BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman sayuran yang sudah dikenal sejak dahulu. Peranannya yang penting

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Tanaman Tembakau. daun tanaman dari daun tanaman dari genus Nicotiana. Selain dikonsumsi,

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sawi

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman sayuran buah termasuk Famili

TINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan suatu komoditas hortikultura yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani Tanaman Sorgum. Berdasarkan klasifikasi botaninya, Sorghum bicolor (L.) Moench termasuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis (Zea mays Saccharata) merupakan salah satu jenis tanaman yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tebu ( Saccharum officinarum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang

PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

VII. KEHARAAN DAN PEMUPUKAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

PENYERAPAN UNSUR HARA OLEH AKAR DAN DAUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Unsur Hara Penyusun Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI-10 Evaluasi Kesuburan Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sudah sejak lama diketahui orang. Tanaman tomat (Lycopersium. dan termasuk ke dalam golongan tanaman berbunga (angiospermai).

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN. Tanaman penutup tanah atau yang biasa disebut LCC (Legume Cover

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Serapan Hara

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

Pola Pemupukan dan Pemulsaan pada Budidaya Sawi Etnik Toraja di Pulau Tarakan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman sayuran yang sudah dikenal sejak dahulu. Peranannya yang penting dalam pemenuhan gizi masyarakat sudah sejak lama diketahui orang. Tanaman tomat (Lycopersium escuslentum Mill) adalah tumbuhan setahun, berbentuk perdu atau semak dan termasuk ke dalam golongan tanaman berbunga (angiospermai). Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonnae (berkeping dua). Secara lengkap ahli-ahli botani mengklasifikasikan tanaman tomat secara sistemik sebagai berikut (Tugiyono, 2005). Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae (berkeping dua) Ordo : Tubiflorae Famili : Solanaceae (berbunga seperti terompet) Genus : Solanum (Lycopersicum) Species : Lycopersicum esculentum Mill Batang tomat walaupun tidak sekeras tanaman tahunan, tetapi cukup kuat. Warna batang hijau dan berbentuk persegi empat sampai bulat. Pada permukaan batangnya banyak ditumbuhi rambut halus terutama dibagian berwarna hijau. Diantara rambut-rambut tersebut terdapat rambut kelenjar. Pada bagian bukubukunya terjadi penebalan dan kadang-kadang pada buku bagian bawah terdapat akar-akar pendek. Jika dibiarkan (tidak dipangkas) tanaman tomat akan mempunyai banyak cabang yang menyebar rata. Sebagaimana tanaman dikotil lainnya, tanaman tomat berakar samping yang menjalar ke tanah. Daunnya mudah dikenali karena mempunyai bentuk yang khas, yaitu berbentuk oval, bergerigi, dan mempunyai celah yang menyirip. Daunnya merupakan Dibagian bawah terdapat 5 buah kelopak bunga yang berwarna hijau. Buah tomat yang masih muda biasanya terasa getir dan berbau tidak enak karena mengandung lycopersicin yang berupa lendir dan dikeluarkan 2-9 kantong lendir.

Ketika buahnya semakin matang, lycopersicin lambat laun hilang sendiri sehingga baunya hilang dan rasanyapun jadi enak, asam-asam manis ( Trisnawaty dan Setiawan, 1993 ). B. Syarat Tumbuh Tanaman tomat merupakan tanaman yang dapat tumbuh di semua tempat, dari dataran rendah sampai tinggi (pegunungan). Tanaman tomat tomat tidak menyukai tanah yang tergenang air atau becek. Tanah yang keadaannya demikian menyebabkan akar tomat mudah busuk dan tidak mampu mengisap zat-zat hara dari dalam tanah karena sirkulasi udara dalam tanah disekitar akar tomat kurang baik. Akibatnya tanaman akan mati. Untuk pertumbuhannya yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang gembur, kadar keasaman (ph) antara 5-6, tanah sedikit mengandung pasir, dan banyak mengandung humus serta pengairan yang teratur dan cukup mulai tanaman mulai dapat dipanen. Bagi tanaman genjah dan yang dikehendaki cepat panen, tanah liat berpasir akan lebih baik. Suhu yang terbaik bagi pertumbuhan tomat adalah 23 0 C pada siang hari dan 17 0 C pada malam hari. Selisihnya adalah adalah 6 0 C. Suhu yang inggi dapat menyebakan panyakit daun berkembang, sedangkan kelembapan yang relatif rendah dapat mengganggu pembentukan buah. Pembentukan buah sangat ditentukan oleh faktor suhu malam hari. Pengalaman di berbagai negara membuktikkan bahwa suhu yang terlalu tinggi di waktu malam menyebabkan tanaman tomat tidak dapat membentuk bunga sama sekali, sedangkan pada suhu kurang dari 10 0 C tepung sari menjadi lemah tumbuhnya dan banyak tepung sari yang mati, akibat hanya sedikit saja yang terjadi pembuahan (Tugiyono, 2005). C. Pertumbuhan Tanaman Tomat Pada umumnya, pertumbuhan tanaman dapat diartikan dengan pertambahan ukuran. Karena organisme multisel tumbuh dari zigot, pertambahan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan (Elviana, 2008). Pertumbuhan tanaman

dipengaruhi oleh 6 faktor lingkungan, yaitu (1) cahaya, (2) bantuan mekanik, (3) suhu, (4) udara, (5) air, (6) dan unsur hara (Subhan et.,al, 2009). Tanaman tomat diperbanyak dengan biji. Salah satu pendukung keberhasilan produksi tomat adalah awal dari pertumbuhannya, yaitu biji atau benihnya (Trisnawati dan A. Setiawan, 1993). Budidaya tomat dapat dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu (1) fase persemaian (0-30 hari setelah semai), (2) fase fase tanam (0-15 hst), (3) fase vegetatif (15-30 hst), (4) fase generatif (30-80 hst), (5) fase panen dan pasca panen (80-130 hst) (Teknis Budidaya, 2010). Tanaman tomat sangat membutuhkan sinar matahari yang penuh sepanjang hari untuk produksi yang menguntungkan, tetapi sinar matahari yang terik tidak disukainya. Daerah dengan kondisi demikian memungkinkan tanaman mudah terserang penyakit cendawan busuk daun Phytophtora infestans dan sebagainya. Angin kering dan udara panas kurang baik bagi pertumbuhannya karena sering menyebabkan kerontokan bunga. Suhu yang paling ideal untuk perkecembahan benih tomat adalah 25-300C. Sementara itu, suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat 24-280C. Jika suhunya rendah maka pertumbuhannya akan rendah terhambat. Demikian juga pertumbuhan dan perkembangan bunga dan buahnya yang kurang sempurna (Tugiyono, 2005). D. Pupuk dan Pemupukan Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisisk, kimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pupuk adalah bahan organik atau anorganik, alami atau sintetis yang menyuplai tanaman dengan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman sebab unsur hara yang terdapat dalam tanah tidak bisa diandalkan untuk memacu pertumbuhan tanaman tomat secara optimal, terutama pada penanaman sistem intensif. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman meliputi unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah relatif besar dibandingkan dengan unsur hara lainnya. Contoh unsur hara makro adalah seperti nitrogen (N), posfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). Sementara itu, pengertian unsur

hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi fungsinya sangat penting dan tidak tergantikan. Contoh unsur hara mikro antara lain besi (Fe), seng (Zn), tembaga (Cu), mangan (Mn), boron (B), molybdenum (Mo), dan khlor (Cl). Tomat merupakan salah satu komoditas sayuran penting dan sangat potensial untuk dikembangkan. Untuk mencapai hasil yang tinggi, selain dengan menggunakan varietas tahan terhadap hama dan penyakit juga perlu diperhatikan teknik budidaya yang tepat dan benar. Tanaman tomat memerlukan unsur hara makro N, P, K, Ca, dan Mg serta unsur hara mikro Mn, Zn, dan B (Koswara, 2006). Dalam upaya untuk mencapai teknik budidaya yang tepat dapat dilakukan melalui pemupukan yang baik dan benar, yakni pemberian pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman tersebut. a. Pupuk Nitrogen (N) Dalam sistem pertanian, nitrogen merupakan komponen dasar dalam sintesis protein. Nitrogen terdapat dalam protoplasma sel tanaman yang diperlukan untuk semua proses pertumbuhan dan merupakan bagian dari klorofil. Klorofil bertanggung jawab dalam konversi energi matahari menjadi energi yang dapat digunakan dalam proses fotosintesis. Nitrogen mempengaruhi warna hijau pada tanaman dan berperan sangat penting pada pembentukan protoplasma. Oleh karena itu, nitrogen merupakan komponen yang sangat penting terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Nitrogen di dalam tanaman dikonversi menjadi asam amino, bahan untuk pembentukan protein. Protein kemudian digunakan untuk pembentukan protoplasma. Oleh karena itu, nitrogen dikenal sebagai penyusun struktul sel tanaman dan berperan penting dalam pembelahan sel dan pertumbuhan tanaman. Selain itu, nitrogen penting untuk reaksi enzimatik pada tanaman, karena semua enzim tanaman adalah protein. Nitrogen juga penting sebagai komponen beberapa vitamin, seperti biotin, tiamin, niasin dan riboflavin (Subhan et.al., 2009). Salah satu pupuk yang mengandung unsur hara N, yakni pupuk urea. Urea merupakan pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 (ammonia) dengan CO2. Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan ikatan hasil tambang

minyak bumi. Kandungan N total berkisar antara 45-46 %. Pupuk Urea sangat mudah larut dalam air, nitrogen dalam bentuk amida pada umumnya terdapat dalam pupuk Urea mudah larut dalam air. Dalam tanah amida segera berubah menjadi ammonium karbonat. Karena memiliki konversi (perubahan) tersebut nitrogen mudah hilang tercuci. Pupuk Urea juga memiliki sifat higroskopis, sudah mulai menarik uap air pada kelembaban nisbi udara 73 %. Pengaruhnya terhadap tanah yaitu bila diberikan pada lahan yang miskin hara akan berubah ke wujud atau bahan awalnya yaitu ammonia dan karbondioksida yang mudah tercuci oleh air hujan atau irigasi dan mudah terbakar sinar matahari. Pengaruhnya bagi tanaman yaitu sangat penting dalam pertumbuhan awal karena pada urea terdapat kandungan N yang tinggi. Hasil penelitian Mulyati et.,al, (2007), mengenai pemberian pupuk urea dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan serapan N, menunjukkan bahwa pemberian pupuk N yang berasal dari urea dengan dosis 125 kg ha -1 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tinggi tanaman tomat pada umur 7 hst, 14 hst, 21 hst dan kadar N-jaringan tanaman, tetapi peningkatan takaran menjadi 250 kg ha -1 urea sama sekali tidak memberikan tambahan bobot berangkasan kering, sedangkan pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 14 hst dan 21 hst, bobot kering tanaman, serapan N. Urea merupakan pupuk N yang mudah larut dan tersedia bagi tanaman, sedangkan pupuk kandang ayam masih mengalami proses perubahan bentuk dari N-organik menjadi N anorganik melalui proses aminasi, amonifikasi dan nitrifikasi terlebih dahulu. Pupuk nitrogen umumnya sangat mobil dalam tanah, sehingga dalam pemupukan nitrogen perlu memperhatikan berbagai faktor. Bila pupuk nitrogen diberikan dalam tanah, maka harus dijaga dalam aplikasinya agar tidak mudah tercuci sebelum diserap oleh tanaman. Kehilangan ini dapat diatasi atau dikurangi dengan memasukkan pupuk ke dalam tanah sekitar 5 cm dan menutupinya dengan tanah.

Fungsi nitrogen, yaitu : (1) meningkatkan pertumbuhan tanaman, (2) kadar protein dalam tanah, (3) meningkatkan tanaman penghasil dedaunan seperti sayuran dan rerumputan ternak, (4) dan meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme dalam tanah. Sumber-sumber nitrogen antara lain : (1) bersumber dari pupuk buatan pabrik seperti urea, ZA, dan Amonium sulfat, (2) udara merupakan sumber nitrogen paling besar yang dalam pemanfaatananya oleh tanaman melalui perubahan terlebih dahulu, dalam bentuk amonia dan nitrat yang sampai ke tanah melalui air hujan atau yang di ikat oleh bakteri pengikat nitrogen, (3) sumber nitrogen lainnya pupuk kandang dan bahan-bahan organik lainnya. Gejala kekurangan nitrogen: tanaman tumbuh kurus kerempeng, daun tua berwarna hijau muda, lalu berubah menjadi kekuning-kuningan, jaringan tanaman mengering dan mati, buah kerdil, kecil dan cepat masak lalu rontok. Kelebihan nitrogen menghasilkan tunas muda yang lembek/ lemah dan vegetatif, kurang menghasilkan biji dan biji-bijian, memperlambat pemasakan/penuaan buah dan biji-bijian, mengasamkan reaksi tanah, menurunkan ph tanah, dan merugikan tanaman, sebab akan mengikat unsur hara lain, sehingga akan sulit diserap tanaman, pemupukan jadi kurang efektif dan tidak efisien. b. Pupuk Kalium (K) Kalium adalah unsur hara esensial untuk semua makhluk hidup. Tanaman mengandung kurang lebih sama banyak dengan nitrogen. Pada kebanyakan tanaman, produktifitas tanaman yang tinggi dijumpai bila kandungan kalium melebihi kandungan nitrogen. Kalium merupakan salah satu unsur makro yang penting bagi tanaman, karena unsur ini terlibat langsung dalam proses fisiologis, antara lain, (1) aspek biofisik, kalium berperan dalam pengendalian osmotik dan turgor sel serta stabilitas ph, dan (2) aspek biokimia, kalium berperan dalam aktifitas enzim tanaman pada sintesis karbohidrat dan protein serta meningkatkan translokasi fotosintat ke luar daun (Amisnaipa et.al., 2009). Kalium berperan dalam metabolisme air dalam tanaman, absorpsi hara, pengaturan pernapasan, transpirasi, kerja enzim, dan translokasi karbohidrat, membentuk batang yang lebih kuat, dan sangat berpengaruh terhadap hasil

tanaman baik kuantitas maupun kualitasnya (Subhan et.al., 2009). Tanaman tomat menyerap unsur K dalam jumlah yang banyak berkisar antara 1-5% dari bobot kering tanaman, sementara ketersediaannya dalam larutan tanah umumnya rendah, sehingga defisiensi K sering menjadi kendala dalam peningkatan produksi tanaman tomat. Tanah di daerah yang mempunyai curah hujan tinggi seperti daerah iklim tropis termasuk indonesia umumnya miskin unsur hara K karena dia mudah teruci sehingga tanaman di daera ini sering menunjukkan defisiensi K. Oleh sebab iu, unuk mencukupi kebutuhan K pada tanaman perlu pasokan K melalui pemupukan yang mengandung K seperi pupuk KCl dan K 2 SO 4 dan lainlain (Amisnaipa et.al., 2009). Kalium klorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk pupuk tunggal. Kalium satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utama kalium ialah sebagai aktivator berbagai enzim. Kandungan utama dari endapan tambang kalsium adalah KCl dan sedikit K 2 SO 4. Hal ini disebabkan karena umumnya tercampur dengan bahan lain seperti kotoran, pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil pemurniannya mengandung K 2 O sampai 60 %. Pupuk Kalium (KCl) berfungsi mengurangi efek negative dari pupuk N, memperkuat batang tanaman, serta meningkatkan pembentukan hijau daun dan karbohidrat pada buah dan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Kalium dalam tanah terdapat dalam bentuk mineral dan bentuk ini sukar diserap oleh tanaman. Kalium dapat diserap oleh tanaman setelah mengalami reaksi pembebasan kalium tanah dari mineral, yaitu dalam bentuk kalium karbonat. Kalium diangkut dari akar ke daun melalui batang dan tulang-tulang daun, di bagian tersebut kadar kalium lebih tinggi daripada bagian helai daun. Oleh karena itu gejala kekurangan kalium dimulai dari helai daun. Gejala tersebut mula-mula ditemukan di tepi daun berwarna kekuningan sampai jingga, kemudian coklat, dan mengering. Setelah tepi daun, gejala tersebut akan ke bagian di antara tulang-tulang daun yang ditandai dengan timbulnya bercak-bercak yang berwarna kecoklatan, kemudian tanaman mati. Tanaman yang kekurangan kalium mudah rebah karena batangnya lemah (Subhan et.al., 2009).

Sumber - sumber K adalah beberapa jenis mineral, sisa-sisa tanaman jasad renik, air irigasi serta larutan dalam tanah, dan pupuk buatan. Unsur hara kalium di dalam tanah selain mudah tercuci, tingkat ketersediaanya sangat dipengaruhi oleh ph dan kejenuhan basa. Pada ph rendah dan kejenuhan basa rendah kalium mudah hilang tercuci, pada ph netral dan kejenuhan basa tinggi kalium diikat oleh Ca. Kapasitas tukar kation yang makin besar meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan K, dengan demikian larutan tanah lambat melepaskan K dan menurunkan potensi pencucian. Unsur K diserap tanaman dalam bentuk ion K + dan dapat dijumpai di dalam tanah dalam jumlah yang bervariasi, namun jumlahnya dalam keadaan tersedia bagi tanaman biasanya kecil. K yang ditambahkan ke dalam tanah dalam bentuk garam-garam mudah larut seperti KCl, K 2 SO 4, KNO 3, dan K - Mg - SO 4. Persediaan kalium di dalam tanah dapat berkurang karena tiga hal, yaitu pengambilan kalium oleh tanaman, pencucian kalium oleh air, dan erosi tanah (Mardotilah, 2012). Secara umum fungsi Kalium bagi tanaman, antara lain : (1) Membentuk dan mengangkut karbohidrat, (2) Sebagai katalisator dalam pembentukan protein, (3) Mengatur kegiatan berbagai unsur mineral, (4) Menetralkan reaksi dalam sel terutama dari asam organik, (5) Menaikan pertumbuhan jaringan meristem, (6) Mengatur pergerakan stomata, (7) Memperkuat tegaknya batang sehingga tanaman tidak mudah roboh, (8) Mengaktifkan enzim baik langsung maupun tidak langsung, (9) Meningkatkan kadar karbohidrat dan gula dalam buah, (10) Membuat biji tanaman menjadi lebih berisi dan padat, (11) Meningkatkan kualitas buah karena bentuk, kadar, dan warna yang lebih baik, (12) Membuat tanaman menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit dan Membantu perkembangan akar tanaman. Kekurangan kalium pada tanaman menyebabkan turgor tanaman menjadi berkurang sehingga sel tanaman menjadi lemah.