Asraf Ali Hamidi JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kunci : identifikasi risiko, matriks probabilitasdampak, respon risiko, severity indeks. I. PENDAHULUAN

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA

ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT DI SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

TESIS. Analisa Risiko Proyek Pembangunan Dermaga Multipurpose Teluk Lamong Surabaya Dari Persepsi Kontraktor DISUSUN OLEH : SISWANTO NRP

Analisa Risiko pada Proyek Pembangunan. Underpass di simpang Dewa Ruci Kuta

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA

ANALISIS RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA MULTIPURPOSE TELUK LAMONG SURABAYA DARI PERSEPSI KONTRAKTOR

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

SHELLY ATMA DEVINTA

STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN)

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

Risiko Yang Mempengaruhi Public Private Partnership Pada Proyek Pembangunan Pasar di Surabaya. Carla Widha P

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko pada industri konstruksi di Yogyakarta yaitu : kenaikan harga material.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN BOX CULVERT DI SURABAYA

ANALISIS DAN RESPON RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL KABUPATEN LAMONGAN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982).

Rahmi Dewi Octavia Dosen Pembimbing : Trijoko Wahyu Adi, ST, MT, Ph.D. Farida Rahmawati, ST, MT

BAB III METODE PENELITIAN. tahapan dari perancangan dan model operasional Tugas Akhir ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penyelesaian proyek secara umum sebagai berikut : 2. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan metode mean ( ratarata

TESIS BAB 1 PENDAHULUAN DIDIK SURYAMIHARJA.S. MABUI LATAR BELAKANG ANALISIS RISIKO PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN DI JAYAPURA

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur

BAB V PENUTUP. risiko berdasarkan saran yang diperoleh oleh pakar.

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS INDONESIA 2009 KUESIONER PAKAR

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jadwal pekerjaan sebelum pelaksanaan proyek konstruksi yang dimaksudkan

BAB II LANDASAN TEORI. masalah mengenai cara untuk mengestimasi biaya proyek sehingga harga yang keluar

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA MULTIPURPOSE TELUK LAMONG SURABAYA DARI PERSEPSI KONTRAKTOR

ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS (Pembengkakan Biaya ) PADA PROYEK- PROYEK PT.MECO INOXPRIMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimulai, dan kapan harus diselesaikan. Setiap pelaksanaan proyek konstruksi

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN...

KAJIAN MENGENAI PERUBAHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DALAM KONTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu.

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA KEC. KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG MASALAH

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM DINAMIK

Lampiran 1 : KUESIONER REDUKSI VARIABEL PENELITIAN

ANALISIS NILAI RESIKO PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN QUALITATIVE RISK ANALYSIS. Yunita A. Messah *) ABSTRAK

PENENTUAN SKALA PRIORITAS RISIKO PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN AFIAT DESA KANIGORO KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG

ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada

Analisa Earned Value pada Proyek Pembangunan Vimala Hills Villa dan Resort Bogor

BAB III METODE PENELITIAN

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 2008, dari: 1 Mengurai Kemacetan Lalu Lintas Ibu Kota, Kompas, 16 Desember 2004.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PADA PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN DI KABUPATEN MOROWALI

BAB III METODE PENELITIAN

PRESENTASI UJIAN TESIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI DI PT. NEWMONT NUSA TENGGARA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri konstruksi berhubungan erat dengan pelaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA. Hamzah,Muzadir Analisis Faktor Penyebab Keterlambata Penyelesaian Proyek Konstruksi. Jakarta.Uni. Bung Hatta.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMERINTAHAN DI KOTA KUPANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RISIKO INVESTASI PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA- BANDUNG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya.

FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA OUTSOURCING/TENAGA KONTRAK YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU DALAM PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi

Transkripsi:

IDENTIFIKASI DAN RESPON RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PENGHUBUNG TERMINAL MULTIPURPOSE TELUK LAMONG PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA PAKET C DARI PERSEPSI KONTRAKTOR Asraf Ali Hamidi 3106 100 716 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

LATAR BELAKANG Proyek pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong Surabaya merupakan proyek pemerintah yang berskala besar dengan nilai mencapai Rp. 2,2 Triliun. Pengerjaan proyek pembangunan terminal multipurpose Teluk Lamong Surabaya dibagi menjadi lima paket, salah satunya adalah paket C yang merupakan pengerjaan jembatan penghubung yang di kerjakan oleh PT. Nindya Karya. Adapun nilai kontraknya adalah sebesar Rp. 268 Milyar. Mengingat proyeknya yang berskala besar maka risiko yang mungkin terjadi akan besar pula yang bisa berdampak pada proses pengerjaan baik dari segi waktu maupun biaya.

RUMUSAN MASALAH Apa saja risiko yang paling signifikan terhadap aspek waktu dan biaya pada Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung Terminal Multipurpose Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Paket C. Bagaimana respon terhadap risiko yang paling signifikan terhadap aspek waktu dan biaya pada proyek Pembangunan Jembatan Penghubung Terminal Multipurpose Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Paket C.

TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui apa saja risiko yang paling signifikan terhadap aspek waktu dan biaya pada proyek Pembangunan Jembatan Penghubung Terminal Multipurpose Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Paket C. Untuk mengetahui respon risiko dari risiko yang paling signifikan terhadap proyek Pembangunan Jembatan Penghubung Terminal Multipurpose Teluk Lamong Pelabuhan tanjung Perak Surabaya Paket C.

BATASAN MASALAH Identifikasi risiko dilakukan pada tahap konstruksi pembangunan Jembatan Penghubung Terminal Multipurpose Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Paket C. Analisa dan pengelolaan hasil identifikasi risiko dilakukan terhadap risiko yang terjadi pada proyek Pembangunan Jembatan Penghubung Terminal Multipurpose Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Paket C. Analisa dan pengelolaan hasil identifikasi risiko dilakukan terhadap risiko yang paling signifikan dan berdampak paling besar dari sudut pandang kontraktor yaitu PT. Nindya Karya.

Identifikasi Risiko No Variabel Risiko Sumber Kepustakaan A Kontraktual 1 Ketidakjelasan pasal-pasal dalam kontrak Soeharto, 2002 2 Pasal-pasal yang kurang lengkap Soeharto, 2002 3 Dokumen-doku men yang tidak lengkap PMI, 2004 4 Keterlambatan pembayaran oleh owner Djojosoedarso, 2003 5 Pemutusan kerja sepihak oleh owner Soeharto, 2002 6 Perselisihan antar owner dan kontraktor Soeharto, 2002 B Risiko Alam dan Situasi 7 Cuaca ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir) Siswanto, 2012 8 Kebakaran Djojosoedarso, 2003 9 Gempa bumi Soeharto, 2002 10 Pemogokan Siswanto, 2012 11 Perang Soemarno, 2007 12 Demonstrasi/huru-hara Djojosoedarso, 2003 C Risiko Pasar dan Operasional 13 Ketidakstabilan moneter Soeharto, 2002 14 Tingkat suku bunga yang tinggi PMI, 2004 15 Inflasi/ penurunan nilai mata uang PMI, 2004 16 Kerusakan selama masa pemeliharaan PMI, 2004 D Risiko Bidang Manajemen 17 Kesalahan estimasi waktu Soeharto, 2002 18 Kesalahan estimasi biaya Soeharto, 2002 19 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim Soemarno, 2007 20 Adanya staf yang kurang berpengalaman PMI, 2004 21 Tingkat disiplin manajemen yang rendah Soeharto, 2002 22 Rumitnya masalah pe rijinan Soemarno, 2007 23 Perubahan proritas proyek dalam program yang telah berjalan PMI, 2004 E Risiko Sumber Daya Manusia a. Permasalahan Tenaga Kerja 24 Kekurangan jumlah tenaga kerja Djojosoedarso, 2003 25 Tenaga kerja yang tidak mempunyai kemampuan Soemarno, 2007 26 Terjadinya kecelakaan kerja Soemarno, 2007 27 Pemogokan tenaga kerja Soemarno, 2007 28 Permintaan kenaikan upah lembur Djojosoedarso, 2003 b. Konsultan 29 Lambat dalam memutuskan persetujuan (gamabar, material) Siswanto, 2012 30 Masalah komunikasi dan koordinasi Siswanto, 2012 c. Pemilik Proyek 31 Minta kualitas diatas spesifikasi Siswanto, 2012 F Risiko Teknik (Material, Peralatan, Pelaksanaan) a. Material Utama 32 Kenaikan harga material PMI, 2004 33 Pengajuan material tidak disetujui Siswanto, 2012 34 Keterlambatan material dari supplier Soemarno, 2007 35 Kurangnya tempat penimbunan material sisa Soeharto, 2002 36 Material rusak pada saat transportasi Siswanto, 2012 37 Pencurian terhadap material Soemarno, 2007 b. Peralatan Utama 38 Terlambat mobilisasi alat ke site Siswanto, 2012 39 Produktifitas dan efisiensi rendah Siswanto, 2012 40 Kerusakan peralatan mesin Soemarno, 2007 c. Proses Konstruksi 41 Kesalahan pelaksana Siswanto, 2012 42 Iklim ekstrim menganggu produ ktifitas Siswanto, 2012 G Kondisi Lapangan/ Site a. Lokasi Proyek 43 Permasalahan jalan akses Siswanto, 2012 44 Tidak ada Bench Mark dilokasi proyek Siswanto, 2012 45 Gangguan keamanan di lingkungan proyek Soemarno, 2007 46 Peraturan pelabuhan yang menghambat Siswanto, 2012 b. Kondisi Bawah Tanah 47 Data penyelidikan tanah tidak lengkap Siswanto, 2012 48 Permasalahan yang tidak terlihat (batuan dalam tanah, ranjau) Siswanto, 2012 H Safety 49 Tidak ada/ sulit membatasi area kerja Siswanto, 2012 50 Kapal pihak lain menabrak konstruksi Siswanto, 2012 51 Timbul gelombang besar akibat kapal besar lewat saat pemancangan Siswanto, 2012 52 Ponton barge dan Tug boat tabrakan dengan kapal lain saat operasi Siswanto, 2012 I Financial Risk 53 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik karena perselisihan Siswanto, 2012 54 Denda akibat keterlambatan Siswanto, 2012 55 Biaya upah lebih tinggi dari perkiraan Siswanto, 2012 J Peraturan Lingkungan 56 Proses Konstruksi menimbulkan polusi dan pencemaran lingkungan Siswanto, 2012 57 Proses Konstruksi berdampak negatif bagi masyarakat Siswanto, 2012 K Desain dan Teknologi 58 Keruntuhan Struktur PMI, 2004 59 Desain yang tidak lengkap PMI, 2004 60 Keretakan pada Struktur PMI, 2004 61 Perubahan desain Soemarno, 2007 Sumber: Kepustakaan

ANALISA DATA Identifikasi Variabel Risiko Dari data survey pendahuluan didapat data mengenai variabel risiko yang Relevan pada proyek Pembangunan Jembatan Penghubung Terminal Multipurpose Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Paket C. Pengolahan data menggunakan skala Guttman Dari data didapatkan variabel risiko tersebut relevan atau tidak relevan terjadi pada proyek. Data tersebut didapat dari beberapa orang responden yang telah ditentukan sebelumnya, untuk mendapatkan hasil yang mewakili jawaban dari beberapa responden dilakukan analisa dengan menggunakan skala Guttman. (Sugiyono, 2007)

Contoh Analisa Variabel Risiko Dengan Menggunakan Skala Guttman Survey dilakukan terhadap 6 orang responden dalam satu kontraktor. Sebagai contoh, Jika dari 6 orang responden tersebut setelah dilakukan analisa hasilnya adalah sebagai berikut: 3 orang menjawab Relevan 3 orang menjawab Tidak Relevan Berdasarkan skor yang telah ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut. Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab Relevan (R) = 3 x 2 = 6. Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab Tidak Relevan (TR) = 3 x 1 = 3. Dan Jumlah total = 9 Jumlah skor ideal untuk seluruh item = 6 x 2 = 12 (jika semua menjawab relevan). Dan jika semua menjawab tidak relevan skornya adalah 6. Sedangkan skor yang diperloleh dari penelitian adalah 9. Jumlah skor ideal untuk seluruh item = 6 x 2 = 12 (jika semua menjawab relevan). Dan jika semua menjawab tidak relevan skornya adalah 6. Sedangkan skor yang diperloleh dari analisa adalah 9. Dalam hal ini, peneliti menetapkan jika 50% dari total responden menyatakan Relevan maka risiko tersebut dinyatakan relevan atau variabel risiko tersebut mungkin dapat terjadi pada proyek. Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh dari contoh di atas, dari 6 orang responden menghasilkan total skor 9 dan terletak pada daerah relevan. Jadi skor 9 merupakan total skor minimal dari variabel risiko yang bisa dinyatakan Relevan.

1 3 Tabel Identifikasi Variabel Risiko No Variabel Risiko Relevan Tidak Total Relevan Skor Keterangan A 1 Kontraktual Ketidakjelasan pasal-pasal dalam kontrak 2 4 8 Tidak Relevan 2 Pasal-pasal yang kurang lengkap 2 4 8 Tidak Relevan 3 Dokumen-dokumen yang tidak lengkap 2 4 8 Tidak Relevan 4 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3 3 9 Relevan 5 Pemutusan kerja sepihak oleh owner 3 3 9 Relevan 6 Perselisihan antar owner dan kontraktor 5 1 11 Relevan B Risiko Alam dan Situasi 7 Cuaca ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir) 6 0 12 Relevan 8 Kebakaran 1 5 7 Tidak Relevan 9 Gempa bumi 4 2 10 Relevan 10 Pemogokan 3 3 9 Relevan No Variabel Risiko Relevan Tidak Total Relevan Skor Keterangan G a. Kondisi Lapangan/ Site Lokasi Proyek 43 Permasalahan jalan akses 6 0 12 Relevan 44 Tidak ada Bench Mark dilokasi proyek 3 3 9 Relevan 45 Gangguan keamanan di lingkungan proyek 5 1 11 Relevan 46 Peraturan pelabuhan yang menghambat 4 2 10 Relevan b. 47 Kondisi Bawah Tanah Data penyelidikan tanah tidak lengkap 2 4 8 Tidak Relevan 48 Permasalahan yang tidak terlihat (batuan dalam tanah, ranjau) 2 4 8 Tidak Relevan H 49 Safety Tidak ada/ sulit membatasi area kerja 1 5 7 Tidak Relevan 50 Kapal pihak lain menabrak konstruksi 3 3 9 Relevan 51 Timbul gelombang besar akibat kapal besar lewat saat pemancangan 3 3 9 Relevan 52 Ponton barge dan Tug boat tabrakan dengan kapal lain saat operasi 1 5 7 Tidak Relevan I Financial Risk 53 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik karena perselisihan 4 2 10 Relevan 54 Denda akibat keterlambatan 6 0 12 Relevan 55 Biaya upah lebih tinggi dari perkiraan 5 1 11 Relevan J Peraturan Lingkungan 56 Proses Konstruksi menimbulkan polusi dan pencemaran lingkungan 4 2 10 Relevan 57 Proses Konstruksi berdampak negatif bagi masyarakat 3 3 9 Relevan K 58 Desain dan Teknologi Keruntuhan Struktur 0 6 6 Tidak Relevan 59 Desain yang tidak lengkap 3 3 9 Relevan 60 Keretakan pada Struktur 3 3 9 Relevan 61 Perubahan desain 6 0 12 Relevan 2 No Variabel Risiko Relevan Tidak Total Relevan Skor Keterangan 11 Perang 3 3 9 Relevan 12 Demonstrasi/huru-hara 6 0 12 Relevan C 13 Risiko Pasar dan Operasional Ketidakstabilan moneter 6 0 12 Relevan 14 Tingkat suku bunga yang tinggi 5 1 11 Relevan 15 Inflasi/ penurunan nilai mata uang 5 1 11 Relevan 16 Kerusakan selama masa pemeliharaan 5 1 11 Relevan D 17 Risiko Bidang Manajemen Kesalahan estimasi waktu 5 1 11 Relevan 18 Kesalahan estimasi biaya 5 1 11 Relevan 19 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim 5 1 11 Relevan 20 Adanya staf yang kurang berpengalaman 4 2 10 Relevan 21 Tingkat disiplin manajemen yang rendah 3 3 9 Relevan 22 Rumitnya masalah perijinan 5 1 11 Relevan 23 Perubahan proritas proyek dalam program yang telah berjalan 6 0 12 Relevan E a. 24 Risiko Sumber Daya Manusia Permasalahan Tenaga Kerja Kekurangan jumlah tenaga kerja 4 2 10 Relevan 25 Tenaga kerja yang tidak mempunyai kemampuan 3 3 9 Relevan 26 Terjadinya kecelakaan kerja 6 0 12 Relevan 27 Pemogokan tenaga kerja 4 2 10 Relevan 28 Permintaan kenaikan upah lembur 5 1 11 Relevan b. Konsultan 29 Lambat dalam memutuskan persetujuan (gamabar, material) 6 0 12 Relevan 30 Masalah komunikasi dan koordinasi 6 0 12 Relevan c. 31 Pemilik Proyek Minta kualitas diatas spesifikasi 5 1 11 Relevan F a. 32 Risiko Teknik (Material, Peralatan, Pelaksanaan) Material Utama Kenaikan harga material 6 0 12 Relevan 33 Pengajuan material tidak disetujui 6 0 12 Relevan 34 Keterlambatan material dari supplier 6 0 12 Relevan 35 Kurangnya tempat penimbunan material sisa 4 2 10 Relevan 36 Material rusak pada saat transportasi 5 1 11 Relevan 37 Pencurian terhadap material 6 0 12 Relevan b. 38 Peralatan Utama Terlambat mobilisasi alat ke site 6 0 12 Relevan 39 Produktifitas dan efisiensi rendah 4 2 10 Relevan 40 Kerusakan peralatan mesin 5 1 11 Relevan c. Proses Konstruksi 41 Kesalahan pelaksana 4 2 10 Relevan 42 Iklim ekstrim menganggu produktifitas 6 0 12 Relevan Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Analisa Variabel Risiko Analisa variabel risiko dilakukan untuk menganalisa survey utama yaitu survey kedua. Analisa dilakukan terhadap penilaian probalitas atau frekuensi risiko, dampak risiko terhadap aspek waktu, dan dampak risiko terhadap aspek biaya. Dimana analisa menggunakan metode Severity Index (SI).

Severity Index dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : (Al-Hammad, 2000) SI = 4 Σ i= 0 a Σ i 4 4 i= 0 x x i i ( 100% ) Dimana, a i = konstanta penilaian x i = frekuensi responden i = 0, 1, 2, 3, 4,..., n x 0, x 1, x 2, x 3, x 4, adalah respon frekuensi responden a 0 = 0, a 1 = 1, a 2 = 2, a 3 = 3, a 4 = 4 x 0 =frekuensi responden sangat rendah/kecil dari survey, maka a 0 = 0 x 1 =frekuensi responden rendah/kecil dari survey, maka a 1 = 1 x 2 =frekuensi responden cukup tinggi/besar dari survey, maka a 2 = 2 x 3 = frekuensi responden tinggi/besar dari survey, maka a 3 = 3 x 4 =frekuensi responden sangat tinggi/besar dari survey, maka a 4 = 4 Klasifikasi dari skala penilaian pada frekuensi dan dampak adalah sebagai berikut: (Majid dan McCaffer, 1997) Sangat Rendah / Kecil (SR/SK) 0.00 SI < 12.5 Rendah / Kecil (R/K) 12.5 SI < 37.5 Cukup/Sedang (C) 37.5 SI < 62.5 Tinggi / Besar (T/B) 62.5 SI < 87.5 Sangat Tinggi / Besar (ST/SB) 87.5 SI < 100

Berikut ini contoh perhitungan menggunakan metode Severity Index (SI). Dari data yang didapat dari kuisioner utama didapat penilaian responden terhadap probabilitas terjadinya variabel risiko kenaikan harga material, yaitu dari 6 orang responden 2 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya rendah, 3 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya cukup atau sedang, dan 1 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya risiko tersebut tinggi. SI = 1 Σ i= 0 a Σ i 4 1 i= 0 x x i i ( 100% ) ((0x0) + (1x 2) + (2x3) + (3x1) + (4x0)) SI = 4x(6) ( 2 + 6 + 3) SI = 24 ( 100% ) ( 100% ) SI = 45.8% 37.5 SI < 62.5 Cukup/Sedang (C) Dari hasil analisa pada contoh diatas didapatkan nilai Severity Index 45.8%, maka kategori probabilitas dari variabel risiko kenaikan harga material adalah Cukup (C).

Penilaian Probabilitas Tabel Penilaian Probabilitas Menggunakan Severity Index (SI) No. Jenis Risiko 1 2 3 4 5 SR R C T ST Total SI (%) Kategori Nilai a b c d e f g A Kontraktual 1 Keterlambatan pembayaran oleh owner 0 3 1 2 0 6 45.8 C 3 2 Pemutusan kerja sepihak oleh owner 5 1 0 0 0 6 4.2 SR 1 3 Perselisihan antar owner dan kontraktor 1 4 0 1 0 6 29.2 R 2 B Risiko Alam dan Situasi 4 Cuaca ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir) 0 2 3 1 0 6 45.8 C 3 5 Gempa bumi 4 1 1 0 0 6 12.5 R 2 6 Pemogokan 4 0 2 0 0 6 16.7 R 2 7 Perang 4 1 1 0 0 6 12.5 R 2 8 Demonstrasi/huru-hara 2 3 0 1 0 6 25.0 R 2 C Risiko Pasar dan Operasional 9 Ketidakstabilan moneter 2 0 3 1 0 6 37.5 C 3 10 Tingkat suku bunga yang tinggi 1 1 3 1 0 6 41.7 C 3 11 Inflasi/ penurunan nilai mata uang 1 2 3 0 0 6 33.3 R 2 12 Kerusakan selama masa pemeliharaan 2 3 1 0 0 6 20.8 R 2 D Risiko Bidang Manajemen 13 Kesalahan estimasi waktu 1 3 2 0 0 6 29.2 R 2 14 Kesalahan estimasi biaya 1 3 2 0 0 6 29.2 R 2 15 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim 1 3 1 1 0 6 33.3 R 2 16 Adanya staf yang kurang berpengalaman 0 4 2 0 0 6 33.3 R 2 17 Tingkat disiplin manajemen yang rendah 3 0 3 0 0 6 25.0 R 2 18 Rumitnya masalah perijinan 2 3 1 0 0 6 20.8 R 2 19 Perubahan proritas proyek dalam program yang telah berjalan 0 5 1 0 0 6 29.2 R 2 E Risiko Sumber Daya Manusia Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 No. Jenis Risiko 1 2 3 4 5 SR R C T ST Total SI (%) Kategori Nilai a b c d e f g a. Permasalahan Tenaga Kerja 20 Kekurangan jumlah tenaga kerja 2 1 3 0 0 6 29.2 R 2 21 Tenaga kerja yang tidak mempunyai kemampuan 3 1 2 0 0 6 20.8 R 2 22 Terjadinya kecelakaan kerja 3 1 2 0 0 6 20.8 R 2 23 Pemogokan tenaga kerja 2 2 2 0 0 6 25.0 R 2 24 Permintaan kenaikan upah lembur 2 1 2 1 0 6 33.3 R 2 b. Konsultan 25 Lambat dalam memutuskan persetujuan (gamabar, material) 2 1 2 1 0 6 33.3 R 2 26 Masalah komunikasi dan koordinasi 2 1 2 1 0 6 33.3 R 2 c. Pemilik Proyek 27 Minta kualitas diatas spesifikasi 3 0 1 2 0 6 33.3 R 2 F Risiko Teknik (Material, Peralatan, Pelaksanaan) a. Material Utama 28 Kenaikan harga material 0 2 3 1 0 6 45.8 C 3 29 Pengajuan material tidak disetujui 1 3 1 1 0 6 33.3 R 2 30 Keterlambatan material dari supplier 2 0 3 1 0 6 37.5 C 3 31 Kurangnya tempat penimbunan material sisa 2 2 2 0 0 6 25.0 R 2 32 Material rusak pada saat transportasi 1 2 2 1 0 6 37.5 C 3 33 Pencurian terhadap material 1 2 1 2 0 6 41.7 C 3 b. Peralatan Utama 34 Terlambat mobilisasi alat ke site 2 1 3 0 0 6 29.2 R 2 35 Produktifitas dan efisiensi rendah 3 1 2 0 0 6 20.8 R 2 36 Kerusakan peralatan mesin 2 1 2 1 0 6 33.3 R 2 c. Proses Konstruksi 37 Kesalahan pelaksana 2 2 1 1 0 6 29.2 R 2 38 Iklim ekstrim menganggu produktifitas 2 1 3 0 0 6 29.2 R 2 G Kondisi Lapangan/ Site 39 Permasalahan jalan akses 2 1 3 0 0 6 29.2 R 2 40 Tidak ada Bench Mark dilokasi proyek 3 1 2 0 0 6 20.8 R 2 41 Gangguan keamanan di lingkungan proyek 2 0 4 0 0 6 33.3 R 2 42 Peraturan pelabuhan yang menghambat 0 4 1 1 0 6 37.5 C 3 H Safety 43 Kapal pihak lain menabrak konstruksi 0 2 3 0 1 6 50.0 C 3 44 Timbul gelombang besar akibat kapal besar lewat saat pemancangan 3 1 2 0 0 6 20.8 R 2 I Financial Risk 45 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik karena perselisihan 3 2 0 0 1 6 25.0 R 2 46 Denda akibat keterlambatan 0 3 1 1 1 6 50.0 C 3 47 Biaya upah lebih tinggi dari perkiraan 0 4 1 0 1 6 41.7 C 3 J Peraturan Lingkungan 48 Proses Konstruksi menimbulkan polusi dan pencemaran lingkungan 3 3 0 0 0 6 12.5 R 2 49 Proses Konstruksi berdampak negatif bagi masyarakat 5 1 0 0 0 6 4.2 SR 1 K Desain dan Teknologi 50 Desain yang tidak lengkap 1 3 2 0 0 6 29.2 R 2 51 Keretakan pada Struktur 3 2 1 0 0 6 16.7 R 2 52 Perubahan desain 0 3 1 2 0 6 45.8 C 3

Penilaian Dampak Risiko terhadap Aspek Waktu Kriteria penetapan skala impact terhadap waktu ini dilakukan sendiri oleh peneliti. Kriteria tersebut didasarkan pada penilaian responden bahwa keterlambatan yang dapat mengakibatkan kegagalan pada proyek adalah 28 hari. Peneliti menetapkan batas maksimal impact adalah 25 hari dari keseluruhan durasi proyek, lalu selanjutnya skala lainnya disesuaikan. Berikut ini adalah keterangan skala pada impact terhadap biaya : SK (Sangat Kecil) = 10 hari dari durasi proyek K (Kecil) = >10-15 hari dari durasi proyek C (Cukup) = >15-20 hari dari durasi proyek B (Besar) = >20-25 hari dari durasi proyek SB (Sangat Besar) = >25 hari dari durasi proyek

Berikut ini adalah hasil analisa dari penilaian dampak risiko terhadap aspek waktu dengan menggunakan metode Severity Index (SI). No. Jenis Risiko 1 2 3 4 5 SR R C T ST Total SI (%) Kategori Nilai a b c d e f g A Kontraktual 1 Keterlambatan pembayaran oleh owner 1 3 1 1 0 6 33.3 K 5 2 Pemutusan kerja sepihak oleh owner 4 1 0 0 1 6 20.8 K 5 3 Perselisihan antar owner dan kontraktor 3 0 2 1 0 6 29.2 K 5 B Risiko Alam dan Situasi 4 Cuaca ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir) 2 2 1 1 0 6 29.2 K 5 5 Gempa bumi 3 1 1 0 1 6 29.2 K 5 6 Pemogokan 4 1 0 0 1 6 20.8 K 5 7 Perang 4 1 0 1 0 6 16.7 K 5 8 Demonstrasi/huru-hara 2 3 0 1 0 6 25.0 K 5 C Risiko Pasar dan Operasional 9 Ketidakstabilan moneter 2 1 3 0 0 6 29.2 K 5 10 Tingkat suku bunga yang tinggi 2 2 1 1 0 6 29.2 K 5 11 Inflasi/ penurunan nilai mata uang 2 2 2 0 0 6 25.0 K 5 12 Kerusakan selama masa pemeliharaan 4 1 1 0 0 6 12.5 K 5 D Risiko Bidang Manajemen 13 Kesalahan estimasi waktu 2 2 1 1 0 6 29.2 K 5 14 Kesalahan estimasi biaya 2 3 1 0 0 6 20.8 K 5 15 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim 3 1 2 0 0 6 20.8 K 5 16 Adanya staf yang kurang berpengalaman 4 0 1 1 0 6 20.8 K 5 17 Tingkat disiplin manajemen yang rendah 4 0 1 1 0 6 20.8 K 5 18 Rumitnya masalah perijinan 3 2 1 0 0 6 16.7 K 5 19 Perubahan proritas proyek dalam program yang yang telah berjalan 2 3 1 0 0 6 20.8 K 5 E Risiko Sumber Daya Manusia a. Permasalahan Tenaga Kerja 20 Kekurangan jumlah tenaga kerja 4 0 1 1 0 6 20.8 K 5 21 Tenaga kerja yang tidak mempunyai kemampuan 4 0 1 1 0 6 20.8 K 5 22 Terjadinya kecelakaan kerja 5 0 1 0 0 6 8.3 SK 5 23 Pemogokan tenaga kerja 3 1 2 0 0 6 20.8 K 5 24 Permintaan kenaikan upah lembur 3 1 2 0 0 6 20.8 K 5 b. Konsultan 25 Lambat dalam memutuskan persetujuan (gamabar, material) 0 3 2 1 0 6 41.7 C 3 26 Masalah komunikasi dan koordinasi 1 2 1 2 0 6 41.7 C 3 c. Pemilik Proyek 27 Minta kualitas diatas spesifikasi 3 1 0 2 0 6 29.2 K 5 F Risiko Teknik (Material, Peralatan, Pelaksanaan) a. Material Utama 28 Kenaikan harga material 1 4 1 0 0 6 25.0 K 5 29 Pengajuan material tidak disetujui 4 0 2 0 0 6 16.7 K 5 30 Keterlambatan material dari supplier 1 3 2 0 0 6 29.2 K 5 31 Kurangnya tempat penimbunan material sisa 3 1 1 1 0 6 25.0 K 5 32 Material rusak pada saat transportasi 3 1 1 1 0 6 25.0 K 5 33 Pencurian terhadap material 1 4 0 1 0 6 29.2 K 5 No. Jenis Risiko 1 2 3 4 5 SR R C T ST Total SI (%) Kategori Nilai a b c d e f g 34 Terlambat mobilisasi alat ke site 4 0 1 1 0 6 20.8 K 5 35 Produktifitas dan efisiensi rendah 4 1 1 0 0 6 12.5 K 5 36 Kerusakan peralatan mesin 4 0 2 0 0 6 16.7 K 5 c. Proses Konstruksi 37 Kesalahan pelaksana 4 0 1 1 0 6 20.8 K 5 38 Iklim ekstrim menganggu produktifitas 4 1 1 0 0 6 12.5 K 5 G Kondisi Lapangan/ Site 39 Permasalahan jalan akses 3 1 0 2 0 6 29.2 K 5 40 Tidak ada Bench Mark dilokasi proyek 4 0 0 2 0 6 25.0 K 5 41 Gangguan keamanan di lingkungan proyek 3 1 0 2 0 6 29.2 K 5 42 Peraturan pelabuhan yang menghambat 3 1 0 0 2 6 37.5 C 3 H Safety 43 Kapal pihak lain menabrak konstruksi 1 3 1 1 0 6 33.3 K 5 44 Timbul gelombang besar akibat kapal besar lewat saat pemancangan 2 2 2 0 0 6 25.0 K 5 I Financial Risk 45 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik karena perselisihan 2 2 0 1 1 6 37.5 C 3 46 Denda akibat keterlambatan 2 2 0 1 1 6 37.5 C 3 47 Biaya upah lebih tinggi dari perkiraan 3 1 1 1 0 6 25.0 K 5 J Peraturan Lingkungan 48 Proses Konstruksi menimbulkan polusi dan pencemaran lingkungan 4 2 0 0 0 6 8.3 SK 5 49 Proses Konstruksi berdampak negatif bagi 4 2 0 0 0 6 8.3 SK 5 masyarakat K Desain dan Teknologi 50 Desain yang tidak lengkap 1 3 1 0 1 6 37.5 C 3 51 Keretakan pada Struktur 2 2 2 0 0 6 25.0 K 5 52 Perubahan desain 2 2 1 1 0 6 29.2 K 5 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

Penilaian Dampak Risiko terhadap Aspek Biaya Kriteria penetapan skala impact terhadap biaya ini dilakukan sendiri oleh pihak peneliti. Kriteria tersebut didasarkan pada biaya kontingensi sebesar 5% dari nilai kontrak dengan nominal biaya sekitar Rp. 13.4 Milyar. selanjutnya skala lainnya disesuaikan. Berikut ini adalah keterangan skala pada impact terhadap biaya : SK (Sangat Kecil) = 1% dari nilai kontrak K (Kecil) = >1-2% dari nilai kontrak C (Cukup) = >2-3% dari nilai kontrak B (Besar) = >3-4% dari nilai kontrak SB (Sangat Besar)= >4% dari nilai kontrak

Berikut ini adalah hasil analisa dari penilaian dampak risiko terhadap aspek biaya dengan menggunakan metode Severity Index (SI). No. Jenis Risiko 1 2 3 4 5 SR R C T ST Total SI (%) Kategori Nilai a b c d e f g A Kontraktual 1 Keterlambatan pembayaran oleh owner 1 3 0 0 2 6 45.8 C 3 2 Pemutusan kerja sepihak oleh owner 4 1 0 0 1 6 20.8 K 5 3 Perselisihan antar owner dan kontraktor 3 0 2 1 0 6 29.2 K 5 B Risiko Alam dan Situasi 4 Cuaca ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir) 2 2 0 2 0 6 33.3 K 5 5 Gempa bumi 4 0 0 2 0 6 25.0 K 5 6 Pemogokan 5 0 0 0 1 6 16.7 K 5 7 Perang 4 1 0 1 0 6 16.7 K 5 8 Demonstrasi/huru-hara 4 2 0 0 0 6 8.3 SK 5 C Risiko Pasar dan Operasional 9 Ketidakstabilan moneter 2 0 2 2 0 6 41.7 C 3 10 Tingkat suku bunga yang tinggi 1 2 2 1 0 6 37.5 C 3 11 Inflasi/ penurunan nilai mata uang 2 2 0 1 1 6 37.5 C 3 12 Kerusakan selama masa pemeliharaan 3 2 0 1 0 6 20.8 K 5 D Risiko Bidang Manajemen 13 Kesalahan estimasi waktu 1 3 1 1 0 6 33.3 K 5 14 Kesalahan estimasi biaya 1 3 1 0 1 6 37.5 C 3 15 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim 2 3 1 0 0 6 20.8 K 5 16 Adanya staf yang kurang berpengalaman 4 1 1 0 0 6 12.5 K 5 17 Tingkat disiplin manajemen yang rendah 4 1 1 0 0 6 12.5 K 5 18 Rumitnya masalah perijinan 2 3 1 0 0 6 20.8 K 5 19 Perubahan proritas proyek dalam program yang telah berjalan 2 2 2 0 0 6 25 K 5 E Risiko Sumber Daya Manusia a. Permasalahan Tenaga Kerja 20 Kekurangan jumlah tenaga kerja 2 2 1 1 0 6 29.2 K 5 21 Tenaga kerja yang tidak mempunyai kemampuan 2 2 1 1 0 6 29.1667 K 5 22 Terjadinya kecelakaan kerja 3 1 2 0 0 6 20.8 K 5 23 Pemogokan tenaga kerja 1 3 2 0 0 6 29.2 K 5 24 Permintaan kenaikan upah lembur 1 3 2 0 0 6 29.2 K 5 b. Konsultan 25 Lambat dalam memutuskan persetujuan (gamabar, material) 0 4 1 1 0 6 37.5 C 3 26 Masalah komunikasi dan koordinasi 1 3 1 1 0 6 33.3 K 5 c. Pemilik Proyek 27 Minta kualitas diatas spesifikasi 2 3 0 1 0 6 25.0 K 5 F Risiko Teknik (Material, Peralatan, Pelaksanaan) a. Material Utama 28 Kenaikan harga material 0 4 0 2 0 6 41.7 C 3 29 Pengajuan material tidak disetujui 1 3 1 1 0 6 33.3 K 5 30 Keterlambatan material dari supplier 0 4 1 1 0 6 37.5 C 3 No. Jenis Risiko 1 2 3 4 5 SR R C T ST Total SI (%) Kategori Nilai a b c d e f g 31 Kurangnya tempat penimbunan material sisa 2 1 1 1 1 6 41.7 C 3 32 Material rusak pada saat transportasi 1 3 0 2 0 6 37.5 C 3 33 Pencurian terhadap material 1 3 0 2 0 6 37.5 C 3 b. Peralatan Utama 34 Terlambat mobilisasi alat ke site 4 0 1 1 0 6 20.8 K 5 35 Produktifitas dan efisiensi rendah 4 1 1 0 0 6 12.5 K 5 36 Kerusakan peralatan mesin 4 0 2 0 0 6 16.7 K 5 c. Proses Konstruksi 37 Kesalahan pelaksana 4 1 0 1 0 6 16.7 K 5 38 Iklim ekstrim menganggu produktifitas 4 1 1 0 0 6 12.5 K 5 G Kondisi Lapangan/ Site 39 Permasalahan jalan akses 3 1 0 2 0 6 29.2 K 5 40 Tidak ada Bench Mark dilokasi proyek 4 0 0 2 0 6 25.0 K 5 41 Gangguan keamanan di lingkungan proyek 3 1 0 2 0 6 29.2 K 5 42 Peraturan pelabuhan yang menghambat 3 1 0 0 2 6 37.5 C 3 H Safety 43 Kapal pihak lain menabrak konstruksi 1 3 0 2 0 6 37.5 C 3 44 Timbul gelombang besar akibat kapal besar lewat saat pemancangan 2 2 1 1 0 6 29.2 K 5 I Financial Risk 45 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik karena perselisihan 1 3 0 1 1 6 41.7 C 3 46 Denda akibat keterlambatan 2 2 0 1 1 6 37.5 C 3 47 Biaya upah lebih tinggi dari perkiraan 2 2 0 2 0 6 33.3 K 5 J Peraturan Lingkungan 48 Proses Konstruksi menimbulkan polusi dan pencemaran lingkungan 4 2 0 0 0 6 8.3 SK 5 49 Proses Konstruksi berdampak negatif bagi masyarakat 4 1 1 0 0 6 12.5 K 5 K Desain dan Teknologi 50 Desain yang tidak lengkap 2 2 2 0 0 6 25.0 K 5 51 Keretakan pada Struktur 2 2 2 0 0 6 25.0 K 5 52 Perubahan desain 2 2 1 0 1 6 33.3 K 5 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

Analisa Risiko Sebelum melakukan analisa nilai risiko, kategori risiko yang didapat sebelumnya dikonversikan dalam bentuk angka, seperti pada penjelasan berikut : Probabilitas Sangat Rendah (SR) = 1 Rendah (R) = 2 Cukup (C) = 3 Tinggi (T) = 4 Sangat Tinggi (ST) = 5 Dampak Sangat Kecil (SK) = 1 Kecil (K) = 2 Cukup (C) = 3 Besar (B) = 4 Sangat Besar (SB) = 5

Risiko terhadap Aspek Waktu Analisa Probability x Impact terhadap waktu, perhitungan dilakukan dengan mengalikan penilaian probabilitas dengan penilaian dampak risiko terhadap aspek waktu yang telah dilakukan perubahan kategori sebelumnya. Perhitungan risiko terhadap aspek waktu dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel Probabilitas x Dampak Terhadap Aspek Waktu No. Jenis Risiko P I Kategori Dampak PxI Frekuensi Risiko (Waktu) A Kontraktual 1 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3 2 6 Rendah 2 Pemutusan kerja sepihak oleh owner 1 2 2 Rendah 3 Perselisihan antar owner dan kontraktor 2 2 4 Rendah B Risiko Alam dan Situasi 4 Cuaca ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir) 3 2 6 Rendah 5 Gempa bumi 2 2 4 Rendah 6 Pemogokan 2 2 4 Rendah 7 Perang 2 2 4 Rendah 8 Demonstrasi/huru-hara 2 2 4 Rendah C Risiko Pasar dan Operasional 9 Ketidakstabilan moneter 3 2 6 Rendah 10 Tingkat suku bunga yang tinggi 2 2 4 Rendah 11 Inflasi/ penurunan nilai mata uang 2 2 4 Rendah 12 Kerusakan selama masa pemeliharaan 2 2 4 Rendah D Risiko Bidang Manajemen 13 Kesalahan estimasi waktu 2 2 4 Rendah 14 Kesalahan estimasi biaya 2 2 4 Rendah 15 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim 2 2 4 Rendah 16 Adanya staf yang kurang berpengalaman 2 2 4 Rendah 17 Tingkat disiplin manajemen yang rendah 2 2 4 Rendah 18 Rumitnya masalah perijinan 2 2 4 Rendah 19 Perubahan proritas proyek dalam program yang telah berjalan 2 2 4 Rendah E Risiko Sumber Daya Manusia a. Permasalahan Tenaga Kerja 20 Kekurangan jumlah tenaga kerja 2 2 4 Rendah 21 Tenaga kerja yang tidak mempunyai kemampuan 2 2 4 Rendah 22 Terjadinya kecelakaan kerja 2 1 2 Rendah Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 No. Jenis Risiko P I Kategori Dampak PxI Frekuensi Risiko (Waktu) 22 Terjadinya kecelakaan kerja 2 1 2 Rendah 23 Pemogokan tenaga kerja 2 2 4 Rendah 24 Permintaan kenaikan upah lembur 2 2 4 Rendah b. Konsultan 25 Lambat dalam memutuskan persetujuan (gamabar, material) 2 3 6 Rendah 26 Masalah komunikasi dan koordinasi 2 3 6 Rendah c. Pemilik Proyek 27 Minta kualitas diatas spesifikasi 2 2 4 Rendah F Risiko Teknik (Material, Peralatan, Pelaksanaan) a. Material Utama 28 Kenaikan harga material 3 2 6 Rendah 29 Pengajuan material tidak disetujui 2 2 4 Rendah 30 Keterlambatan material dari supplier 3 2 6 Rendah 31 Kurangnya tempat penimbunan material sisa 2 2 4 Rendah 32 Material rusak pada saat transportasi 3 2 6 Rendah 33 Pencurian terhadap material 3 2 6 Rendah b. Peralatan Utama 34 Terlambat mobilisasi alat ke site 2 2 4 Rendah 35 Produktifitas dan efisiensi rendah 2 2 4 Rendah 36 Kerusakan peralatan mesin 2 2 4 Rendah c. Proses Konstruksi 37 Kesalahan pelaksana 2 2 4 Rendah 38 Iklim ekstrim menganggu produktifitas 2 2 4 Rendah G Kondisi Lapangan/ Site 39 Permasalahan jalan akses 2 2 4 Rendah 40 Tidak ada Bench Mark dilokasi proyek 2 2 4 Rendah 41 Gangguan keamanan di lingkungan proyek 2 2 4 Rendah 42 Peraturan pelabuhan yang menghambat 3 3 9 Sedang H Safety 43 Kapal pihak lain menabrak konstruksi 3 2 6 Rendah 44 Timbul gelombang besar akibat kapal besar lewat saat pemancangan 2 2 4 Rendah I Financial Risk 45 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik karena perselisihan 2 3 6 Rendah 46 Denda akibat keterlambatan 3 3 9 Sedang 47 Biaya upah lebih tinggi dari perkiraan 3 2 6 Rendah J Peraturan Lingkungan 48 Proses Konstruksi menimbulkan polusi dan pencemaran lingkungan 2 1 2 Rendah 49 Proses Konstruksi berdampak negatif bagi masyarakat 1 1 1 Rendah No. Jenis Risiko P I Kategori Dampak PxI Frekuensi Risiko (Waktu) K Desain dan Teknologi 50 Desain yang tidak lengkap 2 3 6 Rendah 51 Keretakan pada Struktur 2 2 4 Rendah 52 Perubahan desain 3 2 6 Rendah

Risiko terhadap Aspek Biaya Tabel Probabilitas x Dampak Terhadap Aspek Biaya No. Jenis Risiko P I Kategori Dampak PxI Frekuensi Risiko (Biaya) A Kontraktual 1 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3 3 9 Sedang 2 Pemutusan kerja sepihak oleh owner 1 2 2 Rendah 3 Perselisihan antar owner dan kontraktor 2 2 4 Rendah B Risiko Alam dan Situasi 4 Cuaca ekstrim (hujan lebat, arus kuat, angin kencang, petir) 3 2 6 Rendah 5 Gempa bumi 2 2 4 Rendah 6 Pemogokan 2 2 4 Rendah 7 Perang 2 2 4 Rendah 8 Demonstrasi/huru-hara 2 1 2 Rendah C Risiko Pasar dan Operasional 9 Ketidakstabilan moneter 3 3 9 Sedang 10 Tingkat suku bunga yang tinggi 2 3 6 Rendah 11 Inflasi/ penurunan nilai mata uang 2 3 6 Rendah 12 Kerusakan selama masa pemeliharaan 2 2 4 Rendah D Risiko Bidang Manajemen 13 Kesalahan estimasi waktu 2 2 4 Rendah 14 Kesalahan estimasi biaya 2 3 6 Rendah No. Jenis Risiko P I Kategori Dampak PxI Frekuensi Risiko (Biaya) I Financial Risk 45 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik karena perselisihan 2 3 6 Rendah 46 Denda akibat keterlambatan 3 3 9 Sedang 47 Biaya upah lebih tinggi dari perkiraan 3 2 6 Rendah J Peraturan Lingkungan 48 Proses Konstruksi menimbulkan polusi dan pencemaran lingkungan 2 1 2 Rendah 49 Proses Konstruksi berdampak negatif bagi masyarakat 1 2 2 Rendah K Desain dan Teknologi 50 Desain yang tidak lengkap 2 2 4 Rendah 51 Keretakan pada Struktur 2 2 4 Rendah 52 Perubahan desain 3 2 6 Rendah No. Jenis Risiko P I Kategori Dampak PxI Frekuensi Risiko (Biaya) 15 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim 2 2 4 Rendah 16 Adanya staf yang kurang berpengalaman 2 2 4 Rendah 17 Tingkat disiplin manajemen yang rendah 2 2 4 Rendah 18 Rumitnya masalah perijinan 2 2 4 Rendah 19 Perubahan proritas proyek dalam program yang telah berjalan 2 2 4 Rendah E Risiko Sumber Daya Manusia a. Permasalahan Tenaga Kerja 20 Kekurangan jumlah tenaga kerja 2 2 4 Rendah 21 Tenaga kerja yang tidak mempunyai kemampuan 2 2 4 Rendah 22 Terjadinya kecelakaan kerja 2 2 4 Rendah 23 Pemogokan tenaga kerja 2 2 4 Rendah 24 Permintaan kenaikan upah lembur 2 2 4 Rendah b. Konsultan 25 Lambat dalam memutuskan persetujuan (gambar, material) 2 3 6 Rendah 26 Masalah komunikasi dan koordinasi 2 2 4 Rendah c. Pemilik Proyek 27 Minta kualitas diatas spesifikasi 2 2 4 Rendah F Risiko Teknik (Material, Peralatan, Pelaksanaan) a. Material Utama 28 Kenaikan harga material 3 3 9 Sedang 29 Pengajuan material tidak disetujui 2 2 4 Rendah 30 Keterlambatan material dari supplier 3 3 9 Sedang 31 Kurangnya tempat penimbunan material sisa 2 3 6 Rendah 32 Material rusak pada saat transportasi 3 3 9 Sedang 33 Pencurian terhadap material 3 3 9 Sedang b. Peralatan Utama 34 Terlambat mobilisasi alat ke site 2 2 4 Rendah 35 Produktifitas dan efisiensi rendah 2 2 4 Rendah 36 Kerusakan peralatan mesin 2 2 4 Rendah c. Proses Konstruksi 37 Kesalahan pelaksana 2 2 4 Rendah 38 Iklim ekstrim menganggu produktifitas 2 2 4 Rendah G Kondisi Lapangan/ Site 39 Permasalahan jalan akses 2 2 4 Rendah 40 Tidak ada Bench Mark dilokasi proyek 2 2 4 Rendah 41 Gangguan keamanan di lingkungan proyek 2 2 4 Rendah 42 Peraturan pelabuhan yang menghambat 3 3 9 Sedang H Safety 43 Kapal pihak lain menabrak konstruksi 3 3 9 Sedang 44 Timbul gelombang besar akibat kapal besar lewat saat pemancangan 2 2 4 Rendah Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

RISIKO YANG SIGNIFIKAN Terhadap Aspek waktu Risiko yang signifikan terhadap waktu ada dua macam risiko dapat dilihat pada tabel dibawah ini. No. Jenis Risiko P I Kategori PxI Frekuensi Dampak Risiko 1 Peraturan pelabuhan yang menghambat 3 3 9 Sedang 2 Denda akibat keterlambatan 3 3 9 Sedang Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 Dari tabel diatas bisa diketahui bahwa variabel risiko yang signifikan terhadap waktu ada dua yaitu Peraturan pelabuhan yang menghambat dan Denda akibat keterlambatan dimana masing-masing risiko tersebut bergategori Sedang (S). untuk risiko denda akibat keterlambatan disebabkan karena keadaan cuaca yang buruk dan kerusakan alat sehingga mengganggu produktifitas pekerjaan yang berakibat terhadap penjadwalan yang telah direncanakan sebelumnya.

Terhadap Aspek Biaya Risiko yang signifikan terhadap biaya ada sembilan macam risiko dapat dilihat pada tabel dibawah ini. No. Jenis Risiko P I Kategori PxI Frekuensi Dampak Risiko 1 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3 3 9 Sedang 2 Ketidakstabilan moneter 3 3 9 Sedang 3 Kenaikan harga material 3 3 9 Sedang 4 Keterlambatan material dari supplier 3 3 9 Sedang 5 Material rusak pada saat transportasi 3 3 9 Sedang 6 Pencurian terhadap material 3 3 9 Sedang 7 Peraturan pelabuhan yang menghambat 3 3 9 Sedang 8 Kapal pihak lain menabrak konstruksi 3 3 9 Sedang 9 Denda akibat keterlambatan 3 3 9 Sedang Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 Dari tabel diatas diketahui bahwa variabel risiko yang sebelumnya terjadi pada aspek waktu terjadi pula pada aspek biaya yaitu risiko Peraturan pelabuhan yang menghambat serta risiko Denda akibat keterlambatan. Ini menunjukkan bahwa kedua variabel risiko tersebut sangat berdampak pada proyek baik dari aspek waktu dan aspek biaya.

RESPON RISIKO Terhadap Aspek waktu Penyebab, akibat serta respon risiko yang signifikan terhadap waktu dapat dilihat pada tabel dibawah ini. No Risiko yang mungkin terjadi Penyebab Akibat Respon 1 Peraturan pelabuhan yang menghambat Banyak jadwal kapal yang bongkar Pengiriman material terhambat Perlu diibenahi lagi jadwal yang ada di muat dan padatnya di pelabuhan pelabuahan 2 Denda akibat keterlambatan Molornya waktu pelaksanaan akibat Adanya biaya tambahan untuk pemba- Perlu dilakukan pembenahan schedule cuaca maupun kerusakan alat yaran denda pelaksanaan Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

Terhadap Aspek Biaya Penyebab, akibat serta respon risiko yang signifikan terhadap Biaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. No Risiko yang mungkin terjadi Penyebab Akibat Respon 1 Keterlambatan pembayaran oleh owner Data administrasi yang kurang lengkap Terjadi divisit keuangan Perlu dibenahi masalah kelengkapan administrasi 2 Ketidakstabilan moneter Kenaikan nilai tukar rupiah Biaya lebih banyak dan bertambah Perlu adanya biaya tambahan 3 4 5 6 7 8 9 Kenaikan harga material Keterlambatan material dari supplier Material rusak pada saat transportasi Pencurian terhadap material Peraturan pelabuhan yang menghambat Kapal pihak lain menabrak konstruksi Denda akibat keterlambatan Lamanya waktu proyek yang menahun Terjadi penambahan biaya untuk Dalam perencanaan seharusnya harga dan harganyapun semakin naik material dinaikkan untuk mengantisipasi kenaikan harga Susahnya material/kelangkaan Terganggunya produktifitas pekerjaan Perlu dibenahi schedule kedatangan material material Tidak hati-hati pada saat pengiriman Terjadi kemunduran waktu kerja Perlu diperbaiki sistem dan cara pengirimannya Kurangnya keamanaan pada lokasi Kerugian material dan kemunduran Perlu adanya penjagaan yang lebih proyek waktu ketat di lokasi proyek Banyak jadwal kapal yang bongkar Pengiriman material terhambat Perlu diibenahi lagi jadwal yang ada di muat dan padatnya di pelabuhan pelabuahan Tidak hati-hatinya kapal pihak lain Konstruksi dan waktu bertambah Perlu adanya rambu-rambu keamanan di lokasi kerja Molornya waktu pelaksanaan akibat Adanya biaya tambahan untuk pemba- Perlu dilakukan pembenahan schedule cuaca maupun kerusakan alat yaran denda pelaksanaan Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

KESIMPULAN 1. Dari hasil analisa sebelumnya diketahui variabel-variabel risiko yang signifikan terhadap aspek waktu maupun terhadap aspek biaya. Berikut ini adalah risiko yang signifikan terhadap aspek waktu: 1. Peraturan pelabuhan yang menghambat 2. Denda akibat keterlambatan Sedangkan risiko-risiko yang signifikan terhadap aspek biaya adalah: 1. Keterlambatan pembayaran oleh owner 2. Ketidakstabilan moneter 3. Kenaikan harga material 4. Keterlambatan material dari supplier 5. Material rusak pada saat transportasi 6. Pencurian terhadap material 7. Peraturan pelabuhan yang menghambat 8. Kapal pihak lain menabrak konstruksi 9. Denda akibat keterlambatan

2. Penanganan respon risiko terhadap risiko yang kemungkinan besar terjadi dan berdampak signifikan pada proyek Pembangunan Jembatan Penghubung Terminal Multipurpose Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Paket C ini diharapkan dapat meminimalisir risiko yang terjadi atau mungkin dapat menghilangkan risiko tersebut. Berikut ini adalah respon risiko terhadap aspek waktu: 1. Peraturan pelabuhan yang menghambat adalah dengan sering melakukan koordinasi dengan pihak pelabuhan yang terkait. 2. Denda akibat keterlambatan adalah dengan cara membenahi jadwal pelaksanaan. Sedangkan respon risiko terhadap aspek biaya adalah sebagai berikut : 1. Keterlambatan pembayaran oleh owner adalah dengan cara membenahi masalah kelengkapan administrasi. 2. Ketidakstabilan moneter adalah dengan cara melakukan perubahan estimasi biaya. 3. Kenaikan harga material adalah dengan cara segera melakukan estimasi agar tidak terjadi pembekakan biaya.

4. Keterlambatan material dari supplier adalah dengan cara membenahi kembali sistem dan jadwal kedatangan material. 5. Material rusak pada saat transportasi adalah dengan cara memperbaiki sistem dan cara pengiriman material. 6. Pencurian terhadap material adalah dengan cara memperketat pengawasan dengan menambah jumlah personil keamanan di lokasi proyek. 7. Peraturan pelabuhan yang menghambat adalah dengan cara melakukan koordinasi dengan pihak pelabuhan. 8. Kapal pihak lain menabrak konstruksi adalah dengan cara melakukan penambahan rambu-rambu keamanan disekitar lokasi proyek. 9. Denda akibat keterlambatan adalah dengan cara membenahi ulang jadwal pelaksanaan.

SEKIAN