BAB IV KESIMPULAN. diharapkan untuk meningkatkan kualitas politik dan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

Kronologi perubahan sistem suara terbanyak

Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan. Penetapan Caleg Terpilih (1)

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan menurut UUD. Dalam perubahan tersebut bermakna bahwa

Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan. Penetapan Caleg Terpilih (3)

KOMISI PEMILIHAN UMUM Jalan Imam Bonjol No. 29 Jakarta 10310, Tlp , Fax

Penutup. Lampiran : Semua formulir di TPS dan cara pengisian Contoh sosialisasi Suara Sah Model C

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM DPR, DPD DAN DPRD. Komisi Pemilihan umum

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 130/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilu Anggota DPR, DPD & DPRD Tata cara penetapan kursi DPRD Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

Ringkasan Putusan. 1. Pemohon : HABEL RUMBIAK, S.H., SPN. 2. Materi pasal yang diuji:

Pemilu yang ada bahkan tidak membawa perubahan orang. Sebagian besar akan tetap orang dan muka lama.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG. Oleh : Nurul Huda, SH Mhum

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RELAWAN DEMOKRASI

Judul Penelitian : Oleh. Hendra Fauzi

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

Pembaruan Parpol Lewat UU

RINGKASAN PUTUSAN.

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014

Dampak Diterapkannya Aturan Suara Terbanyak terhadap Keterwakilan Perempuan dan Gerakan Perempuan

Antara Harapan dan Kecemasan Menyusup di Celah Sempit Pemilu 2004

DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH

Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan

URGENSI UNDANG-UNDANG PEMILU DAN PEMANTAPAN STABILITAS POLITIK 2014

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014

Penyelenggara Pemilu Harus Independen

APA DAN BAGAIMANA PEMILU 2004?

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR: 11/Kpts/KPU-Kab-012.

Muchamad Ali Safa at

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 89/PUU-XIV/2016 Bilangan Pembagi Pemilihan

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

PAKTA INTEGRITAS PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

BAB V PENUTUP. dipilih melalui pemilihan umum. DPR memegang kekuasaan membentuk. undang-undang. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh DPR dan

RDPU Baleg DPR RI. 14 Juli 2010

URGENSI MENYEGERAKAN PEMBAHASAN RUU KITAB HUKUM PEMILU Oleh: Achmadudin Rajab * Naskah diterima: 17 Juli 2016; disetujui: 15 September 2016

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu

Oleh : Dr. Muhammad, S.IP., M.Si. (Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum)

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin

Electoral Law. Electoral Process. Electoral Governance

BAB III Pastikan proses penetapan calon terpilih berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara sesuai tingkatannya

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

DAFTAR RIWAYAT HIDUP CALON ANGGOTA TIM SELEKSI BAWASLU PROVINSI PROVINSI.

BAB V. Kesimpulan. pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT

Penanggung Jawab Pembuatan atau Penerbitan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pasca reformasi tahun 1998, landasan hukum pemilihan umum (pemilu) berupa Undang-Undang mengalami perubahan besar meskipun terjadi

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara;

BAB VI KESIMPULAN. berasal dari dana mereka masing-masing. Di samping itu bantuan finansial dalam

V. PENUTUP. seterusnya. Partai NasDem sebagai satu-satunya partai baru yang dinyatakan

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB V PENUTUP. penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

Muchamad Ali Safa at

UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka.

AUDIT KEPATUHAN ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM NO

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA TANJUNGBALAI. NOMOR: 5 /Kpts/KPU /2015

Ringkasan Putusan.

TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2012

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan perempuan di panggung politik merupakan isu yang

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

BAB III BAWASLU DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA PEMILU. A. Kewenangan Bawaslu dalam Menyelesaikan Sengketa Pemilu

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang

Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Nomor Anggota : A-183 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR SINGKATAN... ABSTRACT...

C. Tujuan Penulisan. Berikut adalah tujuan penulisan makalah pemilukada (Pemilihan Umum Kepala. Daerah).

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMILIHAN UMUM TAHUN Agustus Februari PENYUSUNAN PERATURAN KPU 1 Agustus Januari 2019

BABAK PENYISIHAN JAWABAN SOAL WAJIB

NO PROGRAM/KEGIATAN JADUAL KETERANGAN TAHAPAN PERSIAPAN 1. Penataan Organisasi

2013, No NO PROGRAM/KEGIATAN JADUAL KETERANGAN

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 10/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

NO PROGRAM/KEGIATAN JADUAL KETERANGAN. 9 Juni 2012 s/d 9 Juni Juni Juni Juni 2013

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI, PENDIDIKAN PEMILIH, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM

NO PROGRAM/KEGIATAN JADUAL KETERANGAN TAHAPAN PERSIAPAN 1. Penataan Organisasi a. Penyusunan Tata Kerja KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2, No Pengelolaan data dan Informasi a. Penyusunan pedoman pengelolaan data dan informasi b. Penyusunan dan pengembangan aplikasi SI (Sistem In

Lampiran: Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi selatan Nomor : 01/Pilgub/Kpts-KPU-Prov-025/VI/2012 Tanggal : 19 Juni 2012

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN LEGISLATIF DPRD KOTA TOMOHON TAHUN 2014 (STUDI DI KECAMATAN TOMOHON UTARA)

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADUAL PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 129/PUU-XII/2014 Syarat Pengajuan Calon Kepala Daerah oleh Partai Politik dan Kedudukan Wakil Kepala Daerah

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 9/PUU-XIV/2016 Upaya Hukum Kasasi dalam Perkara Tindak Pidana Pemilu

Transkripsi:

BAB IV KESIMPULAN Pelaksanaan pemilu 2009 yang berpedoman pada UU No. 10 Tahun 2008 membuat perubahan aturan main dalam kehidupan politik bangsa Indonesia. Melalui UU tersebut diharapkan untuk meningkatkan kualitas politik dan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia. Dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk menempatkan wakil rakyat yang diinginkan secara langsung. Selain aturan undang-undang tersebut, putusan Mahkamah Konstitusi menetapkan calon terpilih anggota legislatif yang semula berdasarkan 30% BPP dan nomor urut diatur seperti pada pasal 214 UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Anggota DPR, DPD, dan DPRD berubah menjadi berdasarkan suara terbanyak. Perubahan yang menjadikan anggota legislatif berdasarkan suara terbanyak, memberikan kesempatan terhadap semua calon legislatif untuk terpilih dan menjadikan persaingan pemilu menjadi semakin luas. Dengan adanya aturan berdasarkan suara terbanyak, cenderung membuat para calon legislatif memberdayakan secara maksimal hubungan keluarga dan kekerabatan dalam proses penjaringan suara. Para calon legislatif mulai mendekatkan diri pada kelompok-kelompok sosial masyarakat untuk memperoleh dukungan dalam pemilu. Seperti yang dilakukan oleh Agung Damar Kusumandaru untuk memperoleh dukungan dalam pemilu sehingga terpilih menjadi anggota legislatif kota Yogyakarta beliau memanfaatkan jaringan yang sudah lama berkecimpung dalam dunia suporter. Penelitian ini berusaha untuk melihat konstribusi kelompok suporter Brajamusti terhadap pemenangan anggota DPRD Agung Damar Kusumandaru dalam pemilu legislatif di kota Yogyakarta tahun 2009. Hasil temuan di lapangan telah menunjukkan bahwa setidaknya konstribusi dukungan dari Brajamusti mencapai 39,21 %, secara keseluruhan hasil persentase 76

dari 2805 suara menunjukkan konstribusi yang besar bagi perolehan suara Agung Damar Kusumandaru dalam pemilu legislatif di kota Yogyakarta. Konstribusi dari kelompok suporter tidak secara terang-terangan mendukung Agung Damar Kusumandaru dalam arena pemilu, anggota Brajamusti tidak membawa atribut Brajamusti dalam kampanye. Agung Damar Kusumandaru juga tidak membawa organisasi Brajamusti untuk terjun ke politik langsung, akan tetapi unsur popularitas dan kedekatan dengan para anggota Brajamusti terutama dalam Dapil 3 yang juga memiliki hak untuk memilih dalam pemilu. Hasil temuan dilapangan juga memperlihatkan bahwa penelitian ini menemukan keterlibatan Agung Damar Kusumandaru dalam kelompok suporter Brajamusti. Merasa memiliki kedekatan dengan kelompok suporter Brajamusti, beliau beranggapan bahwa kelompok suporter ini akan memberikan dukungan penuh untuk memenangkan pemilu. Para suporter sepakbola diajak untuk memberikan dukungan untuk memilihnya dalam pemilu. Agung Damar Kusumandaru mengakui jika dukungan yang diperoleh dari Brajamusti juga mempengaruhi dalam perolehan suara di pemilu. Dari pemilu legislatif yang diikuti Agung Damar Kusumandaru penulis analisis sebagai berikut. Pada tahun 2004, Agung Damar Kusumandaru pernah mencalonkan diri untuk menjadi anggota legislatif tapi gagal karena jumlah suara yang kurang. Total jumlah suara yang diperoleh pada pemilu legislatif tahun 2004 sebesar 1.775 suara dari total perolehan suara partai sebesar 8.686 suara. Perolehan suara dalam partai masih kalah dengan sesama caleg lainnya. Pada saat itu juga kelompok suporter Brajamusti baru berumur 1 tahun dengan jumlah anggotanya masih sedikit dan Agung Damar Kusumandaru belum terlalu populer di kalangan suporter dan masyarakat umum lainnya. Meskipun Agung Damar Kusumandaru menjadi kader PAN sejak awal mula partai berdiri dan pada waktu pemilu Agung Damar Kusumandaru menjabat sebagai bendahara di Brajamusti tetapi masih gagal untuk melaju sebagai anggota dewan. 77

Setelah pemilu tahun 2004 gagal, kembali Agung Damar Kusumandaru memberanikan diri untuk mengikuti pemilu tahun 2009. Pada pemilu legislatif 2009 dan Brajamusti semakin memiliki banyak anggota. Popularitas Agung Damar Kusumandaru semakin terdongkrak setelah menjabat sebagai Presiden Brajamusti selama dua periode dan selama 6 tahun bersama dengan rekan-rekannya di Brajamusti. Setelah gagal dalam pemilu tahun 2004, Agung Damar Kusumandaru memberanikan diri untuk mengikuti pemilu yang kedua kalinya. Kelompok suporter Brajamusti menjadi modal yang berharga untuk mengumpulkan suara dalam pemilu. Ketika dunia politik Agung Damar Kusumandaru yang menjadi kader PAN bersandingan dengan dunia sosial dalam kelompok suporter Brajamusti menjadikan kekuatan untuk menghadapi pemilu legislatif. Konstribusi yang dilakukan Brajamusti terhadap Agung Damar Kusumandaru sangat besar di pemilu legislatif, konstribusi dari Brajamusti dapat dilihat dari pendaftaran calon peserta pemilu, dengan adanya dukungan dari Brajamusti membuat keberanian diri Agung Damar Kusumandaru untuk mendaftar sebagai perserta pemilu yang kedua kalinya. Ketika kampanye, banyak dari anggota Brajamusti dalam dapil 3 yang ikut dalam kampanye dan sebagian juga terlibat dalam pemasangan alat peraga kampanye, sosialisasi dari tim sukses PAN dibantu oleh anggota Brajamusti yang berada di daerah sosialisasi sebagai perantara dengan masyarakat umum lainnya. Dari tim sukses terdapat dua orang anggota Brajamusti menjadi bagian dari tim suksesnya yang berjumlah 11 orang. Ketika pemungutan dan penghitungan suara berlangsung, terdapat saksi dari anggota Brajamusti. Jumlah saksi dari anggota Brajamusti berjumlah 20% dari total TPS atau sekitar 40 orang saksi dari anggota Brajamusti. Dengan memanfaatkan kedekatan yang ada dengan anggota Brajamusti untuk membantu dalam pemilu dan mendapatkan suara terbanyak di pemilu. Meskipun Agung Damar Kusumandaru tidak meminta untuk mendukung langsung, akan tetapi karena kedekatan personal antar anggota Brajamusti menyebabkan Brajamusti sebagai basis suara 78

dalam pemilu. Hasil yang dicapai dalam pemilu mendapatkan suara sah sebanyak 2805 pada Dapil Kota Yogyakarta 3. Dari hasil ini maka Agung Damar Kusumandaru berhasil memenangi pemilu dan berhak menduduki jabatannya sebagai anggota dewan yang baru periode 2009-2014. Dalam pemilu tahun 2014 yang lalu, Agung Damar Kusumandaru juga mengikuti pemilu untuk ketiga kalinya. Hasil yang diperoleh dalam pemilu legislatif dalam dapil 3 memperoleh suara sebesar 2.264 suara dari total perolehan suara partai sebesar 5.939 suara. Dari hasil perolehan suara di pemilu legislatif tahun 2014, Agung Damar Kusumandaru terpilih lagi menjadi anggota DPRD tahun 2014-2019. Perolehan suara di pemilu legislatif 2014 terjadi penurunan suara sebesar 541 suara. Penurunan suara dalam pemilu legislatif tahun 2014 penulis analisis karena terjadi perpecahan dalam kelompok suporter Brajamusti yang terjadi pada akhir tahun 2010. Kelompok kepentingan dalam hal ini Brajamusti, dan Agung Damar Kusumandaru yang mempunyai modal sosial untuk menghadapi pemilu yakni jaringan suporter sepakbola. Kelompok suporter yang merepresentasikan sikap fanatisme dan solidaritas mampu mengarahkan kelompok suporter ini untuk tujuan politik, memilih Agung Damar Kusumandaru dalam pemilu legislatif. Beliau memiliki modal sosial dan sangat populer di kalangan Brajamusti dan di masyarakat. Brajamusti sebagai kelompok suporter sepakbola tidak bertransformasi menjadi sebuah partai politik hanya keberadaan anggotanya yang cukup besar sangat rawan digunakan berpolitik, mengingat aturan dimana pemenang pemilu berdasarkan suara terbanyak. Brajamusti memiliki solidaritas untuk mendukung Agung Damar Kusumandaru dalam pemilu. Solidaritas ini terbangun karena jaringan yang dimiliki beliau. Dengan membangun jaringan antar sesama individu di dalam Brajamusti dan menjaganya agar terus berlangsung sepanjang waktu, beliau mampu menjaga hubungan hingga enam tahun 79

kemudian individu tersebut mampu bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan, kepentingan yang tidak dapat dilakukan secara individu. Dalam jaringan tersebut mampu menjadi sumber daya atau modal bagi Agung Damar Kusumandaru untuk digunakan dalam pemilu. Konstribusi penelitian ini bagi perkembangan ilmu pengetahuan, yakni menambah pengetahuan mengenai objek kajian ilmu politik dan ilmu mengenai suporter sepakbola. Penelitian ini juga dapat memberikan inspirasi bagi setiap akademisi dan ilmuwan politik untuk kembali melihat kajian ilmu politik yang sudah ada selama ini. Karena ilmu politik bersifat luas dan akan terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sehingga perlu terobosan dan inovasi mengenai objek kajian ilmu politik. Sedangkan konstribusi penelitian ini bagi pengembangan kelompok suporter sepakbola, yakni memberikan pemahaman bahwa politik merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindarkan dan untuk itu harus digunakan secara tepat. Selama ini politik menjadi suatu hal yang tabu dan dapat menyebabkam permasalahan yang ditimbulkan oleh politik. Seperti yang terjadi dalam kelompok suporter Brajamusti, suporter yang memiliki jumlah anggota banyak ketika dihadapkan dengan politik meskipun tidak secara langsung dapat memecah belah kebersamaan yang dilalui antar suporter. Kemunculan kelompok suporter baru merupakan implikasi dari pengelolaan organisasi suporter didalamnya dan juga ketika suporter Brajamusti ikut terlibat dalam politik. Dengan demikian penelitian ini diharapkan untuk membantu para suporter sepakbola agar berhati-hati ketika berhadapan dengan politik khususnya ketika masa kampanye pemilu berlangsung untuk tidak ikut terlibat dalam pemilu. 80