PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT PENGUSIR NYAMUK MENGGUNAKAN FREKUENSI ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

RANCANG BANGUN DIGITAL EQUALIZER BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega 8535

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

PERANCANGAN PROTOTYPE ROBOT SOUND TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN METODE FUZZY LOGIC

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

PERANCANGAN DAN REALISASI PEMANAS AIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN AUDIO SPEAKER PORTABLE WIRELESS DENGAN PENGATURAN SUARA SECARA DIGITAL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGUAT KELAS D BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16. Disusun Oleh: Nama : Petrus Nrp :

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

PROTOTIPE ALAT PENGISI GALON OTOMATIS PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG BERBASIS ATMEGA8

Perancangan dan Realisasi Alat Untuk Mengubah Sinyal Pada Gitar Bass Menjadi Chord yang Ditampilkan Pada LCD. INDRA

Perancangan dan Realisasi MIDI Drum Pad Menggunakan Mikrokontroler ATMega16. Design and Realization MIDI Drum Pad Using ATMega16 Microcontroller

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

ABSTRAK. Kata kunci : Sinyal analog, Motor servo, Mikrokontroler, LED RGB

ABSTRAK. Tuts Organ Elektronik Menggunakan Pengontrol Mikro Edwin /

RANCANG BANGUN TEKNOLOGI TEPAT GUNA AUDIO BIO HARMONIK (ABH) DENGAN SMART CHIP WT50001

BAB I PENDAHULUAN. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

DESAIN DAN REALISASI OSILOSKOP LCD PIXELS DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DAN ATMEGA 16

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

Hardware terdiri dari catu daya 5VDC, sensor passive infrared, mikrokontroler. ATMega8, transmitter TLP434 dan receiver. WinAVR.

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR MQ-3 BERBASIS ATmega328

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

BOBI KURNIAWAN, JANA UTAMA Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

MONITORING KETINGGIAN DAN ALIRAN AIR PADA SISTEM IRIGASI TANAMAN PADI BERBASIS ATMEGA16 MENGGUNAKAN KOMUNIKASI GSM

APLIKASI PENGENALAN NAMA-NAMA BUAH UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS ANAK SEKOLAH DASAR KELAS IV BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

RANCANG BANGUN CATU DAYA TERPROGRAM DENGAN TAMPILAN ARUS DAN TEGANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

PENGONTROLAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI PADA MESIN CUCI MENGGUNAKAN INVERTER BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK PRIMA AYUNI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan

BAB 2 LANDASAN TEORI

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN AUDIO AMPLIFIER STEREO KENDALI ANDROID (SUB: AMPLIFIER, MIKROKONTROLER) LAPORAN AKHIR

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Rancang Bangun Quadropod Robot Berbasis ATmega1280 Dengan Desain Kaki Kembar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

RANCANG BANGUN PINTU GARASI DAN LAMPU SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER AT MEGA 8535

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB III PERANCANGAN ALAT

KATA PENGANTAR. Surabaya, 13 Oktober Penulis

PROTOTYPE SISTEM PENGAMAN MOBIL TERHADAP OBJEK DENGAN METODE SELF HOLDING BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

RANCANGAN PROTOTYPE ALAT PENGUKUR TINGGI MUKA AIR PADA BENDUNGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT. (Beat Frequency Oscilator) dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram sistem

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

PENGATUR ALIRAN CAIRAN INFUS BERBASIS ATMEGA8535

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT PENGUSIR NYAMUK MENGGUNAKAN FREKUENSI ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER DESIGN AND REALIZATION MOSQUITO REPELLENT DEVICES USING MICROCONTROLLER BASED ULTRASONIC WAVE FREQUENCY Dinda Ardiwinnata P. 1, Mohamad Ramdhani, ST,.MT. 2, Unang Sunarya, ST,.MT. 3 1,2,3 Prodi D3 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom 1 dindaardiwinata@yahoo.com, 2 mohamadramdhani@telkomuniveristy.co.id, 3 unangsunarya@telkomuniversity.ac.id Abstrak Sistem kerja dari alat ini yaitu mikrokontroller mengatur keluaran dan membangkitkan frekuensi ultrasonik dengan menggunakan timer dari frekuensi 20 khz 65 khz secara berkala sesuai dengan yang diinginkan. Setelah itu masuk ke rangkaian penguat sinyal agar keluaran dapat memancarkan gelombang ultrasonik melalui speaker. Lalu LCD akan menampilkan nilai frekuensi dan speaker akan memancarkan bunyi ultrasonik. Diharapkan dengan terciptanya alat pengusir nyamuk menggunakan gelombang frekuensi ultrasonik ini lebih efisien untuk mengusir nyamuk dan tidak membahayakan kesehatan manusia. Kata kunci: Nyamuk, Mikrokontroler, Timer, Gelombang Frekuensi Ultrasonik, Penguat sinyal. Abstract Working system of this instrument is microcontroller adjusts the output and generate ultrasonic frequencies using a timer of frequency 20 khz - 65 khz on a regular basis in accordance with which we want. After that go to the amplifier circuit so that the output signal can emit ultrasonic waves through strong and weak sound speakers. Then the LCD will display the value of the frequency and the speaker will emit ultrasonic sound. It is expected that with the creation tool mosquito repellent using ultrasonic waves of frequencies more efficient to repel mosquitoes and do not endanger human health. Keywords: Mosquitoes, Microcontroller, Timer, Wave Ultrasonic Frequency, Signal Amplifiers. 1. PENDAHULUAN Bahan aktif obat nyamuk akan masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan dan kulit lalu akan beredar dalam darah. Karena obat nyamuk lebih banyak mengenai hirupan, maka yang biasanya terkena adalah pernafasan. Sementara efek samping pada kulit sangat tergantung pada daya sensitifitas atau kepekaan kulit. Gangguan-gangguan pada organ tubuh manusia akan terjadi jika pemakaian obat nyamuk tidak terkontrol atau dosisnya yang berlebihan. Berdasarkan latar belakang ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER 1

tersebut, pada penelitian ini dirancang sebuah alat pengusir nyamuk dengan menggunakan gelombang frekuensi ultrasonik berbasis mikrokontroller yang aman dalam penggunaannya. Perangkat ini bekerja dengan menggunakan gelombang frekuensi ultrasonik dengan batasan frekuensi yang diatur yang tidak disukai oleh nyamuk. 2. TEORI Nyamuk [1] adalah serangga yang tergolong dalam order Diptera, termasuk genera Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus, untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang, namun antarspesies memiliki panjang kaki yang berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15mm. Adapun dari kriteria nyamuk diatas, salah satu kelemahan nyamuk yaitu nyamuk sangat tidak nyaman atau merasa terganggu jika mendengar frekuensi ultrasonik dari frekuensi 20.000 Hz 65.000 Hz. Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) yang dapat menerima sinyal input, mengolahnya, dan memberikan sinyal output sesuai dengan program yang diisikan ke dalamnya. Jadi secara sederhana mikrokontroler dapat diibaratkan sebagai otak dari suatu perangkat atau produk yang mampu berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya. AVR AT-Mega 8 [2] adalah mikrokontroller CMOS 8-bit berarsitektur AVRRISC yang memiliki 8K byte in-system Programmable Flash. Mikrokontroller dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi instruksi dengan kecepatan maksimum 16 MIPS pada frekuensi 16 MHz. Jika dibandingkan dengan AT-Mega 8L perbedaannya hanya terletak pada besarnya tegangan yang diperlukan untuk bekerja. Untuk AT-Mega 8 tipe L, mikrokontroler ini dapat bekerja dengan tegangan antara 2,7 V - 5,5 V. Penguat sinyal yang digunakan yaitu power amplifier mini yang dibuat dengan IC LM386. IC LM386 adalah chip monolitik yang didesain khusus sebagai power amplifier dengan daya rendah dan konsumsi daya yang rendah. Pada umumnya digunakan untuk perangkat yang membutuhkan penguat audio dengan loudspeaker kecil terpasang pada perangkat tersebut. Rangkaian power amplifier mini dengan IC LM386 sangatlah sederhana dan dapat dioperasikan dengan tegangan rendah dari 5-12 Volt DC. Rangkaian power amplifier mini ini merupakan salah satu jenis power amplifier mini dengan tipe OTL (Output Transformer Less) dengan daya 0,5 Watt dan juga dapat menggerakan beban (loudspeaker) dengan konsumsi daya rendah. Potensiometer pada rangkaian power amplifier mini LM386 berfungsi untuk mengatur volume sinyal audio yang dikuatkan oleh power amplifier mini LM386. Sensor ultrasonik adalah alat elektronika yang kemampuannya bisa mengubah dari energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gelombang suara ultrasonik. Gelombang ultrasonik adalah gelombang mekanik yang memiliki ciri-ciri longitudinal dan biasanya memiliki frekuensi di atas 20 khz. 3. PERANCANGAN dan PENGUJIAN 3.1. Perancangan Sistem Secara keseluruhan perancangan sistem pada alat yang telah dibuat adalah ketika alat diberikan daya dari adaptor lalu masuk ke dalam catu daya 7805 maka mikrokontroller AT-MEGA 8 memiliki fungsi untuk mengatur keluaran dan membangkitkan frekuensi ultrasonik dari frekuensi 20 khz 65 khz secara berkala sesuai dengan yang kita inginkan. Di dalam mikrokontroller ini frekuensi dibangkitkan dengan menggunakan timer, dimana timer sangat berhubungan dengan frekuensi, Jika kita ingin menaikkan frekuensi maka kita harus ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER 2

menekan tombol up, begitu juga sebaliknya jika kita ingin menurunkan frekuensi maka kita harus menekan tombol down, dimana dalam satu penekanan tombol maka frekuensi akan naik atau turun 1 khz. Setelah dari mikrokontroler lalu masuk ke rangkaian penguat sinyal, keluaran dari bunyi yang sudah diatur dalam mikrokontroller masih belum cukup kuat untuk memancarkan gelombang ultrasonik, oleh sebab itu dibutuhkan rangkaian penguat sinyal agar keluaran dapat memancarkan gelombang ultrasonik melalui speaker dan kuat lemahnya bunyi juga dapat diatur dengan menggunakan potensiometer yang ada dalam rangkaian penguat sinyal. Lalu LCD akan menampilkan nilai frekuensi dan speaker akan memancarkan bunyi ultrasonik. 3.2. Blok Diagram Sistem Pada penelitian ini dirancang blok diagram sistem seperti gambar dibawah ini : Gambar 1. Blok diagram sistem Keterangan dari diagram blok diatas adalah : Mikrokontroller AT-MEGA 8 : berfungsi untuk mengatur keluaran dan membangkitkan frekuensi ultrasonik dari frekuensi 20 khz 65 khz secara berkala sesuai dengan yang kita inginkan. Selain itu mikrokontroller juga berfungsi untuk mengatur tampilan nilai frekuensi di dalam LCD. LCD 2x16 : berfungsi untuk menampilkan nilai frekuensi. Rangkaian penguat sinyal : keluaran dari bunyi yang sudah diatur dalam mikrokontroller masih belum cukup kuat untuk memancarkan gelombang ultrasonik, oleh sebab itu dibutuhkan rangkaian penguat sinyal agar keluaran dapat memancarkan gelombang ultrasonik melalui speaker dan kuat lemahnya bunyi juga dapat diatur dengan menggunakan potensiometer yang ada dalam rangkaian penguat sinyal. Speaker : berfungsi untuk memancarkan gelombang ultrasonik. Tombol UP : berfungsi jika kita ingin menaikkan frekuensi maka kita harus menekan tombol up, dimana dalam satu penekanan tombol maka frekuensi akan naik 1 khz. Akan tetapi penekanan tombol up tidak dapat berfungsi lagi jika LCD sudah menunjukkan frekuensi 65 khz. Tombol DOWN : berfungsi jika kita ingin menurunkan frekuensi maka kita harus menekan tombol down, dimana dalam satu penekanan tombol maka frekuensi akan turun 1 khz. Akan tetapi penekanan tombol down tidak dapat berfungsi lagi jika LCD sudah menunjukkan frekuensi 20 khz. ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER 3

3.3. Flowchart Sistem Untuk mempermudah dalam perancangan alat maka disusunlah diagram alir atau flowchart sistem, berikut disampaikan fiagram alir perancangannya : Gambar 2. Flowchart sistem Keterangan dari Flowchart Sistem: Mulai disini sama hal nya dengan catu daya dari adaptor yang akan memberikan tegangan ke alat pengusir nyamuk ini dalam memberikan daya. Mikrokontroller membatasi frekuensi dari 20 khz 65 khz, untuk membatasinya kita harus mengatur program dari CodeVision AVR. Pembatas frekuensi yang dimaksud adalah sistem akan menolak untuk menurunkan frekuensi jika frekuensi sudah menunjukkan 20 khz dan menolak untuk menaikkan frekuensi jika frekuensi sudah menunjukkan 65 khz. Tombol UP berfungsi jika kita ingin menaikkan frekuensi maka kita harus menekan tombol up, dimana dalam satu penekanan tombol maka frekuensi akan naik 1 khz. Akan tetapi penekanan tombol up tidak dapat berfungsi lagi jika LCD sudah menunjukkan frekuensi 65 khz. Tombol DOWN berfungsi jika kita ingin menurunkan frekuensi maka kita harus menekan tombol down, dimana dalam satu penekanan tombol maka frekuensi akan turun 1 khz. Akan tetapi penekanan tombol down tidak dapat berfungsi lagi jika LCD sudah menunjukkan frekuensi 20 khz. ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER 4

Frekuensi dibangkitkan oleh perhitungan dari mikrokontroller, dimana frekuensi erat kaitannya dengan timer, setelah itu untuk memancarkan suara ultrasonik maka kita harus menghubungkan ke dalam rangkaian penguat sinyal yang di dalamnya terdapat output speaker dan kuat lemahnya bunyi juga dapat diatur dengan menggunakan potensiometer yang ada dalam rangkaian penguat sinyal. Speaker disini berfungsi untuk memancarkan suara ultrasonik. LCD berfungsi untuk menampilkan nilai frekuensi. 3.4. Pengujian Output Keluaran Mikrokontroller Pengujian ini menggunakan osiloskop, dimana kita melihat gelombang sinyal dan juga kesesuain dari output yang dikeluarkan oleh LCD dengan frekuensi output yang dikeluarkan oleh mikrokontroler. Berikut gambar osiloskop dari sampel percobaan 2x pergantian frekuensi : Gambar 2. Frek. 20 khz Gambar 3. Frek. 25 khz 3.5. Pengujian Output Keluaran Ultrasonik Pengujian ini menggunakan osiloskop, dimana kita melihat gelombang sinyal dan juga kesesuain dari output yang dikeluarkan oleh LCD dengan frekuensi output yang dikeluarkan oleh speaker ultrasonik. Berikut gambar osiloskop dari sampel percobaan 2x pergantian frekuensi : Gambar 4. Frek. 20 khz Gambar 5. Frek. 25 khz 3.6 Pengujian Alat Terhadap Nyamuk Pertama-tama larva nyamuk dimasukkan ke dalam kotak aquarium, setelah larva berkembang menjadi nyamuk, alat mulai dinyalakan dan frekuensi di ubah-ubah, dan yang terjadi adalah nyamuk tidak ada yang mendekati speaker dan juga nyamuk mulai kalang kabut setelah speaker di dekatkan. ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER 5

Gambar 5. Pengujian alat terhadap nyamuk (tampak samping) Gambar 6. Pengujian alat terhadap nyamuk (tampak atas) Hasil analisis yang didapat dari alat pengusir nyamuk dengan menggunakan frekuensi ultrasonik berbasis mikrokontroler yang telah dibuat adalah nyamuk akan merasa terganggu jika didekatkan dengan frekuensi antara 20 khz - 65 khz. Sesuai dengan teori yang didapat bahwa nyamuk tidak menyukai atau merasa terganggu dengan frekuensi ultrasonik. 4. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Keluaran sinyal pada alat terukur memiliki amplitudo 187 mv. Daya pada alat terukur memiliki daya 1,56 Watt. Radius pada alat terukur dapat terpancar hingga 4 meter. Alat ini efektif untuk mengusir nyamuk. DAFTAR PUSTAKA [1] Becker Norbert (2003). Mosquitos and their control. Europe; England. [2] Winoto Ardi (2008). Handbook of Mikrokontroler AVR Atmega 8/32/16/8535. Bandung; Informatika [3] http://www.echelleinconnue.net/outils/mobio/composants/lm386.pdf ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER 6