BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian Sampel

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB III MATERI DAN METODE. yang berbeda konsentrasi terhadap total koloni bakteri dan ph susu segar kambing

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh dipping puting sapi perah yang terindikasi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang total koloni bakteri, nilai ph dan kadar air daging sapi di

Teknik Isolasi Bakteri

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Teknik Isolasi Bakteri

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Penelitian Susu UHT Impor Bahan Media dan Reagen Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di bulan april - mei tahun 2012, lokasi dalam

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN BENZALKONIUM KLORIDA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SUSU SAPI. Saeful Hidayat, Rival Ferdiansyah, Akhmad Depi Juniarto

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan

METODE Lokasi dan Waktu Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Jumlah Bakteri Staphyloccus aureus dan Skor California Mastitis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 sampai dengan

BAB 4. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal juli 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

III BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorik yang dilakukan secara in vitro.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo kemudian diteruskan dengan pemeriksaan bakteri Salmonella sp. di

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui mikroorganisme yang terdapat pada tangan tenaga medis dan

MATERI DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Hewan Percobaan Vaksin AI-ND Pakan Kandang dan Perlengkapannya

KESEHATAN AMBING DAN HIGIENE PEMERAHAN DI PETERNAKAN SAPI PERAH DESA PASIR BUNCIR KECAMATAN CARINGIN

BAB III MATERI DAN METODE. Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Analisis sampel dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

III. BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan vermicomposting dilakukan di rumah plastik FP Unila. Perhitungan

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

II. METODE PENELITIAN

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

TOTAL BAKTERI DAN ph SUSU AKIBAT LAMA WAKTU DIPING PUTING KAMBING PERANAKAN ETTAWA LAKTASI

Peningkatan Kualitas Susu Peternakan Rakyat di Boyolali melalui Program Penyuluhan dan Pendampingan Peternak Sapi Perah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Tanaman Industri dan Penyegar

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dibagi menjadi lokasi pengambilan sampel dan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dipasar sentral Kota Gorontalo dimana untuk

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasit dan waktu penelitiannya yaitu : Lokasi pengambilan sampel air sumur ini yaitu di Dusun III, Desa Pulubala

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

Y ij = µ + B i + ε ij

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2011.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

METODE Desain, Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium

Transkripsi:

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan Kunak, Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Sampel diuji di laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 sampai Maret 2011. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini botol sampel steril, cotton swab, cool box, ice pack, sarung tangan, spoit, lap, kertas label, spidol marker, alat tulis, plastik, kuisioner, tabung reaksi steril dan penutup, rak tabung, ose, pipet steril, cawan petri steril, api bunsen, tissue, kapas beralkohol, tube sheaker, dan inkubator. Bahan yang digunakan adalah larutan Chlor 1.5 2 ppm, blood agar (Oxoid CM 0271) ditambah darah domba 5%, buffered peptone water (BPW) 0.1% (Pronadisa Cat.1402.00), plate count agar (PCA) (Acumedia cat 7157 A), alkohol 70%. Metode Penelitian Kuisioner Pada setiap kandang yang dipilih dilakukan survei dengan mengisi kuisioner yang berisi data peternak/koperasi/perusahaan, sanitasi kandang, serta kandang dan pemerahan. Kuisioner terdiri dari 28 pertanyaan, tentang sanitasi kandang sebanyak 5, tentang kandang dan pemerahan sebanyak 11. Data yang diperoleh merupakan data primer. Jumlah Sampel Sampel ditentukan dengan metode purposif, dimana jumlah dan jenis sampel ditentukan oleh peneliti berdasarkan kondisi di lapangan. Jumlah sampel susu

12 individu sebanyak 54, sampel susu kandang, air, swab peralatan yang terdiri dari ember, bibir milk can dan bagian dalam milk can sebanyak 7, dan sampel susu tempat pengumpul susu (TPS) sebanyak 4. Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan pada pemerahan pagi. Pengambilan sampel di peternakan dibagi dalam beberapa tahap, yaitu: a. Pengambilan Sampel dari Peralatan Sebelum Digunakan atau Diisi Susu (Sampel Swab) Pengambilan sampel dari peralatan kandang dilakukan sebelum digunakan atau diisi susu. Peralatan yang diambil sampel untuk diuji adalah ember, bibir milk can, dan bagian dalam milk can. Cotton swab diulas pada ketiga alat tersebut, kemudian cotton swab disimpan dalam cool box. b. Pengambilan Sampel Air untuk Mencuci Peralatan dan Memandikan Ternak Syarat minimum pengambilan sampel air sebanyak 500 ml. Dalam penelitian ini sampel air diambil sebanyak 5 ml untuk mengetahui jumlah total mikroorganisme. kemudian di simpan dalam cool box. c. Pengambilan Sampel Susu Sampel diambil dari ambing sapi yang aktif. Sampel air diambil menggunakan spoit steril, Ambing sapi dibersihkan dengan lap yang telah dibasahi dengan larutan Chlor 1.5 2 ppm, kemudian ambing sapi tersebut dikeringkan dengan tissue Setiap puting ambing dibersihkan dengan kapas beralkohol, setelah puting ambing bersih, puting diperah secara manual. Susu pancaran pertama dan kedua yang keluar dari puting dibuang (tidak dimasukkan kedalam tabung steril). Susu ditampung sebanyak 10 15 ml dari setiap kuartir. Sampel susu kuartir dicampur di laboratorium sehingga akan menjadi sampel susu individu. Sampel susu kandang diambil setelah susu individu dicampurkan dalam milk can. Sampel susu kandang diambil menggunakan spoit steril. Sampel susu TPS diambil dari tangki TPS menggunakan spoit steril setelah masing-masing

13 peternak menyerahkan susunya ke TPS. Tabung-tabung dan spoit yang telah berisi susu dimasukkan ke dalam cool box, yang berisi ice pack. Pemeriksaan Laboratorium a. Sampel Air Sampel air diambil menggunakan pipet sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam 9 ml larutan buffered peptone water (BPW) 0.1%, kemudian dihomogenkan menggunakan tube shaker. Tahap ini menjadi pengenceran 10-1 atau 1:10. Pengenceran dilakukan hingga desimal 10-4 atau 1:10 000. Pengeceran 10-2 sampai 10-4 dipupuk ke dalam cawan petri yang telah diberi label terlebih dahulu. Sebanyak 10 15 ml PCA (suhu 44 46 o C) dituangkan ke dalam masing-masing cawan petri tersebut, lalu dihomogenkan isinya secara ke dalam inkubator 35 o C untuk diinkubasi selama 24 jam. b. Sampel Peralatan Berdasarkan pada metode yang dikembangkan Akira (2009), sampel peralatan yang telah diambil menggunakan cotton swab digoreskan pada agar darah, kemudian diinkubasi dalam inkubator 37 o C selama 20 24 jam. c. Sampel Susu Individu Sampel individu terlebih dahulu dihomogenkan. Sampel susu individu diambil sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam 9 ml larutan buffered peptone water (BPW) 0.1%, kemudian dihomogenkan menggunakan tube shaker. Tahap ini menjadi pengenceran 10-1. Pengenceran dilakukan hingga desimal 10-3 atau 1:1 000. Dari setiap pengenceran diambil 1 ml dan dipupuk ke dalam cawan petri steril yang telah diberi label terlebih dahulu. Sebanyak 10 15 ml PCA (suhu 44 46 o C) dituangkan ke dalam masing-masing cawan petri tersebut, lalu dihomogenkan isinya secara perlahan dengan membentuk arah angka 8. Campuran tersebut kemudian didiamkan agar memadat, setelah memadat cawan petri dimasukkan ke dalam inkubator 35 o C untuk diinkubasi selama 24 jam.

14 d. Sampel Susu Kandang Sampel kandang terlebih dahulu dihomogenkan. Sampel susu kandang diambil sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam 9 ml larutan buffered peptone water (BPW) 0.1%, lalu dihomogenkan menggunakan tube shaker. Tahap ini menjadi pengenceran 10-1 atau 1:10. Pengenceran dilakukan hingga desimal 10-4 atau 1:10 000. Pengenceran 10-2 sampai 10-4 kemudian dipupuk ke dalam cawan petri yang telah diberi label terlebih dahulu. Sebanyak 10 15 ml PCA (suhu 44 46 o C) dituangkan ke dalam masingmasing cawan petri tersebut, kemudian dihomogenkan isinya secara ke dalam inkubator 35 o C untuk diinkubasi selama 24 jam. e. Sampel Tempat Pengumpul Susu Pengerjaan sampel TPS sama dengan pengerjaan sampel individu dan sampel kandang. Sampel TPS terlebih dahulu dihomogenkan. Sampel susu TPS diambil sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam 9 ml larutan buffered peptone water (BPW) 0.1%, kemudian dihomogenkan menggunakan tube shaker. Tahap ini menjadi pengenceran 10-1 atau 1:10. Pengenceran dilakukan hingga desimal 10-6 atau 1:1 000 000. Pengenceran 10-4, 10-5 dan 10-6 kemudian dipupuk ke dalam cawan petri steril yang telah diberi label terlebih dahulu. Sebanyak 10 15 ml PCA (suhu 44 46 o C) dituangkan ke dalam masing-masing cawan petri tersebut, lalu dihomogenkan isinya secara ke dalam inkubator 35 o C selama 24 jam. Penghitungan Koloni Mikroorganisme Penghitungan jumlah koloni pada cawan petri menggunakan pedoman penghitungan jumlah mikroba menurut Compendium of Methods for the Microbiological Examination of Food (Richter & Vedamuthu 2001). Setiap cawan petri dihitung koloni yang tumbuh. Jumlah koloni dihitung dari cawan petri yang berisi 25 250 koloni. Jumlah koloni lebih besar dari 250 koloni maka

15 tidak bisa untuk dihitung (TBUD). Jumlah mikroba yang tumbuh dihitung dengan rumus jumlah koloni dikalikan dengan faktor pengenceran. Satuan yang digunakan adalah cfu/ml. Rumus : Jumlah mikroba = Jumlah koloni x faktor pengencer 1 Faktor pengencer = Tingkat pengenceran Analisa Data Analisa data yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan jumlah mikroorganisme pada sampel yaitu analisa deskriptif, dalam bentuk tabel dan grafik. Serta digunakan aplikasi SPSS 16 untuk melihat uji korelasi antara susu individu dan susu kandang.