemudian endapannya dimurnikan dengan cara menambahkan larutan HCl 0,1 N dan larutan HF 0,1 N (dengan perbandingan 1:1) dan didiamkan selama 24 jam. Kemudian endapan dibilas dengan akuades sampai bebas Cl - dan disaring dengan kertas saring, kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 70 0 C sampai endapan bebas air. Pembuatan larutan natrium silikat Sebanyak 20,00 gram abu sekam padi ditimbang dalam gelas beaker 1000 ml menggunakan neraca analitik. Dicuci dengan 120 ml HCl 6 M dan dinetralkan dengan akuades. Abu sekam padi bersih dikeringkan dalam oven dengan suhu 120 0 C selama 30 menit. Setelah kering, abu sekam padi dilarutkan dengan 167 ml NaOH 4 M, dididihkan sampai mengental, selanjutnya dipanaskan dalam furnace 500 0 C selama 30 menit. 200 ml akuades ditambahkan ke dalam hasil furnace, didiamkan selama semalam, kemudian disaring dengan kertas saring. Filtrat yang dihasilkan merupakan larutan natrium silikat. Modifikasi merkapto-silika Sebanyak 20 ml larutan natrium silikat hasil dari peleburan abu sekam padi dimasukkan ke dalam gelas plastik, ditambahkan senyawa 3-(trimetoksisilil)-1- propantiol (TMSP) sebanyak 8 ml. Selanjutnya ditambahkan HCl 3 M tetes demi tetes sambil diaduk dengan pengaduk magnet sampai terbentuk gel dan Sintesis dan Karakterisasi Adsorben (Radna N, dkk,)

129 diteruskan hingga tercapai ph 7. Gel yang terbentuk didiamkan semalam, kemudian dicuci dengan akuades hingga ph netral terhadap indikator universal. Lalu dikeringkan dalam oven dengan pengurangan tekanan pada suhu 70 0 C.setelah kering, digerus dan diayak dengan ayakan 200 mesh (Mujiyanti, 2007). Imobilisasi asam humat oleh silika gel Sebanyak 0,3000 gram asam humat ditimbang menggunakan neraca analitik dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml, lalu ditambahkan 30 ml larutan NaOH 0,1 M. Selanjutnya dimasukkan 1,0000 gram hibrida merkapto-silika ke dalam campuran tersebut, kemudian ph larutan diatur menjadi 7,5. Selanjutnya diaduk dengan pengaduk magnet selama 20 jam pada temperatur kamar. Produk yang dihasilkan adalah adsorben asam humat-silika (SiAH) (Airoldi & Prado, 2010). Identifikasi gugus fungsi Mempreparasi sampel asam humat, HMS, asam humat terimobilisasi HMS dalam bentuk pelet KBr. Kira-kira 1 mg dari bubuk sampel dicampur dengan 200 mg KBr lalu digerus dengan mortar, kemudian ditumbuk selama 10 menit.setelah itu dipadatkan kira-kira 40 mg dengan pompa hidraulik inframerah pada tekanan sebesar 8 ton selama 60 detik.kemudian masingmasing sampel dalam bentuk pelet dianalisis dengan Spektrofototmeter FTIR. HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi Asam Humat Ekstraksi asam humat dilakukan dengan cara mengisolasi tanah gambut yang diambil dari kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Metode isolasi tanah gambut ini mengikuti metode yang disarankan oleh International Humic Substances Society (IHSS) dengan beberapa modifikasi (Santoso et al., 2004). Gambar 1. Spektrum FTIR asam humat Sains dan Terapan Kimia, Vol.7, No. 2 (Juli 2013), 126-133

130 Berdasarkan pola serapan pada Gambar 1 menunjukkan adanya serapan kuat melebar pada bilangan gelombang 3402,43 cm -1 yang merupakan vibrasi ulur dari OH. Serapan pada bilangan gelombang 2916,37 cm -1 dan 2854,65 cm -1 mengidentifikasikan adanya vibrasi ulur dari -CH alifatik. Pita serapan yang muncul pada bilangan gelombang 1712,79 cm -1 menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus karbonil C=O dari karboksilat (-COOH), bilangan gelombang ini khas untuk C=O dari gugus karboksilat akibat keterlibatan resonansi gugus C=O dalam COOH sehingga sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan bilangan gelombang serapan C=O pada gugus karbonil terisolasi (1730 cm -1 ). Bilangan gelombang 1620,21 cm -1 menunjukkan uluran -C=C dari senyawa aromatis. Vibrasi tekuk OH dari COOH teridentifikasi dengan munculnya serapan pada bilangan gelombang 1226,73 cm -1. Vibrasi ulur OH dari COOH ini diperkuat dengan munculnya pita serapan pada bilangan gelombang 2351,44 cm -1. Karakterisasi Hibrida Merkapto Silika Karakterisasi adsorben hibrida merkapto-silika (HMS) dilakukan dengan metode spektroskopi inframerah (FTIR) yang digunakan untuk identifikasi gugus fungsional dan struktur dari masing-masing adsorben. Hasil karakterisasi Spektrum FTIR dari HMS. Gambar 2. Spektrum FTIR HMS Keberhasilan sintesis HMS akibat vibrasi C-C- dari gugus metilen diindikasikan dengan munculnya pita (-CH 2 -). Pita serapan SH yaitu vibrasi dari serapan pada bilangan di sekitar 2924,09 gugus aktif SH yang muncul lemah pada cm -1 yang merupakan serapan akibat vibrasi daerah 2569,18 cm -1. Menurut CH dan juga pita serapan di daerah Sastrohamidjojo (1992) yang mengatakan 1408,18 cm -1 yang merupakan serapan bahwa senyawa-senyawa organik yang Sintesis dan Karakterisasi Adsorben (Radna N, dkk,)

131 memiliki gugus SH menyerap lemah pada daerah 2600-2550 cm -1. Imobilisasi Asam Humat pada Hibrida Merkapto Silika Imobilisasi asam humat pada hibrida merkapto silika didasarkan adanya interaksi antara gugus karboksilat (-COOH) yang ada pada asam humat dengan gugus tiol (-SH) pada hibrida merkapto silika. Untuk mengetahui keberhasilan imobilisasi asam humat oleh hibrida merkapto silika maka dilakukan karakterisasi dengan menggunakan FTIR. Hasil karakterisasi FTIR imobilisasi AH pada HMS ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Spektrum FTIR AHMS Berdasarkan spektrum inframerah pada Gambar 3 yang merupakan hasil karakterisasi FTIR AH-HMS adanya bilangan gelombang 3433,29 cm -1 menunjukkan gugus OH, serapan ini dapat berasal dari asam humat atau hibrida merkapto silika. Serapan yang ditunjukkan pada bilangan gelombang 2931,80 cm -1 menunjukkan CH alifatik dari asam humat atau hibrida merkapto silika. Serapan pada bilangan gelombang 1627,92 cm -1 menunjukkan gugus C=C aromatik dari asam humat. Serapan bilangan gelombang 2351,44 cm -1 menunjukkan vibrasi ulur OH dari COOH. Serapan bilangan gelombang 2569,18 cm -1 menunjukkan gugus SH dari hibrida merkapto silika. Pada Gambar 3 setelah asam humat diimobilisasi oleh hibrida merkapto silika, ada beberapa bilangan gelombang dari asam humat yang tidak mucul yaitu, bilangan gelombang 1700 cm -1 gugus C=O dari COOH, bilangan gelombang 1226,73 cm -1 C-OH dari COOH, bilangan gelombang 1381,03 anion COO -. Pada Gambar 3 bilangan gelombang 1381,03 cm - 1 tidak muncul, yang berarti tidak ada vibrasi anion karboksilat. Ini dapat terjadi karena kemungkinan tidak ada interaksi antara gugus karboksilat (-COOH) asam humat dengan gugus tiol (-SH) dari HMS. Sains dan Terapan Kimia, Vol.7, No. 2 (Juli 2013), 126-133

132 Kelarutan Produk Imobilisasi dan Tingkat Imobilisasi Asam Humat pada Hibrida Merkapto Silika Banyaknya asam humat yang terimobilisasi pada hibrida merkapto silika ditentukan dengan cara mengukur absorbans filtrat dari hasil reaksi imobilisasi asam humat-hibrida merkapto silika menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 400 nm. Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa banyaknya asam humat yang terimobilisasi pada hibrida merkapto silika adalah 68,94%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari separo asam humat terkontakkan dengan hibrida merkapto silika. Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Susanti (2007) yaitu adsorben imobilisasi asam humatkitosan dengan menggunakan agen pengikatan silang yang bertujuan untuk melindungi situs aktif dari adsorben asam humat dan kitosan, tingkat imobilisasi asam humat-hms tanpa menggunakan agen pengikat silang terlihat perbedaan yang cukup signifikan yaitu lebih kecil. Hal ini disebabkan adanya interaksi langsung antara gugus karboksilat asam humat dengan gugus tiol pada HMS tanpa adanya perantara agen pengikat silang. Tabel 1. Hasil Kelarutan Produk Adsorben AH-HMS AH-HMS Konsentrasi AH Keterangan Larut (%) ph 6 0,40 pada ph 6 asam humat yang larut dari adsorben AH-HMS adalah 0.40% ph 12 0,83 pada ph 12 asam humat yang larut dari adsorben AH-HMS adalah 0,83% Sumber : Data Primer yang Diolah Tabel 2. Tingkat imobilisasi Asam humat pada HMS dalam Adsorben AH-HMS Adsorben AH terimobilisai (%) AH-HMS* 68,94 * AH-Kitosan (Susanti,2007) 99,86 Sumber : Data Primer yang Diolah* Untuk menentukan asam humat yang terimobilisasi terikat secara kuat dan cukup stabil maka perlu diuji kelarutannya pada kondisi netral hingga basa. Uji kelarutan asam humat dalam adsorben AH-HMS dilakukan pada ph 6 dan 12. Hasil uji Sintesis dan Karakterisasi Adsorben (Radna N, dkk,)

133 kelarutan produk imobilisasi asam humat pada hibrida merkapto silika ditunjukkan pada Tabel 2. Berdasarkan data kelarutan asam humat ini, dapat dinyatakan bahwa kelarutan asam humat paling rendah didapatkan pada ph 6, dimana kelarutan asam humat sebesar 0,40 % pada ph 6 dan 0,83 % pada ph 12. Hal ini menunjukkan bahwa metode imobilisasi yang telah dilakukan dapat menurunkan kelarutan asam humat sampai 99,60 % pada ph 6 dan 99,17 % pada ph 12. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa asam humat (AH) pada hibrida merkapto silika (HMS) dengan metode imobilisasi menjadi asam humat hibrida merkapto silika (AH-HMS). Gugus-gugus fungsional yang berperan dalam adsorpsi logam Pb(II) pada asam humat yaitu gugus karboksilat COOH, pada hibrida merkapto silika (HMS) dan AH-HMS yaitu gugus SH. Advanced Methods, Properties and Applications. The Royal society of Chemistry, Cambridge Santosa, J.S., S. Tanaka, D. Siswanta, E.S Kunarti, S. Sudiono, W.H. Rahmanto. 2007. Indonesian Peat Soil Derived Humic Acid Its Characterization, Immobilization, And Performance As Metal Sorbent, International Conference On Chemical Sciences (ICCS-2007) Innovation In Chemical Sciences For Better Life, Yogyakarta-Indonesia, 24-26 Mei, 2007. Susanti, M.E. 2007. Imobilisasi Asam Humat Pada Kitosan Menggunakan Metode Pengikatan-Silang & Aplikasinya Sebagai Adsorben Logam Berat: Pengaruh Penambahan Pb(II) Sebelum Reaksi Pengikatan-Silang terhadap Kemampuan Mengadsorpsi Pb(II), Cd(II) & Cr(III). Skripsi FMIPA UNLAM, Banjarbaru. (tidak dipublikasikan). Hal : 32-33 Stevenson, FJ., 1994, "Humus Chemistry: Genesis, Composition", Reaction, 2 nd ed., John Wiley & Sons, New York. DAFTAR PUSTAKA Airoldi., C, & A. G. S, Prado., J. A. A. 2002. The Increased Termal Stability Associated With Humic Acid Anchored Onto Silica Gel. Journal of Thermal Analysis and Calorimetry, Vol. 70 (2002) 191-197. Sanjay, H.G., A.K. Fataftah, D.S. Walia, & K.C. Srivastava. 1999. Humasorb- Cs TM : a Humic Acid-Based Adsorbent to Remove Organik and Inorganik Contaminants. Understanding Humic Substances: Sains dan Terapan Kimia, Vol.7, No. 2 (Juli 2013), 126-133