Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

dokumen-dokumen yang mirip
Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

Kajian Produksi Program Dokumenter Merajut Asa Trans7 Episode Olahan Teh Hijau Dari Jawa Barat

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

MODUL KE 3 ORGANISASI PRODUKSI

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

Modul ke: Divisi Produksi. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI (AWAL) PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU

Produksi Media PR Audio-Visual

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir.

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

Penulisan Naskah Berita Televisi

Produksi Iklan Audio _ Visual

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. informasi yang uptodate, dan menyebarkan kepada khalayak umum. Dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. No Jurnal / Buku Pengarang Uraian Hasilnya

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa

: Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

Naskah Program Audio Visual

Operasional Stasiun Penyiaran

BAB III STASIUN TELEVISI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG

Harwanto dan M. Arif, penulis mendapatkan penjelasan mengenai peran editor dalam. proses produksi Redaksi Pagi. Hasilnya adalah sebagai berikut:

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya stasiun televisi di Indonesia, semakin besar juga dunia

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

BAB II PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA DAKWAH MELALUI PRODUCTION HOUSE. kesabaran dalam hal teknis (kamera, audio, dan lampu) maupun non-teknis

BAB IV PENUTUP. kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis

OUTLINE DESAIN PRODUKSI (Produksi Berita TV)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

Sekilas Tentang Pembuatan Film 3

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk

BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan

BAB III PENYAJIAN DATA. wawancara dari para editor program berita kabar riau di Dumai Vision yang

BAB III LANDASAN TEORI

MATERI POKOK PEMBELAJARAN VIDEOGRAFI I

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. menciptakan hubungan yang sangat erat antara manusia dengan manusia lainnya.

berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosialemosional, moral, spiritual, dan latar belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif.

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. untuk menjalani magang di salah satu stasiun televisi nasional yaitu PT Indosiar

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya Tabel 2.1 Perbandingan dengan Program Sebelumnya. No Judul Program Isi Program

- Menyusun, memotong dan memadukan kembali (film/rekaman) menjadi sebuah cerita utuh dan lengkap. (kamus besar bahasa indonesia, P&K 1994)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan

TV PRODUCTION (Practical Approach)

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan-pesan komunikasi yang didistribusikan secara terus menerus kepada

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

Modul ke: EDITING II EDITING LINIER DAN NON LINIER. Fakultas Ilmu Komunikasi. Bagus Rizki Novagyatna. Program Studi Broadcasting.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Evaluasi Camera Person Evaluasi Audio

Lokasi Produksi FTV Benjang

BAB III. GAMBARAN UMUM RUMAH PRODUKSI dan PERLAKUAN PPN ATAS PENYERAHAN PRODUK RUMAH PRODUKSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REVIEW TUGAS AKHIR AUDIO VISUAL PROGRAM DOKUMENTER SOLO ECO-CITY TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II

Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dasar- dasar Jurnalistik TV

BAB III TEKNIK PRODUKSI

SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian secara mendalam mengenai

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. kualitatif, sehingga dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan.

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA USTADZ GAWAT DARURAT DAN CAHAYA IMAN DI PRODUCTION HOUSE UIN SUNAN KALIJAGA

Transkripsi:

MODUL PERKULIAHAN TV PROGRAMMING PRODUKSI PROGRAM TELEVISI Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting TatapMuka 03 Kode MK A31415EL DisusunOleh Gunanto Abstract Kompetensi

Pembahasan Suatu program acaraa televisi memerlukan perencanaan dan pertimbangan yang matang untuk dapat diproduksi. Mulai dari materi yang menarik, tersedianya sarana dan biaya, serta organisasi pelaksana. Suatu produksi program yang melibatkan banyak peralatan, orang dan biaya yang besar memerlukan suatu organisasi yang rapi agar pelaksanaann produksi jelas dan efisien. Tahapan produksi menurut Gerrald Millerson terdiri dari tiga bagian yang biasa disebut dengan standardd operation procedure (SOP),yaitu: 1) Pra-Produksi Perencanaan untuk 1 program mungkinn bisa berhari - hari, berminggu - minggu, atau bahkan berbulan - bulan, sebelum produksi yang sesungguhnya. Program yang rumit, lebih lama waktunya yang di butuhkan dalam tahap ini. Selama tahap ini, producer dan director bekerja sama dengan penulis untuk menyempurnakan naskah. anggotaa team produksi utama (produser, director, dan scienic designer) mengadakan pertemuan untuk diskusi program dan bagian yang akan di tangani. Tahap pra produksi adalah kunci keberhasilan produksi. Kesulutan kesulitan bisa di hindari bila produksi telah di rancang dan di rencanakanjauh sebelumnya secaraa hati - hati dan teliti. dengan seluruh anggota team produksi yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya masing - masing. Lebih mudah mengoreksi masalah - masalah pada kertas selama pra produksi.dari pada kemudian menemukan kesulitan - kesulitan pada saat produksi, sehingga biaya produksi bisa di tekan. Merupakan tahap perencanaan dan persiapan dari sebuah produksi, tahap ini meliputi : a) Ide atau gagasan, yaitu penemuan atau pemilihan ide apakah menarik dan layak dijadikan sebuah program. Kemudian dilanjutkan dengan riset dan pengembangan gagasan tersebut. b) Pembuatan naskah kasar serta treatment produksi dari hasil pengembangan gagasan dan riset. c) Perencanaan awal, tahap ini meliputi perencanaan interprestasi produksi (planning meeting), stage desain, tata cahaya, tata suara, make up, wardrobe dan fasilitas teknik. d) Pengadaan casting dan menentukan artis, kemudian blocking dan penyempurnaan naskah. e) Perencanaan teknis, tahap ini untuk menentukan peralatan yang dibutuhkan sesuai konsep seperti pemilihan kamera. Perencanaan grafis, konstruksi produksi, penyelesaian administrasi kontrakk dan perijinan, budgeting serta pemantapan produksi. f) Rehearsal script, yaitu naskah yang digunakann untuk persiapan ketika latihan, dalam naskah ini sudah tercantum secara detil tentang setting, karakter, dialog dan adegan. g) Pra-studio rehearsal, dimulai dengan briefing kru serta reading para pemain yang dipimpin 2

oleh sutradara atau pengarah acara. Pengarah acaraa mengarahkan pemain, blocking, posisi, pengadeganan sesuai dengan treatment yang dibuat. h) Run trough, dimana rehearsal studio dilakukan mulai dari blocking kamera, tata tata artistik dan pemain melakukan latihan hingga terbiasa dan nyaman di studio. cahaya, 2) Produksi Setelah perencanaan dan persiapan matang, maka pelaksanaan produksi dimulai. Pengarah acara memimpin jalannya produksi bekerjasama dengan kru dan artis yang terlibat. Masing- dan masing kru melaksanakan tugasnya seperti rehearsal yang telah dilakukan sebelumnya sesuai naskah maupun rundown yang ada. MACAM MACAM PRODUKSI A. Produksi lapangann ENG ( ELECTRONIC NEWS GATHERING ). Produksi berita elektronic. Proses rekaman video jenis berita dengan menggunakan peralatan yang mudah di bawa (PORTABLE) misalnya camera dengann vcr portable dan 1 microphone, dengann crew seorang juru camera di sertai seorang sutradarayang sekaligus merangkap sebagai reporter. EFP ( ELECTRONIC FIELD PRODUCTION ). Produksi lapangann elektronik. Sama dengan ENG adalah dokumenter, sinetron, ( film style )., hanya jenis program yang di produksi MCR ( MULTI CAMERA REMOTE ). Produksi lapangann dengan mempergunakan camera lebih dari satu, dengan di bantu peralatan lain seperti swtcher, tv monitor, sound audio system. produksi yang di rekam adalah sinetron, musik, olah raga, dll. B. Produksi studio. LIVE Program di siarkan secara langsung, tahap produksi merupakan tahap akhir dalam suatu proses, kebanyakan program program berita, olah raga, upacara kenegaraan yang di siarkan secara langsung. VIDEO TAPING program yang di rekam dengan video / video cassette. LIVE ON TAPE Produksi yang berlangsung terus tanpa berhenti sampai akhir program, editing hanya dalam hal - hal khusus ( insert editing ). 4. Pascaa Produksi. ( pos produksi ) a. studio strike------- > semua peralatan / setting di bongkar. 3

b. Video tape editing c. Audio sweetening / dubbing d. Evaluasi program Apabilaa program acara bukan live show maka semua shot dicatat oleh bagian pencatat dengan menyertakan timecode, isi adegan, dan tanda bagus atau tidak. Catatan ini nantinya akan berguna saat proses editing. Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap akhir shooting hari itu juga untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sudah bagus. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya. 3) Paska-produksi Merupakan tahap akhir dari sebuah produksi program acara televisi, setelah produksi lapangan maka materi masuk dalam pos editing. Tahap ini meliputi: a) Editing Proses penyusunann gambar menjadi sebuah cerita yang padu dan barkesinambungann sesuai konsep naskah. Dalam tahap editing ini yang pertama dilakukan adalah: 1) Editing offline Yaitu memilah materi yang dianggap bagus sesuai catatan selama produksi berlangsung. Kemudian dilakukan capturing atau digitizing yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi data file. Dalam editing offline ini gambar disusun mengikuti urutan adegan namun bisa dimulai dari adegan manapun mungkin dari tengah awal baru akhir, baru kemudian disusun berurutan. 2) Editing online Tahap ini adalah penyempurnaan dari editing offline yaitu penambahann insert, pemberian efek gambar, suara, transisi, musik, credit title dan penyesuaiann durasi tayang. 3) Mixing Setelah semua komponen gambar dan suara selesai disusun selanjutnya adalah mixing audio sesuai standar penyiaran. Disini proporsi suara diatur mana suara yang perlu dominan dan mana yang dijadikan backsound jangann sampai suara saling mengganggu. Setelah semua selesai maka selanjutnya adalah print to tape atau diubah kembali kedalam pita kualitas broadcast. b) Preview Sebelum program diprint untuk disiarkan maka dilakukan preview oleh produser untuk memastikannya program sudah benar-benar fix. Jika ternyata masih terjadi kesalahan maupun perlu dikurangi atau ditambah sesuatu maka dilakukan revisi kembali. Setelah revisi fix 4

barulah print on tape dan siap tayang. Kaset atau Tape yang digunakan masing-masing stasiun televisi belum tentu sama ada yang menggunakan jenis pita Betacam, DVCPro, DVCam dan lainnya. c) Tranmisi Setelah semua urusan editing selesai selanjutnya masuk pada bagian tranmisi yaitu bagian on air penyiaran program. Studio strike------- > semua peralatan / setting di bongkar. Video tape editing Audio sweetening / dubbing Evaluasi program Apabilaa program acara bukan live show maka semua shot dicatat oleh bagian pencatat dengan menyertakan timecode, isi adegan, dan tanda bagus atau tidak. Catatan ini nantinya akan berguna saat proses editing. Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap akhir shooting hari itu juga untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sudah bagus. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya. 5

DaftarPustaka 1. 2. Wibowo, Fred. Dasar dasar Produksi Program Televisi. Mabruri, Anton. Manajemen Produksi Program. 6