2015 STUDY DEKRIPTIF PERILAKU DAN KINERJA PERUSAHAAN PT.PEGADAIAN (PERSERO)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Oleh sebab itu,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. BUMN dimaksudkan oleh pemerintahan sebagai sarana dan. penunjang pelaksanaan program pemerintah di bidang ekonomi dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Perum Pegadaian sebagai Badan Usaha Milik Negara, dimana

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

I. PENDAHULUAN. merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. produktif untuk kelangsungan usaha demi menunjang kehidupan mereka, namun

BAB I PENDAHULUAN. tepat atau belum, mengingat sudah begitu kompleksnya permasalahan yang dapat. gulung tikar karena faktor keuangan yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi masyarakat yang adil dan sejahtera. Negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim, maka hampir di segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. sendi penting dalam perekonomian nasional. Dengan kondisi perbankan yang. dalam menjaga kelangsungan pembangunan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat investor akan menanamkan modalnya, untuk dapat mendapat keuntungan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan yang berfungsi melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

BAB I PENDAHULUAN. itu PT. Pegadaian (Persero) adalah salah satu solusinya. dengan mottonya Mengatasi Masalah Tanpa Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah kebawah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat meningkatkan penyaluran kredit oleh perbankan dari

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN SERTA PREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN PADA PT ADHI KARYA (PERSERO) TBK DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

BAB I PENDAHULUAN. disuatu Negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan Negara yang. lainnya hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan diatas.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemenm, pemerintah, karyawan, serta pelaku pasar modal.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. Perlambatan ekonomi dunia, saat ini telah dirasakan di beberapa negara

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. perekonomian negara. Upaya Pemerintah terhadap pengembangan UMKM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kegiatan perkreditan dapat terjadi dalam segala aspek kehidupan manusia.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. kepustakaan tentang sejarah PT. Pegadaian (Persero), yaitu semenjak mulai

oleh : *) Endah Tri Kurniasih, S.IP., M.M. *) Ade Irma Suryani, S.E., M.M. **) Dosen Tetap STIE Muhammadiyah Jambi Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah pembiayaan yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari ah baik

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis disemua perusahaan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. global yang terjadi di kawasan Amerika dan Eropa dalam beberapa tahun terakhir,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menyajikan informasi akuntasi mengenai kegiatan operasi perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi suatu kinerja

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

I PENDAHULUAN. fungsi keuangan. Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan shutdown ini, kinerja pemerintah akan lumpuh. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul (Barlian, 2003). (Orniati, 2009).

KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP- 59 /MBU/2004

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. NIM, BOPO, CAR, LDR, NPL, size, dan diversifikasi terhadap profitabilitas

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pemegang sahamnya. Pemenuhan tujuan tersebut, maka. keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat

2015 PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK MILIK PEMERINTAH YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam operasionalnya (Osiani dkk, 2016). menyalurkannya kepada masyarakat (Kasmir, 2014).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan mempertemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 1996 TENTANG OBLIGASI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi yang memegang peranan penting dalam menopang. pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Penilaian kinerja keuangan

BAB I PENDAHULUAN. suatu pengaturan terhadap sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dikenal dengan fungsi perantara (intemediary) keuangan. Karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. koperasi memperlihatkan bahwa keberadaan koperasi tidak saja

BAB I PENDAHULUAN. berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di indonesia pada waktu ke waktu terus

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Dimana bank memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah agent of trust. Agent

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. kompetetif yang mengharuskan perusahaan-perusahaan menjalankan usaha. manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut pemerintah menetapkan beberapa kebijakan. Salah satu kebijakan

BAB I PENDAHULUAN telah menembus angka 6,6 % pada bulan November, dan diperkirakan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai syariah dalam operasional kegiatan usahanya. Hal ini terutama didorong

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Disamping itu, kondisi ekonomi Indonesia yang belum stabil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dan masyarakat pada umumnya. Menurut Undang-undang. kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan koperasi di Indonesia dalam Perekonomian Nasional berperan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk dapat menjalankan usahanya secara maksimal dan

1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya dunia usaha, semakin banyak perusahaan baru yang

BAB I PENDAHULUAN. Modal dengan jumlah tertentu untuk membiayai proses usaha dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KPRI RASA TUNGGAL DI KECAMATAN BANJARSARI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Mengatasi Masalah Tanpa Masalah. cepat maka masyarakat tidak perlu menjual barang-barangnya, tetapi hanya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dana tersebut dapat dipenuhi dengan menggunakan modal sendiri atau

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1993 TENTANG OBLIGASI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu badan usaha yang turut berperan dalam menopang pertumbuhan perekonomian Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT Pegadaian (Persero) merupakan salah satu dari Badan Usaha Milik Negara. Sampai saat ini, PT Pegadaian (Persero) adalah lembaga formal di Indonesia yang berdasarkan hukum yang diperbolehkan melakukan pembiayaan dengan bentuk penyaluran kredit atas dasar hukum gadai. PT Pegadaian (Persero) ini merupakan salah satu lembaga yang sangat berperan dalam hal pembiayaan khususnya usaha kecil. Hal ini sesuai dengan tujuan PT Pegadaian (Persero) yang tidak sematamata hanya mencari keuntungan tetapi juga sebagai penunjang kebijakanan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional melalui usaha intinya yaitu bidang jasa penyaluran kredit atas dasar hukum gadai kepada masyarakat. Melalui PT Pegadaian (Persero) diharapkan penyaluran kredit akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, menambah lapangan kerja sekaligus akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Pegadaian (pawnshop) adalah salah satu bentuk lembaga keuangan bukan bank yang diperuntukkan bagi masyarakat luas berpenghasilan menengah kebawah yang membutuhkan dana dalam waktu segera (Ghofur, 2008:51). Dana tersebut biasanya digunakan untuk membiayai kebutuhan tertentu terutama yang sangat mendesak, misalnya biaya pendidikan anak pada awal tahun ajaran baru, dan lain-lain. Peningkatan pemenuhan perekonomian terutama untuk memenuhi kebutuhan dana segar (fresh money) akibat dari adanya kebutuhan yang mendesak pada sekarang ini mengakibatkan masyarakat mencari jalan cepat guna mendapatkan dana segar (fresh money) tersebut dengan waktu yang relatif singkat atau mudah. Dalam perjalanannya, PT Pegadaian sudah mengganti jenis badan hukumnya sebanyak dua kali, sesuai dengan peraturan pemerintah Nomor 10 tahun 1990 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Jawatan Pegadaian (PERJAN) menjadi

Perusahaan Umum (PERUM) Pegadaian dan terakhir sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum

Perusahaan Umum (PERUM) Pegadaian menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO), Pasal 2 ayat (1) menyebutkan maksud dan tujuan Perusahaan Perseroan (Persero) untuk melakukan usaha di bidang gadai dan fidusia, baik secara konvensional maupun syariah, dan jasa lainnya di bidang keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terutama untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas. Dengan landasan itulah pegadaian dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Mengingat adanya keinginan masyarakat terhadap berdirinya lembaga gadai berdasarkan prinsip syariah, maka PT Pegadaian membuka pelayanan berupa Pegadaian Syari ah sebagai unit syari ah dari Perum Pegadaian. Sebagaimana halnya instritusi yang berlabel syariah, maka landasan konsep pegadaian Syariah juga mengacu kepada syariah Islam yang bersumber dari Al Quran dan Hadist Nabi SAW. Tabel 1.1 Kantor Cabang dan Unit Pelayanan Cabang Konvensional dan Syariah PT. Pegadaian (Persero) Unit Jumlah Cabang Jumlah Unit Jumlah CPP/CPS UPC/UPS Konvensional 610 3.231 3.841 Syariah 115 500 615 Sumber : Annual Report PT Pegadaian (Persero) Pegadaian memiliki 12 kantor wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia. Seiring berjalannya waktu, kini Pegadaian tumbuh semakin besar dalam sistem perkonomian Indonesia sehingga setiap pergerakannya mempengaruhi perkembangan sendi-sendi perekonomian Indonesia itu sendiri. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pegadaian mungkin akan melakukan kombinasi antara eksploitasi kekuatan pasar baik berupa harga maupun non harga dan ekspansi pasar, dimana perilaku ini akan berdampak pada strategi perusahaan, keuntungan perusahaan, hambatan untuk memasuki pasar dan posisi perusahaan dalam industri. Perilaku ini sendiri diartikan cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan pasar. Dengan kata lain, perilaku merupakan pola tanggapan dan penyesuaian berbagai perusahaan yang terdapat dalam suatu industri untuk mencapai tujuannya dan menghadapi persaingan. Perilaku dapat terlihat dalam bagaimana perusahaan menentukan harga jual, promosi produk, atau periklanan (advertising), koordinasi kegiatan dalam pasar (misalnya dengan berkolusi, kartel, dan sebagainya) serta pengembangan dan

(research and development). Perusahaan dalam perkembangannya selalu berusaha untuk mempertahankan keunggulan bisnisnya dalam meningkatkan nilai perusahaan tersebut, salah satunya dengan cara diversifikasi produk. Strategi diversifikasi dilakukan sebagai salah satu cara untuk melakukan ekspansi usaha dan memperluas pasar (Harto:2010). Implikasi atau hasil dari perilaku pasar itu sendiri dapat dilihat melalui kinerjanya. Kinerja ini menggambarkan seberapa baik pasar bekerja. Berbicara mengenai kinerja industri keuangan di Indonesia tidak akan terlepas dari masalah tingkat kesehatan baik secara finansial, manajemen, maupun sosial. Guna mengukur tingkat kesehatannya, bisa dilihat dari kinerja perusahaan itu sendiri. Pada penilaian tingkat kesehatannya tidak hanya dilihat dari sisi fisiknya saja, misalnya gedung, pembangunan atau ekspansi. Faktor terpenting untuk melihat perkembangan suatu perusahaan adalah terletak pada unsur keuangannya, karena dari unsur tersebut dapat dilihat dan dievaluasi apakah kebijakan yang diambil oleh perusahaan tersebut sudah tepat atau belum. Mengingat sudah begitu kompleksnya permasalahan yang dapat ditimbulkan dan menyebabkan kebangkrutan karena faktor keuangan yang dinilai tidak sehat. Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan yang terjadi pada perusahaan adalah melalui laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan gambaran mengenai posisi keuangan dari kinerja perusahaan guna untuk menghasilkan laba. Posisi keuangan perusahaan ditunjukkan dalam laporan neraca, dalam laporan neraca tersebut kita dapat melihat kekayaan atau asset perusahaan yang dimilikinya (aktiva), dan dari sisi pasiva dapat kita ketahui darimana dana-dana untuk membiayai aktiva tersebut, apakah berasal dari modal sendiri atau dari hutang, sedangkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dapat kita lihat dari laporan laba rugi perusahaan. Menurut Muslich(2003) menyatakan bahwa analisis rasio keuangan merupakan alat utamadalam analisis keuangan, karena analisis ini dapat digunakan untukmenjawab berbagai pertanyaan tentang keadaan perusahaan. Tujuannyaadalah memberi gambaran mengenai kelemahan dan kemampuan finansialperusahaan dari tahun ke tahun. Menurut Prayoga (2014) Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh dengan pertimbangan, dalam hal ini akan membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi hasil perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan eliminasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa yang akan datang. Sebagai lembaga penyalur kredit yang tidak menghimpun dana langsung dari masyarakat, tentunya PT Pegadaian (Persero) membutuhkan modal yang besar, sementara

modal penyertaan dari pemerintah yang diberikan jumlahnya sangatlah sedikit jika dibandingkan dengan banyaknya permintaan pinjaman dari masyarakat. Hal ini tentunya akan mempengaruhi rasio solvabilitas perusahaan. Modal yang sedikit kemudian mendorong perusahaan untuk mencari tambahan modal dari pihak lain. Banyaknya pinjaman dari pihak lain tentu juga dapat mempengaruhi rasio likuiditas dan profitabilitas perusahaan. Untuk menilai tingkat kesehatannya, PT Pegadaian (Persero) yang juga bagian dari dari Badan Usaha Milik Negara. (BUMN) mempunyai indikator yang ditetapkan oleh pemerintah yang terkandung dalam KEP-100/MBU/2002 tentang penilaian tingkat kesehatan badan usaha milik negara untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan BUMN. Rasio tersebut adalah rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Dalam hubungannya dengan sajian uraian tersebut diatas, akan dapat disajjikan data profil keuangan perusahaan PT. Pegadaian (Persero) secara umum (pinjaman yang diberikan, modal penyertaan pemerintah, dan pinjaman dari pihak lain) untuk lima tahun terakhir yang dapat dilihat pada tabel 1.1 yaitu sebagai berikut : Tabel 1.2 Pemberian Pinjaman, Modal Pemerintah, dan Pinjaman Pihak Lain PT. Pegadaian (Persero) Tahun 2009-2013 Tahun Pemberian Pinjaman (Rp) Modal Pemerintah (Rp) Pinjaman Pihak Lain (Rp) 2009 14.194.632.042.827 46.252.000.000 9.536.375.212.659 2010 8.079.061.031.676 46.252.000.000 13.421.624.041.189 2011 23.576.329.886.425 46.252.000.000 17.033.817.334.410 2012 26.387.345.711.299 46.252.000.000 17.783.945.545.008 2013 26.355.043.197.243-15.598.647.989.928 Total 108.592.411.869.470 185.008.000.000 73.374.410.123.194 Sumber : Annual Report PT Pegadaian (Persero) Perusahaan dalam perkembangannya selalu berusaha untuk mempertahankan

keunggulan bisnisnya dalam meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Diluar dari kegiatan usaha utama yang dijalankan oleh PT. Pegadaian (Persero) ini yaitu usaha gadai, masih ada kegiatan usaha lain dilakukan juga pada lembaga milik pemerintah ini. Dalam jangka panjang perusahaan dapat melakukan pengembangan perusahaan maupun pengurangan skala ekonomis usaha melalui perilaku industry yang dijalaninya, baik dalam penambahan segmen usaha, produk, atau hal lainnya. Jika produk yang dikeluarkan atau ditawakan oleh Pegadaian ini berhasil menarik pasar, maka kinerja Pegadaian akan dalam kondisi yang baik. Tetapi jika produk tersebut tidak diterima pasar, dikhawatirkan kondisinya akan menurun dari tahuntahun sebelumnya. Pada laporan keuangan yang diterbitkan oleh PT. Pegadaian (Persero), ada beberapa produk yang pada dasarnya tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada kinerja perusahaan, terutama terhadap pendapatannya. Dikhawatirkan untuk jangka panjang, berbagai jenis produk yang kurang efektif dan efisien dalam proses penjalanannya akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan itu sendiri. Bertitik tolak dari fenomena itulah, maka peneliti tertarik untuk mengkaji mengenai perilaku dan kinerja dari PT Pegadaian (PERSERO) yang dituangkan dalam skripsi berjudul Studi Deskriptif Perilaku Dan Kinerja Keuangan PT.Pegadaian (Persero) (Survey pada PT. Pegadaian (Persero) di Indonesia. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat terlihat bahwa permasalahan yang terjadi adalah perilaku yang dilakukan perusahaan berupa diversifikasi produk ternyata tidak terlalu berdampak baik bagi kinerjanya, tercermin dari laporan keuangan yang disajikan oleh Pegadaian itu sendiri. Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian dengan menyusun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran perilaku dari PT. Pegadaian (Persero)? 2. Bagaimana gambaran kinerja dari PT. Pegadaian (Persero) berdasarkan KEP- 100/MBU/2002? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui : 1. Gambaran perilaku dari PT. Pegadaian (Persero).

2. Gambaran kinerja dari PT. Pegadaian (Persero) berdasarkan KEP-100/MBU/2002. 1.3.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu ekonomi makro, khususnya terkait dengan ekonomi industri. (2) Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran serta informasi mengenai kinerja dari PT. Pegadaian (Persero), dan menjadi pertimbangan untuk berbagai kebijakan pemerintah yang ditujukan pada PT. Pegadaian (Persero) sebagai salah satu perusahaan BUMN.