Pendahuluan 5. PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN Hormon steroid merupakan derivat dari kolesterol, molekulnya kecil bersifat lipofilik (larut dalam lemak) dan berperan dalam pengaturan fungsi seksual. Di dalam darah hormon ini berikatan dengan protein spesifik dalam plasma darah, sehingga hormon steroid akan lebih lama berada dalam sirkulasi darah (Martini 200; Brown 1994). Aktivitas gonad diatur oleh hormon-hormon gonadotropin, yaitu folliclestimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) yang diproduksi oleh kelenjar hipofise. Produksi hormon gonadotropin distimulasi oleh gonadotropinreleasing hormon (GnRH) dari hipothalamus. Gonad (testis dan ovarium) mensekresikan tiga hormon steroid yaitu androgen, estrogen dan progesteron. Pada betina, FSH berperan dalam pembentukan folikel di ovarium dan menstimulasi sekresi estrogen, sedang pada jantan, FSH menstimulir sel sustentakular (sel Sertoli) dalam tubuli seminiferi testis. Sel ini berperan dalam proses diferensiasi dan pematangan sperma. Produksi FSH dihambat oleh hormon inhibin, hormon peptida yang dilepaskan oleh testis dan ovarium. menginduksi proses ovulasi. Pada jantan LH disebut juga sebagai interstitial cellstimulating hormon (ICSH), karena sel ini menstimulir produksi hormon kelamin (androgen/testosteron) dari sel Leydig (Martini 200). Testis merupakan gonad jantan dan memproduksi androgen dari sel Leydig. Hormon androgen utama adalah testosteron. Sel Sertoli testis berfungsi dalam proses diferensiasi dan pematangan sperma. Di bawah stimulasi FSH, selsel ini mensekresikan hormon inhibin yang menghambat sekresi FSH dari lobus anterior hipofise dan menekan pelepasan GnRH dari hipothalamus. Ovarium memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Estrogen dihasilkan oleh sel-sel granulosa folikel ovarium, sedangkan progesteron diproduksi oleh korpus luteum. Estrogen dan progesteron bekerja secara sinergis (Brown 1994). LH
48 Bahan dan Metode Pengambilan darah dilakukan setiap bulan pada 3 ekor burung jantan selama 1 tahun. Sampel darah diambil secara intrakardial dengan menggunakan spuit 1 ml kemudian dipindahkan ke dalam tabung yang sudah dilapisi (coating) dengan antikoagulan dan ditutup dengan parafilm. Sampel darah kemudian disentrifus selama 15 menit dengan kecepatan 1500 rpm untuk memisahkan serum dari zat padat darah. Konsentrasi estradiol dan testosteron diukur dengan radioimmunoasay (RIA) teknik fase padat menggunakan kit coat-a-count yang berisi estradiol dan testosteron berlabel I 125, seri larutan standar A,B,C,D,E, dan F berturut-turut berisi hormon dengan konsentrasi 0, 20, 100, 400, 800, 100 ng/dl yang diperoleh dari Siemens Medical Solution Diagnostic. Volume sampel yang direkomendasikan adalah 50 µl. Tabung untuk Non Spesifik Binding (NSB) dan Total Count (T) diberi label A, B, C, D, E dan F. Kemudian dimasukkan sebanyak 50 µl larutan standar konsentrasi 0, 20, 100, 400, 800, 100 ng/dl ke dalam tabung. Pada tabung NSB juga dimasukkan 50 µl larutan standar A. Tabung-tabung lainnya diisi sampel sebanyak 50 µl. Ke dalam tiap tabung ditambahkan 1 ml hormon berlabel kemudian di vorteks. Keseluruhan campuran diinkubasikan selama 3 jam pada suhu kamar. Kemudian sisa cairan yang ada dalam tiap tabung dituang dan tabung dibiarkan kering selama 3 menit. Bahan radioaktif yang menempel pada tabung dihitung dengan gamma counter untuk memperkirakan jumlah hitungan per menit. Hitungan ini kemudian dikonversikan menjadi konsentrasi hormon dengan menggunakan kurva standar. Hasil Konsentrasi Hormon Testosteron Walet Linchi Profil hormon testosteron dan estrogen pada walet linchi diamati dari bulan Januari sampai bulan Desember. Gambaran fluktuasi pada hormon testosteron dan estrogen tampak sama yaitu terjadi peningkatan pada bulan Januari dan sama-sama menurun pada bulan Agustus. Konsentrasi hormon testosteron meningkat pada bulan Januari (9 ng/dl) ke bulan Februari (10.4 ng/dl). Pada bulan Februari sampai sampai Juli
49 konsentrasi hormon cenderung konstan (antara 10,4 ng/dl 10,7 ng/dl). Sedangkan pada bulan Agustus konsentrasi mulai menurun (9.8 ng/dl) sampai pada bulan Desember (8.7 ng/dl). Konsentrasi meningkat kembali pada bulan Januari (9 ng/dl). (Gambar 14). Hormon Testosteron ng/dl 12 10 8 4 2 0 10,4 10,5 10, 10,7 10, 10,5 9,8 9 9,5 8 8,3 8,7 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nop Des Gambar 14 Konsentrasi hormon testosteron walet linchi selama 12 bulan Konsentrasi Hormon Estrogen Walet Linchi Konsentrasi hormon estrogen meningkat cukup tinggi pada bulan Januari yaitu dari ng/dl menjadi 9.8 ng/dl pada bulan April. Pada bulan April sampai Juli konsentrasi hormon cenderung konstan antara 9.8 ng/dl 9.9 ng/dl. Penurunan konsentrasi hormon mulai terlihat pada bulan Agustus (7.9 ng/dl) sampai bulan Desember (5.7 ng/dl). (Gambar 14) ng/dl 10 Hormon Estrogen 8 4 2 0 9,2 9,8 9,8 9,9 9,9 7, 7,9 7 5 5,5 5,7 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nop Des Gambar 15 Konsentrasi hormon estrogen walet linchi selama 12 bulan
50 Pembahasan Konsentrasi hormon testosteron dan estrogen mengalami fluktuasi yang sama selama satu tahun pengamatan, yaitu mengalami peningkatan pada bulan Februari sampai Juli, dan menurun pada bulan Agustus sampai Desember, hal ini mengindikasikan adanya perbedaan aktivitas reproduksi pada kurun waktu tersebut. Dengan demikian, pada walet linchi bulan Februari sampai Juli merupakan periode berbiak dimana pada periode ini burung melakukan perkawinan. Sedangkan pada bulan Agustus sampai Januari merupakan periode bersarang. Fluktuasi konsentrasi hormon testosteron dan esrogen ini berkorelasi dengan perubahan morfologi testis dan ovarium. Konsentrasi hormonal ini berkorelasi dengan adanya perubahan warna pada testis. Pada bulan Februari sampai bulan Mei terdapat testis yang berwarna putih. Testis berwarna putih ini mengindikasikan adanya aktivitas proses spermatogenesis yang melibatkan peran hormon testosteron. Demikian juga dengan aktivitas ovarium, pada bulan Februari sampai Juni sudah berada pada periode berbiak. Hal ini terlihat adanya folikel-folikel berukuran maksimal pada ovarium dengan struktur yang sudah lengkap. Proses pertumbuhan dan pematangan folikel merupakan suatu seri urutan transformasi subseluler dan molekuler dari berbagai komponen folikel, seperti oosit, sel-sel granulosa dan sel-sel teka. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor intraovarium, intra folikuler dan hormonal (Hafez and Hafez 2000). Gonad (testis dan ovarium) mensekresikan tiga hormon steroid yaitu androgen, estrogen dan progesteron. Keseimbangan hormon-hormon reproduksi merupakan faktor penting dalam mengontrol diferensiasi seksual. Androgen berperan dalam sintesa protein dan pertumbuhan pada kedua jenis kelamin. Kadar androgen yang tinggi diperlukan untuk pematangan gonad jantan dan organorgan asesoris. Estrogen berfungsi untuk pematangan gonad betina dan membangun karakter seksual sekunder (Walker 1987). Musim kawin dan siklus reproduksi dikontrol dan diintegrasi oleh hipothalamus, melalui sistem portal hipofise dan menstimulasi sekresi gonadotropin hormon (FSH dan LH) dari lobus hipofise anterior.
51 Simpulan Musim berbiak pada walet linchi adalah bulan Februari sampai Juli sedangkan musim bersarang bulan Agustus sampai Januari. Pada musim berbiak konsentrasi hormon gonadal meningkat dan menurun pada musim bersarang.