KAJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL KOMPOSIT DENGAN MATRIK AlSiMg DIPERKUAT DENGAN SERBUK SiC

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL KOMPOSIT DENGAN MATRIK AlSiMg DIPERKUAT DENGAN SERBUK SiC

PENGARUH PERSENTASE BERAT SiC TERHADAP SIFAT MEKANIS PADUAN Al-Si- Mg-TiB YANG DIPERKUAT SERBUK SiC

PENGARUH SiC TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM YANG DIPERKUAT SERBUK SiC

PENGARUH PERSENTASE BERAT SERBUK SiC TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING KOMPOSIT DENGAN MATRIK AlSiTiB YANG DIPERKUAT SERBUK SiC

PENGARUH KOMPOSISI Mg DAN SiC TERHADAP SIFAT KEKERASAN KOMPOSIT AlSi-SiC YANG DIBUAT DENGAN PROSES SEMI SOLID STIR CASTING

PENGARUH TiB TERHADAP KEKERASAN KOMPOSIT AlSiMg YANG DIPERKUAT SERBUK SiC

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

PENGARUH PERSENTASE BERAT SERBUK SiC TERHADAP SIFAT FISIK DAN SIFAT MEKANIK KOMPOSIT DENGAN MATRIK AlSiTiB YANG DIPERKUAT SERBUK SiC

ANALISA KETANGGUHAN KOMPOSIT ALUMINIUM BERPENGUAT SERBUK SiC

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL CHASSIS BERBASIS Al-Si-Mg HASIL PENGECORAN HIGH PRESSURE DIE CASTING

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak. Abstract

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN MG PADA KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM REMELTING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Teknik Mesin S-1, Vol. 3, No. 3, Tahun 2015 Online:

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Diagram alir penelitian selama proses penelitian dapat diperlihatkan pada Gambar 3.1 dibawah ini : Mulai

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

KARAKTERISTIK LAJU KEAUSAN KOMPOSIT AlSiTiB/SiC DAN AlSiMgTiB/SiC Sulardjaka 1,a*, Saefi,b

PENGARUH DEOKSIDASI ALUMINIUM TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA MATERIAL SCH 22 Yusup zaelani (1) (1) Mahasiswa Teknik Pengecoran Logam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENAMBAHAN Mg DAN PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIK MEKANIK KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM REMELTING PISTON BERPENGUAT SiO 2

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM HASIL PENGECORAN CETAKAN PASIR

UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENGARUH PERLAKUAN PANAS T6 TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL PROPELLER SHAFT BERBAHAN DASAR ALUMINIUM SERI 6063 HASIL PENGECORAN HPDC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

DYAN YOGI PRASETYO I

PENGARUH PERBEDAAN LAJU WAKTU PROSES PEMBEKUAN HASIL COR ALUMINIUM 319 DENGAN CETAKAN LOGAM TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIS

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

PENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH JARAK DARI TEPI CETAKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA CORAN ALUMINIUM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Kevin Yoga Pradana Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wajan Berata, DEA

Pengaruh Waktu Penahanan Artificial Aging Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro Coran Paduan Al-7%Si

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL CACAT CORAN PADA BAHAN BESI COR DAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI TEMPERATUR TUANG SISTEM CETAKAN PASIR

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA ABSTRAK

BAB IV PROSES PERLAKUAN PANAS PADA ALUMINIUM

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA Sigit Gunawan 1 ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam komponen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelompok Boron dalam unsur kimia (Al-13) dengan massa jenis 2,7 gr.cm-

ANALISIS PENGARUH KANDUNGAN SIC, TEMPERATUR CAIRAN, KECEPATAN PUTAR DAN DURASI WAKTU PENGADUKAN PADA KEKUATAN TARIK KOMPOSIT AL-SIC

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN

PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR SILIKON (Si) PADA SHAFT PROPELLER BERBAHAN DASAR Al-Mg-Si

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN PADA PENGECORAN SQUEEZE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALMINIUM DAUR ULANG (Al 6,4%Si 1,93%Fe)

TUGAS AKHIR. BIDANG TEKNIK PRODUKSI DAN PEMBENTUKAN MATERIAL PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MnCl2.H2O TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA 7075

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN ABU SERBUK KAYU TERHADAP KARAKTERISTIK PASIR CETAK DAN CACAT POROSITAS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM 6061 SIDANG TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

Jurnal Teknik Mesin UMY 1

PENGARUH PARAMETER STIR CASTING TERHADAP SIFAT MEKANIK ALUMUNIUM MATRIX COMPOSITE (AMC)

ADC 12 SEBAGAI MATERIAL SEPATU REM MENGGUNAKAN PENGECORAN HIGH PRESSURE DIE CASTING DENGAN VARIASI TEMPERATUR PENUANGAN

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN MG PADA KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM REMELTING

PENGARUH PERSENTASE BERAT SERBUK SiC TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN IMPAK PADA KOMPOSIT AlSiMgTiB-SiC PRODUK HPDC

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM A 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

PENGARUH VARIABEL KOMPAKSI TERHADAP MODULUS ELASTISITAS KOMPOSIT Al/SiC p DENGAN PERMUKAAN PARTIKEL SiC TERLAPISI ZnO

Simposium Nasional RAPI XI FT UMS 2012 ISSN :

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Modulus Cor Riser Terhadap Cacat Penyusutan Pada Produk Paduan Al-Si

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Tekanan, Temperatur Die Pada Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Berbasis Material Piston Bekas

Studi Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Sifat Mekanis Pada Pengecoran Paduan Al-4,3%Zn Alloy

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN CU PADA MATRIKS KOMPOSIT ALUMINIUM REMELTING

BAB I PENDAHULUAN. walaupun harga produk luar jauh lebih mahal dari pada produk lokal. yang menjadi bahan baku utama dari komponen otomotif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN

Transkripsi:

Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun 201 4 ISBN: 978-602-1180-04-4 KAJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL KOMPOSIT DENGAN MATRIK AlSiMg DIPERKUAT DENGAN SERBUK SiC Bayu Setiadi 1*, Sulardjaka 2 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto SH, Tembalang, Semarang 50275 * Email: bayu.setiadi94@yahoo.com Abstrak Material komposit merupakan jenis material yang banyak dikembangkan saat ini. Jenis komposit yang banyak diteliti adalah komposit berjenis MMC (metal matrix composite). MMC (metal matrix composite) merupakan komposit bermatrik logam, dalam hal ini alumunium merupakan bahan utama matrik yang digunakan dan SiC merupakan bahan yang dipergunakan sebagai penguat.aluminium merupakan salah satu logam yang banyak digunakan dalam industri saat ini.aluminium memiliki sifat ringan, tahan terhadap korosi dan mudah dibentuk.namun aluminium memiliki kekuatan dan kekerasan yang rendah. Dan SiC merupakan jenis bahan keramik yang kelebihanya yaitu dapat berikatan dengan alumuium dan tidak menyebabkan oksidasi pada logam alumunium.penambahan Mg 1 % diharapkan dapat menambah wettability. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti sifat fisis dan mekanis material komposit dengan matrik Al7Si diperkuat SiC dengan variasi 0 %,5 %,7,5 % dan 10 %. Untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis dilakukan pengujian yaitu, uji densitas dan porositas, uji kekerasan, uji bending, dan uji mikrografi. Perhitungan porositas menunjukkan nilai porositas tertinggi pada variasi SiC 10 % yaitu 1,532 %. Hasil uji kekerasan menunjukkan kekerasan tertinggi pada variasi 10 % sebesar 75, 16 HRB. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sifat mekanis meningkat seiring dengan penambahan SiC. Kata kunci :Metal Matrix Composite,, Stir Casting, Wetabilitty, Alumunium(Al356),SiC 1. PENDAHULUAN Material komposit merupakan kombinasi dua atau lebih material yang berbeda, dengan syarat adanya ikatan permukaan antara kedua material tersebut. Komposit tidak hanya digunakan untuk sifat struktural tetapi dapat juga dimanfaatkan untuk berbagai sifat yang lainnya seperti listrik, panas, atau material- material yang memperhatikan aspek lingkungan. Komposit pada umumnya diklasifikasikan menjadi 2 bagian yang berbeda, dimana fasa kontinyu disebut matrik, dan fasa diskontinyu disebut sebagai penguat(surdia dan Shinroku,1995). Pengkajian material komposit sekarang ini banyak dilakukan, diantaranya adalah komposit dengan basis material matrik Alumunium dan penguat material keramik. Komposit AlSiMg-SiC dilakukan pengkajian dan pengembanganya karena memiliki beberapa sifat keunggulan dari segi sifat mekanik dan sifat fisisnya. Komposit AlSiMg-SiC ini dibuat dengan menggunakan metode stir casting. stir casting merupakan suatu proses penting dari produk komposit dimana material bahan penguat digabungkan dalam cairan logam dengan cara pengadukan, Pengadukan dilakukan dalam keadaan semisolid. Tujuan dari proses ini adalah agar bahan penguat tersebut tersebar secara merata di logam tersebut sehingga campuran logam cair tersebut menjadi homogeny (Soe dan Kang,1995). Hasil dari pengecoran komposit dilakukan beberapa pengujian sifat fisis dan mekanis diantaranya uji densitas,uji porositas,uji kekerasan dan pengujian bending. Dari pengujian sifat fisik dan mekanik yang dilakukan, diharapkan dapat meneliti dan mengetahui pengaruh perbedaan persentase berat penguat SiC dengan variasi 0 %,5 %,7,5 % dan 10 % terhadap matrik AlSiMg. 2. PEMILIHAN MATERIAL 2.1 Alumunium Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahan korosi yang sangat baik karena pada permukaannya terhadap suatu lapisan oksida yang melindungi logam dari korosi.aluminium tahan terhadap korosi karena fenomena pasivasi. Pasivasi adalah pembentukan lapisan pelindung akibat reaksi logam terhadap komponen udara sehingga lapisan tersebut melindungi 153

Prosiding SNATIF Ke -1 Tahun 201 4 ISBN: 978-602-1180-04-4 lapisan dalam logam dari korosi. Hal tersebut dapat terjadi karena permukaan aluminium mampu membentuk lapisan alumina (Al 2 O 3 ) bila bereaksi dengan oksigendan hantaran listriknya cukup baik sekitar 3,2 kali daya hantar listrik besi. Berat jenis aluminium 2,643 kg/m3 cukup ringan dibandingkan logam lain (Utama,2009).Alumunium yang digunakan adalah jenis Al356 berbentuk ingot yang diproduksi oleh PT PINJAYA LOGAM dengan komposisi kimia(%) sebagaimana tercantum pada tabel 1. Tabel 1. Komposisi kimia alumunium Al356 A S F C M M Z N C l I e u n g n i r 9 7 0 0 0 0 0 0 0 2.39.26.147.02.008.07.002.004.004 2.2 Mg dan wettability Magnesium merupakan logam yang ringan, putih keperak-perakan dan cukup kuat, Magnesium sifatnya sepertiga lebih ringan dibanding aluminium yaitu 1,74 gr/cm 3. Magnesium mudah terurai di udara, dan magnesium yang terbelah-belah secara halus dapat dengan mudah terbakar di udara dan mengeluarkan api putih.dalam pembuatan komposit ini menggunakan penambahan unsur Mg, walaupun unsure Mg mudah terbakar setidaknya berfungsi meningkatkan wettability matrik terhadap partikel SiC. Wettability merupakan kemampuan suatu cairan untuk membasahi seluruh permukaan zat padat, sehingga matrik mampu membasahi partikel SIC dan berdampak meningkatnya sifat mekanis yang dihasilkan (Pech chanul dan Makhlouf, 2000).Magnesium yang digunakan dalam pembuatan material komposit ini mempuinyai komposisi kimia (%) sebagaimana tercntum pada tabel 2. Tabel 2. Komposisi kimia Magnesium Bahan A S F M M l l i e g n ainya Mg(pad 0 0 0 9 0 0 atan),022,013,003 9,93,012,02 2.3 Partikel Serbuk SiC Pembuatan komposit AlSiMg ini menggunakan bahan penguat serbuk SiC. Silikon karbida dengan formula SiC tergolong salah satu jenis material keramik non oksida. SiC membentuk struktur tetrahedral dari ikatan atom karbon C dan atom Si. Material ini tergolong material yang sangat keras dan tahan terhadap abrasive. Serbuk keramik SiC ada dua macam, dapat dibagi berdasarkan bentuknya, yaitu: partikulat dan serabut (whiskers).senyawa SiC memiliki keunggulan diantara logam keramik yang lain yaitu mudah berikatan dan tidak menyebabkan oksidasi pada logam Al(Potter TB,1990). 3. METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan komposit AlSiMg yang diperkuat dengan serbuk SiC ini menggunakan metode stircasting.stircasting merupakan suatu proses penting dari produk komposit dimana material bahan penguat digabungkan dalam cairan logam dengan cara pengadukan. Dalam penelitian material komposit AlSiMg-SiC ini mengacu pada diagram alir sebagaimana tercantum pada gambar 1. 154

Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun 201 4 ISBN: 978-602-1180-04-4 Gambar 1.Diagram alir Penelitian Sebelumnya dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan diantaranya adalah Al356,magnesium,SiC dan alat stir casting. Kemudian dilakukan penimbangan pada masingmasing bahan dengan variasi SiC 0 %, 5 %, 7,5 % dan 10 % dan penambahan Mg 1% untuk masing-masing variasi. Penimbangan dilakukan dengan massa total bahan komposit 1000 gr, sehingga diperoleh berat SiC sebagaimana tercantum pada tabel 3. Tabel 3.Massa bahan dalam pembuatan komposit AlSiMg - SiC 0% AlSiMg - SiC 5 % AlSiMg - SiC 7.5 % AlSiMg-SiC 10 % AlSi 990 gram AlSi 940.5 gram AlSi 915.75 gram AlSi 891 gram Mg 10 gram Mg 9.5 gram Mg 9.25 gram Mg 9 gram SiC 0 gram SiC 50 gram SiC 75 gram SiC 100 gram Serbuk SiC dipanaskan 500 o selama 10 menit dengan tujuan agar lapisan oksida yang terdapat pada SiC, sehingga pada saat peleburan bersama matrik SiC dapat tercampur.kemudian dilakukan pemanasan pada cetakan 200 o dengan tujuan untuk menurunkan gradien temperatur saat penuangan logam cair ke cetakan sehingga dapat mengurangi besarnya porositas yang terjadi pada produk cor komposit AlSiMg-SiC.Pada saat pencampuran SiC ke matrik AlSiMg dilakukan pada keadaan semisolid karena saat kondisi semi solid SiC mampu bercampur dengan matrik AlSiMg. Pada kondisi semisolid ini temperature yang bekerja sekitar 550 o C, disaat setelah SiC bercampur dengan SiC kemudian suhunya ditingkatkan sampai keadaan cair kemudian diaduk menggunakan alat stircasting.berikutnya pada suhu 850 o C logam cair komposit AlSiMg-SiC dituangkan kedalam 155

Prosiding SNATIF Ke -1 Tahun 201 4 ISBN: 978-602-1180-04-4 cetakan.berikut alatyang kami gunakan dan hasil coran yang kami hasilkan sebagaimana tercantum pada gambar 2. (a) (b) Gambar 2. (a)hasil pengecoran (b) mesin stir casting Kemudian hasil pengecoran dilepaskan dari cetakan. Setelah itu bahan dipotong sesuai dengan ukuran spesimen pengujian. Pada pengujian densitas spesimen dipotong dengan ukuran 2cmx2cmx 2cmm. Pengukuran densitas aktual menggunakan alat density meter.pengujian densitas dilakukan berdasarkan hukum Archimedes dengan cara menimbanng sampel uji di udara dan didalam air. Untuk menghitung nilai densitas aktual dan densitas teoritis menggunakan persamaan sebagai berikut : Densitas Aktual keterangan : m : densitas aktual (gram/cm 3 ) m s : massa sampel kering (gram) m g : massa sampel yang digantung di dalam air (gram) H 2 O : massa jenis air = 1 gram/cm 3 Densitas teoritis (2) keterangan : th : densitas teoritis (gram/cm 3 ) Al : densitas Al (gram/cm 3 ) SiC : densitas SiC(gram/cm 3 ) V Al : fraksi massa Al (gram) : fraksi massa SiC (gram) V SiC dimana ρ adalah masa jenis teoritis masing-masing bahan. Harga densitas aktual (ρ actual ) kemudian dibandingkan dengan densitas teoritis untuk mendapatkan data homogenitas hasil coran komposit. Kemudian dari data densitas dilakukan perhitungan nilai porositas dari hasil pengecoran, dengan persamaan sebagai berikut : (3) dimana P adalah porositas dari hasil pengecoran. Uji kekerasan Rockwel B (HRB) berpedoman pada standar ASTM E18-11.Pada pengujian ini spesimen dipotong dengan ukuran 2cm x 2cm x 2cm. Alat yang digunakan adalah alat uji kekerasan Rockwell HR-150A. Posisi bagian specimen terletak pada atas, tengah dan bawah sebelah kanan hasil coran. Spesimen yang sudah dipotong kemudian dihaluskan permukaannya dengan mesin amplas untuk meratakan permukaan specimen kmeudian diuji kekerasannya dengan melakukan 3 kali indentasi untuk tiap spesimennya. Pada pengujian struktur mikro menggunakan alat mikroskop optik Olympus dengan perbesaran 200x. Spesimen dipotong dengan dimensi 2cm x 2cm x 2 cm. Kemudian dilakukan (1) 156

Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun 201 4 ISBN: 978-602-1180-04-4 pemolesan permukaan dengan mesin poles menggunakan amplas nomor 80 hingga 2000 serta autosol. Pengetsaan dilakukan dengan cairan 1,5ml NaOH3, 2,5ml HCl, 1ml HF dan 95ml H2O. Pada pengujian bending menggunakan tipe four point bending. Pengujian ini berpedoman pada standard ASTM C1161. Pengujian bending ini dilengkapi dengan software IMADA, sehingga diketahui grafik dan besarnya gaya yang membebani dari specimen. Spesimen yang di uji berukuran 50 mm x 4 mm x 3 mm. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Densitas dan Porositas Hasil pengujian densitas dan perhitungan porositas dari AMC dengan matriks AlSiMg yang diperkuat partikel SiC ditunjukkan pada gambar 3. Gambar 3.Grafik hubungan densitas teoritis dan actual terhadap persentase SiC Berdasarkan grafik pada gambar 3, nilai densitas teoritis dengan penambahan SIC besarnya densitas semakin bertambah tetapi pada persentase 10 % untuk densitas aktualnya mengalami penurunan. pada spesimen dengan persentase SiC 5 % dan 7,5 % menunjukan nilai yang yaitu sebesar 2,653 gr/cm 3 dan 2,667 gr/cm 3, sedangkan pada specimen persentase SiC 10 % sebesar 2,656 gr/cm 3. Pada persentase 5 % dan 7,5 % menunjukan kenaikan nilai densitas dan pada persentase 10 % mengalami penurunan densitas.hal ini terlihat dengan membandingkan grafik porositas,pada saat 10 % porositasnya tertinggi yaitu 1,532, sehingga terlihat apabila porositasnya tinggi maka nilai densitasnya rendah Pada data diatas menunjukan trend kenaikan densitas yang seiring dengan meningkatnya meningkatnya persentase SiC. Gambar 4.Grafik hubungan antara porositas terhadap persentase SiC Nilai porositas semakin meningkat dengan bertambahnya SiC. Besarnya porositas yang terbentuk pada spesimen sangat mempengaruhi sifat mekanis specimen tersebut.pada data besarnya porositas pada specimen dengan persentase SiC 0 % ke 5 % bagian atas menunjukan kenaikan 157

Prosiding SNATIF Ke -1 Tahun 201 4 ISBN: 978-602-1180-04-4 besaran porositas, tetapi mengalami penurunan pada persentase 5 ke 7,5 %. Pada data diatas menunjukan trend kenaikan porositas yang seiring dengan meningkatnya persentase SiC, walaupun terjadi penurunan pada variasi 5 % ke 7,5%. 4.2 Kekerasan Dalam pengujian kekerasan dengan mengguakan Rockwell Hardness 150 A diperoleh hasil data grafik sebagaimana terterapada gambar 5. Gambar 5.Hubungan antara kekerasan dengan persentase SiC Data menunjukan nilai kekerasan meningkat seiring dengan meningkatnya persentase SiC. Pada persentase 10 % menunjukkan nilai kekerasan yang paling tinggi yaitu sebesar 75,16 skala HRB dan paling rendah pada variasi SiC 5 % sebesar 71,27 HRB. 4.3 Pengujian Bending Pengujian bending dilakukan dengan menggunakan tipe four point bending dan software IMADA sehingga diperoleh data sebagaimana tercantum pada gambar 6. Gambar 6.Hubungan antara tegangan dengan persentase SiC Pada grafik terlihat bahwa tanpa penambahan SiC tegangan yang dihasilkan sebesar 277,306 Mpa,pada variasi 5 % nilai tegangan sebesar (σ) = 289,694 Mpa, pada variasi SiC 7,5 % sebesar (σ) = 343,167 dan pada variasi 10 % sebesar (σ) = 351,444.Mpa. 4.4 Pengujian Mikrografi Pengujian struktur mikro dilakukan bertujuan untuk mengetahui batas butir dan persebaran SiC dalam komposit AlSiMg-SiC.Dalam pengujian mikro ini menggunakan mikroskop merk Olympus.Berikut hasil gambar dari pengujian mikro untuk masing masing variasi SiC sebagaimana tercantum pada gambar 7. 158

Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun 201 4 ISBN: 978-602-1180-04-4 (a) (b) (a) (b) (c) (d) Gambar 7. Skestsa struktur mikro komposit dengan variasi SiC 0%,5%,7,5% dan 10 % Terlihat dalam gambar struktur mikro diatas terlihat bahwa semakin bertambahnya SiC batas butir antara SiC dan matrik AlSiMg rapat mulai dari variasi SiC 0 %, 5 %, 7,5 % dan 10 %. Sehingga batas butir yang semakin rapat berdampak pada kekerasan pada material komposit AlSiMg- SiC meningkat dan sebaliknya.pengaruh penambahan unsur Mg sebesar 1 % juga berpengaruh terhadap wettability dari matrik, yaitu mampu membasahi partikel penguat yang berupa SiC.Dari strukutr mikro terlihat bahwa SiC dapat menyatu dengan matrik AlSiMg dikarenakan pengaruh wettability unsur Mg berpengaruh pada matrik. Dari gambar struktur mikro (a) diketahui batas butirnya tidak rapat sehingga kekuatanya lebih rendah dibanding (b),(c) dan (d).tetapi dilihat dari gambar diatas terlihat bahwa SiC tersebar secara merata sehingga diperoleh homogenitas dapat tercapai. 5. KESIMPULAN Dari data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan pengujian densitas dan porositas, pengujian kekerasan,pengujian bending, serta pengujian struktur mikro didapatkan beberapa keimpulan yaitu: (1) Kekerasan komposit bermatriks AlSiMg akan meningkat seiring dengan peningkatan kadar penambahan SiC 5% dengan kekerasan tertinggi sebesar 75,15 HRB. (2) Porositas akan meningkat seiring dengan peningkatan kadar SiC dalam matriks AlSiMg dengan porositas tertinggi 1,532 % (3) Dengan penambahan 1% Mg mampu meningkatkan wettability matriks aluminium terhadap partikel SiC, kekerasan meningkat, dan porositas kecil. (4) Kekuatan bending semakin meningkat seiring dengan peningkatan kadar penambahan SIC dengan kekuatan tertinggi sebesar 351,444 Mpa. DAFTAR PUSTAKA Potter. T.B., 1990, Shafer Engineering Properties of Carbida, Engineered Material Hand Book, vol 4, Ceramics and Glasess, Heather, L. F. and Nikki, W. D., ed, TheMaterial Information Society 159

Prosiding SNATIF Ke -1 Tahun 201 4 ISBN: 978-602-1180-04-4 Pech-Canul M.I., Katz R.N., dan Makhlouf M.M., Optimum Parameters for Wetting Silicon Carbide by Aluminum Alloys. 2000. Metallurgical and Materials Transaction A Vol. 31, Issue 2, pp. 565-573 Soe,Y.H., Kang, C.G., (1995), The Effect of Aplied Pressure on Particle Dispersion Characteristic and Mechanical Properties in Melt Stiring Squeeze Cast SiC/Al Composites, J. Mater Process, Technol, 55, pp.370-379 Surdia, T., Shinroku S., (1995), Pengetahuan Bahan Teknik, Jakarta: Pradnya Paramita Utama. (2009), Tugas Akhir : Pengaruh Penambahan Cu (1 %, 3 %, dan 5%) Pada Aluminium Dengan Solution Heat Treatment Dan Natural Aging Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis, Surakarta: UMS 160