Khutbah Jum'at. Bekal Abadi ke Akhirat. Bersama Dakwah 1

dokumen-dokumen yang mirip
Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

Dunia Yang Membuat Lupa Mati

Kemuliaan Seorang Hamba Terletak Pada Ibadahnya

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

3 Wasiat Agung Rasulullah

Khutbah Jum'at. Memaafkan Sesama Sebelum Ramadhan Tiba. Bersama Dakwah 1

DIANTARA AMALAN UNTUK MEMAKMURKAN RAMADHAN

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan.

*** Mengingat Kematian

Khutbah Jum'at. Sebelum Ramadhan Pergi. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. 6 Nama Lain Ramadhan dan Bagaimana Berinteraksi dengannya. Bersama Dakwah 1

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

*** Tunaikanlah Amanah

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

Keistimewaan Hari Jumat

[ Indonesia Indonesian

Bukti Cinta Kepada Nabi

Ujian Dunia dan Ujian Akhirat

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

DI BULAN SUCI RAMADHAN

Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan

Berkawan dengan Orang Shalih

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Takwa dan Keutamaannya

AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Sunah Yang Hilang di Bulan Dzulhijjah

Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta

Ramadhan dan Taubat Kepada Allah

E١١٧ J١٠٩ W F : :

Merasakan Manisnya Keimanan

Kedudukan Dua Kalimat Syahadat Dalam Syariat Islam

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

Renungan Pergantian Tahun

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Agar Nabi Muhammad Mencintai Kita

Disebarluaskan melalui: website: Desember, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Khutbah Jum'at. Taubat. Bersama Dakwah 1

Wajib Mensyukuri Nikmat Harta

Pilar-pilar Muhasabah

DOA WIRID YANG TERMUAT DALAM AL QUR AN

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Persiapan Menuju Hari Akhir

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

Khutbah Jumat: Angan-angan Orang yang Sudah Mati

Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya. Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya

Allah Telah Memudahkan Alquran Untuk Dipelajari

Tanggung Jawab Seorang Koruptor di Hadapan Allah

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

LAMPIRAN TERJEMAH. No Bab Surah/Hadis Terjemah. 1 I QS. al-baqarah: 132 Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan

: :

Renungan bagi Musafir

Aktualisasi Makna Hijrah

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Pendukung dan Penghalang dari Taubat

Beramal Untuk Bekal Hari Pembalasan

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur an) pada malam

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

!!" #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/" 4./" 56 * % &' &()*+&, " "# $ %! #78*5 9: ;<*% =7" >1?@*5 0 ;A " 4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@* "/ 4!

MENYAMAKAN PERSEPSI TENTANG ISLAM. Munawar Rahmat. Dosen Pendidikan Agama Islam MKDU UPI

Agar Pohon Keimanan Tumbuh dan Berbuah

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

: : :

Muhasabah dan Muraqabah, Jalan Menuju Takwa

Shalat Jum'at. Disusun Oleh: Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijry. Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Abu Ziyad

Muhasabah *) Dari firman Allah di atas tersirat suatu perintah untuk senantiasa melakukan muhasabah supaya hari esok akan lebih baik.

Janganlah Berlaku Zalim

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Hikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji

Kaidah Memahami Tauhid

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

E٤٢ J٣٣ W F : :

Barang Haram Halangi Terkabulnya Do'a

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Ajari Anak Untuk Berdoa

Perdamaian Itu Lebih Baik

Mensyukuri Nikmat Al Quran

Jadikanlah Akhirat Sebagai Niatmu

Penyakit Lupa dan Lalai

malam bentangkan gelap, ia berdiri menyesali diri karena takut tiada tara menjadi teman kesedihan pada siang hari

Transkripsi:

Bersama Dakwah 1

KHUTBAH PERTAMA.. * Jamaah Jum at yang dirahmati Allah, Waktu mengalir begitu cepat. Menit demi menit yang tak terasa, jam demi jam yang seperti berkejaran, lalu bergantilah hari demi hari, hingga kini kita berada di hari Jum'at. Maka patutlah kita bersyukur kepada Allah SWT, Rabb yang telah menganugerahkan semua nikmat. Nikmat Iman, Islam, dan juga fisik yang sehat yang dengannya kita mampu menghadiri shalat Jum'at. Jamaah Jum at yang dirahmati Allah, Jum'at adalah hari yang agung. Dalam terminologi hadits, Jum'at disebut sebagai Sayyidul Ayyam: rajanya hari. Hari Jum'at adalah hari terbaik, di mana pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum'at. Dalam riwayat yang lain kita mengetahui bahwa keistimewaan hari Jum'at adalah karena banyaknya keutamaan pada hari itu. Diantaranya adalah waktu yang mustajabah, diantaranya ketika khatib duduk diantara dua khutbah, diampuninya dosa dengan shalat Jum'at, dan juga keutamaan membaca surat Al-Kahfi pada hari ini. Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum'at, memancarlah cahaya baginya antara dua Jum'at (HR. Baihaqi, dihasankan Al-Albani) Bersama Dakwah 2

Ketika Al-Qur'an atau hadits menyebutkan hari, maka yang dimaksudkan adalah hari menurut perhitungan qamariyah atau kalender hijriyah. Yaitu dimulai matahari terbenam, hingga matahari terbenam esok harinya. Atau dari Maghrib ke Maghrib. Bukan dari tengah malam seperti dalam kalender masehi. Maka membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum'at berarti waktunya terbentang antara Maghrib pada Kamis malam Jum'at hingga Jum'at sore sesaat sebelum Maghrib. Artinya, bagi kita yang belum sempat membacanya, masih ada kesempatan untuk hari ini hingga sore nanti. Jamaah Jum at yang dirahmati Allah, Dalam surat Al-Kahfi tersebut, ada sebuah ayat yang menunjukkan perbekalan abadi menuju akhirat, sekaligus mengingatkan kita dari ketertipuan dunia. Dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita mentadabburinya bersama, dalam rangka meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. Al-Kahfi : 46) Ayat 46 dari surat Al-Kahfi ini menunjukkan kepada kita, mengingatkan bahwa sesungguhnya harta dan anak adalah perhiasan dunia. Keduanya bukan segalagalanya. Namun betapa banyak orang yang tertipu oleh harta. Merasa bahwa harta adalah hal yang paling berharga, yang mampu menjamin masa depan dan kemuliaan. Hingga banyak orang yang terjerumus dalam dosa karena memburu harta dengan cara yang haram. Atau tertipu dengan harta yang telah diperolehnya hingga ia tak lagi mempedulikan Allah yang Maha Pemberi rezeki. Syukur tidak ada, justru kufur yang dipelihara. Maka Al-Qur'an pun menunjukkan kesudahan orang-orang seperti Qarun, yang takabur dengan hartanya. Kekayaannya yang sangat besar, hingga kunci istananya tak mampu dipikul unta justru membuat ia celaka. Qarun beserta hartanya akhirnya ditelan bumi. Barangkali dari sinilah, orang-orang ketika menemukan harta dari dalam tanah menyebutnya sebagai harta karun. Demikian pula dengan anak. Mereka adalah perhiasan dunia. Seperti harta, di satu sisi ia bisa berbuah surga jika dicari dengan cara halal, disyukuri, ditunaikan kewajiban zakat dan dipakai memperjuangkan agama Allah. Anak merupakan potensi besar bagi manusia untuk mendapatkan pahala. Mulai dari pahala mendidik, memberi nafkah, hingga potensi amal jariyah yang pahalanya takkan terputus kematian kita ketika ia menjadi anak shalih dan mendoakan kita sebagai buah pendidikan islami yang dterimanya. Namun di sisi lain, sebagai "ziinah" (perhiasan), anak juga bisa mencelakakan. Itulah saat di mana anak hanya dibangga-banggakan sebagai penerus keturunan, tanpa disertai pendidikan Islam hingga kemudian ia menjadi anak durhaka atau malah orangtua yang terseret ke dalam kecelakaan karena anaknya. Misalnya jika demi anak Bersama Dakwah 3

kemudian orangtua menempuh jalan haram dalam memenuhi keinginannya. Atau membanggakan anak laki-laki hingga seakan-akan menjadi harapan tertinggi dalam kehidupan. Pada periode Makkiyah ada seorang bernama 'Uqbah bin Abi Mu'aith yang memusuhi Rasulullah. Ia menyebut Rasulullah sebagai "abtar" (orang yang terputus) karena semua anak laki-laki Rasulullah wafat di saat kecil. Namun ternyata, sampai hari ini nama Muhammad terus dikumandangkan tanpa putus meskipun semua putra beliau wafat di waktu kecil. Justru Uqbah lah yang menjadi "abtar" (terputus), baik dari rahmat maupun dari kenangan sejarah. Dalam ayat yang lain disebutkan bahwa anak takkan bermanfaat kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. * (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, (QS. Asy-Syu'ara : 88-89) Maka harta dan anak, pada awalnya ia adalah netral. Bisa menjadi sarana ke surga, namun juga bisa menyeret ke neraka ketika kita tidak pandai mengelolanya. Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah, Penggalan kedua ayat 46 dari surat Al-Kahfi itulah yang sangat menarik. Bahwa jauh di atas perhatian kita kepada perhiasan dunia berupa harta dan anak-anak, menyibukkan diri dengannya, atau khawatir terhadap keturunan kita, semestinya kita mengutamakan Al-Baqiyatus Shalihat. tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. Al-Kahfi : 46) Apa itu Al-Baqiyatus Shalihah? Secara bahasa artinya adaah amal-amal yang kekal lagi baik, mengekalkan pelakunya berada dalam surga. Amal apa yang dimaksud? Ustman bin Affan dan sahabat lainnya menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Al- Baqiyatus Shalihah adalah lima kalimat dzikir:, Maha suci Allah, Segala puji bagi Allah Tiada Ilah kecuali Allah Allah Maha Besar Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah Bersama Dakwah 4

Maka berzikir kepada Allah dengan memperbanyak membaca lima kalimat di atas, merupakan amal yang akan mengekalkan pelakunya di dalam surga hingga pantas menjadi harapan. Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah, Sa'id bin Jubair mengungkapkan penjelasan lain mengenai Al-Baqiyatus Shalihah. Bahwa Al-Baqiyatus Shalihah itu tidak lain adalah shalat lima waktu. Maka mereka yang menjaga dan mendirikan shalat lima waktu, dengan berjamaah, niscaya menjadi amal yang akan mengekalkannya di dalam surga yang abadi. Ibnu Abbas juga menyampaikan bahwa Al-Baqiyatus Shalihah adalah ucapan yang baik. Entah itu zikir maupun dakwa. Entah itu mengajak kepada yang baik atau mencegah dari yang salah. Sedangkan pendapat yang lebih umum yang kemudian dipilih Ibnu Jarir adalah yang mengatakan bahwa Al-Baqiyatus Shalihah adalah amal shalih secara umum. Ia meliputi ibadah mahdhah seperti shalat lima waktu, bisa berbentuk amal lisan seperti zikir khususnya lima kalimat di atas, bisa pula ucapan yang baik, dakwah dan segala amal yang bisa dikategorikan ibadah; baik khas maupun ammah. Maka hendaklah kita, seiring dengan nasehat khatib di setiap Jum'at untuk meningkatkan taqwa, kita berupaya memperbanyak amal kesalihan, meningkatkan keimanan, mempertebal keyakinan, menebar manfaat bagi sesama, berinvestasi sebanyak-banyaknya Al-Baqiyatus Shalihah. Bersama Dakwah 5

KHUTBAH KEDUA. *.... Bersama Dakwah 6

...... : Bersama Dakwah 7