BAB I PENDAHULUAN. objek wisata di Indonesia, yang sudah mulai berkembang salah satunya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. khususnya sebagai salah satu penghasil devisa negara. Di samping sebagai mesin

BAB I PENDAHULUAN. (Muljadi, 2009: 2). Hal ini disebabkan subsektor pariwisata relatif masih muda

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sosial dan ekonomi. Menurut undang undang kepariwisataan no 10

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pariwisata merupakan salah satu industri yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya melalui industri pariwisata. Sebagai negara kepulauan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak potensi wisata, baik

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN. berevolusi menjadi suatu industri multikompleks, yaitu industri yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Grobogan merupakan salah satu kabupaten di wilayah Jawa

BAB I PENDAHULUAN. rutinitasnya masing-masing. Baik yang sudah bekerja atau yang masih

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi ketika seseorang pengunjung melakukan perjalanan. Pariwisata secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata telah tumbuh menjadi suatu industri yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa Negara, diharapkan. pekerjaan baru juga untuk mengurangi pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh Menteri Pariwisata kepada Kompas.com, bahwa berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia. dapat dilihat dari banyaknya Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang

BAB I PENDAHULUAN. biasanya untuk kurang dari satu tahun dan tujuan umumnya adalah perjalanan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki potensi besar dalam lingkup pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. maju ini, industri pariwisata menjadi sebuah industri yang dapat mendatangkan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan wisata bagi rombongan study tour anak-anak PAUD (Pendidikan Anak

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara

PERAN WANITA DALAM AKTIVITAS WISATA BUDAYA (Studi Kasus Obyek Wisata Keraton Yogyakarta) TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi wisata alam berupa pantai-pantai. Objek wisata pantai yang ada

BAB I PENDAHULUAN. potensi wisata dengan keunikan yang khas dan siap untuk memanjakan para

BAB I PENDAHULUAN. Kota merupakan suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perubahan yang terjadi baik secara internal maupun eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Hunziger dan Krapf dari Swiss dalam bukunya Grundriss Der

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, selain itu juga dikenal sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Pulang Syawal terletak di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik, Kementrian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Survey Pengeluaran Wisatawan Mancanegara, 2015.

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta dan banyak memiliki potensi wisata walaupun semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan penyumbang devisa negara terbesar ke lima

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN OBYEK WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI TUGAS AKHIR. Oleh: BEKTI PRIHASTUTI L2D

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. andalan bagi perekonomian Indonesia dan merupakan sektor paling strategis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata kini telah menjadi salah satu industri terbesar dan merupakan

OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA

BAB I PENDAHULUAN. ada di Indonesia. Beragam objek wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya

DEFINISI- DEFINISI A-1

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

2016 KEMENARIKAN DAYA TARIK WISATA KAWASAN PANTAI UJUNG GENTENG KECAMATAN CIRACAP KABUPATEN SUKABUMI

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. istilah urbanisasi. Urbanisasi merupakan salah satu isu kependudukan yang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. antara lain berupa keanekaragaman hayati, keunikan budaya tradisional, keindahan

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata

BAB 1 PENDAHULUAN. besar untuk di manfaatkan, tentu sektor bisnis yang terkait kedatangan wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. ribu kunjungan atau naik 11,95% dibandingkan jumlah kunjungan wisman

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.program pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Widayati Prihatiningsih, 2015

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Langit, Grojokan Kedung Kayang, Pemandian Air Hangat Candi Umbul,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic

BAB I PENDAHULUAN. dengan keanekaragaman budaya dan kesenian yang berbeda-beda di masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebon binatang) atau

BAB I PENDAHULUAN. dan masih banyaknya rakyat miskin. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan serta menggalakan dunia kepariwisataan kini semakin giat

BAB I PENDAHULUAN. daerah pegunungan, pantai, waduk, cagar alam, hutan maupun. dalam hayati maupun sosio kultural menjadikan daya tarik yang kuat bagi

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan. pengembangan budaya bangsa dengan memanfaatkan seluruh potensi

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era modern seperti sekarang ini, padatnya rutinitas kegiatan atau

BAB II TINJAUAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Resha Febriyantika Yussita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Soemarno, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut The Liong Gie dalam Sumaatmadja (1988:75), Metode yaitu

BAB I PENDAHULUAN. manfaat dalam menciptakan kesempatan kerja dan pelesatrian alam serta nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan destinasi wisata yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

DAFTAR ISI Halaman. BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi Penelitian xviii

BAB I PENDAHULUAN. relatif baru, yaitu sejak abad 19, sebagai salah satu produk dari Revolusi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu aset yang menguntungkan bagi suatu negara. Dalam UU

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja. Dengan berbagai karakteristiknya, sektor pariwisata telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Kunjungan Wisatawan Gembira Loka Zoo Th Tahun Jumlah Wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan wisata saat ini sedang menjadi gaya hidup (lifestyle) di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peluang yang cukup prospektif untuk dikembangkan di sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. buatan dan peninggalan sejarah. Wilayah Kabupaten Sleman terdapat banyak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa terbesar sebuah negara. Sektor pariwisata di Indonesia bekembang dengan pesat. Dalam pembangunannya sektor pariwisata berdampak pada bidangbidang lainnya baik sosial, ekonomi maupun budaya. Dari sekian banyak objek wisata di Indonesia, yang sudah mulai berkembang salah satunya wisata alam, yaitu wisata pantai. Pantai Somandeng merupakan salah satu pantai yang ada di Indonesia, pantai ini berlokasi di Desa Tepus, kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Pantai ini menjadi salah satu daya tarik wisata alam di Kabupaten Gunungkidul. Sejak awal dibukanya pantai ini menjadi destinasi wisata, sudah mulai dikunjungi oleh wisatawan, yang mendorong pemerintah untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada wisatawan yang datang, dengan membuat dan menerapkan berbagai kebijakan guna meningkatkan kunjungan wisatawan di pantai Somandeng. Didalam melakukan perjalanan wisata ke sebuah destinasi, wisatawan memiliki motivasi tertentu yang membuat mereka berkeputusan memilih mengunjungi destinasi wisata. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut dengan judul Karakteristik dan Motivasi Wisatawan di Pantai Somandeng Kabupaten Gunungkidul. 1

2 1.2 Rumusan Masalah Bertitik tolak pada uraian latar belakang masalah yang menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Apa daya tarik Pantai Somandeng? 2. Seperti apa karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Pantai Somandeng? 3. Apa motivasi para wisatawan ingin berkunjung ke Pantai Somandeng? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui daya tarik Pantai Somandeng 2. Untuk mengetahui karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Pantai Somandeng. 3. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi motivasi para wisatawan berwisata ke Pantai Somandeng. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan, serta bisa digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.

3 1.4.2 Manfaat Praktis a) Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan bagi pengelola tempat wisata, khususnya pengelola objek wisata Pantai Somandeng untuk mengembangkan tempat wisatanya sehingga dapat menarik minat pengunjung lebih banyak ketempat tersebut. b) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul untuk mengetahui secara pasti motivasi wisatawan yang berkunjung ke wisata pantai di Kabupaten Gunungkidul. 1.5 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang motivasi wisata wisatawan sudah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Penelitian yang mengambil tema motivasi wisatawan ditulis oleh Nur Budi Puji Wibowo, mahasiswa Magister Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 2010. Penelitian ini berfokus pada analisis pengaruh motivasi wisata dan persepsi tentang daya tarik destinasi serta kualitas pelayanan wisata terhadap lama tinggal wisatawan di Provinsi DIY. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan responden sebanyak 200 orang, yang terdiri dari masing masing 100 orang wisatawan domestik dan asing, dengan teknik random sampling. Respondenya adalah wisatawan yang berwisata di Provinsi DIY. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis dengan teknik korelasi dan regresi linier

4 sederhana dan berganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa variabel motivasi wisata dan persepsi tentang daya tarik destinasi serta kualitas pelayanan wisata memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap lama tinggal wisatawan baik wisatawan domestik maupun asing. Penelitian tentang motivasi wisata juga pernah dilakukan oleh Sayangbatti (2011) mahasiswa Magister Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dalam tesisnya yang meneliti tentang motivasi dan persepsi wisatawan tentang daya tarik destinasi terhadap minat kunjungan kembali di Kota Wisata Batu. Penelitian ini menggunakan metode accidential sampling dengan responden wisatawan yang datang ke Kota Wisata Batu. Data pengambilan sampel dilakukan dibeberapa objek seperti Jatim Park I, BNS, Museum Satwa, dan Selecta. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel motivasi dan persepsi daya tarik destinasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel motivasi dan persepsi daya tarik destinasi berpengaruh terhadap minat kunjungan kembali di Kota Wisata Batu. Penelitian lain tentang motivasi wisata juga telah dilakukan oleh Ngurah Aditya K (2009) mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata. Penelitian ini mengambil lokasi Klenteng Sam Poe Kong Semarang. Permasalahan yang diteliti adalah apakah yang menjadi motivasi berwisata wisatawan ke Sam Poe Kong. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian

5 tersebut yaitu tentang gambaran umum responden yang berdasarkan hasil penelitian yaitu faktor-faktor yang memotivasi wisatawan berkunjung ke Sampoe Kong yang paling dominan yaitu keinginan untuk mengisi akhir pekan, keinginan untuk menghilangkan stres kerja dan dorongan dari keluarga. Disamping itu diantara dua motivasi, motivasi intrinsik merupakan motivasi yang memiliki rata-rata tertinggi sebagai motivasi berkunjung ke Sampoe Kong. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sotya Sasongko (2007) mahasiswa Magister Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, yang meneliti tentang analisis terhadap profil, motif dan tujuan perjalanan Wisatawan asal Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Data dikumpulkan melalui metode wawancara terstruktur melalui telepon dan studi pustaka. Lokasi penelitian adalah provinsi DIY, dengan jumlah sampel sebanyak 283 responden yang diambil secara random. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan asal DIY melakukan perjalanan wisata ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Bali. Tujuan pokok mereka adalah liburan, mengunjungi saudara, bisnis, pendidikan, dan kesehatan. Wisatawan yang bertujuan untuk liburan dari berbagai kelompok usia, tingkat pendidikan maupun pekerjaan lebih menyukai atraksi alam daripada atraksi budaya dan buatan. Pengaturan perjalanan dominan diatur secara pribadi, dengan menggunakan kendaraan pribadi.

6 Motif Pengunjung Objek Wisata di Kota Surabaya menjadi judul penelitian yang dilakukan oleh Andy Umardiono (2005) mahasiswa jurusan Studi Ilmu Kependudukan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode survey untuk mendeskripsikan secara mendetail mengenai motif-motif perjalanan wisata yang dilakukan pengunjung. Sasaran penelitian ini sebanyak 200 responden yang mengunjungi lima obyek wisata terpilih di Surabaya: Kebun Binatang Surabaya, Pantai Ria Kenjeran, Taman remaja Surabaya, Monumen Kapal Selam, dan Museum Mpu tantular. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi mpengunjung berwisata ke Surabaya adalah untuk bersenangsenang atau rekreasi dan pendidikan dengan atraksi yang bersifat hiburan. Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah ada menunjukkan bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti belum pernah ada didalam buku maupun penelitian manapun. Peneliti mencoba melakukan penelitian tentang karakteristik dan motivasi wisatawan di Pantai Somandeng, Kabupaten Gunungkidul. 1.6 Landasan Teori 1.6.1 Daya Tarik Wisata Istilah daya tarik wisata berasal dari kata tourist attraction yang dapat diartikan segala sesuatu yang menarik untuk dilihat atau disaksikan wisatawan pada suatu destinasi wisata (Yoeti, 2010:19).

7 Victor T.C Middleton dalam Yoeti (2010:27, 28) membagi daya tarik wisata menjadi 4 yaitu: 1) Natural Attraction yaitu daya tarik wisata yang bersifat alamiah dan terdapat secara bebas yang dapat dilihat dan disaksikan setiap waktu. Seperti: Kebun Raya, Taman nasional, pantai, danau, pegunungan. 2) Build Attraction yaitu bangunan-bangunan dengan arsitektur kuno, jembatan, rumah-rumah ibadah. 3) Cultural Attraction yaitu peninggalan lama, petilasan, bekas kerajaan, candi museum, misalnya: Candi Borobudur, dan Prambanan (Jateng). 4) Traditional Attraction yaitu tatacara hidup suatu etnis, masyarakat, adat istiadat, festival kesenian, folklore suatu bangsa. Seperti: Festival Bunga Sakura (Jepang), dan Sekaten Mauludan (Yogyakarta). 1.6.2 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan karakteristiknya, bicara mengenai wisatawan akan didapatkan suatu cerita yang panjang tentang mereka, siapa, darimana, mau kemana, dengan apa, dengan siapa, kenapa ke sana dan masih banyak lagi. Wisatawan memang sangat beragam, ada tua-muda, miskin-kaya, asing-domestik, berpengalaman maupun tidak, semua ingin berwisata dengan keinginan dan harapan yang berbeda-beda.

8 Gambaran mengenai wisatawan biasanya dibedakan berdasarkan karakteristik perjalanannya (trip descriptor) dan karakteristik wisatawannya (tourist description) (Seaton dan Bennet, 1996:31). Untuk karakteristik wisatawannya (tourist description) lebih memfokuskan pada wisatawannya, biasanya digambarkan dengan who wants what, why, when, where and how much?. Untuk menjelaskan hal-hal tersebut, karakteristik sosio-demografis mencoba menjawab pertanyaan who wants what. 1.6.2 Motivasi dan Perjalanan Wisata Motivasi merupakan faktor penting bagi calon wisatawan didalam mengambil keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi (Pitana dan Gayatri, 2005:60). Suwena (2010:61) yang mengutip dari Mcintoch, at all (1995), menyatakan bahwa terdapat berbagai motivasi wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata antara lain: 1) Motivasi untuk memenuhi kebutuhan fisik Berhubungan dengan penyegaran tubuh dan pikiran, tujuan kesehatan, olah raga, dan bersenang senang. 2) Motivasi untuk mengenal budaya Keinginan untuk melihat dan mengetahui lebih banyak tentang budaya negara lain.

9 3) Motivasi untuk berhubungan dengan orang lain Keinginan untuk bertemu dengan orang orang baru, mengunjungi teman dan keluarga jauh, dan mencari pengalaman baru yang berbeda. 4) Motivasi untuk memperoleh status dan prestise Berkaitan dengan keinginan seseorang agar dihargai, dihormati dan dikagumi dalam rangka memenuhi ambisi pribadi. 1.6.3 Wisatawan Wisatawan adalah seseorang yang meninggalkan tempat kediamannya untuk sementara waktu dengan alasan apapun juga tanpa memangku jabatan atau pekerjaan di negara yang dikunjunginya (Yoeti, 1991:71). 1.7 Metode Penelitian Di dalam penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kombinasi atau mixed-method, yaitu penggabungan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara berurutan (Sugiyono, 2011:404). Metode kuantitatif digunakan dalam pengambilan sampel sebagai dasar penentuan jumlah responden, dan kemudian digunakan metode deskriptif kualitatif untuk menjabarkan temuan data.

10 1.7.1 Lokasi Penelitian Penelitian tentang karakteristik dan motivasi wisatawan dilaksanakan di Pantai Somandeng Kabupaten Gunungkidul. 1.7.2 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui daftar kuisioner yang diajukan kepada responden guna memperoleh data karakteristik dan motivasi wisatawan. b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, RPJM Desa Tepus, dan profil Desa Tepus mengingat pantai ini termasuk salah satu potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Tepus. 1.7.2 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Observasi Observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung di daerah yang bersangkutan yaitu Pantai Somandeng. b. Wawancara Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab dengan pihak yang memiliki wewenang dalam obyek penelitian yaitu

11 Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan kabupaten Gunungkidul, Kepala Desa Tepus, Kepala Dusun Ngasem, Karang Taruna Brantas, dan wawancara dengan wisatawan yang datang ke Pantai Somandeng. c. Studi Pustaka Pengumpulan data melalui buku literatur surat kabar, brosur, dan laporan tertulis yang berkaitan dengan obyek penelitian. d. Kuisioner Kuisioner dibuat dalam bahasa Indonesia mengingat calon responden dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik. Pertanyaan dalam kuisioner dibuat secara kombinasi dalam dua bentuk yaitu terbuka dan tertutup disesuaikan dengan jenis data yang akan dijaring. Selain itu juga dibuat dalam semi terbuka yaitu sebagian telah disediakan alternatif jawaban, namun masih terbuka kesempatan bagi responden untuk memberikan jawaban yang berbeda. Bentuk fisik kuisioner akan didesain sedemikian rupa sehingga sederhana dan menarik sehingga memudahkan bagi responden untuk mengisinya. e. Penentuan Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran penelitian (Gulo, 2002:77). Populasi dalam penelitian ini yaitu wisatawan yang berkunjung ke Pantai Somandeng.

12 Gulo (2002:78) mengatakan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian dengan menggunakan purpossive sampling yaitu sampel yang diambil berdasarkan kriteria tertentu dimana dalam penelitian ini adalah : 1. Responden yang dijadikan sampel adalah responden yang mengambil keputusan untuk berwisata ke Pantai Somandeng 2. Responden berusia diatas 18 tahun dimana pada usia tersebut individu telah dapat mengambil keputusan sendiri. Ukuran sampel yang dibutuhkan ditetapkan dengan menggunakan formula yang dikembangkan oleh Slovin (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000:74), karena mayoritas penelitian ini difokuskan pada jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Somandeng, jumlah penelitian ini ditentukan dengan formula Slovin. Jumlah populasi adalah 229.987 orang, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 10%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah: Rumus = n = N 1+N (e) 2 Keterangan : n = sampel, N=populasi, e= margin error 10% Jawaban: 229.987 1+229.987( 10 100 )2 = 229.987 1+229.987(0,01)

13 = 229.987 1+2,299.87 = 99,85 Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 99,85 orang atau 100 orang. 1.8 Analisis Data Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013:147). 1.9 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II GAMBARAN UMUM Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum daerah penelitian yang terdiri dari profil Kabupaten Gunungkidul, profil Desa Tepus, profil Pantai Somandeng, struktur organisasi pengelola Pantai Somandeng, jumlah

14 kunjungan wisatawan, dan pengembangan yang telah dilakukan pengelola Pantai Somandeng. BAB III PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai karakteristik pengunjung berdasarkan daerah asal, jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, banyaknya kunjungan, dan alasan wisata. Selain karakteristik pengunjung, dalam bab ini juga akan dibahas mengenai analisis motif wisata pengunjung. Serta rekomendasi pengembangan kedepan dari wisatawan. BAB IV PENUTUP Berisi tentang kesimpulan penelitian dan saran dari penulis atas penelitian yang telah dilakukan.