BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono:2001). Setiap keputusan pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham (Sawir, 2009:10).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan internal merupakan dana yang berasal dari internal perusahaan seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah cabang, dan sebagainya. Profitabilitas adalah hasil bersih dari

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. telah membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian, Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

akibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan (rate of growth)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pembaca dalam memahami maksud dari variabel-variabel yang akan diteliti.

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembang ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat di era

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba atau keuntungan. Laba (profit) adalah selisih antara. menghasilkan barang atau jasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam menjalankan serta mengembangkan kegiatan investasinya serta

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keputusan keuangan lainnya (Sundjaja, 2003:283). Modal terdiri atas ekuitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Hasa, 2008) (Lusiana, 2006) (Meyulinda dan Yusfarita, 2010) Weston and Copeland (2010:19)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah menciptakan suatu

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengertian Profitabilitas. bersih atau laba yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan. dengan meningkatkan inovasi dan produktivitas.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan investasi, para investor atau calon investor tentunya menghararapkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini pada dasarnya mengacu pada penelitian yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasinya dan mengembangkan usahanya. Pendanaan ini bisa. jangka pendek maupun hutang jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN LIKUDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dari dalam negeri maupun perusahaan-perusahaan asing yang memiliki modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand)

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berjudul Factors Determining the Capital Structure of Pharmaceutical

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. dari pemegang saham dan hutang. Menurut sifatnya ada dua macam tipe

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masalah dari mana dana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Financial Leverage Financial Leverage adalah penggunanaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan mengharuskan manajer keuangan untuk dapat mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber-sumber dana yang akan dipilih karena sumber dana mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda. Financial Leverage merupakan tingkat bagaimana sekuritas dengan laba tetap (hutang dan saham preferent) digunakan dalam mengukur modal perusahaan (Brigham dan Houston 2012:140). Rasio ini pada umumnya disebut juga rasio utang (debt ratio), untuk mengukur persentasi dana yang disediakan oleh kreditur. Pada analisis rasio keuangan, financial leverage di hitung melalui perbandingan total hutang dan total asset perusahaan, dimana dalam laporan keuangan perusahaan disebut leverage ratio. Perusahaan dengan tingkat financial leverage yang lebih kecil dari nilai asetnya adalah perusahaan yang solvable. Sebaliknya, perusahaan dengan sebagian besar pendanaannya berasal dari utang akan meningkatkan resiko kebangkrutan. Tantangan terbesar seorang manajer keuangan yaitu menentukan proporsi yang tepat antara penggunaan modal dan hutang dalam mendanai operasional perusahaan. Hal inilah yang disebut dengan struktur modal perusahaan. Struktur 8

modal sebagai pertimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2010:193). Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya. Modal pada dasarnya terbagi atas dua bagian yaitu modal aktif (debet) dan modal pasif (kredit). Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan menjadi hal yang penting sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan komposisi struktur modal perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2010:141) ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan Financial Leverage antara lain: likuiditas, profitabilitas, stabilitas penjualan, laverage operasi, growth (pertumbuhan), pajak, sifat manajemen, pengawasan, dan fleksibilitas keuangan. Adapun perhitungan financial leverage diformulasikan dengan menggunakan rumus sebagai berikut Sartono (2012:121): Menurut Riyanto, (2010: 200): hutang dapat dibedakan menjadi dua yaitu hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. 1. Hutang jangka pendek Hutang jangka pendek merupakan hutang yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu 1 tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan dengan menggunakan sumber-sumber aktiva lancar atau dengan menimbulkan hutang jangka pendek yang baru. 9

2. Hutang jangka panjang Hutang jangka panjang merupakan yang jangka waktu pembayarannya lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca dan sumber-sumber untuk melunasi hutang jangka panjang adalah sumber bukan aktiva lancar. 2.2 Profitabilitas (Return on Asset) Menurut Sartono (2012:122) profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2010:148). Profitabilitas adalah mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari volume penjualan, total aktiva, dan modal sendiri. Tingkat profitabilitas memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk keuntungan dari investasi yang dilakukan. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung menggunakan hutang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan. Profitabilitas atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dapat diukur dengan Return on Asset. Profitabilitas merupakan perbandingan laba bersih dengan total asset yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan atau di investasikan dalam satu periode Sartono (2012:123). Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang di gunakan adalah Return on Asset di formulasikan dengaan rumus sebagai berikut: 10

2.2 Tingkat Likuiditas (Current Ratio) Tingkat likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimilikinya Sartono, (2012:116). Likuiditas merupakan ukuran seberapa cepat suatu aktiva dapat dikonversikan menjadi kas atau suatu kewajiban dapat dilunasi Brigham dan Houston (2010: 134). Likuiditas perusahaan dapat diketahui dari neraca dengan membandingkan jumlah aktiva lancar (Current assets) di satu pihak dengan hutang lancar di pihak lain, hasil perbandingan tersebut dinamakan current ratio atau working capital ratio. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Aktiva lancar terdiri dari kas, surat berharga, piutang, dan persediaan. Sedangkan kewajiban lancar terdiri dari hutang jangka pendek dan hutang lainnya yang mempunyai jangka waktu kurang dari satu tahun. Perubahan komposisi struktur modal akan mempengaruhi tingkat likuiditas bila penambahan hutang jangka panjang digunakan untuk melunasi hutang jangka pendek atau bisa juga digunakan untuk meningkatkan aktiva lancar. Perusahaan yang mempunyai likuiditas tinggi berarti mempunyai membayar hutang jangka pendek, sehingga cenderung akan menurunkan total hutang yang akhirnya struktur modal akan menjadi lebih kecil. Likuiditas (Current ratio) diformulasikan dengan rumus sebagai berikut (Sartono, 2012: 116) 11

2.4 Ukuran Perusahaan (Size) Ukuran perusahaan (Size) merupakan ukuran atau besarnya aktiva yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan (Size) dapat digunakan sebagai proksi ketidakpastian terhadap keadaan perusahaan di masa yang akan datang. Ukuran perusahaan di proksi dengan nilai logaritma dari total asset atau total aktiva (Riyanto, 2010: 299). Ukuran perusahaan adalah rata rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian Menurut Riyanto, (2010:299) Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan berapa besar kebijakan keputusan pendanaan (aktiva) dalam memenuhi ukuran atau besarnya aset perusahaan. Jika perusahaan semakin besar maka semakin besar pula dana yang akan dikeluarkan baik itu dari kebijakan hutang atau modal sendiri dalam mempertahankan atau mengembangkan perusahaan. Total asset dijadikan sebagai indikator ukuran perusahaan karena sifatnya jangka panjang dibandingkan dengan penjualan. Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki probabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan 12

atau bertahan dalam industri. Pada sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Oleh karena itu, memungkinkan perusahaan besar tingkat leverage akan lebih besar dari perusahaan yang berukuran kecil. Semakin besar suatu perusahaan maka kecenderungan penggunaan dana eksternal juga akan semakin besar. Ukuran perusahaan diformulasikan dengan menggunakan rumus (Riyanto, 2010:299) Ukuran perusahaan = Ln (total aktiva)\ 2.5 Pertumbuhan (Growth) Suatu perusahaan yang berada dalam industri yang mempnyai laju pertumbuhan yang tinggi harus menyediakan modal yang cukup untuk membelanjai perusahaan. Perusahaan yang bertumbuh pesat cenderung lebih banyak menggunakan utang daripada perusahaan yang tumbuh secara lambat (Brigham dan Houston 2010:146). Pertumbuhan (Growth) adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Perhitungan pertumbuhan penjualan di dapat dari hasil pengurangan penjualan tahun sekarang (t) dengan penjualan tahun sebelumnya ( ) yang kemudian di bagi dengan penjualan tahun sebelumnya ( )) Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman untuk memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tingkat penjualannya tidak stabil Brigham dan Houston (2010:148). Semakin stabil tingkat penjualan berarti 13

keuntungannya pun semakin stabil, maka besar kemungkinan perusahaan mampu memenuhi kewajiban tetapnya. Dengan demikian semakin tinggi tingkat penjualan, perusahaan akan lebih aman dalam menggunakan hutang sehingga semakin tinggi struktur modalnya. Untuk menghitung tingkat pertumbuhan di formulasikan dengan rumus Brigham dan Houston (2010: 148) Keterangan: = penjualan tahun sekarang = penjualan tahun sebelumnya Pertumbuhan penjualan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan jasa perusahaan, dimana pendapatan yang dihasilkan dari penjualan akan dapat digunakans untuk mengukur tingkat pertumbuhan penjualan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa suatu perusahaan dapat dikatakan mengalami pertumbuhan kearah yang lebih baik jika terdapat peningkatan yang konsisten dalam aktivitas utama operasinya. 2.6 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu yang menjadi referensi untuk penelitian ini, dapat dilihat dari Tabel 2.1 sebagai berikut: 14

No Peneliti dan Tahun 1. Florentina (2010) Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Judul Variabel Metode Penelitian Analisis Analisis faktorfaktor yang mempengaruhif inancial leverage pada perusahaan manufaktur di bursa efek Indonesia tahun 2008-2010 Dependen: Financial leverage Independen: 1.Assets 2.Structure, 3.Liquidity, 4.Profitability 5.Sales, 6.Growth, 7.Firm Size. Regresi Linear Berganda Hasil Penelitian Assets structure, liquidity, sales growth, firm size berpengaruh terhadap financial leverage. 2. Maidera ElsaDwi Putri (2012) Pengaruh Profitabilitas, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan terhadap Struktur modal pada perusahaan manufaktur sektor industri makanan dan munuman yang terdaftar di bursa Efek Indonesia (BEI). Dependen: Struktur modal (Long term debt to equity ratio) Independen: 1.Struktur aktiva 2.Profitabilits, 3.Ukuran perusahaan Regresi Linear Berganda Stuktur aktiva profitabilitas, ukuran perusahaan, berpengaruh positif terhadap struktur modal 15

No Peneliti dan Tahun 3. Ipen Candra (2014) 4. Suci Pujiani, Prasetio (2012) 5 Damayanti (2013) Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Judul Variabel Penelitian Pengaruh Return on Assets, sales growth, structure assets, firm size, curret ratio terhadap financial leverage pada perusahaan perkebunan di Indonesia. Analisis pengaruh Return on Assets, sales growth, structure assets firm size, terhadap financial leverage pada sektor aneka industri yang terdaftar di BEI periode tahun 2008-2011 Pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, peluang bertumbuh dan profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dependen: Financial leverage Independen: 1.Return on Assets, 2.Sales 3.Growth, 4.Structure Assets, 5. Firm size, 6.Curret ratio Dependen: Financial Laverage Independen: 1.Return on Assets, 2.Sales Growth, 3.Structure Assets, 4.Firm Size. Dependen: Struktur modal Independen: 1.Struktur Aktiva, 2.Ukuran perusahaan, 3.Peluang beretumbuh, 4.Profitabilitas. Metode Analisis Regresi linear berganda Regresi Linear Berganda Regresi Linear Berganda Hasil Penelitian Return on Assets, sales growth, Structure assets, firm size, Curret ratio mempengaruhi financial leverage Return on Assets, structure assets, mempengaruhi financial laverage. ukuran perusahaan, peluang bertumbuh, dan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal 16

2.7 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan model yang menerangkan bagaimana suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah di ketahui dalam suatu masalah tertentu. Menurut Brigham dan Houston (2010: 141) ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan financial leverage antara lain: struktur aktiva, ukuran perusahaan, Likuiditas, profitabilitas, stabilitas penjualan, pertumbuhan, pajak, sifat manajemen, dan lain-lain. Return on Asset Current Ratio Size Financial Leverage Growth Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.7.1 Pengaruh Return on Asset terhadap Financial Leverage Kerangka konseptual dala perumusan hipotesis dapat saya ambil teori bahwa perusahaan yang profitable menggunakan hutang dalam jumlah keci, hal ini menunjukan bahwa perusahaan lebih sering menggunakan pembiayaan laba di tahan, lalu hutang dan yang terakhir adalah penjualan saham baru. Dengan demikian Return on Asset diprediksikan berpengaruh terhadap penentuan financial leverage perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian Florentina (2010) 17

yang mengemukaakan bahwa Profitabilitas berpengaruh terhadap Financial Leverage. 2.7.2 Pengaruh Current Ratio terhadap Financial Leverage Current Ratio atau disebut likuiditas merupakan ukuran seberapa cepat suatu aktiva dapat dikonversikan menjadi kas atau suatu kewajiban dapat dilunasi Brigham dan Houston (2010: 134). Dalam konsep berikut bahwa Current Ratio berpengaruh terhadap Financial Leverage dengan didukung penelitian oleh penelitian Damayanti (2013) bahwa berpengaruh positif terhadap Financial Leverage 2.7.3 Pengaruh Size terhadap Financial Leverage Size merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan yang diukur melalui logaritma natural dari total asset (Ln total Asset) total asset dijadikan sebagai indikator ukuran perusahaan karena sifatnya jangka panjang dibandingkan dengan penjualan. Semakin besar suatu perusahaan maka kecenderungan pengguanaan dana eksternal juga semakin besar. Hal ini juga didukung dengan penelitian Damayanty (2013) ukuran perusahaan berpengaruh terhadap financial leverage. Dalam konseptual ini diambil ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap financial leverage pada perusahaan farmasi. Semakin besar suatu perusahaan maka kecenderungan penggunaan dana eksternal juga akan semakin besar. 18

2.7.4 Pengaruh Growth terhadap Financial Leverage Growth mempengaruhi Financial Leverage. Sales growth yang tinggi akan selalu diikuti dengan peningkatan dana yang dihasilkan perusahaan, maka pembiayaan ekspansi akan dibiayai oleh dana eksternal. Dengan kata lain perusahaan cenderung mengurangi kebutuhan dana dari eksternal. Semakin tinggi pertumbuhan penjualan perushaan dengan menggunakan modal internal yang berasal dari laba dan pendapatan dari penjualan. Suatu perusahaan yang mempunyai pendapatan yang stabil akan selalu dapat memenuhi kewajiban financial sebagai akibat dari penggunaan modal asing. 2.8 Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu Return on Asset, Current Ratio, Size, dan Growth berpengaruh signifikan terhadap Financial Leverage pada industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 19