Bakuan Kompetensi Sub-Bidang Hidrokimia Ahli Hidrokimia Tingkat Muda Tenaga ahli yang mempunyai keahlian dalam Hidrokimia Tingkat Muda

dokumen-dokumen yang mirip
Ahli Hidrogeologi Muda. Ahli Hidrogeologi Tingkat Muda. Tenaga ahli yang mempunyai keahlian dalam Hidrogeologi Tingkat Muda

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan air bersih untuk domestik dan industri telah

Bakuan Kompetensi Sub-Bidang Hidrologi Umum. Ahli Hidrologi Tingkat Muda. Tenaga ahli yang mempunyai keahlian dalam Hidrologi Umum Tingkat Muda

BAB I PENDAHULUAN. baik di darat, laut maupun di udara. Dengan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Air diperlukan manusia untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan

KARAKTERISTIK KUALITAS SUMBERDAYA AIR KAWASAN PANAS BUMI STUDI KASUS DIENG DAN WINDU WAYANG

Lampiran 3. Hasil Analisis Air Limbah Domestik PT Inalum. No. Parameter Satuan Konsentrasi Metoda Uji mg/l mg/l mg/l

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB V PEMBAHASAN. mana tinggi rendahnya konsentrasi TDS dalam air akan mempengaruhi besar

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam yang dapat memajukan kesejahteraan umum yang. kebutuhan hidup manusia sehari hari terhadap air berbeda beda untuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR

KUALITAS AIR TANAH UNTUK IRIGASI DI DTA RAWA PENING

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi


Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN, MEMUTUSKAN :

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 11 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 11

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR DAN TARGET KINERJA SERTA PENDANAAN INDIKATIF. A. Program dan Kegiatan BPLH Kota Bandung Tahun B

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN, PENGENDALIAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

A. Program dan Kegiatan BPLH Kota Bandung Tahun B

METODOLOGI PENELITIAN

TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR

BAB III METODE PENELITIAN. panasbumi di permukaan berupa mataair panas dan gas. penafsiran potensi panasbumi daerah penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. tidak bermanfaat lagi (Sri Moertinah, 2010:104). Limbah dapat dihasilkan dari

PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG IJIN PEMBUANGAN DAN/ATAU PEMANFAATAN AIR LIMBAH DI KABUPATEN CILACAP

LAPORAN BARANG PENGGUNATAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Industri sebagai tempat produksi yang mengolah bahan mentah menjadi

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG TATA LAKSANA PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

Peran Perempuan dalam. Air, Sanitasi dan Higiene. Masyarakat

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 21 TAHUN 2003 TENTNAG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan kimia airtanah dipengaruhi oleh faktor geologi dan faktor antropogen.

BAB I PENDAHULUAN I-1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH BUPATI LEBAK,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR ABSTRACT INTISARI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

SEMINAR NASIONAL ke-8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air adalah kebutuhan esensi untuk semua kebutuhan manusia mulai dari air minum, pertanian, dan energi

BAB I PENDAHULUAN. Air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga dalam lapisan geologi

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Desember 2013 di Sungai

Gambar 1 Persentase SDM Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII menurut Status Pegawai dan 12,86 20,00 10,00 0,00 0,00

Bakuan Kompetensi Sub-Bidang Hidrometri. Ahli Hidrometri Tingkat Muda. Tenaga ahli yang mempunyai keahlian dalam Hidrometri tingkat Muda

Repository.Unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

Sungai dan Danau (Fresh Water) Prinsip Penelitian Kualitas Air. Sumengen Sutomo

DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar Tahun

PENENTUAN STATUS MUTU AIR

2016, No Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan zat penting kedua untuk hidup setelah oksigen. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak

Penulis menyadari bahwa skripsi yang dibuat ini masih banyak kekurangannya,

Disampaikan pada Seminar Nasional Restorasi DAS, 25 Agustus 2015

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH BUPATI KULON PROGO,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR )

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

LEMBARAN DAERAH NOMOR : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sungai Bedagai merupakan sumberdaya alam yang dimiliki oleh Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5

PEMANTAUAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

PENCEMARAN AIR SUNGAI GARUDA AKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI TAHU DI KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Muka bumi yang luasnya ± juta Km 2 ditutupi oleh daratan seluas

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA SAMBUTAN

Tugas Akhir Pemodelan Dan Analisis Kimia Airtanah Dengan Menggunakan Software Modflow Di Daerah Bekas TPA Pasir Impun Bandung, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Dampak tersebut harus dikelola dengan tepat, khususnya dalam

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KLASIFIKASI LIMBAH. Oleh: Tim pengampu mata kuliah Sanitasi dan Pengolahan Limbah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem air terdiri dari laut, air permukaan maupun air tanah. Air merupakan hal

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 36 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 04 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR DI PROVINSI GORONTALO

MEMUTUSKAN: Menetapkan :PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN KELAPA.

Transkripsi:

Ahli Hidrokimia Tingkat Muda Tenaga ahli yang mempunyai keahlian dalam Hidrokimia Tingkat Muda 1. Menguasai dasar-dasar parameter kualitas air 2. Menguasai dasar prosedur pengujian kualitas air 3. Mampu merencanakan dan melakukan survey penentuan lokasi pengambilan contoh air dari berbagai sumber air dengan bimbingan 4. Mengetahui kondisi lingkungan lokasi pengambilan contoh air 5. Mampu mengukur parameter kualitas air di lapangan Mengetahui parameter fisika dan kimia Mengetahui karakteristik parameter kualitas air dari mata air, air tanah dangkal dan dalam, air sungai, air rawa gambut dan air laut Mengetahui metoda pengujian kualitas air secara umum Mampu melakukan persiapan dan mengetahui parameter untuk pengujian kualitas air di lapangan dan di laboratorium Mengetahui persyaratan dan ketentuan serta lingkup kegiatan survey Dapat melakukan pemilihan dan penentuan lokasi pengukuran kualitas air dan pengambilan contoh air Menyusun Program Survey termasuk Anggaran Biayanya serta dapat melaksa nakannya Mengetahui pengaruh keadaan lingkungan terhadap lokasi pengambilan con toh air Mengetahui jenis sumber pencemar di sekitar lokasi pengambilan contoh air Mengetahui jenis dan macam peralatan survey (GPS, thermometer, ph meter, EC meter, DO meter) Dapat mengoperasikan alat ukur parameter kualitas air lapangan Menyusun dan menyajikan data hasil survey dalam bentuk tabel informasi teknis Dapat melakukan pengambilan contoh air di sungai, danau, rawa, sumur bor, sumur dang kal dan laut untuk dilakukan pemeriksaan di Laboratorium

6. Mampu mengumpulkan, menghitung dan mengolah data kualitas air dengan bimbingan Menyusun dan menyajikan data hasil peme riksaan kualitas air dari laboratorium dalam bentuk informasi, berupa tabel, terdiri dari parameter kualitas air fisika,kimia dan biologi Melakukan evaluasi kebenaran hasil pemerik saan dan pengujian di Laboratorium Mampu membuat laporan teknis yang mem berikan informasi hasil survey dan pengam bilan contoh air

Ahli Hidrokimia Tingkat Madya Tenaga ahli yang mempunyai keahlian dalam Hidrokimia Tingkat Madya No 1 6 sama dengan Ahli Hidrokimia Muda 7. Mampu melakukan evaluasi data kualitas air hasil pemeriksaan dari lapangan dan laboratorium 8. Mampu menangani masalah pengelo laan sumber pencemar dan fungsi sumber air 9. Mampu melakukan analisis dan evaluasi kualitas air tanah berdasar kan penggolongan pemanfaatannya 10. Mampu melakukan evaluasi klasifi kasi kualitas air tanah berdasarkan asal sumber air berdasarkan kondisi lingkungan geologi. Poin 1-6 sama dengan Ahli Hidrokimia Muda Evaluasi pemanfaatan air untuk berbagai peng gunaan (air baku air minum, air bersih, air untuk industri, air irigasi dan lainnya) ber dasarkan ketentuan Baku Mutu Sumber Air (BMSA) Menentukan rekomendasi dan saran peman faatan air berdasarkan hasil evaluasi BMSA Menentukan sumber pencemar Evaluasi sumber dan jenis bahan pencemar penduduk, industri, pertanian dsb Memberikan saran IPAL industri dan penduduk Pemanfaatan air tanah untuk air bersih Pemanfaatan air tanah untuk air irigasi Menghitung Sodium Adsorpsi Rasio (SAR), Residual Sodium Carbonat (RSC) dan %Na Evaluasi pengelompokan persyaratan kualitas air irigasi Mengetahui unsur utama penyusun air tanah Menghitung keseimbangan unsur-unsur kation dan anion dalam air tanah Ploting unsur-unsur utama penyusun air tanah dalam diagram TRILINIER Menentukan klas/tipe air Menentukan sumber dan genesha air

Ahli Hidrokimia Tingkat Utama Tenaga ahli yang mempunyai keahlian dalam Hidrokimia Tingkat Utama 11. Memahami dan mampu menilai kua litas berbagai sumber air berdasar kan hasil survey dan pemeriksaan kualitas air di Lapangan dan di Laboratorium 12. Mampu melaksanakan pembimbingan terhadap Ahli Hidrokimia Muda Membuat laporan hasil perawatan dan kali brasi peralatan pengujian parameter kualitas air,penelitian kualitas sumber air di berbagai wilayah berdasarkan evaluasi klasifikasi pe manfaatan sumber air, memberikan saran dan rekomendasi teknis agar dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan Membuat laporan hasil penelitian kualitas air untuk mendukung pengelolaan dan pengemba ngan pemanfaatan berbagai sumber air Meningkatkan keahlian SDM dalam bidang Hidrokimia

Ahli Hidrokimia Tingkat Utama Tenaga ahli yang mempunyai keahlian dalam Hidrokimia Tingkat Utama No 1 12 sama dengan Ahli Hidrokimia Muda 13. Mengetahui pengaturan yang diperlukan dan per UU yang berlaku 14. Mampu melaksanakan pekerjaan studi kelayakan pengelolaan pengendalian pencemaran sumber daya air 15. Mampu merencakan, melaksanakan dan menganalisis pengelolaan sumber daya air tingkat nasional 16. Memiliki wawasan perkembangan IPTEK terkini 17. Mamou memimpin dan mengarahkan pekerjaan dalam bidang hidrokimia 18. Menyusun membina dan mengarahkan Ahli Muda dan Ahli Madya Poin 1-12 sama dengan Ahli Hidrokimia Madya UU Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian pencemaran air: UU SDA; UU Lingkungan Hidup: UU Otonomi Daerah PP Pengembangan Sistem Penyediaan Air: PP Air Tanah: PP Persampahan Perpres Dewan Sumber Daya Air Menerapkan konsep pengembangan dan pengelolaan sumber air Melakukan perencanaan teknis dan melakukan evaluasi ekonomi Memberikan rekomendasi pengelolaan pengendalian pencemaran sumber daya air Mampu dan pernah melakukan pemodelan kualitas air dalam rangka prediksi kualitas air di masa yang akan datang dan pengendalian pencemaran sumber daya air Menyusun konsep pengelolaan dan pengembangan SDA terintegrasi Membuat laporan prioritas pengelolaan SDA tingkat Nasional Membuat Laporan Masterplan pengelolaan SDA Peralatan Hidrokimia Perundangan, Metode dan Standar yang berlaku Menyusun rancangan pekerjaan (TOR,Proposal dan Laporan) Memobilisasi SDM dan Peralatan untuk pekerjaan Hidrokimia Meningkatkan keahlian SDM dalam bidang hidrokimia