Kewirausahaan. Kewirausahaan dan Lingkungan Global. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

dokumen-dokumen yang mirip
Kewirausahaan I. Kewirausahaan dan Lingkungan. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen.

Kewirausahaan. Kewirausahaan dan Lingkungan. Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

Kewirausahaan. Kewirausahaan Dan Lingkungan. Ari Sulistyanto, S. Sos., M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Kewirausahaan dan Lingkungan

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur.

MENJADI PEMIMPIN BISNIS

ETIKA BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Pengantar Bisnis. Etika Bisnis dan Faktor yang Mempengaruhi Tanggung Jawab Sosial. Amir Abdat, SE, MM. Modul ke: 03Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV

Komunikasi Organisasi

School of Communication & Business Telkom University

Etika dan Bisnis Dalam Berwirusaha

BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

ETIKA BISNIS DAN HUKUM BISNIS

BAB II LANDASAN TEORI

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Norma, Moral, dan Etika dalam Bisnis Global

TUGAS MATA KULIAH ETIKA PROFESI KODE ETIK PROFESI PENGUSAHA AGRIBISNIS

Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha. untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap

Modul ke: Kewirausahaan I

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

Menerapkan Sikap Mental Bisnis Orang Cina

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

KEWIRAUSAHAAN-I RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer. Program Studi Informatika

Komunikasi Organisasi

PERTEMUAN KE-6 PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. Modul ke: 14FIKOM KOMUNIKASI ORGANISASI. Fakultas REDDY ANGGARA. Program Studi MARCOMM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini memberikan dampak

Bagian 1. Tanggung Jawab Kewajiban Kepada Konsumen

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. tentunya harus diimbangi dengan aturan-aturan atau norma-norma yang dapat

PENGANTAR BISNIS. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Seorang Stakeholder. Yanto Ramli, SS, MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS.

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan produk itu untuk memenuhi sebagian kebutuhannya. Produsen

MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

PENGATAR BISNIS. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Yayan Hendayana, SE, MM. Modul ke: 03Fakultas Ekonomi & Bisnis

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

MEMOTIVASI PIHAK YANG DIAUDIT. Kebutuhan Menjadi Bagian dari Organisasi Menghormati Diri Sendiri dan Orang Lain

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

Kewirausahaan. Persaingan Dalam Pasar Bebas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru merupakan ancaman bagi pengusaha apotek. Meskipun layanan

Mengapa lingkungan Bisnis harus dianalisis? 4/27/2013 creat BY Hariyatno

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan publik besar dan kantor akuntan publik (KAP) besar pada

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, SEGMENTASI PASAR DAN MODAL USAHA TERHADAP LABA USAHA INDUSTRI KERAJINAN MEUBEL DI SAMBI BOYOLALI

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

MANAJEMEN & LINGKUNGAN ORGANISASI

SISTEM DAN LINGKUNGAN BISNIS. Muniya Alteza

Prinsip Prinsip Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

Pertemuan 2 Bisnis dan Etika dalam Dunia Modern

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR...

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

MODAL DASAR KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN 4 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Demikian surat permohonan ini saya ajukan, atas kesediaan Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

BAB I PENDAHULUAN. di dalam bidang bisnis. Ada dua tanggung jawab akuntan publik dalam

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

Pancasila sebagai Etika Bernegara

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah memasuki berbagai lapisan kehidupan di dunia termasuk

I. Bisnis Dan Etika. Softskill Etika Bisnis #

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PEREKONOMIAN INDONESIA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

II. TINJAUAN PUSTAKA

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,

BAB I PENDAHULUAN. industri-industri dan bertumbuhnya (growth) industri-industri dan perusahaan.

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang berkualitas dan terus meningkat dari waktu ke waktu.

LINGKUNGAN EKSTERNAL. BAGIAN II Dasar Manajemen dan Bisnis

MOTIVASI SUMBER MOTIVASI BAGI KETERLIBATAN DALAM TUGAS

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian

1. Pelanggan Pelanggan adalah pembeli atau pemakai produk atau jasa Perseroan.

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

Komunikasi Organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

Bab 4. Visi, Misi, Tata Nilai, Tujuan Strategik, Arah Kebijakan dan Strategi Fakultas Ekonomi Unila

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR.. TAHUN TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Kewirausahaan Modul ke: Kewirausahaan dan Lingkungan Global Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id

1. Kewirausahaan dan Lingkungan Global Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh wirausahawan Indonesia, baik yang bergerak dalam aktivitas lokal maupun global, adalah terjadinya berbagai perubahan yang dipicu oleh perkembangan teknologi yang mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Produk-produk baru yang dilempar ke pasar oleh pesaing. 2. Perkembangan teknologi da informasi. 3. Perkembangan teknologi barang substitusi. 4. Berbagai penemuan baru.adaptasi teknologi yang siap pakai. 5. Strategi perkembangan teknologi nasional. 6. Adaptasi teknologi yang siap pakai. 7. Biaya penelitian dan pengembangan oleh perusahaan pesaing atau perusahaan-perusahaan dalam satu industry. 8. Siklus hidup produk (product life cycle). 9. Terobosan- terobosan yang dapat meningkatkan produktivitas yang lebih baik dibidang input, pengolahan dan pemasaran. 10. Berbagai ramalan pengembangan teknologi di masa depan.

2. Kewirausahaan sebagai pemicu perekonomian Negara Keunggulan wirausaha dalam mendukung perekonomian Negara yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas, menciptakan teknologi, produk dan jasa baru, serta menciptakan perubahan dan kompetisi. Dalam upaya memicu pertumbuhan ekonomi sekaligus mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi masyarakat, wirausahawan melakukan berbagai kegiatan sebagai berikut: 1. Menciptakan lapangan pekerjaan. 2. Meningkatkan kualitas hidup. 3. Meningkatkan pemerataan pendapatan. 4. Memanfaatkan dan memobilisasi sumber daya untuk meningkatkan produktivitas nasional. 5. Meningkatkan penerimaan pemerintah melalui pajak.

Menurut beberapa pendapat pakar, pembangunan kewirausahaan dapat : mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus membuka banyak lapangan kerja baru ( Schumpeter, 1971), melahirkan banyak kreativitas dan inovasi baru dalam melakukan usaha maupun teknologi (Porter,1990), meningkatkan kualitas kompetisi yang berujung pada nilai tambah bagi masyarakat (Lumpkin dan Dess, 1996 ). Menurunkan biaya dan waktu yang timbul akibat ketidakpastian (McGrath, 1992 ) Kesejahteraan yang pada dasarnya adalah sebuah created wealth (Porter, 2004 )

Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh suatu bangsa dalam menumbuh kembangkan kewirausahawan dengan baik, antara lain : 1. Pembinaan UKM dan bagi-bagi modal belas kasihan Secara umum dapat dikatakan pemerintah masih mengalami kebingungan dalam membina UKM. Bahkan ketika berbicara tentang UKM, yang tampak adalah usaha usaha mikro yang proses terbentuknya masih jauh dari tujuannya serta kemungkinan gagalnya masih tinggi. Akibatnya pembinaan sering terperangkap dengan prinsip belas kasihan dan bagi-bagi rejeki. 2. Pribumisasi usahawan yang gagal. Bangsa ini telah bersusah payah melahirkan usahawan-usahawan pribumi yang mampu mengimbangi kekuatan kalangan keturunan asing yang berhasil membesarkan usahanya. Meskipun secara politis program ini tampak begitu ideal namun dalam prakteknya upayaupaya ini tidak membuahkan hasil.

3. Usaha-usaha kecil yang umumnya gagal menjadi besar. Kegagalan UKM menjadi besar juga banyak disebabkan oleh permasalahan mental, kepemimpinan dan gaya hidup yang cepat puas.

3. Kebersamaan, etika dan tanggungjawab sosial kewirausahaan Kebersamaan merupakan keselarasan hubungan dan komunikasi yang baik antara pengusaha dengan pihak internal dan eksternal organisasi dengan prinsip saling menguntungkan. Etika merupakan cara penyampaian ungkapan-ungkapan yang menyangkut perilaku, perbuatan, dan sikap manusia terhadap peristiwa-peristiwa yang dianggap penting dalam hidupnya. Tanggung jawab social merupakan kewajiban perusahaan untuk merumuskan kebijakan, mengambil keputusan, dan melaksanakan tindakan yang memberikan manfaat kepada masyarakat. Kejujuran dan kedermawanan Kunci utama keberhasilan usaha adalah kejujuran, dan kedermawanan tentunya rasa ikhlas untuk berbagi dengan sesama.

Kebersamaan dan etika bisnis Pengusaha dianggap memiliki kemampuan kewirausahaan yang andal apabila pengusaha tersebut mampu memanfaatkan, mencari, dan menciptakan peluang bisnis serta mampu menerapkan asas kebersamaan dan menjalankan etika bisnis secara total sehingga menghasilkan : a. Terciptanya moral karyawan perusahaan (baik pimpinan maupun staf ) untuk selalu berorientasi pada pencapaian target perusahaan yang menjadi komitment bersama. b. Tercipta hubungan yang sehat dengan pihak-pihak eksternal perusahaan yang memberikan dukungan kepada realisasi peluangpeluang bisnis. c. Manfaat kebersamaan yaitu kegiatan usaha akan mendapatkan dukungan dan keterlibatan dari berbagai pihak.

Asas Etika Bisnis yang Sehat Penerapan asas etika bisnis yang sehat terutama tercermin dalam perilaku perusahaan dalam memanfaatkan, mencari dan menciptakan peluang bisnis yang selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan dan pelayanan terbaik (service excellent ).Etika bisnis yang baik dan sehat mencerminkan kualitas dan citra serta hubungan yang sehat dengan pihak eksternal. Beberapa pedoman sebagai dasar berpikir dan bertindak dalam penerapan etika bisnis yang sehat, antara lain : a. Selalu menjaga kualitas produk dan jasa pada pelanggan melalui kewajaran dan keterbukaan. b. Kebersamaan dengan unsur internal dengan menghindari kesan bahwa perusahaan mengeksploitasi karyawan secara tidak manusiawi. c. Kebersamaan dengan lingkungan dalam menjaga kelestarian dan menghindari polusi yang menggangu masyarakat.

d. Dalam proses bisnis atau transaksi usaha, selalu didukung dengan upaya penghayatan nilai dan norma bisnis serta kebiasaan atau esensi dunia usaha yang berlaku. e. Menghindari cara-cara yang tidak etis dalam persaingan bisnis. Secara universal menyatakan ada sepuluh prinsip etika yang harus menjadi pegangan para pelaku bisnis, sebagai berikut : - Kejujuran - Integritas - Memelihara janji - Kesetiaan - Keadilan - Suka membantu orang lain - Hormat kepada orang lain - Menjadi warga negara yang bertanggung jawab - Mengejar keunggulan dalam segala hal - Dapat dipertanggung jawabkan

Tanggung Jawab Sosial Kewirausahaan Dengan menerapkan tanggung jawab sosial maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka panjang. Beberapa bentuk pertanggungjawaban sosial wirausahaan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Tanggung jawab terhadap lingkungan, dimana wirausahawan harus selalu menjaga kelestarian lingkungan 2. Tanggung jawab terhadap karyawan, dengan selalu mendengarkan usulan dan pendapat karyawan, mereka diberikan imbalan sesuai dan diberikan kepercayaan penuh. 3. Tanggung jawab terhadap pelanggan, antara lain : a. Menyediakan barang dan jasa berkualitas b. Memberikan harga yang wajar

c. Melindungi hak-hak konsumen yaitu : - hak mendapatkan produk yang aman - mendapatkan informasi tentang produk - hak untuk didengar - hak untuk memilih barang apa yang hendak dibeli 4. Tanggung jawab terhadap investor, dengan kesanggupan mengembalikan investasi yang cukup menarik seperti memaksimalkan keuntungan dan melaporkan kinerja keuangan yang akuntabel. 5. Tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar, seperti menyediakan atau membuka lapangan kerja dan menjaga situasi lingkungan yang sehat disekitar perusahaan tersebut berada.

Jika mengacu pada beberapa tanggungjawab tersebut diatas maka tanggung jawab sosial perusahaan merupakan keterlibatan perusahaan dalam memberikan kontribusi terhadap perbaikan dan kesejahteraansosialmasyarakatdengantidakhanyasemata-mata mempertimbangkan keuntungan ekonomi.

Terima Kasih Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom.