THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL

dokumen-dokumen yang mirip
RELATIONSHIP OF STUDENTS PERCEPTION OF LEARNING CIVICS STUDENTS WITH LEARNING OUTCOMES INSMP NEGERI DI KECAMATAN GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PPKn KELAS VII DI SMP PERTIWI 1 PADANG.

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 SUNGAI BEREMAS PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII.3 PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SMP NEGERI 29 PADANG ARTIKEL PENELITIAN

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : WENI YUNIARTI

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan Nasional dalam UU Sisdiknas

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DI SDN 02 V KOTO KAMPUNG DALAM PADANG PARIAMAN

PENGARUH MINAT, KEMANDIRIAN, DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 5 UNGARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS DENGAN STRATEGI BEACH BALL PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DI SMAN 22 SURABAYA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS BELAJARR SISWA KELAS X PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMAN I HARAU

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGGUNAAN METOE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi adalah mahasiswa yang rata-rata masuk perguruan tinggi pada

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

INDAH TRI SUBEKTI A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

PENINGKATAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE STRATEGI PEER TUTORING DI KELAS V SD KARTIKA 1-11 PADANG

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh. USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H.

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SDN 10 BEROK NIPAH KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

Pendahuluan. Putri et al., Penerapan Model Cooperative Learning tipe... 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah


BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD

ANALISIS EFEKTIVITAS KETERAMPILAN GURU BERTANYA DASAR KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN MENJALIN ARTIKEL PENELITIAN.

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUKMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS (SEJARAH) KELAS VII DI SMP NEGERI 1 KAMPAR

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

Oleh. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar 2,3

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

ABSTRACT. Keywords: Influence, Problem Based Learning, IPS Text

Oleh : Reny Antasi A

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

ARTIKEL. Oleh AGUSMAWATI NPM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun. maju dan sejahtera apabila bangsa tersebut cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

BAB I PENDAHULUAN. sektor pembangunan nasional karena dengan pendidikan berarti membangun

Keywords : Learning Implementation of Construction Engineering and Student Perceptions

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

Transkripsi:

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL Hijir Kurniati1, Muslim1, Hendrizal1 1Program Pancasila The Educational and citizenship Faculty of Teacher Training and Education That University of Bung Hatta E_mail: hijirkurniati@yahoo.co.id Abstract This research is motivated by the lack of student interest in the District Bonjol SMP mainly on civics lesson that can be seen in Civics teacher explains learning materials, student habits that tend not to listen, students are also busy doing other work. It is characterized by a lack of student interest in learning to follow during the discussion, ask questions, answer questions, and exercises. This study aims: 1) To determine the influence of teachers professional competence (the ability of teachers to master the learning material) to the students' interest in the discussion, 2) To determine the influence of teachers professional competence (the ability of teachers to use appropriate learning methods) to the students' interest in asking, 3) To determine the influence of teachers' professional competence (the ability of teachers to use appropriate learning media) on student interest in answering the question, 4) To determine the influence of teachers' professional competence (the ability of teachers in the assessment of learning outcomes) to the students' interest in tasks and exercises. This research is. The research instruments used were observation, interviews, questionnaires, documentation. The results of this study indicate that the professional competence of teachers to students' interest in the Junior High School in District Bonjol good enough. This can be seen in the will, consciousness, desire Civics students' learning has been. The Keywords: Professional Competence of Teachers, to Interest The Students.

I. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan profesional. Pendidikan mempunyai peran yang menentukan bagi perkembangan dan perwujudan individu, terutama bagi bangsa dan negara. Dengan pendidikan, manusia akan memperoleh ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, oleh sebab itu pemerintah menerapkan sistem pendidikan nasional yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Bab II Pasal 3, yang menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Menurut Syahril, dkk. (2009:15-16), Inti dari pendidikan adalah interaksi antara pendidik (guru) dengan peserta didik ( siswa) dalam menciptakan tujuan-tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik, dan tujuan kependidikan adalah komponen-komponen yang esensial. Sebagai pendidik, tugas guru pada dasarnya adalah mendidik, yaitu membantu peserta didik mengembangkan pribadinya, memperluas pengetahuannya, dan melatih keterampilannya di berbagai bidang. Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pembelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya (Sarimaya, 2008:21). Menurut Slameto (2010:180),

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Pada tanggal 18 Maret dan 22 Maret 2014, peneliti melakukan observasi dan wawancara tentang pengaruh kompetensi profesional guru PKn terhadap minat belajar siswa. Observasi dan wawancara ini peneliti lakukan di Kecamatan Bonjol yang memiliki 3 SMPN yaitu SMPN 1 Bonjol, SMPN 2 Bonjol dan SMPN 3 Bonjol. Wawancara yang peneliti lakukan dengan Ibu Yuwinarti yang mengajar di SMPN 2 Bonjol dan SMPN 3 Bonjol tentang minat belajar siswa, guru tersebut mengatakan bahwa minat belajar siswa masih rendah dalam proses pembelajaran PKn. Ketika guru menjelaskan materi pembelajaran PKn, siswa cenderung tidak mendengar, kurangnya minat belajar siswa dalam bertanya, dan diskusi, kurangnya minat belajar siswa dalam menggerjakan tugas dan latihan yang diberikan oleh guru. Hal ini terjadi karena kebiasaan siswa yang sering dijumpai dalam proses pembelajaran PKn, misalnya, siswa berbicara dalam melakukan aktivitas lain dengan temanya ketika guru menjelaskan sehingga kelas menjadi tidak kondusif. Terdapat 35% siswa (70 orang) yang mengobrol dan 41% siswa (97 orang) yang mengganggu teman, 10% siswa (45 orang) keluar masuk kelas dan 12% siswa (35 orang yang sibuk main sendiri), apabila diberikan tugas atau pekerjaan rumah (PR) masih ada 5,89% siswa (12 orang) yang tidak mengerjakan dan hanya mencontek hasil pekerjaan temannya. Guru cenderung menggunakan metode ceramah tanpa tanya jawab dalam proses pembelajaran PKn, terlihat pula pada hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa guru kurang variatif dalam mempergunakan metode dan media pembelajaran yang tepat, sebagian guru yang mengajar pada bidang PKn kurang profesional, hal tersebut membuat kurangnya minat belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melihat bagaimana pengaruh kompetensi profesional guru pendidikan kewarganegaraan terhadap minat belajar siswa SMPN di Kecamatan Bonjol, dengan mengajukan beberapa pertanyaan mendasar, yaitu: 1. Bagaimanakah pengaruh menguasai materi pembelajaran) terhadap minat belajar siswa dalam diskusi pada pembelajaran PKn SMPN di Kecamatan Bonjol? 2. Bagaimanakah pengaruh menggunakan metode pembelajaran yang tepat) terhadap minat belajar siswa dalam bertanya pada pembelajaran PKn SMPN di Kecamatan Bonjol? 3. Bagaimanakah pengaruh menggunakan media pembelajaran yang tepat) terhadap minat belajar siswa dalam menjawab pertanyaan pada pembelajaran PKn SMPN di Kecamatan Bonjol? 4. Bagaimanakah pengaruh penilaian belajar) terhadap minat belajar siswa dalam mengerjakan tugas dan latihan pada pembelajaran PKn SMPN di Kecamatan Bonjol? Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh menguasai materi pembelajaran) terhadap minat belajar siswa dalam diskusi pada pembelajaran PKn SMPN di Kecamatan Bonjol. 2. Untuk mengetahui pengaruh menggunakan metode pembelajaran yang tepat) terhadap minat belajar siswa dalam bertanya pada pembelajaran PKn SMPN di Kecamatan Bonjol. 3. Untuk mengetahui pengaruh

menggunakan media pembelajaran yang tepat) terhadap minat belajar siswa dalam menjawab pertanyaan pada pembelajaran PKn SMPN di Kecamatan Bonjol. 4. Untuk mengetahui pengaruh penilaian belajar) terhadap minat belajar siswa dalam mengerjakan tugas dan latihan pada pembelajaran PKn SMPN di Kecamatan Bonjol. II. METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan permasaalahan yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto (2006:12), Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, serta penampilan dan hasilnya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN di Kecamatan Bonjol, yaitu 1.244 orang siswa. Menginagat jumlah populasi yang sangat besar dan terbatasnya kemampuan penelitian maka penelitian dilakukan terhadap sampel yang mewakili populasi. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara random sampling. Karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2012:120). Besar sampel, menurut Notoatmodjo (2010:205), dihitung dengan rumus: N n= 1+N(d ) 2 Keterangan : n = besar sampel N= besar populasi d 2 = tingkat kepercayaan atau kecepatan yang diinginkan (0,1) 2 1.244 n= 1+1.244(0,1 ) 2 1.244 n= 1+1.244(0,01 ) 1.244 n=

n= 1+12,44 1.244 13,44 pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin n= 92,55 orang siswa Jadi, besar sampel yang diambil berjumlah 93 orang siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: 1. Observasi Observasi merupakan suatu cara untuk mengadakan penelitian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. Data-data yang diperoleh dalam observasi dicatat dalam suatu catatan observasi. Kegiatan pencatatan dalam hal ini merupakan kegiatan pengamatan (Nurkancana, 2012:16). 2. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2012:194). 3. Kuesioner (angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya (Sugiyono, 2012:199). 4. Dokumentasi Dokumentasi dalam bentuk foto sewaktu peneliti melakukan proses wawancara dengan guru dan kuesioner yang diberikan kepada siswa SMPN di Kecamatan Bonjol yang dimasukkan untuk melengkapi

dan sebagai bukti data lapangan pada saat observasi terutama sebelum proses belajar-mengajar dimulai. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Untuk menilai kompetensi profesional guru dapat dilihat dari kemampuan guru dalam menjelaskan pembelajaran, menyampaikan pembelajaran, menguasai materi pembelajaran, menerapkan metode atau media pembelajaran yang tepat, dan dalam evaluasi hasil belajar siswa terhadap proses pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan minat belajar siswa dapat dilihat dari kemauan, keseriusan, keterampilan siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn. Selain itu untuk mengetahui hasil akhir dari minat siswa dalam diskusi, bertanya, menjawab pertanyaan salah satunya yang dilakukan oleh guru SMPN di Kecamatan Bonjol dengan memberikan latihan dan tugas berupa tes tertulis dan ujian yang diperoleh siswa selama pembelajaran PKn. Hasil dari survei dan kuesioner akan menunjukkan indikator yang berpengaruh kuat terhadap dan minat siswa SMPN di Kecamatan Bonjol, kemudian hasilnya digunakan oleh peneliti untuk melihat terhap minat belajar siswa SMPN di Kecamatan Bonjol dapat dilihat berikut ini: 1. Kompetensi Profesional Guru (Kemampuan Guru dalam Menguasai Materi Pembelajaran) terhadap Minat Belajar dalam Diskusi Profesional guru yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan guru untuk selalu meningkatkan dan memelihara citra profesi melalui perwujudan perilaku profesionalnya. Perwujudan dilakukan melalui berbagai cara, misalnya, cara bicara, penggunaan bahasa, sikap hidup sehari-hari, hubungan antarpribadi, dan sebagainya. Kemampuan guru dalam menguasai materi pambelajaran terlihat pada mutu dan kualitas guru dalam mengelola kelas atau pun dalam menjelaskan materi pembelajaran. Dalam kompetensi

profesional guru PKn pada SMPN di Kecamatan Bonjol sesuai dengan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, bahwa tingkat kepuasan siswa pada kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran terhadap minat belajar siswa dalam diskusi sudah cukup bagus. Hal ini dapat dilihat pada hasil angket kompetensi profesional siswa dalam mengikuti pembelajaran. Sesuai dengan hasil penelitian di atas, bahwa kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang tepat sudah cukup bagus. Hal ini dapat pula dilihat pada hasil angket peneliti tentang dalam metode pembelajaran bahwa tanggapan siswa pada hasil angket guru di atas. tersebut sangat bagus. Sedangkan 2. Kompetensi Profesional Guru (Kemampuan Guru dalam Menggunakan Metode Pembelajaran) terhadap Minat Belajar dalam Bertanya Supaya siswa aktif dan berpartisipasi dalam belajar dan dalam diskusi salah satu cara yang digunakan guru SMPN di Kecamatan Bonjol yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah untuk menarik minat belajar siswa, baik minat belajar siswa berdiskusi maupun minat belajar minat belajar siswa dalam bertanya masih kurang, karena pada saat guru menerapkan metode pembelajaran masih adanya siswa yang tidak memperhatikan guru. 3. Kompetensi Profesional Guru (Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran) terhadap Minat Belajar dalam Menjawab Pertanyaan Berdasarkan hasil peneliti pada SMPN di Kecamatan Bonjol, pada waktu guru melaksanakan materi pembelajaran, guru menggunakan media pembelajaran. Tujuannya adalah agar siswa aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran serta siswa berminat untuk mengikuti diskusi maupun

mengikuti pelajaran. Kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran dapat dilihat pada hasil angket dan wawancara yang peneliti lakukan, tanggapan siswa tentang kompetensi guru dalam menggunakan media pembelajaran sudah cukup bagus. Sedangkan minat siswa dalam menjawab pertanyaan masih ada kurang, karena pemahaman siswa terhadap media pembelajaran yang diberikan guru masih rendah. 4. Kompetensi Profesional Guru (Kemampuan Guru dalam Penilaian Hasil Belajar Siswa) terhadap Minat Belajar Mengerjakan Latihan Penilaian yang diberikan guru kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami dan menguasai materi pembelajaran yang diberikan guru. Baik atau buruknya nilai yang diperoleh siswa dari tes tertulis yang diberikan guru terhadap minat belajar siswa dalam mengerjakan latihan dan tugas itulah hasil dari kemampuan siswa. Penilaian ini juga digunakan untuk melihat pelajaran mana yang tidak dimengerti oleh siswa, seberapa besar keinginan siswa untuk mengikuti pembelajaran, seberapa besar keinginan siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuannya. Untuk mengetahui itu semua, guru memberikan ujian berupa tes tertulis. Demikian pula yang dilakukan oleh guru SMPN di Kecamatan Bonjol, untuk menentukan minat belajar siswa SMPN di Kecamatan Bonjol terhadap pembelajaran PKn guru memberikan tes tertulis dan ujian. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pembahasan yang peneliti lakukan tentang dapat dilihat bahwa guru telah menguasai materi pembelajaran, mengembangkan materi pembelajaran, menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi, memahami materi pembelajaran yang ada dalam kurikulum sekolah, mengembangkan konsep ke dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) yang akan dibahas pada materi pembelajaran sudah cukup bagus. 2. Berdasarkan hasil pembahasan yang peneliti lakukan tentang minat belajar siswa dalam diskusi, bertanya, menjawab pertanyaan, mengerjakan latihan dan tugas bahwa adanya kesadaran, keinginan, kemauan siswa tersebut. 3. Selanjutnya hasil penelitian berdasarkan kompetensi

profesional guru dapat dilihat pada angket yang disebarkan di lapangan, dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan angket penalitian di atas mengenai dalam menguasai materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penilaian hasil belajar sudah cukup bagus. 4. Selanjutnya hasil penelitian berdasarkan minat belajar siswa pada angket yang disebarkan di lapangan, dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan angket penelitian mengenai minat belajar siswa dalam diskusi, bertanya menjawab pertanyaan, mengerjakan latihan dan tugas sudah cukup bagus. Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Sarimaya, Farida. 2009. Sertifikasi Guru. Bandung: Yrama Widia. Slameto. 2010. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Supardan, Dadang. 2009. Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: Bumi Aksara. Syahril, dkk. 2009. Profesi Kependidikan. Padang: UNP Press. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika. V. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu