BAB V PEMBAHASAN. pengolahan data tersebut dibantu oleh SPSS Dalam penelitian ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Piutang Usaha terhadap Laba pada BMT Istiqomah Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Syariah menurut UU No. 21 tahun 2008 adalah segala

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (Financial intermediary institution),yakni. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Return On Assets terhadap pembiayaan murabhahah. Hasil pengujian data diatas dapat diketahui dari tabel Coefficient

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB I PENDAHULUAN. ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan, membuktikan

TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa bank lainnya. (Kasmir, 2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhinya, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Ada kalanya

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya,

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Tabungan Wadi ah Terhadap Pembiayaan Pada PT. Bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Undang-Undang Perbankan Syariah Indonesia No. 21 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. juga mengalami penurunan yaitu industri perbankan Indonesia. Dengan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Bank syariah secara resmi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

I. PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Pengelolaan bank dituntut untuk senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengaruh CAMEL tehadap Penyaluran Dana seperti halnya penelitian Wahyudi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan menerapkan prinsip-prinsip syariah diantaranya adalah:

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB V PEMBAHASAN. Dimana uji tersebut menggunakan uji-t yang dilakukan untuk membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat oleh bank disebut financing atau leading. Dalam menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dasarkan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bahwa Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, salah satunya adalah bank. Dalam al-qur an, istilah

BAB I PENDAHULUAN. nasabahpun juga semakin meningkat. syariah menerapkan sistem bagi hasil berdasarkan prinsip Profit Sharing

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Murabahah PT. Bank

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. /atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. Indikator

BAB II. pendapatan total perusahaan dengan biaya totalnya. Menurut Kusnadi dkk (2004),

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan prinsip bagi hasil dan menghindari unsur-unsur spekulatif yang

BAB V PENUTUP. terhadap profitabilitas perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia pada

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

repository.unisba.ac.id 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perbankan syari ah muncul di Indonesia tahun 1992 yang merupakan hal

performing financing (NPF) terhadap pembiayaan Bagi hasil dalam

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Likuiditas PT. Bank Mega

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebutan Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) An-Nuur merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dalam sumber hukum Islam yaitu Al-Qur an dan As-Sunah. Sumber. hukum Islam ini adalah dasar sebagai pedoman untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang kegiatan usahanya yaitu. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus) dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut UU No.21 Tahun 2008, Bank Syariah adalah bank yang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi umat islam. Rasa terpercaya, amanah dan aman serta

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

I. PENDAHULUAN. Unit Usaha Syariah (UUS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. dan pihak yang kekurangan dana. Kelebihan dana tersebut dapat disalurkan

BAB I PENDAHULUAN. Bank umum syari ah merupakan salah satu bank umum selain bank umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan salah satu representasi aplikasi dari

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah adalah bank yang didasarkan pada prinsip syariah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan jumlah uang beredar dengan kenaikan harga-harga umum.

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN Setelah peneliti melakukan pengambilan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan Bank Syariah Mandiri melalui web Bank Syariah Mandiri. Kemudian peneliti mengolah data hasil dari laporan Triwulan Bank Syariah Mandiri sejak Maret 2007 sampai Juni 2016, yang pengolahan data tersebut dibantu oleh SPSS.20.0. Dalam penelitian ini hasil analisis regresi yang dinotasikan dengan R 2 sebesar 0,986. Ini berarti variabel Pembiayaan Murabahah dapat dijelaskan oleh variabel dana pihak ketiga (X 1 ), Pendapatan Margin (X 2 ) dan Pembiayaan Macet (X 3 ) yang diturunkan dalam model sebesar 98,6% atau dengan kata lain sumbangan efektif variabel independent terhadap pembiayaan murabahah sebesar 98,6%. A. Pengaruh Simpanan Dana Pihak Ketiga (DPK) (X 1 ) terhadap Pembiayaan Murabahah (Y) pada Bank Syariah Mandiri Dari hasil uji t yang telah dilakukan Simpanan Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah, ini membuktikan bahwa simpanan dana pihak ketiga berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah. Dana Pihak Ketiga yang disalurkan terhadap pembiayaan murabahah sangat besar, karena pembiayaan murabahah termasuk pembiayaan yang berisiko kecil. 145

146 Pengaruh Simpanan Dana Pihak Ketiga terhadap pembiayaan murabahah diatas, selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Maskurun 112 yang menyatakan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Selaian penelitian yang dilakukan oleh Maskurun, penelitian yang dilakukan oleh munandar 113 juga menyetakan secara parsial DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran dana di Bank Syariah Mandiri. Dari fakta diatas dapat disimpulkan bahwa Simpanan Dana Pihak Ketiga merupakan factor yang tidak terpisahkan oleh pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri, karena besar kecilnya simpanan dana pihak ketiga akan berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah. Dana Pihak Ketiga merupakan dana yang berasal dari masyarakat baik perorangan maupun badan usaha yang diperoleh bank dengan menggunakan berbagai instrument produk simpanan yang dimiliki oleh bank sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpunan dana dari pihak-pihak yang berlebihan dana dalam masyarakat dengan pihak yang kekurangan dana. 114 Semakin besar simpanan dana pihak ketiga maka semakin besar pula pembiayaan yang disalurkan oleh. 115 112 Binti Maskurun, Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Pendapatan Margin terhadap Pembiayaan Murabahah di Bank Mega Syariah periode 2010-2014, Skripsi IAIN Tulungagung, (2015) 113 Eris Mumandar, Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Return On Assets (ROA) terhadap Pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri, Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (2009) 114 Mudrajad Kuncoro dan Suharjono, Manajemen Perbankan teori dan Aplikasii, hal. 155 115 Verthzal Rivai dkk, Bank and Financial Institution Management : Convensional dan Syariah System, hal 745

147 Simpanan dana pihak ketiga di himpun oleh bank dalam bentuk titipan wadi ah, partisipasi modal berbagai hasil dan berbagai risiko dan investasi khusus. Menurut teori dari Zainal Arifin ini simpanan dana pihak ketiga yang diperoleh dari ketiga hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh bank dalam penyaluran pembiayaan sehingga bank mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang didapat oleh bank nantinya akan dibagi secara professional pada masyarakat yang telah menitipkan dananya. 116 Sumber dari dana pihak ketiga yang berasal dari masyarakat dakam bentuk giro, tabungan, deposito mencapai 80% sampai 90% dari total dana yang dikelola oleh bank sebagai dana perkreditannya. 117 Sebagai lembaga keuangan, bank mempunyai usaha pokok yaitu penghimpunan dana yang tidak atau belum di pergunakan untuk dikemudian menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat yang membutuhkan dan layak untuk jangka waktu tertentu. Penghimpunan dana dalam bentuk simpanan sangat menentukan pertumbuhan suatu bank. Sebab volume dana yang dapat di himpun akan menentukan pula volume dana yang dapat dioperasikan oleh bank dalam bentuk perkreditan atau pembiayaan. 118 Dana pihak ketiga merupakan supply Bank Syariah sehingga bank mampu mendistribusikan pembiayaan jual beli selanjutnya kepada masyarakat. 119 Hubungan Simpanan dana pihak ketiga dan pembiayaan 116 Zainal Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah., hal. 50 117 Frianto Pandia, SE., MM, Manajemen Dana dan Kesehatan Bank, hal 9 118 Ibid., hal. 16 119 Binti Nur Asiyah, M.Si, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.., hal 164

148 ditunjukkan oleh Financing Deposit to Ratio (FDR). FDR menunjukkan rasio untuk mengukur komposisi jumlah penyaluran dana yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh bank. 120 Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang mana simpanan dana pihak ketiga menjadi salah satu penentu dalam penyaluran pembiayaan murabahah. Beragamnya produk penghimpunan dana Bank Syariah Mandiri yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang disediakan dan kemudahan dalam bertransaksi menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menanamkan dan menyimpan dana yang dimilikinya di Bank Syariah Mandiri. B. Pengaruh Pendapatan Margin (X 2 ) terhadap Pembiayaan Murabahah (Y) pada Bank Syariah Mandiri Dari hasil uji t yang telah dilakukan pendapatan margin berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah.ini membuktikan bahwa pendapatan margin berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah. Pengaruh pendapatan margin terhadap pembiayaan murabahahi diatas, selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Misbah 121 Dari fakta diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan margin tidak dapat dipisahkan dari penyaluran pembiayaan murabahah di Bank Syariah 120 Kasmir, Pemasaran Bank, cet 3, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008), hal 271 121 Nur Imadudin Misbah,, Pengaruh Pendapatan Margin, NPF dan SWBI terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Muamalat, Skripsi Universitas Pasundan Bandung(2016)

149 Mandiri, karena besar kecilnya pendapatan margin akan berpengaruh terhadap berapa besar penyaluran pembiayaan murabahah. Pendapatan Margin merupakan Pendapatan yang diperoleh dari hasil alokasi pembiayaan dalam bentuk jual beli murabahah dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli, dalam hal ini bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. 122 Pendapatan Margin dalam murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga memastikan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan yang sebanding dengan keuntungan bank-bank yang berbasis bunga yang menjadi saingan Bank Syariah. 123 Dalam penetapan margin yang berdampak pada keuntungan bank erat kaitannya dengan harga yang terbentuk dalam pembiayaan yang dilakukan. Nilai waktu dari uanng dilakukan dalam transaksi pembiayaan Perbankan Syariah yakni dalam transaksi perdagangan dan persewaan yang bersifat tetap dan risiko rendah. Hal ini yang menjadikan praktik pembiayaan dengan akad jual beli relative dominan. Praktik akad jual beli di Perbankan Syariah, bank sebagai penjual boleh menetapkan harga berapapun yang dikehendaki, namun demikian Bank Syariah dalam menjaga fungsi intermediasi tidak hanya berfikir mendapatkan keuntungan yang tinggi melainkan bagaimana fungsi intermediasi berjalan dengan lancar, karena sangat terkait dengan 122 Ir. Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan), hal 280 123 Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syariah,.., hal. 94

150 keluarnya nasabah dari Bank Syariah. 124 Hasil dari penelitian ini sesuai dengan teori yang mana pendapatan margin merupakan salah satu factor penentu jumlah pembiayaan murabahah yang disalurkan.karena Pendapatan margin merupakan pendapatan Bank Syariah Mandiri dari hasil jual beli murabahah. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, pendapatan margin memiliki pengaruh dalam penentuan besar kecilnya penyaluran pembiayaan murabahah di Bank Syariah Mandiri. C. Pengaruh Pembiayaan Macet (X 3 ) terhadap Pembiayaan Murabahah (Y) pada Bank Syariah Mandiri Dari hasil uji t yang telah dilakukan pembiayaan macet berpengaruh negative terhadap pembiayaan murabahah, ini membuktikan bahwa pembiayaan macet berpengaruh dan tidak signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Pengaruh pembiayaan macet terhadap pembiayaan murabahah diatas, selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Prastanto 125 yang menyatakan terdapat pengaruh negative pembiayaan macet terhadap pembiayaan murabahah. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Prastanto, penelitian yang dilakukan oleh Zen 126 juga mengatakan bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap penyaluran pembiayaan di 124 Binti Nur Asiyah, M.Si, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, hal. 164 125 Prastanto, Pengaruh FDR, NPF, DER, QR dan ROE terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia, Skripsi Universitas Negeri Semarang. (2013) 126 Ihah Rosyihah Zen, Pengaruh CAR, NPF, DTAR dan DPK terhadap Penyaluran Pembiayaan Srudi kasus di BMT Al-Falah Kabupaten Cirebon, Skripsi Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta. (2012)

151 BMT Al- Falah. Dari fakta diatas dapat disimpulkan bahwa besarnya pembiayaan macet tidak berpengaruh dan signifikan dalam besar kecilnya penyaluran pembiayaan murabahah. Pembiayaan Macet merupakan suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup lagi membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikannya. 127 Pembiayaan Macet diharapkan mempunyai hubungan yang negatif dengan penawaran pembiayaan. Pembiayaan Macet merupakan risiko kemungkinan kerugian yang akan timbul atas penyaluran dana oleh bank. Tingginya pembiayaan macet membuat Bank perlu membentuk pencadangan atas pembiayaan bermasalah yang lebih besar, hal ini akan menurunkan pendapatan bank. 128 Pembiayaan macet di Bank Syariah dapat disebabkan oleh dua factor baik Eksternal maupun Internal. Faktor Eksternal yang menyebabkan pembiayaan macet yaitu Adanya unsure kesengajaan dari nasabah yang mana sebenarnya secara materi nasabah mampu membayar kewajibannya tetapi nasabah sengaja tidak mau membayar kewajibannya kepada bank dan sebaliknya Nasabah benar-benar tidak mampu secara materi dalam membayar kewajibannya kepada bank. Faktor Internal yang menyebabkan pembiayaan macet yaitu Kurang telitinya pihak bank dalam melakukan analisa pembiayaan baik dalam mengecek kebenaran dan keaslian dokumen maupun dalam menghitung 127 Mudrajad Kuncoro dan Suharjono, Manajemen Perbankan, hal.462 128 Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi..,hal. 125

152 rasio-rasio. 129 Hasil dari penelitian ini sesuai dengan teori yang mana besarnya pembiayaan macet menggambarkan kurang telitinya dan cermatnya pihak bank dalam mengelola pembiayaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya pembiayaan macet di Bank Syariah Mandiri tidak mempengaruhi penetapan penyaluran jumlah pembiayaan murabahah. D. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) (X 1 ), Pendapatan Margin (X 2 ) dan Pembiayaan Macet (X 3 )terhadap Pembiayaan Murabahah (Y) pada Bank Syariah Mandiri Dari hasil Uji F yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa secara simultan simpanan dana pihak ketiga, pendapatan margin, dan pembiayaan macet berpengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Novita Tanjung 130 yang menyatakan pembiayaan macet dan DPK secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Penelitian yang dilakukan oleh Nikmah 131 juga yang menyatakan Deposito dan NPF secara simultan berpengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan. 129 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan,edisi kedua., hal. 68 130 Dini Novita Tanjung, Analisis Pengaruh Non Performing Financing (NPF), Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia periode 2010-2014, Skripsi Universitas Sumatera Utara. (2016) 131 Isna Lailin Nikmah, Pengaruh Deposito dan NPF terhadap Pembiayaan pada PT Bank Muamalat Indonesia periode 2005-2014, Skripsi IAIN Tulungagung. (2015)