TINJAUAN PUSTAKA. Sub-diivisio : Angiospermae, Kelas : Dicotyledoneae, Ordo : Convolvulales,

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. Sub-divisio : Angiospermae, Kelas : Dicotyledoneae, Ordo : Convolvulales,

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

Teknologi Produksi Ubi Jalar

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. subdivisio Angiospermae, digolongkan ke dalam kelas Monocotyledonae,

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu

TINJAUAN PUSTAKA. Perakaran kedelai akar tunggangnya bercabang-cabang, panjangnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

TINJAUAN PUSTAKA. : Ipomoea batatas (L.) Lam. lumbung atau umbi. Akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan tanaman pangan yang. sedangkan produksi dalam negri belum mencukupi, untuk mengatasinya

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. spesies. Klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta;

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ubikayu berasal dari Brasilia. Ilmuwan yang pertama kali melaporkan hal ini

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Botani

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam family

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ubi Jalar Cilembu

TINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

TINJAUAN PUSTAKA. Divisio : Spermatophyta, Sub-diivisio : Angiospermae, Kelas : Dicotyledoneae,

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Steenis et al., (2003) kedudukan tanaman ubijalar dalam tata nama (sistematika) sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta, Sub-diivisio : Angiospermae, Kelas : Dicotyledoneae, Ordo : Convolvulales, Famili : Convolvulaceae, Genus : Ipomoea, Spesies : Ipomoea batatas (L.) Lamb Sistem perakaran ubijalar terdiri dari akar serabut yang menyerap nutrisidan air,akar penyimpanan yaitu akar lateral, dimanatempat penyimpan produk fotosintesis. Sistem akar tanaman diperoleh dari perbanyakan vegetatif dimulai dengan akar adventif yang berkembang menjadi akar berserat utama, yang bercabang keakar lateral. Tanaman dewasa memiliki akar pensil tebal yang memiliki beberapa lignifikasi. Akar lain yang tidak memiliki lignifikasi, berdaging dan menebal disebut akar penyimpanan. Tanaman tumbuh dari benih yang benar membentuk akar khas dengan poros tengah dengan cabang lateral. Kemudian, fungsi poros tengah sebagai akar penyimpanan (Jeremy, 2009). Batang ubijalar berbentuk silinder dan panjang, seperti halnya pada ruas tergantung pada pertumbuhan kultivar dan ketersediaan air dalam tanah. Kultivar tegak memiliki panjang sekitar1m, sedangkan yang menyebar dapat mencapai panjang lebih dari 5m. beberapa kultivar memiliki batang dengan karakteristik melilit. Panjang ruas dapat bervariasi dari pendek sampai sangat panjang, dan diameter batang bisa tipis atau sangat tebal (Huaman, 1992). Daun sederhana dan spiral diatur secara bergantian pada batang dalam pola phyllotaxis 2/5 (ada 5 daun spiral diatur dalam 2 lingkaran di sekitar batang untuk setiap dua daun berada pada bidang vertikal yang sama pada batang).

Bentuk garis besar daun ubijalar dapat bulat, reniform (berbentuk ginjal), berbentuk hati, segitiga, hastate (trilobular dan tombak berbentuk dengan dua basal), berbentuk lengkung dan hampir terbagi (Jeremy, 2009). Mahkota bunga menyatu membentuk terompet, berdiameter 3 4 cm, berwarna merah jambu pucat dengan leher terompet kemerahan, ungu pucat atau ungu, menyerupai warna bunga mekar pagi (morning glory). Bunga mekar pada pagi hari, dan menutup serta layu dalam beberapa jam. Penyerbukan dilakukan oleh serangga. Biji berbentuk dalam kapsul, sebanyak 1 4 biji. Biji matang berwarna hitam, bentuknya memipih, dan keras, dan biasanya memerlukan pengausan (skarifikasi) untuk membantu perkecambahan (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Buah berbentuk kapsul, kurang lebih bulat dengan ujung terminal, dan dapat berbulu atau gundul. Kapsul berubah warna menjadi coklat saat matang. Setiap kapsul mengandung satu sampai empat biji yang agak pipih di satu sisi dan cembung di sisi lain. Bentuk biji bisa tidak teratur, sedikit sudut atau bulat, warna berkisar dari cokelat sampai hitam, dan ukuran sekitar 3mm. Embrio dan endosperm dilindungi oleh testa tebal, sangat keras dan kedap air. Perkecambahan biji sulit dan membutuhkan skarifikasi dengan abrasi mekanis atau penggunaan bahan kimia. Benih ubijalar tidak memiliki masa dormansi (Huaman, 1992).

Gambar 1. Stek ubijalar Sumber : Koleksi pribadi Syarat Tumbuh Iklim Tanaman ubijalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Daerah yang paling ideal untuk budidaya ubijalar adalah daerah yang bersuhu 21-27 o C.Daerah yang mendapat sinar matahari 11-12 jam/hari merupakan daerah yang disukai. Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk usaha tani ubijalar tercapai pada musim kering (kemarau). Di tanah yang kering (tegalan) waktu tanam yang baik untuk tanaman ubijalar yaitu pada waktu musim hujan, sedang pada tanah sawah waktu tanam yang baik yaitu sesudah tanaman padi dipanen (Jayanto, 2009).

Ubijalar termasuk tanaman tropis dan dapat tumbuh dengan baik di daerah sub tropis. Disamping iklim, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ubijalar adalah jarak tanam, varietas dan lokasi tanam. Suhu rata-rata optimal 24-25 o C dengan distribusi hujan yang baik pada kisaran curah hujan 750-1250 mm (Koswara, 2013). Tanah Ubijalar menyukai tanah liat berpasir remah yang berdrainase baik, dengan aerase yang memadai. Pemadatan tanah berpengaruh buruk terhadap bentuk dan ukuran umbi (Rubatzky dan Yamaguchi, 1995). Topografi antara lain tinggi tempat dataran rendah sampai 1500 m dari permukaan laut, akan tetapi diatas 1000 m dpl pertumbuhan akan lambar, batang bercabang, ruasnya pendek, daun sering berubah bentuk kadang menjadi kecil, tanaman cepat berbunga, berbuah, berbiji dan umbi ukuran nya kecil (Suharno et al., 2010). Hampir setiap jenis tanah pertanian cocok untuk membudidayakan ubijalar. Jenis tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi serta drainasenya baik. Penanaman ubijalar pada tanah kering dan pecah-pecah sering menyebabkan ubijalar mudah terserang hama penggerek (Cylas sp.). Sebaliknya, bila ditanam pada tanah yang mudah becek atau berdrainase yang jelek, dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman ubijalar kerdil, ubi mudah busuk, kadar serat tinggi, dan bentuk ubi benjol. Derajat keasaman tanah adalah ph= 5,5-7,5. Sewaktu muda memerlukan kelembaban tanah yang cukup (Prihatman, 2000).

Varietas Indonesia merupakan pusat keanekaragaman ubijalar kedua setelah Amerika Latin. Ubijalar berdaging umbi jingga adalah salah satu sumber β- Karoten atau provitamin A. Meskipun potensinya cukup besar, tetapi studi genetika sebagai dasar pengembangan kultivar masih terbatas. Salah satu penyebabnya karena ubijalar (Ipomoea batatas) merupakan tanaman heksaploid (2n = 6x = 90) serta mempunyai sistem ketidakserasian sendiri (selfincompatibility) dan ketidakserasian silang (cross- incompatibility) (Onggo, 2008). Varietas ubijalar di dunia diperkirakan berjumlah lebih dari ribuan jenis, namun masyarakat awam pada umumnya mengenal ubijalar berdasarkan warna umbinya. Secara umum terdapat tiga jenis umbi berdasarkan warnanya, yakni warna putih, kuning, merah hingga keunguan. Kulit ubi maupun dagingnya mengandung pigmen karotenoid dan antosiannin yang menentukan warnanya. Komposisi dan intensitas yang berbeda dari kedua zat kimia tersebut menghasilkan warna pada kulit dan daging ubijalar. Dari sisi umurnya, ada ubijalar yang berumur pendek (dapat dipanen pada usia 4 6 bulan) dan ada yang berumur panjang (baru dapat dipanen setelah 8 9 bulan) (ILO-PcDP UNDP, 2015). Ada ratusan kultivar ubijalar yang tersedia, termasuk varietas pusaka. Ubijalar berbeda dalam karakteristik hortikultura seperti bentuk akar, warna kulit (tembaga, mawar, merah, putih, atau ungu), dan warna daging (orange, oranye gelap, atau krim). Rasa (manis) dan kelembaban daging juga dapat bervariasi.

Jenis daging kering sering disukai oleh konsumen di Asia dan Hispanik. Karena beberapa kultivar memerlukan musim tanam yang panjang (Wright, 2014 ). Menurut Balitkabi (2013) varietas sari dilepas pada tanggal 22 oktober 2001 memiliki daya hasil sebesar 30 35 ton/ha dengan umur panen 3,5-4 bulan, tipe pertanaman semi kompak, diameter buku ruas sangat tipis, panjang buku ruas pendek, bentuk umbi bulat telur melebar pada ujung umbi, pertumbuhan umbi terbuka, panjang tangkai umbi sangat pendek, warna kulit umbi merah dan warna danging umbi kuning tua serta rasa umbi enak dan manis dan kandungan betakarotin sebesar 380,92 μg/100 g. Ubijalar Antin-1 merupakan hasil persilangan antara varietas lokal samarinda dari blitar dengan varietas lokal papua. Varietas ini toleran terhadap kekeringan, mengandung zat antosianin 33,89 mg/100 g dan memiliki corak warna yang atraktif yakni berwarna ungu bercampur putih pada daging umbi. Potensi hasil mencapai 33,2 ton/ha dengan umur panen 4-4,4 bulan. Keuntungan varietas ini memiliki potensi tinggi dan toleran kekeringan (Deptan, 2012). Perbedaan susunan genetik merupakan salah satu faktor penyebab keragaman penampilan tanaman. Program genetik diekspresikan pada suatu fase pertumbuhan yang berbeda dapat diekspresikan pada suatu fase pertumbuhan yang berbeda sehingga menyebabkan munculnya berbagai sifat pada tanaman yang mencakup bentuk dan fungsi tanaman. Keragaman penampilan tersebut dapat timbul sekalipun bahan tanaman tersebut berasal dari jenis tanaman yang sama (Sitompul dan Guritno, 1995). Rendahnya produksi terjadi disebabkan karena faktor tanaman itu sendiri yaitu, fase pertumbuhan ubijalar didominasi oleh fase pertumbuhan vegetatif yang

mengakibatkan pertumbuhan bagian atas yaitu daun dan batang yang berlebihan, bersamaan dengan kurangnya pembentukan umbi. Akibatnya sedikit sekali karbohidrat yang tersisa untuk perkembangan umbi. Jika fase vegetatif dan reproduktif seimbang, penggunaan dan penumpukan seimbang juga, secara praktis karbohidrat yang dipakai dan disimpan sama banyaknya. Tanamannya yang mempunyai pertumbuhan vegetatif yang sedang maka akan berumbi banyak (Harjadi, 2000). Bahan Tanam Ubijalar Petani memperbanyak ubijalar secara vegetatif, menggunakan stek batang yang merambat. Stek dari pucuk yang merambat adalah bahan tanam terbaik. Stek dari tengahnya dan pangkal dapat digunakan, tetapi biasanya menghasilkan hasil yang lebih rendah. Juga, stek dari pangkal lebih sering membawa kumbang penggerek. Stek pucuk yang berukuran panjang cenderung menghasilkan hasil yang lebih baik daripada yang pendek, tetapi umumnya stek berukuran 30 sampai 40cm (12 sampai 16 inci) panjang yang dianjurkan. Jika ruas (jarak antara daun) yang pendek atau rata-rata, digunakan potongan yang panjangnya 30cm. Jika ruas yang panjang, stek yang digunakan sekitar 40cm (Wilson, 1988). Teknik perbanyakan tanaman ubijalar yang sering dipraktekan adalah dengan stek batang atau stek pucuk. Bahan tanaman (bibit) berupa stek pucuk atau stek batang harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Bibit berasal dari varietas atau klon unggul. 2. Bahan tanaman berumur 2 bulan atau lebih. 3. Pertumbuhan tanaman yang akan diambil steknya dalam keadaan sehat, normal, tidak terlalu subur.

4. Ukuran panjang stek batang atau stek pucuk antara 20-25 cm, ruas-ruasnya rapat dan buku-bukunya tidak berakar. 5. Mengalami masa penyimpanan di tempat yang teduh selama 1-7 hari. (Jayanto, 2009). Panjang stek berpengaruh terhadap pertumbuhan akar dan tunas. Semakin panjang stek maka persediaan cadangan makanan bagi stek semakin besar sehingga akar yang dihasilkan nantinya akan semakin banyak (Hartman et al.,1997). Buku pada stek batang merupakan tempat tumbuhnya tunas. Peningkatan jumlah buku stek batang sebagai perlakuan akan meningkatkan kecepatan bertunas stek mini akan tetapi peningkatan pemberian NAA sampai 2.000 ppm akan menurunkan kecepatan bertunas stek mini (Ardian, 2012). Berdasarkan hasil penelitian Belehu dan Hammes (2004) stek ubijalar tiga buku menghasilkan jumlah tunas yang lebih banyak dari stek satu buku dan panjang akar tertinggi per tanaman diperoleh dari stek tiga buku secara vertikal dan yang terpendek diperoleh dari stek satu buku secara horizontal Posisi Tanam Ubijalar Stek sebaiknya ditanam sekitar sudut 45 0 pada guludan karena ini lebih meningkatkan perkembangan akar yang baik. Setengah dari pemotongan atau 3 sampai 4 ruas sebaiknya ditanam dengan jarak 30cm antara tanaman.teknik penanaman yang tersedia dan digunakan pada penanaman skala besar. Hal ini dapat yang sederhana seperti menekan memotong keguludan dengan kayu bercabang. Kebutuhan tenaga kerja untuk penanaman diperkirakan 32 jam perhektare. Stek harus disiram setelah tanam (Traynor, 2005).

Berdasarkan hasil penelitian Tongglum et al., (2001) Stek yang ditanam dengan posisi vertikal (tegak) dengan kedalaman sekitar 15 cm memberikan hasil tertinggi baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Penanaman stek dengan posisi vertikal juga dapat memacu pertumbuhan akar dan menyebar merata di lapisan olah. Stek yang ditanam dengan posisi miring atau horizontal (mendatar), akarnya tidak terdistribusi secara merata seperti stek yang ditanam vertikal pada kedalaman 15 cm dan kepadatannya rendah. Kerapatan tanaman yang optimal tergantung pada kultivar, tetapi biasanya sekitar 40.000 tanaman per hektar. Baris dapat bervariasi dari 1 sampai 1,25m terpisah dalam baris jarak biasanya 25 sampai 30cm. Jumlah stek yang dibutuhkan untuk menanam 1ha bervariasi antara 30000 dan 60000, tergantung pada jarak tertentu yang digunakan (Sibusisiwen, 2011). Bibit dibenamkan kira-kira 2/3 bagian kemudian ditimbun dengan tanah kemudian disirami air. Bibit sebaiknya ditanam mendatar, dan semua pucuk diarahkan ke satu jurusan. Dalam satu alur ditanam satu batang, bagian batang yang ada daunnya tersembul di atas bedengan.pada tiap bedengan ditanam 2 deretan dengan jarak kira-kira 30 cm. Untuk areal seluas 1 ha dibutuhkan bibit stek kurang lebih 36.000 batang. Penanaman ubijalar dilahan kering biasanya dilakukan pada awal musim hujan (Oktober), atau awal musim kemarau (Maret) bila keadaan cuaca normal (Prihatman, 2000). Ubijalar sebaiknya ditanam pada guludan. Bila tidak, umbi yang terbentuk relatif kecil. Bibit yang berasal dari stek pucuk ubijalar (panjang stek 25 cm), ditanam pada guludan-guludan secara larikan atau dicangkul sedalam setengah ukuran bibit yang akan ditanam. Pada tanah yang gembur, penanaman cukup

dilakukan dengan tangan. Letak tanam stek dapat miring atau mendatar. Tanam ubijalar dengan letak miring akan menghasilkan umbi besar-besar, tetapi sedikit, sedangkan tanam dengan letak mendatar menghasilkan umbi jumlah banyak tetapi kecil- kecil (BPTP, 1999). Heritabilitas Variasi keseluruhan dalam suatu populasi merupakan hsil kombinasi genotipe dan pengaruh linkungan. Proporsi variasi merupakan sumber yang penting dalam program pemuliaan karena dari jumlah variasi genetik ini di harapkan terjadi kombinasi genetic yang baru. Proporsi dari seluruh variasi yang disebabkan oleh perubahan genetik disebut heritabilitas. Heritabilitas dalam arti yang luas adalah semua aksi gen termasuk sifat dominan, aditif dan epistasis. Nilai heritabilitas secara toritis berkisar dari 0 sampai 1. Nilai 0 ialah bila seluruh variasi yang terjadi disebabkan oleh faktor lingkungan, sedangkan nilai 1 bila seluruh varasi disebabkan oleh faktor genetik. Dengan demikian nilai heritabilitas akan terletak antara kedua nilai ekstrim tersebut (Welsh, 1991). Kriteria heritabilitas adalah sebagai berikut: heritabilitas tinggi > 0,5 ; heritabilitas sedang =0,2 0.5; heritabilitas rendah < 0,2. Jika heritabilitas kurang dari satu, maka nilai tengah dari keturunan dalam hubungannya dengan nilai tengah keturunan nya dengan nilai tengan induk-induknya, terjadi regresi kearah nilai tengan genersi sebelumnya. Jika heritabilitas adalah 0,5 maka niai tengah keturunan beregresi 50% kearah nilai tengah generasi sebelumnya, jika heritabilias adalah 0,25 maka nilai tengah keturunan beregresi 75% kea rah nilai tengah generasi sebelumnya. Jadi, jika heritabilitas = 100%, maka sama dengan persentase regresi (Stansfiels, 1991).

Heritabilitas atau daya waris suatu sifat dari tanaman merupakan proporsi besaran ragam genetik ditambah ragam lingkungannya, artinya nilai heritabilitas akan memberi gambaran suatu karakter dipengaruhi oleh faktor genetik atau lingkungannya, yang dapat digun akan untuk mengetahui hubungan genetik antara tetua dengan keturunannya. Di samping itu besaran nilai heritabilitas dapat digunakan untuk mengetahui kemajuan genetik dan juga sebagai landasan untuk menentukan metode seleksi lebih lanjut pada suatu populasi tanaman (Machfud dan Sulistyowati, 2009).