2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN BOUSTE HOUDER (BH)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wiwin Windarni, 2014 Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembanganilmupengetahuandanteknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBUATAN POLA DASAR BUSANA WANITA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Media pembelajaran merupakan komponen dalam

2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG

M PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah RahmaAditya M Kurnia,2014

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan konsep siswa di sekolah sering diindikasikan dengan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016

LINSERI (BUSANA DALAM) Oleh : As-as Setiawati

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. berkembang sangat pesat terutama dalam bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap penyediaan media pembelajaran untuk menunjang proses

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2003, hlm.54. 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masyarakat Indonesia sekarang memasuki era dimana seluruh aspek kehidupan baik secara sosial, ekonomi, politik,

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain, demikian sebaliknya. Agar dapat berkomunikasi dengan baik,

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sholat dengan menggunakan adobe flash ini dapat. dan proses penyampaian pesan pembelajaran. Tambunan (2012), media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan arus globalisasi

I. PENDAHULUAN. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam proses pembelajaran (Hayati, 2016). sebagai pesan, sumber belajar sebagai sumber pesan, media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kreatifitas manusia untuk mencapai hasil maksimal dalam segala

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan.

2015 PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMED IA INTERAKTIF D ENGAN TAHAPAN PEMBELAJARAN 5M PAD A MATERI PENGGOLONGAN D AN TATA NAMA SENYAWA HID ROKARBON

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. memimpin, mengajar anak baik dari segi jasmani maupun rohaninya.

BAB I PENDAHULUAN. demi detik sejak manusia lahir sampai mati. Manusia sejak lahir belajar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Usulan Penelitian B. Latar Belakang Masalah

GITA MARDIAN KUSNANDANG

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekedar memberikan pengetahuan atau nilai-nilai atau melatihkan keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. alam, meliputi segala akibat dan dampak terhadap kehidupan. Ilmu tersebut selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan akan terkena dampak dari setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini membawa berbagai perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah berkembang seiring

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Metode Penelitian dan Pengembangan atau dikenal juga dengan istilah

Kemampuan peserta. Daya Serap Peserta. Kemampuan pengajar. Efektifitas alat bantu pengajaran. Alat Bantu Pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erma Setiasih, 2013

TUGAS I PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MATRIKS JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

PEMETAAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah berpengaruh terhadap setiap aspek kehidupan terutama pada dunia pendidikan. Pendidikan diselenggarakan dalam rangka pengembangan potensi peserta didik baik secara formal atau pun non formal. Peningkatan mutu pendidikan dapat diwujudkan dengan pembelajaran yang berkualitas. Salah satu komponen yang dapat menunjang pembelajaran yang berkualitas adalah penggunaan media pembelajaran yang baik. Media pembelajaran yang baik dan inovatif dapat membantu proses pembelajaran dan menjadikan peserta didik dapat memahami materi dengan baik. Menurut Rusman dkk (2012, hlm. 42) menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan salah satu alat untuk mempertinggi proses interaksi guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan dan sebagai alat bantu mengajar dapat menunjang penggunaan metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam proses belajar. Penggunaan media pembelajaran terus berkembang, mulai dari media yang sederhana sampai penggunaan multimedia yang merupakan kombinasi dari dua atau lebih jenis media. Timothy D. Green dan Abbie Brown (2002, hlm. 3) menyatakan bahwa perbedaan media dengan multimedia terletak pada jenis informasi, jenis penyimpanan, dan metode. Multimedia lebih mengacu pada beberapa kombinasi dari dua atau lebih metode penyampaian informasi, misalnya menggunakan kombinasi teks, gambar, audio, dan animasi. Jenis informasi untuk pembuatan multimedia dapat diperoleh dari rekaman kegiatan langsung atau animasi yang dibuat dengan teknologi komputer. Rekaman suatu kegiatan dapat dijadikan sebagai multimedia pembelajaran, karena dapat menyampaikan informasi secara nyata. Video merupakan salah satu jenis multimedia pembelajaran yang dapat berupa rekaman suatu kegiatan digunakan untuk menyampaikan informasi dalam bentuk audio visual gerak. Arsyad (2004: 36) (dalam Rusman dkk, 2012, hlm. 218) menyebutkan bahwa video merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai suara yang membentuk satu kesatuan yang dirangkai menjadi sebuah alur dengan pesan-pesan di dalamnya untuk 1

2 ketercapaian tujuan pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau disk. Informasi yang dikemas dalam bentuk video akan lebih mudah terekam oleh peserta didik. Beberapa kelebihan multimedia video pembelajaran menurut Rusman dkk (2012, hlm. 220) yaitu: Multimedia video pembelajaran memiliki beberapa kelebihan, yaitu: (1) memberi pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa, (2) sangat bagus untuk menerangkan suatu proses, (3) mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, (4) lebih realistis, dapat diulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan, (5) memberikan kesan yang mendalam yang dapat mempengaruhi sikap siswa. Audio visual gerak dalam multimedia video dapat mengaktifkan semua indra mulai dari penglihatan, pendengaran, dan membangun imajinasi yang nyata untuk dapat memperoleh persepsi dan pemahaman yang sama dalam menerima suatu materi. Multimedia video pembelajaran dapat memberikan ilustrasi secara nyata pada pembelajaran terutama dalam menjelaskan suatu tahapan atau proses. Bagian-bagian dari suatu proses dapat disajikan secara utuh, sehingga peserta didik dapat dengan mudah mengamati dan mempelajari langkah-langkah dari suatu materi pelajaran. Multimedia video pembelajaran dapat diterapkan pada pembelajaran praktek yang di dalamnya berisi serangkaian tahapan, salah satunya adalah praktek pembuatan bouste houder (BH) dalam perkuliahan Linseri. Bouste houder merupakan busana dalam wanita untuk menutupi dan menyangga payudara. Pembuatan bouste houder di dalamnya meliputi proses atau tahapan mulai dari pengambilan ukuran badan sampai proses menjahit hingga finishing. Menjahit bouste houder dilakukan setelah kain dipotong sesuai pola yang telah dibuat. Langkah kerja atau tahapan menjahit bouste houder meliputi persiapan alat-alat menjahit serta kain yang telah dipotong sesuai pola baik bahan utama, furing, dan interfacing. Proses menjahit bouste houder meliputi pemasangan interfacing dan interlining pada mungkum, menjahit cup atau mungkum, menjahit bagian badan depan dan belakang, menjahit tali, memasang kancing kait, dan menjahit semua bagian bouste houder hingga finishing. Setiap tahapan pembuatan bouste houder menjadi suatu hal yang penting, karena dari satu tahap ke tahap berikutnya akan

3 menentukan hasil yang optimal. Tahapan pembuatan bouste houder tersebut menjadi indikator yang akan diambil sebagai acuan dalam pembuatan multimedia video pembelajaran. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan, multimedia video pembelajaran belum diterapkan dalam pembelajaran praktek pembuatan bouste houder. Media yang digunakan adalah menggunakan power point yang diproyeksikan melalui alat infocus sebagai media untuk metode demonstrasi yang dilakukan oleh pengajar. Metode demonstrasi pada pembelajaran praktek pembuatan bouste houder dilakukan dengan peragaan proses menjahit yang kemudian diikuti oleh mahasiswa. Penggunaan metode demonstrasi memiliki keterbatasan waktu dalam penyampaian materi, sehingga mahasiswa yang memiliki tingkat pemahaman yang rendah akan sulit untuk memahami materi apabila kegiatan pembelajaran telah selesai. Penyampaian materi yang bukan dari sumber belajar utama dikhawatirkan memberikan pemahaman yang berbeda bagi mahasiswa. Tingkat pemahaman peserta didik yang berbeda-beda menjadi hal yang mempengaruhi hasil belajar. Sesuai dengan konsep pemahaman yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (2011, hlm. 24) bahwa pemahaman adalah tipe belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan. Maka dari itu, peneliti akan mencoba mengembangkan media konvensional menjadi multimedia video pembelajaran dalam praktek pembuatan bouste houder. Multimedia video pembelajaran dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi bagaimana tahapan menjahit bouste houder dan untuk meningkatkan pemahaman serta membantu mahasiswa agar dapat belajar secara lebih aktif dan mandiri. Multimedia video pembelajaran ini akan dikemas dengan format tutorial yang menampilkan tampilan audio visual gerak. Video dapat dihentikan dan diulang sesuai kebutuhan untuk membantu mahasiswa memahami materi dengan baik. Uraian latar belakang tersebut menjadi dasar pemikiran untuk penelitian dalam skripsi mengenai Pengembangan Multimedia Video Pembelajaran Pembuatan Bouste houder (BH).

4 B. Rumusan Masalah Penelitian Penelitian dilakukan untuk dapat memperoleh data yang valid dan bertujuan untuk memecahkan masalah yang terjadi. Rumusan masalah selalu didasarkan pada identifikasi masalah atau kesenjangan yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian. Identifikasi masalah dalam suatu penelitian bertujuan untuk memperjelas permasalahan yang diteliti. Identifikasi masalah dalam penelitian mengenai Pengembangan Multimedia Video Pembelajaran Pembuatan Bouste houder (BH), yaitu: 1. Multimedia video pembelajaran dalam bentuk audio visual gerak berupa rekaman kegiatan pembuatan bouste houder (BH) mengenai tahapan menjahit dari awal hingga finishing dapat digunakan sebagai multimedia pembelajaran. Penggunaan multimedia video pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman, membantu mahasiswa untuk belajar lebih aktif dan mandiri serta dapat membantu mahasiswa yang memiliki tingkat pemahaman rendah, karena materi dapat diulang sesuai kebutuhan. 2. Bouste houder (BH) merupakan pakaian dalam wanita yang digunakan untuk menutupi payudara. Proses menjahit bouste houder perlu diperhatikan dengan baik karena akan mempengaruhi hasil dan kenyaman pada saat pemakaian. Tahapan menjahit bouste houder menjadi poin penting yang harus dipahami oleh mahasiswa, karena harus dilakukan secara berurutan mulai dari menjahit cup atau mungkum, menjahit bagian badan depan dan belakang, menjahit tali, memasang kancing kait, dan menjahit semua bagian bouste houder hingga finishing. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengembangan Multimedia Video Pembelajaran Pembuatan Bouste houder (BH)? C. Tujuan Penelitian Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian mengenai Pengembangan Multimedia Video Pembelajaran Pembuatan Bouste houder (BH), yaitu membuat multimedia dalam pembelajaran praktek pembuatan bouste houder (BH) pada mata kuliah linseri. Berdasarkan tujuan umum ini, maka dirumuskan tujuan khusus sebagai berikut:

5 1. Membuat desain multimedia video pembelajaran pembuatan bouste houder (BH). 2. Mendapatkan hasil validasi multimedia video pembelajaran pembuatan bouste houder (BH) dari ahli multimedia dan ahli materi. 3. Menganalisis hasil validasi multimedia video pembelajaran pembuatan bouste houder (BH) dari ahli multimedia dan ahli materi. D. Manfaat atau Signifikansi Penelitian Hasil dari penelitian mengenai Pengembangan Multimedia Video Pembelajaran Pembuatan Bouste houder (BH) diharapkan dapat memberikan manfaat baik itu secara langsung maupun tidak langsung kepada semua pihak. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan secara praktis, yaitu: 1. Aspek Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan keilmuan yang lebih luas mengenai pembuatan bouste houder (BH) serta mendapatkan pengalaman langsung dalam pembuatan multimedia video pembelajaran praktek pembuatan bouste houder (BH). Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan multimedia video pembelajaran yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran praktek pembuatan bouste houder (BH) khususnya untuk mahasiswa Pendidikan Tata Busana Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Aspek Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap bidang keilmuan dan pendidikan terkait pengembangan multimedia video pembelajaran khususnya pada pembuatan bouste houder (BH). Pengembangan multimedia video ini juga diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan teknologi dalam upaya meningkatkan efektifitas dan kualitas pembelajaran. E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi penulisan skripsi dalam penelitian mengenai Pengembangan Multimedia Video Pembelajaran Pembuatan Bouste houder (BH) secara sistematis dapat diuraikan menjadi 5 bab, yaitu:

6 Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat atau signifikansi penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka, berisi tentang konsep bouste houder (BH), konsep multimedia video pembelajaran pembuatan bouste houder (BH). Bab III Metodologi Penelitian, berisi tentang desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, prosedur penilaian, analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi mengenai pengolahan atau analisis data dan pembahasan temuan. Bab V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi, berisi mengenai penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian.