Selektivitas Reaksi pada Kitosan

dokumen-dokumen yang mirip
4. Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan I.1 Deskripsi Penelitian dan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kitosan merupakan kitin yang dihilangkan gugus asetilnya dan termasuk

et al., 2005). Menurut Wan Ngah et al (2005), sambung silang menggunakan glutaraldehida, epiklorohidrin, etilen glikol diglisidil eter, atau agen

Gambar IV 1 Serbuk Gergaji kayu sebelum ekstraksi

BAB I PENDAHULUAN. Kitosan dihasilkan dari kitin dan mempunyai struktur kimia yang sama

Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. Kitin dan kitosan merupakan biopolimer yang secara komersial potensial

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Tinjauan Pustaka Sel Bahan Bakar (Fuel Cell)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Kulit udang yang diperoleh dari pasar Kebun Roek Ampenan kota

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. industri tapioka, yaitu : BOD : 150 mg/l; COD : 300 mg/l; TSS : 100 mg/l; CN - :

Jurnal Kimia Indonesia

PENGARUH SUHU DAN WAKTU REAKSI PADA PEMBUATAN KITOSAN DARI TULANG SOTONG (Sepia officinalis)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Reaksi Esterifikasi. Oleh : Stefanus Dedy ( ) Soegiarto Adi ( ) Cicilia Setyabudi ( )

SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II

1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Permasalahan

PENGGUNAAN KITOSAN DARI TULANG RAWAN CUMI-CUMI (LOLIGO PEALLI) UNTUK MENURUNKAN KADAR ION LOGAM Cd DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar Asetil (ASTM D )

Makalah Pendamping: Kimia Paralel E PENGARUH KONSENTRASI KITOSAN DARI CANGKANG UDANG TERHADAP EFISIENSI PENJERAPAN LOGAM BERAT

ASAM KARBOKSILAT. Deskripsi: Struktur, tata nama, penggolongan dan manfaat asam karboksilat

3. Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. polimer struktural pada ganggang laut sama seperti selulosa pada tanaman

Bab IV Hasil dan Pembahasan. IV.2.1 Proses transesterifikasi minyak jarak (minyak kastor)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar belakang

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam kelompok senyawa polisakarida. Kitosan adalah kitin yang terdeasetilasi

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal ILMU DASAR Vol. 10 No : Bagus Rahmat Basuki & I Gusti Made Sanjaya Jurusan Kimia,FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Jurnal Teknologi Kimia Unimal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH SUHU ETERIFIKASI PADA PROSES PEMBUATAN KARBOKSIL METIL KITOSAN TERHADAP SIFAT KELARUTANNYA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pupuk yang ditambahkan pada tanah akan melepaskan nutrient yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab IV Hasil dan Pembahasan

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

4 Hasil dan Pembahasan

PEMANFAATAN KITOSAN DARI CANGKANG RAJUNGAN PADA PROSES ADSORPSI LOGAM NIKEL DARI LARUTAN NiSO 4

Sintesis Organik Multitahap: Sintesis Pain-Killer Benzokain

I. PENDAHULUAN. ditemukan sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari, sehingga banyak orang

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mita Rilyanti, Buhani dan Fitriyah. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung Jl. S. Brodjonegoro No.1 Gedong Meneng Bandar Lampung 35145

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel yang terdiri atas LDL

BAB II LANDASAN TEORI

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DERAJAT DEASETILASI DAN KELARUTAN CHITOSAN YANG BERASAL DARI CHITIN IRRADIASI

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

PRODUKSI KITOSAN GRADE FARMASI DARI KULIT BADAN UDANG MELALUI PROSES DEASETILASI DUA TAHAP

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Osteoarthritis (OA) 2.2 Glukosamin hidroklorida (GlcN HCl)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pragel pati singkong yang dibuat menghasilkan serbuk agak kasar

PEMBUATAN KITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT DENGAN VARIASI KONSENTRASI NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) PADA TAHAP DEASETILASI

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENJERAPAN LEMAK KAMBING MENGGUNAKAN ADSORBEN CHITOSAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH ph DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI ION LOGAM Cu 2+ MENGGUNAKAN KITIN TERIKAT SILANG GLUTARALDEHID ABSTRAK ABSTRACT

1.3 Tujuan Percobaan Tujuan pada percobaan ini adalah mengetahui proses pembuatan amil asetat dari reaksi antara alkohol primer dan asam karboksilat

BAB I PENDAHULUAN. Membran adalah sebuah penghalang selektif antara dua fasa. Membran

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Pemberian Kitosan terhadap Ginjal Puyuh yang Terpapar Timbal (Pb)

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT

BAB 1 PENDAHULUAN. ditambahkan ke dalam tanah (Akelah,1996). Kehilangan sejumlah nutrisi dan

4.1 Isolasi Kitin. 4 Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Percobaan 1.3. Manfaat Percobaan

Mifta Churohma 1*, Daniel Tarigan 1, Erwin 1 ABSTRACT

2016 SINTESIS DAN KARAKTERISASI HIDROGEL SUPERABSORBEN (SAP) BERBASIS POLI (VINIL ALKOHOL-KO-ETILEN GLIKOL)

Kondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB IV. karakterisasi sampel kontrol, serta karakterisasi sampel komposit. 4.1 Sintesis Kolagen dari Tendon Sapi ( Boss sondaicus )

PENGARUH KONSENTRASI ASAM ASETAT TERHADAP KAPASITAS ADSORPSI ION LOGAM ZINK(II) PADA KITOSAN NANONANOBEADS

4 Hasil dan Pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan berlangsung selama sintesis, serta alat-alat yang diperlukan untuk sintesis.

PEMANFAATAN KITIN DARI CANGKANG RAJUNGAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KITOSAN SULFONAT UNTUK MEMBRAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan jarak ukuran nm. Obat dilarutkan, dijerat, dienkapsulasi, dan

Karakterisasi Kitosan dari Limbah Kulit Kerang Simping (Placuna placenta) Characterization of Chitosan from Simping Shells (Placuna placenta) Waste

SAP-GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

PENGARUH PENAMBAHAN PEMLASTIS DIMETIL FTALAT TERHADAP KONDUKTIVITAS MEMBRAN SELULOSA ASETAT LITIUM

Transkripsi:

Selektivitas Reaksi pada Kitosan Erika Mustika Nugroho, Emil Budianto, Asep Saefumillah Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Indonesia Email : erika.mustika@ui.ac.id Abstrak Kitosan adalah salah satu contoh polimer dengan bobot molekul besar, memiliki struktur sebagai poliamin linear (poli-d-glukosamin) dengan gugus amino dan gugus hidroksil, yang terikat secara primer pada atom karbon nomor 6 dan gugus hidroksil sekunder pada atom karbon nomor 3 yang merupakan gugus reaktif sehingga dapat dimanfaatkan dalam proses modifikasi. Pada penelitian ini kitosan direaksikan dengan anhidrida suksinat untuk dilihat selektivitasnya terhadap gugus-gugus reaktif tersebut dengan memvariasikan massa anhidrida suksinat yang akan disubstitusi dan memvariasikan suhu reaksi. Selanjutnya, hasil sintesis dari percobaan ini dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR, DSC dan 1 H-NMR. Kata kunci : Selektivitas, Kitosan, dan Anhidrida Suksinat. Abstract Chitosan is one example of polymer with large moleculer weight. It has a structure as a linear polyamine (poly-d-glucosamine) with amino groups and hydroxyl groups which are primarily bound to carbon atom number 6 and secondary hydroxyl group in carbon atom number 3, they are reactive groups. They can also be used in the modification process. In this research, chitosan is reacted with succinic anhydride to observe the selectivity of these reactive groups by varying masses of succinic anhydride and the temperatur of reaction. Then, the product of this synthesis is characterized by FTIR, DSC and 1 H-NMR. Keywords : Selectivity, Chitosan, dan Succinic Anhydride. Pendahuluan Kitosan adalah jenis polimer alami yang memiliki rantai bercabang dan mempunyai rumus umum (C 6 H 11 N 4 )n atau disebut sebagai Poli [β-(1 4)-2-amino-2-deoksi-Dglukopiranosa]. Kitosan merupakan turunan utama dari kitin, dimana untuk mendapatkan kitosan yang baik dipengaruhi dari kitin yang diperoleh dan kelarutannya dalam suatu alkali serta waktu yang digunakan dalam deasetilasi [1]. Proses deasetilasi ialah eliminasi gugus asetil dari gugus fungsi 1 amida pada rantai molekul kitin menghasilkan molekul (kitosan) dengan gugus amino ( ) yang reaktif tinggi. Pemanfaatan kitosan sangat bergantung pada tingginya derajat gugus amino yang reaktif ini. Kitosan dapat digunakan sebagai adsorben misalnya, kemampuan kitosan dalam mengadsorpsi dipengaruhi oleh jumlah gugus yang ditunjukkan oleh derajat deasetilasi. Derajat deasetilasi merupakan perbandingan gugus amina (-

) dengan gugus asetil (-CH 3 ). Hal ini menjadikan derajat deasetilasi (DD) sifat yang penting dalam produksi kitosan karena DD mempengaruhi sifat fisikokimia dan sifat biodegradabilitas serta berkaitan dengan pengaruh kinerja pada aplikasi di berbagai bidang. Derajat deasetilasi dapat digunakan untuk membedakan kitin dengan kitosan karena DD menentukan langsung jumlah gugus amina bebas yang dalam polimer tersebut. yang gugus asetilnya tereliminasi yang berarti juga semakin banyak gugus amino bebas dalam kitosan tersebut. Biasanya kitin dengan DD diatas 75% disebut sebagai kitosan [3]. Kitosan memiliki gugus bebas yang terdapat pada atom C nomor 2, dimana gugus yang bebas tersebut dapat dibuat suatu percabangan sebagai modifikasi. Selain itu, adanya gugus hidroksil pada atom karbon nomor 3 dan nomor 6 menjadikan kitosan istimewa karena gugus ini pun reaktif dengan senyawa lain. Karakteristik Kitosan Gambar 1. Deasetilasi kitin menjadi kitosan H H H H H Gambar 2. Struktur kitosan H Kitosan telah digunakan secara luas dalam berbagai bidang, dari pengolahan limbah, pemrosesan pangan, bidang kesehatan, dan bioteknologi. Dalam aplikasi bidang farmasi misalnya karena sifatnya yang biotedegradebel, biokompetibel, antimikroba dan non-toksik [2]. DD kitosan bervariasi mulai dari 70-95% dengan rata-rata sekitar 80% bergantung pada hewan crustacean yang menjadi sumber kitin dan metode preparasinya. Semakin tinggi nilai DD artinya semakin banyak banyak gugus amida Kitosan berbentuk serpihan amorf, berwarna putih atau putih kecoklatan, dan tidak berbau. Kitosan tidak larut dalam air, pelarut organik, larutan bersifat netral, maupun larutan alkali (ph > 6,5). Penambahan asam organik, seperti asam asetat dan asam formiat dapat meningkatkan kelarutan kitosan karena terjadi protonasi pada gugus amino (-NH2) membentuk gugus (-NH3+) yang bersifat kationik. Adapun senyawa ionik lebih polar sehingga lebih larut dalam air. Secara umum,kitosan larut dalam asam (ph < 4), namun dalam beberapa larutan asam (H2S4 dan H3P4), kitosan tidak larut sempurna. Ketika berada dalam larutan dengan ph asam, kitosan membentuk polielektrolit linear yang bersifat basa lemah. Gugus amino pada subunit N-terdeasetilasi dapat terprotonasi dalam ph rendah (< 6,5) sehingga terbentuk polimer polikationik. Muatan positif pada kitosan dapat berinteraksi kuat dengan material bermuatan negatif, seperti protein, polisakarida anionik, asam nukleat, maupun dengan permukaan bermuatan negatif, seperti glikoprotein pada mukosa sehingga kitosan berpotensi sebagai polimer mukoadhesif. Interaksi tersebut timbul sebagai reaksi netralisasi antara komponen-komponen yang berbeda muatan tersebut 2

Modifikasi Kitosan Pada tahun 2003, Shasiwa [4] di Jepang, mensintesis kitosan dengan etilkarboksil-etilester kemudian menyebutkan bahwa reaksi tersebut menghasilkan kitosan Netilkarboksi-etil-ester yang berarti reaksi senyawa ini terjadi pada gugus amina kitosan. Dalam literatur lain, Gorochovceva [5], mereaksikan kitosan dengan polietilen glikol dan menghasilkan senyawa yaitu kitosan-n-etilen glikol dengan reaksi pada gugus. Peneliti tersebut menyebutkan bahwa reaksi terjadi hanya pada gugus bebas saja sedangkan gugus hidroksil pun memiliki potensi untuk bereaksi. Namun literatur lain mengatakan sintesis dengan menggunakan kitosan terjadi pada gugus hidroksil saja. Pada tahun 2010, Rejinold [6], melakukan sintesis poli-n-vinil karpolaktam. Reaksi poli- N-vinil karpolaktam terjadi pada gugus hidroksil yang terikat pada karbon nomor 3 [7]. Selanjutnya, ada literatur yang menyebutkan bahwa sintesis kitosan dengan mereaksikan kitosan dengan GRGDY dan sulfo-snpah yang digunakan untuk meningkatkan adesi sel [8], terjadi pada gugus hidroksil pada atom karbon nomor 6. Namun ada pula literatur yang menyatakan bahwa reagen lain yang direaksikan dengan kitosan akan bereaksi disemua gugus reaktif yang ada pada kitosan. Reaksi Amidasi Amidasi merupakan proses terbentuknya amida. Amidasi adalah suatu senyawa organik yang memiliki gugus karbonil (C=) yang berikatan dengan suatu atom nitrogen.gambar di bawah ini adalah reaksi amidasi. Reaksi Esterifikasi Esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester yang terjadi antara asam karboksilat dengan alkohol. Ester merupakan turunan asam karboksilat dimana gugus hidroksi (-H) dari asam karboksilat digantikan dengan gugus alkoksi (-R) [9]. Reaksi ini dapat berlangsung tanpa menggunakan katalis, hanya saja waktu yang diperlukan sangat lambat.leh karena itu, reaksi esterifikasi biasa dilakukan dengan menggunakan katalis asam seperti H 2 S 4. Reaksi esterifikasi yang berkataliskan asam merupakan reaksi yang reversibel, sehingga untuk memperoleh hasil yang tinggi, kesetimbangan harus bergeser ke arah produk. Selain menggunakan katalis asam, reaksi esterifikasi dapat pula menggunakan katalis enzim. Berikut ini reaksi esterifikasi menggunakan katalis asam. Di bawah ini adalah reaksi esterifikasi. Pembahasan Gambar 4. Reaksi esterifikasi Karakterisasi pertama yang dilakukan adalah FTIR untuk melihat gugus- gugus yang terdapat dalam hasil sintesis. Didapatkan hasil seperti pada Gambar di bawah ini. Gambar 3. Reaksi amidasi Gambar 5. Karakterisasi dengan FTIR 3

pada kitosan yang dibuktikan dengan munculnya puncak ester. Kesimpulan Gambar 6. Perbesaran karbonil variasi konsentrasi Pada gambar 6 (d),dengan perbandingan 1:20 mmol kitosan dengan anhidrida suksinat muncul puncak karbonil amida yang menunjukkan bahwa anhidrida suksinat hanya bereaksi dengan N-kitosan dan bila anhidrida suksinat direaksikan dengan perbandingan lebih dari 1:20 mmol maka anhidrida suksinat akan bereaksi pada N dan Berdasarkan data penelitian yang dilakukan, selektivitas reaksi pada kitosan yang direaksikan dengan anhidrida suksinat selektif saat perbandingan mol 1:20mmol, dengan kemunculan puncak karbonil pada FTIR pada bilangan gelombang 1681 yang menunjukkan karbonil amida. Hal tersebut menunjukkan pada perbandingan ini lebih selektif. Bila kitosan direaksikan di atas perbandingan mol tersebut maka reaksi akan terjadi pada semua gugus reaktif pada kitosan. Hasil 1 H-NMR pun menunjukkan bahwa lebih selektif pada perbandingan mol ini. Referensi [1] Misdawati. (2006). Sintesis senyawa n- ftaloyl kitosan melalui reaksi amidasi antara kitosan dengan ftalat anhidrida. Jurnal Sains Kimia, volume 10, nomor.2, 76 79 [2] Setiastuti, A. D. (2007). Preparasi dan karakterisasi kitosan suksinat sebagai matriks pada granull lepas lambat mukoadhesif. Skripsi sarjana. Depok: Fakutas Farmasi UI [3] Muthoharoh, S. P. (2012). Sintesis polimer superabsorben dari hidrogel kitosan terikat silang. Skripsi sarjana. Depok : Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Indonesia [4] Sashiwa, H., et al. (2003). Synthesis of novel chitosan derivatives by substitution of hydrophilic amine using N-carboxyethylchitosan ethyl ester as an intermediate. Carbohydrate Research, volume 338 557 561 [5] Gorochovceva, N., A. Naderi, A. Dedinaite, & R. Makusˇka. (2005). Chitosan N-poly(ethylene glycol) brush copolymers: Synthesis and adsorption on silica surface. European Polymer Journal volume 41 2653 2662 [6] Rejinold, N. S., K. P. Chennazhi, S.V Nair, H. Tamura, & R. Jayakumar. (2010). Biodegradable anf thermosensitve-g-poly (Nvynilcaprolactam) nanoparticles as a 5-fluorouracil carrier. Carbohydrate polymers, volume 83 776-780 [7] Sutriadi, A. (2012). Sintesis dan karakterisasi hidrogel kitosangraft-poli(n-vinil kaprolaktam) sebagai absorben. Skripsi Sarjana. 4

Depok : Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Indonesia. [8] Yang Y., Liu X., Yu W., Zhou H., Li X., & Ma X. (2009). Homogeneous synthesis of GRGDY grafted chitosan on hydroxyl groups by photochemical reaction for improved cell adhesion. Carbohydrate polymers, volume 80 733-739 [9] Riswiyanto. (2009). Kimia organik. Jakarta: Erlangga 5