PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM INDERA BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

dokumen-dokumen yang mirip
Rizza Untsa Nuzulia 1, Pendidikan Biologi, FMIPA, UNY Dr. Slamet Suyanto, M.Ed. 2, Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS WEBMATERI PROTOZOA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR SISWA KELAS X SMA DI NEGERI 1 SEWON

Kata kunci : hasil belajar kognitif, modul sistem reproduksi manusia, sikap spiritual

Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 7 Tahun 2016

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FUNGSI EKSKRETORIK GINJAL MANUSIA BERBASIS LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI

PENYUSUNAN LKS PEMBELAJARAN MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SEWON

PENYUSUNAN KAMUS ANIMALIA BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER II SMA/MA

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS OUTDOOR ACTIVITY

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENYUSUNAN MEDIA BELAJAR MANDIRI BERBASIS BLOG SUBMATERI SISTEM SARAF MANUSIA UNTUK SISWA SMA

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 MALANG

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN PISANG UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS BUSUR MANUAL DI SMK N 1 PUNDONG BANTUL

PENGEMBANGAN PERAGA TRAINER ELEKTROMAGNETIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KONSEP KELISTRIKAN DASAR

Erdita Rahayu Permanasari Adi Dewanto, M.Kom ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM KONVERSI BILANGAN DAN GERBANG LOGIKA PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

PENGEMBANGAN KOMIK AKUNTANSI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

COMMITTING INTERACTIVE INSTRUCTIONAL MEDIA COMPACT DISC (CD) USING ADOBE FLASH ON RESPIRATION MATTER OF SCIENCE SUBJECT ATCLASS VII SMPN 12 BATAM

PENGEMBANGAN TEACHING MATERIAL MATERI IKATAN KIMIA SMA KELAS X SEMESTER 1. Eugenius Ewito, Rr. Lis Permana Sari, M.Si

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

ARTIKEL JURNAL. Oleh Lia Endah Kusnawati NIM

PENGEMBANGAN MEDIA MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK VIDEOSCRIBE PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

PEMANFAATAN MEDIA FILM DOKUMENTER DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUNGAI PANDAN

PENDAHULUAN. : Dwi Astuti, Suratsih, M.Si FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

Keywords: Advance Organizer, Output Learning, Atomic Structure.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta


PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIAK HULU

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD

Fashion and Fashion Education Journal

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TAMBANG

LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN KELOMPOK

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi

EFEKTIFITAS LEMBAR KEGIATAN SISWA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PROTISTA KELAS X DI SMA NEGERI 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL

PENYUSUNAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) SEBAGAI PANDUAN BELAJAR UNTUK MATERI SISTEM REGULASI PADA SUBMATERI SISTEM INDRA DI SMA

PENERAPAN MEDIA E-BOOK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DI KELAS X JURUSAN TKJ SMK NEGERI 4 PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN PENYAKIT PADA SISTEM PERNAFASAN MANUSIA UNTUK SISWA SMA N 1 GAMPING KELAS XI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL UNTUK PEMBELAJARAN GAMBAR MANUFAKTUR SMK KELAS XI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB III METODE PENELITIAN

THE EFFECT OF VIDEO MEDIA VARIATION TO LEARNING INTEREST OF FOURTH GRADE STUDENT

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi di MAN Blangpidie

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SUMBER ZAT ENERGI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 4 SURAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS6

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SISWA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

HARIO WIJAYANTO A

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

Oleh: Fitra Mega Kurniawan, Progam Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH REWARD DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR

Abstract

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

Kata kunci : model mind mapping, media mindjet mindmanager, analisis vektor

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL E-LEARNING PADA MATERI KEPERAWATAN BENCANA DASAR SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH

Efektifitas Penerapan e- book sebagai Sumber Belajar Mandiri dalam Pembelajaran Biologi

Abstract. Key words: video demonstration, cognitive aspects of learning achivements and attitudes.

Fandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN PAKU WANAGAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMA DI GUNUNGKIDUL

PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS ADOBE FLASH CC

RANCANG BANGUN GAME EDUKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID DENGAN PROGRAM CONSTRUCT 2 PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SISWA SMP KELAS 8

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

Pengembangan Multimedia Interaktif pada Materi Sistem Saraf untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI

Transkripsi:

50 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 7 Tahun 2016 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM INDERA BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA DEVELOPMENT OF SENSORY SYSTEM LEARNING MEDIA BASED ON ANDROID TO IMPROVE MOTIVATION AND LEARNING OUTCOMES STUDENTS Oleh: Cinthya Indrastyawati 1, Dr. Paidi, M.Si. 2, Ciptono, M.Si. 3, Pendidikan Biologi, FMIPA, UNY cinthyaharika@yahoo.com 1 mahasiswa pendidikan biologi UNY 2,3 dosen pendidikan biologi UNY Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan media pembelajaran Android sistem indera yang layak; (2) mengetahui efektivitas media pembelajaran Android sistem indera untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas SMA; dan (3) mengetahui efektivitas media pembelajaran Android sistem indera untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas SMA. Jenis penelitian ini adalah R&D dengan model ADDIE dibatasi hanya tahap ADD. Subjek dalam penelitian ini yaitu 2 dosen ahli media, 2 dosen ahli materi, 2 guru biologi, kelas IPA 3 dan kelas IPA 4 SMA Negeri 2 Bantul. Instrumen yang digunakan adalah angket penilaian kualitas media pembelajaran, angket motivasi belajar, dan soal tes kognitif. Angket dianalisis dengan statistik deskriptif dan hasil belajar siswa dianalisis dengan uji ANCOVA. Hasil penelitian menunjukkan: (1) kualitas media pembelajaran berdasarkan penilaian ahli media, ahli materi, dan guru biologi dikategorikan baik dan tanggapan siswa menunjukkan setuju bahwa layak digunakan; (2) Hasil perhitungan skor pada angket motivasi belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan motivasi pada kelas yang diberikan media pembelajaran; (3) Hasil uji ANCOVA menunjukkan bahwa media pembelajaran memberikan pengaruh terhadap hasil belajar dan efektif meningkatkan hasil belajar siswa kelas SMA Negeri 2 Bantul. Kata kunci: Android, indera, media, pembelajaran, pengembangan Abstract This study aims to: (1) produce instructional media Android sensory system that feasible; (2) determine the effectiveness of instructional media Android sensory system to increase the learning motivation of th grade student; and (3) determine the effectiveness of instructional media Android sensory system to improve student learning outcomes in th grade student. This type of research is the R & D using ADDIE but limited to only stage ADD. Subjects in this study is 2 media expert lecturers, 2 subject materials experts lecturers, 2 biology teachers, class IPA 3 and IPA 4 SMAN 2 Bantul. The instrument used was a questionnaire assessing the quality of learning media, student learning motivation questionnaire, and cognitive test items. Questionnaires were analyzed with descriptive statistics and student learning outcomes were analyzed using ANCOVA test. The results showed: (1) the quality of teaching media is feasible based on the good result of assessment by media experts, subject materials experts, and biology teacher and also student responses showed agree about instructional media used; (2) The calculation of scores on students' learning motivation questionnaire showed an increase learning motivation in a given class learning media; (3) Results of ANCOVA test showed that learning media influence on learning outcomes and effectively improve learning outcomes of th grade student SMAN 2 Bantul. Keywords: Android, development, learning, media, sensory PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan sangat pesat. Hal ini membuat dunia pendidikan dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Proses pembelajaran perlu adanya pengembangan yang sesuai agar dapat mengikuti kemajuan teknologi. Pembelajaran Kurikulum 2013 memiliki ciri khas yaitu menggunakan scientific approach atau pendekatan saintifik sehingga siswa dituntut aktif

dalam pembelajaran karena di sini guru sebagai fasilitator harus mampu meningkatkan ketertarikan siswa terhadap suatu materi belajar dan siswa dalam pembelajaran menjadi pusat (Student Centered Learning). Siswa perlu adanya ruang yang diberikan guru sebagai fasilitator dengan menyediakan wahana, media, dan pendekatan cara belajar yang bervariasi. Kenyataannya guru masih mengajarkan pembelajaran yang pasif dengan menggunakan media pembelajaran yang belum dikembangkan secara optimal sehingga siswa motivasi belajarnya rendah dan kurangnya pemahaman dalam pembelajaran. (Permendikbud, 2013: 2) Sistem indera pada manusia merupakan materi biologi yang terdapat pada bab sistem koordinasi di kelas SMA Semester 2. Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses informasi indera. Sistem indera terdapat reseptor indera, jalur saraf dan bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan indera. Sistem indera cukup rumit dikarenakan sistem indera mencakup indera penglihatan, pendengaran, pembau, pengecapan, dan peraba. Proses penerimaan rangsang dalam sistem indera bersifat abstrak dan tidak dapat diamati secara langsung serta sulit divisualisasikan. Sifat yang abstrak tersebut membuat siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep. Android merupakan teknologi saat ini yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat baik siswa sekolah maupun orang dewasa, namun masih sedikit pemanfaatan Android untuk belajar siswa. Sifatnya yang portable atau mudah dibawa kemana saja dan sebagian besar siswa memilikinya, maka peneliti memanfaatkan hal tersebut untuk mengembangkan media pembelajaran. Adanya media pembelajaran Android diharapkan menarik minat siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan pemahaman kognitif siswa pada materi sistem indera. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan (Research and Development) Pengembangan Media Pembelajaran... (Cinthya Indrastyawati) 51 dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) namun terbatas hanya tahap ADD (Analysis, Design, Development). Menurut Paidi (2013:57) salah satu fungsi ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur penelitian yang efektif, dinamis, dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri sehingga dapat membantu instruktur pelatihan dalam pengelolaan pelatihan dan pembelajaran. Waktu dan Tempat Penelitian Pengembangan media belajar dilaksanakan pada bulan Februari-April 2016. Uji kelayakan media serta uji terbatas dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016. Produk dari penelitian ini diujikan secara terbatas di SMA Negeri 2 Bantul. Target/Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini yaitu 2 orang ahli media yang berkompeten dalam multimedia pembelajaran, 2 orang ahli materi yang berkompeten dalam materi sistem indera pada manusia, 2 orang guru biologi kelas IPA, kelas IPA 3 SMA Negeri 2 Bantul sebagai kelas eksperimen dan kelas IPA 4 SMA Negeri 2 Bantul sebagai kelas kontrol. Prosedur Prosedur pengembangan produk dalam penelitian ini tahap pertama yaitu analisis (analysis). Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan) pengembangan. Terdapat tiga jenis kegiatan analisis yang dilakukan peneliti yaitu analisis kompetensi, siswa, dan instruksional. Analisis kompetensi yaitu dilakukan dengan menganalisis kurikulum 2013 pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar kelas IPA SMA yang mencakup sub materi sistem indera pada Manusia untuk mendalami kompetensi tuntutan kurikulum. Analisis karakteristik siswa yaitu analisis terhadap karakteristik siswa agar peneliti mengetahui kondisi dan karakteristik siswa yang akan

52 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 7 Tahun 2016 diberikan media sistem indera manusia berbasis Android ini. Menurut Munadi (2013:187) karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Analisis terakhir yaitu analisis instruksional (analisis pembelajaran) dilakukan dengan menjabarkan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum 2013 pada sub materi sistem indera manusia ke dalam indikator pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa. Tahap kedua yaitu perancangan (design). Kegiatan pada perancangan ini terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap penyusunan kerangka media pembelajaran, penentuan sistematika, dan penyusunan instrument penilaian kualitas produk dan alat evaluasi. Penyusunan kerangka media pembelajaran dilakukan dengan pembuatan rancangan materi dan rancangan penyusunan kerangka media pembelajaran secara tertulis. Tahap penentuan sistematika yaitu membuat rancangan storyboard untuk menentukan teks baik letak maupun ukuran, tombol, gambar, suara, video, dan lain sebagainya dibuat untuk mempermudah dalam proses penyusunan media dan merancang sistematika agar urutan jelas dan terstruktur sehingga siswa mudah dalam menggunakan media pembelajaran. Tahap terakhir yaitu penyusunan intrumen penilaian kualitas produk dan alat evaluasi. Instrument penilaian kualitas produk berupa angket untuk reviewer yakni dosen ahli materi, dosen ahli media, penilaian guru biologi, dan tanggapan siswa. Instrumen untuk menilai peningkatan motivasi siswa melalui angket motivasi belajar, dan penyusunan soal untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa sebelum dan setelah pembelajaran. Tahap ketiga yaitu pengembangan (development) meliputi 5 langkah, yaitu prapenyusunan dilakukan dengan mengumpulkan bahan penyusunan sesuai dengan kebutuhan pembuatan media pembelajaran. Langkah kedua penyusunan media pembelajaran dilakukan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat bagian per bagian, kemudian dilakukan tinjauan ulang apakah telah sesuai dengan yang diharapkan dilanjutkan dengan proses pembuatan media pembelajaran. Langkah ketiga penyuntingan (expert appraisal) dilakukan dengan uji kelayakan setelah produk awal disusun kepada dua dosen ahli media dan dua dosen ahli materi. Uji kelayakan ahli media ini bertujuan untuk mendapatkan masukan-masukan atau saran dari pakar media pembelajaran mengenai kelayakan media tersebut. Uji kelayakan ahli materi ini bertujuan untuk mendapatkan masukan-masukan atau saran dari ahli materi mengenai kesesuaian materi pada media pembelajaran dengan silabus acuan dan kekurangan atau kesalahan materi dalam media dan melakukan uji kelayakan media oleh 2 orang guru biologi kelas IPA SMA untuk mendapatkan masukan. Langkah keempat yaitu revisi atau perbaikan pada media pembelajaran dilakukan setelah produk awal media pembelajaran diajukan kepada ahli media dan ahli materi. Revisi tahap akhir dilakukan setelah penilaian dari siswa dan guru biologi setelah uji coba terbatas dilaksanakan. Langkah terakhir yaitu uji coba terbatas (developmental testing) dilakukan setelah produk media pembelajaran tersebut melewati uji ahli media, ahli materi, dan perbaikan atau revisi. Uji ini dilaksanakan dalam suatu kelas dengan cara menampilkan media pembelajaran tersebut, kemudian siswa menilai media pembelajaran tersebut dengan angket yang telah disediakan. Uji coba terbatas ini juga melakukan penilaian kepada 2 orang guru biologi kelas IPA SMA sebelum akhirnya dilakukan revisi tahap akhir. Media diujicobakan kemudian mendapatkan tanggapan siswa kelas IPA SMA mengenai kelayakan media pembelajaran digunakan di kelas. Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen penelitian dalam pengumpulan data kelayakan media yang dilakukan pada penelitian pengembangan media pembelajaran sistem indera manusia berbasis Android ini menggunakan angket dengan kriteria kategori Benar (B) dan Salah (S) untuk ahli materi dan

kriteria sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), kurang (K) untuk angket ahli media dan guru biologi. Angket tanggapan siswa terhadap kelayakan media terdiri atas kriteria kategori sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS). Data motivasi belajar siswa juga digunakan angket yang diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung untuk melihat efektifitas media dalam peningkatan motivasi belajar siswa. Angket yang digunakan baik pada kelayakan media maupun motivasi belajar berbentuk checklist ( ). Teknik pengumpulan data angket ini berisi pernyataan yang bersifat tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban. Penilaian peningkatan hasil belajar menggunakan soal pretest dan posttest yang telah sesuai dengan penilaian kognitif taksonomi Bloom. Teknik tes digunakan untuk data penguasaan materi siswa pada materi sistem indera pada manusia. Hasil yang diperoleh untuk melihat efektifitas media dalam meningkatkan hasil belajar dilihat dari tingkat penguasaan materi sebelum dan sesudah pembelajaran diberikan oleh peneliti. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif berupa modus untuk mengkategorikan kelayakan media pembelajaran dan efektifitas peningkatan motivasi belajar siswa, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan melalui analisis uji ANCOVA untuk mengetahui efektifitas media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Kualitas Produk oleh Reviewer Kualitas media pembelajaran yang dinilai oleh ahli media ditinjau dari tiga aspek yaitu aspek tampilan, kebahasaan, dan pemograman. Penilaian dilakukan oleh 2 orang reviewer yaitu 2 dosen ahli media yang merupakan dosen pengampu mata kuliah yang berkaitan dengan teknologi pada pembelajaran biologi serta mampu mengoperasikan smartphone Android. Hasil penilaian media pembelajaran oleh ahli media ditampilkan pada table berikut: Pengembangan Media Pembelajaran... (Cinthya Indrastyawati) 53 Tabel 1. Hasil Penilaian Media Pembelajaran oleh Dosen Ahli Media Tampilan Kebahasaan Pemograman Total Frekuensi Hasil Seluruh Aspek Frekuensi Hasil Penilaian SB B C Ʃf 7 10 1 % 39% 56% 6% Ʃf 3 9 0 % 25% 75% 0% Ʃf 7 2 1 % 70% 20% 10% 17 21 2 Persentase Rata-Rata 45% 50% 5% Persentase kualitas media pembelajaran sistem indera berbasis Android oleh ahli media secara keseluruhan ditinjau dari kriteria penilaian pada ketiga aspek menunjukkan bahwa 50% dikatakan baik, 45% dikatakan sangat baik, dan 5% dikatakan cukup. Secara umum media pembelajaran ini mendapat modus penilaian baik sehingga media pembelajaran dari segi media dikategorikan memiliki kualitas baik dilihat dari aspek tampilan, kebahasaan, dan pemograman yang dimiliki oleh media pembelajaran. Kualitas materi pada media pembelajaran yang dinilai oleh ahli media ditinjau dari aspek kelayakan isi dan aspek kebenaran konsep. Penilaian dilakukan oleh 2 orang reviewer yaitu dosen ahli materi yang merupakan dosen ahli pada materi sistem indera. Tabel 2. Hasil Penilaian Media Pembelajaran Aspek Kelayakan Isi oleh Dosen Ahli Materi Ahli Materi Kelayakan Isi Frekuensi Hasil Penilaian SB B 1 9 7 2 8 8 Total Frekuensi 17 15 Persentase Rata-Rata 53% 47% Hasil penilaian kelayakan isi oleh ahli materi pada media pembelajaran sistem indera berbasis Android menunjukkan bahwa persentase aspek kelayakan isi sebesar 53% dikatakan sangat

54 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 7 Tahun 2016 baik dan 47% dikatakan baik. Secara umum media pembelajaran ini mendapat modus penilaian sangat baik sehingga media pembelajaran dari segi kelayakan isi dikategorikan memiliki kualitas sangat baik dilihat dari aspek kelayakan isi materi yang dimiliki oleh media pembelajaran. Tabel 3. Hasil Penilaian Media Pembelajaran Aspek Kebenaran Konsep oleh Dosen Ahli Materi Kebenaran Konsep Ahli Materi Frekuensi Hasil Penilaian Benar Salah 1 15 0 2 12 3 Total Frekuensi 27 3 Persentase Rata-Rata 90% 10% Hasil penilaian aspek kebenaran konsep oleh ahli materi pada media pembelajaran sistem indera berbasis Android menunjukkan bahwa persentase kebenaran konsep sebesar 90% dikatakan benar dan 10% dikatakan salah. Perbaikan dilakukan pada konsep yang dianggap masih kurang benar dengan mencari sumber referensi yang lebih tepat. Penilaian media pembelajaran oleh guru biologi dilakukan oleh 2 orang guru biologi kelas IPA di SMA Negeri 2 Bantul dengan syarat dapat mengoperasikan smartphone Android. Tabel 4. Hasil Penilaian Media Pembelajaran oleh Guru Biologi Kelayakan Isi Tampilan Kebahasaan Pemograman Total Frekuensi Hasil Seluruh Aspek Frekuensi Hasil Penilaian SB B Ʃf 17 15 % 53% 47% Ʃf 5 9 % 36% 64% Ʃf 4 8 % 33% 67% Ʃf 4 4 % 50% 50% 17 21 Persentase Rata-Rata 45% 50% Persentase kualitas media pembelajaran sistem indera berbasis Android oleh guru biologi secara keseluruhan ditinjau dari kriteria penilaian pada keempat aspek menunjukkan bahwa 57% dikatakan baik dan 43% dikatakan sangat baik. Secara umum media pembelajaran ini mendapat modus penilaian baik sehingga media pembelajaran dari segi kelayakan isi dikategorikan memiliki kualitas baik dilihat dari aspek kelayakan isi materi, tampilan, kebahasaan, dan pemograman yang dimiliki oleh media pembelajaran Kualitas produk dinilai oleh 28 siswa kelas IPA 3 SMA Negeri 2 Bantul sebagai kelas eksperimen yang diberikan media pembelajaran Android sistem Indera dengan aspek yang dinilai yaitu aspek tampilan, kebahasaan, dan pemograman. Tabel 5. Hasil Tanggapan Siswa terhadap Media Pembelajaran Persentase Hasil Penilaian Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Kelayakan Isi 29% 61% 10% Kebahasaan 25% 64% 11% Tampilan 24% 67% 9% Total Persentase 78% 192% 30% Persentase Rata-Rata 26% 64% 10% Hasil penilaian siswa kelas IPA 3 dapat disimpulkan bahwa rata-rata tanggapan siswa terhadap kualitas media pembelajaran yaitu 64% siswa menyatakan setuju, 26% siswa sangat setuju, dan 10% siswa kurang setuju sehingga bisa dikatakan bahwa tanggapan siswa adalah secara umum media pembelajaran ini mendapat modus penilaian setuju sehingga media pembelajaran layak untuk disajikan. Analisis Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar siswa diukur untuk mengetahui motivasi siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Angket motivasi disusun sesuai dengan sumber yang relevan dengan melihat dari faktor intrinsik dan ekstrinsik dari siswa. Menurut Sofyan dan Uno (2012:17) motivasi belajar dapat

timbul karena faktor intrinsik yang berupa hasrat atau keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar untuk mencapai cita-cita, sedangkan faktor esktrinsiknya adalah karena penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tabel 6. Hasil Perhitungan Persentase Motivasi Belajar Siswa Kelas IPA 3 IPA 4 Waktu Ʃ Skor Siswa Ʃ Skor Maks % Skor Kriteria Sebelum 1189 1680 71% Tinggi Sesudah 1302 1680 78% Sangat Tinggi Sebelum 1162 1560 74% Tinggi Sesudah 1108 1560 71% Tinggi Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa untuk motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen yaitu 28 siswa kelas IPA 3, persentase sebelum pembelajaran 71% dengan kriteria tinggi, sedangkan persentase setelah pembelajaran 78% dengan kriteria sangat tinggi. Kelas kontrol yaitu 26 siswa kelas IPA 4, persentase sebelum pembelajaran 74% dengan kriteria tinggi, sedangkan persentase setelah pembelajaran 71% dengan kriteria tinggi. Hasil persentase menunjukkan terdapat peningkatan persentase motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan kriteria tinggi menjadi sangat tinggi. Hasil pada kelas kontrol menunjukkan penurunan persentase motivasi belajar siswa antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan kriteria tetap yaitu tinggi. Hasil perhitungan persentase menunukkan untuk kelas yang diberi perlakuan pemberian media pembelajaran sistem indera terdapat peningkatan motivasi belajar siswa sedangkan untuk kelas kontrol tidak terdapat peningkatan (tetap). Menurut Slameto (1995:174) guru diharapkan dapat menciptakan kondisi-kondisi tertentu dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan hasil motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberikan media pembelajaran Android sistem indera menunjukkan media pembelajaran Pengembangan Media Pembelajaran... (Cinthya Indrastyawati) 55 Android sistem indera efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Analisis Hasil Belajar Siswa Evaluasi hasil belajar siswa yang diujicobakan secara terbatas untuk menguji keefektifan media pembelajaran adalah dalam aspek kognitif. Pengukuran aspek kognitif siswa dengan menggunakan soal pretest dan posttest mengenai sistem indera dan diberikan kepada siswa kelas IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan IPA 4 sebagai kelas kontrol. Data hasil pretest dan posttest dihitung dengan analisis kuantitatif adalah sebagai berikut: Tabel 7. Hasil Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest Seluruh Perlakuan Kelas IPA 3 IPA 4 Tes Jumlah Siswa Rata- Rata Nilai Pretest 28 56,79 Posttest 28 69,64 Pretest 26 61,15 Posttest 26 58,65 Data perhitungan rata-rata nilai menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada kelas IPA 3 yang diberi media pembelajaran Android sistem indera dari rata-rata nilai 56,79 menjadi 69,64. Data perhitungan rata-rata nilai pada kelas IPA 4 yang tidak diberikan media pembelajaran Android sistem indera menunjukkan penurunan darirata-rata nilai 61,15 menjadi 58,65. Penggunaan media pembelajaran Android sistem indera untuk meningkatkan hasil belajar efektif dilihat dari rata-rata nilai hasil pretest dan posttest siswa kelas yang diberi media pembelajaran yang mengalamai peningkatan. Data hasil pretest dan posttest dianalisis menggunakan uji ANCOVA pada aplikasi SPSS. Menurut Emzir (2015:91) uji ANCOVA atau analisis kovarian adalah suatu metode statistik untuk penyamaan kelompok yang diberntuk secara random pada satu atau lebih variabel kontrol. Uji ANCOVA berfungsi memprediksi variabel tergantung dengan menambahkan satu atau lebih variabel kontinu/variabel berskala interval.

56 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 7 Tahun 2016 Tabel 8. Hasil uji ANCOVA terhadap pretest dan posttest seluruh perlakuan Source Type III Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Pretest 4552.35 1 4552.35 51.34.000 Kelas_ Perlakuan 2583.85 1 2583.85 29.14.000 Error 4521.97 51 88.67 Corrected 10702.32 53 Total Hasil dapat dilihat bahwa Sig. pada kelas/perlakuan yaitu 0,000 dan Sig. tersebut lebih kecil dari 0,05 (<0,05) dapat diartikan bahwa antara pretest dan posttest berbeda secara signifikan. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bahwa media pembelajaran yang diberikan kepada siswa memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa dan efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Sudjana dan Rivai (2013:2) media pembelajaran dapat membantu proses belajar siswa dalam pembelajaran dan diharapkan dapat mempertinggi/meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan yang dapat diambil berdasarkan penelitian: 1. Kualitas media pembelajaran sistem indera berbasis Android berdasarkan penilaian ahli media, ahli materi, dan guru biologi secara umum dikategorikan baik. 2. Media pembelajaran sistem indera berbasis Android efektif untuk meningkatkan motivasi siswa kelas IPA SMA Negeri 2 Bantul. 3. Media pembelajaran sistem indera berbasis Android memberikan pengaruh kepada hasil belajar siswa dan efektif meningkatkan hasil belajar siswa kelas IPA SMA Negeri 2 Bantul. Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran untuk penelitan lanjutan: 1. Perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut mengenai isi media pembelajaran dengan memuat materi biologi lainnya yang memiliki sifat abstrak dan sulit untuk divisualisasi. 2. Perlu dilakukan pengembangan dalam sistem operasi selain Android dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin berkembang. 3. Perlu dilakukan kerjasama dengan kalangan pendidikan untuk pemanfaatan media secara luas. DAFTAR PUSTAKA Arsyad Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Emzir. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Depok: Rajawali Pers. Hamzah B. Uno. (2006). Teori Motivasi Dan Pengukurannya: Analisis Di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2013). Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya). Bandung: Penerbit Sinar Baru Algesindo. Paidi. (2013).Metodologi Penelitian Pendidikan Biologi. Yogyakarta: UNY Press. Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Penertbit Rineka Cipta. Sofyan Herminanto & Hamzah B. Uno. (2012). Teori Motivasi dan Penerapannya dalam Penelitian. Yogyakarta: UNY Press. Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. Yudhi Munadi. (2013). Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Referensi.