BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah. rupa sehingga setiap tahap semakin mendekati tujuan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nilai inti untuk memahami pembangunan yang paling hakiki antara lain

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan adalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Dalam. mengukur pencapaian pembangunan sosio-ekonomi suatu negara yang

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PASER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Posisi manusia selalu menjadi tema sentral dalam setiap program

I. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. internasional dikenal adanya tujuan posisi manusia sebagai central dalam

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembangunan. Pembangunan pada dasarnya adalah suatu proses

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya-upaya secara maksimal untuk menciptakan rerangka kebijakan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pembangunan adalah kenyataan fisik sekaligus keadaan mental (state

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

ANALISIS HASIL INDIKATOR PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA JAKARTA SELATAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. maka membutuhkan pembangunan. Manusia ataupun masyarakat adalah kekayaan

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan kekayaan bangsa dan sekaligus sebagai modal dasar

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

I. PENDAHULUAN. ekonomi yang terjadi. Bagi daerah indikator ini penting untuk mengetahui

IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014

Lokasi: Dermaga Desa Kota Batu, Kec.Warkuk Ranau Selatan. suatu paradigma yang menempatkan manusia sebagai titik

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya yang menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian KOMPAS.com,

METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

Indeks Pembangunan Manusia

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses multidimensional

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

Beberapa prinsip dasar dalam penyusunan Indeks Pembanguan Manusia Kabupaten Banyuwangi tahun 2010 yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pendidikan yang lebih upaya untuk meningkatkan

PENDAHULUAN. hidup yang layak dibutuhkan pendidikan. Pendidikan dan kesehatan secara. dan merupakan jantung dari pembangunan. Negara-negara berkembang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) METODE BARU

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pembangunan pada era 1950-an hanya berfokus pada bagaimana

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Karawang yang sejahtera, tertib, aman dan bersih yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat terealisasi, maka beberapa

I. PENDAHULUAN. orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan.

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai upaya dirancang dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah semata-sama

PENDAHULUAN. 1 Butir 7 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 2013

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan ekonomi nasional dan penurunan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan terutama

I. PENDAHULUAN. Kerangka desentralisasi yang dicanangkan dengan berlakunya Undang

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 134 TAHUN : 2011 SERI : E

BAB I PENDAHULUAN. bermartabat. Kemiskinan menurut PBB didefenisikan sebagai kondisi di mana

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah melakukan upaya yang berfokus pada peran serta rakyat dengan

BAB I PENDAHULUAN. multidimensi, yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek. hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi.

1 Universitas Indonesia

KAJIAN DAN ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (TINJAUAN IPM) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN

I. PENDAHULUAN. hidup pada tahap subsisten dan mata pencarian utama adalah dari mata. pencaharian di sektor pertanian, perikanan dan berburu.

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah pangkal kecerdasan, produktivitas, kesejahteraan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. sementara pada waktu yang sama mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pada indikator sosial maupun ekonomi menuju kearah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Determinan kemiskinan..., Roy Hendra, FE UI, Universitas Indonesia

Bab 1 Pendahuluan. Gambar 1.1 Peta Dunia Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (2004). menengah. tinggi. data ( ) rendah (

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.

BAB I PENDAHULUAN. Competitiveness Report Seperti halnya laporan tahun-tahun sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu fungsi alokasi yang meliputi: sumber-sumber ekonomi dalam bentuk

KOMPONEN IPM 5.1 INDIKATOR KESEHATAN. Keadaan kesehatan penduduk merupakan salah satu modal

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 yang disempurnakan dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. bottom-up learning.

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemakmuran masyarakat yaitu melalui pengembangan. masalah sosial kemasyarakatan seperti pengangguran dan kemiskinan.

BAB II METODOLOGI Konsep dan Definisi. Angka Harapan Hidup 0 [AHHo]

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang akan mempercepat pemulihan ekonomi dan memperkuat ekonomi

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. terbukti PBB telah menetapkan Millenium Development Goals (MDGs). Salah

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari

I. PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa

Bab I. Pendahuluan. Analisis Pembangunan Sosial Kabupaten Bandung Latar Belakang

1.1 LATAR BELAKANG. I n d e k s P e m b a n g u n a n M a n u s i a K a b u p a t e n B a n y u w a n g i

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab IV, maka hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan dari pembangunan, namun pada

PENINGKATAN IPM DI KAWASAN TIMUR INDONESIA. Oleh: Drs. S.H. Sarundajang Gubernur Sulawesi Utara

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi bagi suatu negara. Demi meningkatkan kelanjutan ekonomi suatu

Data Pokok Pembangunan 2014 PEMBANGUNAN MANUSIA

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan pembiayaan yang besarnya sesuai dengan beban kewenangan

BAB I PENDAHULUAN. (United Nations Development Programme) sejak tahun 1996 dalam seri laporan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia yang berada di masing masing Provinsi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu kondisi bukan hanya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator kemajuan suatu negara tercermin pada kemajuan bidang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (IPM), pembangunan manusia didefinisikan sebagai a process

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah ketidakseimbangan awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem

I. PENDAHULUAN. negara untuk mengembangkan outputnya (GNP per kapita). Kesejahteraan

PEMERINTAH KOTA PASURUAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan adalah suatu proses perubahan menuju ke arah yang lebih baik dan terus menerus untuk mencapai tujuan yakni mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan harus diarahkan sedemikian rupa sehingga setiap tahap semakin mendekati tujuan. Hidup layak merupakan hak asasi manusia yang diakui secara universal. Konstitusi Indonesia UUD 45, secara eksplisit mengakui hal itu dengan mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dapat diartikan hidup bebas dari kemiskinan atau menikmati kehidupan yang layak merupakan hak asasi setiap warga negara adalah tugas pemerintah untuk menjamin terwujudnya kesejahteraan. Pembangunan nasional pada dasarnya ialah meningkatkan kesejahteraan umum yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemerintah Indonesia menyadari bahwa pembangunan nasional adalah salah satu upaya untuk mencapai tujuan masyarakat adil dan makmur. Sejalan dengan tujuan tersebut, berbagai kegiatan pembangunan telah diarahkan kepada 1

2 pembangunan daerah khususnya daerah yang relatif tertinggal. Pembangunan daerah dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan sesuai prioritas dan kebutuhan masing-masing daerah dengan akar dan sasaran pembangunan nasional yang telah ditetapkan melalui pembangunan jangka panjang dan jangka pendek. Melalui desentralisasi fiskal, secara tidak langsung pemerintah dan masyarakat daerah mengharapkan pemerataan pembangunan secara optimal di segala bidang terutama dalam pembangunan kebutuhan dasar masyarakat seperti pembangunan manusia di bidang pendidikan dan kesehatan. Hal ini juga tidak luput dari Paradigma yang berkembang di beberapa Negara di dunia yaitu pembangunan yang berpusat pada manusia (Human Centered development). Tujuan akhir dari pembangunan adalah memperbaiki kesejahteraan manusia secara nyata dan berkelanjutan. Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan produk dari perbaikan pendidikan, gizi, serta kesehatan adalah upaya dalam mencapai tujuan pembangunan tersebut. Contoh konkritnya dapat dilihat dari tingkat kesehatan dan pendidikan penduduk Indonesia secara umum, dapat diwakili oleh Angka Harapan Hidup danrata-rata lama sekolah di Indonesia. Pada Tabel 1.1, terhitung sejak tahun 2001 hingga tahun 2009 angka harapan hidup secara nasional perlahan terus meningkat setiap tahunnya walaupun angka kenaikannya sangat kecil.

3 Tabel 1.1 Angka Harapan Hidup Nasional tahun 2001-2009(Tahun) Tahun Angka Harapan Hidup 2001 67,9 2002 68,3 2003 68,8 2004 69,2 2005 69,7 2006 70,1 2007 70,4 2008 70,8 2009 71,2 Sumber : World Bank, tahun 2010. Tabel 1.2 Rata-rata Lama Sekolah Penduduk 15 tahun Ke atas tahun 2001-2009 Tahun Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 2001 6,74 2002 7,05 2003 7,08 2004 7,24 2005 7,30 2006 7,44 2007 7,47 2008 7,52 2009 7,72 Sumber :Badan Pusat Statistik, tahun 2010. Pada Tabel 1.2, terhitung sejak tahun 2001 hingga tahun 2009 rata-rata lama sekolah pun perlahan lahan meningkat setiap tahunnya. Ini membuktikan kesadaran masyarakat dalam mengenyam pendidikan. Pembangunan manusia tidak dapat berhasil tanpa adanya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah mempunyai peranan

4 penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Peran serta pemerintah sangat diperlukan sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas penduduk sebagai sumber daya baik dari aspek fisik (kesehatan), aspek intelektualitas (pendidikan), aspek kesejahteraan ekonomi (pendapatan) serta aspek moralitas (iman dan ketaqwaan) (Azahari, 2000:57). Secara umum, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur hasil pencapaian pembangunan manusia berdasarkan sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indeks komposit yang terdiri atas tiga indikator melalui kesehatan yang diukur berdasarkan angka harapan hidup ketika lahir, pendidikan yang diukur berdasarkan rata-rata lama sekolah, angka melek huruf penduduk usia 15 tahun keatas, dan standar hidup yang diukur dengan pengeluaran per kapita (Paritas Daya Beli dalam rupiah). Tabel 1.3 Indeks Pembangunan Manusia Nasional Tahun IPM 2004 68,7 2005 69,57 2006 70,10 2007 70,59 2008 71,17 2009 71,76 Sumber : Badan Pusat Statistik, tahun 2010. Sejak tahun 2004 hingga tahun 2009, Indeks Pembangunan Manusia secara nasional terus meningkat setiap tahunnya. Semakin besar nilai Indeks Pembangunan Manusia, maka semakin tinggi pula kualitas hidup Bangsa Indonesia.

5 Dapat dijabarkan pula oleh Angka Harapan Hidup, Rata-rata lama sekolah serta angka indeks pembangunan manusia Provinsi Maluku sebagai perbandingan yang dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel 1.4 Angka Harapan Hidup Provinsi Maluku tahun 2004-2007 (%) Tahun Angka Harapan Hidup 2004 66,25 2005 67,15 2006 67,15 2007 66,85 Sumber : MENEGPP, tahun 2008. Tabel 1.4 menunjukkan angka harapan hidup Provinsi Maluku. Angka harapan hidup Provinsi Maluku fluktuatif dari tahun 2004 hingga tahun 2007. Bila dibandingkan dengan angka harapan hidup secara nasional, maka berbeda capaian harapan hidup masyarakat Provinsi Maluku dengan harapan hidup secara nasional. Tabel 1.5 Rata-rata Lama Sekolah Penduduk 15 tahun Ke atas Provinsi Maluku tahun 2004-2007 Tahun Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 2004 8,45 2005 8,55 2006 8,6 2007 8,75 Sumber : MENEGPP, tahun 2008. Tabel 1.5 menunjukkan Rata-rata Lama Sekolah Penduduk 15 tahun Ke atas di Provinsi Maluku tahun 2004 hingga tahun 2007. Angka Rata-rata Lama Sekolah Penduduk 15 tahun Ke atas di Provinsi Maluku mengalami kenaikan

6 setiap tahunnnya. Ini menunjukkan animo masyarakat semakin tinggi akan pentingnya pendidikan bagi anggota keluarganya. Tabel 1.6 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Maluku Tahun IPM 2004 69 2005 69,24 2006 69,69 2007 69,96 2008 70,38 2009 70,96 Sumber : Badan Pusat Statistik, tahun 2010. Berdasarkan Tabel 1.6 dimana indeks pembangunan manusia Provinsi Maluku yang terus meningkat dari tahun 2004 hingga tahun 2009. Peningkatan indeks ini memberikan dampak kualitas hidup masyarakat Maluku yang semakin baik ditengah kondisi masyarakat pasca kerusuhan yang terjadi dekade terakhir. yaitu : Ada beberapa tahapan dalam menghitung Indeks Pembangunan Manusia 1.) Penghitungan IPM dimulai dengan menghitung indeks masing-masing komponen IPM (harapan hidup, pengetahuan dan standar hidup layak). Indeks (X i ) = (X i X min ) / (X maks X min ) di mana : X i : indikator komponen pembangunan manusia ke-i, i = 1,2,3. X min : nilai minimum X i. X maks : nilai maksimum X i. 2.) Menghitung rata-rata dari masing-masing indeks X i.rumus penghitungannya dijabarkan sebagai berikut :

7 1 2 3 di mana : IPM : Indeks Pembangunan Manusia. X1 : Indeks Harapan Hidup. X2 : Indeks Pendidikan. X3 : Indeks Standar Hidup. 3.) Menghitung Reduksi Shortfall, yang digunakan untuk mengukur kecepatan perkembangan nilai IPM dalam suatu kurun waktu tertentu. R = { (IPM t+n IPM t ) / (IPM ideal IPM t ) }1/n. di mana : IPM t : IPM pada tahun t IPM t+n : IPM pada tahun t+n IPM ideal : 100 Konsep Pembangunan Manusia yang dikembangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menetapkan peringkat kinerja pembangunan manusia pada skala 0,0 100,0 dengan katagori sebagai berikut : a) Tinggi : IPM lebih dari 80,0. b) Menengah Atas : IPM antara 66,0 79,9. c) Menengah Bawah : IPM antara 50,0 65,9. d) Rendah : IPM kurang dari 50,0. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian adalah : 1.)Bagaimana pengaruh PDRB per kapita terhadap Pembangunan manusia di Provinsi Maluku.

8 2.)Bagaimana pengaruh Dana APBDKabupaten/Kota di bidang pendidikan terhadap Pembangunan manusia di Provinsi Maluku. 3.)Bagaimana pengaruh Dana APBD Kabupaten/Kota di bidang kesehatanterhadap Pembangunan manusia di Provinsi Maluku. 1.3. Tujuan Penelitian Dilihat dari latar belakang penelitian, tujuan penelitian ini adalah : 1.)Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh PDRB per kapita terhadap Pembangunan manusia di Provinsi Maluku. 2.) Untuk mengetahui dan menganalisispengaruh Dana APBD Kabupaten/Kota di bidang pendidikan terhadap Pembangunan manusia di Provinsi Maluku. 3.)Untuk mengetahui dan menganalisispengaruh Dana APBD di bidang kesehatan Kabupaten/Kota terhadap Pembangunan manusia di Provinsi Maluku. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari hasil penulisan ini adalah : 1.) Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertanggungjawaban ilmiah dalam meraih gelar sarjana (S-1) Progaram Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas EkonomiUniversitas Atma Jaya Yogyakarta. Selain itu, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai media informasi dan pembanding studi / penelitian yang berkaitan dengan riset ini. 2.) Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan referensi untuk membuat kebijakan ekonomi tentang pembangunan manusia khususnya dalam hal pengelolaan Sumber Daya Manusia di Provinsi Maluku.

9 1.5. Hipotesis Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang dapat diambil adalah : 1.) PDRBper kapita mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap Pembangunan manusia di Provinsi Maluku. 2.) Dana APBD Kabupaten/Kota di bidang pendidikan mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap Pembangunan manusia di Provinsi Maluku. 3.) Dana APBD Kabupaten/Kota di bidang kesehatan mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap Pembangunan manusia di Provinsi Maluku. 1.6. Sistematika Penulisan Dalam karya tulis ini, dibagi dalam beberapa bab secara umum. Pembagian bab tersebut adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan iniakan dikemukakan secara berurutan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, studi terkait, hipotesis penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka ini berisi teori-teori dan studi empiris mengenai pembangunan manusia pada era globalisasi.

10 BAB III METODE PENELITIAN Dalammetode penelitian ini akan dijabarkan sumber dan jenis data, model penelitian, dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil perhitungan analisis data penelitian. BAB V PENUTUP Dalam bab ini diuraikan kesimpulan yang berdasarkan hasil penelitian dan memberikan saran terhadap penelitian ini.