BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan memberikan keredit serta jasa-jasa dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang pesat di perbankan syariah ini belum memadai bila dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. muslim dihadapkan pada sutu pilihan, yaitu penyimpanan dananya di bank

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

dari Bank adalah sebagai lembaga perantara dalam arus dana, baik dalam pasar uang

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Ulama Indonesia yang didukung oleh para pengusaha muslim dan cendekiawan

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya. Pengelolaan aktivitas setiap organisasi harus benar-benar tepat. manusia terutama yang memiliki etos kerja yang tinggi.

I. PENDAHULUAN. Unit Usaha Syariah (UUS)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan dalam menunjang dan memback up,kegiatan perekonomian.perbankan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan/tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Di Indonesia sendiri perbankan syariah menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN, TABUNGAN, GIRO, DEPOSITO DAN EKUITAS TERHADAP FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR)

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Syariah menurut UU No. 21 tahun 2008 adalah segala

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi. kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersifat konvensional dan bank yang bersifat syariah. Bank yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA PERIODE TAHUN (Dengan Pendekatan PBI No.9/1/PBI/2007)

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana

BAB I PENDAHULUAN. peran lembaga keuangan tersebut menjadi sangat penting. taraf hidup rakyat banyak (UU RI No. 10 tahun 1998).

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. lintas pembayaran, menyimpan, dan meminjam dana. disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun Selama kurun waktu 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. umat agama lain. Islam adalah rahmatan lil alamin rahmat bagi alam semesta.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia pembangunan ekonomi tetap merupakan sentral dari

BAB I PENDAHULUAN. Muamalat pada tahun Setelah terbukti mampu bertahan pada masa krisis

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

mengakibatkan terpuruknya perekonomian di Indonesia, dan kini bahkan telah

BAB I PENDAHULUAN. perluasan jasa perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan dan. menghendaki pembayaran imbalan yang tidak didasarkan pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan memiliki fungsi yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. ABSTRACK...ii. KATA PENGANTAR...iii. UCAPAN TERIMA KASIH...iv. DAFTAR ISI...vii. DAFTAR TABEL...xiv. DAFTAR GAMBAR...

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salahsatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak mengalami perubahan, khususnya setelah terjadi krisis

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadikan manusia dengan berbagai naluri, di antaranya naluri hidup

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. nasional memposisikan bank sebagai lembaga intermediasi dan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kalangan atas hingga kalangan bawah. Mengangkat tujuan kemaslahatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhinya, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Ada kalanya

BAB I PENDAHULUAN. integral dan komprehensif, sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam mengacu

BAB I PENDAHULUAN. Kata bank itu sendiri berasal dari bahasa Latin banco yang artinya bangku

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan penyaluran dana ke masyarakat dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mempunyai kelebihan dana kemudian disalurkan kembali. kepada masyarakat yang membutuhkan dana tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan akad-akad yang sesuai dengan syari at Islam. Dengan. apakah sudah seperti yang mereka inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, bank-bank saat ini banyak menawarkan bentuk jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas

PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

BAB I PENDAHULUAN. sukses melewati terpaan badai krisis ekonomi, perbapnkan syariah. menerapkan sistem perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

BAB I PENDAHULUAN. 1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari ah, Depok : Rajagrafindo Persada, 2014, h. 24

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang mempunyai tugas pokok menghimpun dana dari masyarakat dan memberikan keredit serta jasa-jasa dalam memperlancar arus pembayaran Uang. 1 Nasabah adalah orang yang mempercayakan uangnya ke pihak bank untuk digunakan dalam operasional bisnis perbankkan dimana nasabah akan memperoleh imbalan berupa uang atas jumlah uang yang disimpan tersebut. 2 Dalam kegiatan ini lembaga perbankkan disuatu pihak berusaha untuk menawarkan produknya kepada nasabah, sedangkan nasabah dilain pihak berusaha menemukan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Ditinjau dari sudut pandang lembaga perbankkan, kehadiran nasabah merupakan suatu faktor yang sangat penting bagi keberhasilan pemasaran dari produk yang ditawarkan di samping itu nasabah bagi lembaga perbankkan adalah suatu mata rantai penting bagi pemasaran yang dilakukannya. Hal ini mempunyai arti bahwa nasabah yang menjadi sasaran pemasaran yang dilakukan oleh lembaga perbankkan. 3 Sebagai lembaga keuangan, bank berkewajiban melayani nasabah atau calon nasabah dengan sebaik mungkin. Untuk itu diperlukan data yang lengkap dan akurat, sehingga bank dapat memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan janji 1 Murti sumarni, manajemen pemasaran bank,(yogyakarta:liberty,2002),hal.64 2 Marulak pardede,likuiditas dan perlindungan nasabah, (Jakarta pustaka sinar harahab,1998), hal.9 3 Murti sumarni,op.cit,hal 18 1

atau penawaran bank, dalam kaitannya dengan hal tersebut saat ini bank Indonesia telah membuat ketentuan bagaimana mengenal nasabah dengan baik. 4 Dalam rangka untuk meningkatkan pengarahan sumber dana yang berasal dari masyarakat, seperti yang dikatakan oleh Dahlan M. Sultalaksana sebaga berikut : Dalam meningkatkan pengerahan sumber dana dari masyarakat, maka lembaga perbankkan mempunyai peranan yang sangat penting sejalan dengan kebijaksanaan moneter, pemerintah yang berusaha untuk menciptakan iklim agar pengerahan dana itu dapat tercapai. 5 Dalam sejarah konsep perbankkan sudah dimulai semenjak kegiatan perekonomian Bangsa Arab sebelum datangnya Islam. Koin Dinar (E mas), Dirham (Perak) sebagai alat pembayaran juga sudah diperkenalkan sejak kerajaan Persia dan Romawi Kuno. Sejak itu pula kebiasaan bertransaksi ribawi sudah dipraktekkan. 6 Menurut catatan sejarah praktek riba telah ada semenjak 2500 SM di Yunani, Romawi, dan Mesir Kuno. Kemudian Plato dan Aries Toteles melarang keras riba dan menganggapnya sebagai sesuatu yang zalim. Selama 10 tahun ini perbankan syariah mencoba menjadi solusi terhadap berbagai masalah ekonomi bangsa. Semula langkah ini menjadi alternatif yang dianggap kurang layak dan dianggap inferior (bermutu rendah) dibanding praktek lainnya yang lebih dulu ada. Ternyata kini perbankan syariah sangat memikat dan memiliki peluang yang besar untuk berkembang di Indonesia. Kondisi tersebut 4 PT.bank riau cabang kerinci, dokumentasi,20 mei 2005 5 Dahlan M sultalaksana,kesempatan bank dalam menghimpun dana masyarakat,(jakarta : lembaga menaj Universitas Indonesa, 1990), hal.14 6 Euis Amalia, sejarah perekonomian islam. Diktat. Fak. Syariah dan Hukum UIN (Jakarta, 2003) Hal.13 2

ditandai dengan semakin berkembangnya jaringan kantor perbankan syariah di Indonesia, baik Bank Umum Syariah (BUS) maupun Unit Usaha Syariah (UUS) dari Bank Konvensional. Dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Begitu pula dengan penyaluran pembiayaan yang tercatat terus mengalami peningkatan. Kemajuan yang positif dapat dilihat dengan perubahan status Biro Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) menjadi Direktorat Perbankan Syariah BI. Berdasarkan data statistik Direktorat Perbankan Syariah BI, sampai akhir 2007 lalu sudah ada tiga Bank Umum Syariah, 25 Unit Usaha Syariah, dan 114 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dengan dukungan kantor bank sebanyak 711 kantor. Total aset perbankan syariah hingga akhir Desember 2007 hanya mencapai 1,76%. Walaupun masih kecil, dalam empat tahun terakhir menurut Menteri Koordinator Perekonomian Boediono, pertumbuhan perbankan syariah sudah mencapai 64%. Salah satu hal yang menggembirakan dari perkembangan perbankan syariah tersebut adalah tingginya angka financing to deposit ratio (FDR) yang mencapai hampir 102%. Hal ini relatif lebih tinggi dibandingkan tingkat loan to deposit ratio (LDR) perbankan nasional yang masih berada pada angka 63%. Sebagai satu model perbankan yang lebih mengutamakan nilai-nilai ketuhanan (T auhid), perbankan syariah telah diakui memiliki beberapa keunggulan daripada perbankan konvensional. Namun, sepertinya hal itu menjadi 3

menara gading perbankan syariah yang tidak tersosialisasikan kepada masyarakat awam. Maka, solusi pertama adalah membangun sinergi dengan lembaga umat dan pemerintah untuk kegiatan sosialisasi perbankan syariah yang membumi. Kedua, sinergi pelaku perbankan syariah melakukan moral suasion kepada pemerintah tentang penyempurnaan peraturan pelaksana operasional perbankan syariah Indonesia. Dalam hal ini penulis mencoba mengangkat tentang animo masyarakat non muslim terhadap bank syariah. Bagaimana tidak, bunga dalam jangka panjang akan menyebabkan penumpukan kekayaan pada segelintir orang yang memiliki kapital yang besar, walaupun dari aspek ekonomi sosialis-kolektif. 7 Tetapi ironisnya, sejarah juga mencatat peraktek bunga terus berkembang dan merajai sistem ekonomi dunia terlebih dalam sistem perbankkan. Maka PT. Bank Muamalat dapat lebih meningkatkan pengembangan produknya dan selalu berusaha bagaimana agar produk yang dihasilkan dikonsumsi oleh nasabah serta memberikan kepuasan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabah. Untuk itu diperlukan adanya suatu bentuk Motivasi yang dapat menarik nasabah sehingga nasabah merasa tertarik dan mau menanamkan dananya pada produk yang ditawarkan oleh PT Bank Muamalat. Munculnya Bank syariah merupakan tindak lanjut dari saresehan Ulama pada tahun 1990 yang di selenggarakan oleh MUI. Salah satu rekomendasinya mengamanatkan agar segera diusahakan dibentuk Bank tampa bunga untuk 7 Ekonomi isalam/ Zainul Arifin, tantangan ekonomi syariah 2003, (25 april 2003) 4

mengakomodir umat islam yang berpendapat bunga bank adalah haram karena termasuk riba. Tetapi walaupun demikian munculnya Bank Syariah secara prinsip tidak didirikan ekslusif untuk umat muslim semata, tetapi bank syariah muncul menawarkan konsep baru yang lebih memenuhi rasa keadilan yang dipersiapkan bagi siapa saja termasuk non muslim. Hal ini sesuai krakteristik ajaran Islam yang rahmatan lil alamin atau dalam bahasa penulis cahaya untuk semesta alam setidaknya dapat dibuktikan melalui sistem atau Ekonomi Ribawi. Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan jumlah nasabah Non Muslim yang tercatat menyimpan uangnya di PT. Bank Muamalat Tbk. Cab. Pekanbaru dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.1 Pertumbuhan Nasabah Non Muslim Tahun 2008 s/d 2010 Pada Bank Muamalat Tbk Cabang Pekanbaru NO Tahun Jumlah Nasabah Non Muslim Persentase 1 2008 6341 15% 2 2009 7147 17% 3 2010 posisi Agust 8955 20% Sumber : PT Bank Muamalat Tbk. Pekanbaru.2010 Berdasarkan data tabel I.1, terjadinya peningkatan nasabah non muslim yang menabung di bank muamalat. Ini membukitkan bahwa, tingginya animo nasabah non muslim terhadap bank syariah dalam menyimpan uangnya. Serta adanya pengakuan keadilan Sistem Ekonomi Islam dari non muslim warganegara Indonesia. Dalam hal ini non muslim banyak juga menjadi nasabah bank syariah. ini merupakan fenomena yang menarik dan penting untuk diteliti. 5

Serta berdasarkan hasil observasi sering kali terlihat adanya nasabah non muslim yang bertransaksi di bank muamalat Indonesia. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa non muslim tertarik menjadi nasabah bank muamalat?. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, serta fakta yang terjadi dilapangan, maka penulis ingin melihat lebih jauh faktor-faktor yang mana yang menyebabkan non muslim mau menabung di Bank Syariah. Maka dalam hal ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Animo Nasabah Non Muslim Bertransaksi Pada Bank Syaraiah di Pekanbaru (Study kasus Pada PT. Bank Muamalat Tbk. Cabang Pekanbaru) B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan masalahnya sebagai berikut: 1. Apa animo nasabah non muslim bertransaksi pada bank syariah di Pekanbaru? 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi animo nasabah non muslim bertransaksi pada bank syariah di Pekanbaru? 3. Bagaimana analisa menurut perspektif ajaran Islam terhadap animo nasabah non muslim bertransaksi pada bank syariah di Pekanbaru? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui animo nasabah non muslim bertransaksi pada bank syariah di Pekanbaru. 6

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi animo nasabah non muslim bertransaksi pada bank syariah di Pekanbaru. 3. Untuk mengetahui analisa menurut perspektif ajaran Islam terhadap animo nasabah non muslim bertransaksi pada bank syariah di Pekanbaru. Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat berguna bagi penulis sendiri dalam menerapkan disiplin ilmu yang diterima selama di bangku kuliah, khususnya dalam bidang ekonomi Islam. 2. Sebagai bahan informasi maupun pertimbangan dan perbandingan bagi pihakpihak yang berkepentingan apabila bermaksud melakukan penelitian dalam bidang yang sama. 3. Sebagai masukan bagi pihak Bank PT. Muamalat Tbk. cabang Pekanbaru dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada para nasabahnya. 4. Sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam di Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau. D. Metodologi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode sebagai berikut : 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah PT. Bank Muamalat Tbk. Cabang Pekanbaru yang terletak di Jl. Sudirman No. 417-419 Pekanbaru. Pemilihan tempat penelitian ditentukan dengan kondisi yang dibutuhkan dalam mencari hasil penelitian. 7

2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah nasabah non muslim yang menabung di bank muamalat Pekanbaru. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah animo nasabah non muslim terhadap Bank Syariah di Pekanbaru. 3. Populasi dan Sampel Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah nasabah non muslim yang menabung di bank muamalat pekanbaru. Sedangkan Sampel menggunakan metode purpossiv sampling (Penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu). 4. Sumber Data Penelitian ini bersifat lapangan ( fild research). Sumber data dalam penelitian ini dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok, yaitu: a. Data Primer yaitu : Data yang dikumpulkan sendiri oleh penulis secara langsung melalui objek yang dituju atau diteliti. Adapun data primer ini diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada para nasabah non muslim yang menabung di bank syariah Pekanbaru. b. Data ini diperoleh dari dokumentasi perusahaan dan dari perpustakaan dengan cara memperhatikan dan mengkaji kitab-kitab yang ada kaitannya dengan permasalahan ini. 8

5. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data dalam melakukan penelitian ini maka penulis mengumpulkan data dengan cara: a. Observasi Penulis langsung terjun kelapangan untuk melihat dan memperhatikan serta mengumpulkan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini. b. Wawancara Penulis mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden, dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual ataupun kelompok. c. Angket Membuat sejumlah pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden untuk mendapatkan data-data tentang permasalahan yang diteliti. 6. Teknik Analisa Data Dalam penelitian ini penulis akan menganalisa datanya dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan persentase. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto dengan rumus persentasenya sebagai berikut : 8 P N F 100% Keterangan : P F = Persentase = Frekuensi Responden 8 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), cet. Ke-5, h.246 9

N = Jumlah Responden Dari hasil rekapitulasi pengumpulan jawaban responden tersebut, maka dapat dilihat kategori sebagai berikut : 76-100% : Sangat Tinggi 51-75% : Tinggi 26-50% : Sedang atau Cukup 0-25% : Rendah Sekali 7. Teknik Penulisan Setelah data diperoleh, maka data tersebut akan penulis bahas dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut: a. Deskriftif, yaitu dengan cara menguraikan data-data yang diperoleh, selanjutnya data-data tersebut dianalisa. b. Deduktif, yaitu penulis menggunakan kaidah-kaidah atau pendapat-pendapat yang bersifat umum kemudian diambil kesimpulan secara khusus. E. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penyusunan penulisan skripsi ini, maka penulis akan membagi kedalam lima bab sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini terdiri dari latar belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian, Metodologi penelitian, dan Sistematika penulisan. 10

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini dijelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, visi dan misi serta tujuannya, Profil karyawan, struktur organisasi perusahaan, dan aktivitas perusahaan. BAB III : TELAAH PUSTAKA Pada bab ini menguraikan tentang landasan teori yang meliputi, pengertian Animo, siapa yang dimaksud dengan non muslim, factor-faktor yang mempengaruhi animo nasbah non muslim bertransaksi di bank syariah. BAB IV : ANIMO NASABAH NON MUSLIM BERTRANSAKSI PADA BANK SYARIAH DI PEKANBARU Pada bab ini merupakan hasil penelitian tentang animo nasabah non muslim bertransaksi pada bank syariah di Pekanbaru, dan faktor-faktor yang mempengaruhi animo nasabah non muslim bertransaksi pada bank syariah di Pekanbaru serta analisa menurut persfektik ekonomi islam terhadap animo nasabah non muslim bertransaksi pada bank syariah di Pekanbaru. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumya. 11