BAB I PENDAHULUAN. mengajarkan sesuatu maka pembelajaran berarti menunjuki seseorang tentang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Manakala pembelajaran merujuk kepada kegiatan mengajarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran dilakukan dimulai dari proses, cara dan perbuatan menjadikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengaktifkan dan mengefisiensikan proses belajar mengajar di sekolah. dan dapat menimbulkan motivasi siswa terhadap pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya. Allah swt berfirman dalam Q.S. al-hujuraat ayat

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah mengenai peran dan tanggung jawab guru. Guru sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

BAB I PENDAHULUAN. Adopratama, 2011, hal Depdiknas, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No. 20

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya di pesantren-pesantren dan

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana untuk mendewasakan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia, baik di dalam maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang dapat bersaing di zaman modern yang

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. kefitrahan menuju penunaian tugas sebagai khalifah-nya terlaksana secara

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan kegiatan belajar mengajar, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. tugas sebagai khalifah-nya terlaksana secara bertanggung jawab dan mandiri. 3

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dengan demikian, pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan; sikap, muatan/nilai dan kemampuan guna meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu materi keilmuan dari pendidik kepada terdidik. Proses membelajarkan ini

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan jabatan profesi, sebagai pihak pendidik dan pengajar

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. kebutuhan bagi seorang siswa, mereka dapat berkomunikasi dengan orang lain

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. Shalat fardhu merupakan salah satu ibadah dalam Islam. 1 Ia menempati rukun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari sekolah, selain mengembangkan pribadinya. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I PENDAHULUAN. haliniberdasarkanpendapat yang telahdikemukakanolehsahabat Umar bin Khattab. Dan padakesempatanlainseorangpenyairpernahberkata:

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Dalam Q.S ar-ra d/13: 11 Allah Swt. berfirman: kemunduran menuju kemajuan. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. jalan bagi pertumbuhannya dalam segala aspek spritual, imajinatif (kreativitas),

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1

BAB I PENDAHULUAN. bersikap kritis, berinisiatif, unggul, dan kompetitif selain menguasai ilmu

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. semua bidang studi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang diera globlalisasi ini bangsa kita memerlukan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Jika dibanding dengan makhluk lainnya, manusia adalah makhluk Tuhan

2014 PENERAPAN METODE QUANTUM WRITING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. maknanya, merupakan tujuan pengajaran. Adapun literasi mencakup berpikir,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Manakala pembelajaran merujuk kepada kegiatan mengajarkan sesuatu maka pembelajaran berarti menunjuki seseorang tentang sesuatu agar ia menjadi terampil dan cakap dalam penguasaan suatu ilmu. 1 Pembelajaran yang sistematis dan terencana akan dapat membimbing terdidik dalam proses belajarnya dengan cara yang lebih efektif dan efisien. 2 Sebagai upaya bimbingan, proses pembelajaran terkait dengan tujuan, strategi pengorganisasian, materi pembelajaran, strategi penyampaian materi pembelajaran, dan prosedur pengukuran hasil pembelajaran. Setiap pengajar harus memiliki keterampilan dalam memilih strategi untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran. Dengan strategi yang tepat dalam setiap jenis kegiatan pembelajaran, diharapkan terjadi interaksi timbal balik antara terdidik dengan informasi dan lingkungan belajar sehingga tujuan belajar dapat terpenuhi. 3 Kegiatan belajar sebagai sebuah proses bukan hanya mengumpulkan atau menghafalkan setiap informatif/materi pelajaran, namun juga harus dipandang 1 Departemen Agama RI, Instructional Material; Pelatihan Supervisi Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah, (Bandung: IRIS-BEP, 2001), h. 69 2 Muhaimin dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya:Citra Metode, 1996), h. 99 3 Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: Quantum Teaching, 2000), h. 23 1

2 sebagai latihan. 4 Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, bimbingan ke arah latihan ini relevan dengan kurikulum KTSP 2008 bahwa pembelajar bahasa diarahkan ke dalam empat sub aspek, yaitu membaca, berbicara, menyimak, dan mendengarkan. Pentingnya kemampuan berkomunikasi dengan baik sangat ditekankan di dalam Islam. Kemampuan mengarang yang tepat sangat menentukan keberhasilan dalam menyampaikan pesan yang komunikatif mengkomunikasikannya. Pentingnya kemampuan didalam menyampaikan informasi secara komunikatif ini sejalan dengan petunjuk Q.S al-baqarah/2 ayat 263 yang berbunyi: ق و ل م ع ر وف و م غ ف ر ة خ ی ر م ن ص د ق ة ی ت ب ع ھ ا أ ذ ى و الله غ ن ي ح ل ی م Prinsip komunikasi yang diambil dari kata kunci qaul di atas berbentuk perintah ( amar) agar menuturkan sesuatu dengan baik dan pantas (qawlan ma rufan). Dalam ungkapan yang lain qawlan kariman (QS. Al-Isra /17 ayat 23), penghormatan dan penghargaan perasaan orang lain di saat melakukan pembicaraan, qawlan maysuran (QS. Al-Isra /17 ayat 28), menggunakan bahasa yang mudah dan qawlan balighan (QS. An-Nisa/4 ayat 63), kefasihan sesuai apa yang dikehendaki. 5 Sebagai langkah menuju keterampilan berkomunikasi, kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan. Penguasaan siswa tentang tata bahasa, 4 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Renika Cipta, 2002), h. 22 5 Maslina, Konsep Etika Komunikasi Islam Menurut Jalaluddin Rakhmat, (Banjarmasin: IAIN Antasari Press, 2005), h. 53-57

3 6 baik secara pasif maupun aktif akan memungkinkannya menyusun pernyataanpernyataan atau premis-premis dengan baik dan juga menarik kesimpulan dengan betul sehingga komunikasi yang dilakukannya berfungsi efektif dan benar. Berdasarkan observasi awal rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa yang dilakukan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV/B Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pelaihari Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi, disini peneliti menggunakan model picture and picture. Model picture and picture adalah suatu cara menyajikan informasi dalam pembelajaran dengan gambargambar dan model pembelajaran picture and picture adalah model pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis, sehingga siswa mampu lebih cepat menggali informasi dan mengembangkan pengetahuannya. Pada umumnya model picture and picture akan optimal sebagai suatu model mengajar bagi seorang guru yang menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Tindakan kelas dengan menerapkan pembelajaran yang bersifat inovatif, mengajak anak bersikap responsif, aktif dan kreatif diperlukan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Penulis berasumsi bahwa pembelajaran menggunakan media gambar yang memperlihatkan sesuatu secara langsung akan 6 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), h. 1014.

4 menuntun siswa kepada rangsangan dan respon yang diinginkan. Siswa dibimbing untuk menuliskan, mendeskripsikan sesuatu bernilai sebagai Karangan Narasi. 7 Penerapan model picture and picture dilakukan untuk membimbing siswa agar mampu mendeskripsikan reka cerita gambar, memberi petunjuk, melaporkan, atau kegiatan lain yang membutuhkan bantuan konkretisasi. Dengan mengajarkan cara menginformasikan tulisan atau karangan yang terdapat pada gambar, siswa diarahkan untuk dapat menyusun potongan kata atau karangan sebagai susunan kalimat petunjuk yang informatif terhadap cerita pada gambar dengan baik. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui lebih mendalam apa yang menyebabkan siswa kelas IV/B MIN Pelaihari Kecamatan Pelaihari mengalami kesulitan dalam aspek menulis karangan, dengan Penelitian Tindakan Kelas peneliti juga berharap dapat membantu siswa untuk menemukan pola pemecahan permasalahan tersebut guna meningkatkan keterampilan menulis karangan yang optimal. Oleh karena itu, peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul : Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Model Picture and Picture Pada Siswa Kelas IV/B MIN Pelaihari Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. B. Identifikasi Masalah Persoalan mendasar yang mengemuka dalam penelitian ini : 7 Komunikasi melalui tulisan paling tidak memuat unsur; penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Lihat lebih jauh dalam Suparno dan Muhammad Yusuf, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas Terbuka Press, 2007), h. 3

5 1. Rendahnya kemampuan siswa dalam menyusun kalimat informatif. Terdapat beberapa kekeliruan dalam menempatkan susunan kata sehingga informatif yang disampaikan menjadi rancu dan sulit dimengerti. Siswa belum mampu memahami urutan logis pikiran bahasa yang efektif dan benar. 2. Guru belum menerapkan model dan strategi pembelajaran yang bersifat inovatif. Pembelajaran yang dilakukan masih cenderung bersifat konvensional melalui ceramah. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana aktivitas guru dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture siswa kelas IV/B MIN Pelaihari? 2. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture siswa kelas IV/B MIN Pelaihari? 3. Apakah pelaksanaan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV/B MIN Pelaihari?

6 D. Cara Pemecahan Masalah Permasalahan kurangnya kemampuan siswa dalam mengungkapkan ideidenya dalam menulis karangan narasi, belum dapat mengembangkan paragraf dengan baik serta belum mampu menggunakan ejaan dan tanda baca dengan benar, dan guru masih kesulitan menentukan strategi pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran mengarang narasi, dapat diatasi dengan model picture and picture, karena dengan model ini pembelajaran dapat lebih hidup dan bermakna bagi siswa karena melatih siswa berpikir logis, guru bisa lebih fleksibel dan bervariasi dalam mengajar dan dapat mengetahui kemampuan masing-masing siswa. Cara pemecahan masalah penulis melakukan penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus dengan 4 kali pertemuan di kelas IV/B semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 MIN Pelaihari Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. Selama proses tindakan kelas dilaksanakan, pengamatan dilakukan melalui teman sejawat baik terhadap aktivitas guru, aktivitas dan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Pada akhir pembelajaran dilakukan tes tertulis untuk melihat sejauh mana penerapan media picture and picture mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Evaluasi ini sekaligus sebagai dasar bagi penilaian hasil belajar siswa. E. Hipotesis Tindakan. Berlandaskan kepada latar belakang masalah dan kerangka teori yang dibangun untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan dalam mata pelajaran Indonesia, penulis berupaya merumuskan dugaan sementara (hipotesis)

7 sebagai suatu jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbuktinya data yang terkumpul. 8 Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Penerapan model picture and picture, di mana di dalamnya terjalin pembagian tugas antara guru dan media dalam membelajarkan siswa, aktivitas belajar siswa akan terarah untuk mampu melalukan proses mengorganisasikan data, memahami masalah dan mencari pemecahannya, serta mengembangkan konsep-konsep dan bahasa untuk menyampaikannya secara tepat sesuai media gambar yang ditampilkan. Dengannya kemampuan siswa akan dibarengi kesanggupannya dalam memahami logika bahasa sehingga informasi yang disampaikan akan mudah dimengerti oleh orang lain. 2. Penerapan media pembelajaran yang tepat sesuai materi, karakteristik dan minat belajar akan memudahkan siswa memahami materi pembelajaran. Model picture and picture akan mampu menuntun siswa kepada rangsangan dan respon yang diinginkan. Siswa dibimbing untuk memahami, menempelkan dan menginformasikan sesuatu kepada orang lain secara efektif dan benar. 8 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Renika Cipta, 1998), Cet. V, h. 62.

8 F. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia. Secara khusus penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui aktivitas guru pada kegiatan menulis karangan narasi melalui model pembelajaran picture and picture siswa kelas IV/B MIN Pelaihari. 2. Mengetahui aktivitas siswa pada kegiatan menulis karangan narasi melalui model pembelajaran picture and picture siswa kelas IV/B MIN Pelaihari. 3. Mengetahui hasil belajar siswa tentang menulis karangan narasi melalui model pembelajaran picture and picture siswa kelas IV/B MIN Pelaihari. G. Manfaat Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaaan teoretis dan praktis sebagai berikut : 1. Bagi siswa hasil penelitian ini akan menjadi pengalaman belajar yang bermakna dalam mengaplikasi pengetahuan menggunakan media pembelajaran agar dapat meningkatkan kemampuan serta meningkatkan hasil belajar. 2. Bagi Guru hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dalam mengembangkan proses pembelajaran dan sebagai salah satu alternatif dalam memilih model pembelajaran menulis karangan narasi.

9 3. Bagi Kepala Sekolah hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bahan pertimbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, yang dapat disampaikan melalui pembinaan guru ataupun dalam kesempatan lain bahwa pembelajaran menulis khususnya menulis karangan narasi dapat menggunakan model picture and picture sebagai bahan pencapaian hasil belajar yang maksimal. H. SISTEMATIKA PENELITIAN Bab I berisi tentang pendahuluan, latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, cara memecahkan masalah, hipotesis tindakan, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan Bab II berisi tentang pengertian pembelajaran bahasa, tujuan pembelajaran bahasa, media dalam pembelajaran bahasa, penggunaan media gambar dalam pembelajaran bahasa, karangan narasi, model pembelajaran picture and picture. Bab III berisi metode penelitian yang terdiri dari setting penelitian, siklus PTK, subyek dan obyek penelitian, data dan sumber data, teknik dan alat pengumpul data, indikator kinerja, teknik analis data, prosedur penelitian dan jadwal penelitian. Bab IV berisi laporan hasil peneitian yang terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian,deskripsi hasil penelitian dan pembahasan Bab V berisi penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.