BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Biji Kemiri Sumber : Wikipedia, Kemiri (Aleurites moluccana) merupakan salah satu tanaman tahunan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MINYAK KELAPA DAN VCO. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

Perbedaan minyak dan lemak : didasarkan pada perbedaan titik lelehnya. Pada suhu kamar : - lemak berwujud padat - minyak berwujud cair

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao

VCO. Indonesia mempunyai potensi penghasil kelapa nomer 2 di dunia. Kebutuhan VCO. (Gunstone, 2001) Sumber : Trubus, Inggris. Denmark.

BAB I PENDAHULUAN. minyak ikan paus, dan lain-lain (Wikipedia 2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

BAB I PENDAHULUAN. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta ala dalam Al-Qur an Surat Al-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan

TINJAUAN PUSTAKA. kelapa dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan determinasi tanaman.

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pangan yang digunakan untuk menghasilkan minyak goreng, shortening,

A P A I T U M C T O I L, S E R T A B E R B A G A I K E G U N A A N N Y A

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) berasal dari Nigeria, Afrika

C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI

Peningkatan kualitas Virgin Coconut Oil (VCO) Dengan. Metode Membran Ultrafiltrasi

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu bagian tanaman pepaya yang dapat dimanfaatkan sebagai obat

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh subur di Indonesia. Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 2 (2013), Hal ISSN :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

Didalam pembuatan minyak goreng dapat dikelompokkan menjadi

PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Bagian buah dan biji jarak pagar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buahnya. Dilihat dari bentuk daun dan buah dikenal ada 4 jenis nanas, yaitu Cayene

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku penyusun ransum. Limbah

Pembuatan Basis Krim VCO (Virgin Coconut Oil) Menggunakan Microwave Oven

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minyak nabati termasuk dalam golongan lipid yang dihasilkan dari

PENGUJIAN KUALITAS MINYAK KEMIRI DENGAN MENGUKUR PUTARAN OPTIK MENGGUNAKAN POLARIMETER

Kemiri berasal dari Maluku dan tersebar ke Polynesia, India, Filipina, Jawa, Australia dan kepulauan Pasifik, India Barat, Brazil dan Florida.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. minyak adalah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ). Kelapa sawit (Elaeis guinensis

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

LAPORAN TUGAS AKHIR GALUH CHYNINTYA R.P. NIM

BAB I PENDAHULUAN. Turi (Sesbania grandiflora) merupakan tanaman asli Indonesia,yang

LAPORAN PENELITIAN. Pengambilan Protein Dalam Virgin Coconut Oil. (VCO) Dengan Metode Membran Ultrafiltrasi DISUSUN OLEH : HAFIDHUL ILMI ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau santan dalam sayur-sayuran. Minyak kelapa murni mengandung asam laurat

ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL

TINJAUAN PUSTAKA. Nangka memiliki nama latin artocarpus heteropyllus sedangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa Kelapa (Cocos nucifera L) adalah salah satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam suku aren-arenan (arecaceae). Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan, mulai dari bunga, batang, pelepah, daun, buah, bahkan akarnya pun dapat dimanfaatkan. Batang pohon kelapa merupakan batang tunggal, tetapi terkadang dapat becabang. Tinggi pohon kelapa dapat mencapai lebih dari 30 meter. Daun kelapa tersusun secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, berwarna kekuningan jika masih muda dan berwarna hijau tua jika sudah tua. Akar kelapa merupakan akar serabut, tebal dan bekayu yang berkerumun membentuk bonggol. Bunganya merupakan bunga majemuk dan buahnya berukuran besar dengan diameter kira-kira 10-20 cm. Buah kelapa berwarna hijau, kuning, dan ada yang berwarna jingga. Air kelapa muda sangat baik untuk dikonsumsi, selain dapat menghilangkan dahaga di saat kehausan, air kelapa muda memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh. Bukan hanya unsur makro berupa nitrogen dan karbon, tetapi juga unsur mikro yang sangat dibutuhkan tubuh ada di air kelapa. Unsur nitrogen di dalamya berupa protein yang tersusun dari asam amino, seperti alanin, sistin, arginin, alin dan serin. Pengembangan produk lainnya seperti minyak kelapa murni (virgin coconut oil) atau VCO. VCO merupakan minyak yang dihasilkan melalui proses tertentu sedemikian rupa sehingga seasli mungkin seperti keadaan alaminya dalam daging kelapa (virgin). 4

5 Gambar 1. Tanaman kelapa Klasifikasi Tanaman Kelapa - Kingdom : Plantae - Subkingdom : Tracheobionta - Super divisi : Spermatophyta - Divisi : Magnoliophyta - Kelas : Liliopsida - Subkelas : Arecidae - Ordo : Arecales - Famili : Arecaceae - Genus : Cocos - Spesies : Cocos nucifera L.

6 Tabel 1. Kandungan Nutrisi Pada Buah Kelapa No. Analisis Kimia Daging Buah Muda Daging Buah Matang Daging Buah Tua 1. Kalori (kal) 68,0 180,0 359,0 2. Air (gr) 83,3 70,0 46,9 3. Protein (gr) 1,0 4,0 3,40 4. Lemak (gr) 0,9 13,0 34,7 5. Karbohidrat (gr) 14,0 10,0 14,0 6. Thiamin (mg) 0,0 0,5 0,1 7. Kalsium (mg) 17,0 8,0 21,0 8. Fosfor (mg) 30,0 35,0 21,0 9. Zat Besi (mg) 1,0 1,3 2,0 10. Vitamin A (IU) 0 10,0 0 (Ketaren, 1987) Seluruh bagian pohon kelapa dapat memberikan manfaat bagi manusia mulai dari akar hingga bagian daun dan tentunya buahnya. Berikut beberapa manfaat pohon kelapa: - Bagian akar Bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bir dan zat pewarna. - Bagian Batang Dimanfaatkan sebagai bahan baku perabotan rumah, mebel, sebagai kayu, ataupun kayu bakar. - Bagian Daun Daun kelapa dapat digunakan sebagai bahan pembungkus ataupun dianyam untuk dijadikan atap rumah, sedangkan lidinya bisa digunakan untuk membuat sapu. - Bagian Bunga Menghasilkan cairan yang dikenal dengan nama air nira yang memiliki rasa manis, biasa dijadikan sebagai bahan baku pembuatana gula nira ataupun sebagai minuman.

7 - Bagian Buah Bagian ini terdiri dari kulit (sabut), batuk, daging kelapa dan air kelapa. Kulit buah (sabut kelapa) sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan keset. Batok kelapa bisa dijadikan arang. Buah kelapa untuk dikonsumsi atau diolah untuk dijadikan minyak kelapa, terakhir air kelapa sebagai penghilang dahaga dan juga bermanfaat sebagai tanaman obat untuk meningkatkan kesehatan tubuh. 2.2 Minyak Kelapa Murni (VCO) Virgin coconut oil merupakan minyak yang berasal dari buah kelapa (Cocos nucifera L.) tua segar yang diolah pada suhu rendah (<60 o C) dan dimasak tidak sampai matang. Selain itu tanpa proses pemutihan dan hidrogenasi sehingga menghasilkan minyak murni. Proses tersebut membuat minyak ini dikenal dengan sebutan minyak perawan (Virgin Coconut Oil) atau ada juga yang menamainya minyak dara. Virgin coconut oil mengandung asam laurat yang tinggi. Asam laurat adalah minyak jenuh berantai medium atau biasa disebut medium chain fatty acid (MCFA). Komponen asam lemak berantai sedang memiliki banyak fungsi, antara lain dapat merangsang produksi insulin sehingga proses metabolisme glukosa dapat berjalan normal. Asam laurat dan asam lemak jenuh berantai pendek seperti asam kaprat, kapilat, dan miristat yang terkandung dalam VCO berperan positif dalam proses pembakaran nutrisi makanan menjadi energi. Dalam VCO terkandung energi sebanyak 6,8 kal/ gram dan MCFA sebanyak 92%. Virgin Coconut Oil tidak berwarna atau bening, tidak berasa, serta mempunyai aroma yang harum dan khas. (Sutarmi, 2006).

8 Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni terbuat dari daging kelapa segar. Proses semuanya dilakukan dalam suhu relatif rendah. Daging buah diperas santannya. Santan ini diproses lebih lanjut melalui pengendapan, santan ini menjadi minyak sebelum difermentasi. Penambahan zat kimiawi anorganis dan pelarut kimia tidak dipakai serta pemakaian suhu tinggi berlebihan juga tidak diterapkan. Hasilnya berupa minyak kelapa murni yang rasanya lembut dan bau khas kelapa yang unik. Apabila beku warnanya putih murni dan dalam keadaan cair tidak berwarna atau bening. VCO telah dikenal secara luas, mempunyai banyak manfaat baik untuk kesehatan, kebugaran, kecantikan, dan sebagainya. Pembutan VCO yang tidak melibatkan pemanasan tinggi yang menjadikan kandungan yang ada didalamnya masih tetap utuh (tidak ada yang hilang selama pemrosesan). Oleh karena itu, VCO yang berkualitas mengandung banyak manfaat karena senyawa-senyaww penyusunnya masih utuh. Minyak kelapa murni dengan kandungan asam laurat ini memiliki sifat antibiotik, anti bakteri dan jamur. Minyak kelapa murni atau VCO adalah modifikasi proses pembuatan minyak kelapa yang menghasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama. (Wikipedia) Minyak kelapa murni memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan minyak goreng. Minyak goreng akan berwarna kuning kecoklatan, berbau tidak harum dan mudah tengik, sehingga daya simpannya tidak bertahan lama (kurang dari dua

9 bulan). Minyak kelapa murni mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding minyak goreng, sehingga studi pembuatan VCO perlu dikembangkan. (Sutarmi. 2006) Tabel 2. Komposisi asam lemak minyak kelapa Asam Lemak Jumlah (%) Lauric acid 46 Myristic acid 19,9 Palmitic acid 9,8 Caprilic acid 6,8 Oleic acid 6,4 Capric acid 6,0 Stearic acid 3,4 Linoleic acid 1,3 Caproic acid 0,4 (Anonim, 2012) Pembuatan minyak kelapa murni ini memiliki banyak keunggulan, yaitu: - Tidak membutuhkan biaya yang mahal, karena bahan baku mudah didapat dengan harga yang murah. - Pengolahan yang sederhana dan tidak terlalu rumit. - Penggunaan energi yang minimal, karena tidak menggunakan bahan bakar, sehingga kandungan kimia dan nutrisinya tetap terjaga terutama asam lemak dalam minyak. Tabel 3. Sifat Kimia Fisika VCO Penampakan Tidak berwarna, kristal seperti jarum Aroma Ada sedikit berbau asam ditambah bau karamel Kelarutan Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol (1:1) Berat jenis 0,883 pada suhu 20 o C ph < 7 Presentase penguapan Tidak menguap pada suhu 21 o C (0%) Titik cair 20 o C 25 o C Titik didih 225 o C Kerapatan uap 6,91 Tekanan uap 121mmHg Kecepatan penguapan Tidak diketahui (Winarno, 2006)

10 2.3 Perbedaan Lemak dan Minyak Pada umumnya untuk pengertian sehari-hari lemak merupakan bahan padat dalam suhu kamar, sedang minyak dalam bentuk cair dalam suhu kamar, tetapi keduanya terdiri dari molekul-molekul trigliserida. Lemak merupakan bahan padat pada suhu kamar, di antaranya disebabkan kandungannya yang tinggi akan asam lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangkap, sehingga mempunyai titik lebur yang lebih tinggi. Contoh asam lemak jenuh yang banyak terdapat di alam adalah asam palmitat dan asam stearat. Minyak merupakan bahan cair di antaranya disebabkan rendahnya kandungan asam lemak jenuh dan tingginya kandungan asam lemak yang tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap di antara atom-atom karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang rendah (Winarno, 1991). Tabel 4. Klasifikasi Minyak Nabati Kelompok lemak Jenis lemak/minyak 1. Lemak (berwujud padat) Lemak biji coklat, inti sawit, cohune, babassu, tengkawang, nutmeg butter, mowvah butter, shea butter. 2. Minyak (berwujud cair) a. Tidak mengering (non drying oil) b. Setengah mongering (semi drying oil) c. Mengering (drying oil) Minyak zaitun, kelapa, inti zaitun, kacang tanah, almond, inti alpukat, inti plum, jarak rape, mustard. Minyak dari biji kapas, kapok, jagung, gandum, biji bunga matahari, croton dan urgen. Minyak kacang kedelai, safflower, argemone, hemp, walnut, biji poppy, biji karet, perilla, tung, linseed, dan candle nut. (Ketaren, 1986)

11 Jenis minyak mengering (drying oil) adalah minyak yang mempunyai sifat dapat mengering jika kena oksidasi, dan akan berubah menjadi lapisan tebal, bersifat kental dan membentuk sejenis selaput jika dibiarkan di udara terbuka. Istilah minyak setengah mongering, berupa minyak yang mempunyai daya mongering lebih lambat (Ketaren, 1986). 2.4 Ekstraksi Menurut Ketaren (1986), ekstraksi adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak. Adapun cara ekstraksi ini bermacam-macam, yaitu rendering (dry rendering dan wet rendering), mechanical expression, dan solvent extraction. 2.4.1 Rendering Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak dengan kadar air yang tinggi. Pada semua cara rendering, penggunaan panas adalah suatu hal yang spesifik, yang bertujuan untuk mengumpulkan protein pada dinding sel bahan dan untuk memecahkan dinding sel tersebut sehingga mudah ditembus oleh minyak atau lemak yang terkandung di dalamnya. Wet Rendering Wet rendering adalah proses rendering dengan penambahan sejumlah air selama berlangsungnya proses tersebut. Cara ini dikerjakan pada ketel yang terbuka atau tertutup dengan menggunakan temperatur yang tinggi serta tekanan 40 sampai 60 pound tekanan uap (40-60 psi). Peralatan yang digunakan adalah autoclave atau digester. Air dan bahan yang akan diesktraksi dimasukkan ke dalam digester

12 dengan tekanan uap air sekitar 40 sampai 60 pound selama 4-6 jam (Ketaren, 1986). Dry Rendering Dry rendering adalah cara rendering tanpa penambahan air selama proses berlangsung. Dry rendering dilakukan dalam ketel yang terbuka dan diperlengkapi dengan steam jacket serta alat pengaduk (agitator) (Ketaren, 1986). 2.4.2 Mechanical Expression (Pengepresan Mekanis) Pengepresan mekanis merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak, terutama untuk bahan yang berasal dari biji-bijian. Cara ini dilakukan untuk memisahkan minyak dari bahan yang berkadar minyak tinggi (30-70%). Pada pengepresan mekanis ini diperlukan perlakuan pendahuluan sebelum minyak atau lemak dipisahkan dari bijinya. Perlakuan pendahuluan tersebut mencakup pembuatan serpih, perajangan dan penggilingan serta tempering atau pemasakan. Pengepresan hidraulik (Hydraulic Pressing) Pada cara hydraulic pressing, bahan dipres dengan tekanan sekitar 2000 pound/inch². Banyaknya minyak atau lemak yang dapat diekstraksi tergantung dari lamanya pengepresan, tekanan yang dipergunakan, serta kandungan minyak dalam bahan asal, sedangkan banyaknya minyak yang tersisa pada bungkil bervariasi sekitar 4-6%, tergantung dari lamanya bungkil ditekan di bawah tekanan hidraulik.

13 Bahan yang mengandung minyak Perajangan Penggilingan Minyak kasar Ampas/bungkil Pengepresan Pemasakan/ pemanasan Gambar 2. Skema cara memperoleh minyak dengan pengepresan (Ketaren, 1986) Pengepresan Berulir (Screw Pressing) Cara screw pressing memerlukan perlakuan pendahuluan yang terdiri dari proses pemasakan atau tempering. Proses pemasakan berlangsung pada temperatur 240ºF dengan tekanan sekitar 15-20 ton/inch 2. Kadar air minyak atau lemak yang dihasilkan berkisar sekitar 2,5-3,5 persen, sedangkan bungkil yang dihasilkan masih mengandung minyak sekitar 4-5 persen. Cara lain untuk mengekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak adalah gabungan dari proses wet rendering dengan pengepresan secara mekanik atau dengan sentrifusi (Ketaren, 1986). 2.4.3 Solvent Extraction Cara ekstraksi ini dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut dan digunakan untuk bahan yang kandungan minyaknya rendah. Lemak dalam bahan dilarutkan dengan pelarut. Tetapi cara ini kurang efektif, karena pelarut mahal dan lemak yang diperoleh harus dipisahkan dari pelarutnya dengan cara diuapkan. Selain itu,

14 ampasnya harus dipisahkan dari pelarut yang tertahan, sebelum dapat digunakan sebagai bahan makanan ternak (Winarno, 1991). 2.5 Balsem Balsem merupakan produk kimia sederhana yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, digunakan sebagai obat gosok untuk menghangatkan bagian tubuh tertentu dan sebagai obat penyembuh rasa gatal. Balsem terbuat dari banyak campuran minyak. Minyak adalah lemak yang berupa cairan pada suhu kamar, umumnya berasal dari tumbuhan dan banyak mengandung asam lemak tak jenuh. Semua minyak yang digunakan pada pembuatan balsem berfungsi untuk memberikan aroma dan rasa hangat. Balsem merupakan suatu produk yang mirip dengan salep yang berbentuk lembek, mudah dioleskan dan mengandung bahan aktif yang digunakan sebagai obat luar berfungsi untuk melindungi dan menghilangkan rasa sakit atau nyeri. Khasiat dan kegunaan balsem antara lain: - Memberikan rasa hangat dan dapat membantu meringankan sakit perut, perut kembung, gatal akibat gigitan serangga, encok, dan sebagainya. - Balsem dapat juga digunakan untuk pijat dan urut. 2.6 Screw Press Metode pengepresan berulir (Screw Press) merupakan metode ekstraksi yang lebih maju dan telah diterapkan di industri pengolahan minyak. Cara ekstraksi ini paling sesuai untuk memisahkan minyak dari bahan yang kadar minyaknya di atas 10%. Tipe alat pengepres berulir yang digunakan dapat berupa pengepres berulir tunggal (single screw press) atau pengepres berulir ganda (twin screw press). Pada

15 pengepresan jarak pagar, dengan teknik pengepres berulir tunggal (single screw press) dihasilkan rendemen sekitar 28-34%, sedangkan dengan teknik pengepres berulir ganda (twin screw press) dihasilkan rendemen minyak sekitar 40-45%. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari pengepresan berulir antara lain : 1. Bekerja secara kontinyu 2. Kapasitas olahnya tinggi 3. Efisiensi pengepresan lebih tinggi (kehilangan minyak kecil) 4. Pemakaian tenaga (operator) yang sedikit (Ivan, 2015) Menurut Heruhadi (2008), cara kerja alat ekstraksi biji jarak tipe berulir (screw) ini adalah dengan menerapkan prinsip ulir dimana bahan yang akan dipress ditekan dengan menggunakan daya dorong dari ulir yang berputar. Bahan yang masuk ke dalam alat akan terdorong dengan sendirinya ke arah depan, kemudian bahan akan mendapatkan tekanan setelah berada di ujung alat. Semakin bahan menuju ke bagian ujung alat, tekanan yang dialami bahan akan menjadi semakin lebih besar. Tekanan ini yang akan menyebabkan kandungan minyak yang terdapat dalam bahan keluar. Minyak kasar yang keluar dari mesin pres dialirkan dan ditampung ke dalam tangki penampung selama beberapa waktu agar kotoran-kotoran yang terikut di dalamnya mengendap. Gambar 3. Alat Pengepres Ulir (Deli S., et al, 2011)