Pengembangan Multi Hijauan Makanan Ternak Mendukung UPSUS SIWAB

dokumen-dokumen yang mirip
A. Pengolahan tanah METODE PENANAMAN RUMPUT BEDE Pada prinsipnya pengolahan tanah sama seperti persiapan untuk penanaman rumput unggul lainnya. Tanah

PENANAMAN Untuk dapat meningkatkan produksi hijauan yang optimal dan berkualitas, maka perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman. Ada beberapa hal yan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pegaruh Perlakuan terhadap Produksi Hijauan (Bahan Segar)

Di susun oleh : Wahyu. Aji Siswanto S1-TI- Transferr AMIKOM

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan masih merupakan kendala. yang dihadapi oleh para peternak khususnya pada musim kemarau.

PENDAHULUAN. untuk menentukan suatu keberhasilan dari sebuah peternakan ruminansia, baik

Berdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny

TANAMAN STYLO (Stylosanthes guianensis) SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. memenuhi kebutuhan pokok ternak, pertumbuhan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan. (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun

PENGANTAR. Latar Belakang. Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia.

HIJAUAN GLIRICIDIA SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA

TINJAUAN PUSTAKA Metode Pengeringan Pengeringan Matahari (Sun Drying)

Tabel 4.1. Zona agroklimat di Indonesia menurut Oldeman

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

I. TINJAUAN PUSTAKA. Rumput gajah ( Pennisetum purpureum Schaum) berasal dari Afrika,

TINJAUAN PUSTAKA. disebut pastoral. Ekosistem ini terdiri atas peternak (pastoralist) dan hewan

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan kunci keberhasilan

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. tinggi perlu didukung oleh ketersediaan hijauan yang cukup dan kontinyu. Tetapi

I. PENDAHULUAN. kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al.

Siti Nurul Kamaliyah. SISTEM TIGA STRATA (Three Strata Farming System)

PROPOSAL PENELITIAN. PENGGUNAAN BUNGA MATAHARI MEKSIKO (Tithonia diversifolia) SEBAGAI PUPUK HIJAU PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

I. PENDAHULUAN. sehingga perlu dilakukan peningkatan kualitas, kuatitas, dan kontinyutasnya. maupun dalam bentuk kering (Susetyo, 1980).

TINJAUAN PUSTAKA Silase

Gambar 4. Perubahan Jumlah Daun Rumput Raja (A) dan Rumput Taiwan (B) pada Berbagai Dosis Pemberian Dolomit

I. PENDAHULUAN. dapat menyebabkan rendahnya produksi ternak yang di hasilkan. Oleh karena itu,

TINJAUAN PUSTAKA. Rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum schumach) Spermatophyta: Sub phylum: Angiospermae; Class: Monocotyledoneae;

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

BUDIDAYA DAN PEMANFAATAN Bachiaria ruziziensis (RUMPUT RUZI) SEBAGAI HIJAUAN PAKAN KAMBING

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

I. PENDAHULUAN. tumbuhan tersebut. Suatu komunitas tumbuhan dikatakan mempunyai

HASIL DAN PEMBAHASAN

KESUBURAN TANAH Jangan terlalu Kesuburan fisik: miring * Struktur tanah * Kedalaman Kesuburan kimia: * Unsur hara yang Tersedia dalam Tanah

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA Rumput Afrika (Pennisetum purpureum Schumach cv Afrika) Rumput yang sudah sangat popular di Indonesia saat ini mempunyai berbagai

Temu Teknis Fungsionol non Penelh 000 dengan dosis yang tinggi pula yaitu 40 ton pupuk kandang, 900 kg urea, 450 kg TSP dan 450 kg KCL per ha/ tahun.

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

PENAMPILAN DOMBA LOKAL YANG DIKANDANGKAN DENGAN PAKAN KOMBINASI TIGA MACAM RUMPUT (BRACHARIA HUMIDICOLA, BRACHARIA DECUMBENS DAN RUMPUT ALAM)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

II. TINJAUAN PUSTAKA. dari umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Ubi kayu

TINJAUAN PUSTAKA Brachiaria humidicola

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK ASAL KOTORAN SAPI Hasil sampingan pemeliharaan ternak sapi atau sering juga disebut sebagai kotoran sapi tersusun dari feses,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

POLA TANAM TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH DAN KERING

Laboratorium Tanaman Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN JAGUNG SEBAGAI SUMBER HIJAUAN PAKAN TERNAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hijauan Makanan Ternak. tanaman dalam bentuk daun daunan yang dapat dimakan oleh ternak. Termasuk

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

INTRODUKSI PAKAN TERNAK DI LOKASI PRIMATANI, DESA TOBU, KECAMATAN MOLLO UTARA, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Percobaan lapangan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rumput gajah berasal dari afrika tropis, memiliki ciri-ciri umum berumur

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. merupakan problema sampai saat ini. Di musim kemarau hijauan makanan ternak

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

II TINJAUAN PUSTAKA. Rumput Raja (Pennisetum purpuroides) dapat dilihat. pada Gambar 1. Gambar 1. Morfologi Rumput Raja (Pennisetum purpuroides)

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

PENGARUH CURAH HUJAN DAN POLA PEMUPUKAN TERHADAP PRODUKSI RUMPUT RAJA (PENNISETUMPURPUREPHOIDES)

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor

PRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. D. cinereum (nama lainnya Desmodium rensonii) merupakan tanaman

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Penutup Tanah

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. MATERI DAN METODE

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TINGGI TA NAMAN DAN BERAT SEGAR PER RUMPUN RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum purpureum cv. mott)

Transkripsi:

Pengembangan Multi Hijauan Makanan Ternak Mendukung UPSUS SIWAB drh. Saiful Helmy, MP Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang dicanangkan pemerintah melalui peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/ PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting yang ditandatangani Menteri Pertanian pada tanggal 3 Oktober 2016 menyita perhatian masyarakat indonesia. Bagai mana tidak, usaha untuk mencapai swasembada daging terus saja bergulir namun arah peternakan yang lebih baik masih sebatas asa. Mudah-mudahan tekat pemerintah yang diperkirakan membutuhkan dana lebih dari Rp 6 triliun. Dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun dari swasta kali ini dapat membawa perubahan yang signifikan pada peternakan khususnya pada tahun 2026 kedepan. serta mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun perlu dicermati bahwa program Siwab bukan hanya penambahan semen beku dan halnya inseminasi buatan saja tapi juga erat hubungannya dengan ketersediaan pakan. Hijauan merupakan bahan utama pakan ternak ruminansia, bila pemberiannya maksimal akan memberikan dampak yang baik, seperti pertumbuhan hewan ternak yang maksimal sehingga siap untuk di Inseminasi Buatan (IB) atau Intensifikasi Kawin Alam (INKA). Berikut ada berbagai jenis hijauan makanan ternak yang mempengaruhi keragaan ternak, antara lain : Rumput Gajah (Pennisetum purpureum). Merupakan rumput yang telah lama dikembangkan sebagai hijauan unggulan. Banyak yang sudah mengenal rumput gajah, namun tidak ada salahnya kita menggali kembali potensi yang terkandug didalamnya untuk dibudidayakan terutama oleh calon-calon peternak (new comer) dalam industri peternakan. Rumput Gajah termasuk jenis hijauan yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput ini berasal dari Afrika, perennial, dan dapat tumbuh setinggi 3-4,5 meter. berbentuk rumpun dengan perakaran serabut yang kompak, dan terus menghasilkan anakan bila dipangkas

secara teratur sehingga cocok sebagai pencegah longsor, lebar rumpun hingga 1 meter. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek; helai daun bergaris dengan dasar yang lebar, ujungnya runcing. Panjang daun 16 90 cm dan lebar daun 8 35 mm, berbatang tebal dan keras serta berbunga seperti es lilin. Rumput Gajah Rumput gajah dapat hidup diberbagai tempat antara 0 3000 dpl, tahan lindungan dan butuh tanah yang subur. Curah hujan untuk pertumbuhan yang baik adalah 1000 mm/thn. Jenis tanah yang baik untuk mendukung pertumbuhan adalah struktur tanah ringan, sedang sampai berat. Tanaman ini agak toleran terhadap tanah asam dan alkalis serta bias tumbuh baik pada tanah yang asin. Penanaman rumput gajah dapat dilakukan secara monokultur ataupun interkultur dengan tanaman tahunan sehingga dapat diperoleh manfaat ganda. Beberapa Varietas rumput gajah 1. Varietas afrika, ditandai dengan batang dan daun yang kecil, tumbuh tegak, berbunga dan produksi lebih rendah jika dibandingkan dengan rumput varietas hawai. 2. Varietas hawai, ditandai dengan batang dan daun yang lebar, pertumbuhan rumpun sedikit menyebar, produksi cukup tinggi, dan berbunga.

Cara Menanam dan Budidaya Rumput Gajah Rumput gajah dapat memperbanyak diri melalui biji, namun sebagai produksi tanam terlalu sulit. Rumput gajah lebih mudah ditanam dengan stek batang dari stolon. Bahan stek berasal dari batang yang sehat dan tua, dengan panjang stek 20 25 cm (2 3 ruas atau minimal 2 buku atau mata) dengan jarak tanam bervariasi 60 x 75 cm, 60 x 100 cm, 50 x 100 cm, 75 x 100 cm. Hal ini juga sangat ditentukan oleh kesuburan tanah. Pada tanah yang subur jarak tanam diperlebar sebab pada umur beberapa bulan saja anakan rumput menyebar dan cepat menutup tanah. Rumput ini juga dapat ditanam bersama dengan jenis leguminose seperti Centrosema pubescens. Ingatlah bahwa jenis leguminose biasanya menambahkan nitrogen ke dalam tanah, karena adanya bakteri dalam bintil-bintil akar. Sedangkan rumput itu sendiri memerlukan nitrogen dari dalam tanah dengan jalan menghisap nitrat atau ammonia yang larut dalam air. Sebagai bahan referensi bisa digunakan 17.000 bahan stek untuk lahan seluas 1 hektar untuk bibit yang berasal dari sobekan anakan sebaiknya berasal dari rumpun yang sehat, banyak mengandung akar dan calon anakan baru. Pupuk P dan K diberikan 2 kali dalam setahun yaitu pada waktu pengolahan tanah dan 6 bulan kemudian dengan dosis masing-masing 200 kg DS dan 200 kg ZK per hektar nya. Pupuk N diberikan 200 kg. ZA/ha/tahun yang diberikan setiap kali setelah 2 4 kali pemotongan. Dapat juga digunakan pupuk kandang sebanyak 400 kw/ha/tahun. Rumput gajah memiliki produksi biomassa tinggi, sekitar 40 ton / ha / tahun dan dapat dipanen 4-6 kali per tahun. Jika tanaman telah berumur 3 4 tahun, biasanya sudah tidak responsive lagi dan harus dilakukan peremajaan. Masa Pemanenan Rumput Gajah Panen pertama pada rumput gajah dapat di lakukan pada umur 50 60 hari setelah tanaman mencapai tinggi 1 m. Panen selanjutnya setiap 40 hari sekali pada musim hujan dan 60 hari sekali pada musim kemarau. Tinggi potongan dari permukaan tanah antara 10-15 cm. Produksi hijauan rumput gajah antara 100-200 ton rumput

segar/hektar/tahun. Alangkah lebih baik kalau sehabis pemanenan rumput gajah diberi pupuk, pupuk dapat berupa pupuk kimia (urea, npk, tsp/kcl) ataupun pupuk alami (kotoran kambing). Sehingga pertumbuhan rumput itu akan semakin bagus dikemudian hari. Kandungan Gizi/Nutrisi Kandungan rumput gajah terdiri atas; 19,9 % bahan kering (BK), 10,2 % protein kasar (PK), 1,6 % lemak, 34,2 % serat kasar, 11,7 % abu, dan 42,3 % bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN). Rumput Odot / Gajah mini (Pennisetum purpureum) Rumput Odot/Gajah mini merupakan salah satu tanaman yang disukai ruminansia, Cirinya antara lain daun lembut, ruas batang pendek relatif empuk, tinggi berkisar 50-100 cm. Rumput ini pada awalnya dikembangkan di Florida Amerika Serikat dengan nama (Pennisetum purpureum cv. Mott). Namun di masyarakat kita menyebutkanya rumput odot, nama yang diambil dari nama orang yang memasukan jenis rumput ini ke Indonesia.

keunggulan rumput odot sendiri adalah : Batang relatif pendek dan empuk, pertumbuhannya relatif cepat, sangat disukai ruminansia, daun lembut dan tidak berbulu, mampu beradaptasi dengan kondisi lahan, tidak memerlukan perawatan khusus, dalam satu rumpun terdapat 50-80 batang. Nutrisi yang terkandung dalam rumput Odot : 1. kadar lemak daun 2.72% 2. kadar lemak batang 0.91 3. CP daun 14.35% 4. CP batang 8.1 % 5. Digestibility daun 72.68% 6. digestibility batang 62.56% 7. Protein kasar 14 % Cara menanam rumput odot : Penanaman dari stek Bibit odot dari ruas/batang dipotong sepanjang 15-25 cm lalu benamkan ke lahan.sebelum dilakukan penanaman sebaiknya lahan diberikan pupuk dasar yaitu pupuk kandang. Sebaiknya lokasi lahan cukup untuk mendapatkan sinar matahari.

Pola Tanam Monokultur artinya pada lahan hanya ditanami rumput gajah odot saja Tanaman Sela, karena tanaman ini ukurannya lebih pendek rumput ini bisa ditanam sebagai tanaman sela dikombinasikan dengan hijauan pakan yang lain, dipematang sawah atau disela sela tanaman perkebunan dengan memperhatikan intensitas matahari Rumput ini juga bisa digunakan untuk menahan erosi lahan dengan penanaman pada tanah. Cara Penanaman Bersihkan lahan yang akan ditanami rumput dari tanaman gulma dan semak belukar Buat gundukan tanah lebar 60-80 cm dengan tinggi 20 cm Tanam bbit rumput berupa stek minimal 3 ruas dan 2 ruas ditanam didalam tanah di tengah gundukan Jarak tanaman dalam barisan 50-75 cm, jarak tanam antar barisan 75-150 cm Pemupukan Untuk pupuk dasar, berikan dan campur dengan pupuk kandang dengan jumlah 3 ton/ha. Untuk mempercepat pertu pertumbuhan dapat dilakukan pemupukan pada umur 15 hari setelah tanam dengan pupuk kimia majemuk (NPK) sebanyak 6 0 kg Ha

Pupuk Cair / urine kambing fermentasi juga dapat digunakan sebagai bahan pupuk cair untuk pemupukan dengan aplikasi disemprot ke tanaman tanah. Pemanenan Pertama kali penanaman rumput odot bisa dipanen pada umur 70-80 hari Ciri rumput yang sudah dapat dipanen adalah adanya ruas batang yang sudah berukuran 15 cm Umur panen pada musim penghujan 35-45 hari, pada musim kemarau 40-50 hari Potong pendek sejajar dengan tanah Untuk pemanenan pertama kali sebaiknya dipanen lebih dari 60 hari atauditunggu batangnya sampai dengan 30 40 cm. Rumput Bd ( Brachiaria decumbens) Brachiaria Decumbens atau disebut juga Rumput Signal biasanya ditanam untuk padang penggembalaan permanen, tetapi juga ditanam atau dikonservasi pada sistem potong angkut oleh peternak kecil. Ditanam sebagai penutup tanah yang digembalai pada perkebunan dan memberi penutup yang baik untuk menahan erosi pada daerah yang miring. Keistimewaan rumput ini adalah tahan hidup di musim kemarau (tahan kering) selain itu karena mempunyai perakaran yang sangat kuat dan cepat menutup tanah sehingga dapat mengurangi erosi (Siregar, 1987). Oleh karena itu jenis rumput ini dapat ditanam di lahan yang terlantar yang umumnya daerahnya kering dan sering memiliki kemiringan yang terjal, sehingga erosi tanah merupakan masalah utama. Rumput ini juga memiliki nilai palatabilitas yang cukup bagi ternak ruminansia (L t Mannne tje dan Jones, 1992).

Klasifikasi Rumput Signal/BD Divisi : Angiospermae, Class : Monocotyledoneae, Ordo : Graminales, Family : Graminaea, Genus : Brachiaria, Species : Brachiaria Decumbens Tanaman Rumput Brachiaria Decumbens atau disebut juga Rumput Signal biasanya ditanam untuk padang penggembalaan permanen, tetapi juga ditanam atau dikonservasi pada sistem potong angkut oleh peternak kecil. Ditanam sebagai penutup tanah yang digembalai pada perkebunan dan memberi penutup yang baik untuk menahan erosi pada daerah yang miring. Digunakan pada sistem padi dataran tinggi di sabana Colombia. Dapat memberikan padang penggembalaan penutup untuk mengontrol Chromolaena odorata di Cina. Ciri-Ciri rumput Bd Tumbuh rendah, tegak atau menjalar, membentuk rizoma dan tanaman tahunan berstolon dengan daun berbulu sedang dan berwarna hijau terang, lebar 7-20 m, dan panjang 5-25 cm. Daun tumbuh dari stolon yang merambat yang berakar pada buku-bukunya. Daun pedang lanceolate. Tanda khusus kepala biji dengan 2-7 tandan, panjang 1-5 cm, ditunjang suatu axis dengan panjang sekitar 10 cm. Cara Menghitung Produksi dan Kebutuhan Bibit Rumput Bd Sebagai contoh, luas tanaman rumput BD yang disediakan sebagai sumber bibit seluas satu hektar. Rumput BD diharapkan dapat memberikan hasil bibit dalam bentuk pols dan biji. Dari luas lahan tersebut perkiraan produksi bibit dalam bentuk pols adalah sebanyak 1.500.000 plos. Perhitungan ketersediaan bibit BD dalam bentuk pols adalah dengan menghitung jumlah pols yang dapat diperoleh dari luas 1 m2, dimana dari luas 1 m2 tanaman BD dapat diperoleh bibit BD sebanyak 150 pols.

Dengan demikian jumlah produksi bibit BD yang dapat diproduksi adalah 1 ha x 10.000 m2 x 150 pols = 1.500.000 pols Cara Menanam dan Budidaya Rumput Brachiaria decumbens {Bd} Persiapan Pengolahan tanah Pada prinsipnya pengolahan tanah sama seperti persiapan untuk penanaman rumput unggul lainnya. Tanah dicangkul 1-2 kali tergantung keadaan tanah dengan kedalaman 20-30 cm, lalu diratakan (Soegiri dkk. 1980). Apabila tanahnya luas dan lahan olahannya datar dapat dilakukan secara mekanis yaitu dengan cara menggunakan traktor tangan, kemudian tanah dibersihkan dari sisa tanaman yang tidak berguna (gulma). Pemilihan bibit Pemilihan bibit adalah faktor yang sangat penting dan menentukan dalam budidaya rumput bede. Bibit yang digunakan harus sesuai dengan lingkungan setempat dan mudah dikembangkan serta dikelola, agar diperoleh mutu dan produksi yang balk. Rumput bede dapat diperbanyak dan dikembangbiakan dengan pots (anakan) atau biji. Penggunaan pots (anakan) lebih baik karena disamping cepat tumbuh, juga cepat menyebar dan resiko kematian di lapangan lebih kecil. Pada penanaman rumput dengan pots dipilih tanaman yang sehat, mempunyai banyak akar dan calon anakan baru (bagian tepi). Selain itu bagian ujung vegetatifnya harus dipotong. Hal ini dimaksudkan agar tanaman baru tersebut tidak tertampau banyak penguapan atau menghindari pelayuan.

Waktu dan cara tanam Waktu tanam yang balk adalah awal musim hujan atau pertengahan musim hujan, karena pertumbuhan awal tanaman rumput bede membutuhkan air lebih banyak. Pada penanaman dengan pots sebelum bibit ditanam di lapangan, bagian atas pots harus dipotong terlebih dahulu dan disisakan kirakira 15-20 cm. Akar pots yang terlalu panjang dapat dipotong untuk memudahkan penanaman. Buat lubang tanam sedalam 10-15 cm, lalu dimasukan bibit bede (2-3 batang setiap lubang) dengan posisi tegak lurus, kemudian ditutup dengan tanah bekas membuat lubang tanam (tanah lapisan atas berada di bawah dan sebaliknya) hal ini dilakukan karena lapisan atas Iebih subur, gembur dan banyak mengandung kompos yang penting bagi hara tanaman. Cara tanam atau sistem tanam pada rumput bede dapat dilakukan dengan cara tunggal (rumput bede seluruhnya), campuran (rumput bede dengan legum herba dan sistem Iorong/alley cropping (rumput bede dengan legume pohon). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman rumput bede dengan kaliandra produksi tertinggi dicapai pada jarak 6 m (1550,76 gr) dan 2 m (1470,83 gr). Pada penanaman rumput bede dengan glirisidia produksi tertinggi dicapai pada jarak 2 m (1395,84 gr) dan 4(1) m (1364,34 gr). Sedangkan pada penanaman rumput bede dengan flemingia produksi tertinggi pada jarak 3 m (1119,45 gr) dan 2 m (1024,59 gr). Jarak tanam dan sistem tanam Jarak tanam yang sering digunakan untuk penaman rumput bede adalah : 30 30 cm atau 40x4Ocm (AKK, 1983) Kebutuhan benih dan bibit tiap hektarnya adalah Menggunakan bibit pols, tergantung jarak tanam yang dipergunakan mencapai + 40.000 60.000 pols.

Menggunakan biji/benih kira-kira 2-4 kg/ha. Per kilogram berat biji bede cv. Basilisk mengandung lebih kurang 450000 butir/kg. Rumput bede dapat ditanam tunggal atau campuran dengan leguminosa herba. Jenis legum yang cocok (kompatibel) adalah Stylosanthes, Centrosema, Pueraria dan Desmodium heterophyllum (Skerman, 1990). Pemupukan Tujuan pemupukan adalah memberikan zat hara makanan dalam tanah yang digunakan tanaman, untuk memperbaiki struktur 4anah, sehingga diharapkan akan meningkatkan produksi rumput baik kuantitas maupun kualitasnya. Tanaman rumput bede sangat responsif terhadap pemupukan nitrogen, karena itu rumput bede membutuhkan pupuk yang mengandung unsur nitrogen banyak, baik dari pupuk organik (pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau) maupun pupuk inorganik/pupuk buatan (Urea, Zwavelziur Amoniak/ZA). Pemupukan dasar untuk rumput bede dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah. Dosis pemupukan disesuaikan dengan kesuburan tanah, karena penggunaan pupuk buatan yang terlalu tinggi akan meracuni tanah dan tanaman. Dosis pemupukan untuk rumput bede yang sering digunakan adalah : Pupuk kandang sebanyak 20-30 ton/ha/th, diberikan bersamaan dengan pengolahan tanah. Pupuk Triple Super Posfat/TSP, KCL atau ZK (Zwalvelziur Kali) sebanyak 150-200 kg/ha/th, diberikan sebelum atau bersamaan tanam sebagai pupuk dasar. Pemupukan dengan Urea sebanyak 250-300 kg/ha/th, diberikan setelah rumput berumur 2 minggu setelah tanam di lapangan. Pemupukan lanjutan diberikan setiap selesai potong/defoliasi dengan pupuk urea sebanyak 50 kg/ha/potong dengan cara disebar atau dibenam dalam tanah. Pemeliharaan Rumput Bede

Faktor pemeliharaan tanaman akan menentukan terhadap hasil produktivitas tanaman. Pada awal penanaman perlu dilakukan pemeliharaan yang intensif, terutama penyiangan. Setelah pertumbuhan merata, pemeliharaan rumput bede termasuk mudah karena setelah membentuk hamparan yang lebat dan menutup tanah bisa bersaing dengan gulma. Waktu dan Cara Panen Rumput BD Untuk menjamin pertumbuhan rumput bede yang optimal dengan kandungan gizi tinggi maka defoliasi atau panenan harus dilakukan pada periode yang tepat. Panenan pada rumput bede bisa dilakukan dengan pemotongan atau penggembalaan ternak. Pemotongan atau penggembalaan pertama dapat dilakukan setelah tanaman rumput bede berumur 2 bulan bila keadaan memungkinkan (cukup hujan) dengan tujuan untuk meratakan dan merangsang pertumbuhan akar tanaman. Pemotongan/penggembalaan berikutnya dilakukan setiap 5-6 minggu (40 hari) pada musim hujan, sedangkan musim kemarau diperpanjang sampai 8 minggu (60 hari). Tinggi potong rumput bede biasanya 5-15 cm dari permukaan tanah pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau biasanya lebih dari 15 cm dari permukaan tanah. Dengan pengolahan tanah yang balk, pemupukan yang tepat serta interval potong yang cocok rumput bede dapat menghasilkan produksi segar 171 ton/ha/th dengan produksi kering 36,1 ton/ha/th dengan interval potong 6 minggu (Siregar, 1987). Di Koronivia, daerah basah Fiji, menghasilkan 34,1 ton/ha/th bahan kering, sedangkan di kepulauan Solmon dicapai produksi bahan kering 30,0 tonlha/th (Skerman, 1990) Jika rumput ini dipergunakan sebagai rumput gembala, ternak dilepas saat rumput bede berumur 2 bulan setelah tanam di lapangan, setelah berumur 2 bulan biasanya akar rumput sudah cukup kuat sehingga Iebih tahan injakan dan renggutan. Penggembalaan selanjutnya dapat dilakukan setiap 40 had pada musim hujan dan 60 had pada musim kemarau. Di Colombia dengan penggembalaan sapi 2 ekor/ha

pada rumput bede dapat menghasilkan pertambahan bobot badan 0,60 kg/hari (Crowder dkk., 1970). Hasil analisis bahan kering rumput bede di Kenya menunjukkan persentase protein kasar 11,2, serat kasar 28,0, abu 9,9. Di Indonesia lokasi Sumatera Utara persentase protein kasar 8,3 serat kasar 38,3 abu 10,6 (Batubara dan Manurung, 1990). Rumput Brachiaria humidicola (Bh) Penulis sedang mengidentifikasi gulma disela tanaman Brachiaria humidicola Cara Menghitung Produksi dan Kebutuhan Bibit Rumput Bh Sebagai Contoh, luas tanaman rumput Bh yang disediakan sebagai sumber bibit seluas 0,75 hektar. Rumput BH diharapkan dapat memberikan hasil bibit dalam bentuk pols dan biji. Dari luas lahan tersebut perkiraan produksi bibit dalam bentuk pols adalah sebanyak 1.125.000 pols. Perhitungan ketersediaan bibit BH dalam bentuk pols adalah dengan menghitung jumlah pols yang dapat diperoleh dari luas 1 m2, dimana dari luas 1 m2 tanaman BH dapat diperoleh bibit BH sebanyak 150 pols. Dengan demikian jumlah produksi bibit BH yang dapat diproduksi adalah 0,75 ha x 10.000 m2 x 150 pols = 1.125.000 pols. Untuk Cara Menanam dan Budidaya rumput BH idem dengan rumput Bede/Signal/BD.

Demikian semoga ada manfaatnya. DAFTAR PUSTAKA AKK. 1983. Hijauan Makanan Ternak Potong, Kerja dan Perah. Penerbit Kanisius. Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997 Sebagai perbandingan produksi segar, komposisi kimia, dan Total Nutrisi Tercerna dari 5 priode pemotongan dengan interval potong 40 hari antara rumput bede dengan rumput gajah dapat dilihat pada Tabel 1, 2 dan 3. Crowder, Chaverra and Lotero. 1970. Animal Production. In Tropical grasses. Food and Agriculture Organization of the United Nation. Ed. P.J. Skerman and F. Riveros. Rome. 1990. Ismono, I. dan S. Susetyo. 1977. Pengenalan Jenis Hijaun Tropika Penting. Produksi Hijauan Makanan Ternak Untuk Sapi Perah. BPLPP. Lembang, Bandung. 1977. Leo P. Batubara dan T. Manurung. 1990. Evaluasi Beberapa Jenis Rumput Untuk Padang Penggembalaan Domba 1. Produktivitas dan uji Palatabilitas beberapa jenis rumput lntroduksi. Dalam Ilmu Dan Peternakan Volume 4 No 1 Juni 1990. 4 (1) : Halaman 209-210.