BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
Faal Kerja (Fisiologis) Nurjannah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur

Pengukuran Energi Fisik. Sebagai Tolok Ukur Perbaikan Tata Cara Kerja (FISIOLOGI KERJA)

PENGUKURAN KERJA FISIOLOGIS

ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN KINERJA FISIOLOGI

FISIOLOGI KERJA (II) Teknik industri 2015

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA SISTEM KERJA & ERGONOMI FISIOLOGI KERJA

Kegiatan Belajar -6. Modul 4: Konsumsi Energi. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-4, data M Arief Latar

Pengukuran Energi Fisik. Sebagai Tolok Ukur Perbaikan Tata Cara Kerja (FISIOLOGI KERJA)

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

ANALISIS AKTIVITAS ANGKAT BEBAN PISAU HAND PRESS

. II. TINJAUAN PUSTAKA

KONSUMSI ENERGI KERJA PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

FAAL KERJA DAN BIOMEKANIKA

MODUL I PENGUKURAN FISIOLOGI KERJA

BEBAN KERJA & PRODUKTIVITAS PERTEMUAN KE-2

Unisba.Repository.ac.id DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN B. ALAT DAN PERLENGKAPAN

Organisasi Kerja. Solichul HA. BAKRI Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas ISBN:

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

MODUL II PHYSIOLOGICAL PERFORMANCE

Rita Patriasih, S.Pd., M.Si Prodi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

PENDAHULUAN Dayung adalah satu cabang olahraga yang membutuhkan kondisi tubuh prima agar dapat tampil sebaik mungkin pada saat latihan maupun ketika p

tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (Suma mur, 2014). organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

III. METODE PENELITIAN

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 2 FISIOLOGI KERJA

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL INTRODUCTION ERGONOMI & TTCK

Pengukuran Lingkungan Kerja Fisik dan Operator Untuk Menentukan Waktu Istirahat Kerja

SEJARAH & PERKEMBANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB I PENDAHULUAN. gerakan yang dilakukan oleh tangan manusia. Gerakan tangan manusia

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu B. Peralatan dan Perlengkapan

METODE MELATIH FISIK SEPAKBOLA. Subagyo Irianto

BAB 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS BEBAN KERJA OPERATOR MESIN PEMOTONG BATU BESAR (SIRKEL 160 CM) DENGAN MENGGUNAKAN METODE 10 DENYUT

METODE PENELITIAN. Tahapan penelitian disajikan pada gambar dibawah ini. Mulai. Identifikasi masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

Definisi Energi pada makhluk hidup (manusia) mampu ditimbulkan dengan cara tanpa O2 (cepat) maupun dengan O2 (lama). Di lapangan pelatih sukar menguku

POKOK BAHASAN IX IX. PENGGUNAAN ENERGI MEKANIK PADA TERNAK KERJA. Mengetahui proses metabolisme dan dinamika fisiologi pada ternak kerja

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN DAN INFORMASI (DISPLAY) KELAS 2ID05

BAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Latihan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Qodriannisa Puspaningrum, 2013

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat

PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL

PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan di bidang olahraga, sarana rekreasi maupun sebagai hewan

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja. manusia. Untuk mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

Pengertian dan Ruang Lingkup Ergonomi : bahasa Yunani Ergon : kerja Nomos : peraturan/hukum - Arbeitswissenschaft di Jerman - Biotechnology di Skandin

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang

-THESIS (TI )- Perancangan Model Penilaian Potensi Personal Protective Clothing (PPC) dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Panas

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS AKTIFITAS ANGKAT BEBAN DITINJAU DARI ASPEK BIOMEKANIKA DAN FISIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata.

- TEMPERATUR - Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga dada) 30/10/2011

Pengaruh Suhu terhadap Denyut Jantung

BAB I PENDAHULUAN. Jeanny Ivones (G2B ) Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro Page 1

USAHA (KERJA) DAN ENERGI. untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda yang menghubungkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada dasarnya proses dari sebuah engine dapat dituliskan dengan persamaan

EVALUASI BEBAN KERJA MANUAL (STUDI KASUS UD SUMBER MAKMUR MEDAN)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Awaluddin Muharom,2013

Program Studi Teknik Industri Universitas Bina Darma Jl.A Yani NO.12 Palembang. Abstrak

Penentuan Menu Makanan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Kalori Buruh Pabrik Dengan Analisis Detak Jantung

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. berupa getah karet akan diolah menjadi crumb rubber. Bagian Balling Press ini

ENERGI. Universitas Gadjah Mada

Analisa Postur Tubuh Pekerja Penjemuran Batako di Batam ( Studi Kasus UKM Batako Pak Sirom) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

BAB I PENDAHULUAN. menerima beban dari luar tubuhnya. Beban tersebut dapat berupa beban fisik. energi dan nordic body map (Ganong,1983 : ).

BAB I PENDAHULUAN. dihindari, terutama pada era industrialisasi yang ditandai adanya proses

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN DAN INFORMASI (DISPLAY) KELAS 2ID06

Ketahanan dan kelelahan berkaitan dengan batas kemampuan maksimal (BKM) dan merupakan 2 kutub yg berlawanan dalam aktivitas fisik.

PERANCANGAN ALAT BANTU PELETAKAN SHEET DENGAN SISTEM OTOMATISASI DI PT. MADHARA ADITAMA UTAMABOX

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai target produksi yang diharapkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

MANSUR FIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Fisiologi Menurut Wikipedia Indonesia, fisiologi dari kata Yunani physis = 'alam' dan logos = 'cerita', adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mendefinisikan fisiologi sebagai cabang biologi yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan atau zat hidup (organ, jaringan, atau sel). Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fisiologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang fungsi normal dari suatu organisme mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, sistem organ hingga tingkat organisme itu sendiri. Definisi fisiologi adalah fungsi kerja yang meliputi fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup (http://fkuii.org/tikiindex.php?page=ilmu+fisiologi). Fisiologi menggunakan berbagai metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung kehidupan. Berdasarkan objek kajiannya dikenal fisiologi manusia, fisiologi tumbuhan, dan fisiologi hewan, meskipun prinsip fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari (http://id.wikipedia.org/wiki/fisiologi). Toole memberikan definisi yang lain tentang bekerja. Bekerja adalah kegiatan untuk menghasilkan sesuatu barang atau jasa yang bermanfaat dan digunakan bagi orang lain, yang mungkin segera terkesan adalah aspek sosial dari bekerja dalam pengertian sempit yaitu karya persembahan seseorang kepada orang lain. Namun jika diteliti lebih dalam tersirat makna lain yaitu bahwa berkarya untuk orang lain seseorang akan mendapatkan penghargaan atas hasil karyanya itu. Penghargaan dari CII-1

CII-2 orang lain inilah yang antara lain dicari juga oleh seseorang dan ini bukan saja dalam bentuk materi tetapi juga dalam bentuk pengakuan, pujian, penghormatan, dan lainlain. 2.2 Bidang Fisiologi Fisiologi dibagi menjadi fisiologi tumbuhan dan fisiologi hewan tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari. Misalnya, apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan pada sel manusia. Fisiologi hewan bermula dari metode dan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran fisiologi manusia yang kemudian meluas pada spesies hewan selain manusia. Fisiologi tumbuhan banyak menggunakan teknik dari kedua bidang ini. Cakupan subjek dari fisiologi hewan adalah semua makhluk hidup. Banyaknya subjek menyebabkan penelitian di bidang fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada pemahaman bagaimana ciri fisiologi berubah sepanjang sejarah evolusi hewan. Fisiologi manusia dikenal beberapa istilah yang berkaitan dengan fisiologi, antara lain Elektrofisiologi, berkaitan dengan cara kerja saraf dan otot, Neurofisiologi, mempelajari fisiologi otak, fisiologi sel, menunjuk pada fungsi sel secara individual (http://fkuii.org/tiki-index.php?page =Ilmu+Fisiologi). 2.3 Pengertian Kerja Salah satu tolak ukur (selain waktu) yang diaplikasikan untuk mengevaluasikan apakah tata cara kerja sudah dirancang baik atau belum adalah dengan mengukur penggunaan energi kerja (energi otot manusia) yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut. Berat atau ringannya kerja yang harus dilakukan oleh seorang pekerja akan dapat ditentukan oleh gejalagejala perubahan yang tampak dapat diukur lewat pengukuran anggota tubuh atau fisik manusia antara lain:

CII-3 1. Laju detak jantung (heart rate). 2. Tekanan darah (blood pressure). 3. Temperatur badan (body temperature). 4. Laju pengeluaran keringat (sweating rate). 5. Konsumsi oksigen yang dihirup (oxygen consumption). 6. Kandungan kimiawi dalam darah (lactid acid content). 2.4 Pembagian Kerja Secara umum jenis kerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu kerja fisik (otot) dan kerja mental, dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Kerja Fisik Pengeluaran energi relatif yang banyak dan pada jenis tersebut dapat dibedakan dalam beberapa kerja sesuai fisik yaitu: a. Kerja Statis, yaitu: 1. Tidak menghasilkan gerak. 2. Kontraksi otot bersifat isometris (tegang otot bertambah sementara tegangan otot tetap). 3. Kelelahan lebih cepat terjadi. b. Kerja Dinamis, yaitu: 1. Menghasilkan gerak. 2. Kontraksi otot bersifat isotonis (panjang otot berubah sementara tegangan otot tetap). 3. Kontraksi otot bersifat ritmis (kontraksi dan relaksasi secara bergantian). 4. Kelelahan relatif agak lama terjadi. 2. Kerja Mental Pengeluaran energi relatif lebih sedikit dan cukup sulit untuk mengukur kelelahannya. Hasil kerja (performasi kerja) manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor, adalah sebagai berikut:

CII-4 a. Faktor diri (individu), meliputi sikap, fisik, minat, motivasi, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, dan keterampilan. b. Faktor situasional, meliputi lingkungan fisik, mesin, peralatan, metode kerja, dan lain-lain. Kriteria-kriteria yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa pengaruh pekerjaan terhadap manusia dalam suatu sistem kerja dalam kehidupan sehari-hari: 1. Kriteria Faal Meliputi kecepatan denyut jantung, konsumsi oksigen, tekanan darah, tingkat penguapan, temperatur tubuh, komposisi kimia dalam air seni, dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk mengetahui perubahan fungsi alat-alat tubuh selama bekerja. 2. Kriteria Kejiwaan Meliputi kejenuhan atau kejemuan, emosi, motivasi, sikap, dan lain-lain. Tujuannya adalah mengetahui perubahan kejiwaan yang timbul selama bekerja. 3. Kriteria Hasil Kerja Meliputi pengukuran hasil kerja yang diperoleh dari pekerja selama bekerja. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi kerja dengan melalui hasil kerja yang diperoleh dari pekerja. Rumus yang berhubungan dengan konsumsi energi dengan kecepatan bekerja dan denyut jantung pada saat bekerja adalah sebagai berikut: Keterangan: Y X = Energi (kkal/menit) = Kecepatan denyut jantung (denyut/menit) KE = Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (Kkal) Et Ei Y = 1,80411 0,0229038 X + 4,71733.10 4.X 2 KE = Et - Ei = Pengeluaran energi pada saat kerja (Kkal) = Pengeluaran energi pada saat istirahat (Kkal)

CII-5 2.5 Kelelahan Kerja Definisi umum dari kelelahan kerja adalah suatu kondisi dimana terjadi pada syaraf dan otot manusia, sehingga tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Kelelahan dipandang dari sudut industri adalah pengaruh dari kerja pada pikiran dan tubuh manusia yang cenderung untuk mengurangi kecepatan kerja mereka atau menurunkan kualitas produksi dari performasi optimis seorang operator. Kelelahan mempunyai empat cakupan yaitu penurunan dalam performasi kerja, maksudnya adalah pengurangan dalam kecepatan dan kualitas output yang terjadi bila melewati suatu periode tertentu (fatique industry). Cakupan kelelahan yang kedua adalah pengurangan dalam kapasitas kerja, maksudnya adalah perusakkan otot atau ketidakseimbangan susunan syaraf untuk memberikan stimulus (fatique fisiologi). Cakupan kelelahan yang ketiga adalah laporan-laporan subyektif dari pekerja, berhubungan dengan perasaan gelisah dan bosan (fatique fisiologi). Cakupan yang terakhir adalah perubahan-perubahan dalam aktivitas dan kapasitas kerja, maksudnya adalah perubahan fungsi fisologi atau perubahan dalam kemampuan dalam melakukan aktivitas fisiologi (fatique fungsional). Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi suatu tingkat kelelahan pada pekerja disaat menjalankan operasi atau melakukan pekerjaannya, adalah sebagai berikut: 1. Penentuan dan lamanya waktu kerja. 2. Penentuan dan lamanya waktu istirahat. 3. Sikap mental pekerja. 4. Besarnya beban tetap. 5. Kemonotonan pekerjaan dalam lingkungan kerja yang tetap. 6. Kondisi tubuh operator pada waktu melaksanakan pekerjaan. 7. Lingkungan fisik kerja. 8. Kecapaian kerja. 9. Jenis dan kebiasaan olahraga atau latihan. 10. Jenis kelamin.

CII-6 11. Umur. 12. Sikap kerja. Pengukuran kelelahan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Berikut ini adalah cara untuk mengukur tingkat kelelahan: 1. Mengukur kecepatan denyut jantung. 2. Mengukur kecepatan pernafasan. 3. Mengukur tekanan darah. 4. Jumlah oksigen yang terpakai dalam tubuh. 5. Perubahan temperatur tubuh. 6. Perubahan komposisi kimia dalam darah dan urin. 7. Menggunakan alat uji kelelahan, yaitu Riken Fatique Indicator. Kelelahan otot adalah kelelahan yang terjadi karena kerja otot, dengan adanya aktivitas kontraksi dan relaksasi. Tipe aktivitas otot oleh Ryan dalam Work & Effort adalah: 1. Pengeluaran sejumlah energi secara cepat. 2. Pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus. 3. Pekerjaan setempat atau lokal yang terus-menerus berulang dengan pengeluaran energi setempat yang besar. 4. Sikap yang dibatasi (kerja statis). Saran-saran untuk mengurangi kelelahan otot (Brouha Physiology in Industry) dalam keadaan kerja sehari-hari adalah sebagai berikut: 1. Mengurangi beban kerja dengan melakukan perancangan kerja. 2. Mengatur perioda istirahat yang cukup didasarkan atas pertimbangan fisiologi. 3. Mengatur regu-regu kerja dengan baik dan menyeimbangkan tekanan fisiologi diantara anggota pekerja. 4. Menyediakan air dan garam yang cukup bagi pekerja yang bekerja dalam lingkungan kerja yang panas.

CII-7 5. Menyeleksi pekerja yang didasarkan atas kemampuan fisik mereka dan tingkat pelatihan atau training untuk aktivitas-aktivitas tertentu atau khusus yang membutuhkan energi yang banyak atau berat. Penentuan waktu dimana saat pekerja dalam melakukan pekerjaannya dan dalam suatu pekerjaan membutuhkan waktu istirahat atau recovery adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan konsumsi energi dari konversi kecepatan denyut jantung. R = T(K K S) 1,5 Keterangan: R = Waktu istirahat (menit) T = Waktu total kerja K = Energi yang dikeluarkan dalam bekerja (kkal/menit) S = Konstanta Penentuan nilai konstanta diberikan pendekatan berdasarkan beban bekarja yang berbeda-beda dengan energi, detak jantung dan konsumsi oksigen seperti ditunjukkan oleh tabel 2.1 dan 2.2 di bawah ini: Tabel 2.1 Detak Jantung Tingkat Energy Expenditure Detak Jantung Pekerjaan Konsumsi Oksigen Kkal / menit Kkal / 8jam Detak / menit Liter / menit Undully Heavy >12.5 >6000 >175 >2.5 Very Heavy 10.0 12.5 4800 6000 150 175 2.0 2.5 Heavy 7.5 10.0 3600 4800 125 150 1.5 2.0 Moderate 5.0 7.5 2400 3600 100 125 1.0 1.5 Light 2.5 5.0 1200 2400 60 100 0.5 1.0 Very Light < 2.5 < 1200 < 60 < 0.5

CII-8 Fisiologi kerja ilmu yang mempelajari fungsi atau faal tubuh manusia pada saat bekerja dan dengan diketahuinya fisiologi kerja diharapkan mampu meringankan beban kerja seorang pekerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Pengetahuan dasar mengenai fisiologi kerja memungkinkan untuk dapat dievaluasi suatu sistem kerja secara efektif. Diupayakan evaluasi kerja semaksimal mungkin bersifat objektif dan kuantitatif. Penilaian secara kualitatif misalnya adanya kelelahan kerja, hal ini memerlukan analisis lebih lanjut mengingat kemampuan individual yang berbeda. Beberapa klasifikasi tingkat pekerjaan antara lain: 1. Tingkat pekerjaan ringan : Pekerjaan tersebut bila dilaksanakan memerlukan oksigen 0,5 liter/menit atau 2,5 kkal/menit yang setara dengan 10,5 kj/menit. 2. Tingkat pekerjaan berat: Pekerjaan tersebut bila dilaksanakan memerlukan oksigen 1,5-2 liter/menit atau 7,5-10 kkal/menit yang setara dengan 31,4-41,9 kj/menit. 3. Istilah pekerjaan ringan dan berat dikaitkan dengan kebutuhan oksigen dan tidak ada kaitannya dengan beban/strain pada pekerja sebagai individu juga tidak dikaitkan dengan kebutuhan selama 8 jam melainkan kebutuhan oksigen per menit terutama pada beban maksimal. 4. Pekerja penebang kayu dengan beban berat merata sepanjang hari sedangkan di Industri lama kerja berat mungkin hanya 20% dari waktu kerja umum (http://ryokei.wordpress.com/2009/09/01/fisiologi-manusia-kerja). Tabel 2.2 Penetuan Nilai Kostanta (S) Tingkat Pekerjaan S Undully Heavy Over 12,5 Very Heavy 10 12,5 Heavy 7,5 10 Moderate 5 7,5 Light 2,5 5 Very Light Under 2,5

CII-9 2. Berdasarkan kapasitas oksigen terukur Konsumsi energi dapat diukur secara tidak langsung dengan mengukur konsumsi oksigen. Jika satu liter oksigen dikonsumsi oleh tubuh, maka tubuh akan mendapatkan 4,8 kcal energi. R = W ( B S) B 0,3 Keterangan: R = Waktu istirahat (jam) W = Waktu total kerja (jam) B = Kapasitas oksigen pada saat kerja (liter/menit) S = Kapasitas oksigen pada saat diam (liter/menit)