DAFTAR PUSTAKA. Adji, Indriyanto Seno. Korupsi dan Hukum Pidana. Jakarta : Kantor Pengacara & Konsultasi Hukum Prof. Oemar Seno Adji, SH&Rekan, 2001.

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali & Wiwie Heryani, Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap Hukum, Cetakan ke 1,

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal dan menurut tata cara yang diatur dalam undang-undang untuk

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2005, Hukum Pidana Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia, Bayumedia Publishing, Malang.

BAB I PENDAHULUAN. Penyidikan tindak pidana merupakan serangkaian tindakan penyidik dalam

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2008, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung, Alumni,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA. Admasasmita Romli, Sistem Peradilan Pidana Kontemporer. Jakarta: Kencana

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Achmad, Menguak Realitas Hukum: Rampai Kolom Dan Artikel Pilihan Dalam Bidang Hukum, (Jakarta: Kencana, 2008).

DAFTAR PUSTAKA. Bakhri, Syaiful, 2009, Hukum Pembuktian Dalam Praktik Peradilan Pidana, Cetakan I, P3IH FH UMJ dan Total Media, Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2016, Hukum Pidana Korupsi di Indonesia, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, Raja Grafindo Persada,

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi, Kebijakan Kriminal, op.cit, hal.2

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Mahrus, 2011, Hukum Pidana Korupsi di Indonesia, UII Pers, Yogyakarta.

PENUTUP. penelitian lapangan, serta pembahasan dan analisis yang telah penulis lakukan

DAFTAR PUSTAKA. Progresif, Sinar Grafik, Jakarta, 2010; C.S.T. Kansil, Penggantar Ilmu Hukum, Balai Pustaka, Jakarta, 1989;

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab rumusan masalah yang dikemukakan penulis, berdasarkan

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-buku Sianturi, S.R., 1996, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya, Jakarta: Alumni Ahaem-Patahaem.

ANALISIS YURIDIS NORMATIF PERLUASAN MAKNA KETERANGAN SAKSI A DE CHARGE

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis pembahasan, hasil penelitian yang penulis

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-Buku Adami Chazawi, 2011, Pelajaran Hukum Pidana I, Jakarta, Raja Grafindo Persada

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan pembahasan dan analisis, disimpulkan bahwa

I. PENDAHULUAN. kemajuan dalam kehidupan masyarakat, selain itu dapat mengakibatkan perubahan kondisi sosial

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi, (2008), Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Cet. Ke- I, Jakarta: Prenada Media Group.

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008.

BAB III PENUTUP. kemudian dilanjutkan dengan sidang komisi kode etik kepolisian, jadi. putusan akhir sebagai polisi melalui sidang komisi kode etik.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Wahid Dan Mohammad Labib, Kejahatan Mayantara (Cyber Crime), PT Refika Aditama, Bandung, 2005

BAB III PENUTUP. pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, pada pokoknya dapat

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

DAFTAR PUSTAKA. A. Sumber Buku

Daftar Pustaka. Berbagai Permaslahannya,Sinar Grafika,Jakarta, Retribusi Ke Reformasi.Pradnya Paramita,Jakarta 1985

Kata kunci: Pencabutan keterangan, terdakwa. AKIBAT HUKUM TERHADAP PENCABUTAN KETERANGAN TERDAKWA DI PENGADILAN 1 Oleh: Efraim Theo Marianus 2

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Mahrus Dasar-Dasar Hukum Pidana dalam Sudarto, Hukum Pidana I. Semarang: Badan Penyediaan Bahan-Bahan Kuliah, FH UNDIP

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas diatas, maka dapat dikemukakan

BAB III PENUTUP. pidana pembunuhan berencana yang menggunakan racun, yaitu: b. Jaksa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang merupakan dasar

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian dan analisis pada bab-bab sebelumnya, maka

BAB III PENUTUP. waktu yang lama, dilain pihak kejaksaan harus segera dapat menentukan kerugian

Adji, H. Oemar Seno, Hukum (Acara) Pidana dalam Prospeksi, Cet. 4, Jakarta: Atmasasmita, Romli, Sekitar Masalah Korupsi Aspek Nasional dan Aspek

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis diatas maka dapat ditarik kesimpulan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN

PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Secara yuridis status keuangan Negara yang diinvestasikan dalam

DAFTAR PUSTAKA. Amirudin dan Asikin, Zainal, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Press, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Grafika, Jakarta Grafika, Anton M.Moelijono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998

BAB I PENDAHULUAN. Perbuatan yang oleh hukum pidana dilarang dan diancam dengan pidana

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis sebagaimana diuraikan dalam permasalahan

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

Lex Administratum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra

PEMBERIAN SURAT TANDA PENERIMAAN LAPORAN OLEH PIHAK KEPOLISIAN KEPADA PIHAK PELAPOR. (Studi di Polres Kota Batu) PENULISAN HUKUM

BAB 1 PENDAHULUAN. Penuntutan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), hlm ), hlm.94.

BAB I PENDAHULUAN. Tindak pidana korupsi merupakan kejahatan luar biasa (extra ordinary crimes),

DAFTAR PUSTAKA. Abdussalam, H.R. Kriminologi. Restu Agung. Jakarta Achadiat, Chrisido M. Dinamika Etika dan Hukum Kedokteran dalam

BAB III PENUTUP. bencana terhadap kehidupan perekonomian nasional. Pemberantasan korupsi

DAFTAR PUSTAKA. Atmasasmita, Romli Sekitar Masalah Korupsi Aspek Nasional dan Aspek International. Mandar Maju, Bandung.

BAB III PENUTUP. maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

BAB II KEWENANGAN PENYIDIK MENGELUARKAN SURAT PERINTAH PENGEHENTIAN PENYIDIKAN (SP3) PADA PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI

DAFTAR PUSTAKA. Alatas, Syed Hussain, 1997, Korupsi Sifat, Sebab, dan Fungsi, LP3ES, Jakarta.

BAB V P E N U T U P. hasil penelitian maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. dipersidangan, dan hakim sebagai aparatur penegak hukum hanya akan

DAFTAR PUSTAKA. A. Sukarno, Muhadar, Maskun, 2013, Filsafat Hukum Teori dan Praktik, Kencana, Jakarta

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

BAB III PENUTUP. bentrokan yang tajam dan kekacauan yang besar di kalangan masyarakat dan juga alat

GARIS-GARIS BESAR PERKULIAHAN (GBPP)

Jurnal Ilmu Hukum ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 8-16

PENJATUHAN PIDANA PENJARA BAGI TERDAKWA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan pemeriksaan investigatif oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. semua warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan. peradilan pidana di Indonesia. Sebelum Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

BAB III PENUTUP. menyimpulkan hal-hal sebagai berikut : Jaksa Agung Muda, peraturan perihal Jaksa Agung Muda Pengawasan

SURAT PERINTAH PENGHENTIAN PENYIDIKAN (SP3) DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan

PERLINDUNGAN HUKUM KORBAN KEJAHATAN PADA TAHAP PENUNTUTAN DALAM PERSPEKTIF RESTORATIVE JUSTICE. (Studi Kasus Penganiyayaan di Kota Malang)

BAB III PENUTUP. a. Faktor kemandirian kekuasaan kehakiman atau kebebasan yang. pengancaman pidana di dalam undang-undang.

BAB III PENUTUP. korupsi dan kekuasaan kehakiman maka penulis menarik kesimpulan. mengenai upaya pengembalian kerugian negara yang diakibatkan korupsi

Lex Crimen Vol. V/No. 6/Ags/2016

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, Desy, 2003, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Amelia, Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. atributif dan peraturan normatif. Peraturan hukum atributif

DAFTAR PUSTAKA. A.A.G. Peters dan Koesriani Siswosoebroto, Hukum dan Perkembangan Sosial (Buku I), Sinar Harapan, Jakarta, 1988.

Lex Privatum, Vol. IV/No. 3/Mar/2016. PENYITAAN SEBAGAI OBJEK PRAPERADILAN 1 Oleh: Arif Salasa 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada Periode Sebelum dan Sesudah Berlaku Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, (Tesis Fakultas Hukum Indonesia:1999) hal.3.

BAB I PENDAHULUAN. dua jenis alat bukti seperti yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum

DAFTAR PUSTAKA. Buku:

DAFTAR PUSTAKA. Abdulsyani, Sosiologi Kriminalitas, Remadya Karya, CV Bandung, 1987

DAFTAR PUSTAKA. Asikin, Zainal & Amiruddin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Mataram: Divisi Buku Perguruan Tinggi PT.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Sebagaimana tertulis dalam rumusan masalah, akhirnya penulis

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PIDANA KHUSUS STATUS MATA KULIAH : LOKAL WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PERBANDINGAN PENJATUHAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERTAMA DAN RESIDIVIS.

BAB I PENDAHULUAN. penyelesaian perkara pidana, keterangan yang diberikan oleh seorang saksi. pidana atau tidak yang dilakukan terdakwa.

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, A.Z. & Hamzah, Andi, 2010, Pengantar dalam Hukum Pidana Indonesia, Yarsif Watampone, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. setelah melalui proses pemeriksaan dan pemutusan perkaranya, akan merasa

DAFTAR PUSTAKA. A. Abidin, Farid, Zainal, 1995, Hukum Pidana I, Jakarta: Sinar Grafika.

DAFTAR PUSTAKA. Arifin Arif, 1994, Hutan Hakekat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, Andi Zainal, Asas-Asas Hukum Pidana (Bagian Pertama), Bandung: Alumni, 1987

DAFTAR PUSTAKA. Andi Hamzah, Asas - Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2008.

DAFTAR PUSTAKA. Apeldoorn L.J. Van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: PT.Pradnya Paramita, 2001.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan, maka dapat dirumuskan

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, selalu memikirkan untuk mendapat keuntungan bagi dirinya. Hal ini

Transkripsi:

104 DAFTAR PUSTAKA 1. BUKU Adji, Indriyanto Seno. Korupsi dan Hukum Pidana. Jakarta : Kantor Pengacara & Konsultasi Hukum Prof. Oemar Seno Adji, SH&Rekan, 2001. Arief, Barda Nawawi, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana dalam Penanggulangan Kejahatan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007. Chazawi, Adami. Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi. Bandung : PT. Alumni, 2006. Davidsen, Soren. et al. Menghentikan Korupsi di Indonesia 2004-2006, Sebuah Survey Tentang Berbagai Kebijakan dan Pendekatan Pada Tingkat Nasional. Jakarta : Usindo, 2007. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989. Gie, Kwik Kian. Pemberantasan Korupsi, Untuk Meraih Kemandirian, Kemakmuran, Kesejahteraan dan Keadilan. Jakarta. 2001. Hamzah, Andi. Analisis dan Evaluasi Hukum Tentang Wewenang Kepolisian dan Kejaksaan di bidang Penyidikan. Jakarta : Departemen Kehakiman Hak Asasi Manusia RI, 2001.. Asas-Asas Hukum Pidan. Jakarta : Rineka Cipta, 1994.. Delik-Delik Tersebar di Luar KUHP. Jakarta : Pradnya Paramitha, 1985.. Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta : Sinar Grafika. 2005.

105. Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Acara Piadan Nasional dan Internasional. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2005. Harahap, M. Yahya, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP; Penyidikan dan Penuntutan (Edisi Kedua).Jakarta : Sinar Grafika, 2003. Husein, Harun. Penyidikan dan Penuntutan Dalam Proses Pidana. Jakarta : Rineka Cipta, 1991. Klitgaard, Robert. Membasmi Korupsi. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2001. Mertokusumo, Sudikno. Mengenal Hukum Suatu Pengantar. Yogyakarta: Liberty, 2003. Mulyadi, Lilik. Hukum Acara Pidana; Normatif, Teoritis, Praktik dan Permasalahannya. Bandung : PT Alumni, 2007. Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta. 1981. Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. Peranan Penggunaan Kepustakaan di Dalam Penelitian Hukum. Jakarta. 1979.. Tindak Pidana Korupsi di Indonesia; Normatif, Teoretis, Praktik dan Masalahnya. Bandung : PT Alumni, 2007. Prakoso, Djoko. Penyidik, Penuntut Umum, Hakim, Dalam Proses Hukum Acara Pidana. Jakarta : Bina Aksara, 1987. Prints, Darwan. Hukum Acara Pidana Suatu Pengantar. Jakarta : Sinar Grafika, 2005.

106 Sianturi. Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya. Jakarta: Alumni Ahaem-Petehaem, 1996.. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007. Tuanakotta, Theodorus M. Menghitung Kerugian Keuangan Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi. Jakarta : Salemba Empat, 2009. Yuwono, Soesilo. Penyelesaian Perkara Pidana Berdasarkan KUHP. Bandung : Alumni, 1982. Hiariej, Eddy O.S. Memahami Asas Praduga Bersalah Dan Tidak Bersalah. 2002. INTERNET Yuntho, Emerson Mencermati Pemberian SP3 Kasus Korupsi, http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=11608&cl=kolom, Diakses pada Jumat, 20 Agustus 2010, pukul 15:10:21 WIB Suripto. Wewenang Mahkamah Konstitusi Menguji Undang-Undang (JudicialReview) <http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/download/risalah_sidang_per kara%20012.%20puu-iv.2006.pdf>. Diakses pada Senin, 23 Agustus 2010, pukul 16:25:09 WIB. Suara Pembaruan, Jadikan Korupsi Extra Ordinary Crime <http://www.prakarsarakyat.org./artikel/fokus/artikel.php?aid=29687>. Diakses pada Rabu 25 Agustus 2010, pukul 21:20:31 WIB. UU KPK Terus Dipermasalahkan ke Mahkamah Konstitusi http://www.hukumonline.com/detail/asp?id=15267&cl=berita, Diakses pada Jumat,27 Agustus 2010, pukul 21:45:09 WIB.

107 Saleh, Abdul Rahman. Korupsi Tergolong Extraordinary <http://www.arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?berita=pinyuh &id=129619, Diakses Sabtu, 28 Agustus 2010, pukul 20:19:08 WIB. <http://www.majalahkonstan.com/index2.php?option=com_content,> Diakses pada Rabu, 1 September 2010, pukul 18:33:03 WIB. Fatwa, A.M., Korupsi Bukan Extraordinary Crime Menyesatkan. < http://www.mpr.go.id/pimpinan2/?p=18>. Diakses pada Kamis, 2 September 2010 pukul 10:29:45 WIB. Tangkere, Cornelius Urgensi Pengadilan Tipikor http://www.legalitas.org/?./problematika-dan-urgensi-pengadilantindak-pidana-korupsi, diakses pada Kamis, 2 September 2010, pukul 16:22:15 WIB. Saleh, Abdul Rahman http://www.arsip.pontianakpost.com/berita/default.asp?berita=pinyuh &id, Diakses Kamis, 2 September 2010, pukul 20:19:08 WIB. Adji, Indriyanto Seno. Kalau Tidak Diminta, Saya Tidak Akan Mau Jadi Pengacara Puteh. <http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=15775&cl=berita. Diakses pada Jumat, 3 September 2010, pukul 16:54:37 WIB. Mengadili Eksistensi Pengadilan Tipikor http://www.legalitas.org/?q=node/44, diakses pada Kamis, 9 September 2010, pukul 15:20:34 WIB http://www.legalitas.org/inclphp/buka.php?d+lain+1&f=statuta%20roma.htm, diakses pada Jumat, 17 September 2010, pukul 19:08:30 WIB. <http://www.antara.co.id/arc/2008/5/1/meratifikasi-statuta-roma/>, diakses pada Jumat, 17 september 2010, pukul 19:15:34 WIB.

108 http://ucupneptune.blogspot.com/2008/01/international-criminal-courticc.html, Jumat, 17 september 2010, pukul 19:44:24 WIB. Analisis Undang-undang No.30 tahun 2002 Tentang KPK http://sahabatandalas.blogspot.com/2008/10/ini-merupakan-analisissederhana-yang.html Diakses, 30 Septermber 2010, pukul 10:23:52 WIB 2. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. UUD 1945. Undang-Undang Hukum Acara Pidana. UU No. 8 Tahun 1981. LN No. 76 Tahun 1981, TLN. 3209. Undang-Undang Kejaksaan RI. UU No. 16 Tahun 2004. LN. No. 67 Tahun 2005, TLN No. 4401.. Undang-Undang Ketentuan Pokok Kejaksaan RI. UU No. 15 Tahun 1961. LN No. 254 Tahun 1961.. Undang Undang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. UU No. 30 Tahun 2002. LN No. 137 Tahun 2002, TLN No. 4250.. Undang-Undamg Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. UU No. 31 Tahun 1999. LN No. 140 Tahun 1999, TLN No. 3874.. Undang-Undang Pengadilan Hak Asasi Manusia. UU No, 26 Tahun 2000. LN No. 191 Tahun 2000, TLN No. 3911.

109. Undang-Undang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. UU No. 20 Tahun 2001. LN No. 134 Tahun 2001, TLN No. 4150. 3. JURNAL / MAKALAH Loebby Loqman. Optimalisasi Undang-Undang Terhadap Pemberantasan Korupsi. Jurnal Reformasi Ekonomi. Vol. 7 No. 1 Januari-Juni. (2006). Masduki, Teten dan Danang Widyoko. Menunggu Gebrakan KPK. Jentera Jurnal Hukum, Edisi 8 Tahun III Maret (2005)