BAB I PENDAHULUAN. (Theobroma cacao) dan biasa digunakan sebagai komponen utama dari coklat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. fase lemak (O Brien, 2009). Banyak minyak nabati yang telah dimodifikasi untuk

I PENDAHULUAN. Cokelat adalah olahan yang dihasilkan dari bahan baku yaitu biji dan lemak

Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil) Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. rasa bahan pangan. Produk ini berbentuk lemak setengah padat berupa emulsi

Prarancangan Pabrik Margarin dari Palm Oil Minyak Sawit dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. jumlah produksi sebesar ton per tahunnya. Biji kakao di Indonesia sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Margarin merupakan salah satu produk berbasis lemak yang luas

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni

KAJIAN PERLAKUAN SUHU FILLING TRAY PADA PROSES FRAKSINASI CPKO TERHADAP RENDEMEN DAN ANGKA IODIN CRUDE PALM KERNEL STEARIN

ANALISIS PERUBAHAN KOMPOSISI TRIGLISERIDA, ASAM TRANS DAN KANDUNGAN LEMAK PADAT PADA PEMBUATAN PENGGANT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

INTERESTERIFIKASI INTERESTERIFIKASI 14/01/2014

BAB I PENDAHULUAN. Industri dunia menganalisa peningkatan pasar emulsifier. Penggunaan

PENELITIAN SUBSTITUSI LEMAK KAKAO DENGAN LEMAK KELAPA SAWIT DALAM PEMBUATAN COKLAT BATANG

I. PENDAHULUAN. untuk peningkatan devisa negara. Indonesia merupakan salah satu negara

PEMBUATAN LEMAK KAKAO RENDAH KALORI DENGAN MINYAK KELAPA (COCONUT OIL)) MELALUI REAKSI INTERESTERIFIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

I. PENDAHULUAN. energi dan pembentukan jaringan adipose. Lemak merupakan sumber energi

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

PENGANTAR. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan telah mendorong manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok

I PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BEBERAPA PARAMETER MUTU PADA CRUDE PALM OLEIN YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN RBD PALM OLEIN TERHADAP TEORETIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

///~ r , 0/ ,Judul. Nama NIM Program Program Studi. : Pina Barus : : Doktor (S-3) : Kimia. Menyetujui Promotor

BAB I PENDAHULUAN. Minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi lemak yang berlebih dapat membentuk plak yang mampu. merapuhkan pembuluh darah dan menghambat aliran dalam pembuluh darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pangan yang digunakan untuk menghasilkan minyak goreng, shortening,

BAB I PENDAHULUAN. lapisan terluar beras yaitu bagian antara butir beras dan kulit padi berwarna

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

PABRIK BIODIESEL dari RBD (REFINED BLEACHED DEODORIZED) STEARIN DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

OPTIMASI RASIO PALM FATTY ACID DESTILATE ( PFAD ) DAN SABUN LOGAM PADA PEMBUATAN PELUMAS PADAT (GREASE ) BIODEGRADABLE

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESJA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 30/PMK.05/2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI,KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. alat pengolahan bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

KELAPA SAWIT dan MANFAATNYA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat. (20,2%) dengan persentasi 13,6% (BPS, 2011).

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

PENGARUH PENAMBAHAN CRUDE STEARIN MINYAK KELAPA SAWIT TERHADAP KESTABILAN DARK CHOCOLATE

Peranan asam lemak omega-3 (n-3), yakni EPA (Eicosapentaenoic acid) Banyak hasil penelitian telah membuktikan adanya pengaruh EPA dan DHA

BAB I PENDAHULUAN. Suplemen berfungsi sebagai pelengkap bila kebutuhan gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. Prarencana Pabrik Keju Cheddar Substitute I-1

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

I. PENDAHULUAN. tidak rata karena mata tunas dan warna daging dari putih hingga kuning

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu yang termasuk dalam famili palmae. Nama genus Elaeis berasal dari bahasa

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Biji Kemiri Sumber : Wikipedia, Kemiri (Aleurites moluccana) merupakan salah satu tanaman tahunan yang

Karakteristik unik lemak cokelat

Gambar I.1. Pertumbuhan Produksi dan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia [1]

II. TINJAUAN PUSTAKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Salah satu keunikan dan keunggulan makanan dari bahan cokelat karena kandungan

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

I. PENDAHULUAN. Potensi PKO di Indonesia sangat menunjang bagi perkembangan industri kelapa

EFEK SUBSTITUSI LEMAK KELAPA DAN LEMAK KELAPA SAWIT PADA COCOA BUTTER TERHADAP KRISTALISASI DAN TITIK LELEH COKLAT BAR TESIS.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. DESKRIPSI PROSES

PLASTISISASI 14/01/2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai:(1.1) Latar Belakang Masalah, (1.2) Identifikasi

HIDROGENASI 14/01/2014 HIDROGENASI. Hasil reaksi hidrogenasi Penjenuhan ikatan rangkap Migrasi ikatan rangkap Pembentukan asam lemak Trans

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 11,4 juta ton dan 8 juta ton sehingga memiliki kontribusi dalam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA A. MINYAK SAWIT

DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii PENDAHULUAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ramayana : pembuatan lemak margarin dari minyak kelapa, kelapa sawit dan stearin..., USU e-repository 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN PENELITIAN PEMBUATAN MONO DAN DIACYLGLYCEROL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN PROSES GLISEROLISIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

Prarancangan Pabrik Metil Ester Sulfonat dari Crude Palm Oil berkapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. disimpan cukup lama sebelum diproduksi. Biji kakao yang dihasilkan dari

MAKANAN UTUH (WHOLE FOODS) UNTUK KONSUMEN CERDAS. Fransiska Rungkat Zakaria, PhD, Prof. Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional

Prarancangan Pabrik Asam Stearat dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap flavor dan berperan terhadap pembentukan warna.

Manfaat Coklat bagi Kesehatan. Manfaat Coklat bagi Kesehatan

Inspirasi Coklat yang Tiada Henti

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Lemak kakao merupakan lemak yang diekstraksi dari biji kakao (Theobroma cacao) dan biasa digunakan sebagai komponen utama dari coklat batang karena dapat mempengaruhi kualitas coklat batang, dimana 29.5% dari penyalut coklat adalah lemak kakao dan 70.5% lagi merupakan bubuk coklat, lemak susu, gula dan zat aditif lainnya. Penambahan lemak susu pada lemak kakao dapat menyebabkan turunya titik leleh dan melembutkan sehingga memberi efek yang merugikan pada kristalisasi dan kekerasannya. Lemak kakao berbentuk padat pada temperatur kamar dan memiliki titik lebur antara 32-35⁰C dan mulai melebur pada suhu 30-32⁰C (Tarigan, 2005). Lemak kakao diekstraksi dari biji kakao dan membutuhkan biaya yang besar dalam memprosesnya, selain itu produksi lemak kakao juga dipengaruhi oleh produksi buah kakao sehingga harganya mahal. Oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi lemak untuk mendapatkan alternatif lain sebagai lemak kakao (Kaphurakngam et al,. 2009). Terdapat dua macam lemak kakao, yaitu cocoa butter equivalent dan cocoa butter substitue. Cocoa butter equivalent (CBE) banyak digunakan pada produk olahan coklat beberapa tahun terakhir. Biasanya terbuat dari lemak nabati yang mempunyai sifat fisika dan kimiawi yang menyerupai lemak kakao. CBE dapat ditambahkan pada lemak kakao dalam berbagai macam jumlah tanpa menyebabkan efek apapun (Kaphurakngam et al,. 2009). Sedangkan cocoa butter 1

2 substitue (CBS) adalah lemak nabati yang memiliki sifat fisik sama dengan lemak kakao, namun memiliki perbedaan yang signifikan terhadap sifat kimiawinya (Jahurul et al,. 2013). Dalam perkembangannya, interesterifikasi telah lama digunakan untuk memodifikasi minyak dan lemak untuk mendapatkan produk yang memiliki sifat fungsional yang lebih baik yaitu menyusun kembali asam lemak-asam lemak pada rantai gliserol tanpa merubah komposisi kimianya. Interesterifikasi dibagi menjadi dua macam, yaitu interesterifikasi secara kimiawi dan enzimatis. Dalam penelitian ini digunakan proses interesterifikasi kimiawi karena proses ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu memerlukan biaya yang murah dan proses pelaksanaannya lebih mudah dibandingkan dengan interesterifikasi enzimatis. Studi tentang pembuatan cocoa butter replacer dengan proses interesterifikasi kimiawi telah banyak dilakukan. Pada berbagai studi penelitian tersebut dilakukan interesterifikasi kimiawi campuran minyak yang memiliki titik leleh rendah dengan lemak yang memiliki titik leleh tinggi, sehingga diperoleh suatu karakteristik lemak yang baru yang sesuai untuk menjadi basis pengganti lemak kakao. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Zarringhalami et al. (2011), dilakukan interesterifikasi kimiawi antara minyak daun teh dengan minyak daun teh yang sudah dihidrogenasi dengan perbandingan 80:20, 75:25 dan 70:30. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Tarigan (2005), didapatkan rasio antara palm kernel oil dan refined bleached deodorized palm oil yang memiliki karakteristik menyerupai lemak kakao adalah 6:4 dan 7:3.

3 Pada penelitian ini dilakukan pembuatan lemak pengganti lemak kakao menggunakan minyak kemiri dan palm stearin. Palm stearin sebagai lemak padat untuk meningkatkan titik leleh sehingga mampu menghasilkan lemak yang menyerupai lemak kakao. Rasio antara minyak kemiri dan palm stearin yang digunakan juga akan berpengaruh terhadap karakteristik produk yang dihasilkan. Menurut Hilda (2011), rasio antara minyak kemiri dan lemak kakao yang baik pada proses interesterifikasi yaitu pada 90:10 dan 80:20 dengan titik leleh yang dihasilkan pada kisaran 32-35⁰C. Sehingga pada penelitian ini akan dikaji pengaruh waktu dan rasio antara minyak kemiri dan palm stearin yang digunakan. Minyak kemiri berasal dari biji kemiri yang dipress dengan tekanan tertentu. Kandungan minyak pada biji kemiri cukup banyak, yaitu sekitar 60% dari total berat biji. Minyak kemiri mengandung asam lemak tidak jenuh terutama oleat (10,5%), linoleat (48,5%) dan linolenat (28,5%) (Ketaren, 2008). Linoleat dan linolenat termasuk asam lemak essensial yaitu asam lemak yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh tetapi diperoleh dari makanan. Dan asam lemak ini tergolong dalam polyunsaturated fatty acid (PUFA) yang dapat mencegah penyakit jantung koroner, kanker dan tumor, karena dapat meningkatkan HDL dan menurunkan LDL dalam darah (Lelya, 2011). Di Indonesia, kemiri tersebar di berbagai propinsi dan dapat tumbuh dengan baik. Kemudahan kemiri untuk tumbuh diberbagai tempat membuat produksi kemiri meningkat dari tahun ke tahun sehingga kemiri menjadi komoditas dalam negeri dan ekspor di Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011, produksi kemiri di Indonesia mencapai 105,9 ton. Sayangnya, di

4 Indonesia pemanfaatan kemiri hanya sebatas penggunaan secara tradisional saja yaitu sebagai bumbu masak dan obat tradisional. Pemanfaatannya pun masih dilakukan sebatas jika diperlukan saja dan jarang diproduksi secara komersial (Arlene et al,. 2010). Selain itu, di Indonesia minyak kemiri pemanfaatannya masih terbatas, hanya digunakan sebagai bahan produk kecantikan saja, sehingga perlu dilakukan pemanfaatan minyak kemiri sebagai bahan pangan. 1.2 Rumusan masalah Minyak kemiri memiliki titik leleh yang sangat rendah. Agar minyak kemiri yang berbentuk cair dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan pengganti lemak kakao, maka perlu dilakukan pencampuran dengan minyak atau lemak yang mempunya titik leleh lebih tinggi sehingga dapat menaikkan titik leleh minyak tersebut. Minyak atau lemak yang mempunyai titik leleh yang tinggi adalah palm stearin. Cara pencampuran kedua minyak tersebut untuk menjadikan pengganti lemak kakao dapat dilakukan dengan interesterifikasi kimiawi. Titik leleh adalah parameter utama penentu kualitas lemak kakao. Idealnya suatu lemak kakao meleleh pada suhu tubuh, sehingga ketika cokelat batang yang menggunakan lemak kakao dikonsumsi tidak menimbulkan sensasi waxy, grasy, dan berpasir yang tidak dikehendaki oleh konsumen. Rasio pencampuran minyak kemiri dan palm stearin yang tepat akan diteliti untuk menghasilkan pengganti lemak kakao dengan parameter (melting point, tekstur, angka peroksida, iodine value dan FFA) yang identik dengan lemak kakao.

5 1.3 Tujuan penelitian 1. Membuat suatu lemak yang mempunyai sifat fisik dan kimia yang identik dengan lemak kakao melalui interesterifikasi kimia antara minyak kemiri dan palm stearin. 2. Menentukan rasio antara minyak kemiri dan palm stearin dan lama waktu proses interesterifikasi yang optimal untuk menghasilkan sifat fisik dan kimia yang menyerupai lemak kakao. 1.4 Manfaat penelitian Manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah sebagai alternatif pemanfaatan minyak kemiri sehingga mampu menambah nilai ekonomis biji kemiri. Cocoa butter replacer yang dihasilkan dari interesterifikasi kimiawi campuran antara minyak kemiri dan palm stearin diharapkan dapat diaplikasikan di industri pangan sehingga mampu menambah variasi pengganti lemak kakao di Indonesia.